SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BAB I 
PENDAHULUAN 
PENYAKIT AKIBAT JAMUR 
a. Keputihan 
Keputihan Patologis, merupakan keputihan yang tidak normal yang terjadi karena 
infeksi pada vagina, adanya benda asing pada vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa 
sebagai akibat dari virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis. Dapat 
pula disebabkan oleh iritasi karena berbagai sebab seperti iritasi akibat bahan pembersih 
vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi. Infeksi 
virus, bakteri, dan parasit bersel satu umumnya didapatkan saat melakukan aktivitas seksual. 
Keputihan ini berupa cairan berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya 
banyak bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau 
busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina. 
Keputihan jenis ini harus diwaspadai mengingat dapat menjadi salah satu indikasi gejala 
adanya kanker leher rahim. Oleh karena itu, keputihan patologis harus dicari penyebabnya 
dan diobati secara adekuat sejak dini. 
b. Panu dan Kudis 
Panu dan Kudis disebabkan oleh jamur mikroskopis. Jamur bertahan dengan hidup dari sel-sel 
kulit mati kita. Sebagian besar waktu, organisme ini tidak berbahaya. Tapi jamur bisa 
menjadi masalah ketika mereka berkembang biak dengan cepat. 
c. Penyakit histoplasmosis 
Penyebab dari histoplasmosis adalah terpaparnya seseorang oleh jamur yang diberi 
nama Histoplasma capsulatum. Jamur ini terutama sering berada pada kandang ayam dan
merpati, lumbung tua, taman dan gua yang merupakan tanah basah yang kaya bahan organik, 
terutama kotoran dari burung dan kelelawar. 
Suhu tubuh burung yang terlalu tinggi, menyebabkan burung tidak dapat terinfeksi 
dengan histoplasmosis, namun burung dapat membawa H. capsulatum di bulu mereka. Selain 
itu, kotoran burung dapat mendukung pertumbuhan jamur. Kelelawar memiliki suhu tubuh 
lebih rendah dan dapat terinfeksi, namun seseorang tidak dapat terjangkit penyakit ini dari 
kelelawar atau dari orang lain. 
d. Viginitas 
Penyakit Vagina yang disebabbkan oleh jamur dan bakteri. Jenis bakteri penyebab penyakit 
ini adalah bakteri Clhamydia dan Gonorrhea. Walaupun jenis bakteri ini kurang berbahaya, 
namun bakteri ini dapat menetap menimbulkan penyakit. 
e. Kutu Kelamin 
Penyakit yang seperti kutu di rambut kepala yang berwarna kelabu dan kecoklatan. Memiliki 
ukuran tubuh sekitar satu per delapan inci yang tinggal diantara rambut-rambut kemaluan. 
f. Kutu kelamin dibawah kulit Kelamin 
Kutu ini lebih kecil disbanding kutu kelamin, dan kutu ini sangat berbahaya hingga akan 
membuat saran dibawah kulit kelamin yang akan menyebabkan gatal-gatal dan akan 
membuat luka disekitarnya. 
Banyak sekali hal – hal yang dapat menyebabkan keputihan patologis, tapi umumnya 
disebabkan oleh infeksi saluran reproduksi. Infeksi tersebut dapat berasal dari: 
a. Jamur Candida atau Monilia 
Keputihan akibat jamur ini akan berwarna putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa 
gatal yang dominan pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. 
Keputihan ini biasanya dipicu oleh kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, 
dan rendahnya daya tahan tubuh. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat
jamur Candida ini karena tanpa sengaja tertelan cairan ibunya yang adalah penderita saat 
persalinan. 
b. Parasit Trichomonas Vaginalis 
Ditularkan terutama lewat hubungan seks sehingga termasuk salah satu dalam Penyakit 
Menular Seksual (PMS), namun selain hal itu juga dapat lewat perlengkapan mandi, atau 
bibir kloset yang telah terkontaminasi. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna 
kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit ini tidak menyebabkan 
gatal, tapi nyeri bila liang vagina ditekan. 
c. Bakteri Gardnella 
Sebagian besar wanita yang mengalami infeksi vagina bakterial tanpa gejala – gejala berarti 
disebabkan oleh bakteri ini. Keputihan biasanya encer, berwarna putih keabu-abuan, berair, 
berbuih, dan berbau amis (fishy odor). Bau akan lebih menusuk setelah melakukan hubungan 
seksual dan menyebabkan darah menstruasi berbau tidak enak. Jika ditemukan iritasi daerah 
vagina seperti gatal biasanya bersifat lebih ringan daripada keputihan yang disebabkan oleh 
Candida albicans atau Trichomonas vaginalis. 
d. Blastomikosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cendawan dimorfik 
Blastomyces dermatitidis. Cendawan B. dermatitidis banyak ditemukan di tanah yang 
mengandung sisa-sisa bahan organik dan kotoran hewan. Ketika konidia (salah satu bagian 
tubuh) dari B. dermatitidis terhirup oleh manusia maka akan terjadi perubahan bentuk dari 
miselium menjadi khamir dan sistem imun manusia tidak sempat menghasilkan respon imun 
terhadap perubahan tersebut. Agen penyakit akan menyebar melalui sistem limfa dan aliran 
darah. Gejala penyakit ini sangat bervariasi karena banyak sistem organ yang berperan dalam 
penyebarannya. Namun, beberapa gejala yang paling sering diperiksakan adalah gejala yang 
berkaitan dengan manifestasi pulmonari, lesi pada kulit yang tidak sembuh, lesi tulang yang 
seringkali tanpa rasa sakit, dan gejala yang berkaitan dengan sistem genitouorinari
(urogenital). Uji keberadaan infeksi dalam tubuh dapat dilakukan dengan biopsi jaringan 
tubuh untuk mengkultur dan melihat histopatologinya, mengambil sampel dari sekresi 
(pembuangan) sisa kotoran tubuh dan jaringan. 
e. Kandidiasis 
adalah infeksi spesies Candida, dengan Candida albicans sebagai penyebab yang paling 
banyak ditemui. 
f. Kriptokokosis adalah infeksi yang diterima oleh pernapasan pada tanah yang terkontaminasi 
oleh fungi Cryptococcus neoformans. Kriptokokosis adalah infeksi oportunistik yang terjadi 
untuk AIDS. Penyakit ini didistribusikan ke seluruh dunia. Jumlah kriptokokosis meningkat 
selama 20 tahun terakhir untuk banyak alasan, termasuk meningkatnya insiden AIDS. 
g. Panau atau Pitriyasis versikolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh 
jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada 
saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada 
warna kulit penderita. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida Albicans. Panau 
paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa 
ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya 
menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada 
bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau 
terutama ditemukan di daerah yang lembap dan dilindungi pakaian. 
h. Pneumonia pneumocystis (PCP) adalah bentuk pneumonia yang disebabkan oleh fungi 
Pneumocystis jirovecii. Agen yang menyebabkan pneumonia ini dideskripsikan sebagai 
protozoa dan disebut P. jiroveci.[1][2] Nama tersebut didiskusikan dan hasilnya, pneumonia 
pneumosistis juga diketahui sebagai pneumonia pneumosistis jiroveci dan sebagai 
pneumonia pneumosistis carinii, yang juga dijelaskan.
Sumber : 
1. Robert H. Gates (2003). Infectious disease secrets. Hanley & Belfus. ISBN 978-1-56053- 
543-0.Page.194-195 
2. Buku Kantong Biologi SMA, Oleh Nuri Handayani, S.Si 
3. http://sudiantoaditya.blogspot.com/2012/01/kenali- infeksi-keputihan-patologis.html 
4. http://sudiantoaditya.blogspot.com/2012/01/9-penyakit-akibat-virus.html 
5. Frank J. Domino (2006). The 5-Minute Clinical Consult. Lippincott Williams & Wilkins. 
ISBN 978-0-7817-6334-9.Page.160-161 
6. Redhead SA, Cushion MT, Frenkel JK, Stringer JR (2006). "Pneumocystis and Trypanosoma 
cruzi: nomenclature and typifications". J Eukaryot Microbiol 53 (1): 2–11. PMID 16441572. 
7. Cushion MT . (1998). Chapter 34. Pneumocystis carinii. In: Collier, L., Balows, A. & 
Sussman, M. (ed.), Topley and Wilson's Microbiology and Microbial Infections 9th ed. 
Arnold and Oxford Press, New York.. pp. 645–683. 
8. Cushion MT (2004). "Pneumocystis: unraveling the cloak of obscurity". Trends Microbiol 12 
(5): 243–249. 
9. Hatta M (Maret 2002). "Detection of IgM to Leptospira Agent with ELISA ang 
Leptodipstick Method". Jurnal Kedokteran dan Kesehatan FK Universitas Tarumanegara 
10. Bovet P (1999). "Factor Assosiated with Clinical Leptospirosis, A Population Based Control 
Study in Seychelles". American Journal Tropical Medicine and Hygiene

More Related Content

What's hot

Vaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan VulvovaginitisVaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan VulvovaginitisMuhammad Nasrullah
 
Streptococcus
StreptococcusStreptococcus
Streptococcusalifahnur
 
Infeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeaeInfeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeaeDPPIMATELKI
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKNandita Larasati
 
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)radityusuf
 
Lp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgarisLp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgarisRekaDwi2
 
Jenis jenis penyakit infeksi
Jenis jenis penyakit infeksiJenis jenis penyakit infeksi
Jenis jenis penyakit infeksiSilky Tanaffasya
 
Prinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksiPrinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksiNettiSimanjuntak
 
bakteri penyebab penyakit
bakteri penyebab penyakitbakteri penyebab penyakit
bakteri penyebab penyakitMeghan Amenika
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation207051994
 

What's hot (15)

Vaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan VulvovaginitisVaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
Vaginitis, Vulvitis dan Vulvovaginitis
 
Streptococcus
StreptococcusStreptococcus
Streptococcus
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
 
Vulvitis
VulvitisVulvitis
Vulvitis
 
Infeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeaeInfeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeae
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
 
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
Bakteri yang merugikan manusia (tugas bio)
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulit
 
Lp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgarisLp pemfigus vulgaris
Lp pemfigus vulgaris
 
Jenis jenis penyakit infeksi
Jenis jenis penyakit infeksiJenis jenis penyakit infeksi
Jenis jenis penyakit infeksi
 
Prinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksiPrinsip pengendalian infeksi
Prinsip pengendalian infeksi
 
bakteri penyebab penyakit
bakteri penyebab penyakitbakteri penyebab penyakit
bakteri penyebab penyakit
 
Penyakit kelamin wanita
Penyakit kelamin wanitaPenyakit kelamin wanita
Penyakit kelamin wanita
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Bisulan
BisulanBisulan
Bisulan
 

Similar to Makalah penyakit jamur 3

Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Warnet Raha
 
jenis jenis penyakit infeksi di sekitar kita
jenis jenis penyakit infeksi di sekitar kitajenis jenis penyakit infeksi di sekitar kita
jenis jenis penyakit infeksi di sekitar kitaandrikhakim2
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurWarnet Raha
 
Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)Shaman Zixx
 
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualPms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualAbi Hutomo
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikanirestya
 
Salpingitis
SalpingitisSalpingitis
Salpingitispie-pien
 
Data auvar !!!
Data auvar !!!Data auvar !!!
Data auvar !!!ciluph
 
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit KelaminContoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelaminarifahhasinhuluqi
 
penyakit menular seksual.pptx
penyakit menular seksual.pptxpenyakit menular seksual.pptx
penyakit menular seksual.pptxFatimahFauziah2
 
Radang genetalia
Radang genetaliaRadang genetalia
Radang genetaliakenggi
 
Imaging in lung fungal infection
Imaging in lung fungal infectionImaging in lung fungal infection
Imaging in lung fungal infectionRangga Pragasta
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiHendro Hartono
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseaseSiti Afni Zulfah
 

Similar to Makalah penyakit jamur 3 (20)

Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
ppt mgmp 1.pdf
ppt mgmp 1.pdfppt mgmp 1.pdf
ppt mgmp 1.pdf
 
jenis jenis penyakit infeksi di sekitar kita
jenis jenis penyakit infeksi di sekitar kitajenis jenis penyakit infeksi di sekitar kita
jenis jenis penyakit infeksi di sekitar kita
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)
 
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksualPms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
Pms prsnt v.2 (on working) penyakit menular seksual
 
brucellosis.pptx
brucellosis.pptxbrucellosis.pptx
brucellosis.pptx
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikan
 
Salpingitis
SalpingitisSalpingitis
Salpingitis
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Data auvar !!!
Data auvar !!!Data auvar !!!
Data auvar !!!
 
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit KelaminContoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
 
penyakit menular seksual.pptx
penyakit menular seksual.pptxpenyakit menular seksual.pptx
penyakit menular seksual.pptx
 
Radang genetalia
Radang genetaliaRadang genetalia
Radang genetalia
 
Imaging in lung fungal infection
Imaging in lung fungal infectionImaging in lung fungal infection
Imaging in lung fungal infection
 
Penyakit jangkitan seks1
Penyakit jangkitan seks1Penyakit jangkitan seks1
Penyakit jangkitan seks1
 
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem ReproduksiPenyakit Pada Sistem Reproduksi
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
 
Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksualInfeksi menular seksual
Infeksi menular seksual
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Makalah penyakit jamur 3

  • 1. BAB I PENDAHULUAN PENYAKIT AKIBAT JAMUR a. Keputihan Keputihan Patologis, merupakan keputihan yang tidak normal yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing pada vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh iritasi karena berbagai sebab seperti iritasi akibat bahan pembersih vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi. Infeksi virus, bakteri, dan parasit bersel satu umumnya didapatkan saat melakukan aktivitas seksual. Keputihan ini berupa cairan berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya banyak bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina. Keputihan jenis ini harus diwaspadai mengingat dapat menjadi salah satu indikasi gejala adanya kanker leher rahim. Oleh karena itu, keputihan patologis harus dicari penyebabnya dan diobati secara adekuat sejak dini. b. Panu dan Kudis Panu dan Kudis disebabkan oleh jamur mikroskopis. Jamur bertahan dengan hidup dari sel-sel kulit mati kita. Sebagian besar waktu, organisme ini tidak berbahaya. Tapi jamur bisa menjadi masalah ketika mereka berkembang biak dengan cepat. c. Penyakit histoplasmosis Penyebab dari histoplasmosis adalah terpaparnya seseorang oleh jamur yang diberi nama Histoplasma capsulatum. Jamur ini terutama sering berada pada kandang ayam dan
  • 2. merpati, lumbung tua, taman dan gua yang merupakan tanah basah yang kaya bahan organik, terutama kotoran dari burung dan kelelawar. Suhu tubuh burung yang terlalu tinggi, menyebabkan burung tidak dapat terinfeksi dengan histoplasmosis, namun burung dapat membawa H. capsulatum di bulu mereka. Selain itu, kotoran burung dapat mendukung pertumbuhan jamur. Kelelawar memiliki suhu tubuh lebih rendah dan dapat terinfeksi, namun seseorang tidak dapat terjangkit penyakit ini dari kelelawar atau dari orang lain. d. Viginitas Penyakit Vagina yang disebabbkan oleh jamur dan bakteri. Jenis bakteri penyebab penyakit ini adalah bakteri Clhamydia dan Gonorrhea. Walaupun jenis bakteri ini kurang berbahaya, namun bakteri ini dapat menetap menimbulkan penyakit. e. Kutu Kelamin Penyakit yang seperti kutu di rambut kepala yang berwarna kelabu dan kecoklatan. Memiliki ukuran tubuh sekitar satu per delapan inci yang tinggal diantara rambut-rambut kemaluan. f. Kutu kelamin dibawah kulit Kelamin Kutu ini lebih kecil disbanding kutu kelamin, dan kutu ini sangat berbahaya hingga akan membuat saran dibawah kulit kelamin yang akan menyebabkan gatal-gatal dan akan membuat luka disekitarnya. Banyak sekali hal – hal yang dapat menyebabkan keputihan patologis, tapi umumnya disebabkan oleh infeksi saluran reproduksi. Infeksi tersebut dapat berasal dari: a. Jamur Candida atau Monilia Keputihan akibat jamur ini akan berwarna putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal yang dominan pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Keputihan ini biasanya dipicu oleh kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat
  • 3. jamur Candida ini karena tanpa sengaja tertelan cairan ibunya yang adalah penderita saat persalinan. b. Parasit Trichomonas Vaginalis Ditularkan terutama lewat hubungan seks sehingga termasuk salah satu dalam Penyakit Menular Seksual (PMS), namun selain hal itu juga dapat lewat perlengkapan mandi, atau bibir kloset yang telah terkontaminasi. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit ini tidak menyebabkan gatal, tapi nyeri bila liang vagina ditekan. c. Bakteri Gardnella Sebagian besar wanita yang mengalami infeksi vagina bakterial tanpa gejala – gejala berarti disebabkan oleh bakteri ini. Keputihan biasanya encer, berwarna putih keabu-abuan, berair, berbuih, dan berbau amis (fishy odor). Bau akan lebih menusuk setelah melakukan hubungan seksual dan menyebabkan darah menstruasi berbau tidak enak. Jika ditemukan iritasi daerah vagina seperti gatal biasanya bersifat lebih ringan daripada keputihan yang disebabkan oleh Candida albicans atau Trichomonas vaginalis. d. Blastomikosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cendawan dimorfik Blastomyces dermatitidis. Cendawan B. dermatitidis banyak ditemukan di tanah yang mengandung sisa-sisa bahan organik dan kotoran hewan. Ketika konidia (salah satu bagian tubuh) dari B. dermatitidis terhirup oleh manusia maka akan terjadi perubahan bentuk dari miselium menjadi khamir dan sistem imun manusia tidak sempat menghasilkan respon imun terhadap perubahan tersebut. Agen penyakit akan menyebar melalui sistem limfa dan aliran darah. Gejala penyakit ini sangat bervariasi karena banyak sistem organ yang berperan dalam penyebarannya. Namun, beberapa gejala yang paling sering diperiksakan adalah gejala yang berkaitan dengan manifestasi pulmonari, lesi pada kulit yang tidak sembuh, lesi tulang yang seringkali tanpa rasa sakit, dan gejala yang berkaitan dengan sistem genitouorinari
  • 4. (urogenital). Uji keberadaan infeksi dalam tubuh dapat dilakukan dengan biopsi jaringan tubuh untuk mengkultur dan melihat histopatologinya, mengambil sampel dari sekresi (pembuangan) sisa kotoran tubuh dan jaringan. e. Kandidiasis adalah infeksi spesies Candida, dengan Candida albicans sebagai penyebab yang paling banyak ditemui. f. Kriptokokosis adalah infeksi yang diterima oleh pernapasan pada tanah yang terkontaminasi oleh fungi Cryptococcus neoformans. Kriptokokosis adalah infeksi oportunistik yang terjadi untuk AIDS. Penyakit ini didistribusikan ke seluruh dunia. Jumlah kriptokokosis meningkat selama 20 tahun terakhir untuk banyak alasan, termasuk meningkatnya insiden AIDS. g. Panau atau Pitriyasis versikolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida Albicans. Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang lembap dan dilindungi pakaian. h. Pneumonia pneumocystis (PCP) adalah bentuk pneumonia yang disebabkan oleh fungi Pneumocystis jirovecii. Agen yang menyebabkan pneumonia ini dideskripsikan sebagai protozoa dan disebut P. jiroveci.[1][2] Nama tersebut didiskusikan dan hasilnya, pneumonia pneumosistis juga diketahui sebagai pneumonia pneumosistis jiroveci dan sebagai pneumonia pneumosistis carinii, yang juga dijelaskan.
  • 5. Sumber : 1. Robert H. Gates (2003). Infectious disease secrets. Hanley & Belfus. ISBN 978-1-56053- 543-0.Page.194-195 2. Buku Kantong Biologi SMA, Oleh Nuri Handayani, S.Si 3. http://sudiantoaditya.blogspot.com/2012/01/kenali- infeksi-keputihan-patologis.html 4. http://sudiantoaditya.blogspot.com/2012/01/9-penyakit-akibat-virus.html 5. Frank J. Domino (2006). The 5-Minute Clinical Consult. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-0-7817-6334-9.Page.160-161 6. Redhead SA, Cushion MT, Frenkel JK, Stringer JR (2006). "Pneumocystis and Trypanosoma cruzi: nomenclature and typifications". J Eukaryot Microbiol 53 (1): 2–11. PMID 16441572. 7. Cushion MT . (1998). Chapter 34. Pneumocystis carinii. In: Collier, L., Balows, A. & Sussman, M. (ed.), Topley and Wilson's Microbiology and Microbial Infections 9th ed. Arnold and Oxford Press, New York.. pp. 645–683. 8. Cushion MT (2004). "Pneumocystis: unraveling the cloak of obscurity". Trends Microbiol 12 (5): 243–249. 9. Hatta M (Maret 2002). "Detection of IgM to Leptospira Agent with ELISA ang Leptodipstick Method". Jurnal Kedokteran dan Kesehatan FK Universitas Tarumanegara 10. Bovet P (1999). "Factor Assosiated with Clinical Leptospirosis, A Population Based Control Study in Seychelles". American Journal Tropical Medicine and Hygiene