SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Kegiatan Belajar 8
MATERI POKOK : PESAWAT SEDERHANA DAN
MESIN PENGANGKAT
A. URAIAN MATERI:
Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan.
Mesin pengangkat adalah sebuah mekanisme yang didesain untuk mengangkat
beban berat dengan gaya yang relatif kecil. Gaya yang diberikan biasanya disebut
kuasa dan diberi simbol F, sedangkan beban yang diangkat diberi simbol W.
1. Rasio Kecepatan dan Keuntungan Mekanis
Adalah jelas bahwa tidak ada mesin yang sempurna, ada sejumlah usaha yang hilang
karena gesekan antara komponen-komponen yang bergerak, sehingga
Usaha yang diberikan kepada mesin = Usaha yang hilang pada gesekan +
Usaha berguna yang dilakukan
Usaha yang diberikan ke mesin adalah perkalian antara gaya kuasa yang diberikan
dan jarak tempuh gerak mesin.
Usaha berguna yang dilakukan adalah perkalian antara beban dan jarak beban
terangkat. Jika besarnya kuasa menjadi kecil dibandingkan dengan jumlah beban
yang diangkat maka jarak tempuh perpindahan kuasa harus lebih besar dibandingkan
dengan jarak perpindahan beban. Rasio antara jarak pindah oleh kuasa terhadap
jarak pindah oleh beban dalam waktu yang sama disebut rasio kecepatan (velocity
ratio), yang nilainya tetap untuk setiap mesin tertentu tergantung desainnya.
π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ πΎπ‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› (𝑉. 𝑅) =
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘ π‘Ž
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘π‘’π‘π‘Žπ‘›
Keuntungan menggunakan mesin pengangkat adalah mengangkat beban yang besar
dengan kuasa yang kecil, kemudian istilah keuntungan mekanis (mechanical
advantage) digunakan untuk mengekspresikan rasio ini,
πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘€π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘–π‘  =
π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘
πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž π·π‘–π‘™π‘Žπ‘˜π‘’π‘˜π‘Žπ‘›
Atau, dengan simbol
𝑀. 𝐴 =
π‘Š
𝐹
Efisiensi suatu mesin adalah perbandingan antara usaha berguna dilakukan
terhadap usaha diberikan ke mesin.
πœ‚ (Efisiensi) =
Usaha berguna dilakukan
Usaha diberikan ke mesin
=
π‘Š Γ— π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘Š
𝐹 Γ— π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝐹
Dimana π‘Š
𝐹
⁄ adalah keuntungan mekanis = M.A,
dan
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘Š
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝐹
=
1
π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›
=
1
𝑉. 𝑅
sehingga diperoleh,
πœ‚ =
M. A.
V. R.
Kuasa ideal adalah kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban W jika tidak ada
gesekan. Jika ada secara teori mesin sempurna tanpa gesekan dimana efisiensinya
satu atau 100%, keuntungan mekanis akan sama dengan rasio kecepatan, sehingga
πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ =
π‘Š
𝑉. 𝑅.
Sehingga kuasa yang diperlukan untuk mengatasi gesekan = kuasa aktual - kuasa
ideal
πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘ π‘– π‘”π‘’π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘› = 𝐹 βˆ’
π‘Š
𝑉. 𝑅.
Beban ideal adalah beban yang akan diangkat oleh kuasa dilakukan jika tidak ada
gesekan,
πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ πΏπ‘œπ‘Žπ‘‘ = 𝐹 Γ— 𝑉. 𝑅
Dan, beban yang hilang karena gesekan = beban ideal - beban aktual
= 𝐹 Γ— 𝑉. 𝑅. βˆ’π‘Š
2. Bidang Miring
Bidang miring merupakan sebuah bidang miring yang digunakan untuk
memindahkan sebuah
benda ke ketinggian tertentu.
Gambar 8.1 Bidang miring
Penggunaan bidang miring mempunyai keuntungan yang disebut dengan
keuntungan mekanis yang dirumuskan sebagai berikut
πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘€π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘–π‘  =
π΅π‘’π‘π‘Žπ‘›
πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž
=
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘›
πΎπ‘’π‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘–π‘Žπ‘›
𝑀. 𝐴. =
π‘Š
𝐹
=
𝑆
β„Ž
3. Tuas/Pengungkit
Sistem kerja tuas terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa.
Beban adalah benda yang akan dipindahkan. Hubungan antara lengan kuasa π‘™π‘˜,
lengan beban 𝑙𝑏, beban π‘Š, dan kuasa 𝐹 secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut.
𝐹 Γ— π‘™π‘˜ = π‘Š Γ— 𝑙𝑏
Gambar 8.2 Tuas/pengungkit
4. Katrol
Katrol sangat baik digunakan untuk memindahkan beban ke atas. Katrol dapat
dibedakan menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak, dan takal.
Katrol Tunggal Tetap
Sesuai dengan namanya, sistem katrol ini dibuat sedemikian rupa sehingga katrol
tersebut tetap pada posisinya. Contoh yang sering kamu lihat sehari-hari, seperti
katrol yang digunakan untuk menimba air.
Gambar 8.3 Katrol Tunggal Tetap
Titik tumpu yang merupakan pusat lingkaran katrol diberi nama A, kemudian AB dan
AC masing-masing disebut lengan beban dan lengan gaya. Keuntungan katrol jenis
tunggal ini sama dengan 1. Hal ini dikarenakan perbandingan antara lengan beban
dan lengan gaya sama dengan 1. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑀. 𝐴 =
π‘Š
𝐹
=
𝐴𝐡
𝐴𝐢
= 1
Katrol Tunggal Bergerak
Katrol tunggal jenis ini dirancang sedemikian rupa sehingga katrol ini bergerak.
Gambar 8.4 Katrol Tunggal Bergerak
Titik C merupakan titik tumpu katrol, AC adalah lengan beban dan BC adalah lengan
gaya. Katrol jenis ini mempunyai keuntungan mekanis 2, artinya perbandingan antara
berat beban dan gaya sama dengan dua. Jika kamu mengangkat beban
menggunakan katrol jenis ini, kamu hanya perlu memberikan gaya sebesar setengah
kali berat beban. Dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝑀. 𝐴 =
π‘Š
𝐹
=
𝐴𝐡
𝐴𝐢
= 1
Katrol Takal
Takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol
bergerak. Takal biasa digunakan untuk mengangkat beban yang berat. Takal dapat
menggunakan dua katrol di mana satu sebagai katrol tetap dipasang di atas dan satu
lagi sebagai katrol bergerak. Takal
juga dapat menggunakan tiga atau empat katrol. Perhatikan gambar 8.5! Keuntungan
mekanik tergantung jumlah katrol dan tali yang menanggung beban.
Gambar 8.5 Katrol takal
Blok Katrol Tali (Rope Pulley Block)
Blok Katrol Tali terdiri dari dua blok katrol, satu di atas dan satu di bawah, masing-
masing terdiri dari sejumlah katrol yang masing-masing bebas berputar pada
sumbunya. Tali diulir pada setiap katrol membelit dari atas ke bawah seperti
ditunjukkan oleh gambar 8.6 ujung tali diikatkan kuat ke blok berlawanan dengan
katrol terakhir.
Gambar 8.6 Blok Katrol Tali
Rasio Kecepatan (V.R) = Jumlah tali penahan blok muatan
Contoh:
Satu set blok katrol tali memiliki dua katrol pada masing-masing blok. Hitunglah efisiensi ketika
mengangkat beban 448 N jika kuasa yang diperlukan adalah 120 N.
Jumlah total katrol = 4
Rasio Kecepatan (V.R) = 4
πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘€π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘–π‘  =
π΅π‘’π‘π‘Žπ‘›
πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž
=
448
120
= 3,73
Efisiensi
πœ‚ =
𝑀. 𝐴
𝑉. 𝑅
Γ— 100%
=
3,73
4
Γ— 100%
= 93,3 %
5. Roda dan Poros
Terdiri dari sebuah roda katrol dipasang erat dengan poros yang mana dipasang pada
bearing horisontal. Tali pembawa muatan diulir dan dipasang kuat pada poros,
sedangkan tali untuk kuasa diulir dan dipasang kuat pada katrol, sebagaimana
gambar 8.7.
Jika D = diameter Rodaa (R = jari-jari roda) dan d = diameter poros (r = jari-jari poros)
Rasio Kecepatan,
𝑉. 𝑅. =
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘œπ‘™π‘’β„Ž πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘œπ‘™π‘’β„Ž π΅π‘’π‘π‘Žπ‘›
=
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 π‘…π‘œπ‘‘π‘Ž
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 π‘ƒπ‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘ 
=
πœ‹π·
πœ‹π‘‘
𝑉. 𝑅. =
𝐷
𝑑
=
𝑅
π‘Ÿ
Gambar 8.7 Roda dan Poros
6. Dongkrak Sekrup (Screw Jack)
Kuasa F
Beban W
Roda
Poros
Gambar 8.8 Dongkrak Sekrup (Screw Jack)
Dapat dilihat pada gambar 8.8 bahwa ketika batang diputar pada jarak efektif R
sebanyak satu putaran, jarak Perpindahan oleh kuasa adalah keliling lingkaran yang
dibentuk oleh kuasa, yaitu 2πœ‹π‘…, dan jarak beban terangkat adalah jarak vertikal sekrup
naik, yang mana untuk satu putaran batang sama dengan satu pitch. Sehingga Rasio
Kecepatan diperoleh,
𝑉. 𝑅 =
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘‚π‘™π‘’β„Ž πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π΅π‘’π‘π‘Žπ‘›
=
2πœ‹π‘…
π‘ƒπ‘–π‘‘π‘β„Ž
7. Roda Gigi
Gigi roda merupakan contoh pesawat sederhana. Gigi roda banyak digunakan pada
mesin-mesin. Ketika kamu melewati tanjakan, sepeda kamu akan terasa berat. Hal ini
dikarenakan tarikan gaya gravitasi yang bekerja pada badan dan sepedamu. Sepeda
masa kini telah dilengkapi dengan gigi roda yang lebih dari satu.
Gambar 8.9 Roda gigi
Gigi roda ini berfungsi meningkatkan atau menurunkan putaran. Ketika sepeda akan
melewati tanjakan, kamu pasti memindahkan gigi roda belakang sedemikian rupa
Pitch
sehingga rantai akan terhubung dengan gigi roda yang paling besar. Gigi roda depan
yang berhubungan langsung dengan pedal tempat mengayuh pun diubah sedemikian
rupa sehingga rantai akan terhubung pada gigi roda yang paling kecil. Hal ini
mengakibatkan laju sepeda akan melambat, tetapi kamu akan merasakan kayuhan
kakimu menjadi ringan. Sehingga dengan gaya sama seperti digunakan untuk
mengayuh sepeda pada jalan datar, kamu dapat melewati tanjakan.
B. RANGKUMAN
1. Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan.
2. Rasio antara jarak pindah oleh kuasa terhadap jarak pindah oleh beban dalam
waktu yang sama disebut rasio kecepatan (velocity ratio), yang nilainya tetap
untuk setiap mesin tertentu tergantung desainnya.
Rasio Kecepatan (V. R) =
Jarak pindah oleh kuasa
Jarak pindah oleh beban
3. Keuntungan menggunakan mesin pengangkat adalah mengangkat beban yang
besar dengan kuasa yang kecil, kemudian istilah keuntungan mekanis
(mechanical advantage) digunakan untuk mengekspresikan rasio ini,
𝑀. 𝐴 =
π‘Š
𝐹
4. Efisiensi suatu mesin adalah perbandingan antara usaha berguna dilakukan
terhadap usaha diberikan ke mesin.
πœ‚ (Efisiensi) =
Usaha berguna dilakukan
Usaha diberikan ke mesin
πœ‚ =
M. A.
V. R.
5. Kuasa ideal adalah kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban W jika
tidak ada gesekan. Jika ada secara teori mesin sempurna tanpa gesekan
dimana efisiensinya satu atau 100%, keuntungan mekanis akan sama dengan
rasio kecepatan, sehingga
Kuasa Ideal =
π‘Š
𝑉. 𝑅.
6. Bidang miring merupakan sebuah bidang miring yang digunakan untuk
memindahkan sebuah benda ke ketinggian tertentu.
𝑀. 𝐴. =
π‘Š
𝐹
=
𝑆
β„Ž
7. Sistem kerja tuas terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan
kuasa. Beban adalah benda yang akan dipindahkan. Hubungan antara lengan
kuasa π‘™π‘˜, lengan beban 𝑙𝑏, beban π‘Š, dan kuasa 𝐹 secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
𝐹 Γ— π‘™π‘˜ = π‘Š Γ— 𝑙𝑏
8. Katrol sangat baik digunakan untuk memindahkan beban ke atas. Katrol dapat
dibedakan menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak, dan takal.
9. Roda dan Poros terdiri dari sebuah roda katrol dipasang erat dengan poros
yang mana dipasang pada bearing horisontal. Rasio Kecepatan roda dan poros
dirumuskan
𝑉. 𝑅. =
𝐷
𝑑
=
𝑅
π‘Ÿ
10.Rasio Kecepatan dongkrak sekrup (screw jack),
𝑉. 𝑅 =
Jarak Perpindahan Oleh Kuasa
Jarak Pindah oleh Beban
=
2πœ‹π‘…
π‘ƒπ‘–π‘‘π‘β„Ž
11.Gigi roda ini berfungsi meningkatkan atau menurunkan putaran.
C. TUGAS
1. In a wheel and differential axle type of lifting machine, a crank handle of 240
mm radius takes the place of the wheel and the diameters of the differential
axle are 110 mm dan 80 mm respectively. If an effort of 80 N is required at the
handle to lift a load of 1,12 kN, find the velocity ratio, mechanical advantege
and efficiency at this load!
2. Two toggle bars are used in a screw jack to raise a casting of 3 ton mass. The
screw thread has a pitch of 12 mm. One toggle is 500 mm long and the effort
applied to its ind is 220 N. the other toggle is 450 mm long, find the effort
required at the end of this toggle if the efficiency when lifting this load is 35%.
D. TES FORMATIF
Soal Tes Formatif:
1. Seorang mendorong sebuah peti seberat 600 N. Pria ini menggunakan sebuah
papan dengan panjang 4 m yang digunakan sebagai bidang miring. Jika jarak
permukaan tanah dan bak truk 2 m, hitunglah keuntungan mekanis
penggunaan bidang miring ini! Berapa gaya yang diperlukan untuk mendorong
peti itu?
2. Sebuah batu seberat 700 N akan dipindahkan dengan tuas yang panjangnya 2
m. Untuk membuat sistem pengungkit, digunakan sebuah batu sebagai
tumpuan. Jika jarak titik tumpu terhadap beban 0,5 m, hitunglah gaya yang
diperlukan untuk menggerakkan batu!
3. Satu set blok katrol tali memiliki tiga katrol pada masing-masing blok. Hitunglah
efisiensi ketika mengangkat beban 500 N jika kuasa yang diperlukan adalah
100 N.
Jawaban Tes Formatif:
1. Diketahui: Bidang miring s = 4 m; h = 2 m; w = 600 N.
Ditanya: M.A....?
Jawab:
M.A. =
𝑆
𝐻
=
4 π‘š
2 π‘š
= 2
M.A. =
π‘Š
𝐹
𝐹 =
π‘Š
𝑀.𝐴.
=
600 𝑁
2
= 300 𝑁
2. Diketahui: Tuas panjang 2 m; 𝑙𝑏= 0,5 m; w = 700 N.
Ditanya: F....?
Jawab:
Terlebih dahulu kita hitung lengan kuasa:
π‘™π‘˜ = 2 - 0,5 m = 1,5 m
Persamaan tuas:
𝐹 Γ— π‘™π‘˜ = 𝑀 Γ— 𝑙𝑏
𝐹 =
𝑀 Γ— 𝑙𝑏
π‘™π‘˜
=
700 𝑁 Γ— 0,5 π‘š
1,5 π‘š
= 233,3 𝑁
3. Diketahui:
Jumlah total katrol = 2 Γ— 3 = 6
Rasio Kecepatan (V.R.) = jumlah katrol = 6
Keuntungan Mekanis 𝑀. 𝐴. =
π΅π‘’π‘π‘Žπ‘›
πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž
=
500
100
= 5
Efisiensi
πœ‚ =
𝑀. 𝐴
𝑉. 𝑅.
Γ— 100%
=
5
6
Γ— 100%
= 83,3 %

More Related Content

Similar to pesawat.docx

bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxJakaPutra8
Β 
Modul 8
Modul 8Modul 8
Modul 8made1234
Β 
Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaHeru Kurniawan
Β 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhana Pesawat sederhana
Pesawat sederhana Farhan Prasetya
Β 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanajamaanajho
Β 
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKailifa Azzahra
Β 
Perc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuasPerc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuasSMA Negeri 9 KERINCI
Β 
120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdf
120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdf120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdf
120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdfArisman Candra
Β 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014aminsmk
Β 
37 53-1-pb
37 53-1-pb37 53-1-pb
37 53-1-pbfainofaino
Β 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machinesLana Ika Indriani
Β 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
Β 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)e pai
Β 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdfPrizmaAdi
Β 
MESIN LISTRIK.pptx
MESIN LISTRIK.pptxMESIN LISTRIK.pptx
MESIN LISTRIK.pptxKhairulGinting1
Β 
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangDeviana Ambar
Β 
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcTugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcFarhanRiko
Β 

Similar to pesawat.docx (20)

bahan transmisi.docx
bahan transmisi.docxbahan transmisi.docx
bahan transmisi.docx
Β 
Modul 8
Modul 8Modul 8
Modul 8
Β 
Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhana
Β 
Pesawat Sederhana
Pesawat SederhanaPesawat Sederhana
Pesawat Sederhana
Β 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhana Pesawat sederhana
Pesawat sederhana
Β 
Pesawat Sederhana
Pesawat SederhanaPesawat Sederhana
Pesawat Sederhana
Β 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
Β 
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
Β 
Perc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuasPerc. 10 pesawat sederhana tuas
Perc. 10 pesawat sederhana tuas
Β 
120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdf
120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdf120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdf
120882-ID-kajian-penggunaan-motor-listrik-dc-sebag.pdf
Β 
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Modul praktikumprestasimotorinduksi2014
Β 
37 53-1-pb
37 53-1-pb37 53-1-pb
37 53-1-pb
Β 
Sistem pemindah daya
Sistem pemindah dayaSistem pemindah daya
Sistem pemindah daya
Β 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machines
Β 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
Β 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Β 
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
(1) Sistem Transmisi dan Aplikasi PML.pdf
Β 
MESIN LISTRIK.pptx
MESIN LISTRIK.pptxMESIN LISTRIK.pptx
MESIN LISTRIK.pptx
Β 
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidang
Β 
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dcTugas sistem listrik industri tentang motor dc
Tugas sistem listrik industri tentang motor dc
Β 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
Β 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
Β 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
Β 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
Β 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Β 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Β 

pesawat.docx

  • 1. Kegiatan Belajar 8 MATERI POKOK : PESAWAT SEDERHANA DAN MESIN PENGANGKAT A. URAIAN MATERI: Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Mesin pengangkat adalah sebuah mekanisme yang didesain untuk mengangkat beban berat dengan gaya yang relatif kecil. Gaya yang diberikan biasanya disebut kuasa dan diberi simbol F, sedangkan beban yang diangkat diberi simbol W. 1. Rasio Kecepatan dan Keuntungan Mekanis Adalah jelas bahwa tidak ada mesin yang sempurna, ada sejumlah usaha yang hilang karena gesekan antara komponen-komponen yang bergerak, sehingga Usaha yang diberikan kepada mesin = Usaha yang hilang pada gesekan + Usaha berguna yang dilakukan Usaha yang diberikan ke mesin adalah perkalian antara gaya kuasa yang diberikan dan jarak tempuh gerak mesin. Usaha berguna yang dilakukan adalah perkalian antara beban dan jarak beban terangkat. Jika besarnya kuasa menjadi kecil dibandingkan dengan jumlah beban yang diangkat maka jarak tempuh perpindahan kuasa harus lebih besar dibandingkan dengan jarak perpindahan beban. Rasio antara jarak pindah oleh kuasa terhadap jarak pindah oleh beban dalam waktu yang sama disebut rasio kecepatan (velocity ratio), yang nilainya tetap untuk setiap mesin tertentu tergantung desainnya. π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ πΎπ‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› (𝑉. 𝑅) = π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘˜π‘’π‘Žπ‘ π‘Ž π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘π‘’π‘π‘Žπ‘› Keuntungan menggunakan mesin pengangkat adalah mengangkat beban yang besar dengan kuasa yang kecil, kemudian istilah keuntungan mekanis (mechanical advantage) digunakan untuk mengekspresikan rasio ini, πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘€π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘–π‘  = π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› π‘‘π‘–π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž π·π‘–π‘™π‘Žπ‘˜π‘’π‘˜π‘Žπ‘› Atau, dengan simbol 𝑀. 𝐴 = π‘Š 𝐹 Efisiensi suatu mesin adalah perbandingan antara usaha berguna dilakukan terhadap usaha diberikan ke mesin. πœ‚ (Efisiensi) = Usaha berguna dilakukan Usaha diberikan ke mesin = π‘Š Γ— π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘Š 𝐹 Γ— π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝐹
  • 2. Dimana π‘Š 𝐹 ⁄ adalah keuntungan mekanis = M.A, dan π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π‘Š π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž 𝐹 = 1 π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› = 1 𝑉. 𝑅 sehingga diperoleh, πœ‚ = M. A. V. R. Kuasa ideal adalah kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban W jika tidak ada gesekan. Jika ada secara teori mesin sempurna tanpa gesekan dimana efisiensinya satu atau 100%, keuntungan mekanis akan sama dengan rasio kecepatan, sehingga πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ = π‘Š 𝑉. 𝑅. Sehingga kuasa yang diperlukan untuk mengatasi gesekan = kuasa aktual - kuasa ideal πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘ π‘– π‘”π‘’π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘› = 𝐹 βˆ’ π‘Š 𝑉. 𝑅. Beban ideal adalah beban yang akan diangkat oleh kuasa dilakukan jika tidak ada gesekan, πΌπ‘‘π‘’π‘Žπ‘™ πΏπ‘œπ‘Žπ‘‘ = 𝐹 Γ— 𝑉. 𝑅 Dan, beban yang hilang karena gesekan = beban ideal - beban aktual = 𝐹 Γ— 𝑉. 𝑅. βˆ’π‘Š 2. Bidang Miring Bidang miring merupakan sebuah bidang miring yang digunakan untuk memindahkan sebuah benda ke ketinggian tertentu. Gambar 8.1 Bidang miring Penggunaan bidang miring mempunyai keuntungan yang disebut dengan keuntungan mekanis yang dirumuskan sebagai berikut
  • 3. πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘€π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘–π‘  = π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž = π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘–π‘Žπ‘› 𝑀. 𝐴. = π‘Š 𝐹 = 𝑆 β„Ž 3. Tuas/Pengungkit Sistem kerja tuas terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa. Beban adalah benda yang akan dipindahkan. Hubungan antara lengan kuasa π‘™π‘˜, lengan beban 𝑙𝑏, beban π‘Š, dan kuasa 𝐹 secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. 𝐹 Γ— π‘™π‘˜ = π‘Š Γ— 𝑙𝑏 Gambar 8.2 Tuas/pengungkit 4. Katrol Katrol sangat baik digunakan untuk memindahkan beban ke atas. Katrol dapat dibedakan menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak, dan takal. Katrol Tunggal Tetap Sesuai dengan namanya, sistem katrol ini dibuat sedemikian rupa sehingga katrol tersebut tetap pada posisinya. Contoh yang sering kamu lihat sehari-hari, seperti katrol yang digunakan untuk menimba air. Gambar 8.3 Katrol Tunggal Tetap Titik tumpu yang merupakan pusat lingkaran katrol diberi nama A, kemudian AB dan AC masing-masing disebut lengan beban dan lengan gaya. Keuntungan katrol jenis
  • 4. tunggal ini sama dengan 1. Hal ini dikarenakan perbandingan antara lengan beban dan lengan gaya sama dengan 1. Dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝑀. 𝐴 = π‘Š 𝐹 = 𝐴𝐡 𝐴𝐢 = 1 Katrol Tunggal Bergerak Katrol tunggal jenis ini dirancang sedemikian rupa sehingga katrol ini bergerak. Gambar 8.4 Katrol Tunggal Bergerak Titik C merupakan titik tumpu katrol, AC adalah lengan beban dan BC adalah lengan gaya. Katrol jenis ini mempunyai keuntungan mekanis 2, artinya perbandingan antara berat beban dan gaya sama dengan dua. Jika kamu mengangkat beban menggunakan katrol jenis ini, kamu hanya perlu memberikan gaya sebesar setengah kali berat beban. Dapat dirumuskan sebagai berikut. 𝑀. 𝐴 = π‘Š 𝐹 = 𝐴𝐡 𝐴𝐢 = 1 Katrol Takal Takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol bergerak. Takal biasa digunakan untuk mengangkat beban yang berat. Takal dapat menggunakan dua katrol di mana satu sebagai katrol tetap dipasang di atas dan satu lagi sebagai katrol bergerak. Takal juga dapat menggunakan tiga atau empat katrol. Perhatikan gambar 8.5! Keuntungan mekanik tergantung jumlah katrol dan tali yang menanggung beban.
  • 5. Gambar 8.5 Katrol takal Blok Katrol Tali (Rope Pulley Block) Blok Katrol Tali terdiri dari dua blok katrol, satu di atas dan satu di bawah, masing- masing terdiri dari sejumlah katrol yang masing-masing bebas berputar pada sumbunya. Tali diulir pada setiap katrol membelit dari atas ke bawah seperti ditunjukkan oleh gambar 8.6 ujung tali diikatkan kuat ke blok berlawanan dengan katrol terakhir. Gambar 8.6 Blok Katrol Tali Rasio Kecepatan (V.R) = Jumlah tali penahan blok muatan Contoh: Satu set blok katrol tali memiliki dua katrol pada masing-masing blok. Hitunglah efisiensi ketika mengangkat beban 448 N jika kuasa yang diperlukan adalah 120 N. Jumlah total katrol = 4 Rasio Kecepatan (V.R) = 4
  • 6. πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘€π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘–π‘  = π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž = 448 120 = 3,73 Efisiensi πœ‚ = 𝑀. 𝐴 𝑉. 𝑅 Γ— 100% = 3,73 4 Γ— 100% = 93,3 % 5. Roda dan Poros Terdiri dari sebuah roda katrol dipasang erat dengan poros yang mana dipasang pada bearing horisontal. Tali pembawa muatan diulir dan dipasang kuat pada poros, sedangkan tali untuk kuasa diulir dan dipasang kuat pada katrol, sebagaimana gambar 8.7. Jika D = diameter Rodaa (R = jari-jari roda) dan d = diameter poros (r = jari-jari poros) Rasio Kecepatan, 𝑉. 𝑅. = π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘œπ‘™π‘’β„Ž πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘œπ‘™π‘’β„Ž π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› = 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 π‘…π‘œπ‘‘π‘Ž 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 π‘ƒπ‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘  = πœ‹π· πœ‹π‘‘ 𝑉. 𝑅. = 𝐷 𝑑 = 𝑅 π‘Ÿ Gambar 8.7 Roda dan Poros 6. Dongkrak Sekrup (Screw Jack) Kuasa F Beban W Roda Poros
  • 7. Gambar 8.8 Dongkrak Sekrup (Screw Jack) Dapat dilihat pada gambar 8.8 bahwa ketika batang diputar pada jarak efektif R sebanyak satu putaran, jarak Perpindahan oleh kuasa adalah keliling lingkaran yang dibentuk oleh kuasa, yaitu 2πœ‹π‘…, dan jarak beban terangkat adalah jarak vertikal sekrup naik, yang mana untuk satu putaran batang sama dengan satu pitch. Sehingga Rasio Kecepatan diperoleh, 𝑉. 𝑅 = π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘‚π‘™π‘’β„Ž πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘ƒπ‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž π‘œπ‘™π‘’β„Ž π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› = 2πœ‹π‘… π‘ƒπ‘–π‘‘π‘β„Ž 7. Roda Gigi Gigi roda merupakan contoh pesawat sederhana. Gigi roda banyak digunakan pada mesin-mesin. Ketika kamu melewati tanjakan, sepeda kamu akan terasa berat. Hal ini dikarenakan tarikan gaya gravitasi yang bekerja pada badan dan sepedamu. Sepeda masa kini telah dilengkapi dengan gigi roda yang lebih dari satu. Gambar 8.9 Roda gigi Gigi roda ini berfungsi meningkatkan atau menurunkan putaran. Ketika sepeda akan melewati tanjakan, kamu pasti memindahkan gigi roda belakang sedemikian rupa Pitch
  • 8. sehingga rantai akan terhubung dengan gigi roda yang paling besar. Gigi roda depan yang berhubungan langsung dengan pedal tempat mengayuh pun diubah sedemikian rupa sehingga rantai akan terhubung pada gigi roda yang paling kecil. Hal ini mengakibatkan laju sepeda akan melambat, tetapi kamu akan merasakan kayuhan kakimu menjadi ringan. Sehingga dengan gaya sama seperti digunakan untuk mengayuh sepeda pada jalan datar, kamu dapat melewati tanjakan. B. RANGKUMAN 1. Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan. 2. Rasio antara jarak pindah oleh kuasa terhadap jarak pindah oleh beban dalam waktu yang sama disebut rasio kecepatan (velocity ratio), yang nilainya tetap untuk setiap mesin tertentu tergantung desainnya. Rasio Kecepatan (V. R) = Jarak pindah oleh kuasa Jarak pindah oleh beban 3. Keuntungan menggunakan mesin pengangkat adalah mengangkat beban yang besar dengan kuasa yang kecil, kemudian istilah keuntungan mekanis (mechanical advantage) digunakan untuk mengekspresikan rasio ini, 𝑀. 𝐴 = π‘Š 𝐹 4. Efisiensi suatu mesin adalah perbandingan antara usaha berguna dilakukan terhadap usaha diberikan ke mesin. πœ‚ (Efisiensi) = Usaha berguna dilakukan Usaha diberikan ke mesin πœ‚ = M. A. V. R. 5. Kuasa ideal adalah kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban W jika tidak ada gesekan. Jika ada secara teori mesin sempurna tanpa gesekan dimana efisiensinya satu atau 100%, keuntungan mekanis akan sama dengan rasio kecepatan, sehingga Kuasa Ideal = π‘Š 𝑉. 𝑅. 6. Bidang miring merupakan sebuah bidang miring yang digunakan untuk memindahkan sebuah benda ke ketinggian tertentu. 𝑀. 𝐴. = π‘Š 𝐹 = 𝑆 β„Ž 7. Sistem kerja tuas terdiri atas tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa. Beban adalah benda yang akan dipindahkan. Hubungan antara lengan kuasa π‘™π‘˜, lengan beban 𝑙𝑏, beban π‘Š, dan kuasa 𝐹 secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. 𝐹 Γ— π‘™π‘˜ = π‘Š Γ— 𝑙𝑏
  • 9. 8. Katrol sangat baik digunakan untuk memindahkan beban ke atas. Katrol dapat dibedakan menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak, dan takal. 9. Roda dan Poros terdiri dari sebuah roda katrol dipasang erat dengan poros yang mana dipasang pada bearing horisontal. Rasio Kecepatan roda dan poros dirumuskan 𝑉. 𝑅. = 𝐷 𝑑 = 𝑅 π‘Ÿ 10.Rasio Kecepatan dongkrak sekrup (screw jack), 𝑉. 𝑅 = Jarak Perpindahan Oleh Kuasa Jarak Pindah oleh Beban = 2πœ‹π‘… π‘ƒπ‘–π‘‘π‘β„Ž 11.Gigi roda ini berfungsi meningkatkan atau menurunkan putaran. C. TUGAS 1. In a wheel and differential axle type of lifting machine, a crank handle of 240 mm radius takes the place of the wheel and the diameters of the differential axle are 110 mm dan 80 mm respectively. If an effort of 80 N is required at the handle to lift a load of 1,12 kN, find the velocity ratio, mechanical advantege and efficiency at this load! 2. Two toggle bars are used in a screw jack to raise a casting of 3 ton mass. The screw thread has a pitch of 12 mm. One toggle is 500 mm long and the effort applied to its ind is 220 N. the other toggle is 450 mm long, find the effort required at the end of this toggle if the efficiency when lifting this load is 35%. D. TES FORMATIF Soal Tes Formatif: 1. Seorang mendorong sebuah peti seberat 600 N. Pria ini menggunakan sebuah papan dengan panjang 4 m yang digunakan sebagai bidang miring. Jika jarak permukaan tanah dan bak truk 2 m, hitunglah keuntungan mekanis penggunaan bidang miring ini! Berapa gaya yang diperlukan untuk mendorong peti itu? 2. Sebuah batu seberat 700 N akan dipindahkan dengan tuas yang panjangnya 2 m. Untuk membuat sistem pengungkit, digunakan sebuah batu sebagai tumpuan. Jika jarak titik tumpu terhadap beban 0,5 m, hitunglah gaya yang diperlukan untuk menggerakkan batu! 3. Satu set blok katrol tali memiliki tiga katrol pada masing-masing blok. Hitunglah efisiensi ketika mengangkat beban 500 N jika kuasa yang diperlukan adalah 100 N. Jawaban Tes Formatif: 1. Diketahui: Bidang miring s = 4 m; h = 2 m; w = 600 N. Ditanya: M.A....? Jawab: M.A. = 𝑆 𝐻 = 4 π‘š 2 π‘š = 2 M.A. = π‘Š 𝐹 𝐹 = π‘Š 𝑀.𝐴. = 600 𝑁 2 = 300 𝑁
  • 10. 2. Diketahui: Tuas panjang 2 m; 𝑙𝑏= 0,5 m; w = 700 N. Ditanya: F....? Jawab: Terlebih dahulu kita hitung lengan kuasa: π‘™π‘˜ = 2 - 0,5 m = 1,5 m Persamaan tuas: 𝐹 Γ— π‘™π‘˜ = 𝑀 Γ— 𝑙𝑏 𝐹 = 𝑀 Γ— 𝑙𝑏 π‘™π‘˜ = 700 𝑁 Γ— 0,5 π‘š 1,5 π‘š = 233,3 𝑁 3. Diketahui: Jumlah total katrol = 2 Γ— 3 = 6 Rasio Kecepatan (V.R.) = jumlah katrol = 6 Keuntungan Mekanis 𝑀. 𝐴. = π΅π‘’π‘π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘Žπ‘ π‘Ž = 500 100 = 5 Efisiensi πœ‚ = 𝑀. 𝐴 𝑉. 𝑅. Γ— 100% = 5 6 Γ— 100% = 83,3 %