1. Data Puskesmas Cipelang, Gunung Puyuh
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen IT
Di susun oleh :
Abdurahman Fauzi
M. Teguh Panggayuh
Novia Qotrunnisa
Putia Haura Sabila
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KOTA SUKABUMI Tingkat 3
2019
2. BAB 1
Pendahuluan
a. Latar belakang
Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional
(Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem pelayanan
kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan
kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan,
Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri
dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan
semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat
Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat” diantaranya dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini pemerintah telah membangun
puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2
puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan
kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan
makin menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan
umur harapan hidup (Kepmenkes, 2004).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan.
Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain
dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan
terutama dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat
lebih berkembang.
b. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Puskesmas?
2. Apa visi dan misi Puskesmas?
3. Apa peran puskesmas?
4. Apa fungsi puskesmas?
c. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Puskesmas
2. Mengetahui visi dan misi Puskesmas
3. Mengetahui peran puskesmase
4. Mengetahui fungsi puskesmas
3. BAB II
Tinjauan Pustaka
Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok (Depkes RI, 1991). Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab
atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Menurut Kepmenkes RI No.
128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
Fungsi Puskesmas
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka kemampuan untuk
hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di wilayah kerjanya.
Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Indikator Kecamatan Sehat:
lingkungan sehat
1) perilaku sehat
2) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
3) derajat kesehatan penduduk kecamatan
2. Misi Puskesmas
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya,
karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun demikian kegiatan
pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
2. Keluarga Berencana
3. Usaha Peningkatan Gizi
4. 4. Kesehatan Lingkungan
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8. Usaha Kesehatan Sekolah
9. Kesehatan Olah Raga
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat
11. Usaha Kesehatan Kerja
12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
13. Usaha Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata
15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
17. Kesehatan Usia Lanjut
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat
terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga
sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas
dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa ( PKMD ).
Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas seperti tersebut di atas,
Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh
Pemerintah Pusat ( contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk
pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah
Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah
penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa
mengurangi atau menunda kegiatan lain.
Jangkauan Pelayanan Puskesmas
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan, dan kepadatan
penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas. Agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih merata
dan meluas, Puskesmas perlu ditunjang dengan Puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa
yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada, dan Puskesmas keliling. Disamping itu
pergerakkan peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu.
5. BAB III
Pembahasan
Penyakit Jumlah pasien
Ispa 525
Jaringan pulpa dan periapikal 466
Tukak lambung 289
Hipertensi primer 279
Tonsillitis akut 223
Lain-lain 525
Total 2034
Keterangan :
Berdasarkan penyakit yang ada pada grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa penyakit yang paling
banyak diderita yaitu penyakit ispa berjumlah 525. Kemudian penyakit paling banyak ke 2 ada
penyakit pulpa dan jaringan periapikal yang berjumlah 466 pasien dalam sebulan, ke 3 ada
penyakit tukak lambung dengan jumlah 289 pasie dalam sebulan, kemudian ke 4 ada hipertensi
primer dengan jumlah 279 pasien dan yang terakhir di posisi 5 ada tonsilitis akut dengan 223
pasien dalam sebulan.
6. BAB IV
Analisa data
Puskesmas Cipelang merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kecamatan Gunung
Puyuh. Terdapat data dokter yang bertugas dan statistik pasien serta penyakit rata-rata yang diderita
dalam satu bulan. Terdapat data dokter yang bertugas sekitar 3 orang, yaitu 2 dokter umum (dr. Zethana
dan dr. Tri Betawihanta) dan 1 dokter gigi (dr. Siska Permatasari). Selain itu statistik pasien yaitu rata-rata
sekitar 100-150 pengunjung dalam sebulan, dimana rata-rata penyakit yang diderita yaitu penyakit Ispa,
Skabies, lambung, dermatitis, diare, dan hipertensi. Dimana Ispa merupakan salah satu penyakit yang
paling banyak diderita. Selain itu terdapat data jenis pelayanan yairu 7 Poli Puskesmas Cipelang, antara
lain:
1. POLI UMUM ( Poli Dewasa/ Poli Anak/ Poli lansia )
2. POLI GIGI
3. POLI IGD
4. POLI LABORATURIUM
5. POLI KIA & KB
6. POLI TB
7. POLI IMUNISASI
7. BAB V
Penutup
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat di Puskesmas Cipelang, Gunung Puyuh yaitu terdapat lima penyakit
paling banyak diderita yaitu penyakit Ispa, jaringan pulpa dan jaringan periapekal, tukak
lambung, hipertensi primer, dan tonsilitis akut. Ispa merupakan paling besar jumlah penderitanya
yaitu sekitar 525 pasien dalam bulan Agustus 2019.
Saran
Dilakukannya terus peningkatan pelayanan terhadap masyarakatnya. Baik dari segi fasilitas,
maupun sikap petugas puskesmas dalam memberi pelayanan.