1. Dokumen tersebut membahas tentang prevalensi dan pengaruh defisiensi besi pada anak, khususnya di Indonesia. Prevalensi anemia besi sangat tinggi pada balita di Indonesia, mencapai 50% disebabkan asupan besi yang kurang.
2. Defisiensi besi berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama otak. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kognitif dan perilaku yang irreversible.
3. Pencegahan mel
1. 1
Anemia Defisiensi Besi
Mia Ratwita A, IDG Ugrasena, Bambang P
Divisi Hematologi – Onkologi
Lab. / SMF Ilmu Kesehatan Anak
FK Unair / RSUD Dr. Soetomo
2. 2
• Anemia defisiensi besi masalah dunia
• Dunia : 30 %
• USA 2001 : 9 % < 3 thn ; 11% wanita remaja
• Indonesia
• Survei RT (1995) : 40,5% balita
• Survei SD (1999) : 50% dari seluruh anemia
3. 3
Prevalensi anemia pada bayi dan balita (SKRT 2001)
UMUR PREVALENSI (%)
0-5 bulan 61,3
6-11 bulan 64,8
12-23 bulan 58
24-35 bulan 54,4
36-47 bulan 38,6
48-59 bulan 32,1
4. 4
I II III
kehilangan persediaan kehilangan besi penurunan
besi dalam depot dalam sirkulasi produksi Hb
Kadar feritin serum _______________________________
SI : (N )
Hb : (N (N) MCV, MCHC, MCH
(Nathan & Oski 1987)
Stad deplesi besi stad def besi ADB
Stadium def.besi
Waktu th/ : sedini mungkin (stadium I/II)
(50% Anak sekolah SD tanpa anemi Si )
5. 5
PATOFISIOLOGI ADB
Volume darah 70 cc/Kg Berat badan
1 ml Packed Red Cells setara 1 mg Fe
Masa eritrosit 67%
Cadangan (fertin, hemosiderin) 30%
Otot 3%
Enzim 0,2%
Plasma (Transferin) 0,1%
Tubuh mengelola besi dalam badan dengan cara amat
tepat guna, namun 10-20% penduduk dunia menderita
ADB
Tabel 1: Keberadaan besi dalam tubuh
6. 6
Anemia defisiensi besi
. Stomatitis
. Glositis
. Gastritis
. Spoon nail
* Striktur oesofagus
* mudah infeksi
* ggn mental
* prestasi belajar/bekerja
gangguan
tumbuh
kembang
+ Fe
lama
Sembuh
menetap
+ Fe sembuh
8. 8
• Dampak ADB:
- perubahan epithel
- ggg. pertumbuhan
- kemampuan kerja
- perubahan tingkah laku
- prestasi belajar
- perubahan daya tahan tubuh
10. 10
Peran besi pada fungsi otak
• Sintesis DNA
• Fungsi mitokondria
• Transportasi oksigen
• Produksi ATP
• Dibutuhkan oligodendroit untuk proses mielinisasi
neuron sistem sensori (visual, auditori),
pembelajaran, perilaku
11. 11
• Gangguan proses mielinisasi
• Pertumbuhan dendrit lambat
• Perubahan metabolisme di hipokampus
hantaran impuls & proses informasi lambat
gangguan pengendalian emosi
• aktifitas enzim triptofan hidroksilase & tirosin
gangguan produksi serotonin dan dopamin
gg pemusatan perhatian, pembelajaran, perilaku
Pengaruh defisiensi besi pada fungsi otak
12. 12
• reseptor dopamin D2
gg fungsi neurotransmitter monoamin
gg emosi, pemusatan perhatian, hiperaktifitas
• Gg mielinisasi di batang otak
gg fungsi pendengaran (Auditory Brain Response)
gg fungsi visual (Visual Evoked Response)
14. 14
Pengaruh defisiensi besi pada fungsi otak
• Gangguan fungsi otak :
SI dan feritin di otak
sebelum kadar Hb
• Dapat menyebabkan gangguan ringan bila
berlangsung sebentar
• Bisa menetap bila terjadi pada masa perkembangan
otak yang cepat
anemia pada usia < 2 th, lebih resisten Fe
tidak banyak memperbaiki perkembangan kognitif
& perilaku
irreversible damage
15. 15
McCann & Ames (2007) :
• Anemia usia < 2 th & > 2 th
kemampuan kognitif dan gg perilaku
tidak membaik dengan pemberian Fe
Sachdev (2004) :
• Anemia usia 2 bl – 12 th + Fe
meningkatkan sedikit kecerdasan, terutama pada
usia > 7 th
sedang usia < 27 bl, tidak ada perubahan
16. 16
Beberapa Penyebab Anemia
Defisiensi Besi Menurut Umur
Bayi di bawah umur 1 tahun
Persediaan besi yang kurang a.l karena berat badan lahir rendah atau
lahir kembar, ASI eksklusif tanpa suplementasi besi, susu formula
rendah besi, pertumbuhan cepat, anemia selama kehamilan.
Anak umur 1-2 tahun
Masukan (intake) besi yang kurang karena tidak mendapat makanan
tambahan (hanya minum susu)
Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun, BB lebih
Malabsorbsi
Anak berumur 2-5 tahun
Masukan besi kurang karena jenis makanan kurang mengandung Fe-
heme
Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun
Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena divertikulum
Meckeli
Anak berumur 5 tahun – masa remaja
Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infestasi
parasit dan poliposis
Usia remaja-dewasa
Pada wanita antara lain karena menstruasi berlebihan
17. 17
Cara :oral/parenteral
Dosis :3-5 mg/kgBB besi elemen
Evaluasi : -Hb, Ret
-SI, feritin (bila ada biaya)
Lama pemberian :
stadium I/II : ± 2 bulan
stadium III (ADB) : sampai Si/feritin normal
: bila tidak ada biaya untuk pem.
SI/feritin : tambah 2-3 bulan
sejak Hb normal
Anak 60 mg/hari elemental
Remaja laki-laki 120 mg/hari, perempuan 60-120 mg/hari
Pemberian zat besi :
18. 18
Pencegahan
- Penyebab utama : faktor gizi
A) Penyuluhan gizi:
< 1 th : ASI: penyerapan 50%
susu sapi: penyerapan 10%
> 1 th : - susu formula tdk berlebihan
- makanan kaya Fe + Vit.C
- cegah kelebihan BB
Anjurkan ASI eksklusif +
makanan tambahan sesuai
umur
Ketidak tahuan
Ketidakmampuan
19. 19
Suplementasi/fortifikasi besi
Pencegahan primer
• < 1 thn:
a. bayi dengan ASI eksklusif 4-6 bln
A.def.besi
(fullterm : depot sampai umur 6 bln
pretem/gemeli : depot sampai umur 4 bln)
perlu suplementasi:full term:mulai 4-6 bln
pre term:mulai 1-2 bln
(2mgg)
b. bayi dengan susu formula: perlu fortifikasi
• > 1 thn: fortifikasi susu/makanan lain
20. 20
Pencegahan sekunder
Pencegahan primer
• Cara: skrining dulu zat besi
Pencegahan sekunder
• Target < 1 th:
• Waktu skrining: 9-12 bln (full term)
6 bln (pre term, gemelli)
Diet Prenatal/perinatal Sosial ekonomi
Minum susu sapi Anemia selama kehamilan Sosial ekonomi rendah
Susu formula rendah
besi
Berat badan lahir rendah Pendatang dari negara
sedang berkembang
Asi ekslusif tanpa
suplementasi besi
Prematuritas Pertumbuhan cepat
Kehamilan kembar
21. 21
Berat badan 1500-2000 gr : 2 mg/KgBB
Berat badan 1000-1500 gr : 3 mg/KgBB
Berat badan < 1000 gr : 4 mg/KgBB
Max : 15 mg/
hari
Dimulai pada umur 2 bulan.
Anak
< 14 thn : 10 mg/hari
> 4 thn 12 mg/hari (laki-laki)
15 mg/hari (perempuan)
1 mg/KgBB/hari Max 15 mg/hari
Dimulai umur 4 bulan.
Bayi prematur/BBLR
Bayi cukup bulan :
SUPLEMENTASI BESI