Dokumen tersebut membahas tentang peran guru sebagai profesi dan karakteristik yang dimiliki guru sebagai profesi. Dibahas pula tentang kompetensi yang harus dimiliki guru dan peran-peran guru dalam proses pembelajaran.
1. Dalam buku yang sama. Dedi Supriadi menjelaskan secara sederhana tentangciri-ciri atau
karakteristik suatu profesi. Pertama. profesi itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial
bagi masyarakat. Sebagai contoh. dokterdisebut profesi karena memiliki fungsi dan
signifikasi sosial untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Demikian juga
guru. memberikanlayanan pendidikan bagi anak-anak generasi muda bangsa. Kedua.
profesimenuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan
danpelatihan yang cukup yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang akuntabelatau
dapat dipertanggungj awabkan. Ketiga. profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu
(a systematic body of knowledge). Keempat. ada kodeetik yang dijadikan sebagai satu
pedoman perilaku anggota beserta sanksiyang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode
etik tersebut. Pengawasanterhadap penegakan kode etik dilakukan oleh organisasi profesi
yangbersangkutan. Kelima. sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi yangdiberikan
kepada masyarakat.
Jika kelima cirri alau karakteristik profesi tersebul dilerapkan kepada pekerjaan guru,
maka tampak jelas bahwa guru memllikl kellma karakteristiktersebut. meskipun ada
beberapa karakteristik yang belum sepenuhnyalerpenuhi. Sebagai conioh. guru memiliki
karakteristik pertama yang demikianjelas, yakni memiliki fungsi dan signifikansi sosial
bag) masyarakal.Karakteristik kedua. untuk dapat menjadi guru yang ptofesional. guru
jugahaais memiliki kompetensi yang tinggi. Untuk dapat memiliki kompetensi seperti itu
maka gunj harus memiliki disiplin ilmu yang diperoleh darilembaga pendidikan. baik
preservice education maupun inservice training yangakuntabel. Disiplin ilmu itu antara
lain adalah pedagogi (membimbing anakj.lnilah karakteristik yang ketiga . Karakteristik
keempat memang kedodoran dilndonesia. yakni kode etik dan penegakan kode etik. PGRl
memang telahmenyusun kode etik Guru Indonesia, tetapi penegakannya memang
belumberjalan. PGRl di masa lalu terlalu dekat dengan politik. dan kurangbergerak
sebagai organisasi profesi. Penulis pemah mengikuti kegiatankonvensi NCSS (National
Council for Social Studies) di Amerika Serikat.Organisasi ini memang organisasi profesi
mumi yang bidang kegiatannyamemang menyangkut urusan profesi. Organisasi ini punya
peranan penting dalammemberikan masukan penyempumaan kurikulum social studies
(IPS), inovasitentang strategi dan metode pembelajaran IPS. media dan alat peraga,
danhal -hal yang terkait dengan profesi guru IPS. Apabila PGRl dalam menjadiinduk bagi
organisasi-organisasi guru mata pelajaran di Indonesia, alangkahidealnya. Ciri profesi
yang kelima adalah adanya imbalan finansial danmaterial yang memadai. Dalam hal ini.
gaji guru di Indonesia pada saat inimemang telah lebih baik jika dibandingkan dengan
gaji g uru pada tahun 60-an.yang pada ketika itu gaji profesi dalam bidang keuangan
menjadikan Iri bagiprofesi lainnya. Gaji guru di Amerika Serikat pun pemah
memprlhatinkan.Pada tahun 1864, guru di lllionis digambarkan dengan citra
yangmemprihatinkan dilihat da ri kesejahterannya. yakni 'has little brain andless money'
atau 'punya otak kosong dan kantong melompong'. Dewasa ini.gambaran guru di
Amerika Serikat tidaklah demikian lagi. karena kebanyakanguru di Amerika rata -rata
merupakan tamatan perguruan tinggi. ya ng Odakhanya memilikikemampuan intelektual
tetapi juga ekonomi dan sosial. Jikalauingin pendidikan maju. dan para guru dapat
memfokuskan diri dalam bidangprofesinya sebagaiguru — bukan guru yang biasa di luar
—. maka gajiguru tidak boleh tidak memang harus memadai, setara dengan profesi
lainnya.jika tidak bisa lebih tinggi. Dalam hal pemberian penghargaan kepada guru.aspek
kesejahteraan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk penghargaan secara materi. di
2. samping bentuk penghargaan nonmateri. seperti pemberian piagam penghargaan
berdasarkan prestasi kerja guru yang dapat dibanggakan.
Adanya hyme guru memang dapat menjadi model penghatgaan (erhadap guru.mesklpun
ada otang yang berpendapat bahwa adanya hymne guru juslru dipandang sebagai bentuk
penghargaan semu.
Kompetensi Guru Salah satu ciri sebagai profesi, guru harus memiliki kompetensi.
sebagaimana diluntut oleh disiplin ilmu pendidikan (pedagogi) yang harus dikuasainya.
Dalam hal kompetensi ini. Direkloral Tenaga Kependidikan telah memberikan definisi
kompetensi sebagai pengetahuan. keterampilan. dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kompetensi (ersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam
menjalankan fungsi sebagai guru.
Pada tahun 70-an. Direktorat Tenaga Teknis dan Pendidikan Guru (Dikgutentis)
merumuskan sepuluhkompetensi guru, yakni:
(1)memiliki kerpibadian sebagai guru.
(2)menguasai landasan kependidikan.
(3)menguasai bahan pelajaran.
(4)Menyusun program pengajaran.
(5)melaksanakan proses belajar mengajar.
(6)melaksanakan proses penilaian pendidikan.
(7)melaksanakan bimbingan.
(8)melaksanakan administrasi sekolah.
(9)menjalin kerja sama dan interaksidengan guru sejawat dan masyarakat.
(10) melaksanakan penelitian sederhana.
Pada tahun 2003. Direktorat Tenaga Kependidikan (nama bam Dikgutentis) telah
mengeluarkan Standar Kompetensi Guru (SKG). yang terdiri atas tiga komponen yang
saling kait mengait. yaitu
1. pengekilaan pembelajaran.
2. Pengembangan potensi
3. penguasaan akademik. yang dibungkus oleh aspek sikap dan
kephbadian sebagai guru.
3. Ketiga komponen kompetensi (ersebut dijabarkan menjadi sebelas kompetensi dsasar.
yaitu
1. penyusunan rencanapem belajaran.
2. pelaksanaan inleraksi belajar mengajar.
3. prestasi belajar peserta didik,
4. pelaksanaan tindak lanjut hasllpenilaian preslasi belajar peserta didik.
5. pengembangan profesi.
6. pemahaman wavvasan kependidikan, dan
7. penguasaan bahan kajian akademik(sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan).
8. penyusunan rencanapembelajaran.
9. pelaksanaan inleraksi belajar mengajar.
10. peniliaianprestasi belajar peserta didik,
11. pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik.
Kesepuluh kompetensi dasar guru (ersebut dapat diukur dengan seperangkat indikatot yang telah
ditetapkan.
Sebagai perbandingan. Australia Barat dikenal memiliki 'Competency Frameworkfor
Teachenj'. Kompetensi standar di Australia Barat ini meliputi lima dimensi. yakni;
1. facilitating student learning.
2. assessing studentlearning outcomes.
3. engaging in professional learning.
4. participatingto curriculum and program initiative s in outcome focused environment,
dan
5. forming partnerships within the school community.
6. facilitating student learning.
7. assessing studentlearning outcomes.
8. engaging in professional learning
9. participatingto curriculum and program initiative s in outcome focused environment,
dan
10. forming partnerships within the school community.
Jika dlbandingkan dengan lima dimensi kompetensi di Australia Barat (ersebul. maka tampaklah
bahwa sepuluh kompetensi dasar menurut Dikguieniis agaknya jauh lebih lengkap. karena sudah
mencakup kompetensi membangunkerjasama dengan sejawat dan masyarakat. Bahkan
mencakup kemampuan mengadakan penelitian sederhana. misalnya mengadakan penelitian
tindakankelas atau classroom action research. Dalam hal ini. tujuh kompetensi dasar menurut Dit
Tendik belum mencakup kompetensi membangun kerja sama dengan sejawat dan masyarakat.
Simpulan Posisi guru sebagai salah satu profesi memang harus diakui dalam kehidupan
masyarakat. Guru harus diakui sebagai profesi yang sejajar sama tinggi dan duduk sama rendah
4. dengan profesi -profesi lainnya. seperti dokter. hakimjaksa, akuntan, desainer intehor. arsitektur
dan masih banyak yanglainnya.
Sebagai profesi. guru memenuhi kelima ciri atau karakteristik yang melekat pada guru, yaitu:
1. memiliki fungsi dan signifikansi sosial bag! masyarakat. dirasakan manfaatnya bagl
masyarakat
2. menuntut keterampilantertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan dan
pelatihan yang cukup yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. memiliki kompetensi yang didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu (a systematic
body of knowledge),
4. memiliki kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota beserta
sanksi yang |elas dan tegas terhadappelanggar kode etik tersebul.
5. sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi yang diberikan kepada masyarakat.
maka anggota profesi secara perorangan atau kelompok berhak memperoleh imbalan
finansial atau material.
Dalam proses pembelajaran, guru diluntul uniuk dapal membenluk kompetensi dan
kualilas phbadi anak didiknya. Uniuk mencapai hal demikian (imbul pertanyaan. sebenamya
peran apa saja yang hanjs dimiliki oleh seorang guru sehingga anak didik bisa berkembang
optimal? Cukupkah peran guru seperti yang (elan disampaikan di atas ataukah ada peran lain
yang harus dilakoni seorang guru ?
Beragam pertanyaan tadi dapat menyebabkan demotivasi bagi seorang calon guru ataupun guru
yang sudah lama mengabdi. Apakah saya mampu menjadi guru yang ideal? Peran apa yang harus
saya lakoni untuk menjadi guru yang ideal? Demikian pertanyaan yang timbul dalam hati
seorang guru yang berniat mengabdikan sisa hidupnya di dunia pendidikan.
Pertanyaan tersebut sebelumnya telah menggugah sejumlah pengamat dan akhli pendidikan.
Mereka telah meneliti peran-peran apa yang harus dimiliki seorang guru supaya (ergolong
kompeten dalam pembelajaran maupun pergaulan di masyarakat.
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelilian lentang peran guru yang harus
dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988).
Manan (1990) serta Yelon d an Weinstein (1997). Adapun peran-peran (ersebut adalah sebagai
berikut:
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik. yang menjadi tokoh. panutan dan ideniifikasi bagi para peserta didik. dan
lingkungannya. Oleh karena itu. guru harus memiliki standar kualitas tertentu. yang mencakup
tanggung jawab. vvibawa. mandiri dan disiplin.
2. Guru Sebagai Pengajar
5. Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi.
kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan. rasa
aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi. maka
melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat
sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampll dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran. yaitu :
Membuat ilustrasi, Mendefinisika, Menganalisis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan,
Menciptakan kepercayaan, Membehkan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk
mengkaji mateti standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada petasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal. gum -gum hams senantiasa berusaha
untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang lelah dimillklnya kelika mempelajah
mateh slandar.
3. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini. istilah
perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional. kreatifitas.
moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Sebagai pembimbing perjalanan. guru
memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut. Pertama. guru hams
merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. Kedua. guru hams
melihat keteriibatan peserta didik dalam pembelajaran. dan yang paling penting bahwa peserta
didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah. tetapi mereka hams
terlibat secara psikologis. Ketiga. guru harus memaknai kegiatan belajar. Keempat. gum harus
melaksanakan penilaian.
4) Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan. baik intelektual maupun
motorik. sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Tanpa latihan seorang peserta
didik tidak akan mampu mengembangkan potensinya.
5) Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua. meskipun mereka tidak
memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehatl orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat
keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Aga r gum dapat menyadari perannya
sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam. ia hams memahami psikologi
kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
6) Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam ke hidupan yang bermakna bagi
peserta didik. Dalam hal ini. terdapat jurang yang
6. dalam dan luas antara generasi yang salu dengan yang lain, demlklan halnya pengalaman orang
lua memillki art! lebih banyak daripada nenek klia. Seorang peserta didik yang belajar sekatang.
secara psikologis berada jauh dari pengalaman manusia yang hams dipahami. dicetna dan
diwujudkan dalam pendidikan.
Tugas gunj adalah menetjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah
alau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembalan antata generasi lua
dan genearasi muda. yang juga penetjemah pengalaman. guru hams menjadi phbadi yang
terdidik.
7) Guru Sebagai Ntodel dan Teladan
Gum mempakan model alau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap
dia sebagai gum. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak
mudah untuk ditentang. apalagi ditolak. Sebagai teladan. tentu saja phbadi dan apa yang
diiakukan guru akan mendapat sorolan peserta didik serta orang di sekiiar lingkungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
guru : Sikap dasar. Bicara dan gaya bicara. Kebiasaan bekerja. Sikap melalui pengalaman dan
kesalahan. Pakaian. Hubungan kemanusiaan. Proses berfikir. Pehlaku neurotis. Selera.
Keputusan. Kesehatan. Gaya hidup secara umum Pehlaku guru sangat mempengamhi peserta
didik. (etapi peserta didik hams berani mengembangkan gaya hidup phbadinya sendiri. Gum
yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada
pada dirinya. kemudian menyadari kesalahan kelika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti
dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
8) Guru Sebagai Pribadi
Gum harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering
dikemukakan adalah bahwa 'gum bisa digugu dan ditiru". Digugu maksudnya bahwa pesan -
pesan yang disampaikan gum bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru
atau drteladani.
Jika ada nilai yang bertentangan dengan nilai yang dianutnya. maka dengan cara yang tepat
disikapi sehingga tidak lerjadi benluran nilai antara guru dan masyarakat yang berakibat
terganggunya proses pendidikan bagi peserta didik.
Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui
kemampuannya. antara lain melalui kegiatan olah raga. keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan
bergaul harus dimiliki. sebab
7. kalau lidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang bersangkulan kurang
blsa diterima oleh masyarakat.
9) Guru Sebagai Peneliti
Pembelajaran merupakan senl. yang dalam pelaksanaannya memeriukan penyesuaian-
penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Unluk itu diperlukan berbagai penelllian. yang
didalamnya melibalkan gunj. Oleh katena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti.
Menyadari akan kekurangannya gum berusaha mencari apa yang belum diketahui unluk
meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan lugas. Sebagai orang yang (elan mengenal
metodologi (entunya ia tahu pula ap a yang hams dikerjakan. yakni penelilian.
10) Guru Sebagai Pendorong Krealifilas
Kreativilas merupakan hal yang sangat penling dalam pembelajaran dan gum diluntut unluk
mendemonslrasikan dan menunjukkan proses kreaiifitas tersebui Krealifilas merupakan sesuatu
yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas
ditandai oleh adanya kegiatan menciplakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan fidak
dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu.
Akibat dari fungsi ini. guru senaniiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam
melayani peserta didik. sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan
tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan
dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.
11) Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
Dunia ini panggung sandiwara. yang penuh dengan berbagai kisah dan penstiwa. mulai dari
kisah nyata sampai yang direkayasa. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan
memelihara pandangan tentang keagungan kepada pesarta didiknya. Mengembangkan fungsi ini
guru harus (erampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur,sehingga setiap
langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.
12} Guru Sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu. serta kegiatan rutin yang amat
diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik.
maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya.
13) Guru Sebagai Pemindah Kemah
Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah. yang
8. suka memindah-mindahkan dan membantu peserta dldik dalam meninggalkan hal lama menuju
sesualu yang baai yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras unluk mettgelahui masalah
peserta didik. kepetcayaan dan keblasaan yang menghalangl kemajuan serta membantu menjauhl
dan meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara bam yang lebih sesuai. Guru hams
memahami hal yang bermanfaat dan lidak bermanfaat bagi peserta didiknya. 14} Guru Sebagai
Pembawa Cerita
Sudah menjadi sifat manusia untuk mengenal dirl dan menanyakan keberadaannya serta
bagalmana berhubungan de ngan keberadaannya itu. Tidak mungkin bagi manusia hanya muncul
dalam lingkungannya dan berhubungan dengan lingkungan. tanpa mengetahui asal usulnya.
Semua itu diperoleh melalui cerita.
Guru tidak takut menjadi alat untuk menyampaikan cerita -cerita tentang kehidupan. karena ia
tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.
Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Dengan cerita manusia bisa
mengamati bagalmana memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya. menemukan
gagasan dan kehidupan yang nampak diperlukan oleh manusia lain, yang bisa disesuaikan
dengan kehidupan mereka. Guru berusaha mencah cerita untuk membangkitkan gagasan
kehidupan di masa mendatang.
15) Guru Sebagai Aktor
Sebagai seorang aktor. guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus
ditransferkan. melainkan juga tentang kephbadian manusia sehingga mampu memahami respon-
respon pendengamya. dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol.
Sebagai aktor. guru berangkat dengan jlwa pengabdian dan inspirasi yang dalam yang akan
mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang actor berusaha mengurangi respon bosan dan
berusaha meningkatkan minat para pendengar.
16) Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya. guru mampu memahami potensi peserta didik. menghormati setiap
insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan "budak" stagnasi kebudayaan. Guru
mengetahui bahwa pengalaman. pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik
dari 'self image* yang tidak menyenangkan. kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah
diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan
secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi
9. yang percaya diri.
17) Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks. karena
melibalkan banyak latar belakang dan hubungan. serta variable lain yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konleks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi
penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian hams dilakukan dengan prosedur yang
jelas. yang meliputl !iga tahap. yaitu persiapan. pelaksanaan dan lindak lanjul. Penilaian hams
adil dan objektif.
18) Gum Sebagai Pengawet
Salah satu (ugas gum adalah mewariskan kebudayaan dan generasi ke generasi berikulnya.
karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia
sekarang maupun di masa depan. Sarana pengawet lerhadap apa yang telah dicapai manusia
terdahulu adalah kurikulum. Guru juga hams mempunyai sikap positif tertiadap apa yang akan
diawelkan.
19) Gum Sebagai Kulminator
Gum adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir
(kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewali tahap kulminasi, suatu tahap
yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajamya. Di sini peran
kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator. Gum sejatinya adalah seorang pribadi yang
hams serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada
muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan polensi anak didik.
Begitu banyak peran yang hams diemban oleh seorang gum. Peran yang begitu berat dipikul di
pundak gum hendaknya tidak menjadikan calon gum mundur dari tugas mulia tersebut. Peran -
peran tersebut hams menjadi tantangan dan motivasi bagi calon gum. Dia hams menyadah bahwa
di masyarakat hams ada yang menjalani peran gum. Bila ti dak. maka suatu masyarakat tidak
akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhimya masyarakat tersebut bergerak
menuju kehancuran. (Bahan dirangkum dari berbagai sumber).
maka anggota profesi secara perorangan atau kelompok berhak memperoleh imbalan finansial
atau material.
10. Salah satu cm guru sebagai profesi yang amat periling adalah guru harus memiliki kemampuan
sesuai dengan slandat kompetensi yang (elah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan competency
framework for teachers di Australia Barat. sepuluh kompetensi guru menurut Dikgutentis
sebenamya lebih lengkap.karena terdapat kompetensi membangun kerjasama dengan sejawat dan
masyarakat. serta mengadakan penelitian sederhana. yang kedua kompetensi tersebut Odak ada
dalam tujuh kompetensi dasar guru yang diterbitkan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan.
Pencanangan guru sebagai profesi sebagai salah satu agenda seratus hari
Kabinet Indonesia Bersatu memang amat fokus dan mendasar. Yang lebih dan hanya sekedar
pencanangan adalah praktiknya. yakni implikasi dan konsekuensi dan pencanangan itu yang
memang sedang ditunggu -tunggu oleh masyarakat guru di Indonesia, misalnya lahirnya UU
Guru, sertifikasi guru, uji kompetensi guru, dan last but not least adalah gaji guru