3. Menurut Bruner, selama kegiatan belajar berlangsung hendaknya siswa
dibiarkan untuk menemukan sendiri makna segala sesuatu yang dipelajari (
discovery learning ).
Siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
memecahkan masalah sehingga diharapkan mereka mampu memahami
konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.
1. Belajar Menemukan
Metode discovery learning mendorong siswa untuk
bertanya dan merumuskan jawaban sementara
mereka, serta menarik kesimpulan terhadap prinsip
umum dari contoh praktik atau pengalaman yang
dilakukannya(Bruner, 1966:96).
4. Menurut Guntur Tarigan (1978:28), Menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan
2. Belajar Menyimak
5. Anak akan banyak sekali belajar melalui melihat, mengamati,
menginternalisasi hingga meniru dalam bentuk perilaku,
bahkan hingga perilaku hasil meniru menetap sebagai suatu
kebiasaan.
3. Belajar Meniru
Oleh karena itu, guru hendaknya selalu
memberi contoh yang baik , sehingga
siswa akan berperilaku sesuai dengan
apa yang biasa dilihatnya
6. Kecenderungan siswa untuk belajar dengan metode menghafal
disebabkan oleh budaya yang terjadi disekolah komunikasi
satu arah, yaitu guru ke siswa dan kurang merangsang rasa ingin
tahu, prakarsa maupun individualisasi.
Siswa menjadi penerima yang pasif.
4. Belajar Menghafal
Metode menghafal tidak terlalu
banyak menuntut aktivitas berpikir,
Siswa kehilangan sense of learning
atau kepekaan untuk belajar
7. Metode belajar mengamalkan erat kaitannya dengan mata
pelajaran PPKn dan Agama, karena dengan mata pelajaran
tersebut anak diajarkan nilai-nilai moral dan perilaku yang
hendaknya ditampilkan pada saat mereka bersosialisasi di
masyarakat.
5. Belajar Mengamalkan
8. Kegiatan yang dapat dilakukan mengembangkan kemampuan
belajar menganalisis pada siswa menggunakan permainan
teka-teki atau tebak-tebakan, sehingga anak terbiasa
menganalisis suatu permasalahan berdasarkan informasi yang
tersedia dan mencari jawabannya
6. Belajar Menganalisis
Proses Asuhan Keperawatan
Belajar Menganalisa Masalah
Kesehatan
9. 7. Belajar Merespon
Respon merupakan suatu tanggapan yang diberikan oleh
seseorang sebagai reaksi dari suatu tertentu.
Contoh kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan
merespon memberikan pertanyaan seputar peristiwa yang
terjadi di sekitarnya, misalnya bagaimana respon/tanggapan
apabila temannya sedang ditimpa musibah banjir, gempa bumi
atau tanah longsor.
10. Menurut Carl Rogers yang penting dalam proses pembelajaran
adalah pentingnya memperhatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran, yaitu;
a. Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa
tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
c. Pengorganisasian bahan dan ide baru sebagai bagian yang
bermakna bagi siswa
8. Belajar Mengorganisasikan
11. 9. Belajar Mengambil Keputusan
Belajar mengambil keputusan bukan hal yang mudah bagi
seseorang. Ada beberapa yang perlu diperhatikan:
a. Belajar dengan meniru
b. Belajar dorongan positif
c. Belajar dari kesalahan
d. Belajar bertanggung jawab
12. Untuk mengembangkan kemampuan terlatih menggunakan
metode bermain peran
Contoh : praktikum SAP, SAB, Praktik Manajemen Keperawatan, dsb
10. Berlatih
13. Kemampuan menghayati dapat dikembangkan melalui mata
pelajaran kesenian, yaitu dengan cara menghayati suatu peran /
tokoh dalam cerita atau menghayati makna yang terkandung
pada sebuah lagu.
Perawat Empati, bukan Simpati
11. Belajar Menghayati
15. Memahami Gaya Belajar memaksimalkan proses belajar dikelas
GAYA BELAJAR
Cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berfikir,
memproses dan mengerti suatu informasi.
Gaya Belajar Ciri khas yang dimiliki setiap orang
dalam memberikan respon terhadap pembelajaran
yang diterimanya
16. 1. GAYA BELAJAR VISUAL
Mata/penglihatan (visual) memegang peranan penting
Lebih banyak menitikberatkan pada peragaan/media
Gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh, ekspresi muka
gurunya untuk mengerti pelajaran, cenderung duduk didepan agar
dapat melihat dengan jelas.
17. 1. GAYA BELAJAR VISUAL
Ciri Gaya Belajar Visual
1) Bicara agak cepat
2) Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentas
3) Tidak mudah terganggu keributan
4) Mengingat yang dilihat, daripada didengar
5) Lebih suka membaca daripada dibacakan
6) Seringkali mengetahui apa yg dikatakan, tapi tidak pandai
memilih kata-kata
7) Lebih suka demonstrasi daripada pidato
8) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal
18. 2. GAYA BELAJAR AUDITORI
Telinga/alat pendengar (Auditori) memegang peranan penting
Gaya belajar Auditori dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan guru, informasi
tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak
auditori mendengarkannya
19. 1. GAYA BELAJAR AUDITORI
Ciri Gaya Belajar Auditori
1) Saat belajar suka bicara pada diri sendiri
2) Penampilan rapi
3) Mudah terganggu oleh keributan
4) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan dari pada yang dilihat
5) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
6) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku
ketika membaca
7) Biasanya ia pembicara yang fasih
8) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, dll
20. 3. GAYA BELAJAR KINESTETIK
Gaya belajar Kinestetik memiliki gaya belajar melalui bergerak,
menyentuh dan melakukan, sulit untuk duduk diam berjam-jam,
keinginan beraktivitas dan eksplorasi sangat kuat.
Ciri Gaya Belajar Kinestetik
1) Berbicara perlahan
2) Penampilan rapi
3) Tidak mudah terganggu dengan situasi keributan
4) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
5) Menggunakan jari sbg petunjuk saat membaca
6) Menyukai permainan yang menyibukkan
7) Kesulitan untuk menulis dan hebat dalam bercerita, dsb