3. Teori Permintaan
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai
barang dan jasa tersebut.
Pengertian dari teori permintaan yaitu salah satu teori yang digunakan untuk hubungan
antara penjual dengan pembeli. Teori permintaan itu sendiri menjelaskan sifat
bagaimana permintaan pembeli dalam sauatu komuditas baik barang maupun jasa.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan
1. Harga barang itu sendiri
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan konsumen
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia
6. Jumlah dan jenis barang pengganti
7. Harga barang yang lain
8. Tingkat penghasilan konsumen
9. Waktu/tempat
5. Hukum Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang
menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang
yaitu sebagai berikut :
“Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut
semakin bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang.”
6. Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah grafik yang menggambarkan
hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah
permintaan.
Apa yang dimaksud dengan jumlah permintaan ???
Jumlah permintaan dipasar adalah total semua
barang permintaan pada berbagai tingkat harga
sehingga, kurva permintaan diperoleh dengan
menggabungkan kurva permintaan individu.
7. Teori penawaran
Penawaran adalah salah satu kekuatan yang mendorong bekerjanya
ekonomi pasar. Penawaran juga merupakan salah satu faktor yang
menentukan berapa banyak sebuah barang dihasilkan dan berapa
harga yang dikenakan untuk barang tersebutketika dijual.
8. Pengertian Penawaran Menurut Ahman (2009-9-99)
“Penawaran diartikan sebagai keseluruhan jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan dalam berbagai kemungkinan harga yang berlaku di
pasar dalam satu periode tertentu.”
9. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Penawaran
Menurut Ahman (2009-99-100), faktor-faktor yang memengaruhi penawaran adalah
sebagai berikut :
a. Harga pasar
b. Biaya produksi
c. Keuntungan yang diharapkan
d. Teknologi produksi
e. Persaingan
f. Kebijaksanaan pemerintah
10. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang emunjukan hubungan di
antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut
yang ditawarkan.
Kurva penawaran bersifat positif, yaitu jika harga barang naik, maka
jumlah barang dan jasa yang akan ditawarkan naik.
11. Teori Harga Pasar
Harga pasar adalah harga ekonomi dari suatu barang atau
jasa yang ditawarkan di pasaran.
Di dalam teori ekonomi juga disebutkan bahwa, harga
pasar merupakan titk temu antara kekuatan penawaran
dan permintaan.
12. Keseimbangan Pasar
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan
menghasilkan suatu tingkat harga tertentu yang stabil. Pada tingkat
harga tersebut, kuantitas barang yang diminta sama dengan
kuantitas barang yang ditawarkan. sedangkan tingkat harga lainnya
akan mengakibatkan disekuilibrium (ketida kseimbangan pasar), dan
bersifat labil (mudah berubah-ubah karena berbagai factor).
14. TEORI ELASTISITAS BAB III
Elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang maupun
yang ditawarkan karena adanya perubahan harga.
Jika jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan relative
besar tingkat terpengaruhnya karena ada perubahan harga
tersebut, maka permintaan dan penawaran ini dikatakan elastic.
Sebaliknya jika perubahan harga ini relative tidak ada
pengaruhnya maka permintaan dan penawaran inelastis
15. KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN
1. Jika koefisien elastisitas (> 1) maka elastisitasnya disebut
elastis
2. Jika koefisien elastisitas (<1) maka elastisitasnya disebut
inelastis
3. Jika koefisien elastisitas (=1) maka elastisitasnya disebut
unitary elastic
4. Jika koefisien elastisitas (=0) maka elastisitasnya disebut
perfect inelastic (inelastic sempurna)
5. Jika koefisien elastisitas tak terhingga (=W) maka
elastisitasnya disebut perfect elastis
16. CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan
presentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan.
Arc elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan
jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan
harga. Perubahan harga dan jumlah yang diminta
mempunyai rentang jarak.
17. POINT ELASTISITAS
Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya
perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi
perubahan. Misalnya harga mobil Alphard dari Rp 1,5
milliard turun Rp 20 juta. Menggambarkan skala seperti
ini akan kesulitan.
Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan
waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan atau
penawaran. Kita dapat memandang pengertian
elastisitas secara geometris dan mungkin sampai
kepada pemecahan yang jauh lebih sederhana.
18. ELASTIS SEMPURNA
Bila kurva permintaan sejjar sumbu x maka besarnya
tingkat elastisitas (=W). Keadaan ini disebut elastis
sempurna yang berarti berapapun jumlah yang diminta
harga akan tetap.
19. INELASTIS SEMPURNA
Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat
elastisitas =0. keadaan ini disebut inelastic sempurna.
20. z
ELASTISITAS SILANG
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
barang berhubungan satu sama alin. Jika kita lihat barang X dan Y,
elastisitas silang barang X terhadap barang y sama dengan
presentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan presentasi
p harga barang Y.
21. z
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
berhubungan satu sama lain. Elastisitas silang barang X terhadap
barang Y sama dengan presentasi perubahan barang X yang dibeli
dibagi dengan p harga barang Y
Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan
batas-batas suatu industry, tapi penggunaannya dalam bidang ini
memiliki beberapa komplikasi. Elastisitas silang yang tinggi
menunjukan hubungan yang erat atau barang dalam industry yang
sama elastisitas silang yang rendah menunjukkan hubungan yang
renggang atau barang dan industry yang berlainan.
22. z
ELASTISITAS PENAWARAN
Konsep elastisitas penawaran sama dengan konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk pengkuran
koefisien juga sama :
Dalam elastsitas penawaran tidak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koefisien elastis,
kecuali dalam keadaan yang tidak biasa, yaitu mengenai kuva yang miring ke bawah. Suatu
perubahanharga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva
penawaran miring ke arah kanan atas, jadi X dan P adalah positif keduanya atau negative keduanya.
Oleh sebab itu, koefisien elastisitas selalu positif.
23. ELASTISITAS PENDAPATAN
Elastisitas pendapatan adalah elastsitas yang menunjukan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan
perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini dengan
asumsi bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi pembelian
barang bila pendapatannya berubah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai
berikut :
24. Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut :
Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu :
a. Jika Ei>1; barang yang diminta adalah barang superior.
b. Jika 0<Ei<1; barang yang diminta adalah barang kebutuhan
pokok
25. Perubahan Permintaan Barang Lux Karena
Adanya Kenaikan In-come
Barang luxury adalah barang yang diebeli dalam jumlah yang
lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah.
26. Perubahan Permintaan Barang Interior
Karena Adanya Kenaikan Income
Barang interior adalah barang yang dalam jumlah lebih sedikit
atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah.
32. Pendekatan Tradisional Untuk Mengungkapkan
Perilaku Konsumen
Cardinal Utility menggunakan pendekatan
marginal utility dan total utility.
Ordinal Utility menggunakan
pendekatan indifference curve (IC)
40. Asumsi
Teori
Cardinal
Utility seseorang bisa diukur dengan uang
Berlakunya Hukum Gossen (Law of
Diminishing Marginal Utility) yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit barang yang
dikonsumsi.
Konsumen bersifat rasional (konsumen harus
dapat dipahami menurut logika umum)
49. Pengertian :
Produksi → transformasi atau pengubahan factor produksi menjadi barang
produksi atau suatu proses input yang diubah/dikelola dan menghasilkan
output.
Perilaku produsen → Tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa
input yang dimilikinya. Saat produsen mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya dapat dikatakan mereka berada dalam keseimbangan
atau ekuilibrium.
Contoh :
Misal dalam proses produksi hanya terdiri dua
input yakni labor (tenaga kerja) dan capital (modal)
Input Proses P1 Proses P2 Proses P3
Labor 2 3 4
Capital 3 2 1
50. Konsep Jangka Waktu Dalam Proses
Produksi
secara general susah untuk mengklafikasikan jangka waktu menyebabkan
teori ekonomi acuan jangka pendek dan jangka panjang bukan
berdasarkan waktu tetapi apakah produsen dapat mengubah faktor
produksi yang ia gunakan atau tidak.
Jangka pendek → jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga
perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang
digunakan dan hanya memiliki satu factor produksi bervariabel.
Sedangkan factor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya
oleh produsen berapapun output yang dihasilkan misal tanah, Gedung,
mesin, dsb.
Jangka Panjang → semua factor produksi dapat diubah jumlahnya
sehingga prodsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi
factor- factor yang paling efisien dan semua sumber ialah variabel.
51. Fungsi Produksi
Ialah hubungan fisik antara masukan dengan jasa yang dihasilkan tanpa
memperhitungkan harga. Jumlah output pun tergantung kepada jumlah
input serta Teknik produksi yang digunakan.
Barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi yang
merupakan variabel bebas, dengan sistematik :
Hubungan antara output dan input bisa dalam bentuk linear maupun tidak
linear.
Bentuk fungsi Linear
Bentuk fungsi Quaditrik
Bentuk fungsi Cubic
Q = F(C,L,B,S)
Q = output l= labor S = skill
C = capital b= bahan baku
52. Bentuk fungsi linear
Bentuk fungsi Quaditrik Bentuk fungsi cubic :
Q = a + bX
Q = a + b1X + b2X2 Q = a + b1X + b2X2 +b3X3
53. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK.
Analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan
dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP marginal
product). Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang
tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu
tenaga kerja (labor).
o AP= TP/Labor
o MP TP2-TP1
o Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
o MP = ∂ TP/ ∂ L
54. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Diminishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum
Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns).
Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah) yang sedikit digunakan
sumber yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak efisien. Dengan
menambah sumber variabel terus menerus, maka TP akan terus-menerus
bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Low of Diminishing Returns
mulai bekerja dan penambahan sumber variabel dengan jumlah yang
terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan TP yang semakin
berkurang
55. sumbu horizontal menunjukkan jumlah factor produksi tenaga kerja yang
digunakan dalam proses produksi dan sumbu vertical menunjukkan jumlah
barang yang dihasilkan (Q). Dalam hal ini faktor produksi tanah dianggap
sebagai faktor produksi tetap. tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya
akan tetap meningkatkan jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah
tenaga kerja tertentu, produksi total aka mencapai maksimum; yang
berart pada tambahan tenaga kerja berikutnya justru akan menurunkan
jumlah produksi total (TP).
Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan dengan
peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai titik maksimal padi
titik belok dari kurvaproduksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan
produksi total menjadi mulai semakin menurun, dan menurun terus sampai
sama dengan nol pada saat produksi total mencapai titik maksimum
produksi rata-rata (AP) itu meanurun terus dengan tambahan jumlah
tenaga kerja lebih lanjut. Kurva produksi rata-rata (AP) dapat diturunkan
dengan cara menarik garis lurus yang menghubungkan kurva produksi
total (TP) dengan titik asal (0). Sebagai misal pada jumlah tenaga kerja
OL1 tingkat produksi total adalah AL sehingga produksi rata-rata (AP)
adalah lereng dari garis lurus OA. Pada jumlah tenaga kerja L1 berarti
bahwa produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produksi rata-rata
(AP).
56. Hubungan antara TP, AP, dan MP
Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat
produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi
yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik
maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum,
maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan
nol. Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP).
Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi-marjinal (MPI lebih tinggi daripada
produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-rata (AP) menurun produksi marjinal
(MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada
saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama
dengan produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan
kurva produksi marjinal (MP).
Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah:
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
2. 2. Jika AP maximum maka MPP - AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
57. Tahapan dalam Fungsi Produksi
Tahap I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat
produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP).
Tahap II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat
produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama
dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.
Tahap III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas
tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan
labor.
Dengan tingkat harga penjualan produksi yang sama untuk per unitnya, hal ini akan
berarti memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi, efisiensi produksi yang
maksimal akan terjadi pada tahap II.
58. Produksi Jangka Panjang
ISOQUANT
Isoproduk atau isoguant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai
kemungkinan kombinasi teknis antara dua inputyang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu”.
SIFATnya :
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
C. Kurva isoguant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlahi produksi yang lebih banyak
atau dengan kata lain semakin jauh kufva isoguant Ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi
tingkat produksi barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling
bersinggungan.
59. Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.3
dengan sumbu horizontal menunjukkan factor
produksi tenaga kerja dan sumbu vertical
menunjukkan factor.
MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus
dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi,
tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoguant pada titik khusus. Dari Gambar 5.3 besarnya
slope MRTS di titik C adalah:
MRTS di C= -∆K/ ∆ L
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L-nya:
K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif
K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
60. BENTUK ISOQUANT LAIN
Bentuk isoquant yang lainear menunjukkan adanya
Substitusi input kapital dan labor adalah sempurna.
Dalam proses produksi mesti ada minimal per kapita
Dan ada minimal labor.
BENTUK ISOQUANT YANG INPUT OUTPUT.
Bentuk Isoguant yang berupa huruf L seperti di atas
menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital
dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya terjadi
pada kebutuhan minimum saja..
Kapital
O Labor
Kapital
O
Labor
IQ
61. ISOCOST
“Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan
kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen
dengan sejumlah anggaran tertentu.”
Letak iso-biaya ini tergantung pada besarnya anggaran belanja perusahaan
serta harga faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi oleh
perusahaan yang bersangkutan. Semakin besar anggaran perusahaan
dengan harga faktor produksi yang tetap, maka letak dan garis iso-biaya ini
akan semakin menjauhi titik asal (nol). Selanjutnya perubahan harga salah
satu faktor produksi apabila jumlah anggaran tetap akan menyebabkan
lereng dan kurva iso-biaya itu berubah.
Slope kurva isocost adalah
M/Pk ; M/PK = M/Pk x Pl/M = Pi/Pk
Sedang Fungsi TC = Pl L + Pk k
62. Perubahan Isocost
Kurva Isocost berubah jika Harga factor Produksi Labor turun atau naik
sedang lainnya tetap.
Jika harga Labor bertambah murah maka kurva
Isocost bergeser ke kanan dari KL2 menjadi KL3
Kurva isocost Berubah jika Harga factor Produksi
Kapital turun atau naik sedang lainnya tetap.
j Jika Harga kapital bertambah murah makan kurva isocost
eser ke bergeser ke atas dari K2L menjadi K3L
63. Kurva isocost berubah jika jumlah modal (DANA) berubah berkurang atau
bertambah.
Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergeser ke atas dari
K2L2 menjadi K3L3.
64. Titik c menunjukkan produksi yang optimum dimana
produsen mengalami proses keseimbangan. Pada
saat itu dalam posisi ;
MRTS = Slope Iso Quant
-MPl/MPk = -Pl/Pk
Pl . MPk = Pk.MPl
Pers diatas masing masing ruas kiri dan kanan dibagi
Pl. PC maka hasil :
𝑃𝑙 .𝑀𝑃𝑘
𝑃𝑙 .𝑃𝑘
=
𝑃𝑘 .𝑀𝑃𝑙
𝑃𝑙 .𝑃𝑘
𝑀𝑃𝐾
𝑃𝑘
=
𝑀𝑃𝑙
𝑃𝑙
65. Jalur Ekspansi
Jalur peluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost
combination (LCC) di bebagai isquant. Least cost combination adalah
suatu titik yang menjukkan cost terkecil untuk menghasilkan jumlah produk
tertentu.
Jalur Ekspansi E1-E2-E3 adalah jalur ekspansi untuk jangka Panjang karena
perusahaan mengubah – ubah semua masukan, factor produk K dan
factor produksi L.
66. Hasil dari pengembangan Skala Usaha
(Return to Scale)
Jika input ditambah maka output akan bertambah, Jika L adalah Labor dan C
adalah kapita dan Q adalah output maka :
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
= aL + aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan
(1) b > a ; (2) b = a dan (3) b < a
Apabila terjadi :
1. b > a = increasing return to scale. (input dan kapita ditambah 20% meningkat 30%)
2. b = a = constant return to scale (input dan kapital ditambah 20%, meningkat 20%)
3. b < a = decreasing return to scale (input dan kapital ditambah 20%, meningkat 10%)
67.
68. Memilih kombinasi input yang efisien
Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang
memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan
kombinasi dua input di beberapa tingkat isoguant.
• Garis batas yang membatasi antara daerah yang relevan dan
daerah yang tidak relevant dinamakan ridge-line. Ada dua
macam ridge-line, yaitu ridge-line atas dan ridge-line bawah.
• Berdasarkan ridge-line yang pertama dan ridge-line yang kedua
ini, maka produsen yang rasional hanya akan berproduksi di
daerah antara kedua ridge-line tersebut dan dinamakan daerah
yang relevan untuk melakukan kegiatan produksi. Oleh karena
itu, daerah ini disebut “relevant”.
• daerah daerah di luar relevant range merupakan daerah yang
tidak relevan bagi produsen untuk melakukan kegiatan
produksinya. Oleh karena itu, kedua daerah di atas dan di
bawah relevant range disebut irrelevant range
• Daerah yang terbatasi ridge-line itu merupakan daerah yang
relevan untuk memproduksi suatu output dengan
mengombinasikan input yang digunakan
69. Kombinasi ongkos terkecil
Jika terjadi perubahan dalam
ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Garis
yang menghubungkan semua titik
keseimbangan produsen, yaitu
titik singgung antara isoguant dan
isocost dinamakan jalur perluasan
(expansion path).
Bagi perusahaan yang ingin
meminimumkan ongkos produksi
untuk suatu tingkat output
tertentu disebut dengan least cost
resources combinations.
72. Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya
terdapat banyak penjual dan pembeli. Namun demikian, kedua pihak
tidak dapat memengaruhi harga, karena harga telah ditentukan oleh
pasar itu sendiri (keseluruhan permintaan dan penawaran).
Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam pasar
persaingan sempurna. para pelaku ekonomi di pasar persaingan
sempurna juga sama-sama telah mengetahui kondisi dan memiliki
informasi yang terkait dengan pasar.
73. Pembentukan harga benar-benar terjadi karena
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan
dari sisi konsumen, sedangkan penawaran dari
sisi produsen atau penjual. Bentuk pasar
persaingan sempurna ada di bidang produksi
dan perdagangan hasil pertanian serta
perikanan.
75. 1. Banyak pembeli/perusahaan dalam pasar.
2. Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga
3. Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar ke/dari pasar.
4. Setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual barang yang sam
(homogen).
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar.
77. Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil
dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga
relatif tidak berubah. Permintaan total (total revenue) perusahaan sama
dengan jumlah output dikali harga jual. Karena ketidakmampuan penjual dan
pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers), maka harga secara
otomatis telah ditentukan (given) oleh pasar. Dengan demikian penerimaan
rata–rata (average avenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue)
adalah sama dengan harga.
78. Keterangan gambar :
• Pada kurva (a) Industri, menunjukkan tingkat harga dalam
pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran.
• Pada kurva (b) Perusahaan, menunjukkan jumlah output
perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar,
maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak
berubah.
• Karena perusahaan individual bertindak sebagai price
takers, maka kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan berupa garis horisontal sebesar P
• Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata–
rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR)
dan sama dengan harga (P).
• Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut
kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
79. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PADA PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Perusahaan akan bekerja dalam situasi jangka pendek dan jangka panjang, dimana
keduanya memiliki model pemaksimuman keuntungan (max profit) yang berbeda-
beda. Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa
menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-produsen baru
masuk ke dalam pasar. Sedangkan analisis jangka panjang (long run) adalah di mana
dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan
yang telah ada maupun pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha
baru yang masuk ke pasar.
80. Pemaksimuman Keuntungan pada Ekuilibrium Suatu
perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika :
Mencapai keuntungan (profit, π) maksimum. Keuntungan
(π) adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC)
dan total revenue (TR). Dengan demikian dapat dituliskan
sebagai berikut: π = TR – TC. Seperti telah dibahas pada
bab sebelumnya, bahwa ekuilibrium perusahaan dalam
asumsi pasar persaingan sempurna, secara grafis dapat
ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu : (1)
Menggunakan kurva TR dan TC (2) Menggunakan kurva
MR dan MC
81. EKUILIBRIUM PERUSAHAAN
MENGGUNAKAN KURVA TR DAN TC
Kurva TR adalah suatu garis lurus melalui origin, yang
menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada
semua tingkat output. Produsen akan selalu menerima harga
atau price taker dan dapat menjual setiap outputnya pada
harga pasar yang berlaku dengan TR yang naik secara
proporsional dengan volume penjualannya. Slope kurva TR
adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan dan sama
dengan harga pasar (P), karena semua unit output dijual
pada harga yang sama. Dengan demikian secara matematis
dapat dituliskan : MR = AR = P = Pekuilibrium
82. Slope kurva TR adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan
dan sama dengan harga pasar (P), karena semua unit output
dijual pada harga yang sama. Dengan demikian secara matematis
dapat dituliskan :
MR = AR = P = Pekuilibrium
83. ■ Maksimisasi keuntungan atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal
revenue sama dengan marginal cost (atau MR=MC). Karena MR untuk perusahaan pada
pasar persaingan sempurna adalah P, maka output optimal dihasilkan jika P = MC. Seperti
pada gambar di output optimal untuk pasar persaingan sempurna jangka pendek di bawah
ini :
Ekuilibrium Perusahaan Menggunakan Kurva MR dan MC
Digambarkan oleh Kurva MR dan TMC
Dari gambar di atar Q* merupakan
output optimal yang bisa
memaksimumkan keuntungan
perusahaan tersebut. Daerah persegi
panjang sebesar (Pe — ATC) x 0*
merupakan total keuntungan
perusahaan tersebut
84. Keputusan perusahaan jangka pendek dalam pasar persaingan sempurna :
Jika Pe > AVC, maka perusahaan masih bisa melanjutkan usahanya.
Meskipun perusahaan mengalami kerugian (P < ATC), tetapi kontribusi marjin
yang diperoleh adalah positif, dan hal ini bisa membantu mengurangi biaya
tetap. Sebaliknya jika Pe < AVC, maka perusahaan sebaiknya ditutup karena
semakin banyak yang diproduksi, semakin rugi. Maka dapatlah ditarik
kesimpulan untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam jangka pendek :
(a) Jika MC < MR total keuntungan belum maksimum, perusahaan harus
meningkatkan outputnya.
(b) Jika MC > MR tingkat keuntungan menjadi menurun, perusahaan harus
menghentikan produksinya.
(c) Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka pendek adalah maksimum.
Karena itu untuk perusahaan-perusahaan yang berada pada pasar persaingan
sempurna untuk memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan
melakukan peningkatan volume penjualan sebesar-besarny
86. a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat.
Syarat pertama adalah untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan
adalah yang 15 paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi
berbagai gabungan faktor-faktor produksi, yang paling efisien adalah gabungan
yang mengeluarkan biaya paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap
tingkat produksi.
Syarat yang kedua adalah industri secara keseluruhan harus memproduksi
barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC
mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan
tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi
yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
87. b. Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat
berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang
tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga
tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna dibandingkan bentuk/struktur pasar-
pasar yang lain, adalah
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2. Adanya kebebasan untuk memilih (choice)
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3. Membatasi pilihan konsumen
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
88. P a s a r
P e r s a i n g a n
T i d a k S e m p u r n a
( P a s a r M o n o p o l i s t i k )
90. Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada
diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsure-unsur sifat monopoli, dan unsure-
unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat
didefenisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang berbeda corak (different products).
Dalam pasar persaingan monopolistik konsumen merasakan adanya perbedaan
karakteristik Dari komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan
komoditas-komoditas yang dihasilkan perusahaan lainnya. Dalam hal ini dijumpai
banyak aspek deferensiasi komoditas. Sebagai contohnya, perbedaan komoditas bisa
didasarkan atas perbedaan bentuk fisiknya seperti bedafungsi, design dan kualitas.
Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merk, logo atau kemasan.
Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang
terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas,
kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas,
pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak
komoditas makanan adalah contoh-contoh komoditas monopolistic yang umum
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
92. 1. Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis,
namun demikian ia tidaklah sebanyak dalam pasar persaingan
sempurna. Apabila didalam pasar sudah terdapat beberapa puluh
perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud.
Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut
ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaanperusahaan lainnya.
Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang
relative sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu
perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan
produksi dalam keseluruhan pasar.
93. 2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar
persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna. Seperti telah
diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan adalah
serupa. Oleh karenanya sukar membedakan yang mana yang merupakan
produksi suatu perusahaan, dan mana pula produksi perusahaan lainnya.
Perusahan dalam pasar persaingan monopolistic berbeda coraknya
(differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi
suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan
dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam
pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan”
(after-sale service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
94. 3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang
tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistic dapat mempengaruhi harga.
Namun demikian pengaruhnya ini relative kecil kalau dibandingkan
dengan perusahaan ologopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi
harga oleh perusahaan monopolistic bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated
product
95. 4. Kemasukan Dalam Industri Relatif Mudah
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan
monopolistic tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah
seberapa seperti didalam ologopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah
seperti didalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang
pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relative besar kalau dibandingkan
dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Yang kedua ialah
karena perusahaan itu harus menghasilkan barang barang yang berbeda coraknya
dengan yang sudah tersedia dipasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk
memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha
memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada dipasar, dan harus
dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut
96. 5. Persaingan Mempromosi Penjualan Yang Sangat Aktif
Harga bukanlan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaanperusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga
relative tinggi, tetapi masih tetap dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini
menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi
citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non price competition).
Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu dan desain barang,
melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik,
dan sebagainya.Jika dipikirkan sejenak, ternyata banyak sekali pasar dengan sifat-sifat tersebut:
CD, film, permaianan computer, restoran, les piano, kue, furniture, dan sebagainya.
99. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
1. Keimbangan jangka pendek
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka
pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal. Adapun dalam jangka panjang
perusahaan hanya Menikmati laba normal. Keseimbangan jangka pendek tercapai bila
MR=MC, karena memiliki daya monopoli walau terbatas. Kondisi keseimbangan
perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan
perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli. Pada saat MR=MC di titik E, sama
halnya dengan perusahaan monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marginal
(P>MC). Tetapi kemampuan eksploitasi laba relatif terbatas, karena kurva permintaan
yang di hadapi sangat landai.
100. 2. Keseimbangan Jangka Panjang
Di bandingkan dengan pasar monopoli,
persaingan monopolistik masih lebih baik
dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan
yang hilang (dead weight loss). Namun tetap
kurang efisien dibanding pasar persaingan
sempurna.
101. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
1. Kelebihan pasar monopolistis.
a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat
memilih produk yang terbaik baginya.
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk
yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
102. 2. Kekurangan Pasar Monopolistis
a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
c. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
103. Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih
efisien dibanding pasar persaingan sempurna:
1. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC)
2. Kapasitas berlebihan (excess capacity)
Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang, perusahaan sebenarnya
tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab titik persinggungan
antara kurva AC dan kurva D bukan titik terendah pada kurva AC. Jika perusahaan
ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output harus di tambah sampai
dengan output pada AC minimum.
105. ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan
pesaing Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni
atau pure monopoly Produk yang dijual di pasar tersebut
tak memiliki barang substitusinya Produk yang dijual oleh
sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan
barang lain yang dijual dalam perekonomian. Perubahan
harga dan output produk lain yang dijual dalam
perekonomian tak memengaruhi sang monopoli.
Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang
monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam
perekonomian.
105
106. Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam
rangkaian kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaan
bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai
substitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai
industrinya juga. Monopoli, seperti halnya persaingan sempurna, hanya ada
dalam teori saja, di mana sejumlah
107. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
1. Pasar Monopoli adalah industri Satu Perusahan
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam
Industri
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
107
108. TERDAPAT TIGA FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN MUNCULNYA
PASAR (PERUSAHAAN) MONOPOLI KETIGA FAKTOR TERSEBUT ADALAH:
108
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan
tidakdimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic
of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan.
109. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN
YANG AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam
industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada
perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu
industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar.
Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya
perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak
sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya
perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana
perusahaan itu bergerak.
110. SUATU PERUSAHAAN MONOPOLI BISA TIMBUL KARENA
BEBERAPA SEBAB, ANTARA LAIN:
• Penguasaan Bahan MentahKalau
X adalah input utama untuk
produk Y, maka penguasaan
sumber X akan bisa menimbulkan
perusahaan monopoli untuk
barang Y, dengan jalan menolak
penjualan X kepada perusahaan
lain. Contoh PDAM, Pertamina
• Hak patenMerupakan suatu
sumber terjadinya monopoli untuk
suatu macam barang tertentu
atau cara produksi tertentu
Contoh produk-produk Microsft
Windows
• Terbatasnya PasarDibanding dengan
skala minimum perusahaan pasar yang
ada masih terbatas, mungkin hanya bisa
memberikan "ruang hidup untuk satu
perusahaan saja. Dengan istilah lain,
karena adanya economies of scale yang
besar, tetapi luas pasar yang terbatas,
maka satu perusahaan saja sudah
mampu memenuhi permintaan pasar.
Akibatnya kalau ada perusahaan baru
yang berminat masuk ke dalam pasar
tersebut akan mengalami kesulitan dalam
menjual barangnya Jadi di dalam pasar
tetap hanya ada satu penjual
• Pemberian Hak Monopoli oleh
PemerintahAda kalanya hak monopili
diberikan oleh pemerintah. Contoh PELNI
pada jalur tertentu
111. Jika MR>MC berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan
yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti
bahwa seorang manager dapat meningkatkan laba perusahaan dengan
meningkatkan produksi. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat
output optimal pada saat MC=MR yang secara sistematis sebagai
berikut :
PENENTUAN BESARNYA HARGA
DAN OUTPUT
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
112. POSISI KESEIMBANGAN
Dalam persaingan monopolis secara umum seorang
monopolis harus membuat untung. Ada atau tidaknya laba
tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang
dihadapi oleh sang monopolis dan keadaan biayanya.
Sang monopolis menghadapi kurva permintaan atas
produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang dijual per
unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini
mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal sang
monopolis dalam hubungannya dengan harga.
113. HUBUNGAN P, TR DAN MR
Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total
berkurang, bukan bertambah. Pendapatan marginal pada berbagai tingkay
penjualan per unit waktu untuk sang monopolis akan lebih rendah dari
harga per unit pada tingkat penjualan ini.
114. MONOPOLIS YANG
MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
Laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat
MC=MR. Laba maksimal dicapai bila monopolis
menjual produksinya dengan tingkat harga
sebesar OP1 dengan jumlah barang yang dijual
sebanyak OQ. Jika monopolis menjual dengan
jumlah lebih banyak atau lebih sedikit laba yang
diperolehnya tidak maksimal atau belum
maksimal. Hal ini dikarenakan produk yang
dijual tidak menuruti kaidah MR=MC.
115. DALAM JANGKA PENDEK
MONOPOLIS MENGALAMI IMPAS
Besarnya harga TR=TC, hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan
harga (P) sehingga TR=OP1KQ dan TC=OQKP1
116. MONOPOLIS YANG
MENDAPATKAN KERUGIAN
Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila kenaikan
ongkos rata-rata yang terus-menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar
dari pada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR=0P1Lq dan TC=OP2KQ
117. CARA USAHA MONOPOLIS AGAR
TETAP SEBAGAI MONOPOLIS :
117
1. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang
dipakainya.
2. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya
perusahaan lain tidak bisa meniru.
3. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala
perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain
akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga
menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua duanya akan
menderita rugi.
118. KERUGIAN ADANYA
PENGATURAN MONOPOLI
Kerugian Adanya Monopoli dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa
kerugian masyarakat dan adanya mnopoli bukan hanya timbul karena
perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas keuntungan yang
wajar tetapi ada bentuk-bentuk kerugian lain.
118
119. TINDAKAN-TINDAKANYANG BISA DILAKUKAN
PEMERINTAH YANG BISA MENGURANGI
DAMPAK NEGATIF DARI MONOPOLI TERHADAP
MASYARAKAT ADALAH.
119
1. Menetapkan Undang-Undang Anti Monopoli.
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan
didalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan
monopoli.
4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopoli
120. KERUGIAN ADANYA
PENGATURAN MONOPOLI
120
PENGATURAN HARGA
Pemerintah bisa mengawasiuntuk
mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara, seperti
perusahaan gas dan listrik
PENGATURAN HARGA
PADAKASUS MONOPOLI MURNI
DENGAN DECRASING COST
121. DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk
memperluas pasar dengan cara menjual barang yang
dihasilkannya di pasar yang berbeda. Diskriminasi harga
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Diskriminasi harga derajat pertama
2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua
3. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
1. SIFAT DISKRIMINASI HARGA
121
122. DISKRIMINASI HARGA
Ada dua syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat
pasar seperti itu.
• Pertama, dia harus sanggup memisahkan pasar
tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli dari pasar
dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali di
pasar dengan harga yang lebih mahal.
• Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing
tingkat harga harus berbeda di antara pasar-
pasar tersebut.
2. PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA
122
123. PENETAPAN HARGA SECARA GRAFIK DAN
NUMERIK
1. MELIHAT PENETAPAN
HARGA DISKRIMINASI
SECARA GRAFIK
123
2. MELIHAT PENETAPAN
HARGA DISKRIMINASI
SECARA NUMERIK
125. yaitu keadaan di mana hanya sedikit
penjual sehingga tindakan seorang
produsen akan mendorong produsen lain
untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah
pasar yangterdapat banyak penjual dan
masing-masing penjualdapat
memengaruhi harga pasar.
Pasar oligopoli
126. Ciri ciri oligopoli
No Asumsi Keterangan
1 Jumlah penjual Lebih dari satu bisa 2, 4, atau 10.
2 Kondisi biaya
Dalam jangka pendek MC bisa mengalami
penurunan,konstan, dan meningkat.
3 Jumlah pembeli
Produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah| | pembeli
yang sangat banyak
4 Kondisi Demand Close subsΘtute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi.
5 Fungsi tujuannya
Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal,
Sedangkan jangka panjang menginginkan menguasai pasar,
6 Strategi penjualan
Strategi penjualan dilakukan dengan mendorong
promosi,desain produk, dan distribusi channel.
7 Reaksi rival
Setiap tindakan yang berkaitan dengan harga,servis,
dankuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing
127. Pasar oligopoli merupakan pasar yang
terdiri daribeberapa produsen
(dua sampai dengan lima produsen),
sedangkan apabila terdiri dua
perusahaan disebut Duopoli.
129. DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri
dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat
kecil,misalnya industri pompa bensin.
Dalam industri ini hanyaada sedikit sekali penjual
(pompa bensin) yang bersaingdalam suatu wilayah
geografis yang kecil.
Oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah
maka salingpengaruh antara mereka bisa dimasukkan
dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
131. Model Cournot :
Model cournot adalah model pasar duopoli
(dua penjual)yang pertama kali diteliti oleh
Augustin Cournot tahun 1938. Model ini
beranggapan bahwa barang yang
dihasilkan dua perusahaan adalah sama
dan bersifat substitut sempurna serta
struktur ongkos produksi perunit sama.
132. Jika salah satu perusahaan pasif dan yang
lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat
digambar dengan mudah. Jika perusahaan
pertama memproduksi setengah
makaperusahaan kedua akan memproduksi
seperempat.
Jika perusahaan pertama memproduksi 1,
maka perusahaan kedua akan
memproduksi 0. Jika perusahaan pertama
memproduksi 0 maka perusahaan kedua
akan memaksimumkan laba dengan
memproduksi setengah
133. Misalkan kurva permintaan yang dihadapi
duopoli adalah:
Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = 𝑄1 + 𝑄2
Kurva marginal revenue (MR) dari masing-
masing duopoli tidak perlu sama. Apabila
keadaan duopolies tidak sama besarnya,
maka perusahaan yang mempunyai
ukuran/skala usaha yang lebih besarakan
memiliki 1/1R yang lebih kecil.
138. Kurva tersebut patah pada tingkat harga
Pe, yang meruapakan harga ekuilibrium
awal. Jika perusahaan oligopolis
menurunkan harga jualnya, maka
perusahaan pesaing akan menandingi
kebijakan tersebut dengan menurunkan
harga juga. Akibatnya permintaan yang ada
di pasar naik, tetapi tidak banyak apabila
perusahaan lain tidak menurunkan harga.
140. Keuntungan dan Kerugian
Pasar oligopoly memberikan banyak pilihan produk
bagi masyarakat dan memungkinkan perusahaan
mampu menghasilkan profit yang maksimum,
namun dalam penerapannya masih terdapat
beberapa kekurangan yang terjadi. Berikut
beberapa keuntungan dan kerugian dalam pasar
ologopoli, yaitu.
141. Keuntungan
•Harga yang stabil memberikan keuntungan bagi konsumen dan ekonomi makro
karena mempermudah dalam menentukan anggaran pengeluaran untuk belanja,
sehingga dengan kondisi yang seperti ini akan sangat menguntungkan bagi
kestabilan siklus perdagangan pasar.
•Adanya inovasi yang berkelanjutan dalam menghasilkan produk terbaru dan untuk
kebutuhan riset dan pengembangan produk sehingga akan memperoleh
keuntungan yang lebih maksimal, dengan keuntungan ini akan digunakan kembali
untuk kegiatan inovasi produk.
•Meratanya tingkat persaingan sehingga memungkinkan semua pelaku pasar
memiliki keuntungan yang sama.
•Masyarakat sangat diuntungkan dengan melimpahnya berbagai jenis produk,
sehingga sangat bebas dalam menentukan dan memilih produk yang sesuai.
•Adanya persaingan antara penjual berdampak pada persaingan dalam
mengutamakan kepuasan masyarakat.
•Kegiatan produksi berjalan lebih efektif.
•Kualitas produk di pasar akan semakin meningkat karena adanya persaingan
antar perusahaan dalam menemukan inovasi-inovasi baru.
142. Kerugian
•Karena perusahaan memiliki pengaruh dalam menentukan
harga pasar, maka potensi persaingan harga juga akan
semakin besar.
•Oligopoli memungkinkan memberi dampak pada loyalnya
konsumen terhadap jenis produk atau merk tertentu,
sehingga akan menyulitkan produsen lain jika ingin
bersaing dengan jenis pasar dan konsumen yang sama.
•Memungkinkan banyaknya hak paten terhadap jenis
produk tertentu oleh perusahaan, sehingga akan
membatasi perusahaan lain untuk mengembangkan jenis
produk yang sama.
•Bagi perusahaan baru yang ingin masuk ke pasar akan
membutuhkan dana investasi yang cukup besar, hal ini
terjadi karena adanya aturan skala ekonomis yang
diberlakukan oleh pasar.
•Adanya persaingan yang berakibat pada beragamnya jenis
produk di pasar, maka untuk memenangkan persaingan
pasar akan membutuhkan biaya besar untuk melakukan
iklan dan promosi.
•Memungkinkan terjadinya pemborosan terhadap
pengolahan sumber daya ekonomi.
•Sulitnya untuk mewujudkan pemerataan pendapatan.
•Munculnya eksploitasi berlebihan dalam kegiatan pasar.