Dokumen tersebut membahas tentang model OSI dan TCP/IP serta perbandingannya. TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI dan hanya memiliki lima lapisan sedangkan OSI memiliki tujuh lapisan. TCP/IP lebih sederhana dan luas penggunaannya dibandingkan model OSI."
4. OSI vs. TCP/IP
OSI TCP / IP
Application
(Layer7)
ApplicationPresentation
(Layer6)
Session (Layer 5)
Transport (Layer
4)
Transport
Network (Layer 3) Internet
Data Link (Layer
2)
Network Access
Physical (Layer 1)
5. TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun
demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok
seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.
Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja:
physical, data link, network, transport dan application.
Lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI
teratas.
Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2
buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP)
dan User Datagram Protocol Protocol (UDP).
Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan
sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada
beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data
pada lapisan ini.
8. Layer Data Link dan Physical
Fungsi Datalink adalah menyediakan kontrol
untuk layer fisik dan mendeteksi serta
kemungkinan mengoreksi kesalahan yang
muncul
OSI TCP / IP
Data Link (Layer 2)
Network Access
Physical (Layer 1)
9. Layer Data Link dan Physical
Dengan kata lain, Layer Data Link mengubah
aliran bit (0 dan 1) dari fisik ke frame data
dan menyediakan transfer bebas kesalahan
dari satu node ke node lainnya.
Fungsi layer physical adalah menyediakan
koneksi fisik untuk transmisi bit secara
mekanik, elektrik, fungsional, dan prosedural
Perbandingan dengan TCP/IP
Kedua layer OSI ini digabung satu menjadi layer
network access
10. Physical dan Data Link Layer
Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang
spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan
proprietary protokol lain.
Network Layer
Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan
didukung oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP, ARP
dan IGMP
11. Layer Network
Seperti pada layer OSI yang lain, layer ini menyediakan
layanan connectionless dan connection-oriented. Arsitektur
TCP/IP hanya menyediakan layanan connectionless
Internet Address (IP)
Sering disebut dengan IP Address, berisi angka sebesar 32
bit dan dibagi menjadi 3 bagian yang disebut dengan class
IP Address
OSI TCP / IP
Network (Layer 3) Internet
12. Lapisan Network (Lanjutan)
IP (Internetworking Protocol)
Merupakan protokol internet yang diperlukan yang
fungsinya adalah sebagai Pengalamatan, Fragmentasi
dan pengiriman datagram pada jaringan.
Kelas Dari Sampai Netid Hostid
A 1 126 126 16.277.214
B 128 191 16.384 65.543
C 192 223 2.097.152 254
• Format alamat IP
Alamat IP panjangnya 32 bit & dibagi menjadi 2
Bagian :
1) Network ID, menunjukkan jaringan kemana host
dihubungkan.
2) Host ID memberikan suatu pengenal unik pada
setiap host pada suatu jaringan.
13. Lapisan Network (Lanjutan)
ARP (Address Resolution Protocol)
Proses pemetaan alamat fisik (Physical Address) seperti
alamat NIC yang berasosiasi kepada logical address
(alamat IP) Logic ke Fisik
RARP (Reverse Address Resolution Protocol
Adalah komplemen dari ARP dimana protokol ini
membantu host untuk menentukan alamat IP dari sebuah
alamat perangkat keras.
14. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Memungkinkan administrator untuk menentukan
kumpulan alamat IP, disebut scope. Saat sebuah host
dikonfigurasikan untuk memperoleh alamat IP dari
DHCP, ia akan secara otomatis diberi alamat dari scope
DHCP yang ada.
DHCP juga mengijinkan jaringan untuk mendukung lebih
banyak host dari jumlah alamat yang tersedia.
DHCP memungkinkan administrator untuk menentukan
beberapa parameter yang mengatur administrasi
IP, TCP, dan beberapa protokol.
Lapisan Network (Lanjutan)
15. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol standar yang menyediakan kemampuan
messaging (pengiriman pesan) dalam IP sebagai
kompensasi dari defisiensi IP(no error-reporting atau error-
corecting mechanism)
ICMP hanya melaporkan error bukan memperbaiki.
Perbaikan dilakukan oleh protokol yang lebih tinggi
Walaupun ICMP dijelaskan terpisah dari IP, ICMP adalah
bagian integral dari protokol Internet, dan pesan ICMP
dikirimkan dalam bentuk data pada datagram IP.
IGMP (Internet Group Message Protocol)
IGMP digunakan untuk memfasilitasi transmisi message
yang simultan kepada kelompok/group penerima.
Lapisan Network (Lanjutan)
16. Layer Transport
Fungsi layer ini adalah menyediakan
transfer data yang transparan dari sumber
ke tujuannya
OSI TCP / IP
Transport (Layer 4) Transport (TCP/UDP)
17. Transport Layer
Lapisan transport berfungsi untuk mencari jalur (routing) yang
kosong untuk transmisi data
Pada lapisan ini terdapat dua protokol yaitu :
1.Transmission Control Protocol (TCP)
Berfungsi untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa
kesalahan, mengrimkan error ke lapisan atas hanya
apabila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi.
2.UDP (User Datagram Protocol)
memberikan alternatif transport untuk proses yang tidak
membutuhkan pengiriman yang handal.
UDP adalah protokol datagram yang tidak menjamin
pengiriman atau perlindungan duplikasi, tidak mengurusi
penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yang
sesuai untuk IP.
18. Layer Transport pada
TCP/IP
Transport bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara
end-to-end koneksi, memastikan bahwa bit-bit yang diterima adalah
sama dengan bit-bit yang dikirimkan; dengan urutan yang sama
dan tanpa modifikasi, hilang, atau duplikasi
Mendefinisikan dua protocol standard, yaitu TCP and UDP
TCP mengimplementasikan protocol data-stream yang reliable
connection oriented
UDP mengimplementasikan protocol data-stream yang unreliable
connectionless
*) reliable = dapat dipercaya
19. Layer Atas
OSI TCP / IP
Application (Layer7)
ApplicationPresentation (Layer6)
Session (Layer 5)
20. Layer Session
Layer ini mengatur dialog dua komputer
yang berkomunikasi dalam jaringan
yang disebut dengan SESSION.
Tidak ada pada model TCP/IP
Pada TCP/IP,karakteristik ini disediakan
oleh protocol TCP.
(Layer Transport)
21. Layer Presentation
Layer ini menangani informasi tentang format
data untuk komunikasi pada jaringan. Hal ini
dapat terjadi dengan mengonversi data ke
dalam format generik yang dimengerti oleh
kedua belah pihak.
Tidak ada dalam model TCP/IP
Pada TCP/IP, fungsi ini disediakan oleh Layer
Application.
22. Layer Application
Layer ini merupakan layer teratas pada model referensi.
Layer ini menyediakan kumpulan interface untuk
aplikasi supaya dapat memperoleh akses ke layanan
jaringan yang mendukung aplikasi secara langsung
Interface ini sering disebut dengan API (Application
Programming Interface)
23. Application Layer
Lapisan aplikasi : tempat dilakukannya proses kerja yang
sesungguhnya.
Application Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi
lapisan-lapisan session, presentation dan application
pada OSI.
Dilapisan ini dapat ditemukan program yang
menyediakan pelayanan jaringan seperti :
Telnet, FTP, SMTP, POP3, DNS, SNMP dan TFTP.
24. Lapisan Aplikasi (Lanjutan)
Telnet
Program yang memungkinkan akses terminal secara
remote lewat suatu jaringan(Port 23)
Service yang tersedia melalui jaringan Telnet :
Archie, Gopher, Wais
SMTP (Send Mail Transfer Protocol)
Suatu protokol aplikasi yang merupakan sistem
pengiriman message atau pesan atau e-mail.(Port 25)
POP (Post Office Protocol ver 3)
Protokol untuk mengambil/menerima pesan(Port 110)
25. FTP (File Transfer Protocol)
Protokol sekaligus program yang dapat digunakan untuk
melakukan operasi file dasar pada host remote dan untuk
mentransfer file antar host (Port 20 Transfer Data, 21
Kontrol Data)
Model Protokol FTP
Control Connection, yang digunakan pada pola hubungan antara
client – server yang normal . Server membuka diri secara pasif di
sebuah port khusus (well-known port) yaitu port 21.
Data Connection, yang dibangun setiap kali sebuah file ditransfer
antara client – server. Hubungan ini bersifat “memaksimalkan
ukuran data yang ditransfer (throughput), karena hubungan ini
untuk transfer file (Port 20)
Lapisan Aplikasi (Lanjutan)
26. TFTP (Trivial Transfer Protocol)
Protokol kecil dan efisien yang dapat dipasang secara
mudah pada boot ROM komputer.
Workstation UNIX SUN , menggunakan TFTP untuk
men-download software operating system utama saat
melakukan boot system pada jaringan.
Lapisan Aplikasi (Lanjutan)
27. DNS (Domain Name System)
Pada tahun 1984, jumlah komputer yang terhubung ke
internet telah mencapai 1000 unit . Jumlah host yang
harus ditulis di HOST.TXT menjadi terlalu banyak dan
cara inipun tidak efisien.
Paul Mockaetris mengusulkan system database yang
terdistribusi yang dinamakan DNS yang mana hingga
saat ini tetap digunakan.
Fungsi DNS :Untuk memetakan IP Address dan Nama
Host, DNS juga digunakan sebagai sarana bantu
penyampaian e-mail.
Lapisan Aplikasi (Lanjutan)
28. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Secara sederhana SNMP merupakan sebuah protokol
yang didesain untuk memberikan kemampuan kepada
pemakai untuk mengelola jaringan komputernya dari
jarak jauh atau remote.
Pengeloaan ini dilaksanakan dengan cara melakukan
polling dan setting variabel-variabel elemen jaringan
yang dikelolanya.
Lapisan Aplikasi (Lanjutan)
29. ADDRESSING (PENGALAMATAN)
Dalam TCP/IP dikenal 3 alamat yakni: physical address, IP
address dan port address.
Physical address kerap disebut sebagai link address.
Ukuran address/alamat fisik ini tergantung jenis
hardwarenya. Alamat fisik dapat berupa
unicast, multicast atau broadcast.
Internet address perlu untuk layanan komunikasi yang
aspeknya universal. Saat ini besarnya Internet address
adalah 32 bit.
Port address sangat diperlukan untuk komunikasi yang
berorientasi terhadap proses aplikasi.
31. VERSI-VERSI TCP/IP
TCP/IP menjadi protokol secara resmi untuk aplikasi
internet adalah tahun 1983. Sejak itu hingga sekarang
telah digunakan secara luas hingga versi 4 atau disebut
IPv4.
Pernah versi 5 diajukan sebagai proyek namun akhirnya
gagal karena berbagai sebab. Namun pada saat ini pula
sudah mulai disosialisasikan IP versi next
generation, banyak kalangan menyebutnya IPv6.
Di mana pada IPv4 alamat IP menggunakan 32 bit (4
byte) tapi IPv6 menggunakan 128 bit (16 byte). Pada
IPv6 sudah dilengkapi dengan dukungan
authentication, data integrity dan confidentiality.
32. Perbandingan secara Umum
Implementasi model OSI menekankan pada
penyediaan layanan transfer data yang
reliable, sementara TCP/IP memperlakukan
reliability sebagai masalah end-to-end
Setiap layer pada OSI mendeteksi dan
menangani kesalahan pada semua data
yang dikirimkan. Layer Transport pada OSI
memeriksa reliability di source-to-destination
33. Perbandingan secara
Umum
Pada TCP/IP, kontrol reliability
dikonsentrasikan pada layer Transport.
Layer Transport menangani semua
kesalahan yang terdeteksi dan
memulihkannya. Layer Transport TCP/IP
menggunakan
checsum, acknowledgment, dan timeout
untuk mengontrol transmisi dan
menyediakan verifikasi end-to-end
34. Perbandingan secara Umum
OSI
Jarang diimplementasikan (kompleks,
mahal), lebih cenderung digunakan sebagai
bahan pelajaran
OSI ada, baru protocol ada sehingga
protocol di OSI dapat dengan mudah diganti
ketika teknologi juga berganti.
35. Perbandingan secara Umum
TCP/IP
Sebuah standard yang diadopsi seluruh dunia
(Internet)
Protocol ada dulu, model TCP/IP menyesuaikan
dengan protocol yang ada.
Sebagai standard yang terkenal untuk
internetworking karena:
○ Relatif sederhana dan tahan banting daripada OSI
○ Tersedia secara gratis pada setiap hardware dan
platform sistem operasi
○ Digunakan pada internet
36. Pengiriman Paket Data
Pengiriman paket data biasanya dilayani oleh
layer Networking dengan menggunakan teknik
Switching, yaitu mekanisme untuk
memindahkan data dari satu segmen jaringan ke
segmen jaringan yang lain. Ada 3 teknik dasar
switching, yaitu :
Circuit switching.
Message switching.
Packet switching.
37. Circuit Switching
Memberikan suatu jalur yang dedicated dan
bandwith yang bagus. Circuit Swicthing
membentuk jalur tetap antar perangkat, seperti
koneksi telepon.
38. Circuit Switching
Kekurangan Circuit Switching:
Memakan waktu untuk menciptakan koneksi
antar perangkat.
Bandwith tidak dapat diatur secara efisien karena
perangkat yang lain tidak dapat berbagi-pakai
dengan perangkat jalur yang dedicated.
Contohnya adalah percakapan di telepon, ketika
sudah tersambung dan hanya diam tidak
berbicara.
39. Message Switching
Memperlakukan setiap message sebagai entity
yang mandiri. Setiap message membawa
informasi alamat tujuannya di switch
berikutnya.
Message satu dengan lainnya dapat menempuh
jalur yang berbeda pada jaringan untuk sampai
ke tujuan. Message switching meneruskan
keseluruhan message, satu switch dalam satu
waktu.
40. Message Switching
Message Switching akan mentransfer keseluruhan message dari
satu switch ke switch berikutnya, dimana message disimpan
sebelum dikirimkan (diteruskan) kembali. Oleh karena itu
disebut dengan store-and-forward network.
41. Message Switching
Keuntungan Message Switching:
Saluran data dibagi-pakai diantara perangkat-
perangkat komunikasi, menambah efisiensi
bandwith yang ada.
Dapat menyimpan message sampai saluran yang
dibutuhkan tersedia, mengurangi kemacetan yang
terjadi di jaringan.
Prioritas message dapat digunakan untuk
mengatur traffic jaringan.
42. Packet Switching
Message dibagi-bagi menjadi message-message
kecil yang disebut dengan packet. Setiap packet
terdiri dari informasi alamat asal dan tujuan
sehingga packet individual dapat diarahkan
melalui internetwork secara independent.
Packet Switching akan mengurangi kebutuhan
perangkat switching untuk menyimpan
sementara data di disk.
44. Packet Switching
Keuntungan Packet Switching:
Packet switching mengoptimalkan penggunaan
bandwidth dengan mengijinkan banyak perangkat untuk
me-route packet melewati saluran jaringan yang sama.
Karena keseluruhan message tidak disimpan di switch
sebelum diteruskan, maka waktu tunggu untuk
pengiriman lebih pendek daripada message switching.