1. Dokumen tersebut membahas tentang penentuan solusi untuk meningkatkan aktivitas siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran materi suhu dan kalor.
2. Dua masalah utama yang diidentifikasi adalah siswa yang masih pasif dalam pembelajaran dan kesulitan mengerjakan soal HOTS.
3. Solusi yang direkomendasikan adalah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan media PowerPoint untuk meningkatkan aktivitas sis
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
materi 1.docx
1. LK. 2.2 Penentuan Solusi
Materi I : Suhu dan Kalor
Kelas : VII
KD : 3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian kalor, perpindahan kalor, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan.
NO Eksplorasi Alternatif Solusi Solusi yang Relevan Analisis Penentuan Solusi Analisis Alternatif Solusi
1. Berdasarkan hasil kajian
literatur, wawancara dengan
guru dan kepala sekolah
diperoleh eksplorasi alternatif
solusi terkait siswa masih
pasif dalam pembelajaran
materi suhu dan kalor
sebagai berikut :
1. Menggunakan model
pelajaran yang inovatif
2. Menggunakan model
pembelajaran yang tepat
sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran serta
media yang digunakan
3. Menggunakan model
pembela-jaran Problem
Based Learning
4. Menggunakan model
pembela-jaran Discovery
Learning
5. Menggunakan media
pembelaja-ran yang tepat
seperti video animasi
pembelajaran ataupun
powerpoint
Berdasarkan kajian literatur
dan wawancara diperoleh
solusi yang paling relevan
untuk menyelesaikan
masalah terkait siswa masih
pasif dalam pembelajaran
materi suhu dan kalor, yaitu
penerapan model pembela-
jaran Discovery Learning
dengan menggunakan media
pembelajaran Powerpoint
Penentuan solusi didasarkan pada :
1. Model pembelajaran Discovery
Learning dianggap sesuai dengan
karekteristik siswa dan karakteristik
materi suhu dan kalor
2. Model pembelajaran Discovery
Learning dianggap mendukung siswa
berperan aktif
3. Model pembelajaran Discovery
Learning dapat menciptakan kondisi
belajar yang lebih kondusif dan
efektif karena siswanya dituntut
untuk aktif.
4. Penggunaan media Powerpoint
dianggap dapat menyajikan materi
lebih menarik sehingga siswa
semakin tertarik untuk mengikuti
pembelajaran
5. Tersedianya sarana pendukung untuk
media Powerpoint berupa proyektor
Oleh karena itu, apabila model
pembelajaran Discovery Learning dengan
menggunakan media pembelajaran
Powerpoint ini diterapkan dalam
pembelajaran materi suhu dan kalor,
1. Discovery Learning adalah model
pembelajaran yang menekankan
proses pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dan
pengalaman belajar secara aktif
yang akan membimbing peserta
didik untuk menemukan dan
mengemukakan gagasannya
terkait topik yang dipelajari
2. Ciri-ciri utama model pembelaja-
ran discovery learning adalah
sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
b. Adanya kegiatan eksplorasi
dan pemecahan masalah untuk
men-ciptakan,
menggabungkan dan
megeneralisasi pengetahuan
c. Kegiatan pembelajaran dilak-
sanakan untuk menggabung-
kan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah
mapan.
2. diharapkan bisa meningkatkan aktivitas
siswa .
3. Langkah-langkah pada model
pembelajaran Discovery
Learning, ialah :
a. Stimulasi
b. Identifikasi masalah
c. Pengumpulan data
d. Pengolahan data
e. Pembuktian
f. Menarik Kesimpulan
4. Kelebihan model pembelaja-
ran Discovery Learning adalah
sebagai berikut:
a. Membantu peserta didik
untuk mengembangkan,
kesiapan, serta penguasaan
keterampilan dalam proses
kognitif.
b. Peserta didik memperoleh
pengetahuan secara individual
sehingga dapat dimengerti dan
mengendap dalam pikirannya;
c. Dapat membangkitkan
motivasi dan gairah belajar
peserta didik untuk belajar
lebih giat lagi;
d. Memberikan peluang untuk
berkembang dan maju sesuai
dengan kemampuan dan minat
masing-masing;
e. Memperkuat dan menambah
kepercayaan pada diri sendiri
dengan proses menemukan
sendiri karena pembelajaran
berpusat pada peserta didik
3. dengan peran guru yang
sangat terbatas.
5. Kelebihan media Powerpoint
Powerpoint media
pembelajaran yang sangat
familiar bagi para guru
sehingga dapat dibuat oleh
guru junior maupun senior
Pembuatan Powerpoint yang
mudah sehingga tidak memer-
lukan waktu dan tenaga yang
ekstra
Tampilan slide yang bervariasi
membuat materi yang
disajikan terlihat menarik
Dapat menampilkan teks,
gambar dan video
2. Berdasarkan hasil kajian
literatur, wawancara dengan
guru dan kepala sekolah
diperoleh eksplorasi alternatif
solusi terkait siswa masih
kesulitan mengerjakan soal
HOTS pada materi suhu
dan kalor, yaitu:
1. Membiasakan siswa
dengan Latihan soal
berbasis HOTS
2. Memberikan latihan soal
berbasis HOTS secara
kontinu dan
berkesinambungan
Berdasarkan kajian literatur
dan wawancara diperoleh
solusi yang paling relevan
untuk menyelesaikan
masalah terkait siswa masih
kesulitan mengerjakan soal
HOTS pada materi suhu
dan kalor, yaitu penggunaan
soal latihan yang berbasis
HOTS secara kontinu dan
berkesinambungan sehingga
siswa akan terbiasa untuk
berpikir kritis
Penentuan solusi didasarkan pada :
1. Pembelajaran menggunakan soal
latihan berbasis HOTS secara kontinu
dan berkesinambungan akan
membuat siswa terbiasa dalam
pengerjaan soal HOTS
2. Penggunaan soal HOTS mampu
mengasah kemampuan siswa da-lam
menarik kesimpulan, melaku-kan
evaluasi dan membuat serta
mengadu argumentasi
3. Pembelajaran HOTS mampu
meningkatkan kreativitas siswa
Oleh karena itu, apabila pembelajaran
menggunakan soal Latihan berbasis
HOTS ini diterapkan dalam
a.Higher Order Thinking
Skill (HOTS) atau kemampuan
berpikir tingkat tinggi adalah
kemampuan berpikir strategis
untuk menggunakan informasi
dalam menyelesaikan masalah,
mengana-lisa argumen, negosiasi
isu, atau membuat prediksi.
b.Indikator untuk mengukur ke-
mampuan berpikir tingkat tinggi
meliputi:
1. menganalisis (C4) yaitu
kemam-puan memisahkan
konsep ke dalam beberapa
4. 3. Menggunakan soal latihan
da-lam bentuk essai dan
berbasis HOTS
4. Menggunakan instrumen
peni-laian keterampilan
berpikir kritis yang tepat
pembelajaran materi suhu dan kalor,
diharapkan bisa meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa .
komponen dan
menghubungkan satu sama lain
untuk memperoleh pemahaman
atas konsep secara utuh,
2. mengevaluasi (C5) yaitu ke-
mampuan menetapkan derajat
sesuatu berdasarkan norma,
kriteria atau patokan tertentu,
dan
3. mencipta (C6) yaitu
kemampuan memadukan
unsur-unsur menjadi sesuatu
bentuk baru yang utuh dan luas,
atau membuat sesuatu yang
orisinil.
c.Karakteristik atau ciri dari HOTS
adalah sebagai berikut :
Berpikir tingkat tinggi bersifat
nonalgoritmik, yang berarti
jalan menuju tindakan tidak
dapat sepenuhnya ditentukan
terlebih dahulu
Berpikir tingkat tinggi
cenderung rumit atau kompleks
Berpikir tingkat tinggi sering
menghasilkan multi solusi,
setiap solusi lebih ke memiliki
kelebihan dan kekurangannya,
bukan solusi yang berbeda-
beda
Berpikir tingkat tinggi melibat-
kan penilaian dan interpretasi
yang bervariasi
5. Berpikir tingkat tinggi itu
membutuhkan usaha keras.
Terdapat banyak pekerjaan
mental yang terlibat dalam jenis
elaborasi dan penilaian yang
diperlukan.