1. Kita perlu sadar sesadar-sadarnya bahwa di dunia ini
kita diwajibkan berusaha untuk mendapatkan rezeki
dari Allah swt.
ىَلَع ٌب ِاجَو ِل َ
َلَحْلا ُبَلَط: َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص َلاَق
مِلْسُم ُِلك
.
Namun kita juga harus sadar bahwa jumlah rezeki
yang kita terima dari usaha yang telah kita lakukan
adalah semata-mata ditentukan oleh Allah swt.
Karena rezeki di dunia itu bukanlah matematika yang
1+1 =2. Namun terkait rezeki, adakalanya kita alami
1+1=0 atau bisa 1+1=11. Semua adalah kehendak
Allah swt dalam memberikan rezeki kepada manusia
baik dari jumlahnya maupun jalan atau cara Allah
memberikannya.
Dari hal ini kita harus menyadari pula bahwa rezeki
tidak hanya kita dapatkan dari bekerja atau berusaha
saja. Allah memberikan rezeki kepada kita melalui
banyak cara yang semuanya sudah diingatkan dan
disebutkan dalam Al-Qur’an. Berikut beberapa ayat
Al-Qur’an yang menyebutkan jenis cara atau jalan
Allah memberikan rezekinya kepada manusia.
Pertama, rezeki yang memang telah dijamin dan
ditentukan oleh Allah swt. Rezeki ini disebutkan
dalam Surat Hud ayat 6:
ُمَلْعَيَو اَهُقْز ِ
ر ِ ه
َّللا ىَلَع َّ
ِْلا ِ
ضْرَ ْ
اْل ىِف ةَّبَۤاد ْنِم اَمَو
نْيِبُّم بٰتِك ْيِف ٌّلُك ۗ اَهَعَد ْوَتْسُمَو اَهَّرَقَتْسُم
Artinya: “Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas
bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia
mengetahui tempat kediamannya dan tempat
penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang
nyata (Lauhulmahfuz)."
Kedua, rezeki yang diberikan dan disebabkan
karena kita bekerja atau berusaha. Hal ini disebutkan
dalam Surat An-Najm ayat 39:
ىٰعَس اَم َّ
ِْلا ِانَسْنِ ْ
َلِل َ
سْيَّل ْنَاَو
Artinya: “Bahwa manusia hanya memperoleh apa
yang telah diusahakannya,”
2. Ketiga, rezeki yang dianugerahkan Allah kepada
kita karena kita bersyukur. Hal ini disebutkan dalam
Surat Ibrahim ayat 7:
َِّنا ْمُتْرَفَك ْنِٕىَلَو ْمُكَّنَدْي ِ
زَ َ
ْل ْمُتَْركَش ْنِٕىَل ْمُكُّبَر َنَّذَاَت ْذِاَو
ٌدْيِدَشَل ْيِباَذَع
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku
akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku
benar-benar sangat keras.”
Keempat, rezeki yang kita dapat dari arah yang
tidak terduga-duga. Hal ini disebutkan dalam Surat
At-Thalaq ayat 2-3:
هَّل ْلَعْجَي َ ه
َّللا ِقَّتَّي ْنَمَو
ٗ
اًجَرْخَم
ُزْرَيَّو
َ
ْل ُثْيَح ْنِم ُهْق
هُبْسَح َوُهَف ِ ه
َّللا ىَلَع ْلَّكَوَتَّي ْنَمَو ُِۗبسَتْحَي
ٗ
ۗ
َِّنا
َ ه
َّللا
ُغِلاَب
ه ِرْمَا
ٗ
ۗ
ٗ
ْدَق
َلَعَج
ُ ه
َّللا
ُِلكِل
ءَْيش
اًْردَق
Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya
Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan
menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang
tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah,
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.
Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-
Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi
setiap sesuatu."
Kelima, rezeki yang dianugerahkan Allah kepada
kita karena kita memohon ampun kepada-Nya. Hal
ini disebutkan dalam Surat Nuh ayat 10-11:
هَّنِا ْمُكَّبَر ا ْوُرِفْغَتْسا ُتْلُقَف
ٗ
ََانك
اًارَّفَغ
ِلِسْرُّي
َمَّسال
َءۤا
ْمُكْيَلَع
اًارَْردِم
Artinya: “Lalu, aku berkata (kepada mereka),
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya
Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon
ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang
lebat dari langit kepadamu,”
Keenam, rezeki yang didapat dari pernikahan. Hal
ini disebutkan dalam Surat An-Nur ayat 32:
ْۗمُكِٕىۤاَمِاَو ْمُكِداَبِع ْنِم َنْي ِحِلهصالَو ْمُكْنِم ى ٰامَيَ ْ
اْل واُحِكْنَاَو
هِلْضَف ْنِم ُ ه
َّللا ُمِهِنْغُي َءۤاَرَقُف ا ْوُن ُْوكَّي ِْنا
ٗ
ۗ
ٗ
ُ ه
َّللاَو
ٌعِساَو
ٌمْيِلَع
3. Artinya: “Nikahkanlah orang-orang yang masih
membujang di antara kamu dan juga orang-orang
yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu,
baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka
miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada
mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Ketujuh, rezeki yang didapat dari anak-anak kita.
Rezeki ini disebutkan dalam Surat Al-Isra ayat 31:
ْۗمُكاَّيِاَو ْمُهُقُزْرَن ُنْحَن ۗق َ
َلِْما َةَيْشَخ ْمُكَد َ
ْل ْوَا ا ْْٓوُلُتْقَت َ
ْلَو
ََانك ْمُهَلْتَق َِّنا
اًرْيِبَك أًـْط ِخ
Artinya: “Janganlah kamu membunuh anak-anakmu
karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki
kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya
membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.”
Kedelapan, rezeki yang kita dapatkan karena
bersedekah. Sebagaimana disebutkan dalam Surat
Al-Baqarah ayat 261:
ةَّبَح ِلَثَمَك ِ ه
َّللا ِلْيِبَس ْيِف ْمُهَلاَوْمَا َن ْوُقِفْنُي َنْيِذَّلا ُلَثَم
ُ ه
َّللاَو ۗ ةَّبَح ُةَئاِم ةَلُبْْۢنُس ُِلك ْيِف َلِباَنَس َعْبَس ْتَتَبْْۢنَا
َۤاشَّي ْنَمِل ُفِع ٰضُي
ٌمْيِلَع ٌعِساَو ُ ه
َّللاَۗو ُء
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang
menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti
(orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada
seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi
siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi
Maha Mengetahui.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat
rahimakumullah,
Firman-firman Allah tentang jenis, cara, atau jalan
rezeki yang diberikan Allah swt ini sudah seharusnya
menambah keimanan kita kepada-Nya dan
meningkatkan sikap tawakal kita dalam kehidupan.
Jangan sampai kita terobsesi dengan bekerja tanpa
kenal waktu sehingga melupakan tugas utama kita di
dunia ini yakni beribadah kepada-Nya.
Allah berfirman:
ِ ْ
اْلَو َّن ِجْلا ُتْقَلَخ اَمَو
ِن ُْودُبْعَيِل َّ
ِْلا َ
سْن
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat:
56)
4. Dalam bekerja, kita juga harus tanamkan niat sebagai
bentuk ibadah kepada Allah untuk memenuhi
kebutuhan hidup sebagai bekal beribadah kepada-
Nya. Jika hal ini bisa kita tanamkan dalam diri kita,
maka Insyaallah, Allah akan terus mengalirkan rezeki
yang maksimal dari sisi kuantitas dan kualitas.
Kita harus tetap bekerja untuk kehidupan dunia,
namun kita juga harus menyadari bahwa kehidupan
ini akan berakhir dan kita akan kembali kepada-Nya.
Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Umar, rasulullah
bersabda:
َكَّنَأَك َكِتَر ِخ ِ
ِل ْلَمْعاَو ًادَبَأ ُشْيِعَت َكَّنَأَك َاكَيْنُدِل ْلَمْعا
ًادَغ ُت ْوُمَت
Artinya, “Bekerjalah untuk duniamu seolah akan
hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu
seolah engkau akan mati esok hari.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat
rahimakumullah,
Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba yang
terus mengalir rezekinya dan mendapatkan
keberkahan dan ridho Allah swt dalam kehidupan di
dunia dan akhirat. Amin.