2. A. PENDAHULUAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA
SANGAT MEMPRIHATINKAN :
SARANA DAN PRASARANA
KUALITAS PEMBELAJARAN
KUALITAS DAN KUANTITAS
TENAGA PENGAJAR
KUALITAS LULUSAN
3. INDIKATOR (Kunandar, 2008 : 1-
2) : minimnyamaupun perguruandimiliki;belum siap memasuki dunia kerja
Lulusan sekolah
karena kompetensi yang
tinggi
Peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia yang masih rendah (tahun
2004 peringkat 111 dari 117 negara , tahun 2005 peringkat 110 di bawah Vietnam
dengan peringkat 108);
Laporan Educational Achievement International (IEA) bahwa kemampuan
membaca siswa SD Indonesia berada diurutan 38 dari 39 negara yang disurvei;
Mutu akademik antarbangsa melalui Program for International Assesment (PISA)
2003 menunjukkan bahwa dari 41 negara yang disurvei untuk bidang IPA
Indonesia menempati peringkat ke-38, sementara untuk bidang Matematika
dan kemampuan membaca menempati peringkat ke-39. Jika dibandingkan
dengan Korea Selatan, peringkatnya sangat jauh, untuk bidang IPA menempati
peringkat ke-8, dan Matematika peringkat ke-3, dan membaca peringkat ke-7;
Laporan World Competitiveness Yearbook tahun 2000, daya saing SDM
Indonesia berada pada posisi 46 dari 47 negara yang disurvei;
Posisi Perguruan Tinggi yang dianggap favorit, seperti Universitas Indonesia
dan Universitas Gajah Mada hanya berada pada posisi ke-61 dan 68 dari 77
perguruan tinggi di Asia;
Indonesia tertinggal dalam bidang IPTEK dibandingkan dengan negara
tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Jual-beli gelar, ijazah palsu, dsb.
4. Rendahnya kualitas produk pendidikan
berbanding lurus dengan kualitas penyelenggaraan
sistem pendidikan, yang komponen pokoknya
adalah proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran transformasi berbagai
konsep, nilai, serta materi pendidikan diintegrasikan.
Mengingat tuntutan masa kini dan masa datang di era
globalisasi ini sangat terkait dengan kemajuan
teknologi informasi. Karena itu, salah satu cara
mengembangkan sistem pendidikan adalah dengan
mengubah sistem pembelajaran konvensional dengan
sistem pembelajaran yang lebih efektif dan efisien
melalui pemanfaatan sarana teknologi informasi
(information technology [IT]).
5. B. PARADIGMA BARU DALAM PENDIDIKAN
KENISCAYAAN PERUBAHAN
PENGUASAAN KNOWLEDGE
PERGESERAN DAN
PERUBAHAN PARADIGMA
6. C. ARTI DAN MANFAAT TI
DALAM PEMBELAJARAN
ARTI TI
MANFAAT TI DALAM
PEMBELAJARAN
IMPLEMENTASI TI DALAM
PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
7. ARTI TEKNOLOGI INFORMASI (TI)
Sebagai penyaluran informasi, ada juga teknologi informasi (TI) yang berfungsi sebagai penyimpan dan
pengolah informasi. Fungsi terakhir inilah menyebabkan orang menyebutnya teknologi komunikasi
sebagai teknologi informasi (Sa’ud, 2009 : 183).
Menurut Abdulkadir dalam Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (h.200) teknologi informasi adalah
gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi.
Richard Weiner dalam Websters New Word Dictionary and Communications (dalam Sa’ud,h.183)
disebutkan bahwa teknologi informasi adalah pemerosesan, pengolahan, dan penyebaran data oleh
kombinasi komputer dan telekomunikasi. TI lebih kepada lebih kepada pengerjaan data. TI
menitikberatkan perhatiannya kepada bagaimana data diolah dan diproses dengan menggunakan
komputer dan telekomunikasi.
Menurut Munir (2004) dalam Sa’ud (h.183) TI merangkum semua aspek yang berhubungan dengan
mesin komputer dan komunikasi dan teknik yang digunakan untuk menangkap, mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, menghantar, dan mempersembahkan suatu bentuk informasi yang benar.
Komputer yang mengendalikan semua bentuk idea dan informasi memainkan peranan yang sangat
penting.
Menurut Alter dalam Syam,2004 (dalam Sa’ud,h.184) diartikan sebagai perangkat keras dan lunak untuk
melaksanakan sejumlah tugas pemerosesan data. Sejalan dengan definisi Alter diungkapkan oleh
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (h.57) yang menyebutkan bahwa TI adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data. Namun, Alter menjelaskan dalam perkembangannya TI mendapat
respons yang lebih luas, di mana TI juga mencakup teknik komunikasi sebagai sarana untuk mengirim
informasi. Dengan demikian, segala bentuk teknologi yang diimplementasikan untuk memeroses dan
mengirim informasi dalam bentuk elektronik, software pemeroses transaksi perangkat lunak untuk
lembar kerja, peralatan komunikasi serta jaringan, termasuk pada wilayah TI.
8. MANFAAT TI DALAM PEMBELAJARAN
Kecenderungan Dunia Pendidikan di Masa Depan (Hamzah B.Uno dan Nina
Lamatenggo [h.60-61]) :
Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh
(distance learning).
Sharing resource bersama antarlembaga pendidikan/latihan dalam
sebuah jaringan perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya
(guru,laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi.
Penggunaan perangkat TI interaktif, seperti CD-ROM multimedia, dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video. Dengan
adanya perkembangan TI dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini
sudah dimungkinkan untuk diadakan pembelajaran jarak jauh dengan
menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa
dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek
keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
9. D. IMPLEMENTASI TI DALAM PEMBELAJARAN
KOMPUTER
MULTIMEDIA
INTERNET
E-Learning
10. KOMPUTER
Fungsi Komputer dalam Pembelajaran :
Sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang
dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction.
Sebagai pembantu tambahan dalam belajar;
pemanfaatannya meliputi informasi isi materi
pelajaran, latihan atau kedua-duanya. Modus ini
dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI).
CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan, tetapi ia
bukanlah penyampai utama materi pelajaran (Azhar
Arsyad, 2006 :96).
11. Peran dan fungsi komputer dalam proses
pembelajaran (Hannafin dan Peck (1998) dalam
Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo [h.136-137] ) :
Memungkinkan interaksi langsung antara
peserta didik dan materi pelajaran.
Proses belajar dapat berlangsung secara
individual sesuai dengan kemampuan peserta
didik.
Mampu menampilkan unsur audio visual untuk
meningkatkan minat belajar (multimedia).
Dapat memberikan umpan balik terhadap
respons peserta didik dengan segera.
Mampu menciptakan proses belajar secara
berkesinambungan.
12. PENERAPAN KOMPUTER DALAM
MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
Pembelajaran dengan Model Drills
bantuan komputer (Computer Model pembelajaran yang bertujuan memberikan
Assisted Instruction, CAI) pengalaman belajar yang konkret melalui penciptaan
tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati
pengalaman yang sebenarnya
Pembelajaran berbasis
Model Tutorial
komputer (Computer Based Program tutorial pada dasarnya sama dengan program
Instruction, CBI) bimbingan, yang bertujuan memberikan bantuan kepada
siswa agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal
Model Simulasi
Model CBI yang menampilkan materi pelajaran yang dikemas
dalam bentuk simulasi-simulasi pembelajaran dalam bentuk
animasi yang menjelaskan konten secara menarik, hidup, dan
memaadukan unsur teks, gambar, audio, gerak, dan paduan
warna yang serasi dan harmonis
Model Instructional Games
menyediakan pengalaman belajar yang memberikan
fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa melalui
bentuk permainan yang mendidik (Rusman, 290-320)
13. MULTIMEDIA
Pengertian multimedia secara sederhana diartikan
sebagai lebih dari satu media. Ia bisa berupa
kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan
video. Penekanannya kepada kendali komputer
sebagai penggerak keseluruhan gabungan media
itu. Dengan demikian, arti multimedia yang
umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai
macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan
animasi. Penggabungan ini merupakan satu
kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan
informasi, pesan, atau isi pelajaran (Azhar Arsyad,
2006 : 170-171).
14. BENTUK SAJIAN MUTIMEDIA
Animasi : yakni sumber-sumber informasi visual dengan format animasi
atau gerak rekaan.
Audio clip : yakni sajian multimedia yang mengkhususkan diri pada objek-
objek dan subjek-subjek dengan format audio. Musik, narasi, pidato,
drama radio, adalah beberapa contohnya.
Img : yakni sumber-sumber informasi yang berbasis image atau gambar.
Text : yakni sumber-sumber multimedia yang khusus berisi file teks dan
referensi relevannya.
Textream : yakni sebentuk transfer format dari teks satu ke teks lainnya,
dari grafik satu ke grafik lainnya.
Video : yakni sumber-sumber informasi yang khusus mengenai video clip
dengan materi khusus pendidikan dan instruksional.
Ref : yakni media referens generic, yang bisa diangkat dari beragam konsep
umum dan khusus yang dianggap menarik untuk dijadikan sumber
informasi instruksional.
15. INTERNET
Internet singkatan dari interconnection and networking,
adalah jaringan informasi global, yaitu ‘The largest global
network of computers, that enables people throughout
the world to connect with each other’.
Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer yang
memadai, harddisk yang cukup, modem berkecepatan minimal 14.400,
sambungan telepon (multi fungsi: telepon, facsimile, dan internet), ada
program Windows, dan sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya.
Internet disebut juga media massa kontemporer, karena memenuhi syarat-
syarat sebagai sebuah media massa, seperti antara lain : ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim, serta melewati
media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat oleh khalayaknya (Rusman, 2011 : 340).
16. Manfaat internet sebagai media pembelajaran :
Belajar mandiri;
Berperan sebagai seorang peneliti;
Menjadi seorang analis;
Guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas
(classroom meeting);
Dapat belajar bekerja sama (collaborative);
Dapat saling berkirim e-mail untuk
mendiskusikan bahan ajar; dan
Dapat berkomunikasi dengan teman
sekelasnya (Rusman,h.341).
17. Karakteristik internet :
Sebagai media interpersonal dan juga
sebagai media massa yang memungkinkan
terjadinya komunikasi one-to-one
communications atau one-to-many
communications,
Memiliki sifat interaktif,
Memungkinkan terjadinya komunikasi secara
sinkron (synchronous) maupun tertunda
(asynchronous), sehingga memungkinkan
terjadinya dialog/komunikasi yang
merupakan syarat terselenggaranya suatu
proses belajar-mengajar.
18. Web Course
adalah penggunaan internet untuk keperluan
pembelajaran, di mana seluruh bagian bahan
belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, dan
ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet.
Web Centric Course
Sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi,
penugasan dan latihan, disampaikan melalui
internet, sedangkan ujian dan sebagian
Tiga model pembelajaran konsultasi, diskusi, dan latihan dilakukan secara
melalui internet menurut tatap muka secara tatap muka yang biasanya
Haughey (1998) dalam Sa’ud berupa tutorial, tetapi persentasi tatap muka
(h.201-203) tetap lebih kecil dibandingkan dengan persentasi
proses pembelajaran melalui internet.
Web Enhanced Course.
Model ini merupakan pemanfaatan internet
untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan
kualitas belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga
dikenal dengan nama web life course, karena
kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka
di kelas.
19. Menggunakan sepenuhnya fasilitas internet
yang telah ada, seperti e-mail, IRC (Internet
Relay Chart), word wide web, millis (milling
list), dan FTP (File Transfer Protocol).
Menggunakan software pengembang
program pembelajaran dengan internet
yang dikenal dengan Web Course Tools,
yang di antaranya dapat diperoleh secara
Tiga cara pengembangan
gratis, ataupun dapat juga dengan
sistem pembelajaran
membelinya. Ada beberapa vendor yang
internet menurut Sa’ud mengembangkan Web Course Tools seperti
(h.205) WebCT, Webfuse, TopClass, dan lain-lain.
Mengembangkan sendiri program
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
(tailor made), dengan menggunakan
bahasa pemrograman seperti ASP (Active
Server Pages), dan lain-lain.
20. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
(E-LEARNING)
e-Learning merupakan model pembelajaran jarak
jauh secara online (distance learning). Electronic
learning (e-learning) menurut Rusman (h.335)
dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi
web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah
proses pendidikan. Secara sederhana dapat
dikatakan semua pembelajaran dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi internet
21. BEBERAPA PANDANGAN MENGENAI
E-LEARNING, DI ANTARANYA :
E-learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of
America Securities dalam Sa’ud, h.184)
E.learning adalahkeseluruhan variasi internet dan teknologi web
untuk membuat, mengirim, dan memfasilitasi pembelajaran (Robert
Peterson dan Piper Jafray dalam Sa’ud, h.185)
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk
teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan dalam
bentuk dunia maya. Definisi e-learning sendiri sebenarnya sangat
luas, bahkan sebuah portal yang menyediakan informasi tentang
suatu topik dapat tercakup dalam lingkup e-learning. Namun, istilah
e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat
sebuah transformasi proses belajar-mengajar yang ada di sekolah
atau kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh
teknologi internet (Munir, 2007 : 500).
22. Adaptive Learning
Theory.
Tiga macam
model desain Preferred Modality
bahan ajar Theory
e-learning
Munir,h.514-515).
Cognitive Flexibility
Theory
23. Learner-1
LINGUISTIC
Strategy 1
Learner-2 Providing a
LOGICAL Strategy 2 variety of
Learning and ADAPTIVE
Teaching LEARNING
Learner-3 Strategy 3
Material THEORY
SPATIAL
Learner-4
INTERPERSONAL Strategy ….n
Adaptive Learning Theory. Teori ini mengandaikan pelajar memasuki pembelajaran pada
tahap pencapaian dan pengalaman yang berbeda. Guru perlu menggunakan berbagai
bahan dan strategi pengajaran untuk memenuhi pencapaian/pengalaman yang berbeda
ini. Ini juga bermakna software perlu menggunakan berbagai strategi dan pendekatan
untuk memenuhi kehendak yang berlainan ini.
24. LEARNER 1
VISUAL
LEARNER 2
Preferred
AUDIO
Modality
LEARNER 3 Theory
LEARNER 4 TACTICAL
Preferred Modality Theory. Teori ini mengandaikan pelajar mempunyai
kecenderungan terhadap modalitas yang berbeda. Ini bermakna sebagian
pelajar, lebih suka memahami apabila melihat dan mendengar. Software perlu
memuatkan kombinasi teks, grafik, suara, dan animasi dengan bijak.
25. 3
5
4
1 2 3 2
6
1
LINEAR APPROACH
TO LEARNING NON-LINEAR APPROACH TO LEARNING
Cognitive Flexibility Theory. Teori ini menghandaikan apabila suatu materi dipelajari
dengan lebih mendalam, maka akan lebih pandai dan bermakna apabila pelajar tersebut
belajar dengan cara nonlinear. Ini karena suatu materi itu merangkumi berbagai aspek
dan domain. Pengembangan software seharusnya tidak menyerupai metafora buku
yang lebih linear atau berurutan dari segi pendekatan penyampaian pengetahuannya.
26. E. PENUTUP
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam pembelajaran adalah merupakan
solusi yang sangat tepat untuk mengatasi berbagai persoalan rendahnya
proses dan kualitas hasil belajar siswa. Penggunaan Teknologi Informasi
memberikan kontribusi terhadap siswa akan dengan mudah memperoleh
berbagai knowledge melalui website, diskusi di mailing list, dan chating.
Artinya, peserta didik dapat belajar kapan saja, dan di mana saja selama 24
jam.
Guru dalam proses pembelajaran dapat memilih alternatif produk teknologi
informasi, apakah menggunakan komputer sebagai media, multimedia,
internet, atau e-learning. Masalah yang harus dipertimbangkan dalam
menetapkan produk TI yang akan digunakan, tentu saja harus
mempertimbangkan kualifikasi para guru, karakteristik siswa yang beragam,
kontrol belajar peserta didik, ketersediaan atau dapat disediakan produk
teknologi yang akan dipakai secara memadai. Yang disebutkan terakhir
berkaitan dengan dana yang cukup mahal.
27. DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2006
Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran. Jakarta : Bumi Akasara, 2010
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : RajaGrafindo
Persada, 2008
Mohammad Ali, et al (Penyunting), Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung :
Imperial Bhakti Utama, 2007
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004
Pawit M.Yusuf, Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik, Jakarta : Bumi
Aksara, 2010
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta : Rajawali Pers, 2011
Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta, 2009