SlideShare a Scribd company logo
1 of 142
Download to read offline
Kelompok 2 Yohana Natalia Christina (1222200005)
Nadia Fransiska Dewi (1222200006)
Maria Dinda Ayu RLS (1222200008)
TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN HARGA
PASAR
Teori Permintaan
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai
barang dan jasa tersebut.
Pengertian dari teori permintaan yaitu salah satu teori yang digunakan untuk hubungan
antara penjual dengan pembeli. Teori permintaan itu sendiri menjelaskan sifat
bagaimana permintaan pembeli dalam sauatu komuditas baik barang maupun jasa.
Faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan
1. Harga barang itu sendiri
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan konsumen
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia
6. Jumlah dan jenis barang pengganti
7. Harga barang yang lain
8. Tingkat penghasilan konsumen
9. Waktu/tempat
Hukum Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang
menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang
yaitu sebagai berikut :
“Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut
semakin bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang.”
Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah grafik yang menggambarkan
hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah
permintaan.
Apa yang dimaksud dengan jumlah permintaan ???
Jumlah permintaan dipasar adalah total semua
barang permintaan pada berbagai tingkat harga
sehingga, kurva permintaan diperoleh dengan
menggabungkan kurva permintaan individu.
Teori penawaran
Penawaran adalah salah satu kekuatan yang mendorong bekerjanya
ekonomi pasar. Penawaran juga merupakan salah satu faktor yang
menentukan berapa banyak sebuah barang dihasilkan dan berapa
harga yang dikenakan untuk barang tersebutketika dijual.
Pengertian Penawaran Menurut Ahman (2009-9-99)
“Penawaran diartikan sebagai keseluruhan jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan dalam berbagai kemungkinan harga yang berlaku di
pasar dalam satu periode tertentu.”
Faktor-faktor Yang Memengaruhi Penawaran
Menurut Ahman (2009-99-100), faktor-faktor yang memengaruhi penawaran adalah
sebagai berikut :
a. Harga pasar
b. Biaya produksi
c. Keuntungan yang diharapkan
d. Teknologi produksi
e. Persaingan
f. Kebijaksanaan pemerintah
Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang emunjukan hubungan di
antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut
yang ditawarkan.
Kurva penawaran bersifat positif, yaitu jika harga barang naik, maka
jumlah barang dan jasa yang akan ditawarkan naik.
Teori Harga Pasar
Harga pasar adalah harga ekonomi dari suatu barang atau
jasa yang ditawarkan di pasaran.
Di dalam teori ekonomi juga disebutkan bahwa, harga
pasar merupakan titk temu antara kekuatan penawaran
dan permintaan.
Keseimbangan Pasar
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan
menghasilkan suatu tingkat harga tertentu yang stabil. Pada tingkat
harga tersebut, kuantitas barang yang diminta sama dengan
kuantitas barang yang ditawarkan. sedangkan tingkat harga lainnya
akan mengakibatkan disekuilibrium (ketida kseimbangan pasar), dan
bersifat labil (mudah berubah-ubah karena berbagai factor).
TEORI
ELASTISITAS
TEORI ELASTISITAS BAB III
Elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang maupun
yang ditawarkan karena adanya perubahan harga.
Jika jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan relative
besar tingkat terpengaruhnya karena ada perubahan harga
tersebut, maka permintaan dan penawaran ini dikatakan elastic.
Sebaliknya jika perubahan harga ini relative tidak ada
pengaruhnya maka permintaan dan penawaran inelastis
KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN
1. Jika koefisien elastisitas (> 1) maka elastisitasnya disebut
elastis
2. Jika koefisien elastisitas (<1) maka elastisitasnya disebut
inelastis
3. Jika koefisien elastisitas (=1) maka elastisitasnya disebut
unitary elastic
4. Jika koefisien elastisitas (=0) maka elastisitasnya disebut
perfect inelastic (inelastic sempurna)
5. Jika koefisien elastisitas tak terhingga (=W) maka
elastisitasnya disebut perfect elastis
CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS
Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan
presentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan.
Arc elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan
jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan
harga. Perubahan harga dan jumlah yang diminta
mempunyai rentang jarak.
POINT ELASTISITAS
Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya
perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi
perubahan. Misalnya harga mobil Alphard dari Rp 1,5
milliard turun Rp 20 juta. Menggambarkan skala seperti
ini akan kesulitan.
Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan
waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan atau
penawaran. Kita dapat memandang pengertian
elastisitas secara geometris dan mungkin sampai
kepada pemecahan yang jauh lebih sederhana.
ELASTIS SEMPURNA
Bila kurva permintaan sejjar sumbu x maka besarnya
tingkat elastisitas (=W). Keadaan ini disebut elastis
sempurna yang berarti berapapun jumlah yang diminta
harga akan tetap.
INELASTIS SEMPURNA
Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat
elastisitas =0. keadaan ini disebut inelastic sempurna.
z
ELASTISITAS SILANG
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
barang berhubungan satu sama alin. Jika kita lihat barang X dan Y,
elastisitas silang barang X terhadap barang y sama dengan
presentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan presentasi
p harga barang Y.
z
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai
berhubungan satu sama lain. Elastisitas silang barang X terhadap
barang Y sama dengan presentasi perubahan barang X yang dibeli
dibagi dengan p harga barang Y
Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan
batas-batas suatu industry, tapi penggunaannya dalam bidang ini
memiliki beberapa komplikasi. Elastisitas silang yang tinggi
menunjukan hubungan yang erat atau barang dalam industry yang
sama elastisitas silang yang rendah menunjukkan hubungan yang
renggang atau barang dan industry yang berlainan.
z
ELASTISITAS PENAWARAN
Konsep elastisitas penawaran sama dengan konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk pengkuran
koefisien juga sama :
Dalam elastsitas penawaran tidak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koefisien elastis,
kecuali dalam keadaan yang tidak biasa, yaitu mengenai kuva yang miring ke bawah. Suatu
perubahanharga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva
penawaran miring ke arah kanan atas, jadi X dan P adalah positif keduanya atau negative keduanya.
Oleh sebab itu, koefisien elastisitas selalu positif.
ELASTISITAS PENDAPATAN
Elastisitas pendapatan adalah elastsitas yang menunjukan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan
perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini dengan
asumsi bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi pembelian
barang bila pendapatannya berubah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut :
Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu :
a. Jika Ei>1; barang yang diminta adalah barang superior.
b. Jika 0<Ei<1; barang yang diminta adalah barang kebutuhan
pokok
Perubahan Permintaan Barang Lux Karena
Adanya Kenaikan In-come
Barang luxury adalah barang yang diebeli dalam jumlah yang
lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah.
Perubahan Permintaan Barang Interior
Karena Adanya Kenaikan Income
Barang interior adalah barang yang dalam jumlah lebih sedikit
atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah.
PERILAKU
KONSUMEN
NAMA
KELOMPOK :
Yohana Natalia
Cristanti (1222200005)
Nadia Fransiska Dewi
(1222200006)
Mari Dinda Ayu R.L.S
(1222200008)
Alasan Mempelajari Perilaku Konsumen
Teori
Perilaku
Konsumen
Nilai Guna
(Utility)
1. Cardinal
Utility
Total Utility
Marginal Utility
2. Ordinal
Utility
Definisi Teori Nilai Guna (Utility)
Pendekatan Tradisional Untuk Mengungkapkan
Perilaku Konsumen
Cardinal Utility menggunakan pendekatan
marginal utility dan total utility.
Ordinal Utility menggunakan
pendekatan indifference curve (IC)
Cardinal Approach
Definisi Nilai Guna Total (Total Utility)
Kurva Nilai Guna
Total Utility
Nilai Guna Batas (Marginal Utility)
Kurva Nilai Guna Batas
(Marginal Utility)
Asumsi
Teori
Cardinal
Utility seseorang bisa diukur dengan uang
Berlakunya Hukum Gossen (Law of
Diminishing Marginal Utility) yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit barang yang
dikonsumsi.
Konsumen bersifat rasional (konsumen harus
dapat dipahami menurut logika umum)
Kritik Pada
Pendekatan
Cardinal
Asumsi Utility Bisa
Diukur adalah Pemikiran
yang keliru
Marginal Utility dari
Uang Tidaklah Konstan
Maksimalisasi Guna
Indefference Curve Approach
(Ordinal Approach)
Asumsi Pendekatan Indeference Curve
Kurva Indefference
Kurva IC Menjauhi Titik Orgin
Kurva IC Tidak
Saling Berpotongan
Perilaku Produsen
Pengertian :
 Produksi → transformasi atau pengubahan factor produksi menjadi barang
produksi atau suatu proses input yang diubah/dikelola dan menghasilkan
output.
 Perilaku produsen → Tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa
input yang dimilikinya. Saat produsen mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya dapat dikatakan mereka berada dalam keseimbangan
atau ekuilibrium.
Contoh :
 Misal dalam proses produksi hanya terdiri dua
input yakni labor (tenaga kerja) dan capital (modal)
Input Proses P1 Proses P2 Proses P3
Labor 2 3 4
Capital 3 2 1
Konsep Jangka Waktu Dalam Proses
Produksi
 secara general susah untuk mengklafikasikan jangka waktu menyebabkan
teori ekonomi acuan jangka pendek dan jangka panjang bukan
berdasarkan waktu tetapi apakah produsen dapat mengubah faktor
produksi yang ia gunakan atau tidak.
 Jangka pendek → jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga
perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang
digunakan dan hanya memiliki satu factor produksi bervariabel.
Sedangkan factor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya
oleh produsen berapapun output yang dihasilkan misal tanah, Gedung,
mesin, dsb.
 Jangka Panjang → semua factor produksi dapat diubah jumlahnya
sehingga prodsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi
factor- factor yang paling efisien dan semua sumber ialah variabel.
Fungsi Produksi
 Ialah hubungan fisik antara masukan dengan jasa yang dihasilkan tanpa
memperhitungkan harga. Jumlah output pun tergantung kepada jumlah
input serta Teknik produksi yang digunakan.
 Barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi yang
merupakan variabel bebas, dengan sistematik :
 Hubungan antara output dan input bisa dalam bentuk linear maupun tidak
linear.
Bentuk fungsi Linear
Bentuk fungsi Quaditrik
Bentuk fungsi Cubic
Q = F(C,L,B,S)
Q = output l= labor S = skill
C = capital b= bahan baku
 Bentuk fungsi linear
 Bentuk fungsi Quaditrik Bentuk fungsi cubic :
Q = a + bX
Q = a + b1X + b2X2 Q = a + b1X + b2X2 +b3X3
ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA
PENDEK.
Analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan
dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP marginal
product). Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang
tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu
tenaga kerja (labor).
o AP= TP/Labor
o MP TP2-TP1
o Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
o MP = ∂ TP/ ∂ L
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law of Diminishing Returns)
 Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum
Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns).
 Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah) yang sedikit digunakan
sumber yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak efisien. Dengan
menambah sumber variabel terus menerus, maka TP akan terus-menerus
bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Low of Diminishing Returns
mulai bekerja dan penambahan sumber variabel dengan jumlah yang
terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan TP yang semakin
berkurang
 sumbu horizontal menunjukkan jumlah factor produksi tenaga kerja yang
digunakan dalam proses produksi dan sumbu vertical menunjukkan jumlah
barang yang dihasilkan (Q). Dalam hal ini faktor produksi tanah dianggap
sebagai faktor produksi tetap. tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya
akan tetap meningkatkan jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah
tenaga kerja tertentu, produksi total aka mencapai maksimum; yang
berart pada tambahan tenaga kerja berikutnya justru akan menurunkan
jumlah produksi total (TP).
 Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan dengan
peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai titik maksimal padi
titik belok dari kurvaproduksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan
produksi total menjadi mulai semakin menurun, dan menurun terus sampai
sama dengan nol pada saat produksi total mencapai titik maksimum
 produksi rata-rata (AP) itu meanurun terus dengan tambahan jumlah
tenaga kerja lebih lanjut. Kurva produksi rata-rata (AP) dapat diturunkan
dengan cara menarik garis lurus yang menghubungkan kurva produksi
total (TP) dengan titik asal (0). Sebagai misal pada jumlah tenaga kerja
OL1 tingkat produksi total adalah AL sehingga produksi rata-rata (AP)
adalah lereng dari garis lurus OA. Pada jumlah tenaga kerja L1 berarti
bahwa produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produksi rata-rata
(AP).
Hubungan antara TP, AP, dan MP
 Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat
produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi
yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik
maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum,
maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan
nol. Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP).
 Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi-marjinal (MPI lebih tinggi daripada
produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-rata (AP) menurun produksi marjinal
(MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada
saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama
dengan produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan
kurva produksi marjinal (MP).
Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah:
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
2. 2. Jika AP maximum maka MPP - AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
Tahapan dalam Fungsi Produksi
 Tahap I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat
produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP).
 Tahap II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat
produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama
dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.
 Tahap III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas
tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan
labor.
 Dengan tingkat harga penjualan produksi yang sama untuk per unitnya, hal ini akan
berarti memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi, efisiensi produksi yang
maksimal akan terjadi pada tahap II.
Produksi Jangka Panjang
ISOQUANT
 Isoproduk atau isoguant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai
kemungkinan kombinasi teknis antara dua inputyang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu”.
 SIFATnya :
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
C. Kurva isoguant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlahi produksi yang lebih banyak
atau dengan kata lain semakin jauh kufva isoguant Ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi
tingkat produksi barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling
bersinggungan.
 Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.3
dengan sumbu horizontal menunjukkan factor
produksi tenaga kerja dan sumbu vertical
menunjukkan factor.
 MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus
dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi,
tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoguant pada titik khusus. Dari Gambar 5.3 besarnya
slope MRTS di titik C adalah:
MRTS di C= -∆K/ ∆ L
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L-nya:
K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif
K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
 BENTUK ISOQUANT LAIN
Bentuk isoquant yang lainear menunjukkan adanya
Substitusi input kapital dan labor adalah sempurna.
Dalam proses produksi mesti ada minimal per kapita
Dan ada minimal labor.
 BENTUK ISOQUANT YANG INPUT OUTPUT.
Bentuk Isoguant yang berupa huruf L seperti di atas
menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital
dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya terjadi
pada kebutuhan minimum saja..
Kapital
O Labor
Kapital
O
Labor
IQ
ISOCOST
 “Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan
kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen
dengan sejumlah anggaran tertentu.”
 Letak iso-biaya ini tergantung pada besarnya anggaran belanja perusahaan
serta harga faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi oleh
perusahaan yang bersangkutan. Semakin besar anggaran perusahaan
dengan harga faktor produksi yang tetap, maka letak dan garis iso-biaya ini
akan semakin menjauhi titik asal (nol). Selanjutnya perubahan harga salah
satu faktor produksi apabila jumlah anggaran tetap akan menyebabkan
lereng dan kurva iso-biaya itu berubah.
 Slope kurva isocost adalah
M/Pk ; M/PK = M/Pk x Pl/M = Pi/Pk
Sedang Fungsi TC = Pl L + Pk k
Perubahan Isocost
 Kurva Isocost berubah jika Harga factor Produksi Labor turun atau naik
sedang lainnya tetap.
Jika harga Labor bertambah murah maka kurva
Isocost bergeser ke kanan dari KL2 menjadi KL3
 Kurva isocost Berubah jika Harga factor Produksi
Kapital turun atau naik sedang lainnya tetap.
j Jika Harga kapital bertambah murah makan kurva isocost
eser ke bergeser ke atas dari K2L menjadi K3L
 Kurva isocost berubah jika jumlah modal (DANA) berubah berkurang atau
bertambah.
Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergeser ke atas dari
K2L2 menjadi K3L3.
Titik c menunjukkan produksi yang optimum dimana
produsen mengalami proses keseimbangan. Pada
saat itu dalam posisi ;
MRTS = Slope Iso Quant
-MPl/MPk = -Pl/Pk
Pl . MPk = Pk.MPl
Pers diatas masing masing ruas kiri dan kanan dibagi
Pl. PC maka hasil :
𝑃𝑙 .𝑀𝑃𝑘
𝑃𝑙 .𝑃𝑘
=
𝑃𝑘 .𝑀𝑃𝑙
𝑃𝑙 .𝑃𝑘
𝑀𝑃𝐾
𝑃𝑘
=
𝑀𝑃𝑙
𝑃𝑙
Jalur Ekspansi
 Jalur peluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost
combination (LCC) di bebagai isquant. Least cost combination adalah
suatu titik yang menjukkan cost terkecil untuk menghasilkan jumlah produk
tertentu.
 Jalur Ekspansi E1-E2-E3 adalah jalur ekspansi untuk jangka Panjang karena
perusahaan mengubah – ubah semua masukan, factor produk K dan
factor produksi L.
Hasil dari pengembangan Skala Usaha
(Return to Scale)
 Jika input ditambah maka output akan bertambah, Jika L adalah Labor dan C
adalah kapita dan Q adalah output maka :
= L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
= aL + aC bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan
(1) b > a ; (2) b = a dan (3) b < a
Apabila terjadi :
1. b > a = increasing return to scale. (input dan kapita ditambah 20% meningkat 30%)
2. b = a = constant return to scale (input dan kapital ditambah 20%, meningkat 20%)
3. b < a = decreasing return to scale (input dan kapital ditambah 20%, meningkat 10%)
Memilih kombinasi input yang efisien
 Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang
memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan
kombinasi dua input di beberapa tingkat isoguant.
• Garis batas yang membatasi antara daerah yang relevan dan
daerah yang tidak relevant dinamakan ridge-line. Ada dua
macam ridge-line, yaitu ridge-line atas dan ridge-line bawah.
• Berdasarkan ridge-line yang pertama dan ridge-line yang kedua
ini, maka produsen yang rasional hanya akan berproduksi di
daerah antara kedua ridge-line tersebut dan dinamakan daerah
yang relevan untuk melakukan kegiatan produksi. Oleh karena
itu, daerah ini disebut “relevant”.
• daerah daerah di luar relevant range merupakan daerah yang
tidak relevan bagi produsen untuk melakukan kegiatan
produksinya. Oleh karena itu, kedua daerah di atas dan di
bawah relevant range disebut irrelevant range
• Daerah yang terbatasi ridge-line itu merupakan daerah yang
relevan untuk memproduksi suatu output dengan
mengombinasikan input yang digunakan
Kombinasi ongkos terkecil
Jika terjadi perubahan dalam
ongkos (dana perusahaan)
sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri. Garis
yang menghubungkan semua titik
keseimbangan produsen, yaitu
titik singgung antara isoguant dan
isocost dinamakan jalur perluasan
(expansion path).
Bagi perusahaan yang ingin
meminimumkan ongkos produksi
untuk suatu tingkat output
tertentu disebut dengan least cost
resources combinations.
MATERI PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA
Pengertian Pasar
Persaingan
Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya
terdapat banyak penjual dan pembeli. Namun demikian, kedua pihak
tidak dapat memengaruhi harga, karena harga telah ditentukan oleh
pasar itu sendiri (keseluruhan permintaan dan penawaran).
Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam pasar
persaingan sempurna. para pelaku ekonomi di pasar persaingan
sempurna juga sama-sama telah mengetahui kondisi dan memiliki
informasi yang terkait dengan pasar.
Pembentukan harga benar-benar terjadi karena
keinginan produsen dan konsumen. Permintaan
dari sisi konsumen, sedangkan penawaran dari
sisi produsen atau penjual. Bentuk pasar
persaingan sempurna ada di bidang produksi
dan perdagangan hasil pertanian serta
perikanan.
Ciri-Ciri Pasar
Persaingan Sempurna
1. Banyak pembeli/perusahaan dalam pasar.
2. Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga
3. Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar ke/dari pasar.
4. Setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual barang yang sam
(homogen).
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar.
Permintaan dan Penawaran
Pada Pasar Persaingan
Sempurna
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil
dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga
relatif tidak berubah. Permintaan total (total revenue) perusahaan sama
dengan jumlah output dikali harga jual. Karena ketidakmampuan penjual dan
pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers), maka harga secara
otomatis telah ditentukan (given) oleh pasar. Dengan demikian penerimaan
rata–rata (average avenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue)
adalah sama dengan harga.
Keterangan gambar :
• Pada kurva (a) Industri, menunjukkan tingkat harga dalam
pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran.
• Pada kurva (b) Perusahaan, menunjukkan jumlah output
perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar,
maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak
berubah.
• Karena perusahaan individual bertindak sebagai price
takers, maka kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan berupa garis horisontal sebesar P
• Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata–
rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR)
dan sama dengan harga (P).
• Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut
kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PADA PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Perusahaan akan bekerja dalam situasi jangka pendek dan jangka panjang, dimana
keduanya memiliki model pemaksimuman keuntungan (max profit) yang berbeda-
beda. Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa
menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-produsen baru
masuk ke dalam pasar. Sedangkan analisis jangka panjang (long run) adalah di mana
dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan
yang telah ada maupun pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha
baru yang masuk ke pasar.
Pemaksimuman Keuntungan pada Ekuilibrium Suatu
perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika :
Mencapai keuntungan (profit, π) maksimum. Keuntungan
(π) adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC)
dan total revenue (TR). Dengan demikian dapat dituliskan
sebagai berikut: π = TR – TC. Seperti telah dibahas pada
bab sebelumnya, bahwa ekuilibrium perusahaan dalam
asumsi pasar persaingan sempurna, secara grafis dapat
ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu : (1)
Menggunakan kurva TR dan TC (2) Menggunakan kurva
MR dan MC
EKUILIBRIUM PERUSAHAAN
MENGGUNAKAN KURVA TR DAN TC
Kurva TR adalah suatu garis lurus melalui origin, yang
menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada
semua tingkat output. Produsen akan selalu menerima harga
atau price taker dan dapat menjual setiap outputnya pada
harga pasar yang berlaku dengan TR yang naik secara
proporsional dengan volume penjualannya. Slope kurva TR
adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan dan sama
dengan harga pasar (P), karena semua unit output dijual
pada harga yang sama. Dengan demikian secara matematis
dapat dituliskan : MR = AR = P = Pekuilibrium
Slope kurva TR adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan
dan sama dengan harga pasar (P), karena semua unit output
dijual pada harga yang sama. Dengan demikian secara matematis
dapat dituliskan :
MR = AR = P = Pekuilibrium
■ Maksimisasi keuntungan atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal
revenue sama dengan marginal cost (atau MR=MC). Karena MR untuk perusahaan pada
pasar persaingan sempurna adalah P, maka output optimal dihasilkan jika P = MC. Seperti
pada gambar di output optimal untuk pasar persaingan sempurna jangka pendek di bawah
ini :
Ekuilibrium Perusahaan Menggunakan Kurva MR dan MC
Digambarkan oleh Kurva MR dan TMC
Dari gambar di atar Q* merupakan
output optimal yang bisa
memaksimumkan keuntungan
perusahaan tersebut. Daerah persegi
panjang sebesar (Pe — ATC) x 0*
merupakan total keuntungan
perusahaan tersebut
Keputusan perusahaan jangka pendek dalam pasar persaingan sempurna :
Jika Pe > AVC, maka perusahaan masih bisa melanjutkan usahanya.
Meskipun perusahaan mengalami kerugian (P < ATC), tetapi kontribusi marjin
yang diperoleh adalah positif, dan hal ini bisa membantu mengurangi biaya
tetap. Sebaliknya jika Pe < AVC, maka perusahaan sebaiknya ditutup karena
semakin banyak yang diproduksi, semakin rugi. Maka dapatlah ditarik
kesimpulan untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam jangka pendek :
(a) Jika MC < MR total keuntungan belum maksimum, perusahaan harus
meningkatkan outputnya.
(b) Jika MC > MR tingkat keuntungan menjadi menurun, perusahaan harus
menghentikan produksinya.
(c) Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka pendek adalah maksimum.
Karena itu untuk perusahaan-perusahaan yang berada pada pasar persaingan
sempurna untuk memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan
melakukan peningkatan volume penjualan sebesar-besarny
Kelebihan dan
Kelemahan
Struktur Pasar
Persaingan
Sempurna
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat.
Syarat pertama adalah untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan
adalah yang 15 paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi
berbagai gabungan faktor-faktor produksi, yang paling efisien adalah gabungan
yang mengeluarkan biaya paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap
tingkat produksi.
Syarat yang kedua adalah industri secara keseluruhan harus memproduksi
barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC
mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan
tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi
yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat
berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang
tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga
tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna dibandingkan bentuk/struktur pasar-
pasar yang lain, adalah
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2. Adanya kebebasan untuk memilih (choice)
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3. Membatasi pilihan konsumen
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
P a s a r
P e r s a i n g a n
T i d a k S e m p u r n a
( P a s a r M o n o p o l i s t i k )
Pengertian
Persaingan Pasar
Monopolistik
Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada
diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsure-unsur sifat monopoli, dan unsure-
unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat
didefenisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang berbeda corak (different products).
Dalam pasar persaingan monopolistik konsumen merasakan adanya perbedaan
karakteristik Dari komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan
komoditas-komoditas yang dihasilkan perusahaan lainnya. Dalam hal ini dijumpai
banyak aspek deferensiasi komoditas. Sebagai contohnya, perbedaan komoditas bisa
didasarkan atas perbedaan bentuk fisiknya seperti bedafungsi, design dan kualitas.
Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merk, logo atau kemasan.
Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang
terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas,
kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas,
pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak
komoditas makanan adalah contoh-contoh komoditas monopolistic yang umum
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
Ciri-Ciri Pasar
Persaingan
Monopolistik
1. Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis,
namun demikian ia tidaklah sebanyak dalam pasar persaingan
sempurna. Apabila didalam pasar sudah terdapat beberapa puluh
perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud.
Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut
ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaanperusahaan lainnya.
Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang
relative sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu
perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan
produksi dalam keseluruhan pasar.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar
persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna. Seperti telah
diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan adalah
serupa. Oleh karenanya sukar membedakan yang mana yang merupakan
produksi suatu perusahaan, dan mana pula produksi perusahaan lainnya.
Perusahan dalam pasar persaingan monopolistic berbeda coraknya
(differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi
suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan
dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam
pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan”
(after-sale service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang
tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistic dapat mempengaruhi harga.
Namun demikian pengaruhnya ini relative kecil kalau dibandingkan
dengan perusahaan ologopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi
harga oleh perusahaan monopolistic bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated
product
4. Kemasukan Dalam Industri Relatif Mudah
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan
monopolistic tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah
seberapa seperti didalam ologopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah
seperti didalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang
pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relative besar kalau dibandingkan
dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Yang kedua ialah
karena perusahaan itu harus menghasilkan barang barang yang berbeda coraknya
dengan yang sudah tersedia dipasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk
memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha
memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada dipasar, dan harus
dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut
5. Persaingan Mempromosi Penjualan Yang Sangat Aktif
Harga bukanlan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaanperusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga
relative tinggi, tetapi masih tetap dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini
menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi
citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non price competition).
Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu dan desain barang,
melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik,
dan sebagainya.Jika dipikirkan sejenak, ternyata banyak sekali pasar dengan sifat-sifat tersebut:
CD, film, permaianan computer, restoran, les piano, kue, furniture, dan sebagainya.
Kesamaan Dan
Perbedaan Pasar
Persaingan Sempurna
Dan Pasar Persaingan
Monopolistik
Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
1. Keimbangan jangka pendek
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka
pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal. Adapun dalam jangka panjang
perusahaan hanya Menikmati laba normal. Keseimbangan jangka pendek tercapai bila
MR=MC, karena memiliki daya monopoli walau terbatas. Kondisi keseimbangan
perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan
perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli. Pada saat MR=MC di titik E, sama
halnya dengan perusahaan monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marginal
(P>MC). Tetapi kemampuan eksploitasi laba relatif terbatas, karena kurva permintaan
yang di hadapi sangat landai.
2. Keseimbangan Jangka Panjang
Di bandingkan dengan pasar monopoli,
persaingan monopolistik masih lebih baik
dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan
yang hilang (dead weight loss). Namun tetap
kurang efisien dibanding pasar persaingan
sempurna.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
1. Kelebihan pasar monopolistis.
a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat
memilih produk yang terbaik baginya.
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk
yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
2. Kekurangan Pasar Monopolistis
a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
c. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih
efisien dibanding pasar persaingan sempurna:
1. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC)
2. Kapasitas berlebihan (excess capacity)
Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang, perusahaan sebenarnya
tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab titik persinggungan
antara kurva AC dan kurva D bukan titik terendah pada kurva AC. Jika perusahaan
ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output harus di tambah sampai
dengan output pada AC minimum.
PASAR
MONOPOLI
KELOMPOK 2
ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar
hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan
pesaing Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni
atau pure monopoly Produk yang dijual di pasar tersebut
tak memiliki barang substitusinya Produk yang dijual oleh
sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan
barang lain yang dijual dalam perekonomian. Perubahan
harga dan output produk lain yang dijual dalam
perekonomian tak memengaruhi sang monopoli.
Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang
monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam
perekonomian.
105
Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam
rangkaian kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaan
bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai
substitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai
industrinya juga. Monopoli, seperti halnya persaingan sempurna, hanya ada
dalam teori saja, di mana sejumlah
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
1. Pasar Monopoli adalah industri Satu Perusahan
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam
Industri
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
107
TERDAPAT TIGA FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN MUNCULNYA
PASAR (PERUSAHAAN) MONOPOLI KETIGA FAKTOR TERSEBUT ADALAH:
108
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan
tidakdimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic
of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN
YANG AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam
industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada
perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu
industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar.
Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya
perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak
sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya
perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana
perusahaan itu bergerak.
SUATU PERUSAHAAN MONOPOLI BISA TIMBUL KARENA
BEBERAPA SEBAB, ANTARA LAIN:
• Penguasaan Bahan MentahKalau
X adalah input utama untuk
produk Y, maka penguasaan
sumber X akan bisa menimbulkan
perusahaan monopoli untuk
barang Y, dengan jalan menolak
penjualan X kepada perusahaan
lain. Contoh PDAM, Pertamina
• Hak patenMerupakan suatu
sumber terjadinya monopoli untuk
suatu macam barang tertentu
atau cara produksi tertentu
Contoh produk-produk Microsft
Windows
• Terbatasnya PasarDibanding dengan
skala minimum perusahaan pasar yang
ada masih terbatas, mungkin hanya bisa
memberikan "ruang hidup untuk satu
perusahaan saja. Dengan istilah lain,
karena adanya economies of scale yang
besar, tetapi luas pasar yang terbatas,
maka satu perusahaan saja sudah
mampu memenuhi permintaan pasar.
Akibatnya kalau ada perusahaan baru
yang berminat masuk ke dalam pasar
tersebut akan mengalami kesulitan dalam
menjual barangnya Jadi di dalam pasar
tetap hanya ada satu penjual
• Pemberian Hak Monopoli oleh
PemerintahAda kalanya hak monopili
diberikan oleh pemerintah. Contoh PELNI
pada jalur tertentu
Jika MR>MC berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan
yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti
bahwa seorang manager dapat meningkatkan laba perusahaan dengan
meningkatkan produksi. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat
output optimal pada saat MC=MR yang secara sistematis sebagai
berikut :
PENENTUAN BESARNYA HARGA
DAN OUTPUT
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
POSISI KESEIMBANGAN
Dalam persaingan monopolis secara umum seorang
monopolis harus membuat untung. Ada atau tidaknya laba
tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang
dihadapi oleh sang monopolis dan keadaan biayanya.
Sang monopolis menghadapi kurva permintaan atas
produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang dijual per
unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini
mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal sang
monopolis dalam hubungannya dengan harga.
HUBUNGAN P, TR DAN MR
Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total
berkurang, bukan bertambah. Pendapatan marginal pada berbagai tingkay
penjualan per unit waktu untuk sang monopolis akan lebih rendah dari
harga per unit pada tingkat penjualan ini.
MONOPOLIS YANG
MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
Laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat
MC=MR. Laba maksimal dicapai bila monopolis
menjual produksinya dengan tingkat harga
sebesar OP1 dengan jumlah barang yang dijual
sebanyak OQ. Jika monopolis menjual dengan
jumlah lebih banyak atau lebih sedikit laba yang
diperolehnya tidak maksimal atau belum
maksimal. Hal ini dikarenakan produk yang
dijual tidak menuruti kaidah MR=MC.
DALAM JANGKA PENDEK
MONOPOLIS MENGALAMI IMPAS
Besarnya harga TR=TC, hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan
harga (P) sehingga TR=OP1KQ dan TC=OQKP1
MONOPOLIS YANG
MENDAPATKAN KERUGIAN
Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila kenaikan
ongkos rata-rata yang terus-menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar
dari pada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR=0P1Lq dan TC=OP2KQ
CARA USAHA MONOPOLIS AGAR
TETAP SEBAGAI MONOPOLIS :
117
1. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang
dipakainya.
2. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya
perusahaan lain tidak bisa meniru.
3. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala
perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain
akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga
menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua duanya akan
menderita rugi.
KERUGIAN ADANYA
PENGATURAN MONOPOLI
Kerugian Adanya Monopoli dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa
kerugian masyarakat dan adanya mnopoli bukan hanya timbul karena
perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas keuntungan yang
wajar tetapi ada bentuk-bentuk kerugian lain.
118
TINDAKAN-TINDAKANYANG BISA DILAKUKAN
PEMERINTAH YANG BISA MENGURANGI
DAMPAK NEGATIF DARI MONOPOLI TERHADAP
MASYARAKAT ADALAH.
119
1. Menetapkan Undang-Undang Anti Monopoli.
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan
didalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan
monopoli.
4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopoli
KERUGIAN ADANYA
PENGATURAN MONOPOLI
120
PENGATURAN HARGA
Pemerintah bisa mengawasiuntuk
mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara, seperti
perusahaan gas dan listrik
PENGATURAN HARGA
PADAKASUS MONOPOLI MURNI
DENGAN DECRASING COST
DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk
memperluas pasar dengan cara menjual barang yang
dihasilkannya di pasar yang berbeda. Diskriminasi harga
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Diskriminasi harga derajat pertama
2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua
3. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
1. SIFAT DISKRIMINASI HARGA
121
DISKRIMINASI HARGA
Ada dua syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat
pasar seperti itu.
• Pertama, dia harus sanggup memisahkan pasar
tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli dari pasar
dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali di
pasar dengan harga yang lebih mahal.
• Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing
tingkat harga harus berbeda di antara pasar-
pasar tersebut.
2. PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA
122
PENETAPAN HARGA SECARA GRAFIK DAN
NUMERIK
1. MELIHAT PENETAPAN
HARGA DISKRIMINASI
SECARA GRAFIK
123
2. MELIHAT PENETAPAN
HARGA DISKRIMINASI
SECARA NUMERIK
MENENTUKAN HARGA
PADA PASAR
OLIGOPOLI
KELOMPOK 2
yaitu keadaan di mana hanya sedikit
penjual sehingga tindakan seorang
produsen akan mendorong produsen lain
untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah
pasar yangterdapat banyak penjual dan
masing-masing penjualdapat
memengaruhi harga pasar.
Pasar oligopoli
Ciri ciri oligopoli
No Asumsi Keterangan
1 Jumlah penjual Lebih dari satu bisa 2, 4, atau 10.
2 Kondisi biaya
Dalam jangka pendek MC bisa mengalami
penurunan,konstan, dan meningkat.
3 Jumlah pembeli
Produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah| | pembeli
yang sangat banyak
4 Kondisi Demand Close subsΘtute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi.
5 Fungsi tujuannya
Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal,
Sedangkan jangka panjang menginginkan menguasai pasar,
6 Strategi penjualan
Strategi penjualan dilakukan dengan mendorong
promosi,desain produk, dan distribusi channel.
7 Reaksi rival
Setiap tindakan yang berkaitan dengan harga,servis,
dankuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing
Pasar oligopoli merupakan pasar yang
terdiri daribeberapa produsen
(dua sampai dengan lima produsen),
sedangkan apabila terdiri dua
perusahaan disebut Duopoli.
Karakter Pasar
Oligopoli
I. Perusahaan saling bersepakat
untuk melakukan penentuan
II. Perusahaan tidak saling
melakukan kesepakatan.
DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri
dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat
kecil,misalnya industri pompa bensin.
Dalam industri ini hanyaada sedikit sekali penjual
(pompa bensin) yang bersaingdalam suatu wilayah
geografis yang kecil.
Oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah
maka salingpengaruh antara mereka bisa dimasukkan
dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
MODEL
OLIGOPOLI
Model Cournot :
Model cournot adalah model pasar duopoli
(dua penjual)yang pertama kali diteliti oleh
Augustin Cournot tahun 1938. Model ini
beranggapan bahwa barang yang
dihasilkan dua perusahaan adalah sama
dan bersifat substitut sempurna serta
struktur ongkos produksi perunit sama.
Jika salah satu perusahaan pasif dan yang
lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat
digambar dengan mudah. Jika perusahaan
pertama memproduksi setengah
makaperusahaan kedua akan memproduksi
seperempat.
Jika perusahaan pertama memproduksi 1,
maka perusahaan kedua akan
memproduksi 0. Jika perusahaan pertama
memproduksi 0 maka perusahaan kedua
akan memaksimumkan laba dengan
memproduksi setengah
Misalkan kurva permintaan yang dihadapi
duopoli adalah:
Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = 𝑄1 + 𝑄2
Kurva marginal revenue (MR) dari masing-
masing duopoli tidak perlu sama. Apabila
keadaan duopolies tidak sama besarnya,
maka perusahaan yang mempunyai
ukuran/skala usaha yang lebih besarakan
memiliki 1/1R yang lebih kecil.
Kelemahan
dari Model
Cournot
Model Betrand
Model
Chamberlin
Model Kurva
Permintaan
Patah
Kurva tersebut patah pada tingkat harga
Pe, yang meruapakan harga ekuilibrium
awal. Jika perusahaan oligopolis
menurunkan harga jualnya, maka
perusahaan pesaing akan menandingi
kebijakan tersebut dengan menurunkan
harga juga. Akibatnya permintaan yang ada
di pasar naik, tetapi tidak banyak apabila
perusahaan lain tidak menurunkan harga.
Model
Stackelberg
Keuntungan dan Kerugian
Pasar oligopoly memberikan banyak pilihan produk
bagi masyarakat dan memungkinkan perusahaan
mampu menghasilkan profit yang maksimum,
namun dalam penerapannya masih terdapat
beberapa kekurangan yang terjadi. Berikut
beberapa keuntungan dan kerugian dalam pasar
ologopoli, yaitu.
Keuntungan
•Harga yang stabil memberikan keuntungan bagi konsumen dan ekonomi makro
karena mempermudah dalam menentukan anggaran pengeluaran untuk belanja,
sehingga dengan kondisi yang seperti ini akan sangat menguntungkan bagi
kestabilan siklus perdagangan pasar.
•Adanya inovasi yang berkelanjutan dalam menghasilkan produk terbaru dan untuk
kebutuhan riset dan pengembangan produk sehingga akan memperoleh
keuntungan yang lebih maksimal, dengan keuntungan ini akan digunakan kembali
untuk kegiatan inovasi produk.
•Meratanya tingkat persaingan sehingga memungkinkan semua pelaku pasar
memiliki keuntungan yang sama.
•Masyarakat sangat diuntungkan dengan melimpahnya berbagai jenis produk,
sehingga sangat bebas dalam menentukan dan memilih produk yang sesuai.
•Adanya persaingan antara penjual berdampak pada persaingan dalam
mengutamakan kepuasan masyarakat.
•Kegiatan produksi berjalan lebih efektif.
•Kualitas produk di pasar akan semakin meningkat karena adanya persaingan
antar perusahaan dalam menemukan inovasi-inovasi baru.
Kerugian
•Karena perusahaan memiliki pengaruh dalam menentukan
harga pasar, maka potensi persaingan harga juga akan
semakin besar.
•Oligopoli memungkinkan memberi dampak pada loyalnya
konsumen terhadap jenis produk atau merk tertentu,
sehingga akan menyulitkan produsen lain jika ingin
bersaing dengan jenis pasar dan konsumen yang sama.
•Memungkinkan banyaknya hak paten terhadap jenis
produk tertentu oleh perusahaan, sehingga akan
membatasi perusahaan lain untuk mengembangkan jenis
produk yang sama.
•Bagi perusahaan baru yang ingin masuk ke pasar akan
membutuhkan dana investasi yang cukup besar, hal ini
terjadi karena adanya aturan skala ekonomis yang
diberlakukan oleh pasar.
•Adanya persaingan yang berakibat pada beragamnya jenis
produk di pasar, maka untuk memenangkan persaingan
pasar akan membutuhkan biaya besar untuk melakukan
iklan dan promosi.
•Memungkinkan terjadinya pemborosan terhadap
pengolahan sumber daya ekonomi.
•Sulitnya untuk mewujudkan pemerataan pendapatan.
•Munculnya eksploitasi berlebihan dalam kegiatan pasar.

More Related Content

Similar to TEORI EKONOMI

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxKUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxDellaWidyasari
 
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9YayaYongki
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi ElastisitasDek Pande
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfBellaMonica12
 
Elastisitas - Ekonomi
Elastisitas - EkonomiElastisitas - Ekonomi
Elastisitas - EkonomiAnita Ichwana
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017alyaalevia
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017berliana pramudita
 
Pengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi MikroPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikronathalieelsa1
 
Elastisitas Ekonomi
Elastisitas EkonomiElastisitas Ekonomi
Elastisitas Ekonomihazhiyah
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)SofinatusSolikhah
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxkholishfahmi14
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1alvinprasetya1
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfalvinprasetya1
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdfFahmiAzzaqiFahmiAzza
 

Similar to TEORI EKONOMI (20)

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxKUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
 
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
TUGAS PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
 
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
Pengantar Teori Ekonomi MikroPengantar Teori Ekonomi Mikro
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
 
materi ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitasmateri ekonomi Elastisitas
materi ekonomi Elastisitas
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdfPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO (KELOMPOK 4).pdf
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Elastisitas - Ekonomi
Elastisitas - EkonomiElastisitas - Ekonomi
Elastisitas - Ekonomi
 
Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaanElastisitas permintaan
Elastisitas permintaan
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
Pengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi MikroPengantar Ekonomi Mikro
Pengantar Ekonomi Mikro
 
Elastisitas Ekonomi
Elastisitas EkonomiElastisitas Ekonomi
Elastisitas Ekonomi
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
 
5. Elastisitas.pptx
5. Elastisitas.pptx5. Elastisitas.pptx
5. Elastisitas.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
 
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptxTUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
 

Recently uploaded

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalmohtamrin
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (17)

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

TEORI EKONOMI

  • 1. Kelompok 2 Yohana Natalia Christina (1222200005) Nadia Fransiska Dewi (1222200006) Maria Dinda Ayu RLS (1222200008)
  • 3. Teori Permintaan Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut. Pengertian dari teori permintaan yaitu salah satu teori yang digunakan untuk hubungan antara penjual dengan pembeli. Teori permintaan itu sendiri menjelaskan sifat bagaimana permintaan pembeli dalam sauatu komuditas baik barang maupun jasa.
  • 4. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan 1. Harga barang itu sendiri 2. Kegunaan barang tersebut 3. Rasa dan keinginan konsumen 4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri 5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia 6. Jumlah dan jenis barang pengganti 7. Harga barang yang lain 8. Tingkat penghasilan konsumen 9. Waktu/tempat
  • 5. Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang yaitu sebagai berikut : “Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut semakin bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang.”
  • 6. Kurva Permintaan Kurva permintaan adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah permintaan. Apa yang dimaksud dengan jumlah permintaan ??? Jumlah permintaan dipasar adalah total semua barang permintaan pada berbagai tingkat harga sehingga, kurva permintaan diperoleh dengan menggabungkan kurva permintaan individu.
  • 7. Teori penawaran Penawaran adalah salah satu kekuatan yang mendorong bekerjanya ekonomi pasar. Penawaran juga merupakan salah satu faktor yang menentukan berapa banyak sebuah barang dihasilkan dan berapa harga yang dikenakan untuk barang tersebutketika dijual.
  • 8. Pengertian Penawaran Menurut Ahman (2009-9-99) “Penawaran diartikan sebagai keseluruhan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam berbagai kemungkinan harga yang berlaku di pasar dalam satu periode tertentu.”
  • 9. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Penawaran Menurut Ahman (2009-99-100), faktor-faktor yang memengaruhi penawaran adalah sebagai berikut : a. Harga pasar b. Biaya produksi c. Keuntungan yang diharapkan d. Teknologi produksi e. Persaingan f. Kebijaksanaan pemerintah
  • 10. Kurva Penawaran Kurva penawaran adalah suatu kurva yang emunjukan hubungan di antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Kurva penawaran bersifat positif, yaitu jika harga barang naik, maka jumlah barang dan jasa yang akan ditawarkan naik.
  • 11. Teori Harga Pasar Harga pasar adalah harga ekonomi dari suatu barang atau jasa yang ditawarkan di pasaran. Di dalam teori ekonomi juga disebutkan bahwa, harga pasar merupakan titk temu antara kekuatan penawaran dan permintaan.
  • 12. Keseimbangan Pasar Keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan menghasilkan suatu tingkat harga tertentu yang stabil. Pada tingkat harga tersebut, kuantitas barang yang diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan. sedangkan tingkat harga lainnya akan mengakibatkan disekuilibrium (ketida kseimbangan pasar), dan bersifat labil (mudah berubah-ubah karena berbagai factor).
  • 14. TEORI ELASTISITAS BAB III Elastisitas ini ialah tingkat terpengaruhnya jumlah barang maupun yang ditawarkan karena adanya perubahan harga. Jika jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan relative besar tingkat terpengaruhnya karena ada perubahan harga tersebut, maka permintaan dan penawaran ini dikatakan elastic. Sebaliknya jika perubahan harga ini relative tidak ada pengaruhnya maka permintaan dan penawaran inelastis
  • 15. KONSEP SIFAT ELASTISITAS PERMINTAAN 1. Jika koefisien elastisitas (> 1) maka elastisitasnya disebut elastis 2. Jika koefisien elastisitas (<1) maka elastisitasnya disebut inelastis 3. Jika koefisien elastisitas (=1) maka elastisitasnya disebut unitary elastic 4. Jika koefisien elastisitas (=0) maka elastisitasnya disebut perfect inelastic (inelastic sempurna) 5. Jika koefisien elastisitas tak terhingga (=W) maka elastisitasnya disebut perfect elastis
  • 16. CARA MENGUKUR TINGKAT ELASTISITAS Memperbandingkan presentase perubahan harga dengan presentase perubahan yang diminta atau yang ditawarkan. Arc elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. Perubahan harga dan jumlah yang diminta mempunyai rentang jarak.
  • 17. POINT ELASTISITAS Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi perubahan. Misalnya harga mobil Alphard dari Rp 1,5 milliard turun Rp 20 juta. Menggambarkan skala seperti ini akan kesulitan. Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan atau penawaran. Kita dapat memandang pengertian elastisitas secara geometris dan mungkin sampai kepada pemecahan yang jauh lebih sederhana.
  • 18. ELASTIS SEMPURNA Bila kurva permintaan sejjar sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas (=W). Keadaan ini disebut elastis sempurna yang berarti berapapun jumlah yang diminta harga akan tetap.
  • 19. INELASTIS SEMPURNA Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat elastisitas =0. keadaan ini disebut inelastic sempurna.
  • 20. z ELASTISITAS SILANG Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama alin. Jika kita lihat barang X dan Y, elastisitas silang barang X terhadap barang y sama dengan presentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan presentasi p harga barang Y.
  • 21. z Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai berhubungan satu sama lain. Elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan presentasi perubahan barang X yang dibeli dibagi dengan p harga barang Y Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan batas-batas suatu industry, tapi penggunaannya dalam bidang ini memiliki beberapa komplikasi. Elastisitas silang yang tinggi menunjukan hubungan yang erat atau barang dalam industry yang sama elastisitas silang yang rendah menunjukkan hubungan yang renggang atau barang dan industry yang berlainan.
  • 22. z ELASTISITAS PENAWARAN Konsep elastisitas penawaran sama dengan konsep elastisitas permintaan. Rumus untuk pengkuran koefisien juga sama : Dalam elastsitas penawaran tidak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koefisien elastis, kecuali dalam keadaan yang tidak biasa, yaitu mengenai kuva yang miring ke bawah. Suatu perubahanharga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring ke arah kanan atas, jadi X dan P adalah positif keduanya atau negative keduanya. Oleh sebab itu, koefisien elastisitas selalu positif.
  • 23. ELASTISITAS PENDAPATAN Elastisitas pendapatan adalah elastsitas yang menunjukan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
  • 24. Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut : Ada dua kemungkinan dalam elastisitas pendapatan, yaitu : a. Jika Ei>1; barang yang diminta adalah barang superior. b. Jika 0<Ei<1; barang yang diminta adalah barang kebutuhan pokok
  • 25. Perubahan Permintaan Barang Lux Karena Adanya Kenaikan In-come Barang luxury adalah barang yang diebeli dalam jumlah yang lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah.
  • 26. Perubahan Permintaan Barang Interior Karena Adanya Kenaikan Income Barang interior adalah barang yang dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah.
  • 28. NAMA KELOMPOK : Yohana Natalia Cristanti (1222200005) Nadia Fransiska Dewi (1222200006) Mari Dinda Ayu R.L.S (1222200008)
  • 30. Teori Perilaku Konsumen Nilai Guna (Utility) 1. Cardinal Utility Total Utility Marginal Utility 2. Ordinal Utility
  • 31. Definisi Teori Nilai Guna (Utility)
  • 32. Pendekatan Tradisional Untuk Mengungkapkan Perilaku Konsumen Cardinal Utility menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility. Ordinal Utility menggunakan pendekatan indifference curve (IC)
  • 34. Definisi Nilai Guna Total (Total Utility)
  • 35.
  • 36.
  • 38. Nilai Guna Batas (Marginal Utility)
  • 39. Kurva Nilai Guna Batas (Marginal Utility)
  • 40. Asumsi Teori Cardinal Utility seseorang bisa diukur dengan uang Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Konsumen bersifat rasional (konsumen harus dapat dipahami menurut logika umum)
  • 41. Kritik Pada Pendekatan Cardinal Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang keliru Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
  • 46. Kurva IC Menjauhi Titik Orgin
  • 47. Kurva IC Tidak Saling Berpotongan
  • 49. Pengertian :  Produksi → transformasi atau pengubahan factor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses input yang diubah/dikelola dan menghasilkan output.  Perilaku produsen → Tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Saat produsen mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dapat dikatakan mereka berada dalam keseimbangan atau ekuilibrium. Contoh :  Misal dalam proses produksi hanya terdiri dua input yakni labor (tenaga kerja) dan capital (modal) Input Proses P1 Proses P2 Proses P3 Labor 2 3 4 Capital 3 2 1
  • 50. Konsep Jangka Waktu Dalam Proses Produksi  secara general susah untuk mengklafikasikan jangka waktu menyebabkan teori ekonomi acuan jangka pendek dan jangka panjang bukan berdasarkan waktu tetapi apakah produsen dapat mengubah faktor produksi yang ia gunakan atau tidak.  Jangka pendek → jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan dan hanya memiliki satu factor produksi bervariabel. Sedangkan factor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya oleh produsen berapapun output yang dihasilkan misal tanah, Gedung, mesin, dsb.  Jangka Panjang → semua factor produksi dapat diubah jumlahnya sehingga prodsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi factor- factor yang paling efisien dan semua sumber ialah variabel.
  • 51. Fungsi Produksi  Ialah hubungan fisik antara masukan dengan jasa yang dihasilkan tanpa memperhitungkan harga. Jumlah output pun tergantung kepada jumlah input serta Teknik produksi yang digunakan.  Barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi yang merupakan variabel bebas, dengan sistematik :  Hubungan antara output dan input bisa dalam bentuk linear maupun tidak linear. Bentuk fungsi Linear Bentuk fungsi Quaditrik Bentuk fungsi Cubic Q = F(C,L,B,S) Q = output l= labor S = skill C = capital b= bahan baku
  • 52.  Bentuk fungsi linear  Bentuk fungsi Quaditrik Bentuk fungsi cubic : Q = a + bX Q = a + b1X + b2X2 Q = a + b1X + b2X2 +b3X3
  • 53. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK. Analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP marginal product). Di mana TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor). o AP= TP/Labor o MP TP2-TP1 o Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP o MP = ∂ TP/ ∂ L
  • 54. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns)  Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns).  Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah) yang sedikit digunakan sumber yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak efisien. Dengan menambah sumber variabel terus menerus, maka TP akan terus-menerus bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Low of Diminishing Returns mulai bekerja dan penambahan sumber variabel dengan jumlah yang terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan TP yang semakin berkurang
  • 55.  sumbu horizontal menunjukkan jumlah factor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan sumbu vertical menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q). Dalam hal ini faktor produksi tanah dianggap sebagai faktor produksi tetap. tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya akan tetap meningkatkan jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah tenaga kerja tertentu, produksi total aka mencapai maksimum; yang berart pada tambahan tenaga kerja berikutnya justru akan menurunkan jumlah produksi total (TP).  Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan dengan peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai titik maksimal padi titik belok dari kurvaproduksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan produksi total menjadi mulai semakin menurun, dan menurun terus sampai sama dengan nol pada saat produksi total mencapai titik maksimum  produksi rata-rata (AP) itu meanurun terus dengan tambahan jumlah tenaga kerja lebih lanjut. Kurva produksi rata-rata (AP) dapat diturunkan dengan cara menarik garis lurus yang menghubungkan kurva produksi total (TP) dengan titik asal (0). Sebagai misal pada jumlah tenaga kerja OL1 tingkat produksi total adalah AL sehingga produksi rata-rata (AP) adalah lereng dari garis lurus OA. Pada jumlah tenaga kerja L1 berarti bahwa produksi marjinal (MP) lebih tinggi daripada produksi rata-rata (AP).
  • 56. Hubungan antara TP, AP, dan MP  Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan nol. Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP).  Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi-marjinal (MPI lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada saat produksi rata-rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP), atau kurva produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva produksi marjinal (MP). Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah: 1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP. 2. 2. Jika AP maximum maka MPP - AP. 3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP.
  • 57. Tahapan dalam Fungsi Produksi  Tahap I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP).  Tahap II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.  Tahap III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor.  Dengan tingkat harga penjualan produksi yang sama untuk per unitnya, hal ini akan berarti memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi, efisiensi produksi yang maksimal akan terjadi pada tahap II.
  • 58. Produksi Jangka Panjang ISOQUANT  Isoproduk atau isoguant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua inputyang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu”.  SIFATnya : a. Cembung ke arah titik origin. b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. C. Kurva isoguant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlahi produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kufva isoguant Ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 59.  Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.3 dengan sumbu horizontal menunjukkan factor produksi tenaga kerja dan sumbu vertical menunjukkan factor.  MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution) MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoguant pada titik khusus. Dari Gambar 5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah: MRTS di C= -∆K/ ∆ L Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L-nya: K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
  • 60.  BENTUK ISOQUANT LAIN Bentuk isoquant yang lainear menunjukkan adanya Substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. Dalam proses produksi mesti ada minimal per kapita Dan ada minimal labor.  BENTUK ISOQUANT YANG INPUT OUTPUT. Bentuk Isoguant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja.. Kapital O Labor Kapital O Labor IQ
  • 61. ISOCOST  “Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu.”  Letak iso-biaya ini tergantung pada besarnya anggaran belanja perusahaan serta harga faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi oleh perusahaan yang bersangkutan. Semakin besar anggaran perusahaan dengan harga faktor produksi yang tetap, maka letak dan garis iso-biaya ini akan semakin menjauhi titik asal (nol). Selanjutnya perubahan harga salah satu faktor produksi apabila jumlah anggaran tetap akan menyebabkan lereng dan kurva iso-biaya itu berubah.  Slope kurva isocost adalah M/Pk ; M/PK = M/Pk x Pl/M = Pi/Pk Sedang Fungsi TC = Pl L + Pk k
  • 62. Perubahan Isocost  Kurva Isocost berubah jika Harga factor Produksi Labor turun atau naik sedang lainnya tetap. Jika harga Labor bertambah murah maka kurva Isocost bergeser ke kanan dari KL2 menjadi KL3  Kurva isocost Berubah jika Harga factor Produksi Kapital turun atau naik sedang lainnya tetap. j Jika Harga kapital bertambah murah makan kurva isocost eser ke bergeser ke atas dari K2L menjadi K3L
  • 63.  Kurva isocost berubah jika jumlah modal (DANA) berubah berkurang atau bertambah. Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergeser ke atas dari K2L2 menjadi K3L3.
  • 64. Titik c menunjukkan produksi yang optimum dimana produsen mengalami proses keseimbangan. Pada saat itu dalam posisi ; MRTS = Slope Iso Quant -MPl/MPk = -Pl/Pk Pl . MPk = Pk.MPl Pers diatas masing masing ruas kiri dan kanan dibagi Pl. PC maka hasil : 𝑃𝑙 .𝑀𝑃𝑘 𝑃𝑙 .𝑃𝑘 = 𝑃𝑘 .𝑀𝑃𝑙 𝑃𝑙 .𝑃𝑘 𝑀𝑃𝐾 𝑃𝑘 = 𝑀𝑃𝑙 𝑃𝑙
  • 65. Jalur Ekspansi  Jalur peluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di bebagai isquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menjukkan cost terkecil untuk menghasilkan jumlah produk tertentu.  Jalur Ekspansi E1-E2-E3 adalah jalur ekspansi untuk jangka Panjang karena perusahaan mengubah – ubah semua masukan, factor produk K dan factor produksi L.
  • 66. Hasil dari pengembangan Skala Usaha (Return to Scale)  Jika input ditambah maka output akan bertambah, Jika L adalah Labor dan C adalah kapita dan Q adalah output maka : = L + C akan menghasilkan Q Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah : = aL + aC bQ Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b > a ; (2) b = a dan (3) b < a Apabila terjadi : 1. b > a = increasing return to scale. (input dan kapita ditambah 20% meningkat 30%) 2. b = a = constant return to scale (input dan kapital ditambah 20%, meningkat 20%) 3. b < a = decreasing return to scale (input dan kapital ditambah 20%, meningkat 10%)
  • 67.
  • 68. Memilih kombinasi input yang efisien  Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input di beberapa tingkat isoguant. • Garis batas yang membatasi antara daerah yang relevan dan daerah yang tidak relevant dinamakan ridge-line. Ada dua macam ridge-line, yaitu ridge-line atas dan ridge-line bawah. • Berdasarkan ridge-line yang pertama dan ridge-line yang kedua ini, maka produsen yang rasional hanya akan berproduksi di daerah antara kedua ridge-line tersebut dan dinamakan daerah yang relevan untuk melakukan kegiatan produksi. Oleh karena itu, daerah ini disebut “relevant”. • daerah daerah di luar relevant range merupakan daerah yang tidak relevan bagi produsen untuk melakukan kegiatan produksinya. Oleh karena itu, kedua daerah di atas dan di bawah relevant range disebut irrelevant range • Daerah yang terbatasi ridge-line itu merupakan daerah yang relevan untuk memproduksi suatu output dengan mengombinasikan input yang digunakan
  • 69. Kombinasi ongkos terkecil Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoguant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
  • 72. Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli. Namun demikian, kedua pihak tidak dapat memengaruhi harga, karena harga telah ditentukan oleh pasar itu sendiri (keseluruhan permintaan dan penawaran). Tidak ada campur tangan dari pemerintah dalam pasar persaingan sempurna. para pelaku ekonomi di pasar persaingan sempurna juga sama-sama telah mengetahui kondisi dan memiliki informasi yang terkait dengan pasar.
  • 73. Pembentukan harga benar-benar terjadi karena keinginan produsen dan konsumen. Permintaan dari sisi konsumen, sedangkan penawaran dari sisi produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan sempurna ada di bidang produksi dan perdagangan hasil pertanian serta perikanan.
  • 75. 1. Banyak pembeli/perusahaan dalam pasar. 2. Penjual dan pembeli tidak mampu menentukan harga 3. Penjual/perusahaan dapat dengan mudah masuk/keluar ke/dari pasar. 4. Setiap produsen/perusahaan/penjualan menghasilkan/menjual barang yang sam (homogen). 5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar.
  • 76. Permintaan dan Penawaran Pada Pasar Persaingan Sempurna
  • 77. Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. Permintaan total (total revenue) perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga jual. Karena ketidakmampuan penjual dan pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers), maka harga secara otomatis telah ditentukan (given) oleh pasar. Dengan demikian penerimaan rata–rata (average avenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue) adalah sama dengan harga.
  • 78. Keterangan gambar : • Pada kurva (a) Industri, menunjukkan tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran. • Pada kurva (b) Perusahaan, menunjukkan jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. • Karena perusahaan individual bertindak sebagai price takers, maka kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan berupa garis horisontal sebesar P • Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata– rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P). • Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
  • 79. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Perusahaan akan bekerja dalam situasi jangka pendek dan jangka panjang, dimana keduanya memiliki model pemaksimuman keuntungan (max profit) yang berbeda- beda. Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-produsen baru masuk ke dalam pasar. Sedangkan analisis jangka panjang (long run) adalah di mana dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar.
  • 80. Pemaksimuman Keuntungan pada Ekuilibrium Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika : Mencapai keuntungan (profit, π) maksimum. Keuntungan (π) adalah perbedaan atau selisih antara total cost (TC) dan total revenue (TR). Dengan demikian dapat dituliskan sebagai berikut: π = TR – TC. Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa ekuilibrium perusahaan dalam asumsi pasar persaingan sempurna, secara grafis dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu : (1) Menggunakan kurva TR dan TC (2) Menggunakan kurva MR dan MC
  • 81. EKUILIBRIUM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN KURVA TR DAN TC Kurva TR adalah suatu garis lurus melalui origin, yang menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada semua tingkat output. Produsen akan selalu menerima harga atau price taker dan dapat menjual setiap outputnya pada harga pasar yang berlaku dengan TR yang naik secara proporsional dengan volume penjualannya. Slope kurva TR adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan dan sama dengan harga pasar (P), karena semua unit output dijual pada harga yang sama. Dengan demikian secara matematis dapat dituliskan : MR = AR = P = Pekuilibrium
  • 82. Slope kurva TR adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan dan sama dengan harga pasar (P), karena semua unit output dijual pada harga yang sama. Dengan demikian secara matematis dapat dituliskan : MR = AR = P = Pekuilibrium
  • 83. ■ Maksimisasi keuntungan atau profit dapat dijelaskan juga menggunakan kriteria marginal revenue sama dengan marginal cost (atau MR=MC). Karena MR untuk perusahaan pada pasar persaingan sempurna adalah P, maka output optimal dihasilkan jika P = MC. Seperti pada gambar di output optimal untuk pasar persaingan sempurna jangka pendek di bawah ini : Ekuilibrium Perusahaan Menggunakan Kurva MR dan MC Digambarkan oleh Kurva MR dan TMC Dari gambar di atar Q* merupakan output optimal yang bisa memaksimumkan keuntungan perusahaan tersebut. Daerah persegi panjang sebesar (Pe — ATC) x 0* merupakan total keuntungan perusahaan tersebut
  • 84. Keputusan perusahaan jangka pendek dalam pasar persaingan sempurna : Jika Pe > AVC, maka perusahaan masih bisa melanjutkan usahanya. Meskipun perusahaan mengalami kerugian (P < ATC), tetapi kontribusi marjin yang diperoleh adalah positif, dan hal ini bisa membantu mengurangi biaya tetap. Sebaliknya jika Pe < AVC, maka perusahaan sebaiknya ditutup karena semakin banyak yang diproduksi, semakin rugi. Maka dapatlah ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam jangka pendek : (a) Jika MC < MR total keuntungan belum maksimum, perusahaan harus meningkatkan outputnya. (b) Jika MC > MR tingkat keuntungan menjadi menurun, perusahaan harus menghentikan produksinya. (c) Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka pendek adalah maksimum. Karena itu untuk perusahaan-perusahaan yang berada pada pasar persaingan sempurna untuk memaksimumkan keuntungannya mereka akan bekerja dengan melakukan peningkatan volume penjualan sebesar-besarny
  • 86. a. Efisiensi produktif Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Syarat pertama adalah untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang 15 paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai gabungan faktor-faktor produksi, yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua adalah industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
  • 87. b. Efisiensi Alokatif Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna dibandingkan bentuk/struktur pasar- pasar yang lain, adalah 1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi 2. Adanya kebebasan untuk memilih (choice) Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain : 1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi. 2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial 3. Membatasi pilihan konsumen 4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi. 5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
  • 88. P a s a r P e r s a i n g a n T i d a k S e m p u r n a ( P a s a r M o n o p o l i s t i k )
  • 90. Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsure-unsur sifat monopoli, dan unsure- unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefenisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (different products). Dalam pasar persaingan monopolistik konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik Dari komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan komoditas-komoditas yang dihasilkan perusahaan lainnya. Dalam hal ini dijumpai banyak aspek deferensiasi komoditas. Sebagai contohnya, perbedaan komoditas bisa didasarkan atas perbedaan bentuk fisiknya seperti bedafungsi, design dan kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merk, logo atau kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan adalah contoh-contoh komoditas monopolistic yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
  • 92. 1. Terdapat Banyak Penjual Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia tidaklah sebanyak dalam pasar persaingan sempurna. Apabila didalam pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaanperusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relative sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
  • 93. 2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar membedakan yang mana yang merupakan produksi suatu perusahaan, dan mana pula produksi perusahaan lainnya. Perusahan dalam pasar persaingan monopolistic berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after-sale service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
  • 94. 3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic dapat mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relative kecil kalau dibandingkan dengan perusahaan ologopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistic bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product
  • 95. 4. Kemasukan Dalam Industri Relatif Mudah Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistic tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberapa seperti didalam ologopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti didalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan barang barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia dipasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada dipasar, dan harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut
  • 96. 5. Persaingan Mempromosi Penjualan Yang Sangat Aktif Harga bukanlan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaanperusahaan dalam pasar persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relative tinggi, tetapi masih tetap dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik, dan sebagainya.Jika dipikirkan sejenak, ternyata banyak sekali pasar dengan sifat-sifat tersebut: CD, film, permaianan computer, restoran, les piano, kue, furniture, dan sebagainya.
  • 97. Kesamaan Dan Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna Dan Pasar Persaingan Monopolistik
  • 98.
  • 99. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis 1. Keimbangan jangka pendek Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal. Adapun dalam jangka panjang perusahaan hanya Menikmati laba normal. Keseimbangan jangka pendek tercapai bila MR=MC, karena memiliki daya monopoli walau terbatas. Kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli. Pada saat MR=MC di titik E, sama halnya dengan perusahaan monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marginal (P>MC). Tetapi kemampuan eksploitasi laba relatif terbatas, karena kurva permintaan yang di hadapi sangat landai.
  • 100. 2. Keseimbangan Jangka Panjang Di bandingkan dengan pasar monopoli, persaingan monopolistik masih lebih baik dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang (dead weight loss). Namun tetap kurang efisien dibanding pasar persaingan sempurna.
  • 101. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik 1. Kelebihan pasar monopolistis. a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya. b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya. c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya. d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
  • 102. 2. Kekurangan Pasar Monopolistis a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar. b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi. c. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
  • 103. Ada dua penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna: 1. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC) 2. Kapasitas berlebihan (excess capacity) Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang, perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab titik persinggungan antara kurva AC dan kurva D bukan titik terendah pada kurva AC. Jika perusahaan ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output harus di tambah sampai dengan output pada AC minimum.
  • 105. ARTI MONOPOLI Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian. Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomian tak memengaruhi sang monopoli. Sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam perekonomian. 105
  • 106. Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari persaingan sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai substitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya juga. Monopoli, seperti halnya persaingan sempurna, hanya ada dalam teori saja, di mana sejumlah
  • 107. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI 1. Pasar Monopoli adalah industri Satu Perusahan 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan 107
  • 108. TERDAPAT TIGA FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN MUNCULNYA PASAR (PERUSAHAAN) MONOPOLI KETIGA FAKTOR TERSEBUT ADALAH: 108 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidakdimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 109. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu bergerak.
  • 110. SUATU PERUSAHAAN MONOPOLI BISA TIMBUL KARENA BEBERAPA SEBAB, ANTARA LAIN: • Penguasaan Bahan MentahKalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain. Contoh PDAM, Pertamina • Hak patenMerupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu Contoh produk-produk Microsft Windows • Terbatasnya PasarDibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan "ruang hidup untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalau ada perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya Jadi di dalam pasar tetap hanya ada satu penjual • Pemberian Hak Monopoli oleh PemerintahAda kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh PELNI pada jalur tertentu
  • 111. Jika MR>MC berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Hal ini berarti bahwa seorang manager dapat meningkatkan laba perusahaan dengan meningkatkan produksi. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC=MR yang secara sistematis sebagai berikut : PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
  • 112. POSISI KESEIMBANGAN Dalam persaingan monopolis secara umum seorang monopolis harus membuat untung. Ada atau tidaknya laba tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh sang monopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya. Oleh karena itu, lebih banyak yang dijual per unit waktu sehingga harganya harus lebih rendah. Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal sang monopolis dalam hubungannya dengan harga.
  • 113. HUBUNGAN P, TR DAN MR Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang, bukan bertambah. Pendapatan marginal pada berbagai tingkay penjualan per unit waktu untuk sang monopolis akan lebih rendah dari harga per unit pada tingkat penjualan ini.
  • 114. MONOPOLIS YANG MENDAPATKAN KEUNTUNGAN Laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC=MR. Laba maksimal dicapai bila monopolis menjual produksinya dengan tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak OQ. Jika monopolis menjual dengan jumlah lebih banyak atau lebih sedikit laba yang diperolehnya tidak maksimal atau belum maksimal. Hal ini dikarenakan produk yang dijual tidak menuruti kaidah MR=MC.
  • 115. DALAM JANGKA PENDEK MONOPOLIS MENGALAMI IMPAS Besarnya harga TR=TC, hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR=OP1KQ dan TC=OQKP1
  • 116. MONOPOLIS YANG MENDAPATKAN KERUGIAN Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila kenaikan ongkos rata-rata yang terus-menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar dari pada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR=0P1Lq dan TC=OP2KQ
  • 117. CARA USAHA MONOPOLIS AGAR TETAP SEBAGAI MONOPOLIS : 117 1. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya. 2. Selalu memegang hak paten atas produksinya, supaya perusahaan lain tidak bisa meniru. 3. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan optimum sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga sedemikian rendahnya hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua duanya akan menderita rugi.
  • 118. KERUGIAN ADANYA PENGATURAN MONOPOLI Kerugian Adanya Monopoli dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa kerugian masyarakat dan adanya mnopoli bukan hanya timbul karena perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas keuntungan yang wajar tetapi ada bentuk-bentuk kerugian lain. 118
  • 119. TINDAKAN-TINDAKANYANG BISA DILAKUKAN PEMERINTAH YANG BISA MENGURANGI DAMPAK NEGATIF DARI MONOPOLI TERHADAP MASYARAKAT ADALAH. 119 1. Menetapkan Undang-Undang Anti Monopoli. 2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan. 3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan didalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. 4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopoli
  • 120. KERUGIAN ADANYA PENGATURAN MONOPOLI 120 PENGATURAN HARGA Pemerintah bisa mengawasiuntuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti perusahaan gas dan listrik PENGATURAN HARGA PADAKASUS MONOPOLI MURNI DENGAN DECRASING COST
  • 121. DISKRIMINASI HARGA Diskriminasi harga produsen monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan cara menjual barang yang dihasilkannya di pasar yang berbeda. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Diskriminasi harga derajat pertama 2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua 3. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga 1. SIFAT DISKRIMINASI HARGA 121
  • 122. DISKRIMINASI HARGA Ada dua syarat harus dipenuhi untuk dapat membuat pasar seperti itu. • Pertama, dia harus sanggup memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali di pasar dengan harga yang lebih mahal. • Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing tingkat harga harus berbeda di antara pasar- pasar tersebut. 2. PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA 122
  • 123. PENETAPAN HARGA SECARA GRAFIK DAN NUMERIK 1. MELIHAT PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA GRAFIK 123 2. MELIHAT PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA NUMERIK
  • 125. yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yangterdapat banyak penjual dan masing-masing penjualdapat memengaruhi harga pasar. Pasar oligopoli
  • 126. Ciri ciri oligopoli No Asumsi Keterangan 1 Jumlah penjual Lebih dari satu bisa 2, 4, atau 10. 2 Kondisi biaya Dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan,konstan, dan meningkat. 3 Jumlah pembeli Produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah| | pembeli yang sangat banyak 4 Kondisi Demand Close subsΘtute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi. 5 Fungsi tujuannya Dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal, Sedangkan jangka panjang menginginkan menguasai pasar, 6 Strategi penjualan Strategi penjualan dilakukan dengan mendorong promosi,desain produk, dan distribusi channel. 7 Reaksi rival Setiap tindakan yang berkaitan dengan harga,servis, dankuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing
  • 127. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri daribeberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut Duopoli.
  • 128. Karakter Pasar Oligopoli I. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan II. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.
  • 129. DEMAND OLIGOPOLI Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil,misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanyaada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaingdalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka salingpengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
  • 131. Model Cournot : Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual)yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi perunit sama.
  • 132. Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi maka kurva reaksi dapat digambar dengan mudah. Jika perusahaan pertama memproduksi setengah makaperusahaan kedua akan memproduksi seperempat. Jika perusahaan pertama memproduksi 1, maka perusahaan kedua akan memproduksi 0. Jika perusahaan pertama memproduksi 0 maka perusahaan kedua akan memaksimumkan laba dengan memproduksi setengah
  • 133. Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah: Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = 𝑄1 + 𝑄2 Kurva marginal revenue (MR) dari masing- masing duopoli tidak perlu sama. Apabila keadaan duopolies tidak sama besarnya, maka perusahaan yang mempunyai ukuran/skala usaha yang lebih besarakan memiliki 1/1R yang lebih kecil.
  • 138. Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe, yang meruapakan harga ekuilibrium awal. Jika perusahaan oligopolis menurunkan harga jualnya, maka perusahaan pesaing akan menandingi kebijakan tersebut dengan menurunkan harga juga. Akibatnya permintaan yang ada di pasar naik, tetapi tidak banyak apabila perusahaan lain tidak menurunkan harga.
  • 140. Keuntungan dan Kerugian Pasar oligopoly memberikan banyak pilihan produk bagi masyarakat dan memungkinkan perusahaan mampu menghasilkan profit yang maksimum, namun dalam penerapannya masih terdapat beberapa kekurangan yang terjadi. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian dalam pasar ologopoli, yaitu.
  • 141. Keuntungan •Harga yang stabil memberikan keuntungan bagi konsumen dan ekonomi makro karena mempermudah dalam menentukan anggaran pengeluaran untuk belanja, sehingga dengan kondisi yang seperti ini akan sangat menguntungkan bagi kestabilan siklus perdagangan pasar. •Adanya inovasi yang berkelanjutan dalam menghasilkan produk terbaru dan untuk kebutuhan riset dan pengembangan produk sehingga akan memperoleh keuntungan yang lebih maksimal, dengan keuntungan ini akan digunakan kembali untuk kegiatan inovasi produk. •Meratanya tingkat persaingan sehingga memungkinkan semua pelaku pasar memiliki keuntungan yang sama. •Masyarakat sangat diuntungkan dengan melimpahnya berbagai jenis produk, sehingga sangat bebas dalam menentukan dan memilih produk yang sesuai. •Adanya persaingan antara penjual berdampak pada persaingan dalam mengutamakan kepuasan masyarakat. •Kegiatan produksi berjalan lebih efektif. •Kualitas produk di pasar akan semakin meningkat karena adanya persaingan antar perusahaan dalam menemukan inovasi-inovasi baru.
  • 142. Kerugian •Karena perusahaan memiliki pengaruh dalam menentukan harga pasar, maka potensi persaingan harga juga akan semakin besar. •Oligopoli memungkinkan memberi dampak pada loyalnya konsumen terhadap jenis produk atau merk tertentu, sehingga akan menyulitkan produsen lain jika ingin bersaing dengan jenis pasar dan konsumen yang sama. •Memungkinkan banyaknya hak paten terhadap jenis produk tertentu oleh perusahaan, sehingga akan membatasi perusahaan lain untuk mengembangkan jenis produk yang sama. •Bagi perusahaan baru yang ingin masuk ke pasar akan membutuhkan dana investasi yang cukup besar, hal ini terjadi karena adanya aturan skala ekonomis yang diberlakukan oleh pasar. •Adanya persaingan yang berakibat pada beragamnya jenis produk di pasar, maka untuk memenangkan persaingan pasar akan membutuhkan biaya besar untuk melakukan iklan dan promosi. •Memungkinkan terjadinya pemborosan terhadap pengolahan sumber daya ekonomi. •Sulitnya untuk mewujudkan pemerataan pendapatan. •Munculnya eksploitasi berlebihan dalam kegiatan pasar.