SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
STRUCTURAL EQUATION
MODELING (SEM)
Oleh:
Dr. Suliyanto, SE,MM
http://management-unsoed.ac.id
 Structural Eqution Modeling
 Download
INTRODUKSI STRUCTURAL
EQUATION MODELING (SEM)
 Dalam fenomena manajemen (Bisnis) sebuah variabel
tergantung dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas,
demikian juga beberapa variabel bebas mampu mempengaruhi
beberapa variabel tergantung.
 Sehinga model akan nampak menjadi sangat rumit.
 Model yang rumit ini pada dasarnya dapat dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi maupun analisis jalur, namun
dalam prakteknya akan tidak efisien karena masing masing-sub
struktur harus dianalisis satu persatu, kemudian baru
digabungkan menjadi sebuah model yang utuh.
 Permasalahan yang rumit tersebut dapat dianalis dengan
menggunakan analisis Structural Equational Modeling (SEM)
dengan menggunakan Program AMOS.
LANGKAH-LANGKAH
PEMODELAN SEM
1. Pengembangan sebuah model berbasis
teori.
2. Pengembangan Path diagram.
3. Konversi path diagram ke dalam
persamaan.
 Persamaan struktural (Struktural equation)
 Persamaan spesifikasi model pengukuran
(measurement model)
4. Pemilihan matriks input dan estimasi
model
5. Pemilihan matriks input dan estimasi
model
 Matriks input data yang digunakan adalah matriks
varian/kovarian atau matriks korelasi.
 Ukuran sampel, Hair, et al. (1996) menemukan
bahwa ukuran sampel yang sesuai untuk SEM
adalah 100-200.
 Estimasi model, yang tersedia dalam program AMOS
adalah tehnik.Maximum Likehood Estimation
Method, Generalized Least Square Estimation
Method, Unweighted Least Square Estimation (ULS),
Scale Free Least Square Estimation (SLS) dan
Asymptotically Distribution-Free Estimation (SLS).
6. Menilai problem identifikasi
7. Evaluasi criteria Goodness-of-fit
a. Evaluasi asumsi SEM
 Normalitas, dengan menggunakan criteria nilai kritis
sebesar  2,58 pada tingkat signifikansi 0,01.
 Outliers, merupakan observasi atau data yang
memiliki karakteristik unik, Dengan menggunakan
kriteria nilai kritis 3, maka data dinyatakan oulier jika
memiliki nilai Z-score lebih tinggi 3 atau lebih rendah
dari -3.
 Multicollinearity dan Singularity, dimana yang perlu
diamati adalah diterminan dari matrik kovarian
sampelnya determinan yang kecil atau mendekati nol
mengindikasikan adanya multikolinearitas atau
singularitas, sehingga data tersebut tidak dapat
digunakan untuk penelitian.
b. Uji kesesuaian dan uji statistik
 2 – Chi-Square statistic, semakin kecil nilai 2 semakin baik
model itu, dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off
value sebesar p> 0,05 atau p>0,010.
 RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation),
merupakan suatu indeks yang digunakan untuk mengkonpensasi
chi-square dalam sampel yang besar.
 GFI (Goodness of fit Index), merupakan ukuran non statistical
yang mempunyai rentang nilai antara 0 sampai dengan 1. Nilai
yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit”.
 AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), merupakan kriteria yang
memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah
matrik kovarian sampel.
 CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function Devided
with degrre of Freedom), merupakan statistic chisquare X2 dibagi
degree of freedom-nya sehingga disebut X2 relative.
 TLI (Tucker Lewis Indeex), merupakan incremental index yang
membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah
baseline model .
 CFI (Comparative Fit Index), rentang nilai sebesar 0 -1, dimana
semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling
tinggi.
Goodness of Fit Index
Goodness of Fit
Index
Cut off Value
X2-Chi Square Diharapkan Kecil
Significance Probability ≥ 0,05
RMSEA ≤ 0,08
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
CMIN/DF ≤ 2,00
TLI ≥ 0,95
CFI ≥ 0,95
c. Uji Reliability dan Varience Extract.
 Uji reliabilitas, dimana nilai reliabilitas yang diterima adalah 
0,70 Uji reliabilitas dalam SEM dapat diperoleh melalui rumus
sebagai berikut :
 Variance Extract, dimana nilai yang dapat diterima adalah
0,50 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
  j
StdLoading
Loading
Std
.
)
.
(
y
Reliabilit
Construct 2
2





j
Loading
Std
Loading
Std
Extract
Variance
.
.
.
2
2





8. Interprestasi dan Modifikasi Model
 Langkah terakhir adalah menginterprestasikan
model dan memodifikasikan model bagi model-
model yang tidak memenuhi syarat pengujian
yang dilakukan. Cut-off value sebesar 2,58 (Hair
at al. 1995; Joreskog, 1993, dalam
Ferdinand;p97 ) dapat digunakan untuk menilai
signifikansi tidaknya residual yang dihasilkan
oleh model. Nilai residual values yang lebih
besar atau sama dengan 2.58
diinterprestasikan sebagai signifikan secara
statistik pada tingkat 5%.
PETUNJUK OPERASI
PROGRAM AMOS
Cara Membuka Program AMOS
Cara Merubah Tampilan Potrait
menjadi Lanscape
Cara Memunculkan Toolbar
pada Lembar Kerja
Cara Menggambar Model
Cara Mengakses Data
Cara Memerintahkan Program
AMOS untuk Melakukan Analisis
Cara Melihat Output Program
AMOS
Cara Memberi Judul dalam
Lembar Kerja
Memunculkan Nilai-Nilai
Output
APLIKASI PEMODELAN
STRUCTURAL
EQUATIONAL MODEL
Oleh:
Dr. Suliyanto, SE,MM
Langkah 1. Pengembangan
Model Berbasis Teori
 Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengetahui bagaimana interkasi antara
harga, fasilitas, produk, promosi dan harga.
Penelitian ini menguji pengaruh harga,
fasilitas dan produk terhadap promosi serta
pengaruh harga, fasilitas, produk dan
promosi terhadap image
Langkah 2. Menyusun
Pathdiagram
Langkah 4. Memilih Matriks
Input dan Teknik Estimasi
 Setelah model dispesifikasi secara lengkap
langkah selanjutnya adalah memilih jenis
input. Apakah menggunakan input kovarian
atau input korelasi. Jika yang diuji adalah
hubungan kausalitas maka disarankan input
yang digunakan adalah kovarian (Hair ddk,
1995 dalam Ferdinand, 2005).
Langkah ke 5. Menilai kemungkinan
munculnya indentfication problem
 Jika terdapat identification problem program
Amos akan memberikan warning, sehingga
pengguna akan melakukan langkah-langkah
perbaikan. Tetapi jika program Amos dapat
dijalankan menunjukkan bahwa besaran
standart error, varian error serta korelasi
antar koefisien estimasi berada dalam
rentang nilai yang tidak menunjukkan adanya
problem identifikasi.
Langkah ke 6. Evaluasi Kriteria
Goodness of Fit
Evaluasi atas Outlier data
 1). Uji Outlier Data secara Univariate
Descriptive Statistics
140 -2.34817 1.89484 -1.6E-15 1.0000000
140 -1.82545 1.48663 1.12E-15 1.0000000
140 -1.45483 1.47214 4.42E-16 1.0000000
140 -2.15910 1.67333 1.20E-15 1.0000000
140 -1.97027 1.83987 6.33E-16 1.0000000
140 -1.83440 1.62259 4.00E-16 1.0000000
140 -2.29523 1.77616 8.53E-16 1.0000000
140 -2.15760 1.79923 -1.0E-15 1.0000000
140
Zscore(X1)
Zscore(X2)
Zscore(X3)
Zscore(X4)
Zscore(X5)
Zscore(X6)
Zscore(X7)
Zscore(Y1)
Valid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
 Uji Outlier Data secara Multivariate
 Evaluasi Multicollinearrity dan
Singularity
Evaluasi Kriteria Goodness of
Fit
Langkah 7. Analisis Direct Effect,
Indirect Effect, dan Total Effect
 Pengaruh Langsung
 Pengaruh Tidak Langsung
 Pengaruh Total
Langkah 8. Interpretasi dan
Modifikasi Model
Perbaikan Model
Langkah 9. Uji Validitas Dan
Reliabilitas
  j
StdLoading
Loading
Std
liability
Contruct
.
)
.
(
Re 2
2





Output Structural Equational
Model Standardized
Output Structural Equational
Model Unstandardized
SEM OPTIMAL

More Related Content

Similar to SEM OPTIMAL

MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRIMODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRIdedysetyooetomo1
 
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptxMuhamadZulhamsyah
 
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptxPertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptxssuserd33ee81
 
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03Andreas Wijaya
 
BUKU STATISTIK SEM PRAKTIS
BUKU STATISTIK SEM PRAKTISBUKU STATISTIK SEM PRAKTIS
BUKU STATISTIK SEM PRAKTISEDI RIADI
 
Pertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptx
Pertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptxPertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptx
Pertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptxHamkaSuryaNugraha1
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)cofry
 
Pemodelan-Sistem-Pertemuan-14.ppt
Pemodelan-Sistem-Pertemuan-14.pptPemodelan-Sistem-Pertemuan-14.ppt
Pemodelan-Sistem-Pertemuan-14.pptHanapi Suteja
 
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanMateri Kuliah Online
 
AMOS INTRO.pptx
AMOS INTRO.pptxAMOS INTRO.pptx
AMOS INTRO.pptxdatarabiqy
 
Simulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan ISimulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan IDimara Hakim
 
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASIPENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASIDimara Hakim
 

Similar to SEM OPTIMAL (20)

MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRIMODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
MODEL SEM UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI
 
Simulasi 1
Simulasi 1Simulasi 1
Simulasi 1
 
Simulasi 1
Simulasi 1Simulasi 1
Simulasi 1
 
Simulasi 2
Simulasi 2Simulasi 2
Simulasi 2
 
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
5. Sistem Dan Model - Pertemuan 5.pptx
 
1.Pendahuluan PO_1.ppt
1.Pendahuluan PO_1.ppt1.Pendahuluan PO_1.ppt
1.Pendahuluan PO_1.ppt
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
 
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptxPertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
Pertemuan 2 - Dasar Pemodelan dan Simulasi.pptx
 
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
Partial least square menggunakan SMARTPLS 03
 
BUKU STATISTIK SEM PRAKTIS
BUKU STATISTIK SEM PRAKTISBUKU STATISTIK SEM PRAKTIS
BUKU STATISTIK SEM PRAKTIS
 
Pertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptx
Pertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptxPertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptx
Pertemuan 8 - KONSEP DASAR MODEL SEM (1).pptx
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
 
Pemodelan-Sistem-Pertemuan-14.ppt
Pemodelan-Sistem-Pertemuan-14.pptPemodelan-Sistem-Pertemuan-14.ppt
Pemodelan-Sistem-Pertemuan-14.ppt
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
 
AMOS INTRO.pptx
AMOS INTRO.pptxAMOS INTRO.pptx
AMOS INTRO.pptx
 
Simulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan ISimulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan I
 
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASIPENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
 
Simulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptxSimulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptx
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

SEM OPTIMAL

  • 1. STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Oleh: Dr. Suliyanto, SE,MM http://management-unsoed.ac.id  Structural Eqution Modeling  Download
  • 2. INTRODUKSI STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)  Dalam fenomena manajemen (Bisnis) sebuah variabel tergantung dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas, demikian juga beberapa variabel bebas mampu mempengaruhi beberapa variabel tergantung.  Sehinga model akan nampak menjadi sangat rumit.  Model yang rumit ini pada dasarnya dapat dianalisis dengan menggunakan analisis regresi maupun analisis jalur, namun dalam prakteknya akan tidak efisien karena masing masing-sub struktur harus dianalisis satu persatu, kemudian baru digabungkan menjadi sebuah model yang utuh.  Permasalahan yang rumit tersebut dapat dianalis dengan menggunakan analisis Structural Equational Modeling (SEM) dengan menggunakan Program AMOS.
  • 3. LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN SEM 1. Pengembangan sebuah model berbasis teori. 2. Pengembangan Path diagram. 3. Konversi path diagram ke dalam persamaan.  Persamaan struktural (Struktural equation)  Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model) 4. Pemilihan matriks input dan estimasi model
  • 4. 5. Pemilihan matriks input dan estimasi model  Matriks input data yang digunakan adalah matriks varian/kovarian atau matriks korelasi.  Ukuran sampel, Hair, et al. (1996) menemukan bahwa ukuran sampel yang sesuai untuk SEM adalah 100-200.  Estimasi model, yang tersedia dalam program AMOS adalah tehnik.Maximum Likehood Estimation Method, Generalized Least Square Estimation Method, Unweighted Least Square Estimation (ULS), Scale Free Least Square Estimation (SLS) dan Asymptotically Distribution-Free Estimation (SLS). 6. Menilai problem identifikasi
  • 5. 7. Evaluasi criteria Goodness-of-fit a. Evaluasi asumsi SEM  Normalitas, dengan menggunakan criteria nilai kritis sebesar  2,58 pada tingkat signifikansi 0,01.  Outliers, merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unik, Dengan menggunakan kriteria nilai kritis 3, maka data dinyatakan oulier jika memiliki nilai Z-score lebih tinggi 3 atau lebih rendah dari -3.  Multicollinearity dan Singularity, dimana yang perlu diamati adalah diterminan dari matrik kovarian sampelnya determinan yang kecil atau mendekati nol mengindikasikan adanya multikolinearitas atau singularitas, sehingga data tersebut tidak dapat digunakan untuk penelitian.
  • 6. b. Uji kesesuaian dan uji statistik  2 – Chi-Square statistic, semakin kecil nilai 2 semakin baik model itu, dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p> 0,05 atau p>0,010.  RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation), merupakan suatu indeks yang digunakan untuk mengkonpensasi chi-square dalam sampel yang besar.  GFI (Goodness of fit Index), merupakan ukuran non statistical yang mempunyai rentang nilai antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit”.  AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), merupakan kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matrik kovarian sampel.  CMIN/DF (The Minimum Sample Discrepancy Function Devided with degrre of Freedom), merupakan statistic chisquare X2 dibagi degree of freedom-nya sehingga disebut X2 relative.  TLI (Tucker Lewis Indeex), merupakan incremental index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model .  CFI (Comparative Fit Index), rentang nilai sebesar 0 -1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi.
  • 7. Goodness of Fit Index Goodness of Fit Index Cut off Value X2-Chi Square Diharapkan Kecil Significance Probability ≥ 0,05 RMSEA ≤ 0,08 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 CMIN/DF ≤ 2,00 TLI ≥ 0,95 CFI ≥ 0,95
  • 8. c. Uji Reliability dan Varience Extract.  Uji reliabilitas, dimana nilai reliabilitas yang diterima adalah  0,70 Uji reliabilitas dalam SEM dapat diperoleh melalui rumus sebagai berikut :  Variance Extract, dimana nilai yang dapat diterima adalah 0,50 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :   j StdLoading Loading Std . ) . ( y Reliabilit Construct 2 2      j Loading Std Loading Std Extract Variance . . . 2 2     
  • 9. 8. Interprestasi dan Modifikasi Model  Langkah terakhir adalah menginterprestasikan model dan memodifikasikan model bagi model- model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Cut-off value sebesar 2,58 (Hair at al. 1995; Joreskog, 1993, dalam Ferdinand;p97 ) dapat digunakan untuk menilai signifikansi tidaknya residual yang dihasilkan oleh model. Nilai residual values yang lebih besar atau sama dengan 2.58 diinterprestasikan sebagai signifikan secara statistik pada tingkat 5%.
  • 12. Cara Merubah Tampilan Potrait menjadi Lanscape
  • 15.
  • 17. Cara Memerintahkan Program AMOS untuk Melakukan Analisis
  • 18. Cara Melihat Output Program AMOS
  • 19. Cara Memberi Judul dalam Lembar Kerja
  • 22. Langkah 1. Pengembangan Model Berbasis Teori  Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana interkasi antara harga, fasilitas, produk, promosi dan harga. Penelitian ini menguji pengaruh harga, fasilitas dan produk terhadap promosi serta pengaruh harga, fasilitas, produk dan promosi terhadap image
  • 24. Langkah 4. Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi  Setelah model dispesifikasi secara lengkap langkah selanjutnya adalah memilih jenis input. Apakah menggunakan input kovarian atau input korelasi. Jika yang diuji adalah hubungan kausalitas maka disarankan input yang digunakan adalah kovarian (Hair ddk, 1995 dalam Ferdinand, 2005).
  • 25. Langkah ke 5. Menilai kemungkinan munculnya indentfication problem  Jika terdapat identification problem program Amos akan memberikan warning, sehingga pengguna akan melakukan langkah-langkah perbaikan. Tetapi jika program Amos dapat dijalankan menunjukkan bahwa besaran standart error, varian error serta korelasi antar koefisien estimasi berada dalam rentang nilai yang tidak menunjukkan adanya problem identifikasi.
  • 26. Langkah ke 6. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
  • 27. Evaluasi atas Outlier data  1). Uji Outlier Data secara Univariate Descriptive Statistics 140 -2.34817 1.89484 -1.6E-15 1.0000000 140 -1.82545 1.48663 1.12E-15 1.0000000 140 -1.45483 1.47214 4.42E-16 1.0000000 140 -2.15910 1.67333 1.20E-15 1.0000000 140 -1.97027 1.83987 6.33E-16 1.0000000 140 -1.83440 1.62259 4.00E-16 1.0000000 140 -2.29523 1.77616 8.53E-16 1.0000000 140 -2.15760 1.79923 -1.0E-15 1.0000000 140 Zscore(X1) Zscore(X2) Zscore(X3) Zscore(X4) Zscore(X5) Zscore(X6) Zscore(X7) Zscore(Y1) Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
  • 28.  Uji Outlier Data secara Multivariate
  • 31. Langkah 7. Analisis Direct Effect, Indirect Effect, dan Total Effect  Pengaruh Langsung
  • 32.  Pengaruh Tidak Langsung
  • 34. Langkah 8. Interpretasi dan Modifikasi Model
  • 36. Langkah 9. Uji Validitas Dan Reliabilitas
  • 37.
  • 39.
  • 40.