SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Pengembangan Pendidikan Guru
Profesional
-Kelompok 6-
Anggota :
- Sofy Gustini Rahayu (202151014)
- Alfi Maulida Nurul F. (202151025)
- Farhan Hairi (202151026)
- N. Siti Nurdini (202151029)
- Ira Meliani (202151032)
- Vina Apriatni (202151035)
Kelompok 6
Pokok Bahasan :
01
Komponen-komponen
yang sangat berpengaruh
dalam menghasilkan guru
professional
02
Analisis kekuatan dan
kelemahan jalur Pendidikan
calon guru dari model
konkaren dan model konsekutif
dalam menghasilkan guru
professional
03
Analisis pengembangan
professional guru di
Indonesia dan negara
lain
01
Komponen-komponen
yang sangat berpengaruh
dalam menghasilkan guru
professional
Komponen-komponen yang sangat berpengaruh
dalam menghasilkan guru professional
Afeksi
1
Penguasaan
Ilmu
Pengetahuan
2
Penyajian
Bahan
Pelajaran
3
Ikatan
Hubungan
4
01
Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan
calon guru dari model konkaren dan model konsekutif
dalam menghasilkan guru professional
02
Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru
dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan
guru professional
Adapun Komponen-komponen sistem pendidikan guru sebagai
berikut :
a. Lulusan
b. Calon siswa/mahasiswa
c. Proses pendidikan guru
d. Manusia
e. Metode
f. Materi
g. Evaluasi
h. Umpan balik
i. Masyarakat
02
Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru
dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan
guru professional
Ciri pekerjaan profesional guru yaitu kemampuannya untuk
mengkaitkan teori dan praktek. Agar pendidikan guru lebih
terkontrol dan terkendali, maka pendidikan guru merupakan
hasil kinerja dari tiga komponen lembaga yaitu:
● Universitas LPTK dalam membekali kompetensi mengajar
bidan ilmunya.
● BPG yang diberdayakan menjadi BPPG sebagai lembaga
profesi yang memberikan sertifikasi guru dengan klinik
pendidikan guru dan asramanya.
● Sekolah sebagai lembaga pembina keterampilan mengajar
bagi calon guru.
02
Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru
dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan
guru professional
Mutu unjuk kerja profesional yang sempurna harus
dikembangkan secara terus menerus. Lulusan lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan hendaknya memiliki perangkat
kemampuan yang diperlukan untuk memberikan layanan
profesional. Tujuan pendidikan guru adalah:
● Penguasaan bahan ajar
● Penguasaan teori dan keterampilan keguruan
● Pemilikan kemampuan memperagakan unjuk kerja
● Pemilikan sikap, nilai dan kepribadian
● Pemilikan kemampuan melaksanakan tugas profesional lain
dan tugas administrasi rutin.
02
Kekuatan
1
Kelemahan
2
Peluang
3
Ancaman
4
02
Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru
dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan
guru professional
3
Analisis Pengembangan Profesional Guru di Indonesia dan Negara Lain
Pengembangan profesi guru di Indonesia
Menurut Pasal 11 ayat (c) Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, jenis kegiatan
pengembangan profesi guru meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya ilmiah. Kegiatan
pengembangan diri terdiri atas pendidikan latihan fungsional dan kegiatan kolektif guru. Kegiatan yang
termasuk publikasi ilmiah adalah presentasi pada forum ilmiah, publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan
ilmu di bidang pendidikan formal, dan publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru.
Sedangkan yang termasuk karya ilmiah adalah menemukan teknologi tepat guna, menciptakan karya seni,
membuat atau memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum, mengikuti pengembangan atau penyusunan
standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
Pengembangan profesi guru di Indonesia dapat dilaksanakan di dalam sekolah seperti program induksi,
mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, berbagi pengalaman, pengembangan
sekolah secara menyeluruh. Dapat juga dilaksanakan dalam jaringan sekolah, contoh jaringan lintas sekolah
(seperti KKG/MGMP, KKKS/MKKS), dan sebagainya. Selain itu juga dapat dilaksanakan melalui kepakaran
luar lainnya, seperti PPPP-TK, LPMP, LPTK, Asosiasi Profesi, dan jenis lainnya.
03
Pengembangan profesi guru di Finlandia
Negara filandia merupakan negara yang berhasil meningkatkan kualitas pendidikan nomor 1 di dunia
hal ini Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah
guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang
sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru
mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima,
lebih ketat persaingainnya ketimbang masuk ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum dan
kedokteran! Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya
dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula. Ini memberi gambaran bahwa di Finlandia
profesi guru merupakan profesi yang paling terhormat dan begengsi .
Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan serta pelatihan guru yang berkualitas tinggi tak
salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi
tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang
mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri.
03
Pengembangan profesi guru di Finlandia
Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat
penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan
tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian, ungkap
seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada
usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga
lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Dengan sistem seperti ini Siswa diajarkan untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!
Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah
di SD Poikkilaakso, Finlandia. Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas.Guru
tidak harus selalu mengontrol mereka.
03
Pengembangan profesi guru di Singapura
Di Singapura, yang berhasil menjadi guru, lalu tidak harus santai-santai. Guru dituntut produktif,
kreatif dan berkembang. Setiap sekolah mempunyai teacher’s assessment (penilaian guru). Jika kepala sekolah
sudah menyatakan seorang guru tidak mampu bekerja dan diberhentikan, maka selesai sudah profesi guru bagi
orang tersebut. Karena orang tersebut tidak akan pernah di terima kerja sebagai guru di sekolah manapun di
Singapura.
Bayangkan. Hanya sekali kesempatan menjadi guru. Jika sudah diberhentikan orang tersebut dapat
mencari profesi lain selain guru. Dari wawancara dengan seorang guru bernama miss Anita, keturunan India,
dia menyatakan, bahwa bekerja menjadi guru di Singapura harus profesional, tidak bisa seenaknya sendiri.
Dulu saya pikir ini terlalu ketat buat guru, ternyata setelah menjalaninya, manajemen yang sistematis dan
teratur malah memantik kami untuk lebih kreatif dan profesional, sudah bukan merupakan tekanan lagi.
Ada hal yang luar biasa yang berkaitan dengan profesi guru di sana. Pertama, GAJI GURU. Saat ini
besarnya gaji guru negeri Singapura per bulannya sekitar 6.000 dollar Singapura (1 dollas Singapura = 6.700
rupiah). Sedangkan untuk guru sekolah swasta bervariatif, namun yang paling rendah sekitar 1.800 dollar
Singapura.
03
Pengembangan profesi guru di Singapura
Setiap guru baru maupun guru lama berhak mendapatkan jatah 100 jam pelatihan yang diadakan oleh
pemerintah. Yang lebih hebat lagi, kepala sekolahlah yang diminta merancang topik atau materi pelatihan
untuk guru-gurunya. Usulan materi itu disetor ke dinas pendidikannya dan dari situlah dirancang pelatihan
secara nasional.
Dari hasil wawancawa dengan seorang guru matematika tingkat secondary di sekolah HUAMIN
SCHOOL tentang pelatihan guru apa yang akan diikuti pada semester depan. Dengan serius dia menjawab,
materi yang akan diikuti adalah MANAGEMENT DESK, artinya bagaimana mengatur meja kerja agar bersih,
enak dilihat, malah menimbulkan kreatifitas, dan lain-lain. Betapa mereka menghargai ilmu, apapun itu
topiknya. Mereka tidak sombong. Ketika ditanya apa ada materi yang anda rasa tidak penting untuk pekerjaan
guru. Mereka menjawab, tidak ada materi yang tidak penting. Semua kami anggap penting. Kami ingin terus
mencari ilmu pada apa saja yang kami belum tahu dan itu masalah buat kami.
03
Pengembangan profesi guru di China
Untuk mengembangkan kompetensinya, guru di China dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan yakni :
(1) Kemampuan menguasai bahan.
(2) Kemampuan mengelola program belajar mengajar.
(3) Kemampuan mengelola kelas.
(4) Kemampuan menggunakan media.
(5) Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan.
(6) Kemampuan menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran.
(7) Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
(8) Kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah.
(9) Kemampuan memahami prinsip-prinsip guna keperluan pengajaran.
Untuk mencapai kemampuan-kemampuan tersebutut, guru dicina diberikan kesempatan seluas-luasnya
untuk mengembangkan kompetensinya baik secara individu maupun secara kelompok. Pemerintah cina sangat
merespon jika ada guru yang berhasil melakukan inovasi dalam bidang pendidikan, pemerintah tidak tanggung-
tanggung akan memberikan kesempatan tambahan penghasilan bagi guru yang berprestasi.
03
Pengembangan profesi guru di China
Guru-guru matematika di Cina tidak memerlukan banyak pelatihan dalam pengembangan profesinya, tetapi mereka
sangat spesialis dan mau bekerja keras dalam mendalami profesinya. Faktor lain yang sangat berpengaruh adalah
banyak sekali guru matematika di Cina yang menggemari dan menggeluti kompetisi matematika. Cina mempunyai
jaringan pelatih khusus untuk kompetisi matematika di seluruh negeri yang dapat mengidentifikasi dan membimbing
siswa-siswa yang berbakat matematika.
Setiap tahun lebih dari 10 juta siswa sekolah menengah di Cina yang berpartisipasi dalam kompetisi matematika.
Menurut Zuming Feng (team leader tim IMO Amerika Serikat) yang dilahirkan dan dibesarkan di Cina sebelum
berimigrasi ke Amerika Serikat, di Cina terdapat banyak sekali guru matematika sekolah menengah di Cina yang
mengabdikan profesinya khususnya dalam kompetisi matematika.
Kemampuan matematika yang mendalam juga menjadi syarat dalam ujian masuk perguruan tinggi di Cina. Soal ujian
tersebut selalu terdiri dari tiga atau lima soal matematika yang berbentuk pembuktian. Sebagai akibatnya siswa-siswa
Cina sudah terbiasa menghadapi soal-soal matematika level olimpiade. Faktor terakhir adalah sistem pembinaan yang
sangat keras untuk menghadapi IMO. Meskipun tidak melalui model pelatihan jangka panjang, siswa-siswa yang
mewakili Cina di IMO paling sedikit harus melewati sepuluh tes yang selevel dengan IMO.
03
Pengembangan profesi guru di Jepang
Salah satu agenda reformasi pendidikan di Jepang adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik di
tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam rencana reformasi yang di susun National
Comission of Edicational Reform (NCER) yang di tuangkan dalam “The Raibow Plan” Pada tahun 2001, Poin
ke-5 menyatakan bahwa tenaga guru yang profesional dihasilkan melalui beberapa cara, diantaranya dengan
pemberlakuan evaluasi guru, pemberian penghargaan dan bonus kepada guru yang berprestasi, juga suasana
kerja ysng kondusif untuk meningkatkan etos kerja guru, dan pelatihan bagi guru yang kurang cakap
dibidangnya.
Sebagai bentuk pelaksanaan keputusan tersebut, Central Educational council mengeluarkan kebijakan
berupa”shin kyouka seido” (sistem evaluasi guru yang baru) pada tahun 2002 dan “kyouinmenkyou koushin
seido” (pembaharuan sertifikasi mengajar) Pada tahun 2006. Menteri pendidikan , olahraga, Budaya, sains dan
teknologi (MEXT) Selanjutnya menyusun peraturan pelaksanaannya, dan pada tahun 2005 sekitar 88%
prefektur telah telah menerapkannya (Hayo, 2006). Ada dua poin yang tersirat dalam kedua kebijakan tersebut
yaitu, perlunya mengembangkan sistem evaluasi guru dan uji kelayakan terhadap sistem sertifikasi yang
selama ini berjalan. Kebijakan ini sekalipun mendapa protes dari kalangan pendidik terutama yang tergabung
dalam Teacher Union, tetapi evaluasi guru telah diterapkan di hampir semua prefektur.
03
Pengembangan profesi guru di Jepang
 Berikut model dan pendekatan Evaluasi guru di Jepang
Penilaian dalam sistem evaluasi guru yang lama (kinmuhyoutei) dilakukan berdasarkan hasil penilaian
atasan atau kepala sekolah saja, sehingga keobjektivan dan kebenaran penilaian tidak dapat
diperyanggungjawabkan. Olehnya itu banyak pihak yang menentag metode ini termasuk teacher union.
Sistem evaluasi guru yang baru memilikim karakteristik yaitu penilaian didasarkan pada dua
komponen, Self-evaluation (jikohyouka)atau evaluasi mandiri dan penilaian dari kepala sekolah.
Penilaian mandiri bertujuan untuk mendorong guru untuk memiliki komitmen terhadap rencana dan
tujuan yang di tuliskannya, sekaligus untuk membantu guru memahami letak kekurangan dan kelebihan atau
potensi dirinya yang perlu di perbaiki atau dikembangkan.
Adapun penilaian terhadap kualitas guru oleh kepala sekolah dan wakilnya berimbas kepada penentuan
gaji, pengembangan karir dan jga moral guru. Yaitu bahwa guru-guru yang mendapatkan penilaian kurang baik
akan berusaha untuk memperbaiki diri dan kualitas kerjanya.
03
Pengembangan profesi guru di Jepang
Berdasarkan laporan dari komite pemeriksa sistem evaluasi guru prefektur nagano, disebutkan bahwa ada beberapa
poin yang ditentukan sebagai target penilaian Yaitu:
(1) Penilaian berdasarkan kualifikasi akademik guru, dan kegiatan mengajar di dalam kelas berdasarkan petunjuk
pengajaran yang dikeluarkan MEXT
(2) Pembimbingan dan pembinaan kepada siswa berupa pengarahan tentang perkebangan siswa dan kebiasaan
sehari-hari serta penaganan kelas. Dalam hal ini setiap guru diharuskan untuk memahami jiwa anak, sikap,
prilaku dan perkembangan jasmani dan rohaninya, serta mampu mengarahkannya kepada kebiasaan belajar dan
semangat hidup.
(3) Kemampuan mengrahkan siswa berdasarkan kemampuanny, bakat dan kemampuan akademiknya, baik secara
pribadi maupun bekerja sama dengan keluarga anak.
(4) Kemampuan membina anak untu bekerja sama dalam kegiata atau event khusus diluar jam pelajaran disekolah.
(5) Peran guru dalam menjemen sekola, kemampuan bekerja sama dengan teman sejawat, memahami dan berusaha
untuk mencapai tujuan sekolah.
(6) Kemampian guru untuk membina kerja sama dengan orang tua murid dan komponen asyarakat.
(7) Semangat dan motivasi guru untuk mengembangkan diri dan meningkatkan potensi melalui kegiatan penelitian
dan training.
03
Pengembangan profesi guru di Jepang
 Sertifikasi guru di Jepang
Bagaimana sistem sertiikasi itu diterapkan? Berbeda dengan diIndonesia, sertifikasi guru di Jepang melalui sistem
perkuliahan dengan kurikulum baku dan tes Sedangkan di Indonesia, Pemerintah dengan maksud menekan anggaran
dan memudahkan para guru untuk memperoleh sertifikat menerapkan sistem portofolio.
Berdsarkan peraturan sertfikasi tenaga pendidik tahun 1998, setiap calon guru harus menjalani pendidikan guru di
universitas atau sekolah tinggi yang telah diakreditas Oleh MEXT. Pada tahu 2003 terdapat 85 % Universitas diepang
telah memperoleh akreditasi untuk menyelenggarakan pendidikan guru.
Tahun 2003 sebanyak 60% guru SD adalah lulusan pendidikan keguruan yang dikelola oleh universitas, akademi atau
sekolah tingi, sedangkan 60% guru SMP dan 80% guru SMA adalah lulusan universitas non kependidikan.
03
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks
Do you have any questions?

More Related Content

Similar to PENGEMBANGAN

New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentationeuis maemunah
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanRiris Purbosari
 
Makalah penerapan kode etik pada profesi guru
Makalah penerapan kode etik pada profesi guruMakalah penerapan kode etik pada profesi guru
Makalah penerapan kode etik pada profesi guruSeptian Muna Barakati
 
Makalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesiaMakalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAGURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAFazHani Faz
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118sumarwoto_pan1
 
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islampeningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islamtaqiudinzarkasi
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSAapriliaelokaena
 
guru profesional.pptx
guru profesional.pptxguru profesional.pptx
guru profesional.pptxBundajaisy
 
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islampeningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islamtaqiudinzarkasi
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxWahyuRisdhyanAriWica1
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 

Similar to PENGEMBANGAN (20)

New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentation
 
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSIDISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
DISAIN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
 
Pembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi PendidikanPembahasan Profesi Pendidikan
Pembahasan Profesi Pendidikan
 
Makalah penerapan kode etik pada profesi guru
Makalah penerapan kode etik pada profesi guruMakalah penerapan kode etik pada profesi guru
Makalah penerapan kode etik pada profesi guru
 
Makalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesiaMakalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesia
 
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAGURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
 
Makalah daspen
Makalah daspenMakalah daspen
Makalah daspen
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islampeningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
 
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSALaporan PPL PGMI FTK UINSA
Laporan PPL PGMI FTK UINSA
 
guru profesional.pptx
guru profesional.pptxguru profesional.pptx
guru profesional.pptx
 
Tesis bab 1
Tesis bab 1Tesis bab 1
Tesis bab 1
 
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islampeningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
peningkatan profesionalisme guru di lembaga pendidikan islam
 
Bab I
Bab I Bab I
Bab I
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 

Recently uploaded

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

PENGEMBANGAN

  • 2. Anggota : - Sofy Gustini Rahayu (202151014) - Alfi Maulida Nurul F. (202151025) - Farhan Hairi (202151026) - N. Siti Nurdini (202151029) - Ira Meliani (202151032) - Vina Apriatni (202151035) Kelompok 6
  • 3. Pokok Bahasan : 01 Komponen-komponen yang sangat berpengaruh dalam menghasilkan guru professional 02 Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan guru professional 03 Analisis pengembangan professional guru di Indonesia dan negara lain
  • 4. 01 Komponen-komponen yang sangat berpengaruh dalam menghasilkan guru professional
  • 5. Komponen-komponen yang sangat berpengaruh dalam menghasilkan guru professional Afeksi 1 Penguasaan Ilmu Pengetahuan 2 Penyajian Bahan Pelajaran 3 Ikatan Hubungan 4 01
  • 6. Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan guru professional 02
  • 7. Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan guru professional Adapun Komponen-komponen sistem pendidikan guru sebagai berikut : a. Lulusan b. Calon siswa/mahasiswa c. Proses pendidikan guru d. Manusia e. Metode f. Materi g. Evaluasi h. Umpan balik i. Masyarakat 02
  • 8. Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan guru professional Ciri pekerjaan profesional guru yaitu kemampuannya untuk mengkaitkan teori dan praktek. Agar pendidikan guru lebih terkontrol dan terkendali, maka pendidikan guru merupakan hasil kinerja dari tiga komponen lembaga yaitu: ● Universitas LPTK dalam membekali kompetensi mengajar bidan ilmunya. ● BPG yang diberdayakan menjadi BPPG sebagai lembaga profesi yang memberikan sertifikasi guru dengan klinik pendidikan guru dan asramanya. ● Sekolah sebagai lembaga pembina keterampilan mengajar bagi calon guru. 02
  • 9. Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan guru professional Mutu unjuk kerja profesional yang sempurna harus dikembangkan secara terus menerus. Lulusan lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan hendaknya memiliki perangkat kemampuan yang diperlukan untuk memberikan layanan profesional. Tujuan pendidikan guru adalah: ● Penguasaan bahan ajar ● Penguasaan teori dan keterampilan keguruan ● Pemilikan kemampuan memperagakan unjuk kerja ● Pemilikan sikap, nilai dan kepribadian ● Pemilikan kemampuan melaksanakan tugas profesional lain dan tugas administrasi rutin. 02
  • 10. Kekuatan 1 Kelemahan 2 Peluang 3 Ancaman 4 02 Analisis kekuatan dan kelemahan jalur Pendidikan calon guru dari model konkaren dan model konsekutif dalam menghasilkan guru professional
  • 11. 3 Analisis Pengembangan Profesional Guru di Indonesia dan Negara Lain
  • 12. Pengembangan profesi guru di Indonesia Menurut Pasal 11 ayat (c) Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, jenis kegiatan pengembangan profesi guru meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya ilmiah. Kegiatan pengembangan diri terdiri atas pendidikan latihan fungsional dan kegiatan kolektif guru. Kegiatan yang termasuk publikasi ilmiah adalah presentasi pada forum ilmiah, publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan formal, dan publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru. Sedangkan yang termasuk karya ilmiah adalah menemukan teknologi tepat guna, menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum, mengikuti pengembangan atau penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Pengembangan profesi guru di Indonesia dapat dilaksanakan di dalam sekolah seperti program induksi, mentoring, pembinaan, observasi pembelajaran, kemitraan pembelajaran, berbagi pengalaman, pengembangan sekolah secara menyeluruh. Dapat juga dilaksanakan dalam jaringan sekolah, contoh jaringan lintas sekolah (seperti KKG/MGMP, KKKS/MKKS), dan sebagainya. Selain itu juga dapat dilaksanakan melalui kepakaran luar lainnya, seperti PPPP-TK, LPMP, LPTK, Asosiasi Profesi, dan jenis lainnya. 03
  • 13. Pengembangan profesi guru di Finlandia Negara filandia merupakan negara yang berhasil meningkatkan kualitas pendidikan nomor 1 di dunia hal ini Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingainnya ketimbang masuk ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum dan kedokteran! Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula. Ini memberi gambaran bahwa di Finlandia profesi guru merupakan profesi yang paling terhormat dan begengsi . Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan serta pelatihan guru yang berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. 03
  • 14. Pengembangan profesi guru di Finlandia Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Dengan sistem seperti ini Siswa diajarkan untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas.Guru tidak harus selalu mengontrol mereka. 03
  • 15. Pengembangan profesi guru di Singapura Di Singapura, yang berhasil menjadi guru, lalu tidak harus santai-santai. Guru dituntut produktif, kreatif dan berkembang. Setiap sekolah mempunyai teacher’s assessment (penilaian guru). Jika kepala sekolah sudah menyatakan seorang guru tidak mampu bekerja dan diberhentikan, maka selesai sudah profesi guru bagi orang tersebut. Karena orang tersebut tidak akan pernah di terima kerja sebagai guru di sekolah manapun di Singapura. Bayangkan. Hanya sekali kesempatan menjadi guru. Jika sudah diberhentikan orang tersebut dapat mencari profesi lain selain guru. Dari wawancara dengan seorang guru bernama miss Anita, keturunan India, dia menyatakan, bahwa bekerja menjadi guru di Singapura harus profesional, tidak bisa seenaknya sendiri. Dulu saya pikir ini terlalu ketat buat guru, ternyata setelah menjalaninya, manajemen yang sistematis dan teratur malah memantik kami untuk lebih kreatif dan profesional, sudah bukan merupakan tekanan lagi. Ada hal yang luar biasa yang berkaitan dengan profesi guru di sana. Pertama, GAJI GURU. Saat ini besarnya gaji guru negeri Singapura per bulannya sekitar 6.000 dollar Singapura (1 dollas Singapura = 6.700 rupiah). Sedangkan untuk guru sekolah swasta bervariatif, namun yang paling rendah sekitar 1.800 dollar Singapura. 03
  • 16. Pengembangan profesi guru di Singapura Setiap guru baru maupun guru lama berhak mendapatkan jatah 100 jam pelatihan yang diadakan oleh pemerintah. Yang lebih hebat lagi, kepala sekolahlah yang diminta merancang topik atau materi pelatihan untuk guru-gurunya. Usulan materi itu disetor ke dinas pendidikannya dan dari situlah dirancang pelatihan secara nasional. Dari hasil wawancawa dengan seorang guru matematika tingkat secondary di sekolah HUAMIN SCHOOL tentang pelatihan guru apa yang akan diikuti pada semester depan. Dengan serius dia menjawab, materi yang akan diikuti adalah MANAGEMENT DESK, artinya bagaimana mengatur meja kerja agar bersih, enak dilihat, malah menimbulkan kreatifitas, dan lain-lain. Betapa mereka menghargai ilmu, apapun itu topiknya. Mereka tidak sombong. Ketika ditanya apa ada materi yang anda rasa tidak penting untuk pekerjaan guru. Mereka menjawab, tidak ada materi yang tidak penting. Semua kami anggap penting. Kami ingin terus mencari ilmu pada apa saja yang kami belum tahu dan itu masalah buat kami. 03
  • 17. Pengembangan profesi guru di China Untuk mengembangkan kompetensinya, guru di China dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan yakni : (1) Kemampuan menguasai bahan. (2) Kemampuan mengelola program belajar mengajar. (3) Kemampuan mengelola kelas. (4) Kemampuan menggunakan media. (5) Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan. (6) Kemampuan menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran. (7) Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan. (8) Kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah. (9) Kemampuan memahami prinsip-prinsip guna keperluan pengajaran. Untuk mencapai kemampuan-kemampuan tersebutut, guru dicina diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kompetensinya baik secara individu maupun secara kelompok. Pemerintah cina sangat merespon jika ada guru yang berhasil melakukan inovasi dalam bidang pendidikan, pemerintah tidak tanggung- tanggung akan memberikan kesempatan tambahan penghasilan bagi guru yang berprestasi. 03
  • 18. Pengembangan profesi guru di China Guru-guru matematika di Cina tidak memerlukan banyak pelatihan dalam pengembangan profesinya, tetapi mereka sangat spesialis dan mau bekerja keras dalam mendalami profesinya. Faktor lain yang sangat berpengaruh adalah banyak sekali guru matematika di Cina yang menggemari dan menggeluti kompetisi matematika. Cina mempunyai jaringan pelatih khusus untuk kompetisi matematika di seluruh negeri yang dapat mengidentifikasi dan membimbing siswa-siswa yang berbakat matematika. Setiap tahun lebih dari 10 juta siswa sekolah menengah di Cina yang berpartisipasi dalam kompetisi matematika. Menurut Zuming Feng (team leader tim IMO Amerika Serikat) yang dilahirkan dan dibesarkan di Cina sebelum berimigrasi ke Amerika Serikat, di Cina terdapat banyak sekali guru matematika sekolah menengah di Cina yang mengabdikan profesinya khususnya dalam kompetisi matematika. Kemampuan matematika yang mendalam juga menjadi syarat dalam ujian masuk perguruan tinggi di Cina. Soal ujian tersebut selalu terdiri dari tiga atau lima soal matematika yang berbentuk pembuktian. Sebagai akibatnya siswa-siswa Cina sudah terbiasa menghadapi soal-soal matematika level olimpiade. Faktor terakhir adalah sistem pembinaan yang sangat keras untuk menghadapi IMO. Meskipun tidak melalui model pelatihan jangka panjang, siswa-siswa yang mewakili Cina di IMO paling sedikit harus melewati sepuluh tes yang selevel dengan IMO. 03
  • 19. Pengembangan profesi guru di Jepang Salah satu agenda reformasi pendidikan di Jepang adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik di tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam rencana reformasi yang di susun National Comission of Edicational Reform (NCER) yang di tuangkan dalam “The Raibow Plan” Pada tahun 2001, Poin ke-5 menyatakan bahwa tenaga guru yang profesional dihasilkan melalui beberapa cara, diantaranya dengan pemberlakuan evaluasi guru, pemberian penghargaan dan bonus kepada guru yang berprestasi, juga suasana kerja ysng kondusif untuk meningkatkan etos kerja guru, dan pelatihan bagi guru yang kurang cakap dibidangnya. Sebagai bentuk pelaksanaan keputusan tersebut, Central Educational council mengeluarkan kebijakan berupa”shin kyouka seido” (sistem evaluasi guru yang baru) pada tahun 2002 dan “kyouinmenkyou koushin seido” (pembaharuan sertifikasi mengajar) Pada tahun 2006. Menteri pendidikan , olahraga, Budaya, sains dan teknologi (MEXT) Selanjutnya menyusun peraturan pelaksanaannya, dan pada tahun 2005 sekitar 88% prefektur telah telah menerapkannya (Hayo, 2006). Ada dua poin yang tersirat dalam kedua kebijakan tersebut yaitu, perlunya mengembangkan sistem evaluasi guru dan uji kelayakan terhadap sistem sertifikasi yang selama ini berjalan. Kebijakan ini sekalipun mendapa protes dari kalangan pendidik terutama yang tergabung dalam Teacher Union, tetapi evaluasi guru telah diterapkan di hampir semua prefektur. 03
  • 20. Pengembangan profesi guru di Jepang  Berikut model dan pendekatan Evaluasi guru di Jepang Penilaian dalam sistem evaluasi guru yang lama (kinmuhyoutei) dilakukan berdasarkan hasil penilaian atasan atau kepala sekolah saja, sehingga keobjektivan dan kebenaran penilaian tidak dapat diperyanggungjawabkan. Olehnya itu banyak pihak yang menentag metode ini termasuk teacher union. Sistem evaluasi guru yang baru memilikim karakteristik yaitu penilaian didasarkan pada dua komponen, Self-evaluation (jikohyouka)atau evaluasi mandiri dan penilaian dari kepala sekolah. Penilaian mandiri bertujuan untuk mendorong guru untuk memiliki komitmen terhadap rencana dan tujuan yang di tuliskannya, sekaligus untuk membantu guru memahami letak kekurangan dan kelebihan atau potensi dirinya yang perlu di perbaiki atau dikembangkan. Adapun penilaian terhadap kualitas guru oleh kepala sekolah dan wakilnya berimbas kepada penentuan gaji, pengembangan karir dan jga moral guru. Yaitu bahwa guru-guru yang mendapatkan penilaian kurang baik akan berusaha untuk memperbaiki diri dan kualitas kerjanya. 03
  • 21. Pengembangan profesi guru di Jepang Berdasarkan laporan dari komite pemeriksa sistem evaluasi guru prefektur nagano, disebutkan bahwa ada beberapa poin yang ditentukan sebagai target penilaian Yaitu: (1) Penilaian berdasarkan kualifikasi akademik guru, dan kegiatan mengajar di dalam kelas berdasarkan petunjuk pengajaran yang dikeluarkan MEXT (2) Pembimbingan dan pembinaan kepada siswa berupa pengarahan tentang perkebangan siswa dan kebiasaan sehari-hari serta penaganan kelas. Dalam hal ini setiap guru diharuskan untuk memahami jiwa anak, sikap, prilaku dan perkembangan jasmani dan rohaninya, serta mampu mengarahkannya kepada kebiasaan belajar dan semangat hidup. (3) Kemampuan mengrahkan siswa berdasarkan kemampuanny, bakat dan kemampuan akademiknya, baik secara pribadi maupun bekerja sama dengan keluarga anak. (4) Kemampuan membina anak untu bekerja sama dalam kegiata atau event khusus diluar jam pelajaran disekolah. (5) Peran guru dalam menjemen sekola, kemampuan bekerja sama dengan teman sejawat, memahami dan berusaha untuk mencapai tujuan sekolah. (6) Kemampian guru untuk membina kerja sama dengan orang tua murid dan komponen asyarakat. (7) Semangat dan motivasi guru untuk mengembangkan diri dan meningkatkan potensi melalui kegiatan penelitian dan training. 03
  • 22. Pengembangan profesi guru di Jepang  Sertifikasi guru di Jepang Bagaimana sistem sertiikasi itu diterapkan? Berbeda dengan diIndonesia, sertifikasi guru di Jepang melalui sistem perkuliahan dengan kurikulum baku dan tes Sedangkan di Indonesia, Pemerintah dengan maksud menekan anggaran dan memudahkan para guru untuk memperoleh sertifikat menerapkan sistem portofolio. Berdsarkan peraturan sertfikasi tenaga pendidik tahun 1998, setiap calon guru harus menjalani pendidikan guru di universitas atau sekolah tinggi yang telah diakreditas Oleh MEXT. Pada tahu 2003 terdapat 85 % Universitas diepang telah memperoleh akreditasi untuk menyelenggarakan pendidikan guru. Tahun 2003 sebanyak 60% guru SD adalah lulusan pendidikan keguruan yang dikelola oleh universitas, akademi atau sekolah tingi, sedangkan 60% guru SMP dan 80% guru SMA adalah lulusan universitas non kependidikan. 03
  • 23. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks Do you have any questions?