Orientasi dan penempatan karyawan merupakan proses penting dalam menyesuaikan karyawan baru maupun yang dipindah tugaskan ke posisi baru agar dapat bekerja secara produktif sesuai tujuan perusahaan. Proses orientasi memberikan pemahaman tentang perusahaan dan tugas baru, sementara penempatan memastikan karyawan ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.
2. Orientasi
adalah upaya pelatihan dan
pengembangan awal bagi para
karyawan baru yang memberi mereka
informasi mengenai perusahaan,
jabatan, dan kelompok kerja .
(Mondy, 2008)
Orientasi Karyawan
3. Tujuan Orientasi
Orientasi bertujuan membantu para
karyawan baru menyesuaikan diri
dengan memperkenalkan mereka pada:
Peran mereka masing-masing
Organisasi dan kebijakannya
Rekan-rekan kerja mereka
4. Kegunaan Dasar Orientasi
(Mondy, 2008)
Situasi kerja.
Karyawan baru perlu mengetahui bagaimana jabatannya
diselaraskan ke dalam struktur organisasi dan tujuan-
tujuan perusahaan.
Kebijakan dan Aturan Perusahaan.
Para karyawan harus memahami kebijakan-kebijakan
dan aturan-aturan yang terkait dengan jabatannya masing-
masing.
Kompensasi.
Para karyawan memiliki minat khusus dalam memperoleh
informasi mengenai sistem imbalan.
5. Kegunaan Dasar
Orientasi
Budaya Perusahaan. Budaya perusahaan mencerminkan
panduan perilaku bagi para karyawan yang meliputi segala
sesuatu mulai dari cara berpakaian hingga cara berbicara.
Keanggotaan Tim. Kemampuan dan kemauan seorang karyawan
baru untuk bekerja dan berkontribusi dalam tim perlu diperkuat.
Pengembangan Karyawan. Para karyawan perlu disadarkan
akan pentingnya kemampuan untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang terus-menerus berubah.
Sosialisasi. Untuk mengurangi kecemasan yang mungkin
dialami para karyawan baru, perusahaan harus mengambil
langkah-langkah untuk mengintegrasikan mereka ke dalam
organisasi informal.
6. Topik-Topik Orientasi
Isu-Isu Organisasional
Sejarah
Nama dan jabatan para eksekutif utama
Jabatan dan departemen karyawan
Denah fasilitas fisik
Masa percobaan
Produk atau jasa yang dihasilkan
Tinjauan proses produksi
Kebijakan dan peraturan perusahaan
Peraturan kedisiplinan
Prosedur dan penegakan keselamatan
7. Topik-Topik Orientasi
Hak-Hak Karyawan
Gaji
Cuti dan libur
Waktu istirahat
Tunjangan pelatihan dan pendidikan
Konseling
Tunjangan asuransi
Program pensiun
8. Topik-Topik Orientasi
Perkenalan
Dengan atasan
Dengan rekan-rekan kerja
Dengan pelatih
Dengan penasihat karyawan
Jabatan
Lokasi
Tugas-tugas
Persyaratan keselamatan
Tinjauan jabatan
Tujuan
Hubungan dengan jabatan-jabatan lainnya
9. Aspek Kepentingan
Pegawai Baru
Selama masa orientasi pegawai baru perlu
diberikan penjelasan masalah:
a. Penghasilan
b. Jam kerja
c. Hak cuti
d. Fasilitas yg disediakan
e. Pendidikan & pelatihan
f. Perihal pensiun
10. Manfaat Program Orientasi
(Werther & Davis 1996)
Mengurangi kecemasan karyawan
Karyawan baru bisa mempelajari tugasnya dengan
lebih baik
Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih realistis
mengenai pekerjaannya
Mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja atau
atasan yang kurang mendukung
Karyawan baru menjadi lebih mandiri
Karyawan baru bekerja dengan lebih baik
Mengurangi kecenderungan karyawan baru untuk
mengundurkan diri dari pekerjaan
12. Prinsip – Prinsip
Penempatan Kerja
1. Kemanusiaan.
2. Demokrasi.
3. The Right Man On The Right Place.
4. Equal Pay For Equal Work.
5. Kesatuan Arah.
6. Kesatuan Tujuan.
7. Kesatuan Komando.
8. Efisiensi dan Produktifitas Kerja.
13. Pihak – Pihak yang terlibat dalam
Penempatan Karyawan
Sebagian besar keputusan penempatan
diambil oleh manajer lini, dalam hal ini
atasan langsung karyawan yang
bersangkutan.
Peran departemen SDM adalah memberi
saran kepada manajer lini mengenai
kebijakan perusahaan dan memberikan
konseling kepada para karyawan.
14. Promosi: menaikkan jabatan seseorang ke
jabatan lain yang memiliki tanggung jawab
lebih besar, gaji lebih besar dan pada level
organisasi yang lebih tinggi.
Ada dua jenis promosi:
Berdasarkan prestasi
Berdasarkan senioritas
Bentuk – Bentuk
Penempatan
15. Bentuk – Bentuk
Penempatan
Transfer: Karyawan dipindahkan ke posisi
lain yang setara, baik dari segi bayaran,
tanggung jawab, dan/atau level
organisasionalnya.
Demosi: Karyawan dipindahkan ke posisi lain
yang lebih rendah, baik dari segi bayaran,
tanggung jawab, dan/atau level
organisasionalnya
16. Kaitan Penempatan
dengan Orientasi
Meskipun dalam promosi, transfer, maupun demosi yang
ditempatkan adalah para karyawan yang telah bekerja di
perusahaan (bukan karyawan baru), namun mereka tetap
perlu menjalani orientasi terkait dengan jabatannya yang
baru.
Memang para karyawan tersebut bisa jadi sudah
memahami dengan baik mengenai aspek-aspek umum
perusahaan, seperti strategi, kompensasi, peraturan, dan
sebagainya. Namun mereka sedikit banyak pasti
mengalami kecemasan terkait masalah interpersonal dan
hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan barunya.
17. KESIMPULAN
Orientasi dan penempatan mempunyai
peran yang sangat penting dalam
memastikan karyawan baru maupun
karyawan lama yang ditempatkan
pada bidang yang baru untuk dapat
menunjukkan kinerjanya dengan
maksimal dan produktifitas kerja
yang diharapkan.
18. Pertanyaan dari Teman
1. Monika L. Naingggolan
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Proses
Orientasi dan Penempatan Karyawan Baru di suatu
perusahaan ? (Yang Menjawab: Hanifa Hanum Sinaga)
2. Yuli
Coba Sebutkan Tahap-Tahap Orientasi ? (Yang
Menjawab: Setyani Purba)
3. Ica
Apakah Manfaat dari Orientasi Karyawan Baru ? (Yang
Menjawab: Widia Ratnasari Samosir)
19. Jawaban dari Pertanyaan
1. Hanifa Hanum Sinaga
Faktor – Faktor Penempatan Pegawai, yaitu:
a) Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan bisnis menyebabkan terjadinya pengisian posisi pekerjaan baru, baik
melalui promosi karyawan yang sudah ada atau yang baru sama sekali. Adanya
pengaruh ekspansi bisnis yang mampu mencipatakan posisi pekerjaan baru.
b) Reorganisasi
Sebuah restrukturisasi dari perusahaan akan menghasilkan jenis yang beragm dalam hal
kegiatan – kegiatan personal, misalnya jika terjadi merger dan reorganisasi
perusahaan. Pembelian /penjualan perusahaan merger dengan perusahaan lain
akan mempengaruhi aktivitas departemen SDM, seperti rancangan pekerjaan,
kompensasi, manfaat, hubungan pekerja, dan program pensiun dini. Hal ini akan
mempengaruhi keputusan penempatan karyawan.
20. Lanjutan
Jawaban dari Pertanyaan
c) Kecenderungan Ekonomi Umum
Satu konsekuensi dari pengaruh menurunnya pertumbuhan ekonomi adalah secara signifikan
akan menurunkan ketersediaan pekerjaan, baik bagi mereka/karyawan yang permanen dan
temporer serta sekaligus bagi pencari kerja. Resesi ekonomi akan mengakibatkan terjadinya
pengangguran besar-besaran. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi membaik maka departemen
SDM akan proaktif melakukan kegiatannya, seperti promosi, rekrutmen dan seleksi karyawan
baru.
d) Atrisi
Atrisi merupakan pengurangan karyawan yang disebabkan terjadinya terminasi, pengunduran
diri, pengalihan keluar dari unit bisnis, dan meninggal. Secara khusus program pensiun dini
telah meningkat selama terjadinya penurunan aktivitas usaha dan kelambanan aktivitas
ekonomi, sehingga karyawan berada pada posisi tertekan dan terjadi pemangkasan kelebihan
karyawan (rasionalisai).
21. Lanjutan
Jawaban dari Pertanyaan
2. Setyani Purba
Tahap – Tahap Orientasi, yaitu:
1 . Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan
sampai unit-unit kerja terkait lainnya, akan memberikan ketenangan dan kenyamanan si
pegawai, karena dia merasa diterima di lingkungannya dan hal tersebut akan mempermudah
dia untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas, bahkan dapat membina kerja sama
dengan yang lain dalam rangka menjalankan tugasnya.
2. Penjelasan Tujuan Perusahaan
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya
perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat pegawai baru lebih mengenal
perusahaan tersebut, sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk
mendukung tujuan perusahaan.
24. Lanjutan
Jawaban dari Pertanyaan
3. Widia Ratnasari Samosir
Manfaat Program Orientasi bagi Karyawan Baru, yaitu:
1. Mengurangi kecemasan karyawan
2. Karyawan baru bisa mempelajari tugasnya dengan lebih baik
3. Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih realistis mengenai pekerjaannya
4. Mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja atau atasan yang kurang
mendukung
5. Karyawan baru menjadi lebih mandiri
6. Karyawan baru bekerja dengan lebih baik
7. Mengurangi kecenderungan karyawan baru untuk mengundurkan diri dari
pekerjaan.