1. 1. Arti penting analisis lingkungan dan stakeholder SI sebagai kunci sukses
pengembangan SI
Menurut saya, analisis lingkungan dan stakeholder mempunyai peranan yang sangat penting
dalam menentukan sukses atau tidaknya suatu sistem informasi. Suatu analisa akan berisi
tentang identifikasi dari masalah yang ada di dalam lingkungan dimana sistem informasi
tersebut akan kita buat. Tahapan analis digunakan untuk memperoleh suatu gambaran dari
sistem yang sesuai dengan keinginan dari pihak yang berkepentingan (stakeholder). Dengan
analisis yang tepat kita juga akan mengetahui hal apa saja yang di butuhkan oleh stakeholder,
sehingga semua keinginan dari stakeholder dapat terpenuhi. Jangan lupa juga dengan adanya
analisis, baik itu lingkungan maupun stakeholdernya, kita dapat mengantisipasi jika ada
keluhan ataupun penambahan menu dari stakeholder tanpa kita harus membongkar kembali
sistem yang telah kita buat. Oleh karena itu tahapan analisis ini sangat penting untuk
pengembangan suatu sistem informasi.
2. Arti penting model dalam analisis dan desain SI
Dengan adanya pemodelan, kita akan lebih terarah dalam pembuatan Sistem Informasi.
Dengan menggunakan model kita akan lebih mudah dalam mengembangkan sistem karena
ada suatu tahapan yang jelas yang akan memandu kita dari langkah pertama hingga langkah
finishing. Banyak sekali jenis model yang ada, namun seharusnya kita bisa untuk memilih
model yang akan digunakan sesuai dengan analisis yang kita lalukan.
3. Apa model-model yang sering digunakan dalam analisis dan desain SI. Apa
peruntukan dan kegunaan model-model tersebut.
Model waterfall
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut
dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul
pertama kali yaitu sekitar tahun 1970. Model ini merupakan model yang paling banyak
dipakai oleh para pengembang software (Machpud, 2009). Model ini sangat mudah
diaplikasikan (mubin, 2011). Model ini bersifat runtut dan sistematis, sehingga fase
sebelumnya harus lengkap dan selesai dahulu sebelum mengerjakan fase berikutnya.
Menurut saya, model seperti ini akan bagus di gunakan dalam membuat suatu sistem
yang relatif sedang atau kecil, bukan project yang besar. Hal ini di karenakan model ini
akan menyelesaikan fase sebelumnya dulu baru akan melangkah ke fase selanjutnya,
sehingga akan berpengaruh terhadap waktu pengerjaannya, apalagi jika ada masalah
yang datang di pertengahan fase. Hal itu harus diselesaikan terlebih dahulu agar
masalah yang sama tidak akan terjadi.
Model RAD ((Rapid Application Development))
RAD adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang inkremental. RAD
menekankan pada siklus pembangunan yang pendek/singkat. RAD mengadopsi model
waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat. Fase-fase di atas menggambarkan
proses dalam model RAD. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan
dalam waktu yang hampir bersamaan dalam batasan waktu yang sudah ditentukan.
(Sukamto)
2. Menurut saya, model RAD baik di gunakan untuk sistem yang kecil dan tidak kompleks,
karena jika menangani proyek yang besar dan waktu pengerjaan cepat, dikhawatirkan
hasil yang dihasilkan juga tidak begitu berkualitas.
Model V
Merupakan model pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada hubungan
antara setiap fase pengembangan siklus hidup yang tercantum dalam model Waterfall
yang merupakan pengembangan perangkat lunak dan fase yang terkait pengujian. Model
V ini merupakan perluasan dari model waterfall, karena tahap-tahapnya mirip dengan
yang terdapat dalam model waterfall.
Menurut saya, model ini baik di gunakan untuk membuat suatu SI, karena model ini
sangat fleksibel. Pada proses ini, ada proses testing dalam setiap fasenya, sehingga jika
ada suatu masalah akan di selesaikan terlebih dahulu.
Model prototyping
Merupakan model pengembangan system yang proses iterative dalam pengembangan
sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang
secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga
bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
(begundal_araf, 2012)
Menurut saya, model ini bagus digunakan jika developer ingin memenuhi semua
keinginan dari user, karena keterlibatan dari user sangat besar dalam model ini. Dalam
hal ini developer akan memberikan suatu contoh (prototipe) yang kemudian akan di ji
oleh user, apakah sudah sesuai dengan keinginannya.
Model evolutionary-spiral
Bersifat iteratif / mengandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang makin lama
makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses.
Pada model spiral, resiko sangat dipertimbangkan. Model spiral merupakan pendekatan
yang realistik untuk perangkat lunak berskala besar. (Proboyekti)
Menurut saya, model ini kurang bagus untuk di gunakan, memang user dan developer
bisa memahami dengan baik software yang dibangun karena setiap kemajuan yang
dicapai selama proses dapat diamati dengan baik. Namun hal itu bisa mengakibatkan
waktu pengerjaan yang lama dan juga memerlukan biaya yang sangat besar.
4. Bagaimana menentukan model yang tepat dalam analisis dan Desain SI
Kita dapat menentukan suatu model tepat atau tidak untuk di gunakan jika SI yang akan
kita desain sesuai dengan keinginan dari stakeholdernya. Hal lain yang perlu di
perhatikan seperti lingkungan dari sistem yang akan kita buat, biaya pengerjaan, waktu
pengerjaan, dan bagaimana solusi yang kita tawarkan jika ada suatu masalah pada saat
proses pembuatan Sistem. Sehingga kita dapat memilih model mana yang akan kita pilih
sesuai dengan kriteria dari analisis yang sudah kita lakukan.
5. Bagaimana cara melakukan evaluasi desain SI untuk memastikan SI sesuai
dengan kebutuhan lingkungan/organisasi.
3. Evaluasi merupakan tahap penilaian dari suatu sistem. Pada tahap ini dilakukan uji coba
sistem yang telah selesai disusun. Proses evaluasi ini diperlukan untuk memastikan
bahwa sistem yang sudah di rencanakan sudah sesuai dengan keinginan dari stakeholder.
Dalam mengevaluasi kita juga bisa melibatkan beberapa stakeholder untuk mencoba
sistem yang sudah ada. Langkah yang perlu dilakukan seperti mengecek alur sistem,
melakukan pengisian jika sudah ada form yang perlu diisi, dll. Tujuan dari proses ini
adalah adanya feedback dari stakeholder tentang sistem yang sedang dibuat.
6. Apa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan produk SI.
Bagimana cara menentukan agar faktor-faktor tersebut dapat melekat dalam
produk SI
Beberapa faktor tersebut merupakan kategori atau domain yang terdiri dari enam buah
yaitu system quality (mutu sistem), information quality (mutu informasi), user
satisfaction (kepuasan pengguna), use (ketergunaan), individual impact (dampak secara
individu) dan organizational impact (dampak secara organisasi). Keenam kategori
tersebut merupakan kesimpulan yang didapatkan oleh Delone dan McLean saat
menganalisis jurnal dan tulisan ilmiah dari berbagai macam penelitian mengenai
kesuksesan dari sistem informasi. (AW, 2012)
Selain hal tersebut menurut saya ada beberapa faktor lain seperti tampilan dari sistem
(interface), kemudahan saat menggunakan sistem, keefektifan dari sistem yang di
tawarkan, dll.
7. Rangkuman langkah-langkah praktis yang harus dilakukan untuk memastikan
hasil analisis dan desain SI mampu menghasilkan produk SI yang berkualitas
dan dapat diterima oleh lingkungan dan organisasi untuk digunakan secara
aktual.
Langkah yang dilakukan untuk memastikan hasil analisis yang baik antara lain dengan
cara :
- Melakukan pengecekan terhadap permintaan dari stakeholder,
- Mengecek alur dari sistem,
- Melakukan pengisian data sebagai sample,
- Melakukan pengujian secara keseluruhan
- melakukan proses pemeliharaan (maintenance)
Bibliography
AW, G. A. (2012, 10 5). Faktor Penentu Kepuasan Pengguna. Retrieved 11 12, 2012, from
Seteguk senyuman, seberkas sinar mata: http://blogs.itb.ac.id/degunk/faktor-penentu-
kepuasan-pengguna/
begundal_araf. (2012, 4 5). Model Pengembangan Sistem Informasi. Retrieved 11 12, 2012,
from Paperball: http://effendyhaqee.blogspot.com/2012/04/model-pengembangan-sistem-
informasi.html
4. Machpud, H. A. (2009, 10 12). Waterfall Model vs V-Model. Retrieved 11 12, 2012, from
Goresan Biru: http://bluewarrior.wordpress.com/2009/10/12/waterfall-model-vs-v-model/
mubin, s. (2011, 2 14). teknik informatika. Retrieved 11 12, 2012, from model waterfall:
http://saifulmubin.blogspot.com/2011/02/metode-waterfall.html
Proboyekti, U. (n.d.). SOFTWARE PROCESS MODEL I. Bahan Ajar Rekaya Perangkat Lunak , 3-
5.
Sukamto, R. A. (n.d.). Rapid Application Development (RAD), Prototyping. SI-216 Analisa dan
Desain SistemInformasi II , 2-9.