SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
GIZI PADA ANAK
REMAJA SEKOLAH
BERIKUT ANJURAN GIZI MAKANAN SEHARI REMAJA
 BHN MKNAN JML WAKTU MKN
 /PENUKAR PORSI PAGI SELINGAN PAGI SIANG SELINGAN SORE MALAM
 NASI 5 1 (1/2) 1 1 (1/2) - 1
 DAGING 3 ½ ½ 1 - 1
 TEMPE 4 2 - 1 - 1
 SAYUR 3 ½ ½ 1 - 1
 BUAH 4 ½ ¼ - 1 ¾ 1 ½ 1
 MINYAK 4 ½ - 1 ½ - 2
 GULA 2 1 - 1 - ¼
 SUSU ¼ - - - - ¼
 TOTAL SEHARI
 (KKAL) 2025 550 225 650 75 525
 KETERANGAN
 NASI 1 PORSI = ¾ GLS = 100 GR = 175 KKAL
 DAGING 1 PORSI= 1 PTG SDG = 35 GR =75 KKAL
 TEMPE 1 PORSI= 2 PTG SDG= 50 GR= 75 KKAL
 SAYUR 1 PORSI = 1 GLS = 100 GR= 25 KKAL
 BUAH 1 PORSI = 1-2 BH= 50-190 GR= 50 KKAL
 MINYAK 1 PORSI= 1 SDT= 5 GR= 50 KKAL
 GULA 1 PORSI = 1 SDM= 13 GR= 50 KKAL
 SUSU BUBUK (TANPA LEMAK )
 1 PORSI= 4 SDM-=20 GR=75 KKAL
PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA
REMAJA
PUTRI
 Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah
hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum
terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan
keadaan kurang gizi besi(KGB).
Definisi
PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI
 Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi, menderita
penyakit ganguan pencernaan sehingga
menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang
menyebabkan pendarahan besar, persalinan,
menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis
seperti kanker, ginjal.
FAKTOR RESIKO
 Meningkatnya pengeluaran perdarahan
Haid setiap bulan
Persalinan
Cacingan, malaria.
o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan
cepat anak, remaja, ibu hamil.
o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12,
keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang
makan-makanan hewani.)
o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna
o Penyakit bawaan.
Diindonesia sebagian besar
terjadi pada wanita
khususnya remaja putri
akibat defesiensi Fe (zat
besi, karena kurang intake
protein hewani (heme-iron)
dan nabati (1 dari 3
wanita).
 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN Anemia Gizi Besi
a. Asupan zat besi dalam makanan
b. Pengetahuan
c. Pendidikan
d. Frekuensi Makan
e. Jenis Bahan Makanan
GEJALA ANEMIA DEFISIENSI
1. Sering lesu walau tidur cukup.
2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas
normal.
3. Pucat.
4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat.
5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
DAMPAK
 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
 Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan
tidak mencapai optimal.
 Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
 Mengakibatkan muka pucat.
PENCEGAHAN
a. Diet Tinggi Zat Besi
b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi
c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh
dengan minum Tablet Tambah Darah.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kelainan laboratorium pada kasus anemia
defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai
berikut:
 Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit.
Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan
penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai
berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan
sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah
menunjukkan anemia mikrositer hipokromik,
anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan
trombosit normal, retikulosit rendah.
LANJUTAN
 Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka
feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin
eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum
tulang.
 Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan
normoblast kecil-kecil dominan.
 Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl,
total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih
dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari
15%.
PENGOBATAN
 SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai
dengan folic acid dan B12
 Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap
dari ferriic iron ( ( Fe III)
 TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.
 MENGOBATI PENYAKIT
PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA
REMAJA
PUTRI
PALEMBANG, April 2014
 Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah
hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum
terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan
keadaan kurang gizi besi(KGB).
Definisi
PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI
 Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh
beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi, menderita
penyakit ganguan pencernaan sehingga
menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang
menyebabkan pendarahan besar, persalinan,
menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis
seperti kanker, ginjal.
FAKTOR RESIKO
 Meningkatnya pengeluaran perdarahan
Haid setiap bulan
Persalinan
Cacingan, malaria.
o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan
cepat anak, remaja, ibu hamil.
o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12,
keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang
makan-makanan hewani.)
o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna
o Penyakit bawaan.
Diindonesia sebagian besar
terjadi pada wanita
khususnya remaja putri
akibat defesiensi Fe (zat
besi, karena kurang intake
protein hewani (heme-iron)
dan nabati (1 dari 3
wanita).
 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN Anemia Gizi Besi
a. Asupan zat besi dalam makanan
b. Pengetahuan
c. Pendidikan
d. Frekuensi Makan
e. Jenis Bahan Makanan
GEJALA ANEMIA DEFISIENSI
1. Sering lesu walau tidur cukup.
2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas
normal.
3. Pucat.
4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat.
5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
DAMPAK
 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
 Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan
tidak mencapai optimal.
 Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
 Mengakibatkan muka pucat.
PENCEGAHAN
a. Diet Tinggi Zat Besi
b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi
c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh
dengan minum Tablet Tambah Darah.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Kelainan laboratorium pada kasus anemia
defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai
berikut:
 Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit.
Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan
penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai
berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan
sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah
menunjukkan anemia mikrositer hipokromik,
anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan
trombosit normal, retikulosit rendah.
LANJUTAN
 Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka
feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin
eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum
tulang.
 Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan
normoblast kecil-kecil dominan.
 Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl,
total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih
dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari
15%.
PENGOBATAN
 SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai
dengan folic acid dan B12
 Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap
dari ferriic iron ( ( Fe III)
 TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.
 MENGOBATI PENYAKIT
TERIMA KASIH
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx
ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx

More Related Content

Similar to ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx

Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx (20)

Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaUnida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Anemia remaja
Anemia remajaAnemia remaja
Anemia remaja
 
Askep antenatal anemia
Askep antenatal anemiaAskep antenatal anemia
Askep antenatal anemia
 
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptxanemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
anemiapadaremajaputri-aris-161031142955 (1).pptx
 
ANEMIA PADA REMAJA.ppt
ANEMIA PADA REMAJA.pptANEMIA PADA REMAJA.ppt
ANEMIA PADA REMAJA.ppt
 
4 2-7
4 2-74 2-7
4 2-7
 
Anemia.pptx
Anemia.pptxAnemia.pptx
Anemia.pptx
 
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhjDiet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
Diet Defisiensi Zat Gizi.ppt vjhllp;gfhxfjhj
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
 
Leaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper munaLeaflet anemia akper muna
Leaflet anemia akper muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda munaLeaflet anemia akper pemda muna
Leaflet anemia akper pemda muna
 
Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2Leaflet anemia akper pemda muna 2
Leaflet anemia akper pemda muna 2
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 

Recently uploaded

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 

Recently uploaded (20)

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 

ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA.pptx

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. BERIKUT ANJURAN GIZI MAKANAN SEHARI REMAJA  BHN MKNAN JML WAKTU MKN  /PENUKAR PORSI PAGI SELINGAN PAGI SIANG SELINGAN SORE MALAM  NASI 5 1 (1/2) 1 1 (1/2) - 1  DAGING 3 ½ ½ 1 - 1  TEMPE 4 2 - 1 - 1  SAYUR 3 ½ ½ 1 - 1  BUAH 4 ½ ¼ - 1 ¾ 1 ½ 1  MINYAK 4 ½ - 1 ½ - 2  GULA 2 1 - 1 - ¼  SUSU ¼ - - - - ¼  TOTAL SEHARI  (KKAL) 2025 550 225 650 75 525
  • 10.  KETERANGAN  NASI 1 PORSI = ¾ GLS = 100 GR = 175 KKAL  DAGING 1 PORSI= 1 PTG SDG = 35 GR =75 KKAL  TEMPE 1 PORSI= 2 PTG SDG= 50 GR= 75 KKAL  SAYUR 1 PORSI = 1 GLS = 100 GR= 25 KKAL  BUAH 1 PORSI = 1-2 BH= 50-190 GR= 50 KKAL  MINYAK 1 PORSI= 1 SDT= 5 GR= 50 KKAL  GULA 1 PORSI = 1 SDM= 13 GR= 50 KKAL  SUSU BUBUK (TANPA LEMAK )  1 PORSI= 4 SDM-=20 GR=75 KKAL
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA REMAJA PUTRI
  • 19.  Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan keadaan kurang gizi besi(KGB). Definisi
  • 20. PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI  Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal.
  • 21. FAKTOR RESIKO  Meningkatnya pengeluaran perdarahan Haid setiap bulan Persalinan Cacingan, malaria. o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan cepat anak, remaja, ibu hamil. o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12, keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang makan-makanan hewani.) o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna o Penyakit bawaan.
  • 22. Diindonesia sebagian besar terjadi pada wanita khususnya remaja putri akibat defesiensi Fe (zat besi, karena kurang intake protein hewani (heme-iron) dan nabati (1 dari 3 wanita).
  • 23.  FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Anemia Gizi Besi a. Asupan zat besi dalam makanan b. Pengetahuan c. Pendidikan d. Frekuensi Makan e. Jenis Bahan Makanan
  • 24. GEJALA ANEMIA DEFISIENSI 1. Sering lesu walau tidur cukup. 2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas normal. 3. Pucat. 4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat. 5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
  • 25. DAMPAK  Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.  Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.  Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.  Mengakibatkan muka pucat.
  • 26. PENCEGAHAN a. Diet Tinggi Zat Besi b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah.
  • 27. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Kelainan laboratorium pada kasus anemia defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai berikut:  Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit. Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah menunjukkan anemia mikrositer hipokromik, anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan trombosit normal, retikulosit rendah.
  • 28. LANJUTAN  Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum tulang.  Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan normoblast kecil-kecil dominan.  Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl, total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari 15%.
  • 29. PENGOBATAN  SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai dengan folic acid dan B12  Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap dari ferriic iron ( ( Fe III)  TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.  MENGOBATI PENYAKIT
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42. PENANGGULANGAN ANEMIAGIZI BESI PADA REMAJA PUTRI PALEMBANG, April 2014
  • 43.  Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum terjadi anemia gizi besi, diawali lebih dulu dengan keadaan kurang gizi besi(KGB). Definisi
  • 44. PENYEBAB ANEMIA GIZI BESI  Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal.
  • 45. FAKTOR RESIKO  Meningkatnya pengeluaran perdarahan Haid setiap bulan Persalinan Cacingan, malaria. o Meningkatnya kebutuhan. Masa pertumbuhan cepat anak, remaja, ibu hamil. o Diet ( rendah zat besi, asam folat dan B12, keinginan langsing, penghambat absorbsi, kurang makan-makanan hewani.) o Penyakit kronis-ginjal, saluran cerna o Penyakit bawaan.
  • 46. Diindonesia sebagian besar terjadi pada wanita khususnya remaja putri akibat defesiensi Fe (zat besi, karena kurang intake protein hewani (heme-iron) dan nabati (1 dari 3 wanita).
  • 47.  FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Anemia Gizi Besi a. Asupan zat besi dalam makanan b. Pengetahuan c. Pendidikan d. Frekuensi Makan e. Jenis Bahan Makanan
  • 48. GEJALA ANEMIA DEFISIENSI 1. Sering lesu walau tidur cukup. 2. Cepat capek/ letih,lelah, lalai, saat aktifitas normal. 3. Pucat. 4. Sesak nafas dan denyut jantung cepat. 5. Pusing / mata berkunang- kunang / pingsan..
  • 49. DAMPAK  Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.  Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.  Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.  Mengakibatkan muka pucat.
  • 50. PENCEGAHAN a. Diet Tinggi Zat Besi b. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah.
  • 51. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Kelainan laboratorium pada kasus anemia defisiensi besi yang dapat dijumpai adalah sebagai berikut:  Kadar hemoglobin (Hb) dan indeks eritrosit. Didapatkan anemia mikrositer hipokromik dengan penurunan kadar Hb mulai dari ringan sampai berat. Indeks eritrosit sudah mengalami perubahan sebelun kadar Hb menurun. Apusan darah menunjukkan anemia mikrositer hipokromik, anisositosis, poikilositosis anulosit, leukosit dan trombosit normal, retikulosit rendah.
  • 52. LANJUTAN  Kadar serum feritin. Jika terdapat inflamasi, maka feritin serum sampai dengan 60 Ug/dl. Protoporfirin eritrosit meningkat (lebih dari 100 Ug/dl) Sumsum tulang.  Menunjukkan hiperflasia normoblastik dengan normoblast kecil-kecil dominan.  Kadar besi serum menurun kurang dari 50 mg/dl, total iron binding capacity (TIBC) menigkat lebih dari 350 mg/dl dan saturasi transferin kurang dari 15%.
  • 53. PENGOBATAN  SUPLEMENT TABLET BESI dapat disertai dengan folic acid dan B12  Ferrous iron (Fell) lebih mudah diserap dari ferriic iron ( ( Fe III)  TRANSFUSI DARAH → Anemia Berat.  MENGOBATI PENYAKIT
  • 54.
  • 55.
  • 56.