SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
vii
PENERAPAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI HUBUNGAN ANTAR GAYA
GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN DI KELAS V
SD NEGERI 10 LOHIA KAB.MUNA
TAHUN AKADEMIK
2014 / 2015
Z A L M I
Abstrak
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu bidang studi kurikuler di tingkat
Sekolah Dasar (SD). Karena rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran ini
khususnya materi “hubungan antar gaya, gerak, dan energi (gaya gravitasi, gaya
gesek, gaya magnet ) penulis melakukan perbaikan pembelajaran.
Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD Negeri 10 lohia kab. Muna semester II
tahun pelajaran 2014/2015 pada siswa kelas 5 yang berjumlah 12 siswa, terdiri
dari 7 laki-lakidan 5 perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi“hubungan antar gaya, gerak,
dan energi (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet )
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui seberapa besar peran
penerapan PAKEM melalui metode percobaan (eksperimen )dalam
menningkatkan keaktifan belajar siswa SD Negeri 10 lohia . Temuan penelitan ini
menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas dengan penerapan PAKEM melalui
metode percobaan (eksperimen) dapat memperbaiki kondisi pembelajaran dan
meningkatkan kualitas siswa. Penelitan bersifat reflektif yaitu dalam proses
penelitian, guru bertindak sebagai peneliti yang harus memecahkan masalah yang
terjadi di dalam kelas. Penelitian di bagi dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 4
tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan
reflektif.
Hasil analisis ini di dapatkan presentase rata-rata pada siklus 1 63,71 % pada
keaktifan belajar siswa dan 72,42% pada kekreatifan belajar siswa ,meningkat
pada sisklus 2 yaitu 88,46% pada keaktifan belajar siswa, dan 90,38% pada
kekreatifan belajar siswa.
viii
Berdasarkan hasil penelitan menunjukan bahwa penerapan PAKEM melalui
metode percobaan (eksperimen) dalam pembelajaran dapat meningkatkan
keaktifan dan kekreatifan belajar anak. Hal ini dapat di lihat dari antusias belajar
yang di laksanakan dari tiap siklus selalu mengalami peningkatan.
Kata Kunci : Penerapan PAKEM, Keaktifan, Materi IPA, Percobaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses penguatan dan tingkah laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan
latihan.
Pendidikan adalah pembinaan kepribadian,pengembangan kemampuan
atau potensi yang perlu di kembangkan,peningkatan kemampuan dari tidak tahu
menjadi tahu,serta tujuan ke arah mana peserta didik dapat mengaktualisasikan
dirinya seoptimal mungkin (suwarno, 2006 : 22).sedangkan dengan pesatnya
perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan ke arah
masyarakat yang lebih rumit dan kompleks .program pendidikan yang ada pada
saat ini di harapkan mampu menyediakan sumber yang dapat di olah menjadi
sesuatu yang dapat menjawab dan memecahkan permasalahan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat di wujudkan dengan bentuk
perbaikan dan perbaharuan dalam dunia pendidikan. Perlu di sadari bersama
bahwa keberhasilan pendidikan tidak semata-mata di tentukan oleh sekolah
saja.namun keberhasilan tersebut di tentukan oleh banyak faktor ,salah satunya
adalah lingkungan pendidikan.lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang
melingkupi terjadinya proses pendidikan.lingkungan tersebut meliputi
lingkungkungan keluarga,lingkungan sekolah dan masyarakat (suwarno,2006 :
39).tanpa adanya kerja sama yang baik baik antar lingkungan tersebut pendidikan
takan berhasil dengan baik. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan
sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk
menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan
kelangsungan pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui
peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa
mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan
sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini
2
mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,
sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsep-konsep
IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan
dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui pendekatan PAKEM.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Sekolah perlu di dukung
kemampuan dan kreativitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat akan
berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran
yang berhasil di tunjukan oleh di kuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai.
Salah satu pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang di
gunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan
penelitian pendidikan.
Penelitan yang di maksud adalah PTK ( penelitian tindakan kelas
).penelitan tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam suatu
kelas secara bersama (arikunto, 2006 : 3).oleh karena itu PTK terkait erat dengan
pembelajaran sehari-hari yang di hadap seorang guru
Dalam meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas siswa,sekolah dan pihak
terkait harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif,di samping itu ada
hal yang sangat menunjang keberhasilan pendidikan anak yaitu dengan
menyediakan berbagai macam media belajar dan alat peraga yang bervarias dan
berdaya guna,yang semuanya itu di sesuaikan dengan tema yang sedang
berlangsung .selain hal tersebut untuk meningkatan pengetahuan anak,guru harus
mempunyai kretifitas yang beragam diman anak dapat menikmati dengan
keaktifan dan kreatifitasnya dalam pembelajaran.dengan demikian anak akan
menyerap pengalaman secara langsung tidak hanya mendengarkan ceramah teori
dari guru.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia
kecamatan lohia Kab.muna yang dilaksanakan hari kamis tanggal 8 mei 2014
3
dalam mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) hasil ulangan IPA
menunjukan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Hanya 4 orang dari 12 siswa di kelas V yang mencapai tingkat penguasaan materi
sebesar 70 % keatas.
Untuk meningkatkan siswa terhadap materi pelajaran penulis
melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindak kelas (PTK)
Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu
aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan
terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan
konsep gaya yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan
uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian in memilih judul
“PENERAPAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI HUBUNGAN ANTARA
GAYA, GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN DI
KELAS V SD NEGERI 10 LOHIA KAB. MUNA TAHUN AKADEMIK
2014/2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di rumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut :
Maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata pelajaran IPA adalah
“Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan kektifan siswa tentang
materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pada mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet),
dilakukan kegiatan penelitian untuk menemukan kebenaran melalui metode
berfikir yang berdasarkan keilmuan. Langkah pertama yang harus ditentukan
adalah tujuan yang ingin dicapai.
4
Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tujuan adalah sebagai berikut
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran
Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan keaktifan siswa
tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD
Negeri 10 Lohia Kab.Muna dapat meningkatkan prestasi belajar dan
disiplin siswa atau tidak melalui metode percobaan (Eksperimen)
2. Tujuan Khusus
a) Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep gaya
magnet yang ada dalam IPA
b) Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
siswa dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan baik.
c) Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa
sehingga dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.
d) Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif, dan
lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.
D. Kegunaan hasil penelitian
Kegunaan atau manfaat penelitian pada mata pelajaran IPA tentang
hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) dari laporan hasil perbaikan
pembelajaran adalah:
1) Untuk Sekolah :
Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau kemajuan pada
diri guru dan pendidikan di Sekolah. Dapat menambah wahana
pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses
pendidikan di masa mendatang.
2) Untuk Guru :
a) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
b) Membantu guru berkembang secara professional.
c) Meningkatkan rasa percaya diri
5
d) Membantu guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan
dan ketrampilan.
3) Untuk Siswa :
a) Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.
b) Meningkatkan proses hasil belajar siswa.
c) Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran.
E. Ruang lingkup penelitian
Sesuai dengan judul menerapkan PAKEM dalam meningkatkan kektifan
siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD Negeri
10 Lohia Kab.Muna melalui metode eksperimen maka akan menimbulkan
perluasan mteru dan aspek masalah yang membutuhkan rangkaian, namun
karena adanya keterbatasan fisik dan non fisik atau pengetahuan penulis maka
ruang lingkup penelitiam ini sangatlah terbatas. Hany mencakup aspek
pembelajaran PAKEM, keaktifan dan metode eksperimen.
F. Defenisi operasional
Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul di atas
perlu adanya defenisi operasional yang di pakai sebagai berikut :
1. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar
memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam
membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima
kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat
belajar.
2. Peningkatan mengandung arti proses, cara / usaha meningkatkan ( Tim
penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, 1995 :
1060)
6
3. Keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus
mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani (
Sriyono, 1992 : 75 )
4. Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (
usman ,1993 : 4 ). Belajar adalah tahapan perubahan seluruh t ingkah
laku ndividu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (muhibbin syah,
1995 : 91 )
5. Metode adalah suatu jalan yang di lalui untuk mencapai suatu tujuan (
ismail SM , 2008 : 7 ). Metode adalah cara yang teratur dan berpikir
baik-baikuntuk mencapai maksud (Tim penyusun kamus pusat
pembinaan dan pengembangan bahasa, 1995 : 652 )
6. Metode eksperimen
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses
atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan
adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan
lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu
proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses
pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.
Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi
yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan
orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar
yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga
siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah
perhatiannya tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan
hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses
pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai
siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki
sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif
dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya
seperti bermain biasa.
B. Hakekat keaktifan belajar anak
1) Keaktifan
a. pengertian keaktifankeaktifan berasal dari kata aktif yang mendapat
imbuhan awal ke- dan akhiran –an.
8
Aktif adalah giat (bekerja,berusaha ),sedangkan keaktifan adalah
kegiatan,kesibukan (tim penyusun kamus pusat pembinaan dan
pengembangan bahasa,1995 : 19).
Pada waktu guru mengajar wajib ia memberi kesempatan kepada
murid-murid agar mereka aktif rohani maupun jasmani ,secara
perseorangan atau kelompok (Ahmadi,1978 : 57).keaktifan adalah
bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-
muridnya aktif jasmani maupun rohani (Sriyono,1992 : 75).
Keaktifan jasmani adalah murid berbuat dengan seluruh anggota
badannya, seperti membuat sesuatu, bermain-main ataupun bekerja,
sedangkan murid yang aktif rohaninya sebanyak-banyak daya jiwa
anak bekerja dalam pengajaran.
Keaktifan jasmani dan rohani ini meliputi antara lain :
1) keaktifan indera : pendengaran,penglihatan dan lain-lain.murid-
murid di rangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik
mungkin.
2) Keaktifan akal : akal anak-anak harus atau di aktifkan untuk
memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat
dan mengambil keputusan.
3) Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar anak harus aktif
menerima bahan pelajaran yang di sampaikan oleh guru dan
menyimpannya di otak . kemudian pada suatu saat ia siap dan
mampu mengutarakannya kembali.
4) Keaktifan emosi : hendaknya murid berusaha mencintai
pelajarannya karena dengan mencintainya akan menambah hasil
studi seseorang. (Sriyono, 1992 : 75).
Dalam pembelajaran yang mendorong keaktifan anak agar selalu
merangsang, maka harus berpedoman satuan kegiatan yang telah
di persiapkan oleh guru sebelumnya, guru harus menciptakan
lingkungan belajar yang mendorong semua siswa aktif melakukan
kegiatan belajar secara nyata.
9
b. Ciri-ciri belajar aktif
Ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar aktif tersebut yaitu :
1. Situasi kelas merangsang siswa melakukan kegiatan belajar
secara bebas tapi terkendali.
2. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak
memberikan rangasangan berpikir terhadap siswa untuk
memecahkan masalah.
3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
4. Kegitan belajar siswa yang bervariasi.
5. Hubungan guru dan siswa sifatnya harus mencerminkan
hubungan manusiawi bagaikan hubungan bapak-anak, memimpin
bawahan, dll.
6. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku sewaktu-waktu bisa di ubah
sesuai kebutuhan siswa.
7. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi hasilyang di
capai, tetapi juga dari segi proses belajar yang di lakukan siswa.
8. Adanya keberanian siswamengajukan pendapatnya melalui
pernyataan dan gagasan .
9. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar
atau salah. (Sriyono, 1992 : 14)
c. Prinsip-prinsip belajar aktif yaitu :
1. Stimulus belajar
Pesan yang di terima siswa dari guru melalui informasi
biasanya membentuk stimulus, stimulus tersebut tersebut dapat
berbentuk verbal atau bahasa dalam, visual, auditik, dll.stimulus
hendaknya benar-benar mengkomnikasikan informasi atau pesan
yang hendaknya di sampaikan oleh guru kepada siswa.
Ada dua cara agar pesan tersebut mudah di terima oleh
siswa yaitu :
a) Adanya pengulangan dari guru sehingga memperkuat
pemahaman siswa.
10
b) Memberi pertanyaan-pertanyaan pada siswa.
2. Perhatian dan motivasi
Cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, yaitu :
a. Cara mengajar yang bervariasi
b. Memberikan stimulus baru
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan
belajarnya
d. Menggunakan alat media yang menarik
3. Respon yang di pelajari
Belajar merupakan proses yang aktif sehingga siswa bila di
libatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai respon siswa
terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa dapatmencapai hasil
belajar yang di kehendaki.
4. Penguatan
Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar
dan dalam diri siswa. Penguat yang berasal dari luar seperti nilai,
pengakuan prestasi siswa, persetujuan pendapat siswa, hadiah dll,
sedangkan penguat yang berasal dari dalam diri siswa.
B. Pembelajaran IPA
Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam
semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala
sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan
yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo,
1992: 3)
Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Nature of
Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati
alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat
analisis, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena
lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang
obyek yang diamatinya.
11
Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem,
tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling
menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan
berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang
atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh
hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992:123)
mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang
benda atau mahluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara
memecahkan masalah. Jadi, kesimpulan dari uraian di atas sains adalah ilmu
pengeta huan yang mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah.
C. Metode percobaan (eksperimen)
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan adalah suatu
metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali.
Misalnya di Laboratorium.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
12
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan
teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan
teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri
berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah.
Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang
sedang dipelajarinya. Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif,
maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap
siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi
percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan
siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak
membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan
harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi
dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama,
sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
(d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi
petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan,
pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu
diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak semua
masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi
kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat
terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena
alatnya belum ada.

More Related Content

What's hot

Karil Penilitian Tindakan Kelas
Karil Penilitian Tindakan KelasKaril Penilitian Tindakan Kelas
Karil Penilitian Tindakan KelasSmartEdu
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiimron_akun
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Operator Warnet Vast Raha
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Cahaya Cita-Cita
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoSojunghan Dilectus
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonEko Supriyadi
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingOperator Warnet Vast Raha
 
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalKaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalHaslin Bahkiar
 
Assalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAssalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrwahyuniarti
 
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiah
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiahContoh proposal ptk dan artikel ilmiah
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiahSuaidin -Dompu
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipaOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (18)

Karil Penilitian Tindakan Kelas
Karil Penilitian Tindakan KelasKaril Penilitian Tindakan Kelas
Karil Penilitian Tindakan Kelas
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
 
Tugas ii
Tugas iiTugas ii
Tugas ii
 
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (ptk)
 
53 151-1-pb(1)
53 151-1-pb(1)53 151-1-pb(1)
53 151-1-pb(1)
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
Sogol tugas ptk
Sogol tugas ptkSogol tugas ptk
Sogol tugas ptk
 
Teacher's certification 1
Teacher's certification 1Teacher's certification 1
Teacher's certification 1
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Karil waode rosmia
Karil waode rosmiaKaril waode rosmia
Karil waode rosmia
 
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalKaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
 
Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016
 
Assalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wrAssalamu’alaikum wr
Assalamu’alaikum wr
 
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiah
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiahContoh proposal ptk dan artikel ilmiah
Contoh proposal ptk dan artikel ilmiah
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
 

Similar to Kti edit (20)

Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
Artikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiahArtikel karya ilmiah
Artikel karya ilmiah
 
PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8
 
Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824
 
BAB I ok
BAB I okBAB I ok
BAB I ok
 
Revisi isi
Revisi isiRevisi isi
Revisi isi
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Xi bhs
Xi bhsXi bhs
Xi bhs
 
Nht 4
Nht 4Nht 4
Nht 4
 
Artikel karya ilmiah karmila
Artikel karya ilmiah  karmilaArtikel karya ilmiah  karmila
Artikel karya ilmiah karmila
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kti edit

  • 1. vii PENERAPAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI HUBUNGAN ANTAR GAYA GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN DI KELAS V SD NEGERI 10 LOHIA KAB.MUNA TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015 Z A L M I Abstrak Mata pelajaran IPA merupakan salah satu bidang studi kurikuler di tingkat Sekolah Dasar (SD). Karena rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran ini khususnya materi “hubungan antar gaya, gerak, dan energi (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet ) penulis melakukan perbaikan pembelajaran. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD Negeri 10 lohia kab. Muna semester II tahun pelajaran 2014/2015 pada siswa kelas 5 yang berjumlah 12 siswa, terdiri dari 7 laki-lakidan 5 perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi“hubungan antar gaya, gerak, dan energi (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet ) Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui seberapa besar peran penerapan PAKEM melalui metode percobaan (eksperimen )dalam menningkatkan keaktifan belajar siswa SD Negeri 10 lohia . Temuan penelitan ini menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas dengan penerapan PAKEM melalui metode percobaan (eksperimen) dapat memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan kualitas siswa. Penelitan bersifat reflektif yaitu dalam proses penelitian, guru bertindak sebagai peneliti yang harus memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas. Penelitian di bagi dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan reflektif. Hasil analisis ini di dapatkan presentase rata-rata pada siklus 1 63,71 % pada keaktifan belajar siswa dan 72,42% pada kekreatifan belajar siswa ,meningkat pada sisklus 2 yaitu 88,46% pada keaktifan belajar siswa, dan 90,38% pada kekreatifan belajar siswa.
  • 2. viii Berdasarkan hasil penelitan menunjukan bahwa penerapan PAKEM melalui metode percobaan (eksperimen) dalam pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan kekreatifan belajar anak. Hal ini dapat di lihat dari antusias belajar yang di laksanakan dari tiap siklus selalu mengalami peningkatan. Kata Kunci : Penerapan PAKEM, Keaktifan, Materi IPA, Percobaan
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses penguatan dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan latihan. Pendidikan adalah pembinaan kepribadian,pengembangan kemampuan atau potensi yang perlu di kembangkan,peningkatan kemampuan dari tidak tahu menjadi tahu,serta tujuan ke arah mana peserta didik dapat mengaktualisasikan dirinya seoptimal mungkin (suwarno, 2006 : 22).sedangkan dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan ke arah masyarakat yang lebih rumit dan kompleks .program pendidikan yang ada pada saat ini di harapkan mampu menyediakan sumber yang dapat di olah menjadi sesuatu yang dapat menjawab dan memecahkan permasalahan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat di wujudkan dengan bentuk perbaikan dan perbaharuan dalam dunia pendidikan. Perlu di sadari bersama bahwa keberhasilan pendidikan tidak semata-mata di tentukan oleh sekolah saja.namun keberhasilan tersebut di tentukan oleh banyak faktor ,salah satunya adalah lingkungan pendidikan.lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses pendidikan.lingkungan tersebut meliputi lingkungkungan keluarga,lingkungan sekolah dan masyarakat (suwarno,2006 : 39).tanpa adanya kerja sama yang baik baik antar lingkungan tersebut pendidikan takan berhasil dengan baik. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini
  • 4. 2 mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui pendekatan PAKEM. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Sekolah perlu di dukung kemampuan dan kreativitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh di kuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai. Salah satu pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang di gunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Penelitan yang di maksud adalah PTK ( penelitian tindakan kelas ).penelitan tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam suatu kelas secara bersama (arikunto, 2006 : 3).oleh karena itu PTK terkait erat dengan pembelajaran sehari-hari yang di hadap seorang guru Dalam meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas siswa,sekolah dan pihak terkait harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif,di samping itu ada hal yang sangat menunjang keberhasilan pendidikan anak yaitu dengan menyediakan berbagai macam media belajar dan alat peraga yang bervarias dan berdaya guna,yang semuanya itu di sesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung .selain hal tersebut untuk meningkatan pengetahuan anak,guru harus mempunyai kretifitas yang beragam diman anak dapat menikmati dengan keaktifan dan kreatifitasnya dalam pembelajaran.dengan demikian anak akan menyerap pengalaman secara langsung tidak hanya mendengarkan ceramah teori dari guru. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia kecamatan lohia Kab.muna yang dilaksanakan hari kamis tanggal 8 mei 2014
  • 5. 3 dalam mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) hasil ulangan IPA menunjukan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Hanya 4 orang dari 12 siswa di kelas V yang mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 70 % keatas. Untuk meningkatkan siswa terhadap materi pelajaran penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindak kelas (PTK) Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep gaya yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian in memilih judul “PENERAPAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI HUBUNGAN ANTARA GAYA, GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN DI KELAS V SD NEGERI 10 LOHIA KAB. MUNA TAHUN AKADEMIK 2014/2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di rumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata pelajaran IPA adalah “Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan kektifan siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna” C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Pada mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet), dilakukan kegiatan penelitian untuk menemukan kebenaran melalui metode berfikir yang berdasarkan keilmuan. Langkah pertama yang harus ditentukan adalah tujuan yang ingin dicapai.
  • 6. 4 Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tujuan adalah sebagai berikut 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran Bagaimana menerapkan PAKEM dalam meningkatkan keaktifan siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna dapat meningkatkan prestasi belajar dan disiplin siswa atau tidak melalui metode percobaan (Eksperimen) 2. Tujuan Khusus a) Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep gaya magnet yang ada dalam IPA b) Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan baik. c) Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa sehingga dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya. d) Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif, dan lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar. D. Kegunaan hasil penelitian Kegunaan atau manfaat penelitian pada mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) dari laporan hasil perbaikan pembelajaran adalah: 1) Untuk Sekolah : Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau kemajuan pada diri guru dan pendidikan di Sekolah. Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan di masa mendatang. 2) Untuk Guru : a) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran. b) Membantu guru berkembang secara professional. c) Meningkatkan rasa percaya diri
  • 7. 5 d) Membantu guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan. 3) Untuk Siswa : a) Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi. b) Meningkatkan proses hasil belajar siswa. c) Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran. E. Ruang lingkup penelitian Sesuai dengan judul menerapkan PAKEM dalam meningkatkan kektifan siswa tentang materi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) di kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna melalui metode eksperimen maka akan menimbulkan perluasan mteru dan aspek masalah yang membutuhkan rangkaian, namun karena adanya keterbatasan fisik dan non fisik atau pengetahuan penulis maka ruang lingkup penelitiam ini sangatlah terbatas. Hany mencakup aspek pembelajaran PAKEM, keaktifan dan metode eksperimen. F. Defenisi operasional Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul di atas perlu adanya defenisi operasional yang di pakai sebagai berikut : 1. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. 2. Peningkatan mengandung arti proses, cara / usaha meningkatkan ( Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, 1995 : 1060)
  • 8. 6 3. Keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani ( Sriyono, 1992 : 75 ) 4. Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya ( usman ,1993 : 4 ). Belajar adalah tahapan perubahan seluruh t ingkah laku ndividu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (muhibbin syah, 1995 : 91 ) 5. Metode adalah suatu jalan yang di lalui untuk mencapai suatu tujuan ( ismail SM , 2008 : 7 ). Metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baikuntuk mencapai maksud (Tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, 1995 : 652 ) 6. Metode eksperimen Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
  • 9. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran PAKEM PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa. B. Hakekat keaktifan belajar anak 1) Keaktifan a. pengertian keaktifankeaktifan berasal dari kata aktif yang mendapat imbuhan awal ke- dan akhiran –an.
  • 10. 8 Aktif adalah giat (bekerja,berusaha ),sedangkan keaktifan adalah kegiatan,kesibukan (tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa,1995 : 19). Pada waktu guru mengajar wajib ia memberi kesempatan kepada murid-murid agar mereka aktif rohani maupun jasmani ,secara perseorangan atau kelompok (Ahmadi,1978 : 57).keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid- muridnya aktif jasmani maupun rohani (Sriyono,1992 : 75). Keaktifan jasmani adalah murid berbuat dengan seluruh anggota badannya, seperti membuat sesuatu, bermain-main ataupun bekerja, sedangkan murid yang aktif rohaninya sebanyak-banyak daya jiwa anak bekerja dalam pengajaran. Keaktifan jasmani dan rohani ini meliputi antara lain : 1) keaktifan indera : pendengaran,penglihatan dan lain-lain.murid- murid di rangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. 2) Keaktifan akal : akal anak-anak harus atau di aktifkan untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan. 3) Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan pelajaran yang di sampaikan oleh guru dan menyimpannya di otak . kemudian pada suatu saat ia siap dan mampu mengutarakannya kembali. 4) Keaktifan emosi : hendaknya murid berusaha mencintai pelajarannya karena dengan mencintainya akan menambah hasil studi seseorang. (Sriyono, 1992 : 75). Dalam pembelajaran yang mendorong keaktifan anak agar selalu merangsang, maka harus berpedoman satuan kegiatan yang telah di persiapkan oleh guru sebelumnya, guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mendorong semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar secara nyata.
  • 11. 9 b. Ciri-ciri belajar aktif Ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar aktif tersebut yaitu : 1. Situasi kelas merangsang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi terkendali. 2. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan rangasangan berpikir terhadap siswa untuk memecahkan masalah. 3. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa. 4. Kegitan belajar siswa yang bervariasi. 5. Hubungan guru dan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan manusiawi bagaikan hubungan bapak-anak, memimpin bawahan, dll. 6. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku sewaktu-waktu bisa di ubah sesuai kebutuhan siswa. 7. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi hasilyang di capai, tetapi juga dari segi proses belajar yang di lakukan siswa. 8. Adanya keberanian siswamengajukan pendapatnya melalui pernyataan dan gagasan . 9. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar atau salah. (Sriyono, 1992 : 14) c. Prinsip-prinsip belajar aktif yaitu : 1. Stimulus belajar Pesan yang di terima siswa dari guru melalui informasi biasanya membentuk stimulus, stimulus tersebut tersebut dapat berbentuk verbal atau bahasa dalam, visual, auditik, dll.stimulus hendaknya benar-benar mengkomnikasikan informasi atau pesan yang hendaknya di sampaikan oleh guru kepada siswa. Ada dua cara agar pesan tersebut mudah di terima oleh siswa yaitu : a) Adanya pengulangan dari guru sehingga memperkuat pemahaman siswa.
  • 12. 10 b) Memberi pertanyaan-pertanyaan pada siswa. 2. Perhatian dan motivasi Cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, yaitu : a. Cara mengajar yang bervariasi b. Memberikan stimulus baru c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan belajarnya d. Menggunakan alat media yang menarik 3. Respon yang di pelajari Belajar merupakan proses yang aktif sehingga siswa bila di libatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai respon siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa dapatmencapai hasil belajar yang di kehendaki. 4. Penguatan Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dan dalam diri siswa. Penguat yang berasal dari luar seperti nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan pendapat siswa, hadiah dll, sedangkan penguat yang berasal dari dalam diri siswa. B. Pembelajaran IPA Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3) Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Nature of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya.
  • 13. 11 Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992:123) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Jadi, kesimpulan dari uraian di atas sains adalah ilmu pengeta huan yang mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah. C. Metode percobaan (eksperimen) Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium. Kelebihan metode percobaan sebagai berikut : a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi. c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan- terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. Kekurangan metode percobaan sebagai berikut : a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen. b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
  • 14. 12 c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi. Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.