SlideShare a Scribd company logo
1 of 141
Oleh: I Gde Wayan Sudiarta,S.Pd
Disklaimer Daftar isi
Matematika
SMP/MTs Kelas VII
Semester 1
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna
membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan
secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkannya sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
JUDUL BAB
Bilangan
Himpunan
Bentuk
Aljabar
Persamaan dan
Pertidaksamaan
linear Satu
Variabel
DAFTAR ISI
BAB
A. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan BulatBAGIAN BAB
B. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
C. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
D. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat
E. Bilangan Pecahan
F. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan
G. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
H. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan
I. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan
J. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif
K. FPB dan KPK
I
Kembali ke daftar isi
BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
1. Bilangan Bulat
A. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
2. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
3. Lawan Suatu Bilangan Bulat
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat
Latihan Soal
1. Perhatikan macam-macam es beserta suhunya berikut.
Urutkan minuman dari yang paling dingin.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan
1. Penjumlahan Bilangan Bulat
B. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
2. Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat
3. Pengurangan Bilangan Bulat
4. Sifat-sifat Pengurangan Bilangan Bulat
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan
1. Penjumlahan Bilangan Bulat
a. Penjumlahan dengan Mistar Hitung
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan
b. Penjumlahan dengan Garis Bilangan
c. Penjumlahan secara langsung
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan
2. Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan
3. Pengurangan Bilangan Bulat
4. Sifat-Sifat Pengurangan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan
Contoh Soal
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan beruntun berikut.
a. ─67 + 35 + (─ 54)
b. ─ 39 ─ 73 ─ (─ 69)
Jawaban:
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan
Latihan Soal
Suhu terendah yang terjadi di kota A adalah ─18ᵒC, sedangkan suhu tertinggi
yang pernah terjadi adalah 15ᵒC. Adapun suhu terendah dan suhutertinggi
yang pernah terjadi di kota B adalah ─27ᵒC dan 7ᵒC. Di antara kedua kota itu,
kota manakan yang mempunyai interval suhu lebih besar?
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
1. Perkalian Bilangan Bulat
C. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
2. Sifat-sifat Perkalian Bilangan Bulat
3. Pembagian Bilangan Bulat
4. Sifat-sifat Pembagian Bilangan Bulat
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
1. Perkalian Bilangan Bulat
Perkalian bilangan bulat meliputi perkalian bilangan positif dengan bilangan
positif, bilangan negatif dengan bilangan negatif, dan bilangan positif dengan
bilangan negatif. Misalkan a dan b bilangan bulat positif, perkalian a dan b adalah
penjumlahan berulang bilangan b sebanyak a suku.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
Beberapa arti dan makna pada perkalian dua bilangan bulat sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
2. Sifat-sifat Perkalian Bilangan Bulat
c. Bilangan 1 merupakan unsur identitas pada perkalian bilangan bulat. Setiap
bilangan bulat dikalikan dengan 1 menghasilkan bilangan itu sendiri.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
3. Pembagian Bilangan Bulat
Dalam matematika, pembagian dapat diartikan sebagai mengurangkan bilangan
terhadap bilangan yang tetap hingga habis. Jika terdapat 20 permen dibagikan
kepada lima anak, dapat digambarkan sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
4. Sifat-sifat Pembagian Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
Contoh Soal
Tentukan hasil operasi perkalian dan pembagian bilanga bulat berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan
Latihan Soal
Suhu udara di padang gurun pada pukul 12.00 siang adalah 44ᵒC. Setelah pukul 12.00
tersebut suhu udara mulai turun secara bertahap. Pada pukul 21.00 suhu udara
menjadi 2ᵒC.
a. Berapa penurunan rata-rata suhu setiap 3 jam?
b. Berapa derajat suhu udara pada pukul 18.00?
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan
1. Pengertian Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
D. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat
2. Aturan Operasi Hitung Campuran
3. Sifat-sifat dalam Operasi Hitung Campuran
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan
1. Pengertian Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Operasi hitung campuran adalah operasi hitung yang memuat sekurang-
kurangnya dua tanda operasi hitung berbeda.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan
2. Aturan Operasi Hitung Campuran
Dalam operasi hitung campuran menggunakan aturan atau urutan pengerjaan berikut.
a. Kerjakan terlebih dahulu operasi dalam kurung.
b. Kerjakan perkalian atau pembagian
c. Kerjakan penjumlahan atau pengurangan.
d. Pada penjumlahan dan pengurangan bilangan yang berurutan, maka dikerjakan
dari depan. Begitu juga pada perkalian dan pembagian yang berurutan, maka
dikerjakan dari depan.
Dalam operasi hitung campuran ini yang perlu ditekankan adalah bentuk perkalian
dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan atau pengurangan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan
3. Sifat-sifat dalam Operasi Hitung Campuran
Dalam operasi hitung campuran berlaku sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan dan pengurangan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan
Contoh Soal
Dalam turnamen futsal yang diikuti oleh tim salah satunya adalah Tim Samba. Tim
tersebut dari 17 pertandingan yang dimainkan memperoleh 9 kemenangan , 3 seri, dan
lainnya mengalami kekalahan. Dalam turnamen tersebut menggunakan aturan berikut.
Tim yang menang memperoleh nilai 3, seri mendapat nilai 1, dan kalah nilainya
dikurangi 2. Tentukan nilai yang diperoleh Tim Samba.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan
Latihan
Tahu bakso mempunyai suhu mula-mula 18ᵒC. Tahu bakso tersebut dipanaskan
hingga suhunya naik sebesar 73ᵒC, lalu dihidangkan. Selama dihidangkan, suhu
makanan tersebut turun 3ᵒC setiap menitnya. Berapa suhu tahu bakso setelah 12
menit semenjak dihidangkan pertama kali?
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
1. Menyatakan Bilangan Pecahan
E. Bilangan Pecahan
2. Pecahan Senilai
3. Menyederhanakan Pecahan
4. Jenis-jenis pecahan
5. Mengubah Pecahan
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
1. Menyatakan Bilangan Pecahan
Perhatikan gambar berikut
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
2. Pecahan Senilai
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
3. Menyederhanakan Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
4. Jenis-jenis Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
5. Mengubah Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
Contoh Soal
Sebuah kantong berisi 50 kelereng. Kelereng-kelereng tersebut diambil Amir 16
butir, Doni 12 butir dan sisanya diambil rio. Berapa persen kelereng yang diambil
Rio.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bilangan Pecahan Bilangan
Latihan Soal
Tentukan bentuk sederhana dari pecahan-pecahan berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan
1. Membandingkan Dua Pecahan
F. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan
2. Mengurutkan Bilangan Pecahan
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan
1. Membandingkan Dua Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan
2. Mengurutkan Bilangan Pecahan
Bilangan-bilangan pecahan dapat diurutkan dengan cara mengubah bilangan-
bilangan pecahan tersebut menjadi pecahan sejenis, lalu membandingkannya.
Kemudian, mengurutkan bilangan-bilangan pecahan tersebut dari yang
terkecil atau dari yang terbesar.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan
Contoh Soal Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan
1. Penjumlahan Pecahan
G. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
2. Pengurangan Pecahan
3. Penjumlahan dan Pengurangan Desimal
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan
1. Penjumlahan Bilangan Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan
2. Pengurangan Bilangan Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan
2. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Contoh Penjumlahan: Contoh Pengurangan:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan
Contoh Soal
Pak Romi mempunyai sebidang tanah.
Sepertiga dari luas tanahnya digunakan
untuk bangunan, 25%-nya untuk kolam,
dan sisanya untuk kebun. Berapa bagian
tanah yang digunakan untuk kebun.
Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan
1. Perkalian Bilangan Pecahan
H. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan
2. Pembagian Bilangan Pecahan
3. Perkalian Bilangan Desimal
4. Pembagian Bilangan Desimal
Contoh
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan
1. Perkalian Bilangan Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan
2. Pembagian Bilangan Pecahan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan
3. Perkalian Desimal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan
4. Pembagian Desimal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
I. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan Bilangan
Jadi, operasi hitung campuran biangan pecahan adalah operasi hitung bilangan
pecahan yang memuat paling sedikit dua tanda operasi hitung. Urutan pengerjaan
pada operasi hitung campuran bilangan pecahan sama dengan urutan pengerjaan
hitung campuran pada bilangan bulat.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan Bilangan
Contoh Soal
Tentukan hasil operasi hitung campuran pada pecahan-pecahan berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan
1. Menyatakan Bilangan Berpangkat Bilangan Positif menjadi
Bilangan Desimal
J. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif
2. Menyatakan Bilangan Desimal menjadi Bilangan Berpangkat
Bilangan Positif
Contoh
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan
1. Menyatakan Bilangan Berpangkat Bilangan Positif menjadi Bilangan Desimal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan
2. Menyatakan Bilangan Desimal menjadi Bilangan Berpangkat Bilangan Positif
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan
Contoh Soal
Hitunglah hasil pengerjaan hitung bilangan berpangkat berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
1. Faktor Bilangan Bulat
K. FPB dan KPK
2. Kelipatan Bilangan Bulat
3. Bilangan Prima
4. Faktor Prima dan Faktorisasi Prima
5. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
6. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Contoh
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
1. Faktor Bilangan Bulat
Bilangan yang habis membagi suatu bilangan dinamakan faktor bilangan tersebut.
Dari perkalian bilangan 12 di atas diperoleh 1, 2, 3, 4, 6, dan 12 membagi habis
bilangan 12 sehingga faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
2. Kelipatan Bilangan Bulat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
3. Bilangan Prima
Bilangan bulat positif yang memiliki tepat dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu
sendiri, dinamakan bilangan prima.
Dengan demikian, 2, 3, 5, 7, 11, dan 13 merupakan bilangan prima.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
4. Faktor Prima dan Faktorisasi Prima
Dari pohon faktor di samping diperoleh faktor
prima dari 12 adalah 2 dan 3
Berdasarkan pohon faktor di atas, bilangan 12 dapat ditulis
dalam bentuk perkalian bilangan-bilangan prima berikut.
Kesimpulan:
Perkalian dari faktor-faktor prima suatu bilangan disebut faktorisasi prima bilangan
tersebut
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
5. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Faktor persekutuan merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih. Untuk
memahami tentang FPB perhatikan contoh berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
6. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Kelipatan dari 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, ....
Kelipatan dari 9 adalah 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81, ....
Kelipatan yang sama (kelipatan persekutuan) dari 6 dan 9 adalah 18, 36, 72, ....
Bilangan terkecil antara18, 36, 72, ... Adalah 18.
Jadi, bilangan 18 merupakan KPK dari 6 dan 9.
Dari contoh di atas diperoleh:
KPK dari 6 dan 9 adalah 18.
Artinya, bilangan 18 merupakan bilangan terkecih yang habis dibagi 6 dan 9.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
FPB dan KPK Bilangan
Contoh Soal
1. Tentukan FPB dan KPK dari bilangan-bilangan berikut.
a. 50, 80, dan 120
b. 200, 550, dan 800
2. Ari dan Dewi berjalan dari tempat A ke tempat B yang berjarak 100 m.
Panjang langkah Ari 60 cm dan panjang langkah Dewi 50 cm. Mereka
mulai melangkah bersamaan dengan kecepatan sama. Berapa meter sisa
jarak yang harus mereka tempuh saat langkah mereka bertemu di satu
tempat untuk terakhir kalinya.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Pengertian Himpunan
BAGIAN BAB
B. Operasi Himpunan
II
Kembali ke daftar isi
Pengertian Himpunan Himpunan
1. Pengertian Himpunan
A. Pengertian Himpunan
2. Anggota Himpunan
3. Cara Menyatakan Himpunan
4. Himpunan Berhingga, Himpunan Tak Hingga, dan Himpunan Kosong
5. Himpunan Semesta, Diagram Venn, dan Komplemen Himpunan
6. Himpunan Bagian dan Himpunan Kuasa
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pengertian Himpunan Himpunan
1. Pengertian Himpunan
Perhatikan tabel berikut.
Himpunan adalah sekumpulan objek atau benda yang memiliki karakteristik sama atau
terdefinisi dengan jelas. Definisi tersebut dapat berupa kesamaan ciri, sifat, ataupun
karakteristik objek dalam himpunan tersebut. Sebagai akibatnya, objek lain yang tidak
memiliki kesamaan ciri, sifat ataupun karakteristik tersebu tidak ikut sebagai anggota
tersebut.
2. Anggota Himpunan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pengertian Himpunan Himpunan
3. Cara Menyatakan Himpunan
Jika diketahui himpunan bilangan cacah kurang dari 5 dan himpunan itu dinamai dengan
himpunan B, ada tiga cara untuk menyatakan himpunan tersebut.
a. Menyatakan himpunan dengan mendaftar anggota-anggotanya (metode tabulasi) yaitu
menuliskan anggota-anggota himpunan di antara kurung kurawal yang dipisahkan dengan
tanda koma (,).
Cara menyatakannya:
B = {0, 1, 2, 3, 4}
b. Menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk himpunan (metode bersyarat) yaitu anggota
himpunan dinyatakan dengan variabel yang diikuti dengan garis tegak dan syarat
keanggotaannya.
c. Menyatakan himpunan dengan kata-kata (metode deskripsi) yaitu menuliskan syarat
keanggotaan himpunan di antara kurung kurawal.
.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pengertian Himpunan Himpunan
4. Himpunan Berhingga, Himpunan Tak Hingga, dan Himpunan Kosong
a. Himpunan berhingga yaitu himpunan yang memiliki anggota berhingga
dapat dihitung). Contoh:
A = {1, 2, 3, 4, ..., 25 }
b. Himpunan tak berhingga yaitu himpunan yang memilki banyak anggota
tak berhingga.
Contoh:
B = {1,3,5,7, ...}
c. Himpunan kosong yaitu himpunan yang tidak memiliki anggota dan
dinotasikan dengan { } atau ø .
.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pengertian Himpunan Himpunan
5. Himpunan Semesta, Diagram Venn, dan Komplemen Himpunan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pengertian Himpunan Himpunan
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pengertian Himpunan Himpunan
Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Himpunan Himpunan
1. Operasi Dua Himpunan
B. Operasi Himpunan
2. Sifat-sifat Operasi Himpunan
3. Hubungan Dua Himpunan
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Himpunan Himpunan
1. Operasi Dua Himpunan
c. Selisih Himpunan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Himpunan Himpunan
2. Sifat-Sifat Operasi Dua Himpunan
Untuk sembarang himpunan A, B, dan C berlaku sifat-sifat sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Himpunan Himpunan
3. Hubungan Dua Himpunan
Diketahui himpunan H = {1, 2, 3, 4} dan I = {4, 5, 1, 2}.
Apakah n(H) = n(I) ?
Apakah H = I?
Himpunan H tidak sama dengan I meskipun banyak anggota kedua himpunan sama, n(H) = n(I).
Hubungan dua himpunan seperti ini dikatakan himpunan H ekuivalen dengan himpunan I.
d. Himpunan Ekuivalen
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Himpunan Himpunan
Contoh Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Himpunan Himpunan
Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Mengenal Bentuk Aljabar
BAGIAN BAB
B. Operasi Bentuk Aljabar
C. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
D. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar
III
Kembali ke daftar isi
Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
1. Pengertian Bentuk Aljabar
A. Mengenal Bentuk Aljabar
2. Unsur-unsur pada Bentuk Aljabar
3. Nilai dari Bentuk Aljabar
4. KPK dan FPB dari Bentuk Aljabar
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
1. Pengertian Bentuk Aljabar
Bentuk aljabar adalah suatu kalimat matematika yang melibatkan simbol-
simbol untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
2. Unsur-unsur pada Bentuk Aljabar
Pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur sebagai berikut.
a. Variabel atau peubah, yaitu simbol-simbol yang mewakili suatu bilangan pada
suatu bentuk aljabar. Simbol-simbol yang digunakan sebagai variabel biasanya
berubah huruf abjad kecil.
b. Koefisien, yaitu suatu bilangan yang menyertai variabel pada suatu bentuk aljabar.
c. Konstanta, yaitu bagian dari bentuk aljabar yang tidak memuat variabel.
d. Suku, yaitu bagian dari bentuk aljabar berupa variabel beserta koefisiennya atau
konstanta yang dipisahkan oleh operasi jumlah “” atau selisih “. Ada dua jenis
suku dalam bentuk aljabar, yaitu:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
3. Nilai dari Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
3. FPB dan KPK dari Bentuk Aljabar
Dua bentuk aljabar suku tunggal dapat dicari kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
dan faktor persekutuan terbesar (FPB)-nya. Secara umum mencari KPK dan FPB dari
dua bentuk aljabar sama dengan ketika mencari KPK dan FPB dari dua bilangan.
Pertama, ditentukan faktorisasi prima dari bentuk aljabar tersebut, lalu kemudian
ditentukan nilai KPK dan FPB-nya. KPK merupakan hasil kali dari faktor yang
berbeda dan berpangkat tinggi. FPB merupakan hasil kali dari faktor yang sama dan
berpangkat rendah.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Contoh Soal
Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
1. Sifat-sifat Operasi Hitung Bentuk Aljabar
B. Operasi Bentuk Aljabar
2. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
3. Perkalian Bentuk Aljabar
4. Pembagian Bentuk Aljabar
5. Pemangkatan Bentuk Aljabar
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
1. Sifat-sifat Operasi Hitung Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
3. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar hanya dapat
dilakukan pada suku-suku sejenis. Caranya, jumlahkan dan kurangkan
koefisien pada suku-suku sejenis tersebut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
3. Perkalian Bentuk Aljabar
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perkalian bentuk aljabar sebagai berikut.
a. Perkalian suku tunggal dengan suku tunggal dilakukan dengan mengalikan
koefisien dengan koefisien dan variabel dengan variabel.
b. Perkalian dengan suku tidak tunggal menggunakan sifat distributif.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
4. Pembagian Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
5. Pemangkatan Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Contoh Soal Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Contoh Soal
Faktorkan bentuk kuadrat berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
1. Pecahan Bentuk Aljabar
D. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar
2. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
3. Operasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar
4. Menyederhanakan Pecahan Bersusun
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
1. Pecahan Bentuk Aljabar
Pecahan bentuk aljabar adalah pecahan yang penyebutnya memuat variabel. Oleh
karena variabel merupakan bilangan yang belum diketahui nilainya, sifat-sifat
bilangan pecahan juga berlaku pada pecahan bentuk aljabar.
2. Menyederhanakan Pecahan bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dapat disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya
mempunyai faktor persekutuan yang sama. Pecahan bentuk aljabar telah
disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya tidak memiliki faktor persekutuan
kecuali 1.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
3. Operasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar
Contoh Soal Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
A. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka
BAGIAN BAB
B. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV)
C. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV)
IV
Kembali ke daftar isi
Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV
1. Kalimat Tertutup
A. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka
2. Kalimat Terbuka
3. Penyelesaian Kalimat Terbuka
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV
2. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya.
Suatu kalimat matematika yang masih memuat variabel (peubah) merupakan
kalimat terbuka karena nilai kebenarannya belum dapat ditentukan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
1. Bentuk PLSV
B. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV)
2. Ekuivalensi PLSV
3. Penyelesaian PLSV
4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PLSV
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
1. Bentuk PLSV
Dalam persamaan linear satu variabel dikenal beberapa istilah, antara lain kesamaan,
persamaan, dan PLSV.
a. Kesamaan, yaitu pernyataan (kalimat tertutup) yang memuat hubungan (relasi)
sama dengan (=).
b. Persamaan, yaitu kalimat terbuka yang menggunakan hubungan (relasi) sama
dengan (=). Perhatikan kalimat-kalimat terbuka berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
c. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV), yaitu persamaan yang hanya memuat
satu variabel dengan pangkat tertingginya satu. Bentuk persamaan linear satu
variabel dalam x sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
2. Ekuivalensi PLSV
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
3. Penyelesaian PLSV
Dalam penyelesaian PLSV dikenal beberapa istilah, antara lain penyelesaian,
himpunan penyelesaian dan grafik penyelesaian.
a. Penyelesaian persamaan linear satu, yaitu bilangan pengganti variabel yang
membuat persamaan tersebut menjadi kalimat tertutup bernilai benar.
b. Himpunan penyelesaian persamaan linear variabel adalah himpunan semua
bilangan pengganti variabel yang membuat persamaan tersebut menjadi kalimat
tertutup bernilai benar.
c. Grafik penyelesaian persamaan linear satu variabel, yaitu grafik yang
menunjukkan penyelesaian persamaan tersebut. Grafik penyelesaian berupa garis
bilangan yang ditandai dengan noktah besar pada bilangan yang merupakan
penyelesaian.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PLSV
Permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel
biasanya berbentuk soal cerita. Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai
berikut.
a. Terjemahkan keterangan-keterangan yang diketahui ke dalam bentuk persamaan
linear satu variabel.
b. Selesaikan persamaan linear satu variabel tersebut dengan memanfaatkan sifat-
sifat keekuvalenan PLSV.
Contoh Soal:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV
Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
1. Bentuk PtLSV
C. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV)
2. Ekuivalensi PtLSV
3. Penyelesaian PtLSV
4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PtLSV
Contoh
Soal
Latihan
Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
1. Bentuk PtLSV
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
Kedua pertidaksamaan di atas memiliki penyelesaian yang sama, sehingga kedua pertidaksamaan
ekuivalen
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
3. Penyelesaian PtLSV
a. Penyelesaian PtLSV, yaitu bilangan pengganti variabel yang membuat pertidaksamaan
tersebut menjadi kalimat tertutup bernilai benar.
b. Himpunan penyelesaian PtLSV, yaitu himpunan semua bilangan pengganti variabel
yang membuat pertidaksamaan tersebut menjadi kalimat tertutup benrnilai benar.
c. Grafik penyelesaian PtLSV, yaitu grafik yang menunjukkan peyelesaian pertidaksamaan
tersebut. Grafik penyelesaian berupa garis bilangan yang ditandai dengan menunjukkan
nilai-nilai variabel yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PtLSV
Permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel
biasanya berbentuk soal cerita. Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai
berikut.
a. Terjemahkan keterangan-keterangan yang diketahui ke dalam bentuk persamaan
linear satu variabel.
b. Selesaikan persamaan linear satu variabel tersebut dengan memanfaatkan sifat-
sifat keekuvalenan PLSV.
Contoh Soal:
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV
Latihan Soal
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

More Related Content

What's hot

Matematika
MatematikaMatematika
MatematikaVen Dot
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Eko Supriyadi
 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswaReni Dian
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanJeanet Eva
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulatTeguh Sucipto
 

What's hot (6)

Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswa
 
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahanModul operasi bilangan bulat dan pecahan
Modul operasi bilangan bulat dan pecahan
 
Materi pecahan Matematika
Materi pecahan MatematikaMateri pecahan Matematika
Materi pecahan Matematika
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 

Similar to Matematika SMP

Power Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptx
Power Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptxPower Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptx
Power Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptxssuser6909da
 
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptxMatematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptxZubaidahZubaidah6
 
Matematika KELAS 7 BAB 1.pptx
Matematika KELAS 7 BAB 1.pptxMatematika KELAS 7 BAB 1.pptx
Matematika KELAS 7 BAB 1.pptxBaekhyun041
 
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwaraPPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwaramjohantop
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfDodiSuherlan
 
Materi MTK kls 6 Pengelolaan data .pptx
Materi  MTK kls 6 Pengelolaan data .pptxMateri  MTK kls 6 Pengelolaan data .pptx
Materi MTK kls 6 Pengelolaan data .pptxDedyIrawan433824
 
MEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
MEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHANMEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
MEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHANSekolahDasarNegeriSa
 
Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01
Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01
Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01Wayan Sudiarta
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIDiva Pendidikan
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatfauziahadni
 
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013Muhammad Said
 

Similar to Matematika SMP (20)

Power Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptx
Power Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptxPower Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptx
Power Point PR Matematika 7A Ed. 2019.pptx
 
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptxMatematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
Matematika 7 Bab 1 Bilangan.pptx
 
Matematika KELAS 7 BAB 1.pptx
Matematika KELAS 7 BAB 1.pptxMatematika KELAS 7 BAB 1.pptx
Matematika KELAS 7 BAB 1.pptx
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Learning continuum bilangan
Learning continuum bilanganLearning continuum bilangan
Learning continuum bilangan
 
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwaraPPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
PPT PR MAT WAJIB 11B dari intan pariwara
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
 
Learning continuum bilangan
Learning continuum bilanganLearning continuum bilangan
Learning continuum bilangan
 
Materi MTK kls 6 Pengelolaan data .pptx
Materi  MTK kls 6 Pengelolaan data .pptxMateri  MTK kls 6 Pengelolaan data .pptx
Materi MTK kls 6 Pengelolaan data .pptx
 
MEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
MEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHANMEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
MEDIA PPT MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
 
PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)PECAHAN (Nova elvina)
PECAHAN (Nova elvina)
 
Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01
Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01
Modulskl2012 2013-gab-130215022010-phpapp01
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
 
Pangkat
PangkatPangkat
Pangkat
 
Learning continuum
Learning continuumLearning continuum
Learning continuum
 
Bilangan real
Bilangan realBilangan real
Bilangan real
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 
Bilangan Real
Bilangan RealBilangan Real
Bilangan Real
 
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Matematika SMP

  • 1. Oleh: I Gde Wayan Sudiarta,S.Pd Disklaimer Daftar isi Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1
  • 2. • PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. • Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. • Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. • Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. • Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
  • 4. BAB A. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan BulatBAGIAN BAB B. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat C. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat D. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat E. Bilangan Pecahan F. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan G. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan H. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan I. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan J. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif K. FPB dan KPK I Kembali ke daftar isi
  • 5. BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat 1. Bilangan Bulat A. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat 2. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat 3. Lawan Suatu Bilangan Bulat Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 6. BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 7. BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 8. BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 9. BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 10. BilanganMembandingkan dan Mengurutkan Bilangan Bulat Latihan Soal 1. Perhatikan macam-macam es beserta suhunya berikut. Urutkan minuman dari yang paling dingin. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 11. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan 1. Penjumlahan Bilangan Bulat B. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat 2. Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat 3. Pengurangan Bilangan Bulat 4. Sifat-sifat Pengurangan Bilangan Bulat Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 12. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan 1. Penjumlahan Bilangan Bulat a. Penjumlahan dengan Mistar Hitung Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 13. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan b. Penjumlahan dengan Garis Bilangan c. Penjumlahan secara langsung Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 14. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan 2. Sifat-sifat Penjumlahan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 15. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 16. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Bilangan 3. Pengurangan Bilangan Bulat 4. Sifat-Sifat Pengurangan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 17. Bilangan Contoh Soal Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan beruntun berikut. a. ─67 + 35 + (─ 54) b. ─ 39 ─ 73 ─ (─ 69) Jawaban: Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 18. Bilangan Latihan Soal Suhu terendah yang terjadi di kota A adalah ─18ᵒC, sedangkan suhu tertinggi yang pernah terjadi adalah 15ᵒC. Adapun suhu terendah dan suhutertinggi yang pernah terjadi di kota B adalah ─27ᵒC dan 7ᵒC. Di antara kedua kota itu, kota manakan yang mempunyai interval suhu lebih besar? Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 19. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan 1. Perkalian Bilangan Bulat C. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat 2. Sifat-sifat Perkalian Bilangan Bulat 3. Pembagian Bilangan Bulat 4. Sifat-sifat Pembagian Bilangan Bulat Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 20. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan 1. Perkalian Bilangan Bulat Perkalian bilangan bulat meliputi perkalian bilangan positif dengan bilangan positif, bilangan negatif dengan bilangan negatif, dan bilangan positif dengan bilangan negatif. Misalkan a dan b bilangan bulat positif, perkalian a dan b adalah penjumlahan berulang bilangan b sebanyak a suku. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 21. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan Beberapa arti dan makna pada perkalian dua bilangan bulat sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 22. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan 2. Sifat-sifat Perkalian Bilangan Bulat c. Bilangan 1 merupakan unsur identitas pada perkalian bilangan bulat. Setiap bilangan bulat dikalikan dengan 1 menghasilkan bilangan itu sendiri. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 23. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 24. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan 3. Pembagian Bilangan Bulat Dalam matematika, pembagian dapat diartikan sebagai mengurangkan bilangan terhadap bilangan yang tetap hingga habis. Jika terdapat 20 permen dibagikan kepada lima anak, dapat digambarkan sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 25. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan 4. Sifat-sifat Pembagian Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 26. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 27. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan Contoh Soal Tentukan hasil operasi perkalian dan pembagian bilanga bulat berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 28. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Bilangan Latihan Soal Suhu udara di padang gurun pada pukul 12.00 siang adalah 44ᵒC. Setelah pukul 12.00 tersebut suhu udara mulai turun secara bertahap. Pada pukul 21.00 suhu udara menjadi 2ᵒC. a. Berapa penurunan rata-rata suhu setiap 3 jam? b. Berapa derajat suhu udara pada pukul 18.00? Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 29. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan 1. Pengertian Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat D. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat 2. Aturan Operasi Hitung Campuran 3. Sifat-sifat dalam Operasi Hitung Campuran Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 30. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan 1. Pengertian Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Operasi hitung campuran adalah operasi hitung yang memuat sekurang- kurangnya dua tanda operasi hitung berbeda. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 31. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan 2. Aturan Operasi Hitung Campuran Dalam operasi hitung campuran menggunakan aturan atau urutan pengerjaan berikut. a. Kerjakan terlebih dahulu operasi dalam kurung. b. Kerjakan perkalian atau pembagian c. Kerjakan penjumlahan atau pengurangan. d. Pada penjumlahan dan pengurangan bilangan yang berurutan, maka dikerjakan dari depan. Begitu juga pada perkalian dan pembagian yang berurutan, maka dikerjakan dari depan. Dalam operasi hitung campuran ini yang perlu ditekankan adalah bentuk perkalian dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan atau pengurangan. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 32. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan 3. Sifat-sifat dalam Operasi Hitung Campuran Dalam operasi hitung campuran berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 33. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan Contoh Soal Dalam turnamen futsal yang diikuti oleh tim salah satunya adalah Tim Samba. Tim tersebut dari 17 pertandingan yang dimainkan memperoleh 9 kemenangan , 3 seri, dan lainnya mengalami kekalahan. Dalam turnamen tersebut menggunakan aturan berikut. Tim yang menang memperoleh nilai 3, seri mendapat nilai 1, dan kalah nilainya dikurangi 2. Tentukan nilai yang diperoleh Tim Samba. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 34. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat Bilangan Latihan Tahu bakso mempunyai suhu mula-mula 18ᵒC. Tahu bakso tersebut dipanaskan hingga suhunya naik sebesar 73ᵒC, lalu dihidangkan. Selama dihidangkan, suhu makanan tersebut turun 3ᵒC setiap menitnya. Berapa suhu tahu bakso setelah 12 menit semenjak dihidangkan pertama kali? Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 35. Bilangan Pecahan Bilangan 1. Menyatakan Bilangan Pecahan E. Bilangan Pecahan 2. Pecahan Senilai 3. Menyederhanakan Pecahan 4. Jenis-jenis pecahan 5. Mengubah Pecahan Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 36. Bilangan Pecahan Bilangan 1. Menyatakan Bilangan Pecahan Perhatikan gambar berikut Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 37. Bilangan Pecahan Bilangan 2. Pecahan Senilai Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 38. Bilangan Pecahan Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 39. Bilangan Pecahan Bilangan 3. Menyederhanakan Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 40. Bilangan Pecahan Bilangan 4. Jenis-jenis Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 41. Bilangan Pecahan Bilangan 5. Mengubah Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 42. Bilangan Pecahan Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 43. Bilangan Pecahan Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 44. Bilangan Pecahan Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 45. Bilangan Pecahan Bilangan Contoh Soal Sebuah kantong berisi 50 kelereng. Kelereng-kelereng tersebut diambil Amir 16 butir, Doni 12 butir dan sisanya diambil rio. Berapa persen kelereng yang diambil Rio. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 46. Bilangan Pecahan Bilangan Latihan Soal Tentukan bentuk sederhana dari pecahan-pecahan berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 47. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan 1. Membandingkan Dua Pecahan F. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan 2. Mengurutkan Bilangan Pecahan Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 48. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan 1. Membandingkan Dua Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 49. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 50. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan 2. Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan-bilangan pecahan dapat diurutkan dengan cara mengubah bilangan- bilangan pecahan tersebut menjadi pecahan sejenis, lalu membandingkannya. Kemudian, mengurutkan bilangan-bilangan pecahan tersebut dari yang terkecil atau dari yang terbesar. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 51. Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Pecahan Bilangan Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 52. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan 1. Penjumlahan Pecahan G. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan 2. Pengurangan Pecahan 3. Penjumlahan dan Pengurangan Desimal Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 53. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan 1. Penjumlahan Bilangan Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 54. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan 2. Pengurangan Bilangan Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 55. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan 2. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Contoh Penjumlahan: Contoh Pengurangan: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 56. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Bilangan Contoh Soal Pak Romi mempunyai sebidang tanah. Sepertiga dari luas tanahnya digunakan untuk bangunan, 25%-nya untuk kolam, dan sisanya untuk kebun. Berapa bagian tanah yang digunakan untuk kebun. Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 57. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan 1. Perkalian Bilangan Pecahan H. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan 2. Pembagian Bilangan Pecahan 3. Perkalian Bilangan Desimal 4. Pembagian Bilangan Desimal Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 58. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan 1. Perkalian Bilangan Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 59. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan 2. Pembagian Bilangan Pecahan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 60. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan 3. Perkalian Desimal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 61. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan 4. Pembagian Desimal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 62. Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Bilangan Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 63. I. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan Bilangan Jadi, operasi hitung campuran biangan pecahan adalah operasi hitung bilangan pecahan yang memuat paling sedikit dua tanda operasi hitung. Urutan pengerjaan pada operasi hitung campuran bilangan pecahan sama dengan urutan pengerjaan hitung campuran pada bilangan bulat. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 64. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan Bilangan Contoh Soal Tentukan hasil operasi hitung campuran pada pecahan-pecahan berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 65. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan 1. Menyatakan Bilangan Berpangkat Bilangan Positif menjadi Bilangan Desimal J. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif 2. Menyatakan Bilangan Desimal menjadi Bilangan Berpangkat Bilangan Positif Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 66. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan 1. Menyatakan Bilangan Berpangkat Bilangan Positif menjadi Bilangan Desimal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 67. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan 2. Menyatakan Bilangan Desimal menjadi Bilangan Berpangkat Bilangan Positif Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 68. Mengenal Bilangan Berpangkat Bulat Positif Bilangan Contoh Soal Hitunglah hasil pengerjaan hitung bilangan berpangkat berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 69. FPB dan KPK Bilangan 1. Faktor Bilangan Bulat K. FPB dan KPK 2. Kelipatan Bilangan Bulat 3. Bilangan Prima 4. Faktor Prima dan Faktorisasi Prima 5. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) 6. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 70. FPB dan KPK Bilangan 1. Faktor Bilangan Bulat Bilangan yang habis membagi suatu bilangan dinamakan faktor bilangan tersebut. Dari perkalian bilangan 12 di atas diperoleh 1, 2, 3, 4, 6, dan 12 membagi habis bilangan 12 sehingga faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 71. FPB dan KPK Bilangan 2. Kelipatan Bilangan Bulat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 72. FPB dan KPK Bilangan 3. Bilangan Prima Bilangan bulat positif yang memiliki tepat dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri, dinamakan bilangan prima. Dengan demikian, 2, 3, 5, 7, 11, dan 13 merupakan bilangan prima. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 73. FPB dan KPK Bilangan 4. Faktor Prima dan Faktorisasi Prima Dari pohon faktor di samping diperoleh faktor prima dari 12 adalah 2 dan 3 Berdasarkan pohon faktor di atas, bilangan 12 dapat ditulis dalam bentuk perkalian bilangan-bilangan prima berikut. Kesimpulan: Perkalian dari faktor-faktor prima suatu bilangan disebut faktorisasi prima bilangan tersebut Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 74. FPB dan KPK Bilangan 5. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Faktor persekutuan merupakan faktor yang sama dari dua bilangan atau lebih. Untuk memahami tentang FPB perhatikan contoh berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 75. FPB dan KPK Bilangan 6. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Kelipatan dari 6 adalah 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, .... Kelipatan dari 9 adalah 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81, .... Kelipatan yang sama (kelipatan persekutuan) dari 6 dan 9 adalah 18, 36, 72, .... Bilangan terkecil antara18, 36, 72, ... Adalah 18. Jadi, bilangan 18 merupakan KPK dari 6 dan 9. Dari contoh di atas diperoleh: KPK dari 6 dan 9 adalah 18. Artinya, bilangan 18 merupakan bilangan terkecih yang habis dibagi 6 dan 9. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 76. FPB dan KPK Bilangan Contoh Soal 1. Tentukan FPB dan KPK dari bilangan-bilangan berikut. a. 50, 80, dan 120 b. 200, 550, dan 800 2. Ari dan Dewi berjalan dari tempat A ke tempat B yang berjarak 100 m. Panjang langkah Ari 60 cm dan panjang langkah Dewi 50 cm. Mereka mulai melangkah bersamaan dengan kecepatan sama. Berapa meter sisa jarak yang harus mereka tempuh saat langkah mereka bertemu di satu tempat untuk terakhir kalinya. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 77. BAB A. Pengertian Himpunan BAGIAN BAB B. Operasi Himpunan II Kembali ke daftar isi
  • 78. Pengertian Himpunan Himpunan 1. Pengertian Himpunan A. Pengertian Himpunan 2. Anggota Himpunan 3. Cara Menyatakan Himpunan 4. Himpunan Berhingga, Himpunan Tak Hingga, dan Himpunan Kosong 5. Himpunan Semesta, Diagram Venn, dan Komplemen Himpunan 6. Himpunan Bagian dan Himpunan Kuasa Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 79. Pengertian Himpunan Himpunan 1. Pengertian Himpunan Perhatikan tabel berikut. Himpunan adalah sekumpulan objek atau benda yang memiliki karakteristik sama atau terdefinisi dengan jelas. Definisi tersebut dapat berupa kesamaan ciri, sifat, ataupun karakteristik objek dalam himpunan tersebut. Sebagai akibatnya, objek lain yang tidak memiliki kesamaan ciri, sifat ataupun karakteristik tersebu tidak ikut sebagai anggota tersebut. 2. Anggota Himpunan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 80. Pengertian Himpunan Himpunan 3. Cara Menyatakan Himpunan Jika diketahui himpunan bilangan cacah kurang dari 5 dan himpunan itu dinamai dengan himpunan B, ada tiga cara untuk menyatakan himpunan tersebut. a. Menyatakan himpunan dengan mendaftar anggota-anggotanya (metode tabulasi) yaitu menuliskan anggota-anggota himpunan di antara kurung kurawal yang dipisahkan dengan tanda koma (,). Cara menyatakannya: B = {0, 1, 2, 3, 4} b. Menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk himpunan (metode bersyarat) yaitu anggota himpunan dinyatakan dengan variabel yang diikuti dengan garis tegak dan syarat keanggotaannya. c. Menyatakan himpunan dengan kata-kata (metode deskripsi) yaitu menuliskan syarat keanggotaan himpunan di antara kurung kurawal. . Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 81. Pengertian Himpunan Himpunan 4. Himpunan Berhingga, Himpunan Tak Hingga, dan Himpunan Kosong a. Himpunan berhingga yaitu himpunan yang memiliki anggota berhingga dapat dihitung). Contoh: A = {1, 2, 3, 4, ..., 25 } b. Himpunan tak berhingga yaitu himpunan yang memilki banyak anggota tak berhingga. Contoh: B = {1,3,5,7, ...} c. Himpunan kosong yaitu himpunan yang tidak memiliki anggota dan dinotasikan dengan { } atau ø . . Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 82. Pengertian Himpunan Himpunan 5. Himpunan Semesta, Diagram Venn, dan Komplemen Himpunan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 83.
  • 84. Pengertian Himpunan Himpunan Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 85. Pengertian Himpunan Himpunan Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 86. Operasi Himpunan Himpunan 1. Operasi Dua Himpunan B. Operasi Himpunan 2. Sifat-sifat Operasi Himpunan 3. Hubungan Dua Himpunan Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 87. Operasi Himpunan Himpunan 1. Operasi Dua Himpunan c. Selisih Himpunan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 88.
  • 89. Operasi Himpunan Himpunan 2. Sifat-Sifat Operasi Dua Himpunan Untuk sembarang himpunan A, B, dan C berlaku sifat-sifat sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 90. Operasi Himpunan Himpunan 3. Hubungan Dua Himpunan Diketahui himpunan H = {1, 2, 3, 4} dan I = {4, 5, 1, 2}. Apakah n(H) = n(I) ? Apakah H = I? Himpunan H tidak sama dengan I meskipun banyak anggota kedua himpunan sama, n(H) = n(I). Hubungan dua himpunan seperti ini dikatakan himpunan H ekuivalen dengan himpunan I. d. Himpunan Ekuivalen Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 91. Operasi Himpunan Himpunan Contoh Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 92. Operasi Himpunan Himpunan Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 93. BAB A. Mengenal Bentuk Aljabar BAGIAN BAB B. Operasi Bentuk Aljabar C. Pemfaktoran Bentuk Aljabar D. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar III Kembali ke daftar isi
  • 94. Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 1. Pengertian Bentuk Aljabar A. Mengenal Bentuk Aljabar 2. Unsur-unsur pada Bentuk Aljabar 3. Nilai dari Bentuk Aljabar 4. KPK dan FPB dari Bentuk Aljabar Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 95. Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 1. Pengertian Bentuk Aljabar Bentuk aljabar adalah suatu kalimat matematika yang melibatkan simbol- simbol untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 96. Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 2. Unsur-unsur pada Bentuk Aljabar Pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur sebagai berikut. a. Variabel atau peubah, yaitu simbol-simbol yang mewakili suatu bilangan pada suatu bentuk aljabar. Simbol-simbol yang digunakan sebagai variabel biasanya berubah huruf abjad kecil. b. Koefisien, yaitu suatu bilangan yang menyertai variabel pada suatu bentuk aljabar. c. Konstanta, yaitu bagian dari bentuk aljabar yang tidak memuat variabel. d. Suku, yaitu bagian dari bentuk aljabar berupa variabel beserta koefisiennya atau konstanta yang dipisahkan oleh operasi jumlah “” atau selisih “. Ada dua jenis suku dalam bentuk aljabar, yaitu: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 97. Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 3. Nilai dari Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 98. Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 3. FPB dan KPK dari Bentuk Aljabar Dua bentuk aljabar suku tunggal dapat dicari kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB)-nya. Secara umum mencari KPK dan FPB dari dua bentuk aljabar sama dengan ketika mencari KPK dan FPB dari dua bilangan. Pertama, ditentukan faktorisasi prima dari bentuk aljabar tersebut, lalu kemudian ditentukan nilai KPK dan FPB-nya. KPK merupakan hasil kali dari faktor yang berbeda dan berpangkat tinggi. FPB merupakan hasil kali dari faktor yang sama dan berpangkat rendah. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 99. Mengenal Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 100. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 1. Sifat-sifat Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Operasi Bentuk Aljabar 2. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar 3. Perkalian Bentuk Aljabar 4. Pembagian Bentuk Aljabar 5. Pemangkatan Bentuk Aljabar Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 101. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 1. Sifat-sifat Operasi Hitung Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 102. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 3. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar hanya dapat dilakukan pada suku-suku sejenis. Caranya, jumlahkan dan kurangkan koefisien pada suku-suku sejenis tersebut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 103. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 3. Perkalian Bentuk Aljabar Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perkalian bentuk aljabar sebagai berikut. a. Perkalian suku tunggal dengan suku tunggal dilakukan dengan mengalikan koefisien dengan koefisien dan variabel dengan variabel. b. Perkalian dengan suku tidak tunggal menggunakan sifat distributif. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 104. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 4. Pembagian Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 105. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 5. Pemangkatan Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 106. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 107. Operasi Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 108.
  • 109.
  • 110. Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 111. Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 112. Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Contoh Soal Faktorkan bentuk kuadrat berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 113. Pemfaktoran Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 114. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 1. Pecahan Bentuk Aljabar D. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar 2. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar 3. Operasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar 4. Menyederhanakan Pecahan Bersusun Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 115. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 1. Pecahan Bentuk Aljabar Pecahan bentuk aljabar adalah pecahan yang penyebutnya memuat variabel. Oleh karena variabel merupakan bilangan yang belum diketahui nilainya, sifat-sifat bilangan pecahan juga berlaku pada pecahan bentuk aljabar. 2. Menyederhanakan Pecahan bentuk Aljabar Suatu pecahan bentuk aljabar dapat disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya mempunyai faktor persekutuan yang sama. Pecahan bentuk aljabar telah disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya tidak memiliki faktor persekutuan kecuali 1. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 116. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar 3. Operasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 117. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 118. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 119. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 120. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar Bentuk Aljabar Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 121. BAB A. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka BAGIAN BAB B. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) C. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) IV Kembali ke daftar isi
  • 122. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV 1. Kalimat Tertutup A. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka 2. Kalimat Terbuka 3. Penyelesaian Kalimat Terbuka Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 123. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 124. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV 2. Kalimat Terbuka Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya. Suatu kalimat matematika yang masih memuat variabel (peubah) merupakan kalimat terbuka karena nilai kebenarannya belum dapat ditentukan. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 125. Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka PLSV dan PtLSV Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 126. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV 1. Bentuk PLSV B. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) 2. Ekuivalensi PLSV 3. Penyelesaian PLSV 4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PLSV Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 127. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV 1. Bentuk PLSV Dalam persamaan linear satu variabel dikenal beberapa istilah, antara lain kesamaan, persamaan, dan PLSV. a. Kesamaan, yaitu pernyataan (kalimat tertutup) yang memuat hubungan (relasi) sama dengan (=). b. Persamaan, yaitu kalimat terbuka yang menggunakan hubungan (relasi) sama dengan (=). Perhatikan kalimat-kalimat terbuka berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 128. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV c. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV), yaitu persamaan yang hanya memuat satu variabel dengan pangkat tertingginya satu. Bentuk persamaan linear satu variabel dalam x sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 129. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV 2. Ekuivalensi PLSV Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 130. Persamaan linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 131. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV 3. Penyelesaian PLSV Dalam penyelesaian PLSV dikenal beberapa istilah, antara lain penyelesaian, himpunan penyelesaian dan grafik penyelesaian. a. Penyelesaian persamaan linear satu, yaitu bilangan pengganti variabel yang membuat persamaan tersebut menjadi kalimat tertutup bernilai benar. b. Himpunan penyelesaian persamaan linear variabel adalah himpunan semua bilangan pengganti variabel yang membuat persamaan tersebut menjadi kalimat tertutup bernilai benar. c. Grafik penyelesaian persamaan linear satu variabel, yaitu grafik yang menunjukkan penyelesaian persamaan tersebut. Grafik penyelesaian berupa garis bilangan yang ditandai dengan noktah besar pada bilangan yang merupakan penyelesaian. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 132. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV 4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PLSV Permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel biasanya berbentuk soal cerita. Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai berikut. a. Terjemahkan keterangan-keterangan yang diketahui ke dalam bentuk persamaan linear satu variabel. b. Selesaikan persamaan linear satu variabel tersebut dengan memanfaatkan sifat- sifat keekuvalenan PLSV. Contoh Soal: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 133. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) PLSV dan PtLSV Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 134. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV 1. Bentuk PtLSV C. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) 2. Ekuivalensi PtLSV 3. Penyelesaian PtLSV 4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PtLSV Contoh Soal Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 135. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV 1. Bentuk PtLSV Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 136. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 137. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV Kedua pertidaksamaan di atas memiliki penyelesaian yang sama, sehingga kedua pertidaksamaan ekuivalen Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 138. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 139. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV 3. Penyelesaian PtLSV a. Penyelesaian PtLSV, yaitu bilangan pengganti variabel yang membuat pertidaksamaan tersebut menjadi kalimat tertutup bernilai benar. b. Himpunan penyelesaian PtLSV, yaitu himpunan semua bilangan pengganti variabel yang membuat pertidaksamaan tersebut menjadi kalimat tertutup benrnilai benar. c. Grafik penyelesaian PtLSV, yaitu grafik yang menunjukkan peyelesaian pertidaksamaan tersebut. Grafik penyelesaian berupa garis bilangan yang ditandai dengan menunjukkan nilai-nilai variabel yang memenuhi pertidaksamaan tersebut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 140. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV 4. Permasalahan yang Berkaitan dengan PtLSV Permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel biasanya berbentuk soal cerita. Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai berikut. a. Terjemahkan keterangan-keterangan yang diketahui ke dalam bentuk persamaan linear satu variabel. b. Selesaikan persamaan linear satu variabel tersebut dengan memanfaatkan sifat- sifat keekuvalenan PLSV. Contoh Soal: Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 141. Pertidaksamaan linear Satu Variabel (PtLSV) PLSV dan PtLSV Latihan Soal Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab