Batu ginjal dapat terbentuk di ginjal dan saluran kemih. Batu staghorn merupakan batu besar yang mengisi pelvis dan kaliks ginjal, menyerupai tanduk rusa. Batu ini umumnya terbentuk akibat infeksi bakteri pemecah urea. Pasien mengeluh nyeri pinggang dan hematuria. Pemeriksaan imaging seperti USG dan CT scan digunakan untuk diagnosis. Penatalaksanaan meliputi terapi medikamentosa, ESWL, endourolog
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Batu Staghorn.pptx
1. BATU STAGHORN
Disusun Oleh
Ditia Fabiansyah G1A211059
Mey Dian Intan Sari G1A211060
Sarry Handayani 1110221080
Anggi Montazeri G1A211078
PRESENTASI KASUS BEDAH UROLOGI
Pembimbing : dr.TRI BUDIYANTO, Sp.U
2.
3. Sistem kemih terdiri dari dua ren yang
terletak pada dinding posterior abdomen;
dua ureter yang berjalan ke bawah pada
dinding posterior abdomen dan masuk ke
pelvis;
satu vesica urinaria yang terletak di
dalam cavitas pelvis,
dan satu urethtra yang berjalan melalui
perineum.
Anatomi dan Fisiologi
4. REN
Lokasi dan Deskripsi
Kedua ren berwarna coklat
kemerahan dan terletak di belakang
peritoneum, pada dinding posterior
abdomen di samping kanan dan kiri
columna vertebralis;
sebagian besar ditutup oleh arcus
costalis.
Ren dextra terletak sedikit lebih
rendah dibandingkan ren sinistra,
karena adanya lobus hepatis dexter
yang besar
5. Pada margo medialis masing-masing
ren yang cekung, terdapat celah
vertikal yang disebut hilus renalis.
Hilus renalis dilalui dari anterior ke
posterior oleh vena renalis, dua cabang
arteri renalis, ureter, dan cabang ketiga
arteri renalis, ureter, dan cabang ketiga
arteri renalis (V.A.U.A).
Pembuluh-pembuluh limfatik dan
serabut-serabut simpatik juga melalui
hilus ini.
Selubung Ren
Capsula fibrosa
Capsula adiposa
Fascia renalis
Corpus adiposum pararenale
6. STRUKTUR REN MAKROSKOPIS
CORTEX
Bagian luar, tampak granuler,
berwarna coklat gelap
Tdd struktur vaskuler dari nefron
MEDULLA
Bagian dalam yang terlihat terang
Tdd selusin pyramid medullae
Pyramid : basis, apex (papilla
renalis)
Tdd dari struktur tubulus dari nefron
PELVIS RENALIS
Berada di sinus renalis
Merupakan pelebaran ke atas dari
ureter
Terbagi menjadi 2 atau 3 kaliks
mayor, kaliks mayor terbagi menjadi
2 atau 3 kaliks minor, setiap kaliks
7. STRUKTUR REN MIKROSKOPIS
NEFRON
Merupakan satuan unit fungsional dari
ren.
Terdapat hampir satu juta lebih di ren.
Susunan nefron membentuk cortex dan
medulla ren.
Terdiri dari struktur Vaskuler dan Tubulus.
Struktur Vaskuler :
Arteriole aferen, glomerolus, arteriole
eferen, kapiler peritubulus.
Struktur Tubulus:
Kapsul Bowman
Tubulus proksimal
Lengkung Henle
Tubulus Distal
Tubulus pengumpul
Komponen kombinasi Vaskuler-Tubulus:
Apparatus Jugstaglomerolus
8. SIRKULASI REN
Arteri dan Vena
Arteri renalis berasal dari aorta setinggi
vertebra lumbalis II
Vena renalis keluar dari hilus di depan
arteri renalis dan bermuara ke vena cava
inferior
9. Persarafan
Plexus sympathicus renalis. Serabut-serabut aferen yang berjalan
melalui plexus renalis masuk medulla spinalis melalui nervus thoracicus
X, XI, XII (Snell, 2011).
Batu Saluran Kemih
TOP 3 penyakit terbanyak di bidang urologi di samping ISK dan BPH.
Merupakan penyakit dimana didapatkan massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih atas (ginjal
dan ureter) dan saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra)
dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan
infeksi..
10. Faktor intrinsik antara lain :
Hereditary (keturunan) : diduga diturunkan dari orang tua
Usia : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : jumlah pasien laki – laki tiga kali lebih banyak daripada perempuan
Penyakit lain yang mendasari atau memperberat
Hiperparathiroid yang menyebabkan hiperkalsemia, penyerapan kalsium tinggi dari
usus, struktur anatomi yang patologis.
Gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, idiopatik
.
Infeksi serta stasis pada saluran kemih.
Faktor ekstrinsik antara lain :
Geografi
Asupan air
Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi
dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
Diet
Diet banyak purin, oksalat (teh, kopi instan, soft drink, kokoa, sayuran hijau terutama
bayam) dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
Etiologi
11. Batu saluran kemih yang dapat ditemukan yaitu kalsium oksalat dan
kalsium kalsium fosfat (70-80% dari seluruh BSK), asam urat (5-
10%), batu struvit, magnesium-amonium fosfat (MAP), sistin dan
xantin.
KOMPOSISI BATU
12. Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal di
kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan
bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks
ginjal.
Batu yang mengisi pielum dan lebih dari
dua kaliks ginjal memberikan gambaran
menyerupai tanduk rusa sehingga disebut
batu staghorn.
Batu di pielum dapat menimbulkan
hidronefrosis dan batu di kaliks mayor
dapat menimbulkan kaliektasis pada kaliks
yang bersangkutan.
Jika disertai dengan infeksi sekunder dapat
timbulkan pielonefrosis, urosepsis, abses
ginjal, abses perinefrik, abses paranefrik
ataupun pielonefritis.
Pada keadaan yang lanjut dapat terjadi
kerusakan ginjal ~ gagal ginjal permanen.
Batu Staghorn
13. Proses pembentukan batu staghorn dapat dijelaskan melalui matrix
component.
Komponen matrix ini merupakan bahan nonkristalisasi dan memiliki komposisi
yang terutama terdiri dari protein dengan mengandung sejumlah kecil hexose
dan hexosamine yang disebut matrix calculus
Matrix calculi ditemukan pada sebagian besar individu dengan infeksi yang
berkaitan dengan organisme yang menghasilkan urease (bakteri pemecah
urea), khususnya golongan Proteus
Komponen matrix ini dapat menyediakan nidus untuk agregasi kristal atau
komponen ini akan menjadi seperti lem sehingga komponen-komponen kristal
yang kecil dapat menempel dan akhirnya dapat menyebabkan agregasi kristal
Komponen matrix yang telah memenuhi seluruh kaliks dalam bentuk gel akan
mengeras dan membentuk batu seperti gambaran tanduk rusa.
Kira-kira 75 % batu staghorn terdiri dari struvite-carbonate-apetite matrix atau
disebut juga batu struvite atau batu triple fosfat, batu infeksi, atau batu
14. Keluhan yang disampaikan oleh pasien bergantung pada posisi atau
letak batu, besar batu dan penyulit yang telah terjadi.
Keluhan yang paling dirasakan pasien adalah nyeri pada pingang.
Nyeri kolik ataupun bukan kolik.
Nyeri kolik karena aktivitas peristaltic otot polos sistem kalises
ataupun ureter meningkat usaha mengeluarkan batu dari saluran
kemih. tekanan intralumilal meningkat peregangan dari terminal
saraf sensasi nyeri.
Nyeri non kolik peregangan kapsul ginjal karena terjadi
hidronefrosis atau infeksi pada ginjal.
Hematuria sering kali dikeluhkan trauma pada mukosa saluran
kemih yang disebabkan oleh batu. Kadang – kadang hematuri
mikroskopik.
Gambaran Klinis
15. Jika didapatkan demam curiga urosepsis dan ini
merupakan kedaruratan di bidang urologi.
Harus cepat ditentukan
letak kelainan anatomi urologis yang mendasari
timbulnya urosepsi
dan dilakukan drainase serta pemberian antibiotik.
Pada pemeriksaan fisik dapat didapatkan
nyeri ketok kostovertebra
teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis
retensi urine
jika disertai infeksi didapatkan demam.
16. Sedimen urin dapat didapatkan :
leukosituria, hematuria dan dijumpai kristal – kristal pembentuk batu.
Memeriksa pH urin karena terlalu asam atau terlalu basa dapat
menunjang terjadinya batu.
Untuk mengetahui fungsi ginjal dapat diperiksa ureum dan kreatinin.
Pemerksaan kultur urin serta kadar nitrit mungkin menunjukkan adanya
pertumbuhan kuman pemecah urea.
IMAGING
Pemeriksaan radiologi wajib dilakukan dicurigai mempunyai batu.
Hampir semua BSK(98%) merupakan batu radioopak.
Pemeriksaan Penunjang
17. Foto Polos Abdomen
Bertujuan melihat kemungkinan adanya batu radioopak di saluran
kemih.
Pada foto abdomen batu kalsium berupa opak, batu MAP berupa
semiopak dan batu urat / sistin berupa non opak.
Intra Vena Pielografi
Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal.
Mendeteksi adanya batu semi opak maupun batu non opak yang tidak
dapat terlihat oleh foto polos abdomen.
Tidak boleh dilakukan pada pasien dengan alergi media kontras,
kreatinin serum > 2 mg/dL.
Ultrasonografi
Dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP yaitu
pada keadaan – keadaan : alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal
menurun dan pada wanita hamil.
Dengan USG kita dapat menilai adanya batu ginjal atau di buli – buli
(yang ditunjukkan dengan echoic shadow), hidronefrosis, pielonefrosis
atau atropi ginjal.
18. CT scan
CT Scan tanpa kontras (unenhanced) merupakan pemeriksaan terbaik
untuk diagnosis nyeri pinggang akut, sensitivitasnya mencapai 100%
dan spesifisitas 98%.
19. Terapi medikamentosa
ditujukan untuk batu yang ukuran kurang dari 5 mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan.
Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri,
memperlancar aliran urin dengan diuretik, minum banyak agar
mendorong batu dari sehingga keluar saluran kemih dengan
sendirinya.
Batu struvit terbentuk pada suasana basa atau alkali. Batu struvit tidak
dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah pembesarannya bila diberikan
pengobatan dengan pengasaman air kemih dan pemberian
antiurease.
Bila terdapat bakteri harus dibasmi dengan antibiotik atau antiseptik.
tidak dicapai antibiotik.
Penatalaksanaan
20. ESWL (extracorporated shockwave lithotripsy)
Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali
oleh caussy tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal.
Batu dipecah menjadi fragmen – fragmen kecil sehingga mudah
dieluarkan melalui saluran kemih.
Tidak jarang pecahan – pecahan batu yang sedang keluar
menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.
Endourologi
Tindakan invasive minimal untuk memecah batu dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan
langsung ke dalam saluran kemih.
Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit
(perkutan).
Proses pemecahan batu dapat secara mekanik, dengan energy
hidrolik, energy gelombang suara atau dengan energy laser
21. Beberapa tindakan endourologi adalah :
PNL (percutaneous nephro litholapaxy)
Dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kalises melalui
insisi pada kulit.
Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi
fragmen – fragmen kecil
Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
Memasukkan alat ureteroskopi peruretra melihat keadaan ureter
atau sistem pielo-kaliks ginja.
Dengan memakai energi tertentu, batu dalam pelvikalises dapat
dipecah melalui tuntunan ureteriskopi / ureterenoskopi ini.
22. Operasi Terbuka
Merupakan pilihan terapi yang potensial utuk batu staghorn
Dapat membersihkan sebagian besar batu melalui sekali prosedur
dan menghasilkan angka bebas batu yang sebanding.
Oleh karena itu, beberapa penulis masih menganjurkan operasi
terbuka untuk batu staghorn komplit.
Kerugian dari operasi ini berkurangnya fungsi ginjal setelah
pembedahan yang ekstensif seperti pielolitotomi intersegmental
anatrofik, yang terjadi pada 30-50% pasien.
Angka residu batu setelah operasi terbuka adalah 15%, dengan
rekurensi 30% setelah 6 tahun dan risiko infeksi saluran kemih 40%.
Rassweiler membatasi indikasi operasi terbuka hanya untuk pasien
dengan
beban batu masif tdk dapat dicapai secara endoskopik
dengan beberapa kali tindakan ESWL
atau bila dibutuhkan operasi rekonstruktif tambahan (misalnya
kaliko-ureterostomi, pieloplasti).
23. Komplikasi batu saluran kemih biasanya obstruksi, infeksi sekunder
dan iritasi yang berkepanjangan pada urotelium yang dapat
menyebabkan tumbuhnya keganasan yang sering berupa karsinoma
epidermoid.
Hidronefrosis sebagai akibat obstruksi khususnya di ginjal atau
ureter dapat terjadi kemudian berlanjut dengan atau tanpa
pionefrosis yang berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang terkena.
Bila terjadi pada kedua ginjal akan timbul uremia karena gagal ginjal
total.
Komplikasi
24. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata – rata 7% per tahun atau
kurang lebih 50% dalam 10 tahun.
Pencegahan berupa menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan
usahakan produksi urin 2-3 liter sehari;
diet mengurangi kadar zat komponen pembentuk batu ;
aktivitas harian yang cukup; dan pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan yaitu
rendah protein karena protein akan memacu ekskresi kalsium urin
rendah oksalat
rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya
hiperkalsiuri dan rendah purin.
Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang
menderita hiperkalsiuri absorbtif
Pencegahan
25. ESWL (extracorporated shockwave lithotripsy)
Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali
oleh caussy tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal.
Batu dipecah menjadi fragmen – fragmen kecil sehingga mudah
dieluarkan melalui saluran kemih.
Tidak jarang pecahan – pecahan batu yang sedang keluar
menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.
Endourologi
Tindakan invasive minimal untuk memecah batu dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan
langsung ke dalam saluran kemih.
Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit
(perkutan).
Proses pemecahan batu dapat secara mekanik, dengan energy
hidrolik, energy gelombang suara atau dengan energy laser
26. Fauci, SA., Braunwald, E., Dennis, LK., Hauser, SL., Longo, D.,
Jameson, JL., Loscalzo, J., et al. 2009. Pneumonia and Lung Abcess
in Harrison’s Internal Medicine 17th Editions International Editions.
USA : Mc Graw Hills.
Hagan, S., Siddiqi, F. 2011. Lung Abscess. Kansas Jurnal of Medicine.
Vol 135(6): 1426-1432.
Maitra, A., Kumar, V. 2007. Abses Paru. Dalam : Buku Ajar Patologi
Edisi 7. Jakarta : EGC. Hal 556.
Nadeer, K., Sather, C., Sharma, S., Peters, S., Talavera, F. 2012. Lung
Abscess. Medscape. Updated Jan 17,2012.
Prais, D., Varsano, I., Schwarz, M., Lazar, E., Olfir-Mintzer, H. 2002.
Lung Abscess Complicating Post-Varicella Pneumonia. Arch Dis
Child. Vol 87:110.
Rasyid, Ahmad. 2009. Abses Paru. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta : Interna Publishing. Hal 2323-28
DAFTAR PUSTAKA