RESUSITASI NEONATUS PADA BAYI DENGAN PRISNIP KEBERHASILAN Menilai dengan benar
Mengambil keputusan dengan tepat
Melakukan tindakan dengan tepat dan cepat
Mengevaluasi/menilai hasil tindakan
4. Mengapa belajar resusitasi ?
•Asfiksia lahir : penyebab 19 % dari 5 juta kematian
neonatus pertahun di seluruh dunia.
•Sebagian besar bayi tidak mendapat resusitasi adekuat
•Penyebarluasan tehnik resusitasi → output ribuan bayi
baru lahir akan lebih baik
10 % BBL perlu bantuan nafas
1 % perlu resusitasi lengkap
ABC Resusitasi :
A (Airway ) : Jalan Nafas posisikan & bersihkan
B ( Breathing ) : Pernafasan merangsang nafas
C ( Circulation ) : Sirkulasi nilai frekuensi jantung
& warna kulit
7. Menilai reaksi bayi saat lahir
Hangatkan, posisi benar, bersihkan jalan nafas,
rangsang nafas dgn keringkan, kp beri O2
Beri ventilasi efektif
( balon-sungkup ; intubasi )
Kompresi dada
Obat
selalu
jarang
kadang
Diagram
Prosedur –
Jumlah Bayi
11. Kesulitan selama masa transisi
Tanda klinis
Sianosis krn kurang O2 dalam darah
Bradikardia krn kurang O2 pd otot jantung & otak
Hipotensi krn kurang O2 pd otot jantung, kehilangan
darah, kurang aliran darah balik plasenta
Depresi nafas krn kurang O2 pd otak
Tonus otot buruk krn kurang O2 pd otak & otot
Dpt juga tjd pd infeksi, hipoglikemia
& pengaruh obat saat persalinan
12. Ggn kekurangan Oksigen perinatal
Saat apnu primer :
Berikan rangsangan
( mengeringkan / tepuk telapak kaki )
13. Ggn kekurangan Oksigen perinatal
Jika bayi tdk segera bernafas stlh diberi rangsangan,
kemungkinan mengalami apnu sekunder & perlu
ventilasi tekanan positif ( VTP ).
Melanjutkan rangsangan TIDAK MENOLONG !
14. Prinsip Resusitasi yang Berhasil
• Menilai dengan benar
• Mengambil keputusan dengan tepat
• Melakukan tindakan dengan tepat dan
cepat
• Mengevaluasi/menilai hasil tindakan
15. Diagram ALUR RESUSITASI
Lahir
Tidak
Bersih dr mekonium ?
Bernafas / menangis ?
Tonus otot baik ?
Warna kulit kemerahan ?
Cukup bulan ?
Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung &
warna kulit
Beri kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan nafas
Keringkan, rangsang, posisikan
Beri oksigen bila perlu
30
detik
PEMERIKSAAN
A
PENILAIAN
16. Diagram ALUR RESUSITASI
Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung &
warna kulit
PENILAIAN
Berikan VTP
Berikan VTP
Lakukan Kompresi Dada
Berikan Efinefrin
Apnu atau FJ < 100
FJ < 60 FJ > 60 PENILAIAN
B
C
D
PENILAIAN
FJ < 60
30
detik
30
detik
17. Nilai APGAR tidak digunakan utk menentukan
kapan bayi perlu resusitasi.
Tiga tanda utama bgmn & kapan resusitasi :
pernapasan
frekuensi jantung
warna kulit
Tonus otot & refleks rangsangan
kead neurologis
Bgmn dgn nilai APGAR ?
18. Bgmn SETELAH Resusitasi ?
Ya
Perawatan Rutin :
Beri kehangatan
Bersihkan jalan nafas
Mengeringkan
Lahir
Bersih dr mekonium ?
Bernafas / menangis ?
Tonus otot baik ?
Warna kulit kemerahan ?
Cukup bulan ?
Tidak
Beri kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan nafas
Keringkan, rangsang, posisikan
Beri oksigen bila perlu
Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung &
warna kulit
25. Langkah A
Beri Rangsangan
Yang Berbahaya :
Menepuk punggung
Menekan rongga dada
Menekankan paha ke perut
Mendilatasi sfingter ani
Kompres dingin / panas
Menggoyang tubuh
26. Langkah A
Perlu Oksigen ?
Aliran paling sedikit 5 liter / menit.
Bila perlu waktu lama, sebaiknya dihangatkan & dilembabkan.
Hentikan scr bertahap bila warna kulit sdh kemerahan sampai bisa
bertahan tetap kemerahan dengan udara ruangan.
27. Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung &
warna kulit
Penilaian
Pernapasan Gerakan dada naik turun terlihat
Frekuensi napas
Dalam & teraturnya pernapasan
Frek. Jantung Minimal 100 x / menit
Cara : Hitung dalam 6 detik, kalikan 10
Pulsasi tali pusat / auskultasi stetoskop
30. Sebelum melakukan VTP
• Pilih sungkup ukuran sesuai
• Pastikan jalan napas bersih dan
terbuka
• Posisi kepala bayi sedikit tengadah
• Posisi penolong di sisi samping atau
kepala bayi
31. Langkah B
Posisi sungkup
Tepat pada wajah
Sungkup tepat
menutup hidung,
mulut & ujung
dagu.
Bukan mata.
Posisi lihat gerakan dada
Dada Terangkat,
Bukan Volume !
33. Langkah B
Bila dada tidak terangkat :
1. Lekatan tidak adekuat Perbaiki posisi sungkup di wajah
2, Jalan napas tersumbat Reposisi kepala
Periksa sekret, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dgn mulut
sedikit terbuka / pasang Mayo
3. Tidak cukup tekanan Naikkan tekanan
Intubasi endotrakeal
VTP dihentikan bila ada 3 tanda perbaikan :
1. Frekuensi jantung meningkat
2. Perbaikan warna kulit
3. Muncul napas spontan
34. Bila VTP perlu dilanjutkan lama
• Pasang pipa orogastrik untuk mengatasi
distensi lambung karena:
• Distensi lambung dapat menekan
diafragma menghambat pengembangan
paru
• Kemungkinan regurgitasi dan aspirasi
35. Langkah C
Berikan VTP
Lakukan Kompresi Dada
Kompresi Dada Menekan jantung ke arah tulang
belakang
Meningkatkan tekanan intratorakal
Memperbaiki sirkulasi darah ke
seluruh organ vital tubuh
Perlu 2 penolong
36. Koordinasi VTP dan Kompresi Dada
1 siklus: 3 kompresi & 1 ventilasi dalam 2 detik (3:1)
Frekuensi: 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit (berarti 120
kegiatan per menit)
Dilakukan dalam 30 detik 15 siklus
Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan ventilasi yg tepat,
penekan menghitung dengan jelas “Satu – Dua – Tiga - Pompa-…”
Kedalaman dan tekanan
• Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior
dada
• Lama penekanan lebih pendek dari lama
pelepasan curah -> jantung maksimum
37. Penilaian frekuensi denyut jantung:
• Bila < 60 / menit beri obat (epinefrin)
melalui vena umbilikal atau pipa
endotrakea, vena perifer, IM, introseus.
Obat2 lain sesuai indikasi.
• Bila > 60 / menit kompresi dada
dihentikan.
• VTP dilanjutkan sampai > 100 / menit dan
bayi bernapas spontan.
42. Langkah C
Kapan Kompresi Dada Dihentikan ?
Bila frekuensi jantung lebih dari 60 x / menit,
ventilasi tekanan positif tetap dilanjutkan.
Kapan VTP Dihentikan ?
Bila frekuensi jantung lebih dari 100 x / menit & ada napas spontan
Bila Dgn Kompresi Dada Tidak Ada Perbaikan ?
Apa gerakan dada adekuat ? ( perlukah intubasi ?)
Apa Oksigen 100% telah diberikan ?
Apa kedalaman penekanan sdh 1/3 diameter dada ?
Apa kompresi & ventilasi sdh terkoordinasi baik ?
43. Langkah D
Epinefrin
Larutan yg Dianjurkan
1 : 10.000
Jalur yg Dianjurkan
Endotrakeal atau Intravena
Dosis yg Dianjurkan
0,1 – 0,3 ml / kg larutan 1 : 10.000
Persiapan yg Dianjurkan
Larutan 1 : 10.000 dlm semprit 1 cc
Kecepatan Pemberian yg Dianjurkan
Secara Cepat, Secepat Mungkin
44. Langkah D
Dosis Epinefrin dapat diulang 3 – 5 menit.
Bila tidak ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan hipovolemi.
Bila hipovolemi berlanjut, sebabkan asidosis metabolik.
Beri Cairan, Pasang Akses Intravena
Kateter Umbilikal
45. Langkah D
Cairan
Cairan yg Dianjurkan
Garam Fisiologis
Dosis yg Dianjurkan
10 cc / kgBB
Jalur yg Dianjurkan
Vena Umbilikalis
Persiapan yg Dianjurkan
Menyiapkan Cairan Penambah Vol Darah dlm Semprit Besar
Kecepatan Pemberian yg Dianjurkan
5 – 10 Menit
46. Pemberian Obat : Epinefrin
• Larutan = 1 : 10.000 0,1-0,03 ml/kgBB
• Cara = IV (pertimbangkan melalui ET bila jalur
IV sedang disiapkan) Dosis = 0.01 – 0.03 mL/kg
BB IV
• Persiapan = larutan 1 :10.000 dalam semprit 1
ml (semprit lebih besar diperlukan untuk
pemberian melalui pipa ET. Dosis melalui pipa
ET 0.3- 1.0mL/kg)
• Kecepatan = secepat mungkin
Jangan memberikan dosis lebih tinggi secara IV