Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi hasil pengelasan, yang meliputi pemeriksaan visual, pengujian non-destruktif seperti metode penetran dan ultrasonik, serta pengujian destruktif seperti uji tarik dan bending untuk menentukan kualitas hasil pengelasan.
3. Melaksanakan Pemeriksaan (Evaluasi) Hasil Pengelasan
Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung pada keterampilan juru las. Kerusakan
hasil las baik di permukaan maupun di bagian dalam sulit dideteksi dengan metode pengujian
sederhana. Selain itu karena struktur yang dilas merupakan bagian integral dari seluruh badan
material las maka retakan yang timbul akan menyebar luas dengan cepat bahkan mungkin bisa
menyebabkan kecelakaan yang serius. Untuk mencegah kecelakaan tersebut pengujian dan
pemeriksaan daerah-daerah las sangatlah penting.
Tujuan dilakukannya pengujian adalah untuk menentukan kualitas produk-produk atau
spesimen-spesimen tertentu, sedangkan tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan
apakah hasil pengujian itu relative dapat diterima menurut standar-standar kualitas tertentu
atau tidak dengan kata lain tujuan pengujian dan pemeriksaan adalah untuk menjamin kualitas
dan memberikan kepercayaan terhadap konstruksi yang dilas.
4. Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan setelah proses pengelasan meliputi:
pemeriksaan temperatur pemanasan dan tingkat pendinginan sesudah proses
pemanasan dan pelurusan; pemeriksaan visual pada ketelitian ukuran; dan
pemeriksaan pada bagian dalam dan permukaan hasil las yang rusak.
Melaksanakan Pemeriksaan (Evaluasi) Hasil Pengelasan
5. Inspeksi Setelah Pengelasan
Inspeksi visual setelah pengelasan adalah berguna untuk verifikasi
produk yang selesai :
(a) Pemenuhan persyaratan gambar
(b) Tampak rakitan las
(c) Adanya diskontinuitas struktural
(d) Tanda – tanda oleh karena kesalahan penanganan (markah Inspeksi
yang terlalu dalam atau pengerindaan vang berlebihan dan
sebagainya
8. Metoda penetran
Merupakan Salah satu jenis
pengujian non destructive
test dimana pengujian
logam pada cacat
dilakukan menggunakan
prinsip kapilaritas pada
cairan.
Pengujian NDT
9. proses
• pembersihan awal
• penggunaan cairan penetran waktu 5-6 menit
• menghilangkan sisa penetran
• pengeringan (225ºf)
• penggunaan zat pengembang
11. Metoda ultrasonik
– Metoda ini dengan cara
memberikan gelombang
frekuensi tinggi kedalam
material benda uji untuk
mengukur sifat
geometris dan fisik dari
bahan
12. proses
Gelombang ultrasonic disorotkan ke
permukaan benda uji dengan garis
lurus pada kecepatan konstan,
kemudaian di pantulkan kembali
kepermukaan atau cacat benda uji,
hasil akan tampil dilayar monitor
13. keunggulan
• mendeteksi kedalaman cacat, posisi dimensi
cacat
• -mendeteksi laminasi yang tidak mampu
dilakukan oleh, radiograpy test, penetrant test
14. Metoda radiography
• pengujian ini menggunakan
peralatan sinar X atau isotope
radioaktif sebagai sumber radiasi
yang dilewatkan melalui material
dan ditangkap oleh film atau
peralatan digital.
15. Keunggulan dan kekurangan
• Keunggulan
- Persiapan lebih mudah
- Dapat diaplikasikan semua jenis material
• Kekurangan
- Waktu operasi lama untuk material tebal
- Terdapat resiko bagi efek radiasi pada pengguna
17. PENGUJAN TARIK
• Pengujian uji tarik digunakan untuk
mengukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan
secara lambat. Salah satu cara untuk
mengetahui besaran sifat mekanik
dari logam
18. PENGUJIAN BENDING
• Pengujian lengkung merupakan salah
satu pengujian sifat mekanik bahan
yang dilakukan terhadap speciment
dengan pembebanan terhadap suatu
bahan pada suatu titik ditengah-
tengah dari bahan yang ditahan
diatas dua tumpuan.
19. PENGUJIAN KEKERASAN
• Pengujian kekerasan dilakukan dengan
menekankan penekan tertentu kepada
benda uji dengan beban tertentu dan
mengukur ukuran bekas penekan yang
terbentuk diatas benda uji
20. PENGUJIAN IMPACT
• Pengujian Impact merupakan suatu
pengujian yang dilakukan untuk
menguji ketangguhan suatu
specimen bila diberikan beban secara
tiba-tiba melalui tumbukan.