Dokumen tersebut membahas tentang ombudsman dan karakteristik pengawasan serta sanksi dalam hukum administrasi negara. Ombudsman adalah lembaga independen yang menerima dan menyelidiki keluhan masyarakat terhadap kesalahan administrasi pemerintah. Dokumen ini juga menjelaskan bentuk-bentuk maladministrasi, rekomendasi ombudsman yang bersifat morally binding, serta cara penegakan hukum dalam hukum administrasi negara melalui pen
Disampaikan dalam Dialog Publik dengan Tema: “Pencegahan Korupsi Terhadap Aparat Pemerintahan Daerah”, diselenggarakan oleh BEM Universitas Kartanegara
Disampaikan dalam Dialog Publik dengan Tema: “Pencegahan Korupsi Terhadap Aparat Pemerintahan Daerah”, diselenggarakan oleh BEM Universitas Kartanegara
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaFRANKLYN_SS
Hasil kerja kelompok pada mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, Spesialisasi Kebendaharaan Negara, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2014 tentang HAKIKAT PENEGAKAN HUKUM, APARAT PENEGAKAN HUKUM, DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaFRANKLYN_SS
Hasil kerja kelompok pada mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, Spesialisasi Kebendaharaan Negara, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2014 tentang HAKIKAT PENEGAKAN HUKUM, APARAT PENEGAKAN HUKUM, DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
Tugas pemerintahan untuk mewujudkan tujuan negara sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tugas tersebut merupakan tugas yang sangat luas. Begitu luasnya cakupan tugas Administrasi Pemerintahan sehingga diperlukan peraturan yang dapat mengarahkan penyelenggaraan Pemerintahan menjadi lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat (citizen friendly), guna memberikan landasan dan pedoman bagi Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan.
2. reformasi mengamanatkan perubahan kehidupan
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat
penyelenggaraan negara dan pemerintahan
yang demokratis
membentuk lembaga-lembaga negara dan
lembaga-lembaga pemerintahan yang baru.
Salah satu diantaranya adalah Komisi Ombudsman
Nasional. Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2000
tentang Komisi Ombudsman Nasional
bertujuan untuk membantu menciptakan dan mengembangkan
kondisi yang kondusif dalam melaksanakan pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) melalui peran serta
masyarakat.
3. Ombudsman : lembaga
independen yang menerima
dan menyelidiki keluhan-
keluhan masyarakat yang
menjadi korban kesalahan
administrasi
(maladministration) publik.
meliputi keputusan-keputusan atau
tindakan pejabat publik yang ganjil
(inap-propriate), menyimpang
(deviate), sewenang-wenang
(arbitrary), melanggar ketentuan
(irregular/illegitimate),
penyalahgunaan kekuasaan (abuse of
power), keterlambatan yang tidak
perlu (undue-delay), atau pelanggaran
kepatutan (equity).
4. Indikator Bentuk-bentuk
Maladministrasi
– Penundaan atas Pelayanan
(Berlarut larut)
– Tidak Menangani
– Melalaikan Kewajiban
– Persekongkolan
– Kolusi dan Nepotisme
– Bertindak Tidak Adil
– Nyata-nyata Berpihak
– Pemalsuan
– Pelanggaran Undang-
Undang
– Perbuatan Melawan Hukum
– Diluar Kompetensi
– Tidak Kompeten
– Intervensi
– Penyimpangan Prosedur
– Bertindak Sewenang-
wenang
– Penyalahgunaan Wewenang
– Bertindak Tidak Layak/
Tidak Patut
– Permintaan Imbalan
Uang/Korupsi
– Penguasaan Tanpa Hak
– Penggelapan Barang Bukti
5. REKOMENDASI OMBUDSMAN
Rekomendasi adalah kesimpulan, pendapat, dan
saran yang disusun berdasarkan hasil investigasi
Ombudsman, kepada atasan Terlapor untuk
dilaksanakan dan/atau ditindaklanjuti dalam
rangka peningkatan mutu penyelenggaraan
administrasi pemerintahan yang baik.
Ombudsman menerima Laporan dan memberikan
Rekomendasi apabila ditemukan Maladministrasi
dalam penyelenggaraan pelayanan publik
6. Rekomendasi disampaikan kepada Pelapor,
Terlapor, dan atasan Terlapor dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung
sejak tanggal Rekomendasi ditandatangani
oleh Ketua Ombudsman.
Terlapor dan atasan Terlapor wajib
melaksanakan Rekomendasi Ombudsman
rekomendasi dari Ombudsman Republik
Indonesia tidak mempunyai kekuatan hukum
(non legally binding), tetapi bersifat morally
binding.
7. • Penegakan hukum dalam hukum administrasi
Negara dilakukan dengan dua cara :
– Pengawasan bahwa organ pemerintah dapat
melaksanakan ketaatan pada atau berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan tertulis
dan pengawasan terhadap keputusan yang
meletakkan kewajiban kepada individu.
– Penerapan kewenangan sanksi pemerintah.
Macam-macam sanksi dalam hukum
administrasi Negara :
– Paksaan pemerintah (berstuursdwang)
– Penarikan Kembali KTUN yang Menguntungkan
– Pengenaan uang paksa
– pengenaan denda administrasi