1. KARAKTER
KEPEMIMPINAN PEMIMPIN
INDONESIAOleh : Umrotun Nafsiyah & Yannis Dwi
Poerdianto
K E T A T A L A K S A N A A N A N G K U T A N L A U T &
K E P E L A B U H A N A N
P O L I T E K N I K I L M U P E L A Y A R A N
S E M A R A N G
2. Sejauh ini, Indonesia telah berganti - ganti
Presiden (pemimpin) sebanyak 7 kali. Pada
setiap kepemimpinan presiden di Indonesia
tentulah terdapat perbedaan atau karakteristik
kepemimpinan dari masing – masing presiden
Indonesia tersebut.
MENGAPA
BERBEDA
?
Karena bagi kami mereka itu berasal dari
latar belakang yang berbeda dan disiplin
ilmu yang berbeda pula, yang
berpengaruh terhadap kepemimpinannya.
Untuk itu kami akan membahas secara
singkat Karakteristik Kepemimpinan
Pemimpin Indonesia.
3. Beliau adalah Bapak Proklamator, seorang orataor yang bisa
membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki
karakterisktik kepemimpinan yang sangat populis, bertempramen, tidak
jarang lembut dan menyukai keindahan. Karakter kepemimpinan yang
diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi pada moral dan etika ideologi
yang mendasari negara atau partai, sehingga sangat konsisten dan sangat
fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut.
Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismastik, memiliki semangat
pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta
kemerdekaan bangsanya. Ciri kepemimpinannya yang demikian ternyata
mengarah pada figur sentral dan kultus individu.
Ir. SOEKARNO
4. Pada awalnya sifat – sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari
Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian dan kemampuan
dalam mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas
mental yang sanggup menghadapi bahaya serta konsisten dengan segala
keputusan yang ditetapkan. Karakter kepemimpinan Presiden Soeharto
merupak gabungan dari karakteristik kepemimpinan yang Proaktif –
Ekstratif dengan Adaptif – Antisipatif, yaitu karakter kepemimpinan yang
mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang
berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar
akan perlunya langkah – langkah penyesuaian. Sejumlah besar kursi pada
dua lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada Militer
Jelas sekali terlihat bahwa mantan Presiden Soeharto memiliki karakter
kepemimpinan yang otoriter, dominan, dan sentralistis.
SOEHARTO
5. Menjadi presiden bukan karena keinginannya. Hanya karena kondisi
sehingga beliau menjadi presiden. Orang yang cerdas tapi terlalu lugu
dalam politik. Karakteristik kepemimpinan Presiden Habibie adalah karak
kepemimpinan Dedikatif – Fasilitatif, merupakan sendi dan kepemimpinan
demokratik. Kebebasan pers dibuka lebar – lebar sehingga melahirkan
demokratis yang lebih besar. Pada saat itu, peraturan perundang –
undangan banyak dibuat. Dalam penyelenggaraan Negara Habibie pada
dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di
dunia Barat.
Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup – letup, cepat beraksi,
tanpa mau memikirkan resikonya. Bertindak cepat rupanya salah satu
solusi untuk menurunkan tensinya. Habibie digambarkan sebagai pribadi
yang terbuka, namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan
alergi terhadap kritik.
B.J. HABIBIE
6. Seorang kyai yang sangat liberal dalam pemikirannya, penuh dengan ide,
sangat tidak disiplin, dan berkepentingan ala LSM. Karakteristik
kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid adalah karakter
kepemimpinan Responsif – Akomodatif, yang berusaha untuk
mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang
diharapkan dapat dijadikan menjadi satu kesapakatan atau keputusan
yang memiliki keabsahan. Diharapkan mampu menggerakan partisipasi
aktif para pelaksana di lapangan, karena merasa ikut terlibat dalam proses
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan.
Beliau awalnya memberikan banyak harapan untuk kemajuan Indonesia,
tapi setelah menjadi Presiden, gaya kominikasinya nglantur dan tidak karu
– karuan.
ABDURRAHMAN
WAHID
7. Berpenampilan tenang dan tampak kurang acuh dalam menghadapi
persoalan. Tetapi dalam hal tertentu beliau memilik determinasi dalam
kepemimpinannya. Karakteristik kepemimpinan beliau yang anti kekerasan
itu tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas.
Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran.
Beliau cukup lama dengan menimbang suatu keputusan, tetapi begitu
keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Cukup demokratis, tapi
pribadi Megawati dinilai tertutup dan cepat emosional. Beliau alergi pada
kritik. Komunikasinya didominasi oleh keluhan, uneg-uneg, dan nyaris
tidak pernah menyentuh visi – misi pemerintahan
MEGAWATI
SOEKARNOPUTRI
8. Beliau ini presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Beliau mampu dan
bisa menjadi presiden. Juga cukup bersih, kemajuan ekonomi dan
stabilitas negara terlihat membaik. Pembawaannya, karena dibesarkan
dalam lingkungan tentara dan beliau juag berlatar belakang tentara karir,
tampak agak formal. Kaum ibu banyak yang tertarik karena beliau santun
dalam setiap penampilan. Penampilan semacam ini meningkatkan citra
beliau di mata masyarakat. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemimpin
yang mampu mengambil keputusan kapanpun, diamanpun, dan dalam
kondisi apapun. Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan
pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya konsistensi beliau
dinilai buruk dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.
SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO
9. Presiden yang terkenal lewat cara “blusukan” di masayarakat. Karakteristik
kepemimpinan yang pragmatis dan membumi. Beliau seringkali turun
langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada
dan mencari solusi yang tepat. “Blusukan” juga dilakukan untuk menemui
langsung warga dan mendengar keluh kesah masyarakat. Karakteristik
uang unik ini dijuluki The New York Times sebagai “demokrasi jalanan”.
Jokowi juga dianggapunik dari pemimpin sebelumnya karena tidak
sungkan untuk bertanya langsung kepada warga dan mendekatimerea bila
akan melancarkan suatu program. Perawakan yang kurang berwibawa
terkadang menjadi nilai negatif dari beliau.
JOKO
WIDODO
10. kepemimpinannya dinilai belum menemukan kecocokan
atau keselarasan dengan kondisi negara dan
masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dengan seringnya
masyarakat Indonesia memberikan respon yang kontra
akan kepemimpinan pemerintah.
OLEH KARENA ITU KITA SEBAGAI GENERASI PENERUS
MARI MULAI SAAT INI BERFIKIR UNTUK MENJADI
PEMIMPIN YANG DIHARAPKA OLEH BANGSA DAN
NEGARA SERTA MASYARAKATNYA.