1. i
KARYA ILMIAH
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA
KONSEP ENERGI LISTRIK MELALUI METODE
LATIHAN (DRILL) DIKELAS IV SDN PEMBINA LUWUK
KECAMATAN LUWUK KABUPATEN BANGGAI
ANI LALISU
NIM :
859654477
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA PALU
TAHUN 2023.2
3. 3
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP ENERGI
LISTRIK MELALUI METODE LATIHAN (DRILL) DI KELAS IV SDN PEMBINA
LUWUK KECAMATAN LUWUK KABUPATEN BANGGAI
Ani Lalisu1)
Rahmatullah Syaripuddin2)
1)Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Terbuka
2)Dosen Pendidikan STAI DDI pinrang
Email : anilalisu@gmail.com
ABSTRAK
Konsep ini menggambarkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA di sekolah,
menyoroti masalah kurangnya penekanan pada konsep dasar. Konsepsi awal siswa tentang
IPA, berasal dari latar belakang kebudayaan, keluarga, dan media, membuktikan nilai penting
dalam pembelajaran. Proses asimilasi atau asosiasi terjadi ketika konsep baru diajarkan di
kelas, terhubung dengan skema pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan
meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi listrik melalui metode latihan (DRILL) di SDN
Pembina Luwuk. Metode latihan adalah upaya sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran,
dan analisis data menunjukkan pengaruh positif program perbaikan. Peningkatan terlihat dalam
rata-rata nilai IPA dari siklus pertama (71,17) ke siklus kedua (80,00), menunjukkan peningkatan
signifikan. Media pembelajaran peta dan metode latihan terbukti efektif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada kompetensi dasar energi listrik.
Kata Kunci : Metode,Latihan,Konsep dan Energi listrik.
ABSTRACT
This concept describes students' understanding of IPA study lessons in schools, highlighting the
problem of lack of emphasis on the basic concept. The initial conception of students about IPA,
comes from the background of culture, family, and media, proves important value in learning.
The process of assimilation or association occurs when the new concept is taught in the class,
connect with the knowledge scheme that the student has owned. This study aims to improve the
learning outcomes of IPA on the concept of electrical energy through the practice method (drill)
in SDN Pullaina Luwuk. The practice method is a systematic effort to achieve learning objectives,
and data analysis shows the positive effect of improvement program. Increased visible in the
average IPA value of the first cycle (71.17) to the second cycle (80,00), showed significant
improvement. The learning media maps and training methods are proven to be effective in
improving student learning outcomes on the basic competence of electrical
energy.
4. 4
Keywords: methods, exercises, concepts and electrical energy.
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan Program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan topik/pokok
bahasan, tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh IPA dan dapat dipergunakan untuk
kehidupannya. Konsepsi terdahulu tentang sesuatu yang dimiliki IPA merupakan
hal yang penting dalam proses pembelajaran. Konsep awal ini dapat bersumber antara
lain dari latar belakang kebudayaan, keluarga dan media maupun hal-hal lain dimana
IPA secara langsung mendengar, melihat, mengalami dan sekaligus menggunakannya.
Konsep ini terbukti sangat membantu dan bernilai dalam konteks kehidupan keseharian
IPA . Sementara itu, konsep baru yang dipelajari IPA di dalam kelas akan lebih mudah
diterima IPA jika dikaitkan dengan skema pengetahuan yang telah dimilikinya itu,
sehingga terjadi proses asimilasi atau asosiasi (Rostana, 2002:2).
Penggalian konsepsi awal IPA tidak terlepas dari keterampilan guru,
persoalannya sekarang adalah bagaimana guru dapat membuka wawasan berfikir yang
beragam dari seluruh IPA , sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep
dan mengkaitkannya dengan kehidupan nyata. Hal ini merupakan tantangan yang di-
hadapi oleh guru setiap hari. Untuk dapat mengatasi hal tersebut guru hendaknya
memiliki wawasan yang luas, kreatif dan inovatif dalam pengelolaan proses
pembelajaran agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan IPA nya. Dengan
demikian IPA akan memperoleh kesan yang menarik dan menyenangkan, sehingga
tujuan pem-belajaran dapat tercapai.
Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah ataupun di dalam kelas
berupaya untuk mencapai prestasi belajar IPA atau mencapai tujuan belajar.
Karena adanya tujuan yang hendak dicapai, maka proses dalam mencapai tujuan itu
harus dilakukan. Tujuan pembelajaran atau prestasi belajar yang dicapai oleh IPA paling
tidak terdapat tiga tujuan yakni kognitif, afektif dan psikomotorik sebagaimana
yang diurakatn oleh Ihsana El Khuluqo (2016:1) “Belajar merupakan akibat adanya
5. 5
interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Belajar merupakan suatu usaha sadar
yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan
dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk
memperoleh tujuan tertentu”. Skinner dalam Ihsana El Khuluqo (2016:4) “Belajar
sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku. Domain Psikomotor (
Psychomotor Domain) Domain psikomotor adalah kemampuan yang berkaitan dengan
kegiatan otot dan kegiatan fisik. Domain Respon terbimbing (Guide Response)
yaitu kemampuan melaksanakan perbuatan yang ditujukan oleh IPA lain, baik
meniru atau mencoba. Kemahiran (Complex Overt Response) yakni kemampuan
untuk menampilkan gerakan motorik dengan keterampilan penuh (mahir, cepat dan
tepat). Adaptasi (Adaptation) yakni kemampuan untuk
memodifikasi/menyesuaikan gerakannya sesuai dengan situasi tertentu.Organisasi
(Organization) yaitu kemampuan untuk menciptakan pola gerakan baru untuk
mengembangkan keterampilan tertentu, misalnya gerakan tari Dengan kata lain ketiga
tujuan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: Pertama, tujuan afektif yakni tujuan
meningkatkan kemampuan hati atau mengolah perasaan dalam jiwa. Kedua, tujuan
kognitif yakni tujuan meningkatkan kemampuan akal atau daya pikir. Ketiga, tujuan
psikomotorik yakni tujuan meningkatkan kemampuan praktis atau kemampuan fisik.
Tercapainya tujuan belajar menjadikan sesi IPA memiliki kompetensi dari hasil
belajar. Walaupun tujuan pembelajaran telah dijelaskan kepada anak didik terkadang
tujuan pembelajaran tidak tercapai.Upaya yang dilakuan guru untuk mencapai kriteria
ketuntasan minimal yaitu dengan melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas. Dengan tujuan sebagai berikut: Pertama, tujuan afektif yakni tujuan
meningkatkan kemampuan hati atau mengolah perasaan dalam jiwa. Kedua, tujuan
kognitif yakni tujuan meningkatkan kemampuan akal atau daya pikir. Ketiga, tujuan
psikomotorik yakni tujuan meningkatkan kemampuan praktis atau kemampuan fisik.
Tercapainya tujuan belajar menjadikan sese IPA memiliki kompetensi dari hasil
belajar. Walaupun tujuan pembelajaran telah dijelaskan kepada anak didik terkadang
tujuan pembelajaran tidak tercapai. Seperti halnya yang terjadi di SDN Pembina
Luwuk Kabupaten Banggai, khususnya pada mata pelajaran IPA di kelas IV dengan
standar kompetensi energi listrik, hasil belajar IPA tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal. Untuk itu guru berkewajiban memperbaiki metode
pembelajaran, sehingga kriteria ketuntasan minimal dapat tercapai.Sehingga hasil belajar
6. 6
IPA siswa masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar IPA yaitu guru
belum mengkombinasikan metode yang bervariasi dan masih bersifat konvensional,
penggunaan Metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan
sehingga seringkali terlihat ketika ditanya tidak ada yang menjawab, disuruh bertanya
tidak ada yang mau dan tugas yang diberikan tidak diselesaikan. Hal ini terlihat dari hasil
belajar IPA kelas IV dalam proses pembelajaran IPA ditunjukkan dengan hasil kurang
dari 50 % siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan 68.
Upaya yang dilakuan guru untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu dengan
melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.
Pada penelitian ini, penulis mengambil judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Pada Konsep Energi Listrik Melalui Metode latihan (DRILL) di Kelas IV SDN
Pembina Luwuk Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Tahun Pelajaran 2023/2024”.
METODE
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode latihan ( Drill) dikelas 1V Sdn
Pembina Luwuk kecamatan Luwuk kabupaten Banggai dalam Upaya meningkatkan
hasil belajar IPA pada konsep Energi Listrik. Menurut Budiyanto (2016:154) Metodel
latihan (drill) adalah metode di mana siswa melakukan apa yang diperintahkan guru
secara berulang-ulang. Metode,latihan pada umumnya Idigunakan untukI memperolehI
suatu ketangkasan atauI keterampilanI dari apa yangI telah dipelajari.
Berdasarkan uraian latar belakang dengan Metode mengajar Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa metode bukan tujuan, tetapi metode adalah alat untuk
mencapai tujuan. Dalam menyampaikan struktur- struktur dan konsep-konsep kepada
IPA perlu ada suatu metode penyampaian agar mereka ikut berpartisipasi dalam proses
belajar mengajar
.Pada penelitian ini penulis menggunakan metode latihan (Drill) dikelas IV SDN
Pembina Luwuk kecamatan Luwuk kabupaten Banggai dalam Upaya meningkatkan
hasil belajar IPA pada konsep Energi Listrik. Metode latihan adalah upaya sistematis
untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara melakukan apa yang diperintahkan
guru secara berulang-ulang agar memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari
apa yang telah dipelajari.Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I menunjukkan
bahwa seluruh kegiatan guru dilaksanakan secara optimal untuk melaksanakan KBM
sedangkan hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I menunjukkan bahwa masih ada
7. 7
beberapa siswa yang ragu menjawab karena kurang melakukan kegiatan latihan.Hasil
tes formatif siklus I menunjukkan rata-rata nilai 71,29 sedangkan rekapitulasi hasil tes
menunjukkan hanya 41% siswa yang tuntas belajar.Pada siklus II semua kegiatan guru
dilaksanakan secara optimal untuk melaksanakan KBM sedangkan kegiatan siswa
diarahkan guru untuk terarah pada tujuan pembelajaran.Hasil perbaikan pelajaran telah
meningkat dilihat dari grafik persentase rata-rata IPA Dalam penguasaan Materi
Pelajaran IPA serta hasil tes selama dua siklus mata pelajaran IPA.
Perencanaan sistem pembelajaran terhadap apa yang hehndak dicapai dalam suatu
proses pembelajaran serta bagian Menurut Budiyanto (2016:154) Metodel latihan (drill)
adalah metode di mana siswa melakukan apa yang diperintahkan guru secara berulang-
ulang. Metode,latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Berdasarkan uraian latar
belakang merupakan rumusan tujuan, sedangkan upaya untuk mencapai tujuan
merupakan perencanaan seluruh komponen sistem mengacu kepada tujuan. Oleh karena
itu perencanaan sistem pembelajaran mencakup perencanaan terhadapTujuan yang
hendak dicapai.Bahan pelajaran yang sejharusnya dipelajari IPA agar dapat mencpai
tujuan.Metode belajara dan mengajar yang dIpandang efektif untuk
mengantarkan IPA mencapai tujuan.Alat-alat pelajaran yang sesuai untuk membantu
proses pencapaian tujuan. Evaluasi yang dilaksanakan untuk menilai keberhasilan upaya
pencapaian tujuan.
Pengertian metode Drill and Practice Menurut Roestiyah N.K, Metode Drill and
Practice adalah Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar siswa
melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan lebih tinggi
dari apa yang dipelajari. Sedangkan menurut Zuhairini adalah Suatu metode dalam
pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang
sudah diberikan.Begitu pula dengan Shalahuddin, ia mengemukakan bahwa metode
Drill and Practice adalah Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara
berulang-ulang dan sungguhsungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suat
keterampilan supaya menjadi permanen. Dalam buku Nana Sudjana (2017) metode Drill
and Practice adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara
sungguhsungguh dengan tujuan untuk.menyempurnakan suatu keterampilan agar
menjadi permanen. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) menyatakan bahwa Metode
8. 8
adalah “pelajaran untuk membiasakan atau memperoleh sesuatu kecapakan yang terjadi
dalam suasana proses belajar mengajar yang telah dirancang sebelumnya.” Setiap
metode memiliki kelebihan dan kekurangan., begitu pula dengan Metode latihan ini.
Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan
prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa, sedangkan menurut W.J.S
Purwadarminto (2005),menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal
yang dikerjakan atau dilakukan“.
Berdasarkan pendapat diatas, peeneliti berkesimpulanbahwa hasil belajar adalah
segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal sesuai dengan hasil usaha yang di
lakukan oleh siswa itu sendiri.Menurut ( Slameto 2015) “belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.Sedangkan Gagne menyatakan “belajar adalah suatu proses
dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”.
Selanjutnya Winkel (2004), berpendapat belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstant.”
Selanjutnya Winkel (2004), mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti
keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”
Kemudian Oemar Hamalik (2001), mendefinisikan belajar adalah “suatu
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.”
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap
pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses
tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang
bersangkutan.
Sehubungan dengan prestasi belajar, Purwanto (2006), memberikan pengertian
prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar
sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.”
9. 9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari Hasil Observasi Pembelajaran IPA dengan standar kompetensi Energi Listrik yang
dilakukan dengan menggunakan pembelajaran Metode latihan, ternyata banyak IPA
yang menjawab benar. Adapun IPA yang ragu menjawab tersebut dikarenakan
mereka kurang melakukan kegiatan latihan. Hasil tes dapat dilihat dalam tabel.
Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I
Tabel 1
Sumber : Data primer yang diperoleh dari observer
No Aspek Yang Di Observasi Penilaian Ket
Baik Cukup Kurang
1. Membuka Pelajaran
a. Menyampaikan salam
b. Mengabsen
c. Apersepsi
d. Memberi motivasi
e. Menyampaikan tujuan
pelajaran.
v
v
v
v
v
2. Kegiatan Inti
a.Menyampaikan topik
b.Menjelaskan materi
c. Memberi penugasan
d.Memotifasi siswa bertanya
danmenjawab
e.Mengadakan umpan balik
v
v
v
v
v
3. Penutup
a. Menyimpulkan
b. Mengadakan post test
c. Memberi tugas/PR
d. Memotivasi siswa belajar
dirumah
e. Salam penutup v
v
v
v
v
10. 10
Kegiatan yang dilakukan guru akan berhubungan dengan kegiatan siswa. Hasil kegiatan
siswa kelas IV SDN pembina Luwuk dapat dilihat dalam table
Tabel 2
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I
No ASPEK YANG DIAMATI JUMLAH % KET
1. Menggangu teman 5 33
2. Keluar masuk kelas 4 29
3. Kerja sama 9 60
4. Keseriusan / Perhatian 9 60
5. Keaktifan 10 66
6. Ketepatan menyelesaikan tugas 9 60
7. Bertanya 2 13
8. Menjawab pertanyaan teman 1 6
9. Melakukan umpan balik pada guru 1 6
Sumber : Data primer yang diperoleh dari observer
Hasil perolehan nilai tes formatif siklus I kelas IV SDN Pembina Luwuk Kecamatan
Luwuk Kabupaten Banggai dapat dilihat pada
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Tes
No Uraian Hasil Siklus III
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
7,13
7 orang
41%
Dari tabel 2 dan tabel 3 di atas dapat dijelaskan bahwa Nilai rata-rata tes formatif.
7,,96. Jumlah siswa yang tuntas belajar 7orang. Persentase ketuntasan belajar 41%.
Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang
signifikan dari biasanya, namun ketuntasan belajar klasikal belum mencapai hasil
diharapkan yakni 85 %. Sehingga penelitian akan dilanjutkan pada siklus II. Pada
siklus II semua kegiatan guru diupayakan dilaksanakan secara optimal untuk
melaksanakan KBM sedangkan kegaitan siswa diarahkan guru untuk terarah pada tujuan
pembelajaran.
11. 11
Hasil Perbaikan pelajaran IPA telah meningkat dilihat dari Tabel grafik berikut :
Grafik Persentase rata-rata IPA D a l a m penguasaan Materi Pelajaran IPA
Hasil IPA yang menguasai Materi melaui Tes Selama Dua Siklus Mata pelajaran IPA
No Nilai Pelaksanaan
I II
1 100 1 2
2 90 0 1
3 80 7 9
4 70 2 5
5 60 6 -
6 50 1 -
Jumlah IPA 17 17
Yang Hadir 17 17
Berdasarkan analisis data Persentase rata-rata IPA dalam penguasaan Materi
12. 12
Pelajaran IPA dapat dinyatakan bahwa program perbaikan memiliki pengaruh sangat
positif. Terlihat jelas Pada siklus pertama mata pelajaran IPA dengan rata-rata 71,29,
siklus kedua rata-rata 80,00 ini membuktikan adanya peningkatan yang sangat signifikan
dalam proses pembelajaran.
Demikian juga melihat pengalaman dari siklus sebelumnya. peningkatan
Perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA terjadi kemajuan mutu pembelajaran
setelah guru memberikan penjelasan secara bertahap sesuai dengan fase atau urutan
rencana perbaikan pembelajaran dengan mengunakan metode latihan yang tepat dan
alat peraga yang sesuai.
Dengan demikian dapat disimpulkan program perbaikan pembelajaran
memiliki pengaruh yang sangat baik terhadap kemampuan IPA untuk memahami
materi IPA khususnya pada konsep energy listrik.Penulis melakukan penelitian di kelas
1V SDN Pembina Luwuk kecamatan Luwuk kabupaten Banggai dan berhasil
meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep Energi Listrik setelah menerapkan metode
latihan atau Drill Dari hasil observasi pembelajaran menggunakan metode Drill pada
kelas IV SDN Pembina Luwuk dengan standar kompetensi Energi Listrik didapatkan
bahwa banyak siswa berhasil menjawab benar karena mereka lebih banyak melakukan
latihan. Hasil tes formatif siklus II menunjukkan adanya peningkatan signifikan yaitu
rata-rata nilai menjadi 80 serta seluruh siswa berhasil tuntas belajar sehingga ketuntasan
klasikal mencapai 100%.
Metode Drill sebagai alat bantu proses pembelajaran dapat memberikan inovasi
baru bagi guru IPA dalam membelajarkan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa seperti halnya pada penelitian ini
13. 20
20
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil yang diperleh dapat disimpulkan perbaikan pembelajaran dalam mata
pelajaran IPA Dengan menggunakan metode Latihan (Drill),dapat meningkatkan
hasil belajar siswa hal ini terbukti pada siklus pertama mata pelajaran IPA ini
rata-rata siklus I 71,29, siklus kedua rata-rata 80,00 ini membuktikan ada
peningkatan dan ketuntasan klasikal pada siklus I 41% ,pada siklus ke II meningkat
menjadi100%.
Metode latihan (drill) dalam pembelajaran IPA untuk kompetensi dasar energi
listrik dapat memberikan inovasi baru guru IPA untuk membelajarkan siswa Bagi
sekolah memberikan sumbangsih bagi guru sebagai metode yang baik untuk di
gunakan dalam pembelajaran
Saran-saran yang harus ditindak lanjuti setelah kesimpulan ialah Guru harus
memahami Pemamtapan kemampuan profesional supaya mampu mengatasi
permasalahan yang terjadi di dalam kelas Untuk mencari dan merumuskan masalah
yang terjadi hambatan dalam pembelajaran, maka sebaiknya guru mencatat hasil
temuan yang perlu dikaji selama proses belajar mengajar. Perlu adanya koordinasi
yang baik dengan rekan sejawat untuk menerencanakan tindakan kelas, walaupun
keputusan akhir ada pada guru sendiri.serta Perlu konsep yang matang dalam
penulisan laporan sehingga dapat memperoleh bahan laporan yang rinci.
14. 21
21
DAFTAR PUSTAKA
E,I.K.( 2017).Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Jufri, W.(2017.).Belajar dan pembelajaran Sains. Bandung : Pustaka Reka Cipta
Karitas,D,&Fransiska.(2017).Panas dan Perpindahannya. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Krisno,,A.B.(2016).sintaks 45 metode pembelajaran dalam student centered
learning (slc). Malang : UMM Press
Kurniasih,I,&Sani.B.(2017). Konsep dan Proses Pembelajaran. Kata Pena
Mohamad,,N,&Hamzah.(2015).Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
S,S.M.( 2014).Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Bumi Siliwangi
Sagala,S.( 2017).Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sani, R.A.(2019).Strategi Belajar Mengajar. Depok : PT Rajagrafindo Persada.
Slameto.( 2015).Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka
Cipta
Sudjana, N.( 2017).Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito
Sujarweni,,W (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : PT Pustaka Baru
Syah,M.( 2014).Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
WidiA.W &Sulistyowati.E,(2015).Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta,Bumi
Aksara