Dokumen tersebut membahas tentang autisme, yang merupakan gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan kurangnya respon terhadap orang lain, kesulitan berkomunikasi, dan gagal membangun hubungan interpersonal. Dokumen tersebut juga membahas definisi, kriteria diagnosis, penyebab, dan efek negatif bagi orang tua dari gangguan autisme.
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Istilah autisme sudah cukup populer dikalangan masyarakat, karena
banyak media massa dan elektronik yang mencoba untuk mengupas
secara mendalam. Muncul juga banyak keprihatinan tersendiri karena
kasus autisme menunjukkan peningkatan persentase di Indonesia.
Autisme merupakan gangguan yang dimulai dan dialami pada masa
kanak-kanak.
2
3. B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari autisme ?
2. Apa kriteria dari diagnosis autisme ?
3. Apa penyebab dari autiame ?
4. Apa efek negatif bagi orang tua ?
3
4. C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Dapat mengetahui definisi dari autisme
Dapat mengetahui kriteria dari diagnosis autisme
Dapat mengetahui penyebab dari autisme
Dapat mengetahui efek negatif bagi orang tua
2. Manfaat
Dapat menjadi sumber referensi bagi perguruan tinggi
Dapat menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi mahasiswa
Dapat menambah ilmu pengetahuan
4
5. BAB I I
PEMBAHASAN
A. Definisi Autisme
Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan pervasif. Anak-anak
yang mengalami gangguan autisme menunjukkan kurang respon
terhadap orang lain mengalami kendala berat dalam kemampuan
komunikasi dan mengalami kegagalan membina hubungan
interpersonal
5
6. B. Kriteria Diagnostik Autisme
• Tibul sebelum usia 30 bulan.
• Gangguan yang sangat berat dalam kemampuan
perkembangan berbahasa.
• Tidak terdapat halusinasi.
• Apabila dapat berbicara, pola bicaranya sangat aneh.
6
7. C. Penyebab Autisme
• Terjadinya kelainan struktur sel otak yang disebabkan virus rubella,
toxoplasma, herpes, jamur, pendarahan, keracunan makanan.
• Faktor genetik
• Hubungan dingin atau tidak akrab antara orang tua (ibu) dan anak
• Tangis bayi yang terlambat
• Keracunan logam berat misalnya terjadi pada anak yang tinggal
dekat tambanga batu bara, dlsb.
• Gangguan pencernaan, pendengaran dan penglihatan.
7
9. BAB I I I
PENNUTUP
A. Kesimpulan
Timbulnya autisme selalu usia 30 bulan. Meskipun demikian, sering sukar dipastikan
usia kemunculan gangguan ini untuk pertama kalinya. Kira-kira 40% anak dengan
gangguan ini mempunyai IQ di bawah 50 dan hanya 30% yang memiliki IQ 70% atau
bahkan lebih. Gangguan autisme tiga kali lebih banya pada pria daripada wanita.
B. Saran
Adanya perkembangan komunikasi seiring berkembangnya zaman, diharapkan para
ibu dapat lebih memperhatikan perkembangan anak, melalui komunikasi dan pusat
perhatian anak. Sehingga anak dapat berkembang dengan semestinya.
9
11. 11
Insomnia atau hipersomnia
Lesu atau keluhan kronik
Perasaan kurang mampu, rendah diri, atau mencela diri sendiri.
Berkurangnya konsentrasi, perhatian atau kemampuan untuk berpikir jernih
Menarik diri dari pergaulan sosial.
Kehilangan minat atu kemampuan menikmati setiap aktivitas yang tadinya
menyenangkan.
Marah yang berlebih-lebihan.
Tidak bisa menghadapi pujian atau penghargaan dengan perasaan senang.
Kurang aktif atau kurang berbicaranya dari biasanya atau merasa gelisah.
Bersikap pesimistis terhadap masa depan, menyesali peristiwa masa lampau atau
mengasihani diri sendiri.
Mata berlinang atau menangis.
Pikiran yang berulang tentang kematian atau bunuh diri
D.
12. Kecemasan merupakan suatu pengalaman subjektif
12
mengenai ketegangan-ketegangan mental yang
mengelisahkan dengan ketidak mampuan mengatasi
suatu masalah, atau bisa juga dari tidak adanya rasa
aman. Perasaan ini akan menimbulkan perubahan
fisik yang ditandai dengan gemetar, keluar keringat
dingin, jantung berdebar-debar. Secara psikologis
perasaan cemas ini akan menimbulkan gejala panik,
tegang bingung, tidak bisa konsentrasi dan
ketakutan tanpa sebab.
D.