SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Sosiologi
Najira Tajri
Noabsen7
Ari Ibrahim
Noabsen4
Syifa Nuraeni
Noabsen13
Andri Andriansyah
Noabsen3
Anggota Kelompok 2
Penggolongan masyarakat yang secara vertickal
(stratifikasi atau pelapisan sosial) ataupun secara
horizontal (diferensiasi sosial atau kemajemukan) tidak
mengenakan berbagai dasar maupun faktor tunggal atau
berdiri sendiri.
Namun memiliki sifat kumulatif, sehingga sering kali
terjadi interseksi (persidangan) dan juga konsolidasi
(tumpang tindih) dalam keanggotaan masyarakat di
berbagi kelompok sosial yang terdapat di lingkungan
masyarakat.
Interseksi atau di dalam bahasa inggris disebut
dengan intersection yang disusun oleh Hasan
Shadily, interksi disebutkan sebagai sebagai titik
potong atau pertemuan (of two lines) yang juga
bisa disebut dengan persilangan.
Sementara istilah dari kata section (seksi) di dalam
Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono
Soekanto diartikan sebagai suatu golongan etnik
dalam masyarakat yang masing-masing
merupakan seksi.
Interseksi adalah persilangan atau
pertemuan keanggotaan suatu
kelompok sosial dari berbagai seksi
baik berupa suku, agama, jenis
kelamin, kelas sosial, dan lain-lain
dalam suatu masyarakat majemuk.
Interseksi adalah persilangan atau
pertemuan keanggotaan suatu
kelompok sosial dari berbagai seksi
baik berupa suku, agama, jenis
kelamin, kelas sosial, dan lain-lain
dalam suatu masyarakat majemuk.
Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau
pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui
sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain
bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah.
Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu,
anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku,
jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan
berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota
suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut
agama tertentu.
• Homogen, yaitu suatu sektor kehidupan namun
memiliki kriteria yang berbeda. Contohnya
adalah antar agama,suku, dan profesi.
• Hetergon, yaitu sektor berbeda. Contohnya yaitu
ras dan agama, suku bangsa dan agama,
pendidikan dan profesi, suku bangsa dan
organisasi politik.
Latar Belakang
• Material, yaitu potensi, kekayaan,
dan keturunan.
• Non material, yaitu cinta dan
kasih sayang.
• Sosial Budaya, yaitu agama, seni
dan politik.
Alasan Interseksi
Sosial
• Adanya perasaaan saling mempunyai serta tanggung jawab
yang mengikat kepada tempat atau wadah keanggotaannya
yang bisa meredakan konflik.
• Konsekuensi interseksi akan mewujudkan rasa persatuan
dan kesatuan bangsa.
• Mempunyai keragaman sifat sifat yang berdasarkan ras,suku
bangsa, dan juga agama.
1. Meningkatkan solidaritas, karena individu dari suku, ras, agama,
tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan juga pekerjaan yang
berbeda-beda akan bergabung dan membentuk kelompok sosial
yang berdasarkan kriteria lainnya.
2. Memicu adanya potensi konflik, apabila perbedaan-
perbedaan yang mereka punyai lebih menonjol serta semakin
tajam. Contohnya, apabila perbedaan latar belakang suku,
agama, serta status orang tua lebih menonjol dalam suatu
organisasi pelajar, maka akan terjadi konflik yang berakhir pada
perpecahan.
Persilangan keanggotaan suatu kelompok sosial dari
berbagai seksi tidak terjadi begitu saja namun
dibantu dengan adanya interaksi di antara berbagai
seksi. Interaksi antara satu seksi dengan seksi
lainnya dilakukan melalui hubungan ekonomi, sosial
dan politik.
a) Hubungan ekonomi
- Melalui perdagangan
- Melalui perindustrian
b) Hubungan Sosial
- Melalui perkawinan
- Melalui pendidikan
c) Politik
- Hubungan diplomatik atau hubungan antar negara.
Rahmat, Wahyu, dan
Gilang berasal dari daerah
yang berbeda, namun pada
hari jumat mereka selalu
bertemu di Masjid.
Para anggota legislative
yang duduk bersama di
bangku DPR atau MPR
berasal dari berbagai
macam suku bangsa,
daerah dan agama yang
beragam.
Masyarakat yang hidup di
kota yang berbeda, serta
mereka memiliki status
sosial dan agama yang
berbeda pula.
Baca Selanjutnya
Konsolidasi di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia berarti sebuah
perbuataan (hal, dan lainnya) untuk
memperteguh ataupun memperkuat (
perhubungan, persatuan, dan
sebagainya).
Pengertian konsolidasi menurut
bidang sosiologi, ialah suatu bentuk
dari penguatan keanggotaan
masyarakat dalam suatu kelompok
sosial yang memiliki beberapa elemen,
seperti elemen suku, agama, status
sosial, gender serta elemen lainnya.
Konsolidasi adalah suatu peneguhan atau penguasaan sikap
individu atas keanggotaan yang tumpang tindih dalam
berbagai kelompok sosial ke dalam wadah yang memiliki
unsur-unsur kesamaan. Dalam struktur sosial, konsolidasi
merupakan usaha untuk menata kembali suatu kelompok
sosial yang dinilai mengalami perpecahan atau
ketidakkompakan. Selain itu, konsolidasi juga berarti sebagai
usaha memperkuat parameter (nilai ukur) suatu kelompok (in
group) terhadap kelompok yang lain (out group).
Ketika suatu kelompok merasa terancam
keberadaannya, karena melihat kelompok lain
menjadi solid dan bersatu padu, maka kelompok
tersebut akan melakukan konsolidasi atau
penguatan demi eksisnya kelompok bersangkutan.
Struktur sosial yang terkonsolidasi berfungsi untuk
menghambat proses integrasi sosial dalam masyarakat
majemuk karena terjadinya penguatan identitas yang
dalam batas-batas tertentu akan mempertajam
prasangka antara ras, suku bangsa, agama yang berbeda.
Penajaman prasangka semakin merata bila ras, suku
bangsa, agama yang berbeda terjadi pula perbedaan
peluang untuk memperoleh kesempatan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup melalui proses ekonomi dan memperoleh
jabatan atau kekuasaan dalam politik. Sehingga timbul
kesenjangan ekonomi dan sosial.
• Proses interseksi bisa meningkatkan rasa saling pengertian antar individu yang
beragam ciri serta latar belakang sosial dan juga budaya.
• Proses interseksi bisa menimbulkan luntur atau hilangnya identitas dari
seorang individual anggota kelompok sosial. Sebab setiap anggota akan
mengesampingkan identitas individualnya serta mengedepankan
persamaannya dengan anggota kelompok atau identitas bersama di dalam
kelompoknya tersebut.
• Proses konsolidasi bisa meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok.
sosiologi kel2.pptx

More Related Content

Similar to sosiologi kel2.pptx

04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009iljang
 
Integrasi Sosial.pptx
Integrasi Sosial.pptxIntegrasi Sosial.pptx
Integrasi Sosial.pptxmuryadi5
 
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)Fakhrudin Sujarwo
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
Sesi 6 struktur masyarakat indonesia
Sesi 6 struktur masyarakat indonesiaSesi 6 struktur masyarakat indonesia
Sesi 6 struktur masyarakat indonesiaarief rahman
 
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi MasyarakatBab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakatmuhammad harsye ibra
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptxuchiharezpector
 
Ideologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatIdeologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatnoval Sidik
 
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan EtnikWanBK Leo
 
Integrasi masyarakat
Integrasi masyarakatIntegrasi masyarakat
Integrasi masyarakatJeremiJuan
 
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnik
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnikCabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnik
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnikCik BaCo
 
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIAL
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIALPENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIAL
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIALandi nita
 
Hubungan Antarkelompok
Hubungan  Antarkelompok Hubungan  Antarkelompok
Hubungan Antarkelompok Srirahmayani21
 

Similar to sosiologi kel2.pptx (20)

04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009
 
Integrasi Sosial.pptx
Integrasi Sosial.pptxIntegrasi Sosial.pptx
Integrasi Sosial.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
Harmoni Sosial (Presentasi Sosiologi)
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Sesi 6 struktur masyarakat indonesia
Sesi 6 struktur masyarakat indonesiaSesi 6 struktur masyarakat indonesia
Sesi 6 struktur masyarakat indonesia
 
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi MasyarakatBab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP 2).pptx
 
Ideologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatIdeologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakat
 
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
 
Multietnik yapi
Multietnik yapiMultietnik yapi
Multietnik yapi
 
proses-sosial.pdf
proses-sosial.pdfproses-sosial.pdf
proses-sosial.pdf
 
Integrasi masyarakat
Integrasi masyarakatIntegrasi masyarakat
Integrasi masyarakat
 
Diferensiasi sosial
Diferensiasi sosialDiferensiasi sosial
Diferensiasi sosial
 
Sosiologi multikultur
Sosiologi multikulturSosiologi multikultur
Sosiologi multikultur
 
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnik
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnikCabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnik
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnik
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIAL
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIALPENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIAL
PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK SOSIAL
 
Hubungan Antarkelompok
Hubungan  Antarkelompok Hubungan  Antarkelompok
Hubungan Antarkelompok
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

sosiologi kel2.pptx

  • 2.
  • 3. Najira Tajri Noabsen7 Ari Ibrahim Noabsen4 Syifa Nuraeni Noabsen13 Andri Andriansyah Noabsen3 Anggota Kelompok 2
  • 4. Penggolongan masyarakat yang secara vertickal (stratifikasi atau pelapisan sosial) ataupun secara horizontal (diferensiasi sosial atau kemajemukan) tidak mengenakan berbagai dasar maupun faktor tunggal atau berdiri sendiri. Namun memiliki sifat kumulatif, sehingga sering kali terjadi interseksi (persidangan) dan juga konsolidasi (tumpang tindih) dalam keanggotaan masyarakat di berbagi kelompok sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat.
  • 5.
  • 6. Interseksi atau di dalam bahasa inggris disebut dengan intersection yang disusun oleh Hasan Shadily, interksi disebutkan sebagai sebagai titik potong atau pertemuan (of two lines) yang juga bisa disebut dengan persilangan. Sementara istilah dari kata section (seksi) di dalam Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto diartikan sebagai suatu golongan etnik dalam masyarakat yang masing-masing merupakan seksi.
  • 7. Interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk.
  • 8. Interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk.
  • 9. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu.
  • 10. • Homogen, yaitu suatu sektor kehidupan namun memiliki kriteria yang berbeda. Contohnya adalah antar agama,suku, dan profesi. • Hetergon, yaitu sektor berbeda. Contohnya yaitu ras dan agama, suku bangsa dan agama, pendidikan dan profesi, suku bangsa dan organisasi politik. Latar Belakang
  • 11. • Material, yaitu potensi, kekayaan, dan keturunan. • Non material, yaitu cinta dan kasih sayang. • Sosial Budaya, yaitu agama, seni dan politik. Alasan Interseksi Sosial
  • 12. • Adanya perasaaan saling mempunyai serta tanggung jawab yang mengikat kepada tempat atau wadah keanggotaannya yang bisa meredakan konflik. • Konsekuensi interseksi akan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. • Mempunyai keragaman sifat sifat yang berdasarkan ras,suku bangsa, dan juga agama.
  • 13. 1. Meningkatkan solidaritas, karena individu dari suku, ras, agama, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan juga pekerjaan yang berbeda-beda akan bergabung dan membentuk kelompok sosial yang berdasarkan kriteria lainnya. 2. Memicu adanya potensi konflik, apabila perbedaan- perbedaan yang mereka punyai lebih menonjol serta semakin tajam. Contohnya, apabila perbedaan latar belakang suku, agama, serta status orang tua lebih menonjol dalam suatu organisasi pelajar, maka akan terjadi konflik yang berakhir pada perpecahan.
  • 14. Persilangan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi tidak terjadi begitu saja namun dibantu dengan adanya interaksi di antara berbagai seksi. Interaksi antara satu seksi dengan seksi lainnya dilakukan melalui hubungan ekonomi, sosial dan politik. a) Hubungan ekonomi - Melalui perdagangan - Melalui perindustrian b) Hubungan Sosial - Melalui perkawinan - Melalui pendidikan c) Politik - Hubungan diplomatik atau hubungan antar negara.
  • 15. Rahmat, Wahyu, dan Gilang berasal dari daerah yang berbeda, namun pada hari jumat mereka selalu bertemu di Masjid. Para anggota legislative yang duduk bersama di bangku DPR atau MPR berasal dari berbagai macam suku bangsa, daerah dan agama yang beragam. Masyarakat yang hidup di kota yang berbeda, serta mereka memiliki status sosial dan agama yang berbeda pula.
  • 17. Konsolidasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sebuah perbuataan (hal, dan lainnya) untuk memperteguh ataupun memperkuat ( perhubungan, persatuan, dan sebagainya). Pengertian konsolidasi menurut bidang sosiologi, ialah suatu bentuk dari penguatan keanggotaan masyarakat dalam suatu kelompok sosial yang memiliki beberapa elemen, seperti elemen suku, agama, status sosial, gender serta elemen lainnya. Konsolidasi adalah suatu peneguhan atau penguasaan sikap individu atas keanggotaan yang tumpang tindih dalam berbagai kelompok sosial ke dalam wadah yang memiliki unsur-unsur kesamaan. Dalam struktur sosial, konsolidasi merupakan usaha untuk menata kembali suatu kelompok sosial yang dinilai mengalami perpecahan atau ketidakkompakan. Selain itu, konsolidasi juga berarti sebagai usaha memperkuat parameter (nilai ukur) suatu kelompok (in group) terhadap kelompok yang lain (out group).
  • 18. Ketika suatu kelompok merasa terancam keberadaannya, karena melihat kelompok lain menjadi solid dan bersatu padu, maka kelompok tersebut akan melakukan konsolidasi atau penguatan demi eksisnya kelompok bersangkutan.
  • 19. Struktur sosial yang terkonsolidasi berfungsi untuk menghambat proses integrasi sosial dalam masyarakat majemuk karena terjadinya penguatan identitas yang dalam batas-batas tertentu akan mempertajam prasangka antara ras, suku bangsa, agama yang berbeda. Penajaman prasangka semakin merata bila ras, suku bangsa, agama yang berbeda terjadi pula perbedaan peluang untuk memperoleh kesempatan dalam pemenuhan kebutuhan hidup melalui proses ekonomi dan memperoleh jabatan atau kekuasaan dalam politik. Sehingga timbul kesenjangan ekonomi dan sosial.
  • 20. • Proses interseksi bisa meningkatkan rasa saling pengertian antar individu yang beragam ciri serta latar belakang sosial dan juga budaya. • Proses interseksi bisa menimbulkan luntur atau hilangnya identitas dari seorang individual anggota kelompok sosial. Sebab setiap anggota akan mengesampingkan identitas individualnya serta mengedepankan persamaannya dengan anggota kelompok atau identitas bersama di dalam kelompoknya tersebut. • Proses konsolidasi bisa meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok.