SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Keamanan Informasi dan
Administrasi Jaringan
Week 2 – TCP/IP Model
Outline
Reference Model : OSI vs TCP/IP
OSI
TCP/IP
Subnetting
Sepintas topologi jaringan
Agar tidak terjadi perebutan jalur antar DCE, diciptakan beberapa
topologi jaringan, dapat dipilih sesuai kebutuhan
Physical layer mediator
Kabel UTP
Kabel UTP dan RJ-45
OSI : Sejarah,definisi, dan tujuan
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open
networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan
oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa
pada tahun 1977.
OSI = singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga
dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat
tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar
umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar
pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat
banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang
sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Apa itu protokol?
sekumpulan dari beberapa aturan (bahasa kesepakatan) dalam
komunikasi data antara beberapa alat komunikasi.
Protocol menspesifikasikan secara detail bagaimana komputer
berinteraksi, termasuk didalamnya format pesan yang mereka tukar
dan bagaimana kesalahan ditangani.
Tiga aspek utama yang diperhatikan oleh protokol komunikasi adalah:
bagaimana data direpresentasikan dan dikodekan,
bagaimana ditransmisikan, dan
bagaimana kesalahan dan kegagalan diketahui dan ditangani.
Apa yang dikomunikasikan ?
Application Application
Presentation Presentation
Session Session
Transport Transport
Network Network
Data-Link Data-Link
Physical Physical
Data
Segments
Packets
Frames
Bits
Data
Data
Data Encapsulation
PDU and SDU Encapsulation
Host Layers vs. Media Layers
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Host Layers
Menjamin
pengiriman data
secara akurat antar
perangkat
Application
Presentation
Session
Transport
Host Layers vs. Media Layers
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Media Layers
Mengontrol pengiriman
pesan secara fisik
melalui jaringan
Network
Data-Link
Physical
Lapis fisik Pertukaran data secara fisik
terjadi pada lapis fisik,
Deretan bit pembentuk data di
ubah menjadi sinyal-sinyal listrik
yang akan melewati media
transmisi,
Diperlukan sinyal yang cocok
untuk lewat di media transmisi
tertentu.
Dikenal tiga macam media
transmisi yaitu :
kabel logam,
kabel optik dan
gelombang radio
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Datalink
Menyajikan format data untuk lapis
fisik / pembentukan frame,
pengendalian kesalahan (Error
Control)
Pengendalian arus data (flow control)
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Jaringan
Untuk meneruskan paket-paket dari
satu node ke node yang lain dalam
jaringan komputer
Fungsi utama :
Pengalamatan
Memilih jalan (routing)
Contoh Protokol
IP
ICMP
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Transport
Berfungsi untuk transfer data yang
handal, bertanggung jawab atas
keutuhan data dalam transmisi data
dalam melakukan hubungan
pertukaran data antara kedua belah
fihak
Paketisasi :
panjang paket
banyaknya paket,
penyusunannya
kapan paket-paket tersebut
dikirimkan
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Sesi
Berfungsi untuk mengontrol
komunikasi antar aplikasi,
membangun, memelihara dan
mengakhiri sesi antar aplikasi.
Contoh pelayanan atau protokolnya:
XWINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI,
Apple Talk Session Protocol (ASP),
dan Digital Network Architecture
Session Control Program (DNASCP)
Penggunaan lapis sesi akan
menyebabkan proses pertukaran data
dilakukan secara bertahap tidak
sekaligus
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Presentasi
Untuk mengemas data dari sisi
aplikasi sehingga mudah untuk
lapisan sesi mengirimkannya atau
sebaliknya,
Berfungsi untuk mengatasi
perbedaan format data, kompresi,
dan enkripsi data
Contoh pelayanan atau protokolnya:
ASCII, JPEG, MPEG, Quick Time,
MPEG, TIFF, PICT, MIDI, dan
EBCDIC.
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Aplikasi
Sebagai interface user ke lingkungan
OSI.
User biasa berinteraksi melalui suatu
program aplikasi (software)
Contoh pelayanan atau protokolnya:
e-mail (pop3, smtp)
file transfer (ftp)
browsing (http)
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
TCP/IP…
Sejarah TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital
yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun
1969
Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense AdvancedResearch Projects
Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untukmengembangkan
protokol yang dapatmelakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah,
yang masingmasing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol
utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP).
Kemudian, pada tahun 1977 diadakan suatu pengujian terhadap arsitektur TCP/IP.
Selanjutnya, pada tahun 1983, TCP/IP menjadi protokol resmi untuk ARPANET dan
kemudian protokol TCP/IP begitu mendominasi dan menjadi protokol yang paling
populer dan banyak digunakan sebagai standart untuk komunikasi data. Protokol
TCP/IP-pun berevolusi seiring dengan waktu mengingat kebutuhan yang meningkat
terhadap jaringan komputer dan internet. Pengembangan tersebut dilakukan oleh
beberapa badan seperti Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan
Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas
TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang
disebut sebagai Request for Comment (RFC) yang dirilis oleh IETF.
IP (Internet Protocol)
Protokol jaringan terpopuler dijagat raya
Kelebihan:
Mempunyai ratusan juta alamat (tidak ada alamat yang sama,
unik)
Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP, HTTP, SNMP,
dll)
Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4 (sejak 1970) dan IPv6
(mulai 199x)
IPv4: 32 bit ≈ 4G alamat
IPv6: 128 bit ≈ 256G4
Paket TCP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Source port
Destination port
Sequence number
Acknowledge number
Header
length
Reserved
U
R
G
A
C
K
PS
H
RS
T
SE
Q
FIN
Windows
Checksum
Urgent pointer
Options
Padding
User data = besarnya tidak ditentukan
Connection oriented
Reliable
Byte stream service
Paket IP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Priority (0-7) low high high  “1”
Version
Header
length
Precedenc
e
D T R
unuse
d
Total length
Identification
D M Fragment offset
Time to live (seconds) Protocol
Header checksum
Source IP address (4 Byte)
Destination IP address (4 Byte)
Option (0 word atau lebih)
Data
 64 kB
• Connectionless
Model Referensi TCP/IP
Meski model referensi OSI lebih umum
digunakan tapi secara teknis dan historis,
model referensi standar internet adalah
Transmission Control Protocol/Internet
Protocol (TCP/IP). Model ini memiliki 4 layer:
1. Application
2. Transport
3. Internet
4. Network
TCP/IP Model
Fungsi Layer 4 TCP/IP
• Application layer (Layer 4) model TCP/IP
berkutat dengan urusan presentasi, encoding
dan dialog control.
• TCP/IP mengkombinasikan session,
presentation dan application dalam satu layer
dan mengasumsikan data telah siap
dienkapsulasi pada layer berikutnya.
Fungsi Layer 3 TCP/IP
 Transport layer (layer 3 TCP/IP) berkutat
dengan urusan :
 quality of service dari reliability
 flow control
 dan error corection.
 Salah satu dari protokolnya, transmission
control protocol (TCP), menyediakan cara
yang fleksibel dan sempurna untuk
komunikasi jaringan yang reliable, well-
flowing, low-error.
Fungsi Layer 3 TCP/IP
 TCP berdialog antara pengirim dan
penerima ketika melakukan enkapsulasi
data ke dalam segment.
 TCP adalah protokol connection-oriented,
artinya segment bergerak bolak balik
antara dua host untuk memberitahukan
bahwa koneksi terjadi selama waktu
tertentu (packet switching).
Fungsi Layer 2 TCP/IP
 Internet layer (Layer 2 TCP/IP) berfungsi
mengirim paket antara jaringan yang
berbeda dan menentukan lintasan yang
ditempuh.
 Protokol spesifik layer ini adalah Internet
protocol (IP).
 Jalan terbaik tekad dan packet switching terjadi pada
lapisan ini. Pikirkan hal ini dalam hal sistem pos. Bila
Anda mengirim surat, Anda tidak tahu bagaimana sampai
di sana (ada rute berbagai kemungkinan), tetapi Anda
melakukan perawatan yang tiba.
Fungsi Layer 1 TCP/IP
o Network layer (Layer 1 TCP/IP) juga disebut
layer host-to-network.
o Layer ini menyediakan segala sesuatu yang
dibutuhkan paket data untuk membuat
sambungan langsung (physical link) termasuk
detil teknologi LAN dan WAN dan seluruh detil
dalam Physical dan Data link layer (Layer 1 dan
layer 2 OSI).
Perbandingan OSI dan TCP/IP
Persamaan OSI dan TCP/IP
Keduanya memiliki layer-layer.
Keduanya memiliki application layers, meski
memiliki services yang berbeda.
Keduanya memiliki transport dan network layer
yang dapat disamakan.
Keduanya mengasumsikan teknologi packet-
switched (bukan circuit-switched).
Profesional di bidang internetworking perlu mengetahui
keduanya.
Perbedaan OSI dan TCP/IP
TCP/IP mengkombinasikan presentation dan
session layer OSI ke dalam application layer.
TCP/IP mengkombinasikan data link dan physical
layers OSI ke dalam satu layer.
TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya.
Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI, walaupun
setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran
mereka.
Lebih jauh ttg IP address
IP address adalah sumber daya yang terbatas
Perlu dihemat dengan alokasi yang jelas dan terencana
Addressing with IPv4
32 bit, 4 blok (1 blok = 8 bit), tiap blok dipisahkan dengan “.”
(dot)
Ilustrasi : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
X adalah 0 atau 1 (biner)
Contoh IP
Biner : 11000000.10101000.10.1
Decimal : 192.168.2.1
Netmask dan Broadcast
IP : alamat host
192.168.2.1
Netmask : pembatas network
255.255.255.0
Broadcast : alamat network
192.168.2.255
Netmask dan Broadcast
IP : 192 . 168 . 10 . 1
Dalam biner : 11000000.10101000.00001010.00000001
Netmask : 255.255.255.0
Broadcast : 192.168.10.255
Biasa juga ditulis 192.168.10.0/24
“24” berasal dari jlh bit netmask :
 11111111.11111111.11111111.00000000
Netmask dan Broadcast
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
CIDR (Classless Inter-Domain
Routing)
Contoh..
Misalnya ada network 192.168.2.0/29
Tentukan :
Jumlah host (IP dari berapa s.d. berapa?)
Netmask
Broadcast address
Kunci penyelesaian
Prefix /29 biner nya : 11111111.11111111.11111111.11111000
Jlh host (IP) dihitung bds bit 0 yang ada : yaitu rentang 000 s.d. 111, detilnya :
000 = 0 : netID
001 = 1 : IP host
010 = 2 : IP host
011 = 3 : IP host
100 = 4 : IP host
101 = 5 : IP host
110 = 6 : IP host
111 = 7 : Broadcast Address
Bit awal = netID, Bit akhir : broadcast addr
 jumlah host = 6 (192.168.2.1 sd. 192.168.2.6)
 Netmask = 255.255.255.248
 Broadcast = 192.168.2.7
Karakteristik Kelas A Kelas B Kelas C
Bit pertama 0 10 110
Panjang NetID 8 bit 16 bit 24 bit
Panjang HostID 24 bit 16 bit 8 bit
Byte pertama 0 – 127 128 – 191 192 – 223
Jumlah network 126 kelas A (0 dan 127
dicadangkan)
16.384 kelas B 2.097.152 kelas C
Jumlah host IP 16.777.214 IP address
pada tiap kelas A
65.532 IP address
pada tiap kelas B
254 IP address pada
tiap kelas C
Karakteristik Kelas D Kelas E
4 Bit pertama 1110 1111
Bit multicast 28 bit -
Byte Inisial 224 – 247 248 – 255
Bit cadangan - 28 bit
Jumlah 268.435.455 kelas D 268.435.455 kelas E
Deskripsi Digunakan untuk multicast dicadangkan utk keperluan
eksperimental
IP Private
192.x.x.x
10.x.x.x
172.x.x.x
IP Public
Selain diatas
Gateway
a network node equipped for interfacing with another network
that uses different protocols.
Gateway adalah remote host address interface yang digunakan
sebagai penerus paket network lainnya
Contoh :
Subnetting
Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para
administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address
yang tersedia dengan lebih efisien. Subnetting prosesnya
meliputi 4 hal : jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok
subnet, alamat host dan broadcast yang valid.
Soal :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Subnetting
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada
oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan
3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4
subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah
kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Subnetting
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64.
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi
subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Subnetting
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/26
alamat host dan broadcast yang valid yaitu :
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Terima Kasih

More Related Content

Similar to MATERI UNTUK BESOK.ppt

Paper | OSI (Open System Interconnection)
Paper | OSI (Open System Interconnection) Paper | OSI (Open System Interconnection)
Paper | OSI (Open System Interconnection) Indri Sukmawati Rahayu
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5eghi19
 
Komunikasi data
Komunikasi data Komunikasi data
Komunikasi data ormaya19
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5RianRinaldi3
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistemramlahidris
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistemfadliaoscar
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5eghi19
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5samsaharsam
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5syahrilical
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5eghi19
 
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data  kuliah online ke 5 1Komunikasi data  kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5 1nurhikma12
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5eghi19
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5rahmatriadi25
 
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data  kuliah online ke 5 1Komunikasi data  kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5 1nurhikma12
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistemMuhtrii7
 
Pengantar Sistem dan Informasi
Pengantar Sistem dan InformasiPengantar Sistem dan Informasi
Pengantar Sistem dan InformasiMuhammadAbid162
 
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data  kuliah online ke 5 1Komunikasi data  kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5 1NursyalindaIndah
 

Similar to MATERI UNTUK BESOK.ppt (20)

Paper | OSI (Open System Interconnection)
Paper | OSI (Open System Interconnection) Paper | OSI (Open System Interconnection)
Paper | OSI (Open System Interconnection)
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
PSTI
PSTIPSTI
PSTI
 
Komunikasi data
Komunikasi data Komunikasi data
Komunikasi data
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistem
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistem
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data  kuliah online ke 5 1Komunikasi data  kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data  kuliah online ke 5Komunikasi data  kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistem
 
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data  kuliah online ke 5 1Komunikasi data  kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistem
 
Pengantar sistem
Pengantar sistemPengantar sistem
Pengantar sistem
 
Pengantar Sistem dan Informasi
Pengantar Sistem dan InformasiPengantar Sistem dan Informasi
Pengantar Sistem dan Informasi
 
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data  kuliah online ke 5 1Komunikasi data  kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

MATERI UNTUK BESOK.ppt

  • 1. Keamanan Informasi dan Administrasi Jaringan Week 2 – TCP/IP Model
  • 2.
  • 3. Outline Reference Model : OSI vs TCP/IP OSI TCP/IP Subnetting
  • 4. Sepintas topologi jaringan Agar tidak terjadi perebutan jalur antar DCE, diciptakan beberapa topologi jaringan, dapat dipilih sesuai kebutuhan
  • 8. OSI : Sejarah,definisi, dan tujuan Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI = singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
  • 9. Apa itu protokol? sekumpulan dari beberapa aturan (bahasa kesepakatan) dalam komunikasi data antara beberapa alat komunikasi. Protocol menspesifikasikan secara detail bagaimana komputer berinteraksi, termasuk didalamnya format pesan yang mereka tukar dan bagaimana kesalahan ditangani. Tiga aspek utama yang diperhatikan oleh protokol komunikasi adalah: bagaimana data direpresentasikan dan dikodekan, bagaimana ditransmisikan, dan bagaimana kesalahan dan kegagalan diketahui dan ditangani.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Apa yang dikomunikasikan ? Application Application Presentation Presentation Session Session Transport Transport Network Network Data-Link Data-Link Physical Physical Data Segments Packets Frames Bits Data Data
  • 14. PDU and SDU Encapsulation
  • 15. Host Layers vs. Media Layers Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical Host Layers Menjamin pengiriman data secara akurat antar perangkat Application Presentation Session Transport
  • 16. Host Layers vs. Media Layers Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical Media Layers Mengontrol pengiriman pesan secara fisik melalui jaringan Network Data-Link Physical
  • 17. Lapis fisik Pertukaran data secara fisik terjadi pada lapis fisik, Deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang akan melewati media transmisi, Diperlukan sinyal yang cocok untuk lewat di media transmisi tertentu. Dikenal tiga macam media transmisi yaitu : kabel logam, kabel optik dan gelombang radio Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 18. Datalink Menyajikan format data untuk lapis fisik / pembentukan frame, pengendalian kesalahan (Error Control) Pengendalian arus data (flow control) Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 19. Jaringan Untuk meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan komputer Fungsi utama : Pengalamatan Memilih jalan (routing) Contoh Protokol IP ICMP Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 20. Transport Berfungsi untuk transfer data yang handal, bertanggung jawab atas keutuhan data dalam transmisi data dalam melakukan hubungan pertukaran data antara kedua belah fihak Paketisasi : panjang paket banyaknya paket, penyusunannya kapan paket-paket tersebut dikirimkan Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 21. Sesi Berfungsi untuk mengontrol komunikasi antar aplikasi, membangun, memelihara dan mengakhiri sesi antar aplikasi. Contoh pelayanan atau protokolnya: XWINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI, Apple Talk Session Protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP) Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahap tidak sekaligus Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 22. Presentasi Untuk mengemas data dari sisi aplikasi sehingga mudah untuk lapisan sesi mengirimkannya atau sebaliknya, Berfungsi untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi, dan enkripsi data Contoh pelayanan atau protokolnya: ASCII, JPEG, MPEG, Quick Time, MPEG, TIFF, PICT, MIDI, dan EBCDIC. Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 23. Aplikasi Sebagai interface user ke lingkungan OSI. User biasa berinteraksi melalui suatu program aplikasi (software) Contoh pelayanan atau protokolnya: e-mail (pop3, smtp) file transfer (ftp) browsing (http) Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 25. Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969 Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense AdvancedResearch Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untukmengembangkan protokol yang dapatmelakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masingmasing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Kemudian, pada tahun 1977 diadakan suatu pengujian terhadap arsitektur TCP/IP. Selanjutnya, pada tahun 1983, TCP/IP menjadi protokol resmi untuk ARPANET dan kemudian protokol TCP/IP begitu mendominasi dan menjadi protokol yang paling populer dan banyak digunakan sebagai standart untuk komunikasi data. Protokol TCP/IP-pun berevolusi seiring dengan waktu mengingat kebutuhan yang meningkat terhadap jaringan komputer dan internet. Pengembangan tersebut dilakukan oleh beberapa badan seperti Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comment (RFC) yang dirilis oleh IETF.
  • 26.
  • 27. IP (Internet Protocol) Protokol jaringan terpopuler dijagat raya Kelebihan: Mempunyai ratusan juta alamat (tidak ada alamat yang sama, unik) Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP, HTTP, SNMP, dll) Ada 2 jenis IP : IP standar atau IP versi 4 (sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x) IPv4: 32 bit ≈ 4G alamat IPv6: 128 bit ≈ 256G4
  • 28. Paket TCP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Source port Destination port Sequence number Acknowledge number Header length Reserved U R G A C K PS H RS T SE Q FIN Windows Checksum Urgent pointer Options Padding User data = besarnya tidak ditentukan Connection oriented Reliable Byte stream service
  • 29. Paket IP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Priority (0-7) low high high  “1” Version Header length Precedenc e D T R unuse d Total length Identification D M Fragment offset Time to live (seconds) Protocol Header checksum Source IP address (4 Byte) Destination IP address (4 Byte) Option (0 word atau lebih) Data  64 kB • Connectionless
  • 30. Model Referensi TCP/IP Meski model referensi OSI lebih umum digunakan tapi secara teknis dan historis, model referensi standar internet adalah Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Model ini memiliki 4 layer: 1. Application 2. Transport 3. Internet 4. Network
  • 31.
  • 33. Fungsi Layer 4 TCP/IP • Application layer (Layer 4) model TCP/IP berkutat dengan urusan presentasi, encoding dan dialog control. • TCP/IP mengkombinasikan session, presentation dan application dalam satu layer dan mengasumsikan data telah siap dienkapsulasi pada layer berikutnya.
  • 34. Fungsi Layer 3 TCP/IP  Transport layer (layer 3 TCP/IP) berkutat dengan urusan :  quality of service dari reliability  flow control  dan error corection.  Salah satu dari protokolnya, transmission control protocol (TCP), menyediakan cara yang fleksibel dan sempurna untuk komunikasi jaringan yang reliable, well- flowing, low-error.
  • 35. Fungsi Layer 3 TCP/IP  TCP berdialog antara pengirim dan penerima ketika melakukan enkapsulasi data ke dalam segment.  TCP adalah protokol connection-oriented, artinya segment bergerak bolak balik antara dua host untuk memberitahukan bahwa koneksi terjadi selama waktu tertentu (packet switching).
  • 36. Fungsi Layer 2 TCP/IP  Internet layer (Layer 2 TCP/IP) berfungsi mengirim paket antara jaringan yang berbeda dan menentukan lintasan yang ditempuh.  Protokol spesifik layer ini adalah Internet protocol (IP).  Jalan terbaik tekad dan packet switching terjadi pada lapisan ini. Pikirkan hal ini dalam hal sistem pos. Bila Anda mengirim surat, Anda tidak tahu bagaimana sampai di sana (ada rute berbagai kemungkinan), tetapi Anda melakukan perawatan yang tiba.
  • 37. Fungsi Layer 1 TCP/IP o Network layer (Layer 1 TCP/IP) juga disebut layer host-to-network. o Layer ini menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan paket data untuk membuat sambungan langsung (physical link) termasuk detil teknologi LAN dan WAN dan seluruh detil dalam Physical dan Data link layer (Layer 1 dan layer 2 OSI).
  • 39. Persamaan OSI dan TCP/IP Keduanya memiliki layer-layer. Keduanya memiliki application layers, meski memiliki services yang berbeda. Keduanya memiliki transport dan network layer yang dapat disamakan. Keduanya mengasumsikan teknologi packet- switched (bukan circuit-switched). Profesional di bidang internetworking perlu mengetahui keduanya.
  • 40. Perbedaan OSI dan TCP/IP TCP/IP mengkombinasikan presentation dan session layer OSI ke dalam application layer. TCP/IP mengkombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI, walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran mereka.
  • 41. Lebih jauh ttg IP address IP address adalah sumber daya yang terbatas Perlu dihemat dengan alokasi yang jelas dan terencana
  • 42. Addressing with IPv4 32 bit, 4 blok (1 blok = 8 bit), tiap blok dipisahkan dengan “.” (dot) Ilustrasi : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx X adalah 0 atau 1 (biner) Contoh IP Biner : 11000000.10101000.10.1 Decimal : 192.168.2.1
  • 43. Netmask dan Broadcast IP : alamat host 192.168.2.1 Netmask : pembatas network 255.255.255.0 Broadcast : alamat network 192.168.2.255
  • 44. Netmask dan Broadcast IP : 192 . 168 . 10 . 1 Dalam biner : 11000000.10101000.00001010.00000001 Netmask : 255.255.255.0 Broadcast : 192.168.10.255 Biasa juga ditulis 192.168.10.0/24 “24” berasal dari jlh bit netmask :  11111111.11111111.11111111.00000000
  • 45. Netmask dan Broadcast Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.255.0 /24 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30 CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
  • 46. Contoh.. Misalnya ada network 192.168.2.0/29 Tentukan : Jumlah host (IP dari berapa s.d. berapa?) Netmask Broadcast address
  • 47. Kunci penyelesaian Prefix /29 biner nya : 11111111.11111111.11111111.11111000 Jlh host (IP) dihitung bds bit 0 yang ada : yaitu rentang 000 s.d. 111, detilnya : 000 = 0 : netID 001 = 1 : IP host 010 = 2 : IP host 011 = 3 : IP host 100 = 4 : IP host 101 = 5 : IP host 110 = 6 : IP host 111 = 7 : Broadcast Address Bit awal = netID, Bit akhir : broadcast addr  jumlah host = 6 (192.168.2.1 sd. 192.168.2.6)  Netmask = 255.255.255.248  Broadcast = 192.168.2.7
  • 48. Karakteristik Kelas A Kelas B Kelas C Bit pertama 0 10 110 Panjang NetID 8 bit 16 bit 24 bit Panjang HostID 24 bit 16 bit 8 bit Byte pertama 0 – 127 128 – 191 192 – 223 Jumlah network 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan) 16.384 kelas B 2.097.152 kelas C Jumlah host IP 16.777.214 IP address pada tiap kelas A 65.532 IP address pada tiap kelas B 254 IP address pada tiap kelas C
  • 49. Karakteristik Kelas D Kelas E 4 Bit pertama 1110 1111 Bit multicast 28 bit - Byte Inisial 224 – 247 248 – 255 Bit cadangan - 28 bit Jumlah 268.435.455 kelas D 268.435.455 kelas E Deskripsi Digunakan untuk multicast dicadangkan utk keperluan eksperimental
  • 51. Gateway a network node equipped for interfacing with another network that uses different protocols. Gateway adalah remote host address interface yang digunakan sebagai penerus paket network lainnya
  • 53. Subnetting Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Subnetting prosesnya meliputi 4 hal : jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Soal : Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
  • 54. Subnetting Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  • 55. Subnetting Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  • 56. Subnetting Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 alamat host dan broadcast yang valid yaitu : Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192 Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193 Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254 Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Editor's Notes

  1. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.