2. PENGERTIAN KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu-
Buddha yang terdapat di Jawa Timur, antara
tahun 1222–1292 yang didirikan oleh Sri Ranggah
Rajasa atau biasa disebut Ken Arok. Sejarah kerajaan
ini terkait erat dengan sosok Ken Angrok (1222–1227)
yang merupakan pendiri Wangsa Rajasa sekaligus
kerajaan Tumapel. Lokasi pusat kerajaan ini sekarang
diperkirakan berada didaerah Kecamatan Singasari,
Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
3. LATAR BELAKANG KERAJAAN SINGASARI
1. Didirikan oleh Seorang PengawalKerajaan Singasari muncul berkat langkah besar
seorang pengawal bernama Ken Arok. Awalnya, Ken Arok adalah pengawal setia Akuwu
Tumapel, Tunggul Ametung, di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri.Namun, niatnya untuk
memiliki istri dari majikannya, yakni Ken Dedes, kemudian memicu peristiwa-peristiwa
besar.
2. Didorong oleh Skandal AsmaraDalam kisah yang hampir seperti drama, Ken Arok
menyimpan perasaan cinta terlarang terhadap Ken Dedes, istri Tunggul
Ametung.Hubungan asmara terlarang ini menjadi pemicu bagi Ken Arok untuk
melangkah lebih jauh dan mengambil alih Tumapel.
3. Ambisi Ken ArokAmbisi Ken Arok tak terbendung. Ia pun mengkhianati majikannya
sendiri, Tunggul Ametung.Dengan berhasil menewaskan Tunggul Ametung, Ken Arok
mampu menguasai Tumapel dan memulai perjalanannya menuju kekuasaan yang lebih
besar.
4. . Keinginan Ken Arok Menjadi RajaSetelah menguasai Tumapel, kepercayaan diri Ken
Arok semakin tumbuh dan mendorongnya memiliki kerajaan sendiri.Dengan cerdiknya,
ia mendekati para Brahmana dan elit Kerajaan Kediri, meraih dukungan, dan akhirnya
berhasil melengserkan Raja Kediri, Kertajaya.
4. ● 5. Pendirian KerajaanKen Arok kemudian diangkat
sebagai Raja Singasari pBrahmana yang mendapat
tekanan dari Raja Kediri ada tahun 1222. Sebelumnya,
para mencari perlindungan pada Ken Arok, yang
kemudian diangkat sebagai Sri Rajasa Bathara Sang
Amurwabhumi.
● Mengalahkan Kerajaan KediriSetelah dilantik sebagai
Raja Singasari, Ken Arok menghadapi Raja Kertajaya
dari Kerajaan Kediri dalam peperangan yang
menentukan.
Wilayah Genter di sekitar Kediri menjadi saksi
ketangguhan Ken Arok yang berhasil mengalahkan
Kertajaya, mengakhiri keberadaan Kerajaan Kediri untuk
selamanya.
Dengan segala dinamika yang dimilikinya, latar belakang
Kerajaan Singasari telah menghadirkan kisah epik yang
penuh dengan intrik politik.
5. KEBIJAKAN SISTEM PEMERINTAH
1.KEBIJAKAN SISTEM PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK
Kebijakan politik yang terjadi di Kerajaan Kerajaan Singhasari berkembang dengan cepat, khususnya ketika masa
pemerintahan Raja Kertanagara. Hal tersebut dapat kita lihat dari pelaksanaan politik yang ada di dalam maupun di
luar negeri pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Adapun politik dalam negeri yang dilakukan antara lain yaitu
dengan mengganti pejabat pembantunya. Tak hanya itu, untuk memperkuat lagi kekuasaannya, Ia juga melakukan
pernikahan politik dan memperkuat aspek angkatan perang.Sedangkan untuk politik luar negeri yang mereka
lakukan diantaranya yaitu dengan melakukan sebuah ekspedisi Pamalayu yang bertujuan untuk menguasai Kerajaan
Melayu dan melemahkan kekuasaan dari Kerajaan Sriwijaya. Sementara itu, keberhasilan lain yang diperoleh selama
masa pemerintahan Raja Kertanegara yaitu salah satunya berhasil menguasai wilayah Sunda, Bali dan juga
Kalimantan, serta Malaka.
2.KEBIJAKAN SISTEM PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Untuk kebijakan ekonomi saat zaman Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Karena letaknya yang sangat
strategis yaitu berada di lembah sungai Brantas, hal ini menjadikan tanah yang ada di kawasan tersebut menjadi
sangat subur. Oleh karena itulah, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai seorang petani. Tidak
hanya berada di lembah yang subur, Sungai Brantas pada saat itu juga menjadi salah satu lalu lintas perdagangan
antar daerah dan wilayah.Oleh sebab itu, tidak sedikit dari masyarakatnya yang bekerja sebagai pedagang. Walaupun
begitu, pada kenyataannya kehidupan ekonomi pada masa Kerajaan Singosari sempat mengalami fluktuasi atau naik
turun. Saat dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan ekonomi di Kerajaan Singosari tergolong sangat makmur. Tapi
kemudian saat dipimpin oleh Anisapati, kehidupan ekonomi masyarakat menjadi terabaikan. Setelah itu, kehidupan
ekonomi mulai membaik ketika dipimpin oleh Wisnuwardhana. Hingga pada akhirnya saat masa pemerintahan Raja
Kertanegara, kehidupan ekonomi Kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya.
6. KEBIJAKAN SISTEM PEMERINTAH
3.KEBIJAKAN SISTEM PEMERINTAH DALAM BIDANG SOSIAL
Kebijakan sosial dari Kerajaan Singasari juga mengalami pasang surut. Ketika masih dipimpin oleh Ken Arok,
kehidupan sosial pada saat itu tergolong cukup maju. Hal itu dibuktikan dengan adanya daerah yang
bergabung ke dalam wilayah Kerajaan Tumapel. Lalu, ketika dipimpin oleh Anusapati, kehidupan sosial dari
Kerajaan Singasari justru menjadi terabaikan. Sebab, sang raja memiliki untuk sibuk dengan sabung
ayamnya. Sampai saat Kerajaan Singasari dipimpin oleh Wisnuwardhana, kehidupan sosialnya mulai sedikit
rapi. Kemudian saat dipimpin oleh Raja Tarumanegara, kehidupan sosial Kerajaan Singasari menjadi
semakin maju.
4.KEBIJAKAN SISTEM PEMERINTAH DALAM BIDANG BUDAYA
Kebijakan budaya yang ada di Kerajaan Singasari tergolong cukup maju. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan
adanya prasasti yang ditinggalkan sebagai salah satu bukti dari kejayaan Kerajaan Singasari pada waktu itu.
Ada banyak sekali produk kebudayaan yang dihasilkan dari kerajaan tersebut. Selain peninggalan prasasti,
ada pula patung dan juga candi yang ditemukan diseluruh wilayah Kerajaan Singasari. Adapun peninggalan
yang cukup terkenal dari Kerajaan Singasari yaitu Candi Singasari, Candi Jago, dan Candi Kidal. Selain itu, ada
juga peninggalan lain yang cukup populer yaitu Patung Ken Dedes yang biasanya disebut sebagai Dewi
Kesuburan dan Patung Tarumanegara.
7. FAKTOR PENYEBAB BERAKHIRNYA KERAJAAN SINGASARI
1. Pemberontakan Raja Jayakatwang
Faktor penyebab keruntuhan yang pertama diakibatkan oleh pemberontakan Raja Jayakatwang dari
Kerajaan Kediri. Ia merupakan raja bawahan di bawah kekuasaan Raja Kertanegara.
2. Kekuatan Militer Kerajaan Singasari
Keruntuhan juga terjadi karena kekuatan militer dalam Kerajaan Singasari sangat lemah. Hal ini terjadi
karena banyak pasukan yang dilibatkan dalam ekspedisi ke Sumatera, Madura, Bali dan daerah lainnya.
3.Terjadi Konflik dengan Kaisar Kubilai Khan
Bukan hanya itu saja, runtuhnya Kerajaan Singasari juga disebabkan oleh konflik yang terjadi. Pada waktu itu,
Raja Kertanegara sedang mengalami konflik dengan Kaisar Kubilai Khan dari Monggol.
4. Pengkhianat Menantu Raja Kertanegara
Pada awalnya kekuatan militer Singasari memang sudah melemah dan semakin lemah karena pengkhianatan
menantu Raja Kertanegara. Ini juga termasuk panglima perang Singasari dengan nama Ardharaja atau putra
Jayakatwang.Tentunya kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Jayakatwang untuk menyerang dan
menghancurkan Kerajaan Singasari. Pada waktu itu Kerajaan Singasari dikepung dari Utara dan Selatan
hingga tidak mampu menahan gempuran pasukan Kediri.
5. Gugurnya Raja
secara tiba-tiba dari pasukan yang dipimpin oleh Jayakatwang membuat hampir seluruh orang di istana
tewas. Termasuk Raja Kertanegara yang ikut gugur setelah tewas terbunuh oleh Jayakatwang.Namun, tidak
dengan Raden Wijaya yang merupakan menantu Raja Kertanegara ini berhasil melarikan diri. Ia tidak
sendirian, melainkan dengan pengikut setianya yaitu Ranggalawe, Nambi dan Lembu Sora.