3. Syainaf
Konteks sosiokultural di sekolah saya adalah ada nya pembiasan untuk sholat dhuha di
hari jumat dan ada nya senam bersama stelah nya, selain itu ada kegiatan uapacara rutin
setiap senin pagi dan ada nya kegiatan berbagai ekskul untuk mengeksplore bakat dan
minat siswa.Tapi berhubung saya d sekolah ini mengajar d sesi siang dimana saya baru
mengajar jam 12.30 jadi anak didik saya tidak dapat mengikuti kegiatan senam sehat dan
sholat dhuha yg dilakukan stiap jumat pagi serta tidak dapat mengikuti upacara rutin di
hari senin.Jadi anak² didiknya lebih banyak mgikuti kegiatan ekskul aja seperti ekskul
badmimton, ekskul menari, ekskul pramuka, ekskul silat, ekskul taekwondo dan ekskul
marawis. Dengan mengikuti ekskul sesuai jadwal nya mereka bisa menyalurkan minat
dan bakat mereka dimana pas d awal² pendaftaran ekskul semua anak ingin mengikuti
semua tapi pas seiring berjalan nya waktu mereka akan terlihat bakat2 alami anak sesuai
dgn bidangnya..
Dan d skolah kami ada ekskul wajib yaitu ekskul pramuka,
Dari ekskul pramuka ini mereka banyak belajar hal terkait
hal kepemimpinan, kerja sama dll.
4. Puji Priyantoro
Konteks sosial kultural Pembiasan shalat
dhuha, dan penguatan untuk agama non
muslim di laksanakan seriap jumatNilai
pembiasaan keagamaan
1. Taat kepada Tuhan SWT
2. Disiplin
3. Membangkitkan rasa percaya diri
6. Materi Bahan Diskusi
01
02
03
Kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda yang
sejalan dengan pemikiran KHD
Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan
sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya
daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter
murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota
masyarakat pada konteks lokal sosial budaya
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku
murid di kelas atau sekolah Anda sesuai dengan
konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang
dapat diterapkan
7. Pembahasan
01
02
03
04
Kaitan antara konteks lokal sosial budaya dan
pemikiran KHD dengan tepat
Alasan yang kontekstual mengenai penerapan
ide/gagasan sesuai dengan pemikiran KHD
Tantangan dan solusi penerapan pemikiran KHD
sesuai dengan konteks kelas dan sekolah
Contoh konkret dari pemikiran KHD yang akan
diterapkan sesuai dengan konteks kelas dan sekolah
8. Kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda
yang sejalan dengan pemikiran KHD
Palang Pintu (Ciri Khas Budaya Betawi)
Tradisi Palang Pintu dimaksudkan agar
pihak mempelai perempuan membuka
pintu restu dari mempelai laki-laki
9. Makna Palang Pintu
Berbalas Pantun
Pencak Silat
bermakna bahwa laki-laki harus dapat
menghibur keluarganya agar ceria
dan bahagia
bermakna bahwa pihak laki-laki harus
bisa menjadi imam yang baik bagi
keluarganya, paham agama, dan
menuntun anak-istrinya dalam kebaikan.
Al Qur’an dan Sholawat
silat dimaksudkan agar pihak laki-laki
berfungsi sebagai kepala keluarga, harus
memiliki kemampuan menjaga dan
melindungi keluarganya dari marabahaya
10. Banyaknya Sumber Daya Manusia yang
dimiliki Sekolah
Kekuatan yang kontekstual mengenai penerapan
ide/gagasan yang ada di Sekolah
Mudahnya mendapatkan peralatan
Sudah terlaksananya kegiatan
Ekstrakurikuler dan pembelajaran
Intrakurikuler
Berada di daerah Jakarta
11. Kekuatan
Pencak Silat Pantun Warawis
Ekstrakurikuler
Yang dilaksanakan
beberapa hari
setelah jam pulang
sekolah
Souvenir
Intrakurikuler
Pelajaran Bahasa
Indonesia yang
membahas
mengenai Pantun
Ekstrakurikuler
Yang dilaksanakan
beberapa hari
setelah jam pulang
sekolah
Intrakurikuler
Pelajaran Design
Grafis yang
membahas tentang
produk percetakan
12. Alasan yang kontekstual mengenai penerapan
ide/gagasan sesuai dengan pemikiran KHD
Dimana bumi di pijak di situ langit
di junjung
Satu Kegiatan tapi dapat melibatkan
banyak pihak
ALASAN
Menjadi Satu Teaching Factory yang
menghasilkan
13. Tantangan dan Solusi
Banyaknya personil yang
dibutuhkan rentan dengan
perbedaan pendapat
Kurangnya
dukungan Warga
Sekolah
Sulitnya mencari
konsumen
Seringnya dilakukan
komunikasi dan koordinasi
untuk mencapai mufakat
Mencari
dukungan dari
pimpinan dan
Manajemen
Sekolah
Dimulai dari kegiatan
sekolah dan warga sekolah
serta meminimalisir biaya
yang dikeluarkan
14. PALANG PINTU
Untuk Kegiatan Perayaan +
Souvenir / Cinderamata
Palang Pintu adalah budaya Betawi yang biasa
dilaksanakan pada perayaan pernikahan bisa dilakukan
juga untuk kegiatan – kegiatan lain, seperti
penyambutan tamu pada acara seminar, lokakarya,
pembukaan Munas, Peresmian gedung, dan lain-lain
terdapat Pencak Silat dari Pengantin Pria dan Wanita,
Berbalas Pantun dan Pembacaan Al–Qur’an serta
Sholawat / sesuai agama penganutnya, ditambah
marawis untuk mengiringi dan souvenir untuk setiap
tamu undangan.
15. AKHIRNYA
Kalau ada jarum yang patah
Jangan di simpan di dalam peti
Kalau ada kata – kata yang salah
Jangan laporkan kepada Bapak Polisi
Jalan – jalan ke kota Malang
Jalan lupa mampir ke Rumah Bu Fifa
Belajar di PGP seperti Berpetualang
Selalu berusaha merangkai kata - kata