SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
Diajukan sebagai Tugas
Mata kuliah
ENERGI TERBARUKAN DAN SMARTGRID
Disusun oleh :
NUR FITRYAH
062.13.009
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2015
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW karena
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro”.
Penulis menulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pertama dalam mata kuliah Energi
Terbarukan dan Smartgrid.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mendapat arahan dan bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun penulis
menyadari bahwa makalah ini memungkinkan untuk ditemukannya kesalahan atau kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
perbaikan di masa mendatang.
Jakarta, 25 Mei 2015
Penulis
Nur Fitryah
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.............................................................................................4
I.2. Rumusan Masalah........................................................................................4
I.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................4
I.4. Metodologi Penulisan...................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN
II.1. Mikrohidro………………………………………......................................5
II.2. Prinsip Kerja……………...……................................................................7
II.3. Perhitungan Teknis……………………………………………………….9
II.4. Perencanaan PLTMH…………………………………………………….9
II.3. Kelebihan dan Kekurangan PLTMH..........................................................10
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN.................................................................................................11
VIDEO………………………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
4
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Kita mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara agraris, dimana terdapat banyak aliran
sungai untuk mengairi lading tanaman yang dirawat. Selain itu, Indonesia mempunyai banyak
gugusan pegunungan yang dapat mengaliri mata air, sebagai sumber air sungai. Aliran sungai
dari pegunungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penggerak mula dari Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH). PLTMH dapat dimanfaatkan karena masih banyak daerah
terpencil yang belum terdistribusi listrik dari PLN. Maka dari itu, PLTMH dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat yang membutuhkan dan mau mengolahnya.
I.2. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah
1. Apakah pengertian dari Mikrohidro?
2. Bagaimanakah prinsip kerja PLTMH?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari PLTMH?
I.3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan ditulisnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas ketiga pada maka kuliah
Energi Terbarukan dan Smartgrid, penulis berharap makalah ini dapat menjadi acuan untuk
pembaca bahwa pembangkit listrik tenaga mikrohidro dapat diterapkan di Indonesia karena
Negara Indonesia termasuk Negara Agraris, artinya banyak aliran sungai yang dapat
dimanfaatkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, sehingga pedesaan
yang sulit dijangkaupun dapat memakai listrik sebagai kebutuhan sehari-hari.
I.4. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah berupa study
literature. Pada makalah ini literature yang digunakan berasal dari internet, dengan cara
melakukan pencarian pada Search Engine (GOOGLE) mengenai pembangkit listrik tenaga
biogas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. MIKROHIDRO
Mikrohidro atau yang
dimaksud dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH), adalah suatu
pembangkit listrik skala kecil
yang menggunakan tenaga air
sebagai tenaga penggeraknya
seperti, saluran irigasi, sungai
atau air terjun alam dengan
cara memanfaatkan
tinggi terjunan (head) dan
jumlah debit air. Mikrohidro
merupakan sebuah istilah yang
terdiri dari kata mikro yang
berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama
yaitu air (sebagai sumber energi), turbindan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari
aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro
memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Sebuah PLTMH adalah sebuah sistem
pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga air sebagai sumber energi primernya dan memiliki
komponen-komponen paling tidak adalah sebagai berikut:
1. Bangunan intake dan bendung serta perlengkapannya
2. Bangunan pengendap pertama serta perlengkapannya
3. Saluran pembawa serta perlengkapannya
4. Bangunan pengendap kedua dan forebay serta perlengkapannya
5. Penstok serta perlengkapannya atau draft tube
6. Rumah turbin (Power House)
7. Turbin Air dan sistem transmisi mekaniknya
8. Kontrol beban dan atau kontrol turbin serta variasinya
9. Generator Listrik
10. Sistem jaringan dan distribusi listrik dan
11. Sistem keselamatan dalam semua komponen di atas.
12. Sambungan rumah hingga pada pembatas atau meter.
Jenis turbin tidak dibatasi, namun penggunaan kincir air serta pemanfaatan energi air tanpa
tekanan tidak dimasukkan dalam definisi sistem PLTMH. Instalasi di dalam rumah
tidak dimasukkan sebagai komponen peralatan PLTMH.
6
 Mercu Bendung (Wier)
Bangunan yang berada melintang
sungai yang berfungsi untuk
membelokkan arah aliran air
 Bangunan Pengambilan
(Intake) Bangunan yang berfungsi
mengarahkan air dari sungai
masuk ke dalam Saluran
Pembawa (Headrace).
 Bak Penangkap Pasir
(Sand Trap) dapatmenjadi satu
(terintegrasi) dengan bangunan
ini.
 Saluran Pembawa
(Headrace) Bangunan yang
berfungsi mengalirkan/membawa
air dari Intake ke Forebay.
 Headrace dapat juga
terbuat dari pipa.
 Bak Penampungan
(Forebay) Bangunan yang
mempunyai potonganmelintang
(luas penampang basah) lebih besar dari Headrace yang berfungsi untukmemperlampat aliran air.
 Saringan (Trash Rack) Terbuat dari plat besi yang berfungsi menyaring sampah-sampah
atau puing-puing agar tidakmasuk ke dalam bangunan selanjutnya.
 Trash Rack diletakkan pada posisi melintang di bangunan Intake atau Forebay dengan
kemiringan 65 - 75º
 Saluran Pembuangan (Spillway) Bangunan yang memungkinkan agar kelebihan air di
dalam Headrace untukmelimpah kembali ke dalam sungai.
 Pipa Pesat (Penstock) Pipa bertekanan yangmembawa air dari Forebay ke dalam Power
House.
 Rumah Pembangkit (Power House) Bangunan yang di dalamnya terdapat turbin,
generator dan peralatan control.
 Tailrace Saluran yang berfungsi mengalirkan/membawa air dari turbin kembali ke sungai.
 Jaringan Transmisi Terdiri dari tiang, kabel dan aksesoris lainnya (termasuk trafo; jika
diperlukan) yang berfungsi mengalirkan energi listrik dari Power House ke konsumen (rumah-
rumah dan pabrik).
Secara umum pemilihan peralatan Elektro Mekanik mengacu kepada table berikut ini.
Ketentuan umum yang berlaku untuk spesifikasi atau konfigurasi di atas antara lain
adalah:
7
1. Peralatan sesuai dengan potensi yang ada di lokasi
2. Diutamakan menggunakan peralatan produksi lokal
3. Kerumitan peralatan disesuaikan dengan kemampuan sumber daya operator
4. Cost effective
5. Berkualitas tinggi dan handal
6. Khusus untuk Generator Sinkron harus sesuai standar yang berlaku
Pedoman teknis cara uji Generator Sinkron dapat mengacu kepada SNI 04-1077-1989.
II.2. PRINSIP KERJA
Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin, dan
generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya saja
berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian
atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai,
maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik.
Energi mekanik turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik. Skema
prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar berikut :
Pembangunan PLTMH perlu
diawali dengan pembangunan
bendungan untuk mengatur aliran
air yang akan dimanfaatkan
sebagai tenaga penggerak
PLTMH. Bendungan ini perlu
dilengkapi dengan pintu air dan
penyaring sampah (filter) untuk
mencegah masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun pada
dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di dekat bendungan dibangun bangunan
pengambil (intake), kemudian dilanjutkan dengan pembuatan saluran pembawa yang berfungsi
mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah pada setiap jarak
tertentu untuk mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau
tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini berfungsi untuk
8
mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang masuk ke turbin relatif bersih.
Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam dan memperlebar saluran pembawa dan
menambahnya dengan saluran penguras.
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang akan
masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini dibuat dengan konstruksi
beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk menghemat pipa pesat. Pipa pesat
berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam
penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari
pipa baja yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus
didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan
ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah yang
terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya. Tujuannya
adalah untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian
agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan
memasuki turbin pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur
pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade
(komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas
pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan energi kinetik
yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat putaran poros kemudian
ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance, turbin harus dilengkapi casing
yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci turbin.
Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan berfungsi untuk meny angga
poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah menjadi energi
listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator sinkron dan generator
induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi langsung (daya poros langsung
dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak
langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara dua poros
sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan
efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran poros
generator harus sama dengan kecepatan putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat
9
diatasi dengan bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio
kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam
penggunaan generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama
dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala
besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen
pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang
dihasilkan oleh generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik
menuju rumah konsumen.
II.3. PERHITUNGAN TEKNIS
Kapasitas daya yang dibangkitkan PLTMH dapat dihitung dengan persamaan :
P = 9,8 . Q . Hn . η
dimana
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
9,8 = konstanta gravitasi
η = efisiensi keseluruhan
II.4. PERENCANAAN PLTMH
Tahap pertama perancangan PLTMH adalah studi awal. Studi ini diawali dengan survey
lapangan untuk memperoleh data primer mengenai debit aliran dan head (beda ketinggian).
Debit aliran dapat diukur dengan metode konduktivitas atau metode Weir. Berdasarkan data
tersebut dapat dihitung perkiraan potensi daya awal. Data lapangan sebaiknya diambil beberapa
kali pada musim yang berbeda untuk memperoleh gambaran yang tepat mengenai potensi daya
dari aliran air tersebut.
Selain itu, perlu dicari data pendukung, yaitu: kondisi air (keasaman, kekeruhan, serta kandungan
pasir atau lumpur), keadaan dan kestabilan tanah di lokasi bangunan sipil, serta ketersediaan
10
bahan, transportasi dan tenaga trampil (operator). Setelah survey lapangan, tahap perancangan
selanjutnya adalah pemilihan lokasi dan penentuan dimensi utama, pembuatan analisis
keunggulan dan kelemahan setiap alternatif pilihan, pembuatan sketsa elemen utama, penentuan
tipe serta kapasitas turbin dan generator yang akan digunakan, penentuan sistem kontrol sistem
(manual/otomatis), perancangan jaringan transmisi dan distribusi serta perancangan sistem
penyambungan ke rumah-rumah.
Sebelum membangun PLTMH di suatu tempat perlu diketahui dahulu rencana PLN untuk daerah
yang bersangkutan, kebutuhan listriknya, rencana penggunaan daya listrik dan faktor bebannya,
studi kelayakan ekonomi serta kesiapan lembaga pengelola. Setelah semua studi yang diperlukan
siap dan layak, dilakukan proses disain yang lebih lebih rinci, yaitu: pembuatan detail gambar
teknik, penentuan spesifikasi teknis secara jelas, peny usunan jadwal kegiatan, penghitungan
biaya setiap komponen serta penyiapan pengurus yang akan mengelola PLTMH. Jika seluruh
disain ini telah siap maka pembangunan PLTMH dapat dimulai.
II.5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTMH
Kekuatan PLTMH
 Potensi energi air yang sangat melimpah
 Mampu beroperasi hingga lebih dari 15 tahun
 Teknologi ramah lingkungan
 Merupakan energi terbarukan
 Biaya investasi sangat ekonomis
Kelemahan PLTMH
 Kapasitas listrik yang dihasilkan bergantung pada debit aliran dan ketinggian air, sehingga
pada saat musim kemarau debit air akan menurun, secara otomatis kapasitas pembangkitan juga
akan menurun.
 Kapasitas pelanggan terbatas, tergantung dari kapasitas PLTMH, apabila kelebihan maka
kualitas listrik akan menurun.
 Pengguna tidak boleh terlalu jauh dari PLTMH karena apabila terlalu jauh maka akan
banyak kehilangan daya transfer nya akibat rugi-rugi daya pada penghantar (max 2 km dari
PLTMH).
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dapat digunakan
secara komersial karena Indonesia adalah Negara Agraris , sehingga banyak sungai yang dapat
diolah dengan pemerintah atau masyarakat setempat untuk membangun Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Pembangunannya tidak menghabiskan banyak biaya, sehingga
dapat memperbanyak pembangkit listrik yang menjangkaun daerah yang belum tersentuh oleh
PLN dan mengecilkan jumlah banyaknya pemadaman oleh PLN. Selain itu, setiap desa dapat
mengadakan pembangunan secara mandiri, karena sumber energy listrik tidak bergantung
kepada beberapa pembangkit yang sekarang beroperasi.
VIDEO
https://www.youtube.com/watch?v=0zIjBsM2aiA
DAFTAR PUSTAKA
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2013/11/pembangkit-listrik-tenaga-microhydro.html . Diakses
pada tanggal 25 Mei 2015
http://energitakterbatas.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hidro.html .
Diakses pada tanggal 25 Mei 2015

More Related Content

What's hot

Keandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrikKeandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrikteguhzakariaa
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]Mentari Halimun
 
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGANMAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGANHastih Leo
 
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselLaporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselYogi Faturahman
 
Sistem Pembangkit Listrik
Sistem Pembangkit ListrikSistem Pembangkit Listrik
Sistem Pembangkit ListrikIbnu Fajar
 
Jenis gangguan generator
Jenis gangguan generatorJenis gangguan generator
Jenis gangguan generatorZhaqir Husein
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu InduklombkTBK
 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)Yohanes Sangkang
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi pltaIman Rosi
 
L3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listrikL3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listriksaharudin
 
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)Kinanti Jati Kinasih
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 

What's hot (20)

Keandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrikKeandalan sistem tenaga listrik
Keandalan sistem tenaga listrik
 
Operasi jawa bali
Operasi jawa baliOperasi jawa bali
Operasi jawa bali
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir [PLTN]
 
energi gelombang laut
energi gelombang lautenergi gelombang laut
energi gelombang laut
 
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGANMAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
MAKALAH KESTABILAN TEGANGAN
 
PLTA
PLTAPLTA
PLTA
 
Perencanaan pltmh
Perencanaan pltmhPerencanaan pltmh
Perencanaan pltmh
 
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselLaporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
 
Sistem Pembangkit Listrik
Sistem Pembangkit ListrikSistem Pembangkit Listrik
Sistem Pembangkit Listrik
 
Jenis gangguan generator
Jenis gangguan generatorJenis gangguan generator
Jenis gangguan generator
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
Gardu Induk
Gardu IndukGardu Induk
Gardu Induk
 
Makalah plta
Makalah pltaMakalah plta
Makalah plta
 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi plta
 
L3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listrikL3. perhitungan instalasi listrik
L3. perhitungan instalasi listrik
 
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
 
Teknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggiTeknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggi
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 

Similar to Pembangkit listrik tenaga mikrohidro

Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_teBab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_teEnDra Susilo
 
L2 f009102 mkp
L2 f009102 mkpL2 f009102 mkp
L2 f009102 mkpmadi345
 
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroTugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroFathi Habibu Rahman
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1SPADAIndonesia
 
Karya tulis ilmiah. plta
Karya tulis ilmiah. plta Karya tulis ilmiah. plta
Karya tulis ilmiah. plta HarliAnes1
 
Perencanaan sistem mekanik pltmh
Perencanaan sistem mekanik pltmhPerencanaan sistem mekanik pltmh
Perencanaan sistem mekanik pltmhBurhanFazzry1
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1SPADAIndonesia
 
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...
MAKALAH  PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...MAKALAH  PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...irwan zulkifli
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energiHamid Abdillah
 
Laporan kemajuan pkmkc
Laporan kemajuan pkmkcLaporan kemajuan pkmkc
Laporan kemajuan pkmkcErfan Widodo
 
Softskill imamteguh
Softskill imamteguhSoftskill imamteguh
Softskill imamteguhI'am Santoso
 
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga AirPembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Airbenuuuu
 

Similar to Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (20)

Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_teBab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
Bab ii dasar_teori_pembangkit_listrik_te
 
L2 f009102 mkp
L2 f009102 mkpL2 f009102 mkp
L2 f009102 mkp
 
Picohydro
PicohydroPicohydro
Picohydro
 
Pltmh metodologi by ismi a
Pltmh metodologi by ismi aPltmh metodologi by ismi a
Pltmh metodologi by ismi a
 
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidroTugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
Tugas ekonomi teknik Pembangkit tenaga mikro hidro
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Karya tulis ilmiah. plta
Karya tulis ilmiah. plta Karya tulis ilmiah. plta
Karya tulis ilmiah. plta
 
Perencanaan sistem mekanik pltmh
Perencanaan sistem mekanik pltmhPerencanaan sistem mekanik pltmh
Perencanaan sistem mekanik pltmh
 
Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1Ketenagalistrikan 01 kb1
Ketenagalistrikan 01 kb1
 
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...
MAKALAH  PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...MAKALAH  PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI I...
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
 
Makalah softkill
Makalah softkillMakalah softkill
Makalah softkill
 
P12-PRESENTASI_PLTA_.pptx
P12-PRESENTASI_PLTA_.pptxP12-PRESENTASI_PLTA_.pptx
P12-PRESENTASI_PLTA_.pptx
 
Laporan kemajuan pkmkc
Laporan kemajuan pkmkcLaporan kemajuan pkmkc
Laporan kemajuan pkmkc
 
Poer poin ank sma
Poer poin ank smaPoer poin ank sma
Poer poin ank sma
 
Softskill imamteguh
Softskill imamteguhSoftskill imamteguh
Softskill imamteguh
 
Makalahherusetiawan
MakalahherusetiawanMakalahherusetiawan
Makalahherusetiawan
 
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga AirPembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air
 
Perencanaan ptlmh
Perencanaan ptlmhPerencanaan ptlmh
Perencanaan ptlmh
 

More from Nur Fitryah

Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaPembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaNur Fitryah
 
Variabel kompleks dan aplikasinya
Variabel kompleks dan aplikasinyaVariabel kompleks dan aplikasinya
Variabel kompleks dan aplikasinyaNur Fitryah
 
Presentasi mikroskop
Presentasi mikroskopPresentasi mikroskop
Presentasi mikroskopNur Fitryah
 
Presentasi Radio FM
Presentasi Radio FMPresentasi Radio FM
Presentasi Radio FMNur Fitryah
 
PRESENTASI SATELIT
PRESENTASI SATELITPRESENTASI SATELIT
PRESENTASI SATELITNur Fitryah
 

More from Nur Fitryah (6)

Pembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga suryaPembangkit listrik tenaga surya
Pembangkit listrik tenaga surya
 
Plt otec
Plt otecPlt otec
Plt otec
 
Variabel kompleks dan aplikasinya
Variabel kompleks dan aplikasinyaVariabel kompleks dan aplikasinya
Variabel kompleks dan aplikasinya
 
Presentasi mikroskop
Presentasi mikroskopPresentasi mikroskop
Presentasi mikroskop
 
Presentasi Radio FM
Presentasi Radio FMPresentasi Radio FM
Presentasi Radio FM
 
PRESENTASI SATELIT
PRESENTASI SATELITPRESENTASI SATELIT
PRESENTASI SATELIT
 

Recently uploaded

Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 

Recently uploaded (19)

Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro

  • 1. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Diajukan sebagai Tugas Mata kuliah ENERGI TERBARUKAN DAN SMARTGRID Disusun oleh : NUR FITRYAH 062.13.009 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2015
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW karena penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro”. Penulis menulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pertama dalam mata kuliah Energi Terbarukan dan Smartgrid. Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mendapat arahan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun penulis menyadari bahwa makalah ini memungkinkan untuk ditemukannya kesalahan atau kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa mendatang. Jakarta, 25 Mei 2015 Penulis Nur Fitryah
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar...............................................................................................................2 Daftar Isi........................................................................................................................3 BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang.............................................................................................4 I.2. Rumusan Masalah........................................................................................4 I.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................4 I.4. Metodologi Penulisan...................................................................................4 BAB II. PEMBAHASAN II.1. Mikrohidro………………………………………......................................5 II.2. Prinsip Kerja……………...……................................................................7 II.3. Perhitungan Teknis……………………………………………………….9 II.4. Perencanaan PLTMH…………………………………………………….9 II.3. Kelebihan dan Kekurangan PLTMH..........................................................10 BAB III. PENUTUP KESIMPULAN.................................................................................................11 VIDEO………………………………………………………………………...11 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kita mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara agraris, dimana terdapat banyak aliran sungai untuk mengairi lading tanaman yang dirawat. Selain itu, Indonesia mempunyai banyak gugusan pegunungan yang dapat mengaliri mata air, sebagai sumber air sungai. Aliran sungai dari pegunungan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penggerak mula dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). PLTMH dapat dimanfaatkan karena masih banyak daerah terpencil yang belum terdistribusi listrik dari PLN. Maka dari itu, PLTMH dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan dan mau mengolahnya. I.2. RUMUSAN MASALAH Yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah 1. Apakah pengertian dari Mikrohidro? 2. Bagaimanakah prinsip kerja PLTMH? 3. Apa kelebihan dan kekurangan dari PLTMH? I.3. TUJUAN PENULISAN Tujuan ditulisnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas ketiga pada maka kuliah Energi Terbarukan dan Smartgrid, penulis berharap makalah ini dapat menjadi acuan untuk pembaca bahwa pembangkit listrik tenaga mikrohidro dapat diterapkan di Indonesia karena Negara Indonesia termasuk Negara Agraris, artinya banyak aliran sungai yang dapat dimanfaatkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, sehingga pedesaan yang sulit dijangkaupun dapat memakai listrik sebagai kebutuhan sehari-hari. I.4. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah berupa study literature. Pada makalah ini literature yang digunakan berasal dari internet, dengan cara melakukan pencarian pada Search Engine (GOOGLE) mengenai pembangkit listrik tenaga biogas.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN II.1. MIKROHIDRO Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbindan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Sebuah PLTMH adalah sebuah sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga air sebagai sumber energi primernya dan memiliki komponen-komponen paling tidak adalah sebagai berikut: 1. Bangunan intake dan bendung serta perlengkapannya 2. Bangunan pengendap pertama serta perlengkapannya 3. Saluran pembawa serta perlengkapannya 4. Bangunan pengendap kedua dan forebay serta perlengkapannya 5. Penstok serta perlengkapannya atau draft tube 6. Rumah turbin (Power House) 7. Turbin Air dan sistem transmisi mekaniknya 8. Kontrol beban dan atau kontrol turbin serta variasinya 9. Generator Listrik 10. Sistem jaringan dan distribusi listrik dan 11. Sistem keselamatan dalam semua komponen di atas. 12. Sambungan rumah hingga pada pembatas atau meter. Jenis turbin tidak dibatasi, namun penggunaan kincir air serta pemanfaatan energi air tanpa tekanan tidak dimasukkan dalam definisi sistem PLTMH. Instalasi di dalam rumah tidak dimasukkan sebagai komponen peralatan PLTMH.
  • 6. 6  Mercu Bendung (Wier) Bangunan yang berada melintang sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air  Bangunan Pengambilan (Intake) Bangunan yang berfungsi mengarahkan air dari sungai masuk ke dalam Saluran Pembawa (Headrace).  Bak Penangkap Pasir (Sand Trap) dapatmenjadi satu (terintegrasi) dengan bangunan ini.  Saluran Pembawa (Headrace) Bangunan yang berfungsi mengalirkan/membawa air dari Intake ke Forebay.  Headrace dapat juga terbuat dari pipa.  Bak Penampungan (Forebay) Bangunan yang mempunyai potonganmelintang (luas penampang basah) lebih besar dari Headrace yang berfungsi untukmemperlampat aliran air.  Saringan (Trash Rack) Terbuat dari plat besi yang berfungsi menyaring sampah-sampah atau puing-puing agar tidakmasuk ke dalam bangunan selanjutnya.  Trash Rack diletakkan pada posisi melintang di bangunan Intake atau Forebay dengan kemiringan 65 - 75º  Saluran Pembuangan (Spillway) Bangunan yang memungkinkan agar kelebihan air di dalam Headrace untukmelimpah kembali ke dalam sungai.  Pipa Pesat (Penstock) Pipa bertekanan yangmembawa air dari Forebay ke dalam Power House.  Rumah Pembangkit (Power House) Bangunan yang di dalamnya terdapat turbin, generator dan peralatan control.  Tailrace Saluran yang berfungsi mengalirkan/membawa air dari turbin kembali ke sungai.  Jaringan Transmisi Terdiri dari tiang, kabel dan aksesoris lainnya (termasuk trafo; jika diperlukan) yang berfungsi mengalirkan energi listrik dari Power House ke konsumen (rumah- rumah dan pabrik). Secara umum pemilihan peralatan Elektro Mekanik mengacu kepada table berikut ini. Ketentuan umum yang berlaku untuk spesifikasi atau konfigurasi di atas antara lain adalah:
  • 7. 7 1. Peralatan sesuai dengan potensi yang ada di lokasi 2. Diutamakan menggunakan peralatan produksi lokal 3. Kerumitan peralatan disesuaikan dengan kemampuan sumber daya operator 4. Cost effective 5. Berkualitas tinggi dan handal 6. Khusus untuk Generator Sinkron harus sesuai standar yang berlaku Pedoman teknis cara uji Generator Sinkron dapat mengacu kepada SNI 04-1077-1989. II.2. PRINSIP KERJA Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin, dan generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik turbin akan memutar generator dan generator menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar berikut : Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan untuk mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH. Bendungan ini perlu dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah (filter) untuk mencegah masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di dekat bendungan dibangun bangunan pengambil (intake), kemudian dilanjutkan dengan pembuatan saluran pembawa yang berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini berfungsi untuk
  • 8. 8 mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam dan memperlebar saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran penguras. Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk menghemat pipa pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah. Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade (komponen utama turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan berfungsi untuk meny angga poros agar dapat berputar dengan lancar. Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara dua poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat
  • 9. 9 diatasi dengan bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah konsumen. II.3. PERHITUNGAN TEKNIS Kapasitas daya yang dibangkitkan PLTMH dapat dihitung dengan persamaan : P = 9,8 . Q . Hn . η dimana P = daya (Watt) Q = debit aliran (m3/s) Hn = beda ketinggian (m) 9,8 = konstanta gravitasi η = efisiensi keseluruhan II.4. PERENCANAAN PLTMH Tahap pertama perancangan PLTMH adalah studi awal. Studi ini diawali dengan survey lapangan untuk memperoleh data primer mengenai debit aliran dan head (beda ketinggian). Debit aliran dapat diukur dengan metode konduktivitas atau metode Weir. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung perkiraan potensi daya awal. Data lapangan sebaiknya diambil beberapa kali pada musim yang berbeda untuk memperoleh gambaran yang tepat mengenai potensi daya dari aliran air tersebut. Selain itu, perlu dicari data pendukung, yaitu: kondisi air (keasaman, kekeruhan, serta kandungan pasir atau lumpur), keadaan dan kestabilan tanah di lokasi bangunan sipil, serta ketersediaan
  • 10. 10 bahan, transportasi dan tenaga trampil (operator). Setelah survey lapangan, tahap perancangan selanjutnya adalah pemilihan lokasi dan penentuan dimensi utama, pembuatan analisis keunggulan dan kelemahan setiap alternatif pilihan, pembuatan sketsa elemen utama, penentuan tipe serta kapasitas turbin dan generator yang akan digunakan, penentuan sistem kontrol sistem (manual/otomatis), perancangan jaringan transmisi dan distribusi serta perancangan sistem penyambungan ke rumah-rumah. Sebelum membangun PLTMH di suatu tempat perlu diketahui dahulu rencana PLN untuk daerah yang bersangkutan, kebutuhan listriknya, rencana penggunaan daya listrik dan faktor bebannya, studi kelayakan ekonomi serta kesiapan lembaga pengelola. Setelah semua studi yang diperlukan siap dan layak, dilakukan proses disain yang lebih lebih rinci, yaitu: pembuatan detail gambar teknik, penentuan spesifikasi teknis secara jelas, peny usunan jadwal kegiatan, penghitungan biaya setiap komponen serta penyiapan pengurus yang akan mengelola PLTMH. Jika seluruh disain ini telah siap maka pembangunan PLTMH dapat dimulai. II.5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTMH Kekuatan PLTMH  Potensi energi air yang sangat melimpah  Mampu beroperasi hingga lebih dari 15 tahun  Teknologi ramah lingkungan  Merupakan energi terbarukan  Biaya investasi sangat ekonomis Kelemahan PLTMH  Kapasitas listrik yang dihasilkan bergantung pada debit aliran dan ketinggian air, sehingga pada saat musim kemarau debit air akan menurun, secara otomatis kapasitas pembangkitan juga akan menurun.  Kapasitas pelanggan terbatas, tergantung dari kapasitas PLTMH, apabila kelebihan maka kualitas listrik akan menurun.  Pengguna tidak boleh terlalu jauh dari PLTMH karena apabila terlalu jauh maka akan banyak kehilangan daya transfer nya akibat rugi-rugi daya pada penghantar (max 2 km dari PLTMH).
  • 11. 11 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dapat digunakan secara komersial karena Indonesia adalah Negara Agraris , sehingga banyak sungai yang dapat diolah dengan pemerintah atau masyarakat setempat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Pembangunannya tidak menghabiskan banyak biaya, sehingga dapat memperbanyak pembangkit listrik yang menjangkaun daerah yang belum tersentuh oleh PLN dan mengecilkan jumlah banyaknya pemadaman oleh PLN. Selain itu, setiap desa dapat mengadakan pembangunan secara mandiri, karena sumber energy listrik tidak bergantung kepada beberapa pembangkit yang sekarang beroperasi. VIDEO https://www.youtube.com/watch?v=0zIjBsM2aiA DAFTAR PUSTAKA http://ezkhelenergy.blogspot.com/2013/11/pembangkit-listrik-tenaga-microhydro.html . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015 http://energitakterbatas.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hidro.html . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015