Dokumen tersebut membahas bagaimana data digunakan untuk membuat kebijakan berdasarkan bukti ilmiah dengan contoh kasus polio. Proses pengambilan keputusan kebijakan membutuhkan data yang akurat dan tepat waktu dari sistem surveilans, yang dikumpulkan melalui berbagai metode seperti survei lapangan, untuk mengidentifikasi masalah seperti anak yang tidak divaksinasi dan penolakan, serta merancang intervensi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Bagaimana data digunakan untuk membuat kebijakan.pptx
1. Bagaimana data digunakan untuk
membuat kebijakan? dan
Data untuk kebijakan : Pembelajaran
dari Polio
Tugas Review Modul 4
Oleh:
Kelompok 4
Kamal Kasra, SKM, MQIH, PhD
Yudi Pradipta, SKM, MPH
Sri Mulyati, SKM
2. Evidence Based Policy
Kebijakan berbasis bukti ilmiah diperlukan dalam setiap tahapan
manajemen program
- menyusun perencanaan
alokasi sumber daya
(SDM pengorganisasian)
dan Anggaran
- monitoring dan evaluasi
Efektif
Dan
efisien
Dukungan
Stakeholders
3. Kebijakan butuh Data
Sistem surveilans
Rekomendasi Kebijakan
Data yang Cepat
dan Akurat
Instrumen
Metode
Sumber daya
Implementasi
Analisis
Dan
Interpretasi
ADVOKASI ?
4. Proses Decision Making
“Data yang tidak tepat berujung pada kebijakan yang salah”
Belajar dari pengalaman kasus penolakan vax karena alasan agama
Tergantung pada
Kekuatan bukti ilmiah
Sumber daya
Konteks Lingkungan
5. Tantangan
1. Budaya Organisasi
2. Kepemimpinan
3. Politik
4. Sumber daya dan Anggaran
5. SDM dan penguatan/pelatihan
6. Budaya dan Geografis
Implementasi
6. Sumber Data
Data apa yang dibutuhkan ?
Bagaimana cara mengumpulkan data ?
Bagaimana menggunakan data ?
Pembelajaran dari
Penggunaan Data
Populasi Nomaden
Dan
Cakupan Vax
7. Surveilans AFP
Aktivitas Imunisasi Tambahan
Sampling area
Data Mobilisasi Sosial
Survei
Penggerak survei
Isu :
Anak Absen
Penolakan
Area yang tidak dikunjungi
Beberapa alasan penolakan :
Keamanan, Politik, Miskonsepsi,
kampanye berulang
Menanyakan
pertanyaan yang tepat
& cukup
“Data yang dikumpul dapat mengubah intervensi”