2. Sejarah Goal-directed design
• Goal-directed design merupakan metode pendekatan yang dikembangkan oleh Alan Cooper, metode
tersebut dijelaskan dalam bukunya yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1995. Teknik ini bertujuan
guna memahami esensi kebutuhan pengguna dan perilaku mereka, untuk akhirnya menciptakan produk
antarmuka dan pengejarannya memenuhi persyaratan tersebut.
• Sumber (https://qubstudio.com/blog/how-to-design-useful-products-with-goal-centered-
design/#:~:text=Goal%2Ddirected%20design%20is%20an,and%20pursuit%20satisfy%20those%20re
quirements.)
3. Penjelasan Mengenai Goal-directd design
Goal-directed design (GDD) adalah metode desain perangkat lunak berbasis penelitian untuk
mengantisipasi bagaimana orang akan merespons produk, layanan, atau sistem baru yang
dimodifikasi
GDD juga secara tepat mengartikulasikan bentuk dan tujuan elemen sistem online dan offline
yang akan membantu orang mencapai tujuan mereka.
GDD digunakan pada awal proses definisi produk untuk menentukan kebutuhan manusia dari
suatu sistem sebelum desain dan konstruksi berlangsung. Metode sintesis dan desain GDD
memandu pembuatan, komunikasi, dan spesifikasi produk ke tim yang lebih besar.
Sumber (https://www.researchgate.net/figure/Goal-directed-design-process_fig5_239640623)
5. 1. Research Tahapan ini dilakukan dengan mengumpulkan data awal penelitian
yang bisa didapatkan melalui observasi dan interview kepada stakeholder dan
pengguna akhir, juga dengan studi literatur. Output pada tahapan ini adalah hasil
riset yang telah dilakukan.
2. Modeling Tahapan ini dilakukan pemilihan persona yang berperan dalam
perancangan dari website. Persona adalah karakter yang digunakan untuk dijadikan
pendekatan dalam perancangan sebuah sistem. Hasil dari tahapan ini adalah
pemodelan dari persona, user journey atau interaksi yang dilakukan persona
dengan lingkungan sekitar.
3. Requirements Tahapan ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan untuk
setiap persona yang ada. Data didapatkan dari gambaran-gambaran ketika persona
beraktifitas menggunakan sistem. Hasil dari tahapan ini berupa pendefinisian
kebutuhan yang menyeimbangkan kebutuhan pengguna, bisnis dan teknis dari
rancangan desain yang diperlukan.
6. 4. Framework Tahapan ini dilakukan perancangan interaksi antar kerangka dengan
menggunakan alatalat visual. Dalam tahap ini dillakukan pendefinisian elemen dari
fungsi yang ada seperti wireframe website, scenario konteks yang menggambarkan
tentang bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem. Tahapan ini
menghasilkan konsep rancangan desain yang stabil dan menunjukkan struktur
formal yang detail.
5. Refinement Tahapan ini dilakukan pembangunan rancangan website yang
berhubungan dengan
tampilan antarmuka pengguna, pengalaman pengguna, dan informasi pendukung
lainnya.
6. Support Tahapan ini dilakukan evaluasi dan pengujian tehadap rancangan
antarmuka yang telah dibuat.
Sumber (https://gcdtech.com/resources/blog/goal-directed-design/)