Dokumen tersebut membahas perencanaan kebutuhan sumber daya untuk usaha, termasuk perencanaan pasar, keuangan, dan tenaga kerja. Perencanaan pasar membahas pentingnya pemasaran dan layanan pelanggan yang baik, sedangkan perencanaan keuangan membahas pentingnya catatan keuangan dan memisahkan keuangan pribadi dari usaha. Perencanaan tenaga kerja membahas pentingnya merencanakan kebutuhan, sumber, seleksi, dan
4. Perencanaan Kebutuhan Sumber
Daya Usaha
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok
dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan
datang mengikuti suatu urutan tertentu.
Sumber daya usaha di bidang jasa dan dagang merupakan
sumber daya yang mampu mengombinasikan antara sumber
daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal.
Jumlah orang yang memiliki jiwa wirausaha, yang mampu
menyatukan sumber daya yang ada dapat mempengaruhi
jumlah hasil produksi.
Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti,
disesuaikan dengan kondisi yang ada, namun harus tetap
pada tujuan yang ditetapkan.
Perencanaaan yang baik adalah dengan mengupayakan jangan
sampai terjadi perencanaan yang sifatnya hanya memenuhi
dan memprediksi kebutuhan sesaat saja atau dalam jangka
pendek, melainkan harus berpedoman kepada perencanaan
jangka panjang dan menyeluruh.
6. Perencanaan
Pasar Pemasaran merupakan ujung tombak dari bisnis yang kita miliki. Sebagus
apapun produk dari bisnis yang kita miliki, tanpa pemasaran yang baik menjadi
tidak ada artinya. Pemasaran bisnis usaha kecil tidak semata-mata menjual
hasil produksi, tetapi juga menciptakan image bahwa produk kita baik dan
berkualitas.
Agar pemasaran dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan targert
yang diharapkan bahkan lebih, ada beberapa hal yang harus dilakukan :
Get a modern PowerPoint
Menjaga kejujuran, kualitas makanan dan pelayanan yang diberikan
Tidak bosan belajar dari siapa saja agar bisa maju
Menentukan lokasi/tempat usaha yang strategis/tepat
Selalu menambah pengetahuan, sehingga mampu mempromosikan kepada konsumen
tentang keunggulan produk yang kita jual dengan produk lain yang sejenis
Memiliki menu andalan yang menarik pelanggan
Menetapkan harga yang bersaing dengan produk lain yang sejenis
Kualitas pelayanan, seperti masalah keramahan, kebersihan, waktu penyajian
makanan, serta kualitas rasa makanan
Selalu menjaga hubungan baik dengan para pelanggan
Selalu mencari peluang baru, tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan
saja
Jangan lupa untuk selalu beribadah dan berdoa serta beramal
8. Perencanaan Keuangan
Narasumber juga memiliki catatan keuangan yang digunakan untuk
Mengetahui dengan pasti jumlah modal, biaya operasional yang dikeluarkan, dan keuntungan yang diperoleh
setiap harinya. Selain itu juga, catatan keuangan tersebut berfungsi sebagai kontrol atau untuk mengetahui
kepastrian keuntungan yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dan bagian mana saja yang harus
disishkan untuk ditabung dan digunakan untuk pengembangan usaha.
Kondisi berwirausaha membutuhkan perencanaan keuangan
Yang berbeda dengan seseorang yang berpendapatan tetap. Dalam situasi ini, seorang wirausaha dituntun
untuk lebih bijak dan disiplin mengelola keuangan. Adapun yang terpenting, harus mampu memisahkan
keuangan usaha dnegan keuangan pribadi. Dalam memulai dan mengembangkan usaha ini, narasumber
mendapatkan modal usaha dengan mengajukan peminjaman uang kepada bank.
10. Perencanaan Tenaga Kerja
Kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang
ahli dan skill yang khusus seperti sarjana atau teknisi.
Dalam bisnis berjualan makanan,
Akan tetapi, yang diperlukan dalam bisnis adalah orang yang mau
bekerja secara tekun dan telaten, sabar, kerja keras, dan ramah karena
pelanggan juga memerhatikan pelayanan yang baik.
Ketenagakerjaan merupakan faktor utama yang menjadi tolok ukur
segala kegiatan. Oleh karena itu, setiap keberhasilan dan kegagalan
sebuah usaha, maka yang menjadi sorotan utamanya adalah tenaga
kerja, mulai dari pucuk pimpinan sampai dengan bawahan. Karena
sumber daya manusia atau tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja
yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam satu waktu
tertentu. Tenaga kerja dapat dinyatakan dengan satuan orang menurut
kebutuhannya.
Dalam perencanaan tenaga kerja ada lima hal yang harus diperhatikan :
1. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja
2. Teknik penempatan dan sumber tenaga kerja
3. Prosedur seleksi tenaga kerja
4. Jenis tes dan wawancara tenaga kerja
5. Menentukan kualifikasi tenaga kerja
11. 1. Merencanakan Kebutuhan
Tenaga Kerja
Faktor tenaga kerja merupakan unsur pokok yang dapat
menentukan keberhasilan suatu usaha. Uang dapat
dipinjam dari bank, tetapi kalau tidak ada tenaga kerja
yang menjalankan kegiatan pekerjaannya, maka usaha
sudah jelas tidak akan berhasil. Adapun intisari
perencanaan kebutuhan tenaga kerja adalah meneliti dan
memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, baik
dari segi kuantitatif maupun kualitatif.
Tenaga kerja selalu berhubungan dengan unsur manusia.
Hal-hal yang diperhatikan dari seorang tenaga kerja
adalah keterampilan, pengalaman, dan spesialisasinya.
Dalam rangka merencanakan kebutuhan jumlah tenaga
kerja merupakan kebgiatan penyusunan program
recruitment (penarikan) tenaga kerja, penyeleksian, dan
penempatannya.
00
a. Analisis bahan kerja dan analisis angkatan kerja
Untuk menjamin dan menetapkan jumlah tenaga kerja,
dapat digunakan analisis bahan kerja (work load
analysis) dan analisis angkatan kerja (work force
analysis)
b. Job analysis dan job description
Untuk menjamin dan menetapkan jumlah tenaga kerja
yang berkualitas, dapat dilakukan perbandingan
terhadap standar personalia. Pelaksanaannya dapat
disusun dengan analisis jabatan (job analysis) yang
menghasilkan deskripsi jabatan (job description) dan
spesifikasi jabatan (job specification).
c. Operasional
Setelah seorang wirausahawan mengetahui jumlah
tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja yang
dibutuhkan, tugas berikutnya adalah : 1) menarik para
pelamar; 2) seleksi dan ) orientasi atau dikenalkan
dengan lingkungan.
Beberapa langkah perhitungan untuk penarikan
kebutuhan sejumlah tenaga kerja, yaitu sebagai berikut :
00
12. 2. Teknik Penempatan dan Sumber
Tenaga Kerja
Teknik didalam penempatan tenaga kerja adalah
sebagai berikut :
1) Menentukan tes/ujian
2) Memilih para pelamar pekerjaan yang paling
cocok menurut kebutuhan
3) Membuat perjanjian tentang kerja
4) Memasang iklan
5) Membuat daftar orang yang akan
diwawancarai
6) Memeriksa persyaratan para pelamar tenaga
kerja
7) Mewawancarai persyaratan calon tenaga kerja
yang sudah terdaftar
Teknik penempatan tenaga kerja
00
Sumber-sumber tenaga kerja diperlukan oleh
seorang wirausaha dapat diperoleh dari :
1) Bekas pegawai yang dahulu pernah bekerja
2) Lembaga-lembaga pendidikan
3) Poster-poster surat edaran
4) Keluarga dan para tetangga
5) Dalam perusahaan sendiri
6) Kantor penempatan tenaga kerja
7) Teman-teman pegawai perusahaan sendiri
8) Orang-orang yang mencari pekerjaan
Sumber Tenaga Kerja
00
13. 3. Prosedur Seleksi Tenaga Kerja
a. Pengisian formulir
b. Wawancara pendahuluan
c. Wawancara lanjutan
d. Testing
e. Penelitian pengalaman dan surat keterangan
f. Pemeriksaan kesehatan
g. Rekomendasi
h. Wawancara akhir
i. Penempatan calon tenaga kerja baru
j. pengangkatan
Prosedur penyeleksian tenaga kerja baru sangat penting untuk menjaga ketertiban dan
kelancaran di dalam menetapkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Adapun
prosedur seleksi tenaga kerja baru sebagai berikut :
00
4. Jenis Tes dan
Wawancara Tenaga Kerja
a. Jensi tes, yaitu tes intelligensi test, achievement test, personality test
dan aptitude test
b. Wawancara tenaga kerja ada dua yaitu wawancara subjektif dan
wawancara objektif
Jenis tes dan wawancara tenaga kerja meliputi :
00
14. 5. Menentukan Kualifikasi Tenaga
Kerja
Analisis jabatan adalah suatu proses untuk membuat
uraian pekerjaan, sehingga nantinya akan dapat diperoleh
keterangan pekerjaan untuk penilaian jabatan tertentu.
Analisis jabatan perlu diberikan untuk menetapkan
kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan dan untuk
mendapatkan keterangan yang lebih terperinci.
1) Kegiatan yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga
kerja pada jabatan tersebut
2) Wewenang dan tanggung jawab tenaga kerja yang
bersangkutan
3) Alat-alat yang diperlukan dan dipergunakan oleh para
tenaga kerja
4) Kondisi-kondisi pekerjaan
5) Pendidikan dan latihan
6) Besarnya upah atau gaji, lamanya jam bekerja dan
promosi
Pengertian analisis jabatan (Job
Analysis)
00
Tujuan analisis jabatan, antara lain untuk :
1) Menetapkan pekerjaan
2) Memberi keterangan tentang cara
melaksanakan pekerjaan
3) Memberikan pengertian tentang unsur-unsur
jabatan yang terkandung dalam tiap jabatan
4) Menyelidiki tugas, proses, dan tanggung jawab
tentang masalah kerja
Tujuan analisis jabatan
00