SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF,
POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES DAN
STRUKTUR GEOMETRI BIDANG EUCLIDES
KELOMPOK 1
WIDYA MEKA C SILABAN (17150149)
IRENA OPRIANTI SILABAN (17150127)
SUBANDI JUJUR TAMPUBOLON (17150122)
NOVI ROSELINA SARAGIH (17150148)
IKA RONAULI SITUMORANG (17150125)
SHEILINE P SIHOMBING (17150129)
GRACE CICILIA SIMANJUNTAK (17150116)
BELLA THEEREZA TAMPUBOLON (17150130)
RIRIN MALAU (17150120)
DONI SIHOMBING (1715O153)
NATASYA P PADANG (15150173)
ANDIKA NAINGGOLAN (16150028)
GEOMETRI SEBAGAI SUATU SISTEM DEDUKTIF
Sejarah
Dengan memandang geometri sebagai
sistem deduktif, geometri dapat disebut sebagai suatu
sains deduktif. Dengan berawal pada pengertian pangkal,
definisi dan postulat-postult itu menentukan macam
geometri. Dengan memandang geometri sebagai sistem
deduktif yang didasarkan atas himpunan postulat, yang
dapat dianggap sebagai aturan permainannya, maka jika
postulat itu diganti akan didapat geometri yang lain. Kata
Kunci: deduktif, postulat, sistem geometri.
Geometri berasal dari kata latin “Geometria”, geo yang
berarti tanah dan metria berarti pengukuran. Menurut
sejarahnya,geometri tumbuh pada zaman jauh sebelum
masehi karena keperluan pengukuran tanah setiap kali
sesudah sungai Nil di Mesir banjir.
Geometri dapat dipandang sebagai sebagai
suatu sistem deduktif,apakah artinya itu?
Dalam suatu sistem deduktif harus ada
pengertian-pengertian pangkal,yaitu unsur-
unsur dan relasi relasi yang tidak di
definisikan. Masih diperlukah pula definisi
definisi dari unsur unsur lain dengan
menggunakan pengertian pengertian pangkal
tersebut. Dengan definisi-definisi
memungkinkan kita untuk memberikan nama
pada unsur-unsur sehubungan dengan
pengertian pangkal itu.
1.1 Postulat
Dalam Geometri harus hanya ada
satu presentasi yang memenuhi satu himpunan postulat
itu atau jika ada dua, tentu keduanya harus isomorphic.
Dikatakan himpunan postulat itu harus “categorical”.
Dalam Geometri kita akan memperhatikan kesimpulan-
kesimpulan dan akibat-akibat dari himpunan postulat itu
dan tidak memperhatikan artinya dalam ruang hidup
kita.
Postulat berasal dari bahasa Latin 'postular' yang
artinya 'untuk menuntut'. Tidak seperti aksioma, postulat
bertujuan untuk menangkap hal-hal yang khas dari
sebuah struktur. Pernyataan seperti 'Adalah mungkin
menggambar sebuah garis dari suatu titik ke titik lain'
adalah contoh dari postulat yang diungkapkan oleh
Euclid.
1.2 Aksioma
Aristoteles menggunakan istilah aksioma
yang berasal dari bahasa Yunani 'axioma' yang artinya
'untuk dianggap layak' atau 'untuk diminta', kadang
kala diartikan sebagai 'pendapat umum'. Dalam
Matematika, aksioma dikategorikan menjadi 'Logical
Axiom' dan 'Non-Logical Axiom'. Yang dimaksud
dengan logical axiom adalah proposisi atau
pernyataan, sedangkan non-logical axiom adalah
sifat-sifat yang terdefinisi dalam domain teori
matematika yang spesifik atau pernyataan logika,
dimana menggunakan langkah-langkah deduksi untuk
membangun teori matematika. Pernyataan seperti
"Sesuatu hal yang sama dengan hal yang lain, adalah
sama satu sama lain." merupakan contoh dari
aksioma yang diungkapkan oleh Euclides.
B.STRUKTUR GEOMETRI BIDANG EUCLIDES
1. Geometri Euclides
Dalam Geometri sebagai suatu
sistem deduktif himpunan postulat itu dipandang sebagai
“aturan permainan”. Himpunan postulat harus konsisten,
artinya tidak boleh ada 2 pernyataan yang bertentangan.
Demikian pula tidak boleh ada 2 dalil yang bertentangan.
Demikian pula tidak boleh ada 2 dalil yang bertentangan
yang diturunkan dari dapat dipandang sebagai suatu
sistem deduktif adalah Geometri dan Euclides. Geometri
Euclides ini bertahan selama hampir 2000 tahun.
Matematikawan yang bernama Euclides ini berasal dari
Aleksandria. Euclides hidup kira-kira 300 tahun sebelum
Masehi. Dia menulis bukunya sebanyak 13 buah dengan
mengumpulkan materinya dari beberapa sumber dan dari
tokoh-tokoh sebelumnya. Euclides adalah penulis dan
penyusun buku yang sangat luar biasa, bukunya himpunan
postulat itu. disebut “The Elements” atau “Euclid’s
Euclides membedakan antara postulat dan aksioma,
postulat berlaku khusus untuk sains tertentu dan
aksioma berlaku untuk umum.
1.1 Sketsa Teori Geometri Bidang Euclides
1. Titik adalah yang tidak mempunyai bagian.
2. Garis adalah panjang tanpa lebar.
3. Ujung-ujung suatu garis adalah titik.
4. Suatu garis lurus adalah suatu garis yang terletak
rata dengan titik-titik padanya.
5. Suatu bidang adalah yang hanya mempunyai
panjang dan lebar.
6. Ujung-ujung suatu bidang ada karena menurut teori
Plato ada lah garis hubungan antara kubus dan tanah,
bidang empat (tetrahedron) dan api,
7. Suatu bidang datar adalah suatu bidang yang terletak
rata dengan bidang delapan (octahedron)
dan garis-garis padanya.
8. Suatu sudut datar adalah inklinasi (kemiringan)
sesame-nya dari dua garis dalam suatu bidang
datar yang bertemu dan tidak terletak pada suatu garis
lurus dalam suatu garis sedemikian,
hingga semua garis lurus yang melalui satu titik dalam
hubungan itu dan mengenai garis tadi
sama panjangnya.
9. Dan jika garis-garis yang memuat sudut itu lurus,
maka sudut itu disebut sudut garis lurus.
10. Jika suatu garis lurus berdiri pada suatu garis lurus
dan membuat sudut yang bersisian sama,
masing-masing sudut ini disebut siku-siku dan garis yang
berdiri pada garis lainnya tadi disebut tegak
lurus pada garis yang lain.
11. Suatu sudut tumpul adalah sudut yang lebih
besar dari sudut siku-siku.
12. Suatu sudut lancip adalah yang lebih kecil dari
suatu sudut siku-siku.
13. Suatu batas adalah ujungnya (akhirnya)
sesuatu.
14. Suatu bangun adalah sesuatu yang termuat
dalam suatu batas bangun trilateral adalah
yang atau beberapa batas.
15. Suatu lingkaran adalah suatu dibatasi oleh
tiga, quadrilateral dibatasi oleh empat dan
multi-bangun datar yang termuat lateral dibatasi
oleh empat dan multilateral dibatasi oleh
lebih dari empat garis.
16. Dan titik itu disebut titik pusat lingkaran.
1.2 Aksioma-Aksioma Geometri Euclides
1. Barang-barang yang sama dengan
sesuatu barang,satu sama lain adalah sama.
2.Barang-barang yang berimpit satu sama
lain,satu sama lain sama.
3.Jika barang sama ditambah dengan barang
yang sama,jumlahnya sama
4.Jika barang sama dikurangi dengan barang
yang sama,selisihnya sama
5.Keseluruhan lebih besar dari bagiannya.
1.3 Postulat-Postulat Geometri Euclides
1.Bentuk geometri dapat dipindah tanpa mengubah
ukuran dan bentuknya.
2.Setiap sudut mempunyai garis bagi.
3.Setiap segmen mempunyai satu dan hanya satu
titik tengah.
4.Dua buah titik yang berbeda terletak pada satu dan
hanya satu garis lurus.
5.Sebuah segmen dapat diperpanjang sehingga
sama dengan segmen tertentu.
6.Sebuah lingkaran dapat digambar jika diketahui
pusat dan jari-jarinya.
7.Semua sudut siku-siku besarnya sama.
1.4 Kelemahan Geometri Euclides.
Kelemahan 1 :
Euclides berusaha untuk mendefinisikan
semuanya dalam Geometri, sampai titik dan
garis. Jika kita memperhatikan definisi Euclides
yang pertama: “Titik adalah yang tidak
mempunyai bagian, maka perlu didefinisikan
Garis g memotong garis k dan l. Sudut P1
ditambah sudut Q2 kurang dari dua sudut siku-
siku. Jika garis k dan l diperpanjang akan
berpotongan di pihak tempat sudut P1 dan
sudut Q2.
Kelemahan 2 :
Postulat yang kelima dari Euclides yang terkenal dengan
nama postulat Parallel terlalu panjang, sehingga merisaukan
para matematikawan. Beberapa matematikawan menganggap,
bahwa postulat yang kelima itu bukan postulat dan dapat
dibuktikan dengan keempat postulat yang lain. Usaha untuk
membuktikan postulat kelima ini berlangsung sejak Euclides
masih hidup kira-kira sekitar tahun 1820. Tokoh-tokoh yang
berusaha untuk membuktikan ini antara lain Proclus dari
Usaha-usaha ini tidak ada yang Aleksadria (410–485), berhasil
dan tampak keunggulan Euclides, tetapi usaha ini
mengakibatkan ditemukannya Geometri lain yang sekarang
disebut dengan geometri Non-Euclides.
Perkembangan Geometri Euclides
Materi Geometri Euclides di kumpulkan dari
beberapa sumber, maka dari geometri
Euclides ini dapat diambil intinya yaitu berupa
dua geometri yang berbeda dalam dasar
logikanya, pengertian pangkal dan
aksiomanya. Kedua geometri itu adalah
Geometri Affine dan Geometri Absolut atau
Geometri Netral.Geometri Affine pertama-
tama diperkenalkan oleh Leon hard Euler dari
Jerman (1707 – 1793).
3.Geometri Unsur Struktur
Geometri unsur struktur pada dasarnya
terdiri dari dua unsur, yaitu !geometri bidang atau
struktur bidang, biasanya membahas tentang
bidang perlapisan, kekar , sesar, "oliasi, sumbu
lipatan, dan lain-lain. Serta geometri garisatau
struktur garis, meliputi gores-garis, liniasi,
perpotongan dua bidang, dan lain-lain.
2.1 Geometri Bidang
Geometri bidang mempunyai sebutan
lain yaitu struktur bidang. Strukturbidang ini dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu struktur bidang riil
dan struktur bidang semu. yang dapat diamati
langsung dilapangan adalah struktur bidang yang
termasuk ke dalam struktur riil ini antara lain
bidang perlapisan, bidangketidakselarasan,
bidang sesar, "oliasi, serta kedudukan bidang
yang terlipat.
Struktur semu merupakan struktur yang bentuk
dan kedudukannya hanyasamar dan bisa diketahui
melalui hasil analisa struktur bidang riil yang
lainnya,contohnya bidang poros lipatan. Dalam
struktur bidang dikenal istilah-istilah,antara lain:
1.Jurus atau Strike
Jurus merupakan suatu arah yang dibentuk dari arah
utara ke arahbidang perlapisannya.
2. Kemiringan
Kemiringan merupakan sudut yang di bentuk dari dip
direction ke bidangkemiringan suatu lapisan.
3.Kemiringan semu atau Apparent
Kemiringan semu
Kemiringan semu atau Apparent Kemiringan
semu merupakan arah tegak lurus dari jurus
dengan arahmiringnya bidang
yang bersangkutan dan diukur dari arah
utara.
4.Kedudukan atau Attitude Kedudukan merupakan
batasan umum untuk orientasi arah dari suatubidang atau
garis dalam ruang, umumnya dihubungkan dengan
koordinatgeogra"i dan bidang horiontal, terdiri
dari komponen arah dan kecondongan.
5. Arah atau bearing Arah dari suatu garis pada bidang
horiontal, umumnya dinyatakandengan azimuth atau
besaran sudut horinontal dengan garis tertentu,
6. Kecondongan atau 'nclinationKecondongan adalah
batasan umum unutk sudut (ertikal diukur ke bawahdari
bidang horiontal ke satu bidang atau garis
Geometri Garis
Sama halnya dengan geometri bidang, geometri
garis pun dibagi menjadidua bagian yaitu riil dan semu.
Geometri garis riil adalah struktur garis yang arahdan
kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan,
misalnya gores garisyang terdapat pada bidang sesar.
Sedangkan struktur garis semu adalah struktur garis
yang arah dan kedudukannya dita"sirkan dari orientasi
unsur-unsur strukturyang membentuk kelurusan atau
liniasi.&erdasarkan seat pembentukanya struktur garis
dapat dibedakan menjadistruktur garis primer dan
struktur garis sekunder. liniasi atau penjajaran mineral-
mineral pada batuan beku tertentu, arah liniasi struktur
sedimen adalah yangtermasuk contoh dari struktur
garis primer.
Sedangkan yang termasuk strukturgaris sekunder
adalah gores-garis, liniasi memanjang "ragmen
breksi sesar.garisporos lipatan dan kelurusan-
kelurusan topogra"i, sungai, dan sebagainya.
Gambar !Geometri garis dalam ruang
Kedudukan Struktur garis ada beberapa
macam. Kedudukan strukturgaris dikenal
dengan istilah-istilah, sebagai berikut :
1.Dip Direction
Dip Direction merupakan suatu arah
yang dibentuk secara tegak lurusdari bidang
horiontal.
2.Arah penujaman atau trend Arah
penunjaman
Arah penujaman atau trend Arah
penunjaman yaitu jurus berasal bidang
(ertical yang melalui garisdan menunjukan
arah penunjaman garis tersebut.
3.Arah kelurusan
Arah kelurusan merupakan jurus dari bidang
(ertikal yang melalui garistetapi tidak menunjukan arah
penunjaman garis tersebut yangmenunjukkan arah-arah
dimana, salah satu arahnya merupakan sudutpelurusnya
4.Pitch
Pitch Adalah besar sudut antara garis
dengan garis horisontal, yangdiukur pada bidang dimana
garis tersebut terdapat besarnya pitch samadengan atau
lebih kecil
penulisan pada geometri garis berbeda dengan geometri
bidang. Pada geometri garis penulisan dip didahulukan,
seperti dip, kuadran. contohnya cari cara penulisan ini
dapat diketahui bahwa struktur garis inimenunjukkaan
arah dip direction bukan strike seperti pada struktur
bidang.

More Related Content

What's hot

ppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALA
ppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALAppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALA
ppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALAAYANAH SEPTIANITA
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiPerbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiFauziah Nofrizal
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidNailul Hasibuan
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika unesa
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Materi geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertamaMateri geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertamaFajar Arwadi
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...Agung Wee-Idya
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutaireswitha
 
TEOREMA-TEOREMA LINGKARAN
TEOREMA-TEOREMA LINGKARANTEOREMA-TEOREMA LINGKARAN
TEOREMA-TEOREMA LINGKARANVeby Anggriani
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanIka Deavy
 
Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)sera abraham
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 

What's hot (20)

Geometri Ruang
Geometri Ruang  Geometri Ruang
Geometri Ruang
 
ppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALA
ppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALAppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALA
ppt Micro teaching PERBANDINGAN SKALA
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik NilaiPerbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai
 
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri EulidGeometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
Geometri Netral bag.1 pada Geometri Eulid
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika
 
Sudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun RuangSudut dalam Bangun Ruang
Sudut dalam Bangun Ruang
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Materi geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertamaMateri geometri dasar pertama
Materi geometri dasar pertama
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Geometri euclid
Geometri euclidGeometri euclid
Geometri euclid
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudut
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
 
TEOREMA-TEOREMA LINGKARAN
TEOREMA-TEOREMA LINGKARANTEOREMA-TEOREMA LINGKARAN
TEOREMA-TEOREMA LINGKARAN
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunan
 
Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)Tes formatif 1 (geometri)
Tes formatif 1 (geometri)
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 

Similar to GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx

Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuranKhoiriyah1
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPsuep_x
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri PengukuranKhoiriyah1
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPFerry Yansyah
 
ppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsxppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsxMiraUtami2
 
Geometri non euclid
Geometri non euclidGeometri non euclid
Geometri non euclidwindarti aja
 
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptxGeometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptxHelvyEffendi
 
MTK M1 KB2a Geometri Ruang
MTK M1 KB2a Geometri Ruang MTK M1 KB2a Geometri Ruang
MTK M1 KB2a Geometri Ruang PPGHybrid1
 
kelompok 10 sejarah matematika
kelompok 10 sejarah matematika kelompok 10 sejarah matematika
kelompok 10 sejarah matematika Nining Suryani
 
MIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsxMIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsxMiraUtami2
 

Similar to GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx (20)

Sejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri EuclidSejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri Euclid
 
Resume geometri euclid
Resume geometri euclidResume geometri euclid
Resume geometri euclid
 
Geometri euclid
Geometri euclidGeometri euclid
Geometri euclid
 
Geometri pengukuran
Geometri pengukuranGeometri pengukuran
Geometri pengukuran
 
Buku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMPBuku Geometri pengukuran SMP
Buku Geometri pengukuran SMP
 
Geometri Pengukuran
Geometri PengukuranGeometri Pengukuran
Geometri Pengukuran
 
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMPBuku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
Buku paket Matematika, Geometri pengukuran SMP
 
Laporan tugasan kumpulan
Laporan tugasan kumpulanLaporan tugasan kumpulan
Laporan tugasan kumpulan
 
ppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsxppt della geometri3.ppsx
ppt della geometri3.ppsx
 
Geometri non euclid
Geometri non euclidGeometri non euclid
Geometri non euclid
 
Sejarah Geometri non euclid
Sejarah Geometri non euclidSejarah Geometri non euclid
Sejarah Geometri non euclid
 
Aksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptxAksiomatika.pptx
Aksiomatika.pptx
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
 
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptxGeometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
 
MTK M1 KB2a Geometri Ruang
MTK M1 KB2a Geometri Ruang MTK M1 KB2a Geometri Ruang
MTK M1 KB2a Geometri Ruang
 
kelompok 10 sejarah matematika
kelompok 10 sejarah matematika kelompok 10 sejarah matematika
kelompok 10 sejarah matematika
 
Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1Karakteristik matematik1
Karakteristik matematik1
 
MIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsxMIraUtami_4021033_GAB.ppsx
MIraUtami_4021033_GAB.ppsx
 
PR1-24621012.pdf
PR1-24621012.pdfPR1-24621012.pdf
PR1-24621012.pdf
 

Recently uploaded

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptx

  • 1. GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES DAN STRUKTUR GEOMETRI BIDANG EUCLIDES
  • 2. KELOMPOK 1 WIDYA MEKA C SILABAN (17150149) IRENA OPRIANTI SILABAN (17150127) SUBANDI JUJUR TAMPUBOLON (17150122) NOVI ROSELINA SARAGIH (17150148) IKA RONAULI SITUMORANG (17150125) SHEILINE P SIHOMBING (17150129) GRACE CICILIA SIMANJUNTAK (17150116) BELLA THEEREZA TAMPUBOLON (17150130) RIRIN MALAU (17150120) DONI SIHOMBING (1715O153) NATASYA P PADANG (15150173) ANDIKA NAINGGOLAN (16150028)
  • 3. GEOMETRI SEBAGAI SUATU SISTEM DEDUKTIF Sejarah Dengan memandang geometri sebagai sistem deduktif, geometri dapat disebut sebagai suatu sains deduktif. Dengan berawal pada pengertian pangkal, definisi dan postulat-postult itu menentukan macam geometri. Dengan memandang geometri sebagai sistem deduktif yang didasarkan atas himpunan postulat, yang dapat dianggap sebagai aturan permainannya, maka jika postulat itu diganti akan didapat geometri yang lain. Kata Kunci: deduktif, postulat, sistem geometri. Geometri berasal dari kata latin “Geometria”, geo yang berarti tanah dan metria berarti pengukuran. Menurut sejarahnya,geometri tumbuh pada zaman jauh sebelum masehi karena keperluan pengukuran tanah setiap kali sesudah sungai Nil di Mesir banjir.
  • 4. Geometri dapat dipandang sebagai sebagai suatu sistem deduktif,apakah artinya itu? Dalam suatu sistem deduktif harus ada pengertian-pengertian pangkal,yaitu unsur- unsur dan relasi relasi yang tidak di definisikan. Masih diperlukah pula definisi definisi dari unsur unsur lain dengan menggunakan pengertian pengertian pangkal tersebut. Dengan definisi-definisi memungkinkan kita untuk memberikan nama pada unsur-unsur sehubungan dengan pengertian pangkal itu.
  • 5. 1.1 Postulat Dalam Geometri harus hanya ada satu presentasi yang memenuhi satu himpunan postulat itu atau jika ada dua, tentu keduanya harus isomorphic. Dikatakan himpunan postulat itu harus “categorical”. Dalam Geometri kita akan memperhatikan kesimpulan- kesimpulan dan akibat-akibat dari himpunan postulat itu dan tidak memperhatikan artinya dalam ruang hidup kita. Postulat berasal dari bahasa Latin 'postular' yang artinya 'untuk menuntut'. Tidak seperti aksioma, postulat bertujuan untuk menangkap hal-hal yang khas dari sebuah struktur. Pernyataan seperti 'Adalah mungkin menggambar sebuah garis dari suatu titik ke titik lain' adalah contoh dari postulat yang diungkapkan oleh Euclid.
  • 6. 1.2 Aksioma Aristoteles menggunakan istilah aksioma yang berasal dari bahasa Yunani 'axioma' yang artinya 'untuk dianggap layak' atau 'untuk diminta', kadang kala diartikan sebagai 'pendapat umum'. Dalam Matematika, aksioma dikategorikan menjadi 'Logical Axiom' dan 'Non-Logical Axiom'. Yang dimaksud dengan logical axiom adalah proposisi atau pernyataan, sedangkan non-logical axiom adalah sifat-sifat yang terdefinisi dalam domain teori matematika yang spesifik atau pernyataan logika, dimana menggunakan langkah-langkah deduksi untuk membangun teori matematika. Pernyataan seperti "Sesuatu hal yang sama dengan hal yang lain, adalah sama satu sama lain." merupakan contoh dari aksioma yang diungkapkan oleh Euclides.
  • 7. B.STRUKTUR GEOMETRI BIDANG EUCLIDES 1. Geometri Euclides Dalam Geometri sebagai suatu sistem deduktif himpunan postulat itu dipandang sebagai “aturan permainan”. Himpunan postulat harus konsisten, artinya tidak boleh ada 2 pernyataan yang bertentangan. Demikian pula tidak boleh ada 2 dalil yang bertentangan. Demikian pula tidak boleh ada 2 dalil yang bertentangan yang diturunkan dari dapat dipandang sebagai suatu sistem deduktif adalah Geometri dan Euclides. Geometri Euclides ini bertahan selama hampir 2000 tahun. Matematikawan yang bernama Euclides ini berasal dari Aleksandria. Euclides hidup kira-kira 300 tahun sebelum Masehi. Dia menulis bukunya sebanyak 13 buah dengan mengumpulkan materinya dari beberapa sumber dan dari tokoh-tokoh sebelumnya. Euclides adalah penulis dan penyusun buku yang sangat luar biasa, bukunya himpunan postulat itu. disebut “The Elements” atau “Euclid’s
  • 8. Euclides membedakan antara postulat dan aksioma, postulat berlaku khusus untuk sains tertentu dan aksioma berlaku untuk umum. 1.1 Sketsa Teori Geometri Bidang Euclides 1. Titik adalah yang tidak mempunyai bagian. 2. Garis adalah panjang tanpa lebar. 3. Ujung-ujung suatu garis adalah titik. 4. Suatu garis lurus adalah suatu garis yang terletak rata dengan titik-titik padanya. 5. Suatu bidang adalah yang hanya mempunyai panjang dan lebar. 6. Ujung-ujung suatu bidang ada karena menurut teori Plato ada lah garis hubungan antara kubus dan tanah, bidang empat (tetrahedron) dan api,
  • 9. 7. Suatu bidang datar adalah suatu bidang yang terletak rata dengan bidang delapan (octahedron) dan garis-garis padanya. 8. Suatu sudut datar adalah inklinasi (kemiringan) sesame-nya dari dua garis dalam suatu bidang datar yang bertemu dan tidak terletak pada suatu garis lurus dalam suatu garis sedemikian, hingga semua garis lurus yang melalui satu titik dalam hubungan itu dan mengenai garis tadi sama panjangnya. 9. Dan jika garis-garis yang memuat sudut itu lurus, maka sudut itu disebut sudut garis lurus. 10. Jika suatu garis lurus berdiri pada suatu garis lurus dan membuat sudut yang bersisian sama, masing-masing sudut ini disebut siku-siku dan garis yang berdiri pada garis lainnya tadi disebut tegak lurus pada garis yang lain.
  • 10. 11. Suatu sudut tumpul adalah sudut yang lebih besar dari sudut siku-siku. 12. Suatu sudut lancip adalah yang lebih kecil dari suatu sudut siku-siku. 13. Suatu batas adalah ujungnya (akhirnya) sesuatu. 14. Suatu bangun adalah sesuatu yang termuat dalam suatu batas bangun trilateral adalah yang atau beberapa batas. 15. Suatu lingkaran adalah suatu dibatasi oleh tiga, quadrilateral dibatasi oleh empat dan multi-bangun datar yang termuat lateral dibatasi oleh empat dan multilateral dibatasi oleh lebih dari empat garis. 16. Dan titik itu disebut titik pusat lingkaran.
  • 11. 1.2 Aksioma-Aksioma Geometri Euclides 1. Barang-barang yang sama dengan sesuatu barang,satu sama lain adalah sama. 2.Barang-barang yang berimpit satu sama lain,satu sama lain sama. 3.Jika barang sama ditambah dengan barang yang sama,jumlahnya sama 4.Jika barang sama dikurangi dengan barang yang sama,selisihnya sama 5.Keseluruhan lebih besar dari bagiannya.
  • 12. 1.3 Postulat-Postulat Geometri Euclides 1.Bentuk geometri dapat dipindah tanpa mengubah ukuran dan bentuknya. 2.Setiap sudut mempunyai garis bagi. 3.Setiap segmen mempunyai satu dan hanya satu titik tengah. 4.Dua buah titik yang berbeda terletak pada satu dan hanya satu garis lurus. 5.Sebuah segmen dapat diperpanjang sehingga sama dengan segmen tertentu. 6.Sebuah lingkaran dapat digambar jika diketahui pusat dan jari-jarinya. 7.Semua sudut siku-siku besarnya sama.
  • 13. 1.4 Kelemahan Geometri Euclides. Kelemahan 1 : Euclides berusaha untuk mendefinisikan semuanya dalam Geometri, sampai titik dan garis. Jika kita memperhatikan definisi Euclides yang pertama: “Titik adalah yang tidak mempunyai bagian, maka perlu didefinisikan Garis g memotong garis k dan l. Sudut P1 ditambah sudut Q2 kurang dari dua sudut siku- siku. Jika garis k dan l diperpanjang akan berpotongan di pihak tempat sudut P1 dan sudut Q2.
  • 14. Kelemahan 2 : Postulat yang kelima dari Euclides yang terkenal dengan nama postulat Parallel terlalu panjang, sehingga merisaukan para matematikawan. Beberapa matematikawan menganggap, bahwa postulat yang kelima itu bukan postulat dan dapat dibuktikan dengan keempat postulat yang lain. Usaha untuk membuktikan postulat kelima ini berlangsung sejak Euclides masih hidup kira-kira sekitar tahun 1820. Tokoh-tokoh yang berusaha untuk membuktikan ini antara lain Proclus dari Usaha-usaha ini tidak ada yang Aleksadria (410–485), berhasil dan tampak keunggulan Euclides, tetapi usaha ini mengakibatkan ditemukannya Geometri lain yang sekarang disebut dengan geometri Non-Euclides.
  • 15. Perkembangan Geometri Euclides Materi Geometri Euclides di kumpulkan dari beberapa sumber, maka dari geometri Euclides ini dapat diambil intinya yaitu berupa dua geometri yang berbeda dalam dasar logikanya, pengertian pangkal dan aksiomanya. Kedua geometri itu adalah Geometri Affine dan Geometri Absolut atau Geometri Netral.Geometri Affine pertama- tama diperkenalkan oleh Leon hard Euler dari Jerman (1707 – 1793).
  • 16. 3.Geometri Unsur Struktur Geometri unsur struktur pada dasarnya terdiri dari dua unsur, yaitu !geometri bidang atau struktur bidang, biasanya membahas tentang bidang perlapisan, kekar , sesar, "oliasi, sumbu lipatan, dan lain-lain. Serta geometri garisatau struktur garis, meliputi gores-garis, liniasi, perpotongan dua bidang, dan lain-lain.
  • 17. 2.1 Geometri Bidang Geometri bidang mempunyai sebutan lain yaitu struktur bidang. Strukturbidang ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu struktur bidang riil dan struktur bidang semu. yang dapat diamati langsung dilapangan adalah struktur bidang yang termasuk ke dalam struktur riil ini antara lain bidang perlapisan, bidangketidakselarasan, bidang sesar, "oliasi, serta kedudukan bidang yang terlipat.
  • 18. Struktur semu merupakan struktur yang bentuk dan kedudukannya hanyasamar dan bisa diketahui melalui hasil analisa struktur bidang riil yang lainnya,contohnya bidang poros lipatan. Dalam struktur bidang dikenal istilah-istilah,antara lain: 1.Jurus atau Strike Jurus merupakan suatu arah yang dibentuk dari arah utara ke arahbidang perlapisannya. 2. Kemiringan Kemiringan merupakan sudut yang di bentuk dari dip direction ke bidangkemiringan suatu lapisan.
  • 19. 3.Kemiringan semu atau Apparent Kemiringan semu Kemiringan semu atau Apparent Kemiringan semu merupakan arah tegak lurus dari jurus dengan arahmiringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.
  • 20. 4.Kedudukan atau Attitude Kedudukan merupakan batasan umum untuk orientasi arah dari suatubidang atau garis dalam ruang, umumnya dihubungkan dengan koordinatgeogra"i dan bidang horiontal, terdiri dari komponen arah dan kecondongan. 5. Arah atau bearing Arah dari suatu garis pada bidang horiontal, umumnya dinyatakandengan azimuth atau besaran sudut horinontal dengan garis tertentu, 6. Kecondongan atau 'nclinationKecondongan adalah batasan umum unutk sudut (ertikal diukur ke bawahdari bidang horiontal ke satu bidang atau garis
  • 21. Geometri Garis Sama halnya dengan geometri bidang, geometri garis pun dibagi menjadidua bagian yaitu riil dan semu. Geometri garis riil adalah struktur garis yang arahdan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan, misalnya gores garisyang terdapat pada bidang sesar. Sedangkan struktur garis semu adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dita"sirkan dari orientasi unsur-unsur strukturyang membentuk kelurusan atau liniasi.&erdasarkan seat pembentukanya struktur garis dapat dibedakan menjadistruktur garis primer dan struktur garis sekunder. liniasi atau penjajaran mineral- mineral pada batuan beku tertentu, arah liniasi struktur sedimen adalah yangtermasuk contoh dari struktur garis primer.
  • 22. Sedangkan yang termasuk strukturgaris sekunder adalah gores-garis, liniasi memanjang "ragmen breksi sesar.garisporos lipatan dan kelurusan- kelurusan topogra"i, sungai, dan sebagainya. Gambar !Geometri garis dalam ruang
  • 23. Kedudukan Struktur garis ada beberapa macam. Kedudukan strukturgaris dikenal dengan istilah-istilah, sebagai berikut : 1.Dip Direction Dip Direction merupakan suatu arah yang dibentuk secara tegak lurusdari bidang horiontal. 2.Arah penujaman atau trend Arah penunjaman Arah penujaman atau trend Arah penunjaman yaitu jurus berasal bidang (ertical yang melalui garisdan menunjukan arah penunjaman garis tersebut.
  • 24. 3.Arah kelurusan Arah kelurusan merupakan jurus dari bidang (ertikal yang melalui garistetapi tidak menunjukan arah penunjaman garis tersebut yangmenunjukkan arah-arah dimana, salah satu arahnya merupakan sudutpelurusnya 4.Pitch Pitch Adalah besar sudut antara garis dengan garis horisontal, yangdiukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat besarnya pitch samadengan atau lebih kecil penulisan pada geometri garis berbeda dengan geometri bidang. Pada geometri garis penulisan dip didahulukan, seperti dip, kuadran. contohnya cari cara penulisan ini dapat diketahui bahwa struktur garis inimenunjukkaan arah dip direction bukan strike seperti pada struktur bidang.