4. Sabda Rasulullah SAW :
عن ٌسأل حتى عبد لدما تزول ال
عمره
فٌما
وعن ،أفناه
علمه
وعن فعل فٌما
أٌن من ماله
أنفمه وفٌما اكتسبه
وعن
جسمه
أباله فٌما
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba (di Hari
Kiamat) hingga dia ditanya : Tentang UMURNYA untuk
apa dihabiskan, Tentang ILMUNYA bagaimana dia
mengamalkan ilmu itu, Tentang HARTANYA, darimana
dia peroleh dan kemana dia belanjakan, Tentang
TUBUHNYA untuk apa dia gunakan. (HR Tirmidzi).
PENDAHULUAN
5. PENDAHULUAN
Sabda Rasulullah SAW :
ٌَنِمٌِّد ِ
ّصالَو ٌَنٌِِّبَّنال َعَم ٌُنِمَ ْ
اْل ُقُودَّصال ُر ِاجَّتال
َِاءدَهُّشالَو
“Pedagang yang jujur dan amanah
(dapat dipercaya) akan bersama para
nabi, orang-orang shiddiq, dan para
syuhada (pada Hari Kiamat)”
(HR Tirmidzi, no 1227)
6. PENDAHULUAN
Sabda Rasulullah SAW :
ِةالمٌام َمٌو َبعثونٌُ َارَّجالت َّإن
ارَّجُف
َهللا مىَّتا من َّالإ ًا
َوصدق َّوبر
“Sesungguhnya para pedagang pada Hari
Kiamat kelak akan dibangkitkan sebagai
orang-orang pendosa (fujjaar), kecuali
pedagang yang bertakwa kepada Allah,
yang berbuat baik, dan yang jujur.” (HR
Tirmidzi, no 1228)
8. Pengertian
Fiqih
Muamalah
المعامالت فمه
:
الناس لتعامل الشرعٌة باْلحكام العلم
الدنٌا ًف
Fiqih Muamalat artinya ilmu tentang hukum-hukum
syara’ yang mengatur hubungan / interaksi manusia
dalam kehidupan dunia.
Ini pengertian luas (umum), sedang pengertian secara
khusus (spesifik) adalah :
المالٌة المعامالت فمه
:
الشرعٌة باْلحكام العلم
المال بشؤون ٌتعلك فٌما الدنٌا ًف الناس لتعامل
Fiqih Muamalat Maliyah : ilmu tentang hukum-hukum
syara’ yang mengatur hubungan / interaksi manusia
dalam kehidupan dunia khususnya yang terkait
dengan urusan harta.
11. Pentingnya
Fiqih
Muamalah
Kita Berada di Zaman Yang Tak Peduli Halal – Haram
Sabda Rasulullah SAW :
ََلىع ًِْتأٌَ
ًِلاَبٌُ َال ٌانَمَز ِ
اسَّنال
ُهْنِم َذَخأ اَم ُءْرَمْلا
َنِم أ
ِلالَحْلا
َنِم ْمأ
ِامَرَحْلا
.
ومسلم البخاري رواه
Akan datang pada manusia suatu zaman,
ketika seseorang tidak peduli akan apa yang
dia ambil, apakah dari yang halal ataukah
dari yang haram.” (HR Bukhari dan Muslim).
12. Pentingnya
Fiqih
Muamalah
Kita Berada di Zaman Riba Merajalela
Sabda Rasulullah SAW :
ِ
اسَّنال ىَلَع َّنٌَِتأٌََل
ُانَمَز
ْمُهْنِم َمىْبٌَ ال
با ِّالر َلَكأ َّالإ ٌدَحأ
ْإنَف
ُهْلُكأٌَ ْمَل
ْنِم ُهَباَصأ
ِه ِ
ارَبُغ
.
ماجة وابن داود أبو رواه
“Sungguh benar2 akan datang pada manusia suatu
zaman, ketika tidak tersisa seorang pun kecuali
pasti makan riba. Yang tidak makan riba pun tetap
terkena debu riba.” (HR Abu Dawud & Ibnu Majah).
13. Pentingnya
Fiqih
Muamalah
Kita Tetap Wajib Mencari Yang Halal Walau Zaman
Rusak
Sabda Rasulullah SAW :
ُةَيَط
ٌة ِاجَٗ ِهالَحْىا
ىَيَع
ٌٍِيْسٍُ ِّوُم
.
ًّاىطثشا ٓسٗا
“Mencari yang halal adalah wajib hukumnya atas
setiap muslim.” (HR Thabrani).
14. Pentingnya Fiqih Muamalah
Jadi Apa Pentingnya Fiqih Muamalah ?
Agar kita tahu halal-haramnya muamalah kita
Yang halal adalah baik, dan itulah yang kita kerjakan
Yang haram adalah buruk, dan itulah yang harus
kita jauhi.
16. Hukum Belajar
Fiqih Muamalah
Dari Anas bin Malik RA bahwa
Rasulullah SAW bersabda :
ِمْلِعْلا ُبَلَط
ٍمِلْسُم ِّلُك ىَلَع ٌةَضٌْ ِ
رَف
“Menuntut ilmu wajib hukumnya atas setiap-tiap
muslim.” (HR Ibnu Majah).
17. Hukum Belajar
Fiqih Muamalah
Pengertian “ilmu” = ILMU SYAR’I, menurut
Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani :
اىَشاد
ٌتاىعي
:
ًاىششع ٌاىعي
ٍا ٌفٍذ اىزي
اىَنيف عيى ٌجة
ًف ٌْٔد أٍش ٍِ
ٍٔٗعاٍالج ٔعثادج
ٍٗا ٔٗصفاج تاهلل ٌٗاىعي
عيى رىل ٍٗذاس اىْقائص ٍِ ٌٖٔٗجْض ٓتأٍش ًاىقٍا ٍِ ٔى ٌجة
ٔٗاىفق ٗاىحذٌث اىحفسٍش
) اىثاسي فحح
(
1/141
“Yang dimaksud dengan ‘ilmu’ : adalah ilmu syar’i yang menghasilkan
apa-apa yang diwajibkan atas setiap mukallaf dalam urusan agamanya
baik dalam ibadahnya ataupun mu’amalahnya, juga ilmu mengenai
Allah, sifat-sifat-Nya, sifat-sifat yang wajib ada pada Allah maupun
penyucian Allah dari segala sifat-sifat kekurangan. Dan kisaran ilmu
syar’i itu adalah ilmu tafsir, hadits, dan fiqih.” (Ibnu Hajar Al ‘Asqalani,
Fathul Bari, 1/141)
18. Termasuk kewajiban menuntut “ilmu syar’i” tersebut, adalah
kewajiban mempelajari ilmu fiqih.
Imam Taqiyuddin An Nabhani berkata :
ّٔٗإ
ُما ُْٗإ
ّٔفئ ٔحٍاج ًف ٌاىَسي ًٌيض ٌعي مو ْٕا اىَشاد
ُوٌذخ
ٍٔف
ٔاىفق
...
ماّث ْٕا ٍِٗ
ِٔاىفق ُدساسة
ٍِ
ٍَِىيَسي اىالصٍة األٍ٘س
ٍِ تو
ًاىح ًاألحنا
هللا ٖاَضفش
أماّث ًءس٘ا ٌٍٖعي
ٍِع فشض
ٗأ
مفاٌة فشض
“Meskipun yang dimaksud “ilmu” dalam hadits tersebut adalah setiap
ilmu yang diperlukan muslim dalam kehidupannya [secara umum],
sesungguhnya termasuk pula ke dalamnya “ilmu fiqih”… Dari sinilah
mempelajari fiqih itu termasuk perkara yang menjadi keharusan bagi
kaum muslimin, bahkan termasuk hukum yang diwajibkan Allah atas
mereka, baik fardhu ‘ain maupun fardhu kifayah.”
(Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 2/10)
Hukum Belajar
Fiqih Muamalah
19. Hukum Mempelajari Fiqih :
Fardhu ‘ain : jika terkait dengan aktivitas
sehari-hari seorang muslim.
Fardhu kifayah : jika tidak terkait dengan
aktivitas sehari-hari seorang muslim.
(Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al
Islamiyyah, 2/10)
Hukum Belajar
Fiqih Muamalah
20. Muslim yang tidak melaksanakan kewajiban tholabul ‘ilmi,
khususnya yang FARDHU ‘AIN, akan mudah terjerumus ke
dalam keharaman, seperti riba dan lain-lain.
Kata Khalifah Umar bin Khaththab :
ْٔع هللا ًسض اىخطاب ِت عَش قاه
ٍَِْ ْالِإ اَِْق ُْ٘س ًِْف ْعِثٌَ ْال
ٌِِِّْذاى ًِْف ََّٔقَفَج ْذَق
.
اىحشٍزي ٓسٗا
Tidak boleh berjual beli di pasar kami kecuali orang yang
sudah melakukan tafaqquh fid din (mempelajari hukum
Islam terkait dengan jualbeli). (HR Tirmidzi, no 487)
Hukum Belajar
Fiqih Muamalah
21. ْٔع هللا ًسض طاىة ًأت ِت عيى ٍٍِْاىَؤ أٍٍش قاه
::
ٍَِِ
ََّٔقَفَحٌَ َُْأ َوقث َشَجَّجا
ٌََطَجْاس ٌَُّث ، ٌََطَجْاس ٌَُّث ، اَت ِّاىش ًِْف ٌََطَجْاس
.
أي
:
اىشتا ًف ٗقع
Telah berkata Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib
RA,“Barangsiapa yang berdagang sebelum melakukan
tafaqquh fid din (mempelajari hukum Islam terkait
dengan jualbeli), maka dia akan terjerumus ke dalam
riba, kemudian akan terjerumus, kemudian akan
terjerumus.”
(Syarbaini Khathib, Mughni al Muhtaj, Juz 2, hlm. 22).
Hukum Belajar
Fiqih Muamalah
22. Wawasan Fiqih
Fardhu ‘ain bagi pengusaha : mempelajari fiqih
tentang riba.
Hukum Belajar
Fiqih Muamalah
32. CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
Muslim yang tidak mempelajari Fiqih
Muamalah, maka akan sangat mudah terjerumus
melakukan muamalah yang haram.
Telah berkata Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi
Thalib RA, “Barangsiapa yang berdagang
sebelum melakukan tafaqquh fid din
(mempelajari hukum Islam terkait dengan
jualbeli), maka dia akan terjerumus ke dalam
riba, kemudian akan terjerumus, kemudian akan
terjerumus.” (Syarbaini Khathib, Mughni al Muhtaj, Juz 2,
hlm. 22).
34. CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
Hukum Riba
Riba adalah setiap tambahan dalam akad
pertukaran yang diperoleh salah satu pihak
yang berakad tanpa memberikan kompensasi
(Riba Fadhl), Atau Riba adalah tambahan yang
muncul karena faktor waktu (Riba Nasi`ah).
Bentuk riba fadhl misalnya penukaran mata
uang yang tidak senilai.
Bentuk riba nasi`ah misalnya bunga di bank,
koperasi, pegadaian, rentenir, dll
35. Hukum Riba
Hukum Riba adalah HARAM (QS al Baqarah : 275) Termasuk
DOSA BESAR (Kaba`ir) dan perbuatan yang TERKUTUK. Sabda
Nabi SAW :
اجحْث٘ا
اىَ٘تقات اىسثع
“
قاى٘ا
:
قاه ِٕ؟ ٍٗا ،هللا سس٘ه ٌا
:
”
،تاىحق إال هللا ًّحش ًاىح اىْفس ٗقحو ،ٗاىسحش ،اىششك
ٗأمو
اىشتا
اىَحصْات ٗقزف ،حفّاىض ًٌ٘ ًّىّ٘حٗاى ،ٌٍاىٍح ٍاه ٗأمو ،
اىَؤٍْات اىغافالت
“Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan!’ Mereka
bertanya,’apa itu?’ Sabda Nabi,’Syirik, sihir, membunuh jiwa
yang diharamkan Allah kecuali dgn alasan yang benar,
memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari
peperangan, dan menuduh zina kepada wanita mukmin yang
baik-baik.” (HR Bukhari)
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
36. Hukum Riba
Sabda Nabi SAW :
ىع
ٌّيٗس ٍٔعي هللا ىّيص هللا سس٘ه ُ
:
ٌٔٗشإذ ،ٔٗماجث ،ٍٔٗ٘مي ،اىشتا آمو
“
ٗقاه ،
:
”
س٘اء ٌٕ
Rasulullah SAW melaknat pengambil riba, yang memberi riba,
penulisnya, dan 2 saksinya. Sabda Nabi SAW : Mereka sama. (HR Muslim)
Sabda Nabi SAW :
ٍٔأ اىشجو ٌْنح ُأ ٍثو أٌسشٕا ًاتات ُ٘ٗسثع ثالثة اىشتا
Riba mempunyai 73 macam dosa, yang paling ringan seperti laki-laki
yang menikahi (berzina) dengan ibu kandungnya sendiri.” (HR Hakim)
Sabda Nabi SAW :
صٍّة ٍِٗثالث ٍّسث ٍِ ُّذأش ٌٌعي ٕ٘ٗ اىشجو ٌٔأمي ستا ٌٕدس
Satu dirham riba yang dimakan seseorang sedang dia tahu, lebih
berat dosanya daripada 36 kali berzina. (HR Ahmad)
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
37. Hukum Asuransi
Asuransi diharamkan karena dua alasan utama
(pokok/primer) :
Pertama, objek akadnya bermasalah, yaitu
janji/komitmen (ta’ahhud). Padahal objek akad
yang sah dalam muamalah Islami hanyalah barang
dan jasa saja.
Kedua, asuransi tidak sesuai dengan akad
dhomaan (pertanggungan) yang ada dalam
Syariah Islam. Selain dua alasan pokok tersebut,
ada alasan sekunder. Misal riba, gharar, maisir.
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
38. Hukum Leasing
Leasing diharamkan karena 4 (empat) alasan:
Terjadi penggabungan dua akad (sewa dan beli)
dalam satu akad yang terlarang dalam syariah. Ibnu
Mas’ud RA mengatakan Nabi SAW melarang dua
kesepakatan dalam satu kesepakatan (HR Ahmad).
Menjadikan objek jual beli sebagai jaminan (BPKB).
Dalam leasing biasanya ada bunga dalam angsuran
perbulan. Bunga termasuk riba.
Ada denda (penalti) jika terjadi keterlambatan
pembayaran angsuran atau pelunasan sebelum
waktunya. Denda atas utang ini termasuk riba.
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
39. Hukum Suap (Risywah)
Suap, bahasa Arabnya : ar risywah, boleh dibaca ar
rasywah atau ar rusywah. Suap adalah harta yang
diberikan kepada setiap pemilik kewenangan
(shahibus shalahiyah) untuk mewujudkan suatu
kepentingan (mashlahah) yang semestinya wajib
diwujudkan tanpa pemberian harta dari pihak
yang berkepentingan.
(Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, 2/334; Abdul
Qadim Zallum, AI Amwal fi Daulah Al Khilafah, him. 118; Rawwas
Qal’ah Jie, Mujam Lughah Al Fuqoha, him. 171; Al Mausu’ah AI
Fiqhiyyah, 22/219).
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
40. Hukum Suap (Risywah)
Semua jenis suap haram hukumnya, baik sedikit
maupun banyak, baik untuk memperoleh manfaat
maupun menolak mudharat, baik untuk
memperoleh yang hak maupun yang batil, baik
untuk menghilangkan kezaliman maupun untuk
melakukan kezaliman.
Semua jenis suap haram hukumnya, berdasarkan
keumuman hadits-hadits yang mengharamkan
suap.
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
41. Hukum Suap (Risywah)
Dari Abdullah bin ‘Amr RA, bahwa Rasulullah SAW
bersabda :
ًٗاىَشجش ًاىشاش عيى هللا ىعْة
“Laknat Allah atas setiap orang yang memberi suap
dan yang menerima suap.” (HR Ahmad, Abu Dawud,
Tirmidzi & Ibnu Majah).
Dari Tsauban RA, bahwa :
تٍَْٖا ٗاىشئٍس ًٗاىَشجش ًاىشاش ملسو هيلع هللا ىلص هللا سس٘ه ِىع
Rasulullah SAW telah melaknat setiap orang yang
memberi suap, yang menerima suap, dan yang
menjadi perantara di antara keduanya. (HR Ahmad).
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
42. Hukum Suap (Risywah)
Maka dari itu, haram hukumnya pegawai
menerima suap dalam bentuk apapun demi
suatu kepentingan yang semestinya terlaksana
tanpa pembayaran dari pihak-pihak yang
berkepentingan. Misalnya, suap kepada polisi
lalu lintas yang diberikan oleh pelanggar lalu
lintas agar tidak didenda/ditilang.
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
43. Hukum Hadiah Kepada Pejabat
Syariah Islam menegaskan, haram hukumnya
seseorang pejabat/pegawai menerima hadiah
yang mempunyai kaitan dengan tugas atau
jabatannya. Jabatan di sini maksudnya adalah
kewenangan (otoritas) yang dimiliki seorang
pegawai/pejabat untuk menentukan sesuatu
kepentingan umum tertentu. (Taqiyuddin An-
Nabhani, Al-Syakhsiyah Al-Islamiyah, Juz II/334;
Abdul Qadim Zallum, Al-Amwal fi Daulah al-
Khilafah, hal. 119).
Banyak dalil-dalil syariah yang menegaskan
haramnya pegawai menerima hadiah.
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
44. Hukum Hadiah Kepada Pejabat
Dari Jabir bin Abdullah RA bahwa Nabi
SAW bersabda:
غي٘ه األٍشاء ٕذاٌا
“Hadiah-hadiah yang diberikan kepada
para pemimpin adalah harta khianat
(hadaya al-umara` ghulul).” (HR Thabrani
dalam Al-Awsath no 5126. Dalam Majma’
Az-Zawaid Juz IV/151 Imam Al-Haitsami
berkata, ”Sanad hadits ini hasan”).
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
45. Hukum Hadiah Kepada Pejabat
Dari Buraidah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
بعد أخذه فما رزلا فرزلناه عمل على استعملناه من
فهوغلول ذلن
”Barangsiapa yang telah kami angkat untuk
melakukan sesuatu tugas, lalu dia telah kami beri
gaji, maka apa saja yang diambilnya selain
daripada gaji adalah harta khianat (ghulul).”
(HR Abu Dawud no 2554. Hadis sahih, lihat Nasiruddin Al-
Albani, Sahih At-Targhib wa At-Tarhib, Juz I/191).
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
46. Hukum Hadiah Kepada Pejabat
Diriwayatkan dari Abu Hamid As-Sa’idi RA bahwa
Nabi SAW pernah mengutuskan Ibnu Lutbiyah
untuk mengumpulkan zakat dari Bani Sulaim.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Ibnu Lutbiyah
berkata kepada Nabi SAW, ”Ini zakat yang saya
kumpulkan, saya serahkan kepada Anda.
Sedangkan ini adalah hadiah yang diberikan orang
kepada saya.” Maka Nabi SAW bersabda,
“Mengapa kamu tidak duduk-duduk saja di rumah
ayahmu atau ibumu hingga hadiah itu datang
kepadamu jika kamu memang benar?” (HR
Bukhari no 6464).
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
47. Hukum Multi Level Marketing (MLM)
MLM haram karena beberapa alasan sbb :
MLM mengandung samsarah (perantaraan) jual
beli yang tidak sah dan ghabn fahisy (harga jauh
lebih mahal dari harga pasar).
Terdapat gharar (ketidakpastian) yang telah
diharamkan secara Syariah. Misal : gharar apakah
member baru dapat memperoleh jumlah peserta
baru di bawahnya (down line) yang ditargetkan?
Ketika MLM berakhir berada pada lapisan atas
yang beruntung, ataukah lapisan terbawah yang
merugi ?
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
48. Hukum Multi Level Marketing (MLM)
MLM haram karena beberapa alasan sbb :
MLM mengandung muamalah yang diharamkan,
yaitu memakan harta orang lain secara batil,
khususnya bagi perusahaan MLM ataupun
peserta MLM pada lapisan atas yang mendapat
harta secara batil dari lapisan bawahnya.
MLM mengandung unsur penipuan (al ghisy)
kepada masyarakat, yaitu adanya iming-iming
berupa komisi yang besar, yang pada umumnya
tidak dapat diperoleh oleh peserta MLM.
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM
49. Hukum Denda (Pinalti)
Hukum asal syarat denda dalam akad
muamalah adalah boleh (ja`iz), selama akadnya
bukan akad atas utang (al dain), misalnya akad
ijarah.
Jika denda terjadi pada akad atas utang (al
dain), hukumnya haram.
Misalnya denda pada akad qardh, akad salam
dan akad istishna’.
Ziyad Ghazal, Masyru’ Qanun Al Buyu’, hlm. 121; Sholah Shawi &
Abdullah Mushlih, Maa Laa Yasa’u Tajir Jahlahu, hlm. 50.
CONTOH - CONTOH
MUAMALAH YANG
HARAM