SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
ANEMIA
GIZI BESI
Dept. Gizi Kesmas
FKM – UI
2019
1. Pengantar
• Besi memiliki beragam fungsi vital dalam
tubuh manusia
– Mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan tubuh
– Medium transportasi elektron di dalam sel
– Bagian terintegrasi dari enzim yg bertanggung
jawab dalam:
• pengangkutan elektron
• pengaktifan oksigen
• pengangkutan oksigen
24/09/2023 2
• Tubuh mengandung 2-4g Fe
– 38 mg Fe/kg BB (wanita)
– 50 mg Fe/kg BB (laki-laki)
• Distribusi
– Komponen besi esensial
• 65% Fe dlm Hb
• 10% dlm mioglobin
• 1% - 5% sebagai bagian enzim
– Komponen besi simpanan & tranportasi
• 0.1% transport Fe (transferin)
• 15-24% sbg simpanan (feritin dan hemosiderin)
Komponen Besi Esensial
• Hemoglobin
– Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan
– Lebih dari 95% protein dalam SDM berbentuk Hb
– Lebih dari 10% dari berat darah seluruhnya
• Mioglobin
– Merupakan pigmen merah pada otot
– Mentransportasikan dan menyimpan oksigen pada saat kontraksi otot
– Dalam otot: 5mg/gram jaringan
• Enzim
– Contoh: sitokrom  enzim yg terlibat dlm transportasi elektron dlm
pembentukan ATP (sumber energi)
– konsentrasi tertinggi dlm otot jantung yg menggunakan banyak
oksigen
24/09/2023 4
Komponen Besi Simpanan/Transport
• 12% (wanita) dan 25% (pria) dari total besi tubuh
– Dalam bentuk Ferritin
• Komponen protein yg mengandung Fe yang disimpan dalam jaringan.
Merupakan bentuk simpanan Fe dlm tubuh
• Terdapat dlm hati, ginjal, tulang belakang
– dan Hemosiderin (50% di hati)
• Komponen protein yang mengandung Fe tidak larut, yang disimpan dlm
hati (kapasitas penyimpanan ferrin berlebih)
• Jumlah simpanan besi mempengaruhi absorpsi besi
– Autoregulatory Response
• Pemanfaatan kembali besi dari katabolisme tubuh secara kontinyu
(komponen utama)
• Adanya ferritin (suatu protein khusus yg merupakan bentuk simpanan
besi)
• Pengaturan absorbsi besi yg dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh
(meningkat pada kondisi defisiensi dan menurun pada kondisi kelebihan)
24/09/2023 5
1.2 Sumber Fe
• Sumber hewani
– Haem (Ferro, Fe 2+)
– Daging, hati, ikan, unggas
– Lebih mudah diserap (high bioavaibility 20-30%)
• Sumber nabati
– Non haem (Ferri, Fe3+)
– Lebih sulit diserap (1-6%)
Absorbsi ditentukan oleh adanya inhibitor dan
enhancer
1.3 Peningkat absorbsi Fe
• Asam : ascorbic (vitamin C), citric, lactic, tartaric
– Asam askorbat meingkatkan absorpsi besi baik sumber heme
maupun non-heme
– Peningkatan penyerapan lebih tinggi pada sumber besi non-
heme
• Konsumsi 30 mg as. askorbat  penyerapan naik 2x lipat
• Konsumsi 50-75 mg as. Askorbat  penyerapan naik 3-5x lipat
• Gula
• MFP (meat, fish poultry) factor
– Daging, ikan, unggas
– Terutama daging
• Sumber Fe heme
• peningkat absorpsi FE  asam amino sistein
• Status anemia :
– Fe  absorbsi meningkat
1.4 Penghambat absorbsi Fe
• Phytat atau asam phytat
– jagung, serealia, legume
• pH basa
• Asam oksalat
– bayam, coklat, teh
• Poliphenol
– tanin (teh, kopi,  dpt menurunkan absorbsi 60%)
• EDTA sbg bhn pengawet
• Serat
• Mineral
– Ca, Zn, Mn, nickel yang tinggi (suplemen)
1.5 Ekskresi
• Kehilangan pd laki-laki 0.9 - 1 mg/hr
• Kehilangan pd wanita 0.7 - 0.9 mg/hr
• Kehilangan lewat:
– Saluran cerna (feses)
– Kulit (keringat)
– Ginjal (urin)
• Kehilangan saat menstruasi 1.3 – 1.4 mg/hr atau 0.5
mg/hr dlm sebulan  kehilangan Fe pada wanita
menjadi lebih besar
1.6 Kecukupan Fe yang dianjurkan
(RDA)
• Indonesia
– Wanita : 26 mg/hr
– Laki-laki : 13 mg/hr
• Dosis tertinggi yang dapat ditolerir 48 mg/hr
Mekanisme Tubuh Mempertahankan
Keseimbangan Besi:
• Pemanfaatan kembali besi dari katabolisme tubuh
secara kontinyu (komponen utama)
• Adanya ferritin (suatu protein khusus yg merupakan
bentuk simpanan besi)
• Pengaturan absorbsi besi yg dipengaruhi oleh
kebutuhan tubuh (meningkat pada kondisi defisiensi
dan menurun pada kondisi kelebihan)
ANEMIA GIZI BESI
24/09/2023 12
2.1 Definisi Anemia (WHO)
• Suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah kurang dari nilai normal yang berbeda untuk
setiap kelompok umur dan jenis kelamin
• Standar (WHO)
– Balita < 11 g%
– Anak sekolah < 12 g%
– Wanita dewasa < 13g%
– Bumil < 11g%
– Buteki < 12g%
2.2 Klasifikasi anemia
• Penggolongan anemia berdasar morfologi (Wintrobe,
1974)
– Makrositik normokrom (sel darah merah membesar
& warna tetap))
• kekurangan Vit B12, asam folat
– Mikrositik hipokrom (sel darah merah mengecil &
berwarna pucat)
• kurang Fe
– Normositik
• kehilangan darah akut, penyakit ginjal dan hati, kecacingan
– Hemolitik (sel darah merah ruptur)
• Thalassemia, sel sabit
• Anemia yang sering terjadi
– anemia kurang zat besi (AGB)
• Sebelumnya, perhatian thd penyebab utama anemia
defisiensi besi di negara berkembang difokuskan pada
kehilangan darah yang berlebihan
– mis. Infestasi cacing tambang
• Penekanan tersebut sekarang berubah!
• Saat ini semakin diyakini bahwa penyebab utama
anemia defisiensi besi di negara berkembang yang
makanan pokoknya padi-padian
– rendahnya bioavailabilitas besi dalam makanan
• Di negara berkembang, penyebab utama Anemia
adalah Anemia Def Gizi besi, karena Pola Makan yg
sangat rendah Sumber Hewani
Defsiensi Besi & Anemia Defisiensi Besi
• Anemia Defisiensi Besi pada umumnya terjadi
melalui proses panjang, kecuali yg disebabkan
oleh perdarahan akut.
• Didahului dengan menurunnya simpanan besi
(Defisiensi Besi) untuk jangka waktu yang
relatif lama, tergantung persediaan dan
kebutuhan tubuh
24/09/2023 16
Overload
Normal
Defisiensi
Besi
Berat
Anemia
Ringan
Anemia
Berat
Defisiensi
Besi
Ringan
Defisiensi
Besi
Sedang
Anemia
Sedang
2.3 Tahapan Defisiensi Besi
Tahap I -Simpanan besi berkurang
-Menurunnya feritin dalam plasma < 12 ug/L
-Belum terlihat perubahan fungsional tubuh
-Peningkatan absorbsi besi (TIBC)
Tahap II -Meningkatnya protoporfirin (prekursor hem)
-Habisnya simpanan besi
-Menurunnya transferin saturated (16% pada
dewasa)
-Hb masih normal
Tahap III -Hb turun di bawah normal (hipokromik)
-Sel darah merah mengecil (mikrosirosis)
Tahapan terjadinya anemia
2.4 Cara mengetahui anemia
• Kenali tanda anemia
– Pucat (lidah, bibir dalam, muka, telapak tangan)
– Mudah letih
– Detak jantung lebih cepat
– Apatis
– Pusing, mata berkunang-kunang
– Mengantuk
• Pemeriksaan kadar Hb
• Pemeriksaan kadar feritin, transferin
Evaluasi status gizi
• Serum feritin level
– Indikator paling peka
– Menunjukkan simpanan besi dalam tubuh
– 1 mikrogram feritin/L serum mencerminkan 10 mg cadangan
besi
– Feritin < 12 mikrogram/L  cadangan besi yang habis/kosong
• Protoporfirin level
– Prekursor hem
– Tingginya protoporfisin dalam darah  sintesa hem
berkurang
– Protoportirin > 100 mikrogram/L  penurunan sintesa hem
• Transferin saturated level
– Kenaikan transferin yang tidak jenuh, meningkatnya
kemampuan mengikat besi (TIBC- total iron binding capacity)
 cadangan besi menurun
– Menurunnya transferin jenuh < 16% untuk laki-laki dewasa, <
12% untuk wanita dewasa
• Hb
– Kurang peka dibanding yang lain terhadap tahap awal
kekurangan besi, tetapi untuk mengetahui beratnya anemia
– Tidak mencerminkan kekurangan pada tahap awal
– Efektif untuk mencerminkan kekurangan besi yang telah
lanjut atau monitor kesembuhan
– Hb yang rendah mencerminkan kekurangan zat gizi lain
seperti protein, vitamin B6
24/09/2023 22
2.5 Kelompok Berisiko AGB
• Bayi
– Pertumbuhan yang pesat
– Cadangan besi menurun setelah 4-6 bulan
– ASI tidak cukup untuk bayi 6 bln ke atas
– MPASI dini  bioavaibilitas lebih rendah dibandingkan ASI
• Balita dan anak sekolah
– Lahir < 2.500 gram
– Pertumbuhan yang pesat
– Makanan dengan bioavaibilitas rendah
– Infestasi cacing
• Dewasa/WUS
– Konsumsi rendah Fe, rendah protein
– Makanan dengan bioavaibilitas rendah
– Rendahnya perhatian thd wanita dlm keluarga:
• Dalam keluarga wanita mengeluarkan energi lebih banyak.
• Distribusi makanan yg tidak menguntungkan ibu & anak wanita.
• Kurang perhatian thd kaum wanita.
• Bumil
– Peningkatan kebutuhan
– Perubahan fisiologis
• anemia fisiologis kehamilan
– Makanan dengan bioavaibilitas rendah
• Vegetarian
– Makanan dengan bioavaibilitas rendah
– Tingginya konsumsi penghambat absorpsi Fe
– Rendahnya asupan protein, vit C
Kerangka Konsep Unicef
AGB
Kurang asupan
Fe
Penyakit
infeksi
Kurang akses
bahan makanan
Kurang perawatan
(pola asuh)
Kurang fasilitas kes &
lingk tidak sehat
SDM (manusia,
sosek, organisasi)
SDM lain
Cacing tambang
salah satu penyebab anemia
24/09/2023 26
Pendapatan dan Anemia
24/09/2023 27
2.6 Dampak anemia
• Bayi
– Gangguan pertumbuhan fisik, motorik dan sosial
– Menurunnya imunitas
– Gangguan kognitif (irreversible), memori,
konsentrasi
• Balita & Anak sekolah
– Gangguan pertumbuhan fisik
– Gangguan kognitif, memori, konsentrasi,
pembelajaran
– Penurunan skor matematika
– Menstruasi lambat
24/09/2023 28
• Dewasa
– Cepat lelah, lemah
– Kapasitas fisik turun  produktivitas menurun  income
turun
– Imunitas turun (rendahnya T cell, proliferasi leukosit)
– Penyakit infeksi meningkat
– Kemampuan kognitif turun tetapi reversible
• Ibu hamil
– Outcome kehamilan yg kurang baik
• Peningkatan risiko BBLR
• Melahirkan bayi dg cadangan Fe yg rendah
– Mengganggu Imunitas
– Bayi lahir prematur
– Perdarahan sebelum dan saat melahirkan
– Peningkatan kematian ibu dan bayi
24/09/2023 29
24/09/2023 30
Hemoglobin dan Kebugaran
Hemoglobin & Jumlah Daun Teh yg dipetik
Hb
sebelum
dan
sesudah
suplemen
tasi tablet
besi
Berat
Teh yg
dipetik
per hari
Sebelum Sesudah
Kg/hari
Gm/100 ml
Sumber: Dr. N. Scrimshaw, Massachusettes Institute of Technology, Boston, USA
Anemia dan Produktivitas
24/09/2023 32
Ringkasan konsekuensi AGB pd siklus hidup
24/09/2023 33
2.7 Klasifikasi anemia
• Untuk balita dan bumil berdasarkan
kadar Hb
– Ringan 10 – 10,9 g/dl
– Sedang 7 – 9.9 g/dl
– Berat < 7 g/dl
Cut off anemia (WHO, 2001)
24/09/2023 35
2.8 Anemia sebagai masalah kesmas
• Klasifikasi anemia sebagai masalah kesmas
(prevalensi berdasar Hb)
– Normal <= 4.9 %
– Ringan 5.0 – 19.9%
– Sedang 20.0 – 39.9 %
– Berat >= 40%
• Jumlah penduduk Indonesia yg diperkirakan
berisiko tinggi mengalami Anemia
– 100.286.688 Orang
PROFIL ANEMIA GIZI BESI
DI INDONESIA
24/09/2023 37
PERUBAHAN PREVALENSI ANEMIA DARI
TAHUN1992-1995
63,5
50,9
55,5
40,5 39,5
57,1
0
20
40
60
80
100
%
A B C D
1992
1995
CATATAN : A :IBU HAMIL; B : BALITA; C : WUS UMUR 15-44 TAHUN;
D : ANAK PEREMPUAN BERUSIA 10-14 TAHUN
Source: HHS-MOH
PREVALENSI ANEMIA
(SKRT, 1995)
KEL. UMUR LAKI PEREMPUAN TOTAL
BALITA 35,7 45,2 40,5
ANAK SEKOLAH 46,4 48,0 47,3
10-14 TAHUN 45,8 57,1 51,5
15-44 TAHUN 58,3 39,5 48,9
45-54 TAHUN 53,7 39,5 48,9
55-64 TAHUN 62,5 40,5 51,5
> 65 TAHUN 70,0 45,8 57,9
BUMIL 50,9
BUSUI 45,1
Source : SKRT, 1995
Prevalensi anemia gizi besi tahun 2001
Umur (Bulan) Prevalensi (%)
0 – 5 61.3
6 – 11 64.8
12 – 23 58
24 – 35 54.4
36 – 47 38.6
48 – 59 32.1
TOTAL Balita 47.0
 ANAK UMUR DI BAWAH LIMA TAHUN (BALITA)
 WANITA USIA SUBUR (WUS)
Umur (Tahun) Prevalensi (%)
15 – 19 26.5
20 – 29 25.3
30 – 39 25.9
40 – 49 28.7
TOTAL 26.4
WUS KAWIN 26.9
WUS TIDAK KAWIN 24.5
BUMIL 40.1
Prevalensi Anemia Gizi pada Balita
di Indonesia (Gizi dalam Angka 2006)
• Umur (bln) prevalensi (%)
0 – 5 61.3
6 – 11 64.8
12 – 23 58.0
24 – 35 54.4
36 – 47 38.6
48 – 59 47.0
Prevalensi Anemia Gizi Besi di Indonesia
(SKRT, Gizi dalam 2006)
• Remaja putri 57.1 %
• Bumil 50.9 %
• Balita 40.5 %
• Anak sekolah 47.2 %
• WUS (15-49 thn) 39.5 %
• Usia lanjut 57.9 %
Prevalensi Anemia pd Anak Sekolah
24/09/2023 44
Prevalensi Anemia pd Bumil
24/09/2023 45
Prevalensi Anemia pd Wanita
24/09/2023 46
Anemia
Defisiensi
Besi
Defisiensi Besi
Anemia
Populasi
Total
(Sumber: Ray Yip. Iron
Nutritional Status
Defined. In: Filer IJ, ed.
Dietary Iron: birth to two
years. New York, Raven
Press, 1989:19-36 dalam
Achadi, 2013)
Diagram
Konseptual
Hubungan
Defisiensi Besi dan
Anemia pada
Populasi Hipotetis
Keterangan dlm Diagram
• Anemia dalam suatu populasi dapat disebabkan
oleh Defisiensi Besi atau oleh sebab lainnya (def.
Vit. B12, Folat, Malaria, dsb).
• Di negara berkembang, sebagian besar anemia
disebabkan oleh Defisiensi Besi
• Anemia Defisiensi Besi didahului oleh Defisiensi
Besi (walaupun belum mencapai status Anemia)
• Proporsi Populasi yang Defisiensi Besi (dg atau
tanpa Anemia) diperkirakan 2.5 kali Proporsi
Anemia Defisiensi Besi
Contoh:
Prevalensi Anemia di suatu populasi 50%.
Sebesar + 60%-nya disebabkan
defisiensi besi (Anemia Defisiensi Besi)-
-> Proporsi Anemia Defisiensi Besi :
50%*60%=30% --> Proporsi populasi yg
Defisiensi Besi (dg atau tanpa Anemia) :
2.5*30%=75%.
Strategi Penanggulangan Anemia
– KIE
– Fortifikasi (terigu)
– Suplemen :
• sirup (bayi dan balita)
• tablet tambah darah (TTD, untuk bumil, bufas)
• Sprinkle/taburia
24/09/2023 51
Aturan minum TTD untuk pencegahan
• Bumil
– 1 tablet/hr selama 90 hr saat kehamilan
• Bufas
– 1 tablet/hr selama 40 hr
• WUS
– 1 tablet/mgg saat tidak haid
– 1 tablet/hr saat haid
Aturan minum TTD untuk
pengobatan
• Anak
– 1 tablet/hr selama 30 hr, jika Hb belum
normal dirujuk ke dokter
• WUS
– 1 tablet/hr sampai 30 hr
• Bumil dan Bufas
– 3 tablet/hr selama 90 hr kehamilan hingga
42 hari setelah melahirkan
Efek samping TTD
• Perut tidak enak
• Neg
• Mual
• Susah buang air besar
• Tinja berwarna hitam
• Konstipasi
TIDAK BERBAHAYA
Efek samping suplementasi tinggi besi
• Outcome yg buruk pada penderita
malaria
• Pd malgizi parah, meningkatkan
pertumbuhan organisme patogen
• Menimbulkan risiko PJK akibat besi
bebas yg memicu reaksi oksidasi
– Fe(II) + H2O2  FeOH3+ (atau FeO2+)  OH- + Fe (III)
24/09/2023 55
24/09/2023 56
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ANEMIA GIZI BESI

KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptheri sos
 
Anemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besiAnemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besiSii AQyuu
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptaria800212
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptErinRika2
 
Asam folat &amp; fe
Asam folat &amp; feAsam folat &amp; fe
Asam folat &amp; fetharathamrin
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Muhammad Luthfan
 
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)yuniatin1
 
Diet hati dan kantung empedu
Diet hati  dan kantung empeduDiet hati  dan kantung empedu
Diet hati dan kantung empeduDeni Ab Mulyana
 
Anemia pd remaja_ppt
Anemia pd remaja_pptAnemia pd remaja_ppt
Anemia pd remaja_pptAbdul Aziz
 
Anemia defisiensi besi.pptx
Anemia defisiensi besi.pptxAnemia defisiensi besi.pptx
Anemia defisiensi besi.pptxastrid503104
 
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
4   gizi pada usia dewasa dan lansia4   gizi pada usia dewasa dan lansia
4 gizi pada usia dewasa dan lansiaEmmy Kardinasari
 
Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi Duik Agustini
 

Similar to ANEMIA GIZI BESI (20)

AGB.ppt
AGB.pptAGB.ppt
AGB.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
Anemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besiAnemia defesiensi besi
Anemia defesiensi besi
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
ppt.ppt
ppt.pptppt.ppt
ppt.ppt
 
Asam folat &amp; fe
Asam folat &amp; feAsam folat &amp; fe
Asam folat &amp; fe
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
 
Anemia gizi besi
Anemia gizi besiAnemia gizi besi
Anemia gizi besi
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
 
Ss15
Ss15Ss15
Ss15
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Diet hati dan kantung empedu
Diet hati  dan kantung empeduDiet hati  dan kantung empedu
Diet hati dan kantung empedu
 
Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 
Anemia pd remaja_ppt
Anemia pd remaja_pptAnemia pd remaja_ppt
Anemia pd remaja_ppt
 
Anemia defisiensi besi.pptx
Anemia defisiensi besi.pptxAnemia defisiensi besi.pptx
Anemia defisiensi besi.pptx
 
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
4   gizi pada usia dewasa dan lansia4   gizi pada usia dewasa dan lansia
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
 
Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi
 

Recently uploaded

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 

Recently uploaded (13)

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 

ANEMIA GIZI BESI

  • 1. ANEMIA GIZI BESI Dept. Gizi Kesmas FKM – UI 2019
  • 2. 1. Pengantar • Besi memiliki beragam fungsi vital dalam tubuh manusia – Mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan tubuh – Medium transportasi elektron di dalam sel – Bagian terintegrasi dari enzim yg bertanggung jawab dalam: • pengangkutan elektron • pengaktifan oksigen • pengangkutan oksigen 24/09/2023 2
  • 3. • Tubuh mengandung 2-4g Fe – 38 mg Fe/kg BB (wanita) – 50 mg Fe/kg BB (laki-laki) • Distribusi – Komponen besi esensial • 65% Fe dlm Hb • 10% dlm mioglobin • 1% - 5% sebagai bagian enzim – Komponen besi simpanan & tranportasi • 0.1% transport Fe (transferin) • 15-24% sbg simpanan (feritin dan hemosiderin)
  • 4. Komponen Besi Esensial • Hemoglobin – Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan – Lebih dari 95% protein dalam SDM berbentuk Hb – Lebih dari 10% dari berat darah seluruhnya • Mioglobin – Merupakan pigmen merah pada otot – Mentransportasikan dan menyimpan oksigen pada saat kontraksi otot – Dalam otot: 5mg/gram jaringan • Enzim – Contoh: sitokrom  enzim yg terlibat dlm transportasi elektron dlm pembentukan ATP (sumber energi) – konsentrasi tertinggi dlm otot jantung yg menggunakan banyak oksigen 24/09/2023 4
  • 5. Komponen Besi Simpanan/Transport • 12% (wanita) dan 25% (pria) dari total besi tubuh – Dalam bentuk Ferritin • Komponen protein yg mengandung Fe yang disimpan dalam jaringan. Merupakan bentuk simpanan Fe dlm tubuh • Terdapat dlm hati, ginjal, tulang belakang – dan Hemosiderin (50% di hati) • Komponen protein yang mengandung Fe tidak larut, yang disimpan dlm hati (kapasitas penyimpanan ferrin berlebih) • Jumlah simpanan besi mempengaruhi absorpsi besi – Autoregulatory Response • Pemanfaatan kembali besi dari katabolisme tubuh secara kontinyu (komponen utama) • Adanya ferritin (suatu protein khusus yg merupakan bentuk simpanan besi) • Pengaturan absorbsi besi yg dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh (meningkat pada kondisi defisiensi dan menurun pada kondisi kelebihan) 24/09/2023 5
  • 6. 1.2 Sumber Fe • Sumber hewani – Haem (Ferro, Fe 2+) – Daging, hati, ikan, unggas – Lebih mudah diserap (high bioavaibility 20-30%) • Sumber nabati – Non haem (Ferri, Fe3+) – Lebih sulit diserap (1-6%) Absorbsi ditentukan oleh adanya inhibitor dan enhancer
  • 7. 1.3 Peningkat absorbsi Fe • Asam : ascorbic (vitamin C), citric, lactic, tartaric – Asam askorbat meingkatkan absorpsi besi baik sumber heme maupun non-heme – Peningkatan penyerapan lebih tinggi pada sumber besi non- heme • Konsumsi 30 mg as. askorbat  penyerapan naik 2x lipat • Konsumsi 50-75 mg as. Askorbat  penyerapan naik 3-5x lipat • Gula • MFP (meat, fish poultry) factor – Daging, ikan, unggas – Terutama daging • Sumber Fe heme • peningkat absorpsi FE  asam amino sistein • Status anemia : – Fe  absorbsi meningkat
  • 8. 1.4 Penghambat absorbsi Fe • Phytat atau asam phytat – jagung, serealia, legume • pH basa • Asam oksalat – bayam, coklat, teh • Poliphenol – tanin (teh, kopi,  dpt menurunkan absorbsi 60%) • EDTA sbg bhn pengawet • Serat • Mineral – Ca, Zn, Mn, nickel yang tinggi (suplemen)
  • 9. 1.5 Ekskresi • Kehilangan pd laki-laki 0.9 - 1 mg/hr • Kehilangan pd wanita 0.7 - 0.9 mg/hr • Kehilangan lewat: – Saluran cerna (feses) – Kulit (keringat) – Ginjal (urin) • Kehilangan saat menstruasi 1.3 – 1.4 mg/hr atau 0.5 mg/hr dlm sebulan  kehilangan Fe pada wanita menjadi lebih besar
  • 10. 1.6 Kecukupan Fe yang dianjurkan (RDA) • Indonesia – Wanita : 26 mg/hr – Laki-laki : 13 mg/hr • Dosis tertinggi yang dapat ditolerir 48 mg/hr
  • 11. Mekanisme Tubuh Mempertahankan Keseimbangan Besi: • Pemanfaatan kembali besi dari katabolisme tubuh secara kontinyu (komponen utama) • Adanya ferritin (suatu protein khusus yg merupakan bentuk simpanan besi) • Pengaturan absorbsi besi yg dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh (meningkat pada kondisi defisiensi dan menurun pada kondisi kelebihan)
  • 13. 2.1 Definisi Anemia (WHO) • Suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari nilai normal yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin • Standar (WHO) – Balita < 11 g% – Anak sekolah < 12 g% – Wanita dewasa < 13g% – Bumil < 11g% – Buteki < 12g%
  • 14. 2.2 Klasifikasi anemia • Penggolongan anemia berdasar morfologi (Wintrobe, 1974) – Makrositik normokrom (sel darah merah membesar & warna tetap)) • kekurangan Vit B12, asam folat – Mikrositik hipokrom (sel darah merah mengecil & berwarna pucat) • kurang Fe – Normositik • kehilangan darah akut, penyakit ginjal dan hati, kecacingan – Hemolitik (sel darah merah ruptur) • Thalassemia, sel sabit • Anemia yang sering terjadi – anemia kurang zat besi (AGB)
  • 15. • Sebelumnya, perhatian thd penyebab utama anemia defisiensi besi di negara berkembang difokuskan pada kehilangan darah yang berlebihan – mis. Infestasi cacing tambang • Penekanan tersebut sekarang berubah! • Saat ini semakin diyakini bahwa penyebab utama anemia defisiensi besi di negara berkembang yang makanan pokoknya padi-padian – rendahnya bioavailabilitas besi dalam makanan • Di negara berkembang, penyebab utama Anemia adalah Anemia Def Gizi besi, karena Pola Makan yg sangat rendah Sumber Hewani
  • 16. Defsiensi Besi & Anemia Defisiensi Besi • Anemia Defisiensi Besi pada umumnya terjadi melalui proses panjang, kecuali yg disebabkan oleh perdarahan akut. • Didahului dengan menurunnya simpanan besi (Defisiensi Besi) untuk jangka waktu yang relatif lama, tergantung persediaan dan kebutuhan tubuh 24/09/2023 16
  • 18. 2.3 Tahapan Defisiensi Besi Tahap I -Simpanan besi berkurang -Menurunnya feritin dalam plasma < 12 ug/L -Belum terlihat perubahan fungsional tubuh -Peningkatan absorbsi besi (TIBC) Tahap II -Meningkatnya protoporfirin (prekursor hem) -Habisnya simpanan besi -Menurunnya transferin saturated (16% pada dewasa) -Hb masih normal Tahap III -Hb turun di bawah normal (hipokromik) -Sel darah merah mengecil (mikrosirosis)
  • 20. 2.4 Cara mengetahui anemia • Kenali tanda anemia – Pucat (lidah, bibir dalam, muka, telapak tangan) – Mudah letih – Detak jantung lebih cepat – Apatis – Pusing, mata berkunang-kunang – Mengantuk • Pemeriksaan kadar Hb • Pemeriksaan kadar feritin, transferin
  • 21. Evaluasi status gizi • Serum feritin level – Indikator paling peka – Menunjukkan simpanan besi dalam tubuh – 1 mikrogram feritin/L serum mencerminkan 10 mg cadangan besi – Feritin < 12 mikrogram/L  cadangan besi yang habis/kosong • Protoporfirin level – Prekursor hem – Tingginya protoporfisin dalam darah  sintesa hem berkurang – Protoportirin > 100 mikrogram/L  penurunan sintesa hem
  • 22. • Transferin saturated level – Kenaikan transferin yang tidak jenuh, meningkatnya kemampuan mengikat besi (TIBC- total iron binding capacity)  cadangan besi menurun – Menurunnya transferin jenuh < 16% untuk laki-laki dewasa, < 12% untuk wanita dewasa • Hb – Kurang peka dibanding yang lain terhadap tahap awal kekurangan besi, tetapi untuk mengetahui beratnya anemia – Tidak mencerminkan kekurangan pada tahap awal – Efektif untuk mencerminkan kekurangan besi yang telah lanjut atau monitor kesembuhan – Hb yang rendah mencerminkan kekurangan zat gizi lain seperti protein, vitamin B6 24/09/2023 22
  • 23. 2.5 Kelompok Berisiko AGB • Bayi – Pertumbuhan yang pesat – Cadangan besi menurun setelah 4-6 bulan – ASI tidak cukup untuk bayi 6 bln ke atas – MPASI dini  bioavaibilitas lebih rendah dibandingkan ASI • Balita dan anak sekolah – Lahir < 2.500 gram – Pertumbuhan yang pesat – Makanan dengan bioavaibilitas rendah – Infestasi cacing
  • 24. • Dewasa/WUS – Konsumsi rendah Fe, rendah protein – Makanan dengan bioavaibilitas rendah – Rendahnya perhatian thd wanita dlm keluarga: • Dalam keluarga wanita mengeluarkan energi lebih banyak. • Distribusi makanan yg tidak menguntungkan ibu & anak wanita. • Kurang perhatian thd kaum wanita. • Bumil – Peningkatan kebutuhan – Perubahan fisiologis • anemia fisiologis kehamilan – Makanan dengan bioavaibilitas rendah • Vegetarian – Makanan dengan bioavaibilitas rendah – Tingginya konsumsi penghambat absorpsi Fe – Rendahnya asupan protein, vit C
  • 25. Kerangka Konsep Unicef AGB Kurang asupan Fe Penyakit infeksi Kurang akses bahan makanan Kurang perawatan (pola asuh) Kurang fasilitas kes & lingk tidak sehat SDM (manusia, sosek, organisasi) SDM lain
  • 26. Cacing tambang salah satu penyebab anemia 24/09/2023 26
  • 28. 2.6 Dampak anemia • Bayi – Gangguan pertumbuhan fisik, motorik dan sosial – Menurunnya imunitas – Gangguan kognitif (irreversible), memori, konsentrasi • Balita & Anak sekolah – Gangguan pertumbuhan fisik – Gangguan kognitif, memori, konsentrasi, pembelajaran – Penurunan skor matematika – Menstruasi lambat 24/09/2023 28
  • 29. • Dewasa – Cepat lelah, lemah – Kapasitas fisik turun  produktivitas menurun  income turun – Imunitas turun (rendahnya T cell, proliferasi leukosit) – Penyakit infeksi meningkat – Kemampuan kognitif turun tetapi reversible • Ibu hamil – Outcome kehamilan yg kurang baik • Peningkatan risiko BBLR • Melahirkan bayi dg cadangan Fe yg rendah – Mengganggu Imunitas – Bayi lahir prematur – Perdarahan sebelum dan saat melahirkan – Peningkatan kematian ibu dan bayi 24/09/2023 29
  • 31. Hemoglobin & Jumlah Daun Teh yg dipetik Hb sebelum dan sesudah suplemen tasi tablet besi Berat Teh yg dipetik per hari Sebelum Sesudah Kg/hari Gm/100 ml Sumber: Dr. N. Scrimshaw, Massachusettes Institute of Technology, Boston, USA
  • 33. Ringkasan konsekuensi AGB pd siklus hidup 24/09/2023 33
  • 34. 2.7 Klasifikasi anemia • Untuk balita dan bumil berdasarkan kadar Hb – Ringan 10 – 10,9 g/dl – Sedang 7 – 9.9 g/dl – Berat < 7 g/dl
  • 35. Cut off anemia (WHO, 2001) 24/09/2023 35
  • 36. 2.8 Anemia sebagai masalah kesmas • Klasifikasi anemia sebagai masalah kesmas (prevalensi berdasar Hb) – Normal <= 4.9 % – Ringan 5.0 – 19.9% – Sedang 20.0 – 39.9 % – Berat >= 40% • Jumlah penduduk Indonesia yg diperkirakan berisiko tinggi mengalami Anemia – 100.286.688 Orang
  • 37. PROFIL ANEMIA GIZI BESI DI INDONESIA 24/09/2023 37
  • 38. PERUBAHAN PREVALENSI ANEMIA DARI TAHUN1992-1995 63,5 50,9 55,5 40,5 39,5 57,1 0 20 40 60 80 100 % A B C D 1992 1995 CATATAN : A :IBU HAMIL; B : BALITA; C : WUS UMUR 15-44 TAHUN; D : ANAK PEREMPUAN BERUSIA 10-14 TAHUN Source: HHS-MOH
  • 39. PREVALENSI ANEMIA (SKRT, 1995) KEL. UMUR LAKI PEREMPUAN TOTAL BALITA 35,7 45,2 40,5 ANAK SEKOLAH 46,4 48,0 47,3 10-14 TAHUN 45,8 57,1 51,5 15-44 TAHUN 58,3 39,5 48,9 45-54 TAHUN 53,7 39,5 48,9 55-64 TAHUN 62,5 40,5 51,5 > 65 TAHUN 70,0 45,8 57,9 BUMIL 50,9 BUSUI 45,1 Source : SKRT, 1995
  • 40. Prevalensi anemia gizi besi tahun 2001 Umur (Bulan) Prevalensi (%) 0 – 5 61.3 6 – 11 64.8 12 – 23 58 24 – 35 54.4 36 – 47 38.6 48 – 59 32.1 TOTAL Balita 47.0  ANAK UMUR DI BAWAH LIMA TAHUN (BALITA)
  • 41.  WANITA USIA SUBUR (WUS) Umur (Tahun) Prevalensi (%) 15 – 19 26.5 20 – 29 25.3 30 – 39 25.9 40 – 49 28.7 TOTAL 26.4 WUS KAWIN 26.9 WUS TIDAK KAWIN 24.5 BUMIL 40.1
  • 42. Prevalensi Anemia Gizi pada Balita di Indonesia (Gizi dalam Angka 2006) • Umur (bln) prevalensi (%) 0 – 5 61.3 6 – 11 64.8 12 – 23 58.0 24 – 35 54.4 36 – 47 38.6 48 – 59 47.0
  • 43. Prevalensi Anemia Gizi Besi di Indonesia (SKRT, Gizi dalam 2006) • Remaja putri 57.1 % • Bumil 50.9 % • Balita 40.5 % • Anak sekolah 47.2 % • WUS (15-49 thn) 39.5 % • Usia lanjut 57.9 %
  • 44. Prevalensi Anemia pd Anak Sekolah 24/09/2023 44
  • 45. Prevalensi Anemia pd Bumil 24/09/2023 45
  • 46. Prevalensi Anemia pd Wanita 24/09/2023 46
  • 47. Anemia Defisiensi Besi Defisiensi Besi Anemia Populasi Total (Sumber: Ray Yip. Iron Nutritional Status Defined. In: Filer IJ, ed. Dietary Iron: birth to two years. New York, Raven Press, 1989:19-36 dalam Achadi, 2013) Diagram Konseptual Hubungan Defisiensi Besi dan Anemia pada Populasi Hipotetis
  • 48. Keterangan dlm Diagram • Anemia dalam suatu populasi dapat disebabkan oleh Defisiensi Besi atau oleh sebab lainnya (def. Vit. B12, Folat, Malaria, dsb). • Di negara berkembang, sebagian besar anemia disebabkan oleh Defisiensi Besi • Anemia Defisiensi Besi didahului oleh Defisiensi Besi (walaupun belum mencapai status Anemia) • Proporsi Populasi yang Defisiensi Besi (dg atau tanpa Anemia) diperkirakan 2.5 kali Proporsi Anemia Defisiensi Besi
  • 49. Contoh: Prevalensi Anemia di suatu populasi 50%. Sebesar + 60%-nya disebabkan defisiensi besi (Anemia Defisiensi Besi)- -> Proporsi Anemia Defisiensi Besi : 50%*60%=30% --> Proporsi populasi yg Defisiensi Besi (dg atau tanpa Anemia) : 2.5*30%=75%.
  • 50. Strategi Penanggulangan Anemia – KIE – Fortifikasi (terigu) – Suplemen : • sirup (bayi dan balita) • tablet tambah darah (TTD, untuk bumil, bufas) • Sprinkle/taburia
  • 52. Aturan minum TTD untuk pencegahan • Bumil – 1 tablet/hr selama 90 hr saat kehamilan • Bufas – 1 tablet/hr selama 40 hr • WUS – 1 tablet/mgg saat tidak haid – 1 tablet/hr saat haid
  • 53. Aturan minum TTD untuk pengobatan • Anak – 1 tablet/hr selama 30 hr, jika Hb belum normal dirujuk ke dokter • WUS – 1 tablet/hr sampai 30 hr • Bumil dan Bufas – 3 tablet/hr selama 90 hr kehamilan hingga 42 hari setelah melahirkan
  • 54. Efek samping TTD • Perut tidak enak • Neg • Mual • Susah buang air besar • Tinja berwarna hitam • Konstipasi TIDAK BERBAHAYA
  • 55. Efek samping suplementasi tinggi besi • Outcome yg buruk pada penderita malaria • Pd malgizi parah, meningkatkan pertumbuhan organisme patogen • Menimbulkan risiko PJK akibat besi bebas yg memicu reaksi oksidasi – Fe(II) + H2O2  FeOH3+ (atau FeO2+)  OH- + Fe (III) 24/09/2023 55