1. MAKALAH
KOMPONEN NON STUKTUR BANGUNAN
Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1
Muhammad Arif Alallah M.T
Oleh : Kelompok 3
Nuril Maulidya Ruhilla
Zulfa Aziza
PROGRAM STUDI ILMU SENI DAN ARSITEKTUR ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
TAHUN AJARAN 2022- 2023
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat karunia serta
hidayahnya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang di amanahkan kepada kami ini yang
berjudul Struktur Konstruksi Bangunan Non Struktur. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan keharibaan sang baginda agung yakni Nabi Muhammad SAW. Karena berkat
beliaulah kami bisa berada dalam alam yang terang benderang dengan adanya agama islam.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang telah banyak
membantu kami serta teman teman yang telah senantiasa memberikan dorongan kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Akhirnya, makalah
yang berjudul Struktur Konstruksi Bangunan Non Struktur. telah selesai kami susun guna
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pancasila.
Dan harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi khalayak pembaca pada
umumnya dan penulis khususnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya
perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Terima kasih. Selamat membaca.
Probolinggo, 2 Maret 2023
3. ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATAR BELKANG .......................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. KOMPONEN NON STRUKTUR ..................................................................................2
1) SISTEM LANTAI.......................................................................................................2
2) SISTEM INSTALASI AIR DAN LISTRIK ...............................................................4
3) PINTU DAN JENDELA .............................................................................................7
BAB II PENUTUP .....................................................................................................................9
1. KESIMPULAN ...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10
4. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur bangunan merupakan komponen utama yang menunjang
berdirinya suatu bangunan. Struktur bangunan gedung terdiri dari komponen-
komponen di atas tanah dan komponen-komponen di bawah yang direncanakan
sedemikian rupa sehingga dapat menyalurkan beban ke tanah dasar.
Konstruksi dari sebuah bangunan merupakan kebutuhan dasar manusia,
dimana tingkat kebutuhan tersebut terus meningkat sejalan dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi. Konstruksi bangunan pada saat ini
merupakan suatu objek yang kompleks, dimana didalam bangunan tersebut
diperlukan perhitungan dan analisa yang cermat serta pertimbangan tertentu
yang akan menghasilkan suatu bangunan yang memenuhi syarat kokoh,
ekonomis maupun estetika
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Non Struktur?
2. Apa saja Syistem dari Komponen Non Struktur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Non Struktur
2. Untuk mengetahui Syistem Komponen Non Stuktur
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komponen Non Struktural
Komponen nonstruktural adalah komponen pada bangunan yang
tidak mendukung komponen tersebut berdiri atau dapat disebut juga
komponen tambahan. Komponen ini dapat dihilangkan karena tidak
mendukung bangunan berdiri. Dengan adanya komponen nonstruktural,
bangunan dapat terlihat lebih indah. Komponen non structural di bagi
menjadi beberapa system, antara lain:
1) Sistem lantai
2) Sistem instalasi air dan listrik
3) Pintu dan jendela
1) Sistem Lantai
Bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk
memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai
secara umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk
karakter ruang. Pemasangan keramik/ubin/parket tergantung dari bentuk
ruangan dan tata letak lubang pintunya.
a. Jenis-Jenis Lantai :
1) Lantai Plester
Jenis ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena
diperlakukan seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus.
Warna yang ditimbulkan sama dengan warna semen- pasir dan cenderung
lebih gelap.
2) Lantai Keramik
Jenis lantai ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai
tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain
kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan
dan mudah dalam perawatannya.
6. 3
3) Lantai Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas
mewah. Tekstur dan pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang
terbatas menjadikan material ini mahal. Material marmer memiliki kesan
dingin dan kuat.
4) Lantai Granit
Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki
kemungkinan yang lebih kecil untuk dimasuki air dan kotoran. Granit
memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan granit diperoleh dari
bukit atau gunung granit.
5) Lantai Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata
parquetry. Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal
dari kayu solid, bahan parket saat ini juga berasal dari bahan non kayu
seperti bambu. Jenis lainnya yaitu laminate yang merupakan kayu olahan
yang permukaannya adalah hasil printing.
2) Sistem Instalasi Air dan Listrik
Sistem instalasi air adalah seni dan teknologi pemipaan dan
peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas dan
kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuangan air bekas atau kotor
dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainya untuk
mencapai kondisi higenis dan kenyamanan yang diinginkan. Sedangkan
sistem instalasi listrik adalah jaringan perlengkapan rangkaian listrik yang
dirangkai sedemikian rupa yang menghubungkan komponen satu dengan
lainnya dalam ruangan tertentu untuk membangkitkan, memakai,
mengubah, mengalihkan, mengumpulkan atau membagikan tenaga listrik.
a. Instalasi Listrik
1. MENURUT ARUS LISTRIK YANG DISALURKAN.
Menurut arus listriknya, instalasi listrik dibedakan menjadi 2 yaitu
instalasi arus searah dan instalasi arus bolak-balik.
1) Instalasi Arus Searah.
7. 4
Instalasi arus searah pada umumnya bekerja pada tegangan 110 V,
220 V dan 440 V, di Indonesia penggunaannya adalah industri yang
berdasarkan elektronika seperti PT KAI Kereta Api Indonesia pada
pelayanan KRL (Kereta Api Listrik). Instalasi ini sudah jarang digunakan
karena hanya digunakan pada pabrik (industri), rumah tangga tertentu,
kapal laut, dan lain-lain. Alat pembangkit arus searah ialah generator arus
searah dan listrik tenaga matahari (Solar Cell).
2) Instalasi Arus Bolak-Balik.
Instalasi arus bolak-balik pada umunya bekerja pada tegangan 110
V, 220 V, 380 V, 500 V, 1000 V, 3000 V, 5000 V, 6000 V. 10.000 V dan
15.000 V. Di Indonesia jaringan dari PT. PLN
Tegangan yang digunakan adalah 220 V dan 380 V dan
penggunaannya banyak dipakai untuk rumah tangga, industri, komersial
dan penerangan jalan umum. Alat untuk membangkitkan arus bolak-balik
digunakan alternator dan inverter.
2. MENURUT BESAR TEGANGAN YANG DIGUNAKAN.
Menurut besar tegangannya, instalasi listrik dibedakan menjadi 4
yaitu instalasi tegangan rendah, menengah, tinggi dan ekstra tinggi.
1. Tegangan Rendah { 110 V, 220 V. 380 V }.
Dipergunakan pada saluran distribusi, instalasi penerangan rumah
tangga, komersial, industri dan PJU Penerangan Jalan Umum.
2. Tegangan Menengah { 20 KV }.
Dipergunakan pada pusat pembangkit listrik arus bolak-balik pada
saluran distribusi dan instalasi tenaga pada gardu induk.
3. Tegangan Tinggi { 30 KV, 70 KV. 150 KV, 250 KV }.
Dipergunakan pada jaringan transmisi jarak jauh seperti jaringan
antara pusat pembangkit listrik misalnya PLTA Bakaru ke Gardu Induk di
PLTU Tello. Tegangan tinggi diperlukan karena jarak yang jauh, sebagian
tegangan akan hilang (losses) dan berubah menjadi panas, maka
tegangannya perlu dinaikkan dulu baru dikirimkan ke beban.
8. 5
4. Tegangan Ekstra Tinggi { 500 KV, 750KV, 100KV }
Dipergunakan pada saluran transmisi, karena mengalirkan daya
yang besar pada tegangan tinggi selama arus baliknya kecil, sebagai
muatan transmisinya tenaganya kecil.
C. MENURUT PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK.
Menurut pemakaiannya, instalasi listrik dibedakan menjadi 4 yaitu
instalasi listrik penerangan. tenaga, khusus dan telekomunikasi.
1. Instalasi Penerangan { Cahaya).
Instalasi ini digunakan untuk menghasilkan cahaya atau
penerangan untuk keperluan rumah tangga.
2. Instalasi Tenaga.
Biasanya digunakan untuk memutar kipas angin, pompa air, mixer,
blender dan motor-motor listrik yang lain.
3. Instalasi Listrik Khusus.
Merupakan instalasi listrik yang terdapat pada kapal laut, pesawat
udara, mobil, pertambangan dan lain sebagainya.
4. Instalasi Listrik Untuk Telekomunikasi.
Merupakan instalasi untuk jaringan telepon, telegraf dan sebagainya
D. MENURUT JUMLAH FASA.
Menurut jumlah fasanya, instalasi listrik dibedakan menjadi 2 yaitu
instalasi listrik 1 fasa dan 3 fasa.
1. Instalasi Listrik 1 Fasa.
Pada umumnya digunakan untuk instalasi penerangan rumah
tinggal sederhana dan semacamnya. Daya Distribusinya hanya
Menggunakan dua Kabel yang di sebut Phase dan netral.
2. Instalasi Listrik 3 Fasa.
Pada umumnya digunakan untuk instalasi listrik penerangan dan
tenaga pada rumah tinggal. bengkel, pabrik dan lain-lain yang memerlukan
listrik dengan jumlah daya yang besar. Tiga Phase terdiri dari tiga kabel
tergantung pada jenis sirkuitnya.
9. 6
b) Instalasi Air
Instalasi air bersih seperti titik kran yang akan mengeluarkan air
bersih untuk keperluan sehari hari kemudian dikeluarkan ke saluran yang
dinamakan sanitasi air kotor
A. Sumur
Tentang sumur yang sehat dijelaskan pada Tab Penampang Sumur.
Poinnya adalah bila menginginkan air sumur tetap bersih dan sehat.
dengan sengaja harus dilakukan pembersihan sumur secara berkala
(teratur).
B. Pompa
Dengan kegiatan ini, perkembangan karat dan kuman penyakit
(virus dan bakteri) di dalam sumur dapat di cegah seminimal mungkin.
C. Toren
Toren berfungsi sebagai bak pengumpul air setelah keluar dari
pompa sedot, sebagaia alat yang bertugas memperkaya kandungan oxigen
dalam air.
D. Radar
Radar berfungsi untuk menjaga permukaan air di dalam Toren agar
tidak luber ketika sudah penuh. Radar akan secara otomatis mematikan
pompa sedot ketika Toren sudah mencapai ketinggian tertentu (sesuai
dengan yang diinginkan).
E. Filter Air Outdoor
Filter air outdoor berfungsi sebagai gerbang kedua treatment air.
Filter ini akan menyaring sebagian besar kontaminan dalam air tanah yang
sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh manusia.
F. Tabung Kaporit
Tabung Kaporit sebagai tempat Kaporit yang berguna untuk
melembutkan tekstur air, membunuh berbagai jenis virus dan bakteri yang
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Penggunaan Kaporit harus
dilakukan dengan hati hati dan memerlukan pengetahuan khusus dalam hal
melakukan penakaran.
10. 7
G. Kick Pump
Kick Pump berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan daya
pancar air yang tinggi ketika digunakan, baik untuk untuk mandi maupun
untuk berbagai kegiatan mencuci.
H. Septic tank
Septic tank adalah bak untuk menampung air limbah yang
digelontorkan dari WC (water closet). septictank digunakan sebagai wadah
penampungan untuk kotoran yang dibuang dan akan masuk pada
septictank . Konstruksi septic tank disekat dengan dinding bata dan
diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol
dan diberi pipa hawa T dengan diameter Ø 1 ½“, menjadi hubungan agar
ada udara / oksigen ke dalam septictank yang bertujuan untuk bakteri –
bakteri menjadi subur sehingga bakteri itu menjadi pemusnah kotoran –
kotoran atau feses yang masuk ke dalam bak penampungannya.
I. Bak Kontrol
Bak kontrol adalah semacam bak berlubang yang menerima air
kotor dari saluran buangan kamar mandi dan meneruskannya ke saluran
sumur peresapan. Fungsi bak kontrol ini adalah agar ketika terjadi endapan
kotoran, kita dapat mengontrol dan membersihkan dengan mudah.
Perencanaan bak kontrol ini menggunakan pasangan bata dengan
pernamdingan campuran 1pc:4ps yang diplaster supaya air tidak
merembes. Pipa saluran bak control ini menggunakan pipa pvc Ø2.5”
J. Saluran Air Hujan
Saluran air hujan dibuat menggunakan talang beton dengan
penutup grill besi. Air hujan yang mengalir dari talang disalurkan
menggunakan pipa pvc Ø2.5” menuju sumur peresapan. Saluran air hujan
Konstruksi rembesan terdiri dari pelapisan dari macam-macam bahan dari
pasir, diatasnya dipasangkan ijuk, kemudian dipasangkan krikil atau split
dipasangkan lagi ijuk diatasnya diberi pasangan batu karang yang
berongga diberi ijuk lagi dan pasir kembali dan seterusnya, yang perlu
diperhatikan sekeliling lubang diberi ijuk.
11. 8
3) Pintu dan Jendela
Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak,
bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan penempatan,
efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam merencanakan pintu dan jendela.
Material / jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan kusen antara
lain adalah kayu, aluminium, fiber atau plastic dan besi atau baja.
a) Fungsi Kegunaan Pintu
Untuk jalan keluar masuknya orang atau barang dari kamar yang
satu ke kamar yang lain disebut sebagai pintu dalam, dan keluar masuknya
orang atau barang dari ruang dalam ke ruang luar disebut sebagai pintu
luar. Pintu luar juga berfungsi membantu sirkulasi udara dan penerangan
alam kedalam ruang.
b) Fungsi/Kegunaan Jendela
Untuk memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan dan
membantu sirkulasi udara dalam ruang, sehingga ruangan menjadi
nyaman. Dari fungsi tersebut jendela perlu ditempatkan pada dinding yang
berhubungan dengan ruang luar.
12. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menghasilkan suatu struktur bangunan yang kokoh dan kuat
serta dapat mengantisipasi semua jenis beban yang sekiranya dapat terjadi
pada bangunan tersebut diperlukan suatu perencanaan struktur yang matang.
Elemen non struktural, adalah bagian bangunan yang tidak terkait secara
langsung dengan kekuatan struktur bangunan dan menjadi beban bagi elemen
struktural. Biasanya elemen non struktural mengalami kerusakan yang lebih
awal dan mengalami perbaikan/pengantian.
Komponen non structural di bagi menjadi beberapa system, antara lain:
1. Sistem lantai
2. Sistem instalasi air dan listrik
3. Pintu dan jendela
13. 10
DAFTAR PUSTAKA
Maulana Ilham Firdauzi. 2019. Tugas Komponen Struktural dan Non Struktural
Bangunan. https://www.scribd.com/document/425368393/Tugas-
Struktural-Non-Struktural.2 Maret
https://www.kelasplc.com/perbedaan-listrik-1-phase-dan-3-
phase/#:~:text=Perbedaan%20Listrik%201%20Fasa%20Dan%203%20
Fasa,-
Mari%20kita%20lihat&text=Dalam%20catu%20daya%20satu%20phas
e%2C%20daya%20disuplai%20melalui%20dua%20kabel,kabel%20jik
a%20termasuk%20kabel%20netral
https://ilmuteknik.id/pengertian-komponen-non-struktural-bangunan/?amp=1
https://ilmubangunrumah.com/mengenal-jenis-bahan-kusen-pintu-jendela/