SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
SEJARAH SINGKAT

                 PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDUNG




Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung didirikan berdasar kepada Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 Tentang Pembentukan
Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung, di Semarang, dan di Padang.

Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung terletak pada jalan Diponegoro
No. 34 Bandung. Mengenai maksud dan tujuan didirikannya Pengadilan Tata Usaha
Negara Bandung ini adalah sebagai berikut :

1.    Untuk menampung dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Pejabat atau
      Badan Tata Usaha Negara dengan masyarakat di wilayah Propinsi Jawa Barat
      dan Banten.
2.    Untuk melindungi masyarakat dari tindakan atau perbuatan sewenang-wenang
      Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara     yaitu dengan diterbitkannya Surat
      Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang dinilai merugikan
      masyarakat.
3.    Untuk membangun pemerintah yang mandiri, efesien, berwibawa, bersih
      transparan serta bertanggung jawab.




A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN
        Keberadaan Peradilan TUN di berbagai negara modern terutama negara-
     negara Kesejahteraan (Welfare State) merupakan suatu tonggak yang menjadi
     tumpuan harapan masyarakat atau warga negara untuk mempertahankan hak-
     haknya yang dirugikan oleh perbuatan pejabat administrasi karena keputusan
     yang dikeluarkannya.
        Maksud pembentukan Peradilan TUN adalah untuk memberikan perlindungan
     hukum bagi warga masyarakat terhadap perbuatan pejabat administrasi yang
     melanggar hak asasi dalam lapangan hukum administrasi negara. Kecuali itu,
     kehadiran Peradilan TUN akan memberikan perlindungan hukum yang sama
     kepada pejabat administrasi yang bertindak benar dan sesuai dengan hukum.
Jadi fungsi dari Peradilan TUN adalah pertama, sebagai lembaga kontrol
(pengawas) terhadap tindakan pejabat administrasi supaya tetap berada dalam rel
hukum. Kedua, adalah sebagai wadah melindungi hak individu dan warga
masyarakat dari perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pejabat
administrasi.
     Sebagai lembaga pengawas (judicial control), ciri-ciri yang melekat pada
Peradilan TUN adalah :
1.   Pengawasan yang dilakukan bersifat “external control”, karena merupakan
     lembaga yang berada di luar kekuasaan pemerintah.
2.   Pengawasan yang dilakukan lebih menekankan pada tindakan represif atau
     lazim disebut “control a posteriori”, karena selalu dilakukan sesudah
     terjadinya perbuatan yang dikontrol.
3.   Pengawasan itu bertitik tolak pada segi “legalitas”, karena hanya menilai dari
     segi hukum (rechmatigheid)-nya saja.

Pejabat   administrasi   didalam   menjalankan     tugas    kewajibannya    sentiasa
melakukan perbuatan, yakni suatu tindakan bersifat aktif atau pasif yang tidak
lepas dari kekuasaan yang melekat padanya karena inhaerent atau als zodanig
dalam menunaikan tugas-jabatannya.

Dalam     melaksanakan    kewajibannya      tersebut   pejabat   administrasi   harus
mempunyai kewenangan sebagai dasar hukumnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Mochtar Kusumaatmadja yang mengatakan bahwa :

“Kekuasaan sering bersumber pada wewenang formal (formal authority)
yang memberikan wewenang atau kekuasaan kepada seseorang atau suatu
pihak dalam suatu bidang tertentu”. Dalam hal demikian dapat kita katakana,
bahwa kekuasaan itu bersumber pada hukum, yaitu ketentuan-ketentuan hukum
yang mengatur pemberian wewenang tadi.

Berkenaan dengan kekuasaan ini, kita teringat akan pendapat John Emerick
Edwed Dalberg Acton atau lebih dikenal dengan Lord Acton yang menyatakan
bahwa power tends to corrupt and absolute power tends to corrupt absolutely”
Melihat kenyataan tersebut, dapat dipahami bahwa Peradilan TUN sangat
  diperlukan keberadaannya sebagai salah satu jalur bagi para pencari keadilan
  yang merasa kepentingannya dirugikan oleh pejabat administrasi karena dalam
  melaksanakan kekuasaannya itu ternyata yang bersangkutan terbukti melanggar
  ketentuan hukum.

  Terciptanya Peradilan TUN merupakan suatu tonggak yang menjadi tumpuan
  masyarakat atau warga negara untuk mempertahankan hak-haknya yang
  dirugikan oleh suatu perbuatan administrasi negara yang mengandung kekeliruan,
  kesalahan, dan yang bertentangan dengan undang-undang. Perbuatan pejabat
  administrasi yang demikian ini disebut sebagai suatu perbuatan yang melanggar
  hukum dan bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.




B. VISI DAN MISI

    Adapun Visi dan Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung sebagai Badan
  Pelayan Masyarakat Pencari Keadilan di Bidang Hukum Administrasi Negara
  adalah Menciptakan Aparatur Negara yang Tertib Administrasi dan Bertanggung
  Jawab dan Melakukan Penegakan Hukum Administrasi sehingga tercapai Tujuan
  Pengadilan Tata Usaha Negara yakni memberikan pengayoman hukum dan
  kepastian hukum, tidak hanya untuk rakyat semata-mata melainkan juga bagi
  administrasi negara dalam arti menjaga dan memelihara keseimbangan
  kepentingan masyarakat dengan kepentingan individu. Untuk administasi negara
  akan terjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan dalam melaksanakan tugas -
  tugasnya demi terwujudnya pemerintahan yang kuat bersih dan berwibawa dalam
  negara hukum berdasarkan Pancasila.
C. RENSTRA

 NO   RENSTRA                           URAIAN
 1       VISI    Menciptakan Aparatur Negara yang Tertib Administrasi
                 dan Bertanggung Jawab.
 2       MISI    Melakukan Penegakan Hukum Administrasi.
 3     TUJUAN    Terwujudnya pemerintahan yang kuat bersih dan
                 berwibawa     dalam   negara     hukum     beradasarkan
                 Pancasila.
 4    SASARAN    Terwujudnya     lembaga    penegak       hukum     yang
                 transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam
                 fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan
                 bagi    masyarakat,   sehingga     dapat     mendorong
                 partisipasi   masyarakat   dalam    upaya     –   upaya
                 penegakan hukum.
 5    STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar tercipta
                 peradilan yang cepat, sederhana dan murah.
 6    KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum Untuk Para Pencari
                 Keadilan
 7    PROGRAM Peningkatan kinerja lembaga peradilan dan lembaga
                 penegakan hukum lainnya.
 8    KEGIATAN Penyelenggaraan peradilan tingkat pertama.
 9     TUGAS     Memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa
                 Tata Usaha Negara di tingkat pertama (psl 50 UU No
                 5/1986).
 10    FUNGSI    Ketertiban & Keamanan.
Sejarah singkat ptun bandung

More Related Content

What's hot

Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumadeasuharja
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Silvia Kumalasari
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANTri Widodo W. UTOMO
 
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)Putri Sanuria
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraDella Mega Alfionita
 
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...IKA ERNIWATI
 
Peran kejaksaan republik indonesia
Peran kejaksaan republik indonesiaPeran kejaksaan republik indonesia
Peran kejaksaan republik indonesiailham_fajar_ramadhan
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraRoy Pangkey
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnisAspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnissoki leonardi
 
Teori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumTeori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumRahma L
 

What's hot (20)

Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
 
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi NegaraPerkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
Perkara Peradilan Tata Usaha Negara di dalam Hukum Administrasi Negara
 
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
MATERI FILSAFAT HUKUM - HUKUM YANG MENGATUR KEMANFAATAN KETENTUAN KODE ETIK N...
 
Peran kejaksaan republik indonesia
Peran kejaksaan republik indonesiaPeran kejaksaan republik indonesia
Peran kejaksaan republik indonesia
 
Isi makalah santi
Isi makalah santiIsi makalah santi
Isi makalah santi
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Jenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan HukumJenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan Hukum
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial Hukum & kemandirian yudisial
Hukum & kemandirian yudisial
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnisAspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
 
Teori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukumTeori efektifitas hukum
Teori efektifitas hukum
 
Rule of law new
Rule of law newRule of law new
Rule of law new
 

Similar to Sejarah singkat ptun bandung

Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptxKel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptxDataWaruwu
 
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)EllisaVikalista1
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukumiwan Alit
 
PPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdf
PPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdfPPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdf
PPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdfDinanofrianiFitri
 
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxFungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxPutriRahayuWidjayant
 
Posisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRIPosisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRISiti Sahati
 
mata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesia
mata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesiamata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesia
mata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesiaAdiSaputra173125
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Saktialsalcunsoed
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLatuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...Sihite Hasnul
 

Similar to Sejarah singkat ptun bandung (20)

Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptxKel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
 
Konstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of lawKonstitusi dan rule of law
Konstitusi dan rule of law
 
TUGAS IMUR.pptx
TUGAS IMUR.pptxTUGAS IMUR.pptx
TUGAS IMUR.pptx
 
PB10.pptx
PB10.pptxPB10.pptx
PB10.pptx
 
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YG BAIK (AUPB)
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukum
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
PPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdf
PPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdfPPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdf
PPT DINA NOFRIANI FITRI 2314080004 kewarganegaraan.pdf
 
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptxFungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
Fungsi dan aktivitas administrasi negara fix.pptx
 
Uu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 PjlsUu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 Pjls
 
Posisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRIPosisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRI
 
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesiaPenggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
 
ppt hukum.pptx
ppt hukum.pptxppt hukum.pptx
ppt hukum.pptx
 
mata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesia
mata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesiamata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesia
mata kuliah hukum tata negara asas asas hukum tata negara indonesia
 
Kel.3 HAN.pptx
Kel.3 HAN.pptxKel.3 HAN.pptx
Kel.3 HAN.pptx
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
Upaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesiaUpaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesia
 
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
Tugas pertama menganilisis sumber berita topik pemerintah yang menyalahgunaan...
 

Sejarah singkat ptun bandung

  • 1. SEJARAH SINGKAT PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDUNG Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung didirikan berdasar kepada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 Tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung, di Semarang, dan di Padang. Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung terletak pada jalan Diponegoro No. 34 Bandung. Mengenai maksud dan tujuan didirikannya Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menampung dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Pejabat atau Badan Tata Usaha Negara dengan masyarakat di wilayah Propinsi Jawa Barat dan Banten. 2. Untuk melindungi masyarakat dari tindakan atau perbuatan sewenang-wenang Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yaitu dengan diterbitkannya Surat Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang dinilai merugikan masyarakat. 3. Untuk membangun pemerintah yang mandiri, efesien, berwibawa, bersih transparan serta bertanggung jawab. A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN Keberadaan Peradilan TUN di berbagai negara modern terutama negara- negara Kesejahteraan (Welfare State) merupakan suatu tonggak yang menjadi tumpuan harapan masyarakat atau warga negara untuk mempertahankan hak- haknya yang dirugikan oleh perbuatan pejabat administrasi karena keputusan yang dikeluarkannya. Maksud pembentukan Peradilan TUN adalah untuk memberikan perlindungan hukum bagi warga masyarakat terhadap perbuatan pejabat administrasi yang melanggar hak asasi dalam lapangan hukum administrasi negara. Kecuali itu, kehadiran Peradilan TUN akan memberikan perlindungan hukum yang sama kepada pejabat administrasi yang bertindak benar dan sesuai dengan hukum.
  • 2. Jadi fungsi dari Peradilan TUN adalah pertama, sebagai lembaga kontrol (pengawas) terhadap tindakan pejabat administrasi supaya tetap berada dalam rel hukum. Kedua, adalah sebagai wadah melindungi hak individu dan warga masyarakat dari perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pejabat administrasi. Sebagai lembaga pengawas (judicial control), ciri-ciri yang melekat pada Peradilan TUN adalah : 1. Pengawasan yang dilakukan bersifat “external control”, karena merupakan lembaga yang berada di luar kekuasaan pemerintah. 2. Pengawasan yang dilakukan lebih menekankan pada tindakan represif atau lazim disebut “control a posteriori”, karena selalu dilakukan sesudah terjadinya perbuatan yang dikontrol. 3. Pengawasan itu bertitik tolak pada segi “legalitas”, karena hanya menilai dari segi hukum (rechmatigheid)-nya saja. Pejabat administrasi didalam menjalankan tugas kewajibannya sentiasa melakukan perbuatan, yakni suatu tindakan bersifat aktif atau pasif yang tidak lepas dari kekuasaan yang melekat padanya karena inhaerent atau als zodanig dalam menunaikan tugas-jabatannya. Dalam melaksanakan kewajibannya tersebut pejabat administrasi harus mempunyai kewenangan sebagai dasar hukumnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Mochtar Kusumaatmadja yang mengatakan bahwa : “Kekuasaan sering bersumber pada wewenang formal (formal authority) yang memberikan wewenang atau kekuasaan kepada seseorang atau suatu pihak dalam suatu bidang tertentu”. Dalam hal demikian dapat kita katakana, bahwa kekuasaan itu bersumber pada hukum, yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur pemberian wewenang tadi. Berkenaan dengan kekuasaan ini, kita teringat akan pendapat John Emerick Edwed Dalberg Acton atau lebih dikenal dengan Lord Acton yang menyatakan bahwa power tends to corrupt and absolute power tends to corrupt absolutely”
  • 3. Melihat kenyataan tersebut, dapat dipahami bahwa Peradilan TUN sangat diperlukan keberadaannya sebagai salah satu jalur bagi para pencari keadilan yang merasa kepentingannya dirugikan oleh pejabat administrasi karena dalam melaksanakan kekuasaannya itu ternyata yang bersangkutan terbukti melanggar ketentuan hukum. Terciptanya Peradilan TUN merupakan suatu tonggak yang menjadi tumpuan masyarakat atau warga negara untuk mempertahankan hak-haknya yang dirugikan oleh suatu perbuatan administrasi negara yang mengandung kekeliruan, kesalahan, dan yang bertentangan dengan undang-undang. Perbuatan pejabat administrasi yang demikian ini disebut sebagai suatu perbuatan yang melanggar hukum dan bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. B. VISI DAN MISI Adapun Visi dan Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung sebagai Badan Pelayan Masyarakat Pencari Keadilan di Bidang Hukum Administrasi Negara adalah Menciptakan Aparatur Negara yang Tertib Administrasi dan Bertanggung Jawab dan Melakukan Penegakan Hukum Administrasi sehingga tercapai Tujuan Pengadilan Tata Usaha Negara yakni memberikan pengayoman hukum dan kepastian hukum, tidak hanya untuk rakyat semata-mata melainkan juga bagi administrasi negara dalam arti menjaga dan memelihara keseimbangan kepentingan masyarakat dengan kepentingan individu. Untuk administasi negara akan terjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan dalam melaksanakan tugas - tugasnya demi terwujudnya pemerintahan yang kuat bersih dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan Pancasila.
  • 4. C. RENSTRA NO RENSTRA URAIAN 1 VISI Menciptakan Aparatur Negara yang Tertib Administrasi dan Bertanggung Jawab. 2 MISI Melakukan Penegakan Hukum Administrasi. 3 TUJUAN Terwujudnya pemerintahan yang kuat bersih dan berwibawa dalam negara hukum beradasarkan Pancasila. 4 SASARAN Terwujudnya lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya – upaya penegakan hukum. 5 STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar tercipta peradilan yang cepat, sederhana dan murah. 6 KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum Untuk Para Pencari Keadilan 7 PROGRAM Peningkatan kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegakan hukum lainnya. 8 KEGIATAN Penyelenggaraan peradilan tingkat pertama. 9 TUGAS Memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara di tingkat pertama (psl 50 UU No 5/1986). 10 FUNGSI Ketertiban & Keamanan.