SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH BIOLOGI SISTEM GERAK MANUSIA 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, bahwa penulis telah menyelesaiakan tugas mata 
pelajaran BIOLOGI dengan membahas materi SISTEM GERAK. 
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang penulis 
hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam 
penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua 
pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini. 
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak 
yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait. 
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya bagi penulis. 
Mangkutan, 7 November 2014 
Penulis 
i
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. i 
Daftar isi ……………………………………………………………………… ii 
Pendahuluan ……………………………………………………………… 
BAB I . Pendahuluan 
1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1 
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………… 
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………… 1 
1.4 Manfaat .............................................................. ................ 1 
BAB II . Pembahasan 
2.1 Pengertian Alat gerak ……………………………………………… 2 
2.2 Macam macam alat gerak ………………………………………... 2 
2.3 Fungsi rangka ….............…………………………………………… 3 
2.4 Alat gerak aktif dan pasif ………………………………………………. 3 
2.5 Kelainan pada sistem gerak ……………….………..…………….. 11 
BAB III .Penutup 
3.1 Kesimpulan …………………………………………………… 12 
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 13 
ii
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 LATAR BELAKANG 
Sering kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang 
mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di bantu otot 
,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya. 
Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya manusia lain. 
Otot,daging,rangka,dan tulang sangat berperan penting dengan tubuh kita dan saling 
berpengaruh.Otot,daging,tulang dan rangka adalah alat (SISTEM GERAK MANUSIA) 
seperti judul makalah sayapada tugas biologi ini. 
Karena mengingat waktu yang singkat, banyak pembahasan sistem gerak manusia yang 
belum tertuang dalam makalah kami ini , jadi dalam keterbatasan mari kita bahas panduan 
tentang sistem gerak pada manusia di makalah ini. 
1.2 RUMUSAN MASALAH 
1. Apa pengertian gerak ? 
2. Apa macam-macam alat gerak ? 
3. Apa itu rangka dan fungsinya ? 
4. Apa alat gerak aktif dan pasif ? 
5. Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak ? 
1.3 TUJUAN PENULISAN 
1. Mengetahui pengertian gerak 
2. Mengetahui macam-macam alat gerak 
3. Mengetahui rangka dan fungsinya 
4. Mengetahui alat gerak aktif dan pasif 
5. Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak 
1.4 MANFAAT 
SISTEM GERAK MANUSIA adalah pembahasan yang penting di mana memberi kita 
wawasan tentang system gerak pada manusia . dan mengetahui apa saja system gerak pada 
manusia . 
Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada pada diri kita 
masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan aktifitas berat mau pun 
ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem gerak pada diri kita sendiri dalam 
makalah ini. 
1
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Gerak 
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan 
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk 
hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai 
sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian 
gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia 
dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. 
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena 
terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti 
gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi 
alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai 
sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci 
pada bab selanjutnya di semester yang akan datang. 
2.2 Alat gerak 
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif 
berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam 
melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. 
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. 
Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia 
dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. 
Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam 
sistem gerak manusia dan hewan. 
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan 
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot 
dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis 
tulang juga akan bergerak. 
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan 
mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan 
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula) 
Rangka/Skeleton 
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. 
Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis : 
1. Eksoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis 
ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, 
Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species 
Loligo sp/cumi-cumi. 
2. Endoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton 
jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan 
Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat 
juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species 
Loligo sp/cumi-cumi. 
2
2.3 Fungsi rangka : 
1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. 
2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. 
3. Menahan dan menegakkan tubuh. 
4. Tempat pembentukan sel darah. 
5. Tempat perlekatan otot. 
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur. 
7. Sebagai alat gerak pasif. 
2.4 Alat gerak pasif/tulang 
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu : 
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago 
 Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam 
proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi 
terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka 
fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan 
memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami 
peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa 
yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun 
telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang. 
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung 
zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan 
adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage 
lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada 
orang dewasa berkebalikan. 
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang 
rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi 
untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh 
darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit. 
3
 Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi : 
1. a. Cartilago Hialin 
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, 
transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat 
dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama 
dinding trachea yang berbentuk cincin. 
1. b. Cartilago Fibrosa/serabut 
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago 
Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang 
tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul. 
1. c. Cartilago Elastin/elastic 
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang 
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila 
manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius 
(pada telinga bagian tengah) dan daun telinga. 
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon 
 Osteon berfungsi : 
1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh. 
2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital. 
 Terbentuk melalui proses : 
1. Osifikasi 
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras. 
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat 
perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat 
tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium 
dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras. 
1. Kalsifikasi 
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi. 
 Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh 
osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak 
sel-sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang 
terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium 
Phosphat atau Ca3(PO4)2. 
4
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak 
gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu 
suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf 
yang membentuk suatu sistem. 
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan 
kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat 
rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya 
akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil 
beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan 
nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel 
saraf. 
 Pembagian tulang : 
1. a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN) 
© Tulang pipa/panjang 
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian 
ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang 
yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak. 
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang 
berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah 
antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat 
ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada 
orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang. 
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, 
ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll. 
© Tulang pipih 
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan 
tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi 
sumsum merah. 
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll. 
© Tulang pendek 
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang 
pendek berisi sumsum merah. 
Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas 
Os. Carpal, dll. 
5
1. b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi : 
© Tulang kompak/padat 
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah 
tanpa matriks dalam rongga tulang ini. 
Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang. 
© Tulang spons/bunga karang 
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai 
pada tulang pipih dan tulang pendek. 
1. c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi : 
© Tulang Axial terdiri dari : 
1. A. Tulang Tengkorak : 
1) Tulang dahi = 1 buah 
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah 
3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah 
4) Tulang pelipis = 2 buah 
5) Tulang baji = 2 buah 
6) Tulang tapis = 2 buah 
7) Tulang mata = 2 buah 
8) Tulang air mata = 2 buah 
9) Tulang rongga mata = 2 buah 
10) Tulang pipi = 2 buah 
11) Tulang hidung = 2 buah 
12) Tulang rahang atas = 2 buah 
13) Tulang rahang bawah = 2 buah 
14) Tulang langit- langit = 2 buah 
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah 
1. B. Tulang Pendengaran : 
1) Tulang martil = 2 buah 
2) Tulang landasan = 2 buah 
3) Tulang sanggurdi = 2 buah 
6
1. C. Tulang badan : 
1) Tulang leher = 7 ruas 
2) Tulang punggung = 12 ruas 
3) Tulang pinggang = 5 ruas 
4) Tulang kelangkang = 5 buah 
5) Tulang ekor =4 ruas (menyatu) 
1. D. Tulang dada : 
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah 
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah 
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah 
1. E. Tulang rusuk : 
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang 
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang 
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang 
1. F. Tulang gelang bahu : 
1) Tulang selangka = 2 buah 
2) Tulang belikat = 2 buah 
1. G. Tulang gelang panggul : 
1) Tulang usus = 2 buah 
2) Tulang duduk = 2 buah 
3) Tulang kemaluan = 2 buah 
© Tulang Apendikuler/Extremitas 
A. Tulang pergerakan atas : 
1) Tulang lengan atas = 2 buah 
2) Tulang pengumpil = 2 buah 
3) Tulang hasta = 2 buah 
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah 
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah 
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas 
7
B. Tulang pergerakan bawah : 
1) Tulang paha = 2 buah 
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah 
3) Tulang betis = 2 buah 
4) Tulang kering = 2 buah 
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas 
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah 
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas 
Persendian/artikulasi 
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi 
yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi. 
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi : 
1) SINARTHROSIS 
Disebut juga dengan sendi mati. 
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak 
memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan 
tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture. 
2) AMFIARTHROSIS 
Disebut juga dengan sendi kaku. 
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini 
dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang 
rusuk dengan tulang belakang. 
3) DIARTHROSIS 
Disebut juga dengan sendi hidup. 
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. 
Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga 
yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi. 
Dapat dibedakan menjadi : 
a) Sendi engsel 
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai 
pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, 
hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut. 
b) Sendi pelana/sendi sellaris 
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada 
hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari. 
8
c) Sendi putar 
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang 
yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna 
dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium. 
d) Sendi peluru/endartrosis 
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. 
Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur 
dengan Os. Pelvis virilis. 
e) Sendi geser 
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau 
gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas 
Os. Metacarpal. 
f) Sendi luncur 
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan 
(membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat). 
g) Sendi gulung 
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. 
Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius. 
h) Sendi ovoid 
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri 
dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang 
yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai 
pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal. 
Alat Gerak Aktif/Otot 
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi : 
1. Otot Polos/Licin 
 Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing. 
 Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot. 
 Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin. 
 Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat 
dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot. 
 Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka. 
1. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka 
1) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament. 
2) Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi. 
3) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang 
pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak 
sama tebalnya pad permukaan sel otot. 
9
4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat 
pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah. 
5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan. 
1. Otot Jantung/myocardium 
 Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. 
Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium. 
 Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. 
 Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya 
adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah. 
 Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung. 
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi : 
1) Otot sinergis 
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan 
gerakan yang searah. 
Ex : 
© Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup. 
© Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah. 
2) Otot antagonis 
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak 
searah. 
Macamynya : 
 Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan). 
 Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan). 
 Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup). 
 Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas). 
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi : 
1 Origo 
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada 
saat kontraksi. 
2 Insersio 
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi 
pada saat kontraksi. 
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot. 
1 Kontraksi 
Impuls → sel otot → ujung saraf → asetilkolin → sel otot → membebaskan ion Ca 2+ 
protein aktin + myosin → aktomiosin → serabut otot memendek → kontraksi. 
10
2. Relaksasi 
Impuls → plasma sel otot → menyerap Ca 2+ aktomiosin → aktin + myosin → serabut otot 
memanjang → relaksasi. 
Kelainan pada tulang dan otot 
Penyebab kelaian oleh : 
 Genetis 
 Kuman penyakit. 
 Kelainan susunan tulang dan sendi. 
 Kebiasaan sikap duduk yang salah. 
 Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan. 
 Kurang gizi. 
 Kecelakaan. 
2.5 Macam kelainan pada sistem gerak 
v Fraktura /patah tulang 
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan 
menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) 
dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot). 
v Osteoporosis 
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini 
karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal. 
v Fisura/retak tulang 
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan. 
v Lordosis 
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah 
lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang. 
v Skolisosis 
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah 
lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S. 
v Kifosis 
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu 
membengkok ke belakang. 
v Hipertrofi 
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan 
kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan. 
11
v Atrofi 
Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan 
adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot. 
v Stiff/kaku leher 
Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang 
menghentak secara tiba-tiba/salah gerak. 
v Tetanus 
Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga 
menyebabkan otot menjadi kejang-kejang. 
12
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian 
dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan 
yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat 
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. 
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. 
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena 
terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti 
gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi 
alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai 
sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. 
DAFTAR PUSTAKA 
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 127, 
204 – 205, 215, 217, 249, 251. 
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, 
Jakarta. h. 69, 70, 74 – 75, 78, 81, 85 – 86. 
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago. 
Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta. 
h. 47 – 48, 51, 61. 
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 53, 56. 
Karmana, O. Dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Berdasarkan Kurikulum 
1984 Disesuaikan dengan GBPP 1987. Untuk SMA kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit 
Ganeca Exact, Bandung. h. 232, 234, 236 – 237. 
Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman 
Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 161, 176, 503, 530. 
Microsoft Encarta Reference Library 2009. 
Pratiwi, D.A. et al. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Penerbit Erlangga, 
Jakarta. h. 74 – 78. 
Prawirohartono,S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains Biologi-2b,Untuk SMU Kelas 2 Tengah 
Tahun Kedua Sesuai Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 82, 84, 89, 87. 
Prawirohartono, S. dan Kuncorowati. 2003. Biologi 2 Untuk Kelas 2 SLTPKurikulum 1994 
Semester 1 dan Semester 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 94, 96, 100, 102, 105, 109. 
Saktiyono. 2004. Sains : Biologi SMP 2 Untuk Kelas VIII. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 
63, 74, 78, 80. 
————–. 2004. Sains : IPA Biologi 2 Untuk SLTP Kelas 2. Esis-Penerbit Erlangga, 
Jakarta. h. 32 – 33, 45. 
13

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Proram semester-biologi-kelas-xi-smt-2
Proram semester-biologi-kelas-xi-smt-2Proram semester-biologi-kelas-xi-smt-2
Proram semester-biologi-kelas-xi-smt-2
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusia
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
M1 kb3 andrologi dasar
M1 kb3 andrologi dasarM1 kb3 andrologi dasar
M1 kb3 andrologi dasar
 
Tulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atasTulang ekstremitas atas
Tulang ekstremitas atas
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power Point
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
laporan biologi
laporan biologilaporan biologi
laporan biologi
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
 
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
 
Lks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusiaLks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusia
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Biology Campbell
Biology CampbellBiology Campbell
Biology Campbell
 

Viewers also liked

Sistem rangka- struktur hewan
Sistem rangka- struktur hewanSistem rangka- struktur hewan
Sistem rangka- struktur hewanHani Pebri
 
Dasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas iDasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas iAlbert Aris
 
Dasar dasar pendidikan jasmani
Dasar dasar pendidikan jasmaniDasar dasar pendidikan jasmani
Dasar dasar pendidikan jasmaniSarjuni Menyerah
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
Ppt show sistem gerak
Ppt show sistem gerakPpt show sistem gerak
Ppt show sistem gerakAlfie Lail
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Teori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaranTeori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaranRetno Wahyuningsih
 
Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetFanera Jeffery
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkaHani Pebri
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBudi Setyawansby
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAFirdika Arini
 

Viewers also liked (16)

Makalah tentang Otot Manusia
Makalah tentang Otot ManusiaMakalah tentang Otot Manusia
Makalah tentang Otot Manusia
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
Presentasi sistem-gerak
Presentasi sistem-gerakPresentasi sistem-gerak
Presentasi sistem-gerak
 
Sistem rangka- struktur hewan
Sistem rangka- struktur hewanSistem rangka- struktur hewan
Sistem rangka- struktur hewan
 
Dasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas iDasar dasar penjas i
Dasar dasar penjas i
 
Dasar dasar pendidikan jasmani
Dasar dasar pendidikan jasmaniDasar dasar pendidikan jasmani
Dasar dasar pendidikan jasmani
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Ppt show sistem gerak
Ppt show sistem gerakPpt show sistem gerak
Ppt show sistem gerak
 
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan RangkaAnatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia Sistem Otot Dan Rangka
 
Teori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaranTeori kognitif dalam pembelajaran
Teori kognitif dalam pembelajaran
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
Teori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piagetTeori perkembangan kognitif jean piaget
Teori perkembangan kognitif jean piaget
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangka
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
 

Similar to Makalah biologi sistem gerak manusia

Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy Jayanti
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaAthiyyah Yaa
 
Makalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIAMakalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIAIrfan Riski
 
Bab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptx
Bab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptxBab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptx
Bab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptxAlfonsaMaurena
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia agamas hauqalah
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusianurul limsun
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaHotimah Kusuma
 
Pengenalan anatomi
Pengenalan anatomiPengenalan anatomi
Pengenalan anatomioshinizumi
 
RPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdfRPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdfUlfiyah1
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaArinta Winsi
 
Sistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpSistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpEco Lalanduts
 
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Makalah biologi sistem gerak manusia (20)

sistem gerak manusia
 sistem gerak manusia sistem gerak manusia
sistem gerak manusia
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusia
 
Makalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIAMakalah KD IPA tentang MANUSIA
Makalah KD IPA tentang MANUSIA
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasif
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Bab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptx
Bab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptxBab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptx
Bab 1 Gerak Benda b Gerak Pd Manusia share.pptx
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
Juliani.ppt1.3 a
Juliani.ppt1.3 aJuliani.ppt1.3 a
Juliani.ppt1.3 a
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Pengenalan anatomi
Pengenalan anatomiPengenalan anatomi
Pengenalan anatomi
 
Biology
BiologyBiology
Biology
 
RPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdfRPP Sistem Gerak.pdf
RPP Sistem Gerak.pdf
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
 
Sistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpSistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smp
 
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
 
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

More from Virgiana Anggi

Sejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xiSejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xiVirgiana Anggi
 
Makalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi miaMakalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi miaVirgiana Anggi
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanVirgiana Anggi
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanVirgiana Anggi
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumVirgiana Anggi
 

More from Virgiana Anggi (8)

Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian demokrasi
Pengertian demokrasiPengertian demokrasi
Pengertian demokrasi
 
Sejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xiSejarah indonesia sma kelas xi
Sejarah indonesia sma kelas xi
 
Makalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi miaMakalah biologi sma xi mia
Makalah biologi sma xi mia
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
 
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewanLaporan praktikum tentang jaringan hewan
Laporan praktikum tentang jaringan hewan
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
 

Makalah biologi sistem gerak manusia

  • 1. MAKALAH BIOLOGI SISTEM GERAK MANUSIA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, bahwa penulis telah menyelesaiakan tugas mata pelajaran BIOLOGI dengan membahas materi SISTEM GERAK. Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait. Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya bagi penulis. Mangkutan, 7 November 2014 Penulis i
  • 2. DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………….. i Daftar isi ……………………………………………………………………… ii Pendahuluan ……………………………………………………………… BAB I . Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………… 1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………… 1 1.4 Manfaat .............................................................. ................ 1 BAB II . Pembahasan 2.1 Pengertian Alat gerak ……………………………………………… 2 2.2 Macam macam alat gerak ………………………………………... 2 2.3 Fungsi rangka ….............…………………………………………… 3 2.4 Alat gerak aktif dan pasif ………………………………………………. 3 2.5 Kelainan pada sistem gerak ……………….………..…………….. 11 BAB III .Penutup 3.1 Kesimpulan …………………………………………………… 12 Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 13 ii
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sering kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di bantu otot ,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya. Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya manusia lain. Otot,daging,rangka,dan tulang sangat berperan penting dengan tubuh kita dan saling berpengaruh.Otot,daging,tulang dan rangka adalah alat (SISTEM GERAK MANUSIA) seperti judul makalah sayapada tugas biologi ini. Karena mengingat waktu yang singkat, banyak pembahasan sistem gerak manusia yang belum tertuang dalam makalah kami ini , jadi dalam keterbatasan mari kita bahas panduan tentang sistem gerak pada manusia di makalah ini. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian gerak ? 2. Apa macam-macam alat gerak ? 3. Apa itu rangka dan fungsinya ? 4. Apa alat gerak aktif dan pasif ? 5. Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak ? 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui pengertian gerak 2. Mengetahui macam-macam alat gerak 3. Mengetahui rangka dan fungsinya 4. Mengetahui alat gerak aktif dan pasif 5. Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak 1.4 MANFAAT SISTEM GERAK MANUSIA adalah pembahasan yang penting di mana memberi kita wawasan tentang system gerak pada manusia . dan mengetahui apa saja system gerak pada manusia . Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada pada diri kita masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan aktifitas berat mau pun ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem gerak pada diri kita sendiri dalam makalah ini. 1
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Gerak Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang. 2.2 Alat gerak Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak. Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula) Rangka/Skeleton Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis : 1. Eksoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi. 2. Endoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi. 2
  • 5. 2.3 Fungsi rangka : 1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. 2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. 3. Menahan dan menegakkan tubuh. 4. Tempat pembentukan sel darah. 5. Tempat perlekatan otot. 6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur. 7. Sebagai alat gerak pasif. 2.4 Alat gerak pasif/tulang Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu : 1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago  Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang. Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan. Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit. 3
  • 6.  Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi : 1. a. Cartilago Hialin Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin. 1. b. Cartilago Fibrosa/serabut Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul. 1. c. Cartilago Elastin/elastic Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga. 2) Tulang keras/tulang sejati/osteon  Osteon berfungsi : 1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh. 2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.  Terbentuk melalui proses : 1. Osifikasi Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras. Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras. 1. Kalsifikasi Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.  Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2. 4
  • 7. Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem. Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.  Pembagian tulang : 1. a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN) © Tulang pipa/panjang Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak. Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang. Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll. © Tulang pipih Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah. Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll. © Tulang pendek Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah. Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll. 5
  • 8. 1. b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi : © Tulang kompak/padat Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini. Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang. © Tulang spons/bunga karang Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek. 1. c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi : © Tulang Axial terdiri dari : 1. A. Tulang Tengkorak : 1) Tulang dahi = 1 buah 2) Tulang ubun-ubun = 2 buah 3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah 4) Tulang pelipis = 2 buah 5) Tulang baji = 2 buah 6) Tulang tapis = 2 buah 7) Tulang mata = 2 buah 8) Tulang air mata = 2 buah 9) Tulang rongga mata = 2 buah 10) Tulang pipi = 2 buah 11) Tulang hidung = 2 buah 12) Tulang rahang atas = 2 buah 13) Tulang rahang bawah = 2 buah 14) Tulang langit- langit = 2 buah 15) Tulang pangkal lidah = 1 buah 1. B. Tulang Pendengaran : 1) Tulang martil = 2 buah 2) Tulang landasan = 2 buah 3) Tulang sanggurdi = 2 buah 6
  • 9. 1. C. Tulang badan : 1) Tulang leher = 7 ruas 2) Tulang punggung = 12 ruas 3) Tulang pinggang = 5 ruas 4) Tulang kelangkang = 5 buah 5) Tulang ekor =4 ruas (menyatu) 1. D. Tulang dada : 1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah 2) Tulang dada bagian badan = 1 buah 3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah 1. E. Tulang rusuk : 1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang 2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang 3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang 1. F. Tulang gelang bahu : 1) Tulang selangka = 2 buah 2) Tulang belikat = 2 buah 1. G. Tulang gelang panggul : 1) Tulang usus = 2 buah 2) Tulang duduk = 2 buah 3) Tulang kemaluan = 2 buah © Tulang Apendikuler/Extremitas A. Tulang pergerakan atas : 1) Tulang lengan atas = 2 buah 2) Tulang pengumpil = 2 buah 3) Tulang hasta = 2 buah 4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah 5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah 6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas 7
  • 10. B. Tulang pergerakan bawah : 1) Tulang paha = 2 buah 2) Tulang tempurung lutut = 2 buah 3) Tulang betis = 2 buah 4) Tulang kering = 2 buah 5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas 6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah 7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas Persendian/artikulasi Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi. Artikulasi dapat dibedakkan menjadi : 1) SINARTHROSIS Disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture. 2) AMFIARTHROSIS Disebut juga dengan sendi kaku. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang. 3) DIARTHROSIS Disebut juga dengan sendi hidup. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi. Dapat dibedakan menjadi : a) Sendi engsel Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut. b) Sendi pelana/sendi sellaris Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari. 8
  • 11. c) Sendi putar Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium. d) Sendi peluru/endartrosis Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis. e) Sendi geser Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal. f) Sendi luncur Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat). g) Sendi gulung Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius. h) Sendi ovoid Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal. Alat Gerak Aktif/Otot Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi : 1. Otot Polos/Licin  Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.  Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.  Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.  Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.  Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka. 1. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka 1) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament. 2) Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi. 3) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot. 9
  • 12. 4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah. 5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan. 1. Otot Jantung/myocardium  Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.  Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.  Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.  Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung. Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi : 1) Otot sinergis Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah. Ex : © Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup. © Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah. 2) Otot antagonis Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah. Macamynya :  Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).  Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).  Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).  Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas). Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi : 1 Origo Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi. 2 Insersio Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi. Bagan/skema mekanisme cara kerja otot. 1 Kontraksi Impuls → sel otot → ujung saraf → asetilkolin → sel otot → membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin → aktomiosin → serabut otot memendek → kontraksi. 10
  • 13. 2. Relaksasi Impuls → plasma sel otot → menyerap Ca 2+ aktomiosin → aktin + myosin → serabut otot memanjang → relaksasi. Kelainan pada tulang dan otot Penyebab kelaian oleh :  Genetis  Kuman penyakit.  Kelainan susunan tulang dan sendi.  Kebiasaan sikap duduk yang salah.  Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.  Kurang gizi.  Kecelakaan. 2.5 Macam kelainan pada sistem gerak v Fraktura /patah tulang Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot). v Osteoporosis Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal. v Fisura/retak tulang Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan. v Lordosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang. v Skolisosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S. v Kifosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke belakang. v Hipertrofi Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan. 11
  • 14. v Atrofi Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot. v Stiff/kaku leher Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak. v Tetanus Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang. 12
  • 15. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 127, 204 – 205, 215, 217, 249, 251. Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 69, 70, 74 – 75, 78, 81, 85 – 86. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago. Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta. h. 47 – 48, 51, 61. Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 53, 56. Karmana, O. Dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Berdasarkan Kurikulum 1984 Disesuaikan dengan GBPP 1987. Untuk SMA kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 232, 234, 236 – 237. Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 161, 176, 503, 530. Microsoft Encarta Reference Library 2009. Pratiwi, D.A. et al. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 74 – 78. Prawirohartono,S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains Biologi-2b,Untuk SMU Kelas 2 Tengah Tahun Kedua Sesuai Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 82, 84, 89, 87. Prawirohartono, S. dan Kuncorowati. 2003. Biologi 2 Untuk Kelas 2 SLTPKurikulum 1994 Semester 1 dan Semester 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 94, 96, 100, 102, 105, 109. Saktiyono. 2004. Sains : Biologi SMP 2 Untuk Kelas VIII. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 63, 74, 78, 80. ————–. 2004. Sains : IPA Biologi 2 Untuk SLTP Kelas 2. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 32 – 33, 45. 13