SlideShare a Scribd company logo
1 of 144
“Asyhadu anla illaha ilallah, wa asyhadu anna muhammadarusulullah
Roditubillahirobba wa bil islmamidiina, wa bil muhammadinya wa
rasulla, robbi zidni ‘ilma warzuqnifahma... Amien”
“Pengantar”
Membrum Sup et Inf. &
Articulatio
Blok-2. Sitologi & Sistem Gerak
Dirwan Suryo Soularto
Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan
UMY
Sadarkah Kita??
‫تقويم‬ ‫أحسن‬ ‫في‬ ‫اإلنسان‬ ‫خلقنا‬ ‫لقد‬
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tien, 94; 4)
Apa & Bagaimanakah Kesempurnaan
Tubuh Kita??
Triger Fenomena
Musculoskeletal
– Bagaimana manusia bisa berbaring,
duduk, tegak berdiri & berlari?
– Mengapa orang lumpuh tidak bisa
bergerak?
– Seorang laki-laki pemain sepakbola, 25
tahun, pada saat bertanding tiba-tiba
mengalami kram tungkai kanan
– Seorang wanita, 60 tahun, setiap kali
sholat mengalami kesulitan untuk sujud
dan rukuk oleh karena sendi lutut
bengkak dan nyeri.
Pendekatan
Pembelajaran Anatomi
• Anatomi dapat dipelajari melalui
tiga cara pendekatan, yakni :
– Anatomi sistematis
– Anatomi regional
– Anatomi Klinis  Terapan
• Kompetensi
– SKDI  Daftar Masalah, Penyakit, &
Ketrampilan
Anatomi Dasar  Anatomi
Terapan / Klinis
• Anatomi klinis membrum superior dan
inferior akan membahas berbagai
keadaan yang dapat berupa gejala, tanda
maupun diagnosis dari berbagai gangguan
dan penyakit pada membrum berdasarkan
pendekatan anatomi.
• Beberapa contoh dan pembahasan kasus
dengan pendekatan anatomi klinis,
diharapkan dapat memicu penalaran
mahasiswa (clinical reasoning) dalam
praktik kedokteran mengingat kajian
kasus merupakan bagian integral anatomi
klinis.
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Kompetensi Blok
 SKDI 2012
 Lampiran
 1. Pokok Bahasan
 2. Daftar Masalah
 3. Daftar Penyakit
 Tingkat Kemampuan 1,2,3,4.
 4. Ketrampilan Klinis
 Tingkat kemampuan 1,2,3,4
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Daftar Pokok Bahasan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Daftar Penyakit
1. Sistem Syaraf
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Ketrampilan Klinis
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Ketrampilan Klinis
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Ketrampilan Klinis
Pendahuluan
• Anatomi adalah ilmu yang
mempelejari struktur tubuh dan
menjadi salah satu dasar ilmu
kedokteran.
• Anatomi membrum mencakup:
– Tulang
– Otot
– Sendi
– Pembuluh darah
– Syaraf
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Anatomi Regional
 Sebagagai Dasar
Anatomi Klinis
MEMBRUM
SUPERIOR & INFERIOR
OSSA MEMBRI SUPERIOR
 Cingulum membri superior:
 Scapula
 Clavicula
 Pars libera membri inferior:
 Humerus
 Radius
 Ulna
 Ossa carpalia
 Ossa metacarpalia
 Os phalanges
Clavicula
 Panjang, sedikit bengkok
 menyerupai huruf S
 Bersendi dengan:
 Sternum dan cartilago
costa I  extremitas
sternalis
 Acromion (scapula) 
extremitas acromialis
Scapula
 Bag punggung luar; costa I-VIII
 Pipih, segitiga
 Bangunan:
 Spina scapulae
 Fossa suprascapula
 Fossa infrascapula
 Acromion
 Cavitas glenoidalis
 Processus coracoideus
SCAPULA
Humerus
 Tulang panjang
 Bangunan-bangunan:
 Caput
 Collum antomicum
 Collum chirurgicum
 Sulcus spiralis
 Epicondylus medialis dan
lateralis
 Capitulum humeri
 Trochlea humeri
 Fossa olecrani
Radius
 Sebelah lateral, sejajar
ibu jari
 Bag yang berhubungan
dengan humerus 
dataran sendinya
bundar  lengan
bawah dapat
berputar/pronasi
Ulna
 Sejajar kelingking
 Arah ke siku 
tonjolan: processus
olecranii, fungsi:
 Perlekatan otot
 Mencegah siku tidak
membengkok ke
belakang
Ossa carpalia
 Terdiri atas 8 tulang,
tersusun dalam 2 baris:
 Proximal: os scaphoideum, os
lunatum, os triquetrum, os
pisiforme
 Distal: os trapezium, os
trapezoideum, os hamatum,
os capitatum
Ossa metacarpalia
 5 buah os longum
 Bersendi dengan:
 Ossa carpalia
 Os phalanges
Ossa phalanges
 Os longum
 14 buah
Sistem musculi
Musculi membri superior
 Otot bahu
 Otot lengan atas (brachium)
 Otot lengan bawah
(antebrachium)
 Otot-otot tangan (manus)
Otot bahu
 M. Deltoideus:
 abduksi lengan atas
 M. subscapularis:
 rotasi medial lengan atas
 Menstabilkan sendi bahu
Otot bahu
 M. supraspinatus:
 Abduksi lengan atas
 Menstabilkan sendi bahu
 M. infraspinatus:
 Rotasi lateral lengan atas
 Menstabilkan sendi bahu
 M. teres major:
 Rotasi medial
 Adduksi lengan atas
 Menstabilkan sendi bahu
 M. teres minor:
 Rotasi lateral
 Menstabilkan sendi bahu
Otot lengan atas (brachium)
 Otot-otot flexor:
 M. biceps brachii
 M. brachialis
 M. coracobrachialis
 Otot-otot extensor:
 M. triceps brachii
Fungsi otot lengan atas
m. Biceps brachii Supinator lengan bawah
Fleksor sendi siku
Fleksor sendi bahu
m. Coracobrachialis Fleksi lengan atas
Aduktor lemah
m. brachialis Fleksor sendi siku
m. Triceps brachii Ekstensor sendi siku
Otot-otot lengan bawah
 Otot-otot ekstensor:
 M. extensor carpi radialis longus
 M. extensor carpi radialis brevis
 M. extensor carpi ulnaris
 M. extensor digitorum
 M. extensor digiti minimi
 M. extensor pollicis longus
 M. extensor pollicis brevis
 M. extensor indicis
 Otot-otot flexor:
 Otot-otot pronator dan supinator
Otot-otot extensor
Otot-otot lengan bawah
 Otot-otot flexor:
 M. flexor carpi radialis
 M. palmarislongus
 M. flexor carpi ulnaris
 M. flexor digitorum superficialis
 M. flexor pollicis longus
 M. flexor digitorum profundus
 M. brachioradialis
Otot-otot flexor
Otot-otot lengan bawah
 Otot pronator:
 M. pronator teres
 M. pronator quadratus
 Otot supinator:
 M. supinator
Otot-otot manus
 M. palmaris brevis
 M. lumbricales (4)
 M. interossei (8)
 Otot-otot thenar:
 M. abductor pollicis brevis
 M. flexor pollicis brevis
 M. opponens pollicis
 M. adductor pollicis
 Otot-otot hipothenar:
 M. abductor digiti minimi
 M. flexor digiti minimi
 M. opponens digiti minimi
Otot-otot manus
SISTEM SCELETAL
OSSA MEMBRI INFERIOR
OSSA MEMBRI
INFERIOR
• Cingulum membri inferior
(Cingulum pelvicum)
– Os coxae (pelvicum)
• Pars libera membri inferioris
– Femur
– Patella
– Tibia
– Fibula
– Ossa tarsalia
– Ossa digitorum/phalanges
Coxae
• Dibentuk oleh:
– Os illium (Illium,Os
iliacum):
• Spina iliaca anterior superior
– Os ischii (Ischium):
• Tuber ischiadicum
– Os pubis (pubis):
• Symphisis pubis
• Acetabulum
• Foramen obturatum
(obturatorium)
Pelvis
• Cavitas pelvis
• Dibentuk oleh:
– Os coxae
– Sacrum
– coccygeus
• Terdiri atas:
– Pelvis palsu (spuria) =
pelvis major  berisi usus
– Pelvis sejati (vera) = pelvis
minor  organ urogenital
interna
• Arcus subpubicus
Femur (os femoris)
• Tulang panjang
terbesar
• Bagian pangkal 
bersendi dengan
acetabulum
• Bagian-bagian:
– Caput femoris
– Collum femoris
– Corpus femoris
– Condylus medialis et
lateralis
Tibia
• Corpus tibiae (tibiale)
• Malleolus medialis
Fibula
• Caput fibulae
(fibulare)
• Corpus fibulae
• Malleolus lateralis
OSSA PEDIS
• Ossa Tarsi (Tarsalia)
– Talus
– Calcaneus
– Os naviculare
– Os cuneforme mediale
– Os cuneiforme mediale
– Os cuneiforme laterale
– Os cuboideum
• Ossa metatarsi
(Metatarsalia) (I-V)
• Ossa digitorium
(Phalanges)
• Ossa sesamoidea
Musculi Membri Inferioris
Musculi membri inferioris
• Otot-otot panggul
• Otot-otot tungkai atas (R. femoris)
• Otot-otot tungkai bawah (R. cruris)
• Otot-otot kaki (R. pedis)
Otot-otot panggul
• Dalam:
– M. psoas major
– M. psoas minor
– M. iliacus
Ketiga otot ini disebut m. iliopsoas, fungsi:
– mengangkat dan memutar tungkai ke luar
– Fleksi paha terhadap badan
• Luar:
– M. gluteus maximus
– M. gluteus medius dan minimus
Fungsi:
– Extensi articulatio coxae
– abduksi dan endorotasi femur
Otot-otot panggul
Otot-otot tungkai atas (femoris)
• Otot adductor:
– Musculus adductor magnus
– M. adductor brevis
– M. adductor longus
Ketiga otot menjadi 1  m. adductor
femoralis, fungsi: adduksi paha pada
articulatio coxae dan membantu rotasi
lateral
• Musculus extensor
• Musculus flexor
Musculus pada R. femoris
• M. extensor: m. quadriceps
femoris
– M. rectus femoris
– M. vastus lateralis
– M. vastus medius
– M. vastus intermedius
Fungsi: ekstensi tungkai bawah
pada sendi lutut, fleksi paha
pada articulatio coxae
Otot-otot R. femoris
• M. flexor:
– M. biceps femoris:
• flexi dan rotasi lateral pada sendi lutut
– M. semi membranosus:
• Fleksi dan rotasi medial sendi lutut
– M. semitendinosus:
• Fleksi dan rotasi medial sendi lutut
– M. sartorius:
• Flexi, abduksi, rotasi lateral paha
pada articulatio coxae
Otot-otot tungkai bawah (R. cruris)
• Anterior:  ekstensi (dorsofleksi)
kaki
– M. tibialis anterior
– M. extensor digitorum longus
– M. peroneus tertius
– M. extensor hallucis longus
– M. extensor digitorum brevis
• Lateral
• Posterior:
– Kelompok superficial
– Kelompok profundal
Otot R. cruris
• Lateral:
– M. peroneus longus
– M. peroneus brevis
Fungsi: plantar flexi pada sendi
pergelangan kaki, eversio kaki
Otot R. cruris (posterior)
• Superficial:
– M. gastroenemius
– M. plantaris
– M. soleus
Fungsi: plantar flexio kaki pada
sendi pergelangan kaki, fleksio
sendi lutut
Otot R. cruris (posterior)
• Profundal:
– M. popliteus: fleksi tungkai
bawah pada sendi lutut
– M. flexor digitorum longus: fleksi
phalanx distal, plantar fleksi
– M. flexor hallucis longus: fleksi
phalanx distal, plantar fleksi
– M. tibialis posterior: plantar flexi,
inversi
Anatomi Terapan 
Anatomi Klinis
• Anatomi klinis membrum superior dan
inferior akan membahas berbagai
keadaan yang dapat berupa gejala, tanda
maupun diagnosis dari berbagai gangguan
dan penyakit pada membrum berdasarkan
pendekatan anatomi.
• Beberapa contoh dan pembahasan kasus
dengan pendekatan anatomi klinis,
diharapkan dapat memicu penalaran
mahasiswa (clinical reasoning) dalam
praktik kedokteran mengingat kajian
kasus merupakan bagian integral anatomi
klinis.
Bentuk Aksi Otot Fisiologis
• Kontraksi isotonik, adalah
kontraksi otot dimana
tekanan/tonus relatif tetap
dan terjadi pemendekan
otot, maksimal setengah
kali ukuran semula
(Gambar A).
• Kontraksi isometrik, adalah
kontraksi otot di mana
ukuran panjang tetap,
tetapi tonus naik (Gambar
B & C)
• Kontraksi tetanik, adalah kontraksi otot yang
terus menerus.
• Kontraksi ritmik, adalah kontraksi otot berirama
• Kontraktur otot, adalah pemendekan otot
permanen (menetap) akibat kerusakan
neurogenik atau struktural.
• Insufisiensi otot aktif, adalah kontraksi otot yang
melewati panjang minimal otot.
• Insufisiensi otot pasif, adalah peregangan otot
melebihi batas maksimal keregangan batas
maksimal keregangan otot.
Otot berkontraksi untuk mencegah
gerakan sendi yang tak diinginkan
(bersifat komplementer dgn otot
agonist), sehingga otot agonis dapat
menggerakkan bagian distalnya sesuai
kehendak : otot synergist
• Otot berkontraksi untuk menstabilkan
bagian proximal extremitas, sewaktu
bagian distalnya digerakkan : otot
fixator
Kerja otot
• kontraksi memendek (gaya otot, panas)
– kontraksi cepat – unit motoris (tipe cepat : tipe II,
cepat lelah, anaerobik),
– kontraksi lambat (tipe lambat: tipe I, tahan lelah,
aerobik)
• Otot dikontraksikan atas perintah langsung
oleh kehendak: otot agonist/prime mover
• Otot berrelaksasi karena ada kontraksi otot
agonist: otot antagonist (relaksasi =
memanjang)
Fungsi Otot
 Otot penggerak utama: otot yang menghasilkan
gerakan (pada arah yang diinginkan)
 Otot antagonis: otot yang menghaluskan dan
mengendalikan kecepatan/kekuatan gerak
 Otot fiksasi: otot yang menstabilan sendi,
memelihara sikap dan posisi sendi
 Otot sinergis: bentuk khusus otot fiksasi yang
berfungsi melawan gerak sendi yang tak
diinginkan pada sikap otot penggerak utama
Role of Muscles
Agonist
Antagonist
Stabilizer
Synergist
Neutralizer
Flexion of the wrist:
 Agonists: m. flexor carpi radialis & ulnaris
 Antagonists: m. extensorum (of the wrist)
 Synergists:m. flexor digitorum
 Fixator: m. triceps brachii
Flexion of the wrist
agonists antagonists synergist fixator
The Joints
 Joints are formed by two
or more bones connected
by thick tissues.
 The ends of bones are
covered by cartilage to
prevent bone-to-bone
contact.
 Many joints are enclosed
by a capsule that
produces lubricant.
 Arthritis is a disease that
causes joint inflammation.
Ligaments
 Connects bones to bones
 Both ligaments and tendons are
made of collagen
 Ligaments are a flat sheet of
collagen fibers in differing
orientations with lots of nerves and
blood vessels
 Sprains are a tearing of the ligament
Tendons
 Connects muscles to
bones
 Are made of collagen
fibers running in the
same direction like a
rope surrounded by a
lubricating sheath
 Have few blood vessels
 Strains are tearing
apart of tendon fibers
Tendon Problems
Besides strains, other tendon problems:
– Tendinitis – inflamed tendon
– Tenosynovitis – swelling from excess synovial
fluid; causes pain to sheath; heals slowly
– Stenosing tenosynovitis – constricted sheath
– Trigger finger – tendon locked in swollen sheath
– Elbow problems – unsheathed tendons; golfer’s
elbow (inner arm), tennis elbow (outer arm)
– Deformation – cannot easily recover from >6%
– Rupture – deformation above 8-10%
ARTICULATIO
• Sendi, arthrosis, joints, junction
• Hubungan antar unsur skeletal
(tulang/cartilago)
• Alat gerak pasif
• Arthrologi
KLASIFIKASI
Berdasar ada-tidaknya gerakan
1. Synarthrosis : tidak ada gerakan
2. Amphiarthrosis: sedikit gerakan
3. Diartrosis: gerakan bebas
Types of Joints
Synarthroidial
(immovable)
Example:
Cranial
sutures
Types of Joints
Amphiarthroidial
(slightly movable)
Syndesmosis
Ex.- tib./Fib
Synchondrosis
Ex.- symphysis
pubis
Types of Joints
Diarthrodial
 Arthrodial (gliding)
 Condyloidal (ball & socket)
 Enarthodial (multiax. ball &
socket)
 Ginglymus (hinge)
 Sellar (saddle)
 Trochoidal (pivot)
Types of Joints
 Ball-and-socket – a large round ended
bone fits into the hollow of another; allows
swinging/rotating motion.
Ex.- hips, shoulders
 Hinge – operates like door hinge.
Ex. – knees
 Pivot – allows rotation.
Ex. – elbow (can rotate palm up or down)
 Fixed – don’t move, except to absorb
shock.
Ex. - skull
Berdasar jenis jaringan/struktur
penghubung
1. Articulatio fibrosa : Jaringan kollagen
– Synostosis
– Syndesmosis
– Gomphosis
2. Articulatio cartilaginea : cartilago
3. Articulatio synovialis : ruang
berstruktur /cavitas synovialis
Articulatio synovialis (diarthrosis)
• Gerakan bebas : Diarthrosis
• Dicirikan dengan 4 hal:
Cavitas synovialis
Cartilago articularis
Membrana synovialis
Capsula articularis
• Axis sendi dan gerakan
Axis transversal – flexi & extensi
Axis longitudinal – rotasi
Axis sagittal – abduksi & adduksi
Klasifikasi:
• Berdasar jumlah axis:
Uniaxial/monoaxial
Biaxial
Poliaxial
• Berdasrkan jumlah gerak/derajat
kebebasan
Derajat kebebasan Satu
Derajat kebebasan dua
Derajat kebebasan tiga
• Berdasarkan tulang penyusun
articulatio simplex
Articulatio composite/kompleks
Berdasar bentuk permukaan yang bersendi
Articulatio plana
Articulatio sellaris (saddle joint, pelana)
Ginglymus (hinge joint, engsel)
Articulatio trochoidea (pivot joint, putar,
pasak)
Articulatio condyloidea
Articulatio ellipsoidea
Artic. spheroidea (ball &socket
joint,globoidea)
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Articulatio temporomandibularis
 jenis : art. Synovialis
 pembentuk :
 fossa mandibularia
 caudal: caput mandibula
 mempunyai discus articularis, melekat pada condylus
 capsula articularis longgar
 ligamentum : temporomandibulare, sphenomandibulare,
stylo-mandibulare
 luksasi : kesleo (caput mandibulae bergeser kedepan)
 reposisi : menekan molar kearah bawah, jari yg lain
mengangkat dagu ke dorsosuperior
 inervasi : serabut sensorik n. auriculotemporalis & n.
massetericus
Contoh Kasus Membrum Superius
Lesi plexus brachialis
• A 32-year-old woman delivered a large baby vaginally after
some difficulty with her labor. Her prenatal course was
complicated by diabetes, which occurred during
pregnancy. At delivery, the infant’s head emerged, but the
shoulders were “stuck” behind the maternal symphysis
pubis, requiring the obstetrician to apply some effort and
maneuvers to free up the infant’s shoulders and complete
the delivery. The infant was noted to have a good cry and
pink color but was not moving its right arm.
– What is the most likely diagnosis?
– What is most likely etiology for this condition?
– What is the likely anatomical mechanism for this disorder?
Toy, E.C., Ross, L.M., et al., 2005, Cases FileTM: Gross Anatomy, The McGraw-
Hill Companies, Inc. Page 9-15.
Lesi plexus brachialis... (lanjutan)
• Tujuan belajar kasus:
– Menjelaskan segmen medula spinalis,
menyebutkan cabang terminal dan
defisit sensorik maupun motorik pada
lesi plexus brachialis
Lesi plexus brachialis... (lanjutan)
plexus
brachialis
• Asal terbanyak saraf
ekstremitas
• Dari leher meluas ke axilla
• Penggabungan rami anterior
n. spinalis C5-8 dan
sebagian besar ramus
anterior nervi spinalis T1.
• Memasuki leher bercabang:
Trunkus superior, medius
dan inferior.
• Di dorsal clavicula, trunkus
terpecah mjd divisi anterior
& posterior.
– Fasciculus posterior,
lateralis dam medialis
• Lesi pada bagian kranial plexus brachialis
 pelebaran sudut leher dan bahu
– Lesi utama pada n. axillaris, n.
musculocutanues, n. suprascapular & n. pd otot
subclavia
– Posisi ektremitas superior yg khas  waiter’s
tip position
• Ekstremitas superior di sisi tubuh dalam sika ekstensi
dan endorotasi
• Lesi pada bagian kaudal plexus
– Lesi pada trunkus inferius plexus brachialis
(C8-T1).
– Dapat menarik lepas radix anterior dan
posterior n. spinalis dari medula spinalis
– Gejala lesi sesuai “keparahan/luas” lesi syaraf
– Al: Klumpke’s palsy, claw hand.
Lesi plexus brachialis... (lanjutan)
Contoh Kasus Membrum Superius:
Lesi Nervus Radialis
• A 32-year-old man involved in a motor vehicle
accident. He used three-point restraints and was
driving a sedan. The driver of a pick-up truck ran
a stop sign while going at approximately 45 mph
and “T-boned” the patient’s vehicle on the driver’s
side. Tha patient has multiple injuries including a
displaced fracture of the left humerus. He
complain of an inability to open his left hand and
loss of sensation to a portion of his left hand.
– What is the most likely diagnosis?
– What is the likely mechanism of the injury?
– What portion of the left hand is likely to have sensory
deficit?
Toy, E.C., Ross, L.M., et al., 2005, Cases FileTM: Gross Anatomy, The McGraw-
Hill Companies, Inc. Page 17-22.
Hasil Ro brachium
Lesi Nervus Radialis.....
(lanjutan)
• Tujuan belajar kasus:
– Menjelaskan asal, alur dan
percabangan nervus radialis serta
inervasi otot dan regio kulit.
– Menjelaskan vaskularisasi pada
ektremitas superius
– Menjelaskan asal, alur dan
percabangan lima cabang utama plexus
brachialis serta inervasi otot dan regio
kulit.
Lesi nervus radialis... (lanjutan)
• 4 Syaraf utama melalui lengan atas:
– N. medianus, n. musculocutaneus, n.
ulnaris dan n. radialis
– N. medianus & n. ulnaris tanpa
melepaskan percabangan melintas ke
distal pada sisi medial lengan atas dan
memasuki lengan bawah.
– N. Radialis:
– Inervasi otot kompartemen posterior
(ekstensor) pd lengan atas
Lesi nervus radialis... (lanjutan)
• Sebaran percabangan
syaraf lengan bawah pd
kulit :
–n. medianus (1,2)
–n. ulnaris (3,4)
–n. radialis (5,6)
–n. musculocutanues (7)
–Caban Fasciculus
medialis plexus brachialis
(8)
Lesi nervus radialis... (lanjutan)
Lesi nervus radialis...
(lanjutan)
• Wrist drop:
– Tangan terkulai
– Ketidakmampuan
mengektensikan
pergelangan tangan dan
jari-jari tangan
– Lesi n. radialis
• Claw Hands:
– Tangan cakar
– Kesulitan mengepal, tidak
dapat menggerakkan jari
ke-4 & 5 pd artic
interphalanges distales
Lesi nervus radialis...
(lanjutan)
Lesi nervus radialis...
(lanjutan)
•Arteri brachialis:
–Pemasok utama lengan
atas.
–Cabang a. axillaris
–Fossa cubiti tekanan
sistolik pd pengukuran
tekanan darah
–Anastomosis arterial 
sekitar siku  di distal
a. collateralis ulna
inferior
–Sumbatan / robekkan a.
brachialis  kegawatan
bedah
• Kontraktur iskemik
volkmann
• A 37 year-old male accountant is picked up by his wife at his
office. He gets into the passenger seat of their automobile and
turns to get the set safety belt as his wife begins to exit the
parking lot. Another vehicle entering the lot strikes their vehicle
head on, and he is thrown forward by the sudden deceleration.
His left knee strike the dashboard violently, and he feels a
painful pop in his left hip. After ambulance transport to the
hospital emergency department, he is noted to have great pain
in the left region. Compared with the right leg, he is noted to
have shortened left lower limb that is adducted and medially
rotated. There is a painful mass in the lateral gluteal region.
– What is the most likely diagnosis?
– What are the structure involved in this injury?
– What clinically important structure are at potential risk?
MEMBRUM INFERIUS:
Kasus Dislokasi Panggul
Toy, E.C., Ross, L.M., et al., 2005, Cases FileTM: Gross Anatomy, The McGraw-
Hill Companies, Inc. Page 45-50.
• Tujuan belajar kasus:
– Menjelaskan anatomi articulatio coxae,
yang meliputi paroximal femur, kapsul
dan ligamentum sendi serta
acetabulum.
– Menjelaskan gambaran n. isciadicus
dan kaitanya dengan articulatio coxae.
Dislokasi Pinggul... (lanjutan)
•Articulatio Coxae
– Dibentuk acetabulum & caput
femoris.
– Diperkuat ligamentum:
• Iliofemorale (pars lateralis &
medialis)
• Pubocapsulare
• Ischiocapsulare
• Teres capitis
• Zona orbicularis
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Kapita Selekta
Kasus Anatomi Klinis :
Musculoskeletal
Dirwan Suryo Soularto
Bagian Anatomi
FKIK UMY
• Seorang atlit gulat menahan kekuatan
eksternal pada lutut. Apakah ligamen
berikt ini yang mencegah terjadinya
abduksi tungkai bawah pada lutut?
– Polpliteum oblik
– Kolateral lateral
– Kolateral medial
– Krusiatum anterius
– Krusiatum posterius
• Seorang pasien menahan kekuatan
ekternal pada lutut. Manakah jaringan
ikat berikut yang mencegah perpindahan
tibia pada femur ke arah posterior?
– Lig. Kolateral lateral
– Lig. Kolateral medial
– Lig. Popliteum oblik
– Lig. Krusiatum anterius
– Lig. Krusiatum posterius
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Dislokasi Bahu
 Seorang atlit layang gantung berusia 28 tahun,
saat mendarat dalam posisi tidak tepat sehingga
lengat atas kiri terhentak dengan kuat. Ia
mengeluh nyeri bahu yang luar biasa dan lengan
kiri bergantung ke bawah dengan sedikit
eksorotasi. Anggota gerak kiri tidak dapat
digerakkan karena nyeri. Foto radiografi tidak
menunjukkan adanya fraktur, tetapi kaput
humerus tumpang tindih pada kolum skapula.
 Diagnosa apa yang paling mungkin?
 Saraf apa yang mengalami cedera?
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
 Hubungan Klinis
 Diskusi
 Contoh Soal terkait
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Soal
 Pada kasus di atas, persendian apakah
yang menghubungkan antara anggota
tubuh atas dengan batang tubuh?
 Glenohumeral
 Akromiklavikularis
 Humeroklavikularis
 Korakoklavikular
 Sternoklavikularis
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
 Pada kasus di atas, apakah
penyusun stabilitas utama sendi
terkait?
 Ikatan glenohumerale
 Lig. Akromioklavikular
 Otot-otot manset rotator
 Ikatan kokaroklavikular
 Lig. korakohumeral
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
 Seorang pelembar bisbol mengeluh tidak enak
pada daerah bahu. Dokter memperkirakan adanya
robekan otot manset rotator. Apakah tendo yg
paling mungkin terganggu pada kasus ini?
 M. Supraspinatus
 M. Infraspinatus
 M. Subskapularis
 M. Teres mayor
 M. Teres minor
 Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 107-113.
Cedera N. Radialis
• Seorang pengendara mobil dgn sabuk
pengaman mengalami KLL. Pengemudi
mengalami fraktur humerus kiri yang
bergeser. Ia mengeluh tidak mampu
membuka tangan kiri dan kehilangan
sensasi sebagian tangan kirinya.
– Diagnosa apa yg paling mungkin?
– Apakah kemungkinan mekanisme terjadinya
cedera
– Bagian tangan kiri apa yang mungkin
menderita gangguan sensoriknya?
• Hubungan Klinis
• Diskusi
• Contoh Soal
• Seorang laki-laki 19 tahun, menggunakan kruk
selama 3 bulan secara tidak tepat hingga
menekan faskikulus posterior pleksus
brakhialis. Manakah sarah tepi berikut yg paling
mungkin terganggu?
– N. Aksilaris
– N. Muskulokutaneus
– N. Medianus
– N. Radialis
– N. Ulnaris
• Seorang laki-laki dinyatakan fraktur
pertengahan korpus humerus setelah terjatuh.
Apakah pemeriksaan otot yg diperlukan untuk
memeriksa keutuhan N. Radialis?
– Fleksi lengan bawah dan siku
– Fleksi tangan ada pergelangan tangan
– Ekstensi tangan pada pergelangan tangan
– Abduksi jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking
– Adduksi jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking
– Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik,
ed-2, jilid-1, halaman 115 - 136
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
Soal
 Seorang laki-laki jatuh dgn telapak tangan
menumpu. Ia mengeluh nyeri yg sangat,
terutama saat melakukan ekstensi ibu jari
dan palpasi dalam di daeraha tabatire
anatomique.
 Apakah diagnosa yg paling mungkin
 Apakah kerusakan anatomik yg paling
mungkin?
 Referensi : Ernest, 2012, Quick Review
Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 137 - 166
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
 Pada kasus di atas, tulang apakah yg
paling mungkin fraktur?
 Skafoideum
 Lunatum
 Trikuetrum
 Pisiform
 Kapitatum
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
 Apakah tulang karal yg paling
mungkin disklokasi?
 Skafoideum
 Lunatum
 Trikuetrum
 Hamatum
 Kapitatum
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
 Pasien diduga mengalami robekkan hebat
di lig. Kolateral medial pergelangan
tangan. Peningkatan gerak pergelangan
tangan berikut manakah yg sesuai dengan
dugaan robekkan tsb?
 Fleksi
 Ekstensi
 Abduksi
 Adduksi
 Pronasi
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bagian Anatomi
 Saat jatuh menapak pada pergelangan
tangan, manakah struktur berikut yg
meneruskan gaya dari tulang radius
menuju tulang ulna?
 Fibrokartilago berbentuk persegitiga
 Membran interosesa
 Tulang skfoideum
 Lig. Kolateral ulnar
 Lig. Kolateral ulna
 Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2,
jilid-1, halaman 137 - 154
• Seorang wanita, 67 tahun mengalami
fraktur pada kollum sirurgikum humeri
karena terjatuh dengan tumpuan siku
dan lengan berada dalam sikap abduksi.
Apakah otot yang berisiko mengalami
atrofi?
– M. korakobrakialis
– M. infraspinatus
– M. trisep brakii
– M.bisep brakii
– M. deltoideus
• Seorang wanita, usia 40 tahun mengeluh amat
lemah untuk melakukan fleksi pada artikulasio
kubiti dan supinasi lengan bawah. Pasien juga
mengeluh kehilangan sensibilitas pada
permukaan lateral lengan bawah. Apakah otot
yang paling mungkin mengalami gangguan pada
kasus tersebut?
– M. pronator kuadratus dan m. supinator
– M. korakobrakialis dan m. bisep brakii
– M. ankoneus dan m. pronator teres
– M. brakialis dan m. brakioradialis
– M. trisep brakii dan m. supinator
• Seorang perempuan, usia 17 tahun melakukan
usaha bunuh diri dengan mengiris pergelangan
tangannya. Dokter memperkirakan, sayatan
tersebut mengenai n.medianus. Manakah otot-
otot berikut ini yang kemungkinan asih dapat
berfungsi dengan baik?
– M. oponen polisis
– M. fleksor polisis brevis
– M. abduktor polisis brevis
– Otot lumbrikalis jari telunjuk dan jari tengah
– Otot lumbrikasli jari manis dan jari kelingking
• Seorang laki-laki, usia 10 tahun didiagnosis
mendenderita cedera bagian atas pleksus
brakialis sebelah kanan setelah terjatuh dari
pohon. Pasien mengeluh lengan atas kanannya
tidak bisa abduksi. Apakah otot yang paling
terkait dengan kondisi pasien tersebut?
– M. deltoideus dan m. bisep brakii
– M. deltoideus dan m. infraspinatus
– M. deltoideus dan m. supraspinatus
– M. supraspinatus dan m. infraspinatus
– M. korakobrakialis dan m. spuraspinatus
• Seorang pemain sepakbola saat berlari
menggiring bola terjatuh dengan tungkai kanan
terpuntir. Pemain kesakitan dan tidak dapat
berdiri sehingga ditandu pada posisi duduk
dengan lutut fleksi. Lutut kanan tampak
bengkak dan tampak tungkai bawah mengalami
pergeseran beberapa sentimeter ke arah depan.
Apakah ligamen berikut ini yang kemungkinan
mengalami lesi pada kasus tersebut?
– Kolateral tibialis
– Kolateral fibularis
– Krusiatum anterius
– Krusiatum posterius
– Popliteum arkuatum
• Seorang atlit gulat menahan kekuatan
eksternal pada lutut. Apakah ligamen
berikt ini yang mencegah terjadinya
abduksi tungkai bawah pada lutut?
– Polpliteum oblik
– Kolateral lateral
– Kolateral medial
– Krusiatum anterius
– Krusiatum posterius
• Seorang pasien menahan kekuatan
ekternal pada lutut. Manakah jaringan
ikat berikut yang mencegah perpindahan
tibia pada femur ke arah posterior?
– Lig. Kolateral lateral
– Lig. Kolateral medial
– Lig. Popliteum oblik
– Lig. Krusiatum anterius
– Lig. Krusiatum posterius
Pustaka
• Ernest., W.A., 2012, Quick Review Anatomi Klinik, Jilid 1&2,
Binarupa Aksara, Publisher.
• Moore, K.L., Agur, A.M.R., 2002, Anatomi Klinis Dasar,
Penerbit EGC, Jakarta. Halaman 217-341.
• Van De Graaff, 2001, Human Anatomy, 6th-ed. (e-book),
Chapter 7-10 . The McGraw-Hill.
• White, JS., 2006, Gross Anatoy, USMLE Road Map, Lange
Medical Books/McGraw-Hill, New York.
Doa Penutup

More Related Content

Similar to ANATOMY

Similar to ANATOMY (20)

Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Sistem Lokomotor Lumbar
Sistem Lokomotor LumbarSistem Lokomotor Lumbar
Sistem Lokomotor Lumbar
 
Pengantar anatomi
Pengantar anatomiPengantar anatomi
Pengantar anatomi
 
2.1.2 tlg panggul baru copy
2.1.2 tlg panggul baru   copy2.1.2 tlg panggul baru   copy
2.1.2 tlg panggul baru copy
 
Sistem muskularis
Sistem muskularisSistem muskularis
Sistem muskularis
 
Sistem Otot Kerangka
Sistem Otot KerangkaSistem Otot Kerangka
Sistem Otot Kerangka
 
Biologi modul 1 kb 4
Biologi modul 1 kb 4Biologi modul 1 kb 4
Biologi modul 1 kb 4
 
Sistem skeletal
Sistem skeletalSistem skeletal
Sistem skeletal
 
Pengantar anatomi
Pengantar anatomiPengantar anatomi
Pengantar anatomi
 
2. Terminologi Medis sistem otot.ppt
2. Terminologi Medis sistem otot.ppt2. Terminologi Medis sistem otot.ppt
2. Terminologi Medis sistem otot.ppt
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Anfis dasar by tria
Anfis dasar by triaAnfis dasar by tria
Anfis dasar by tria
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
TERMINOLOGI_ANATOMI_TERMINOLOGI_ANATOMI.pdf
TERMINOLOGI_ANATOMI_TERMINOLOGI_ANATOMI.pdfTERMINOLOGI_ANATOMI_TERMINOLOGI_ANATOMI.pdf
TERMINOLOGI_ANATOMI_TERMINOLOGI_ANATOMI.pdf
 
Sistem Gerak.ppt
Sistem Gerak.pptSistem Gerak.ppt
Sistem Gerak.ppt
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Anatomi & Fisiologi Manusia - Proses Berlari
Anatomi & Fisiologi Manusia - Proses BerlariAnatomi & Fisiologi Manusia - Proses Berlari
Anatomi & Fisiologi Manusia - Proses Berlari
 
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

ANATOMY

  • 1. “Asyhadu anla illaha ilallah, wa asyhadu anna muhammadarusulullah Roditubillahirobba wa bil islmamidiina, wa bil muhammadinya wa rasulla, robbi zidni ‘ilma warzuqnifahma... Amien”
  • 2. “Pengantar” Membrum Sup et Inf. & Articulatio Blok-2. Sitologi & Sistem Gerak Dirwan Suryo Soularto Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UMY
  • 3. Sadarkah Kita?? ‫تقويم‬ ‫أحسن‬ ‫في‬ ‫اإلنسان‬ ‫خلقنا‬ ‫لقد‬ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tien, 94; 4)
  • 4. Apa & Bagaimanakah Kesempurnaan Tubuh Kita??
  • 5. Triger Fenomena Musculoskeletal – Bagaimana manusia bisa berbaring, duduk, tegak berdiri & berlari? – Mengapa orang lumpuh tidak bisa bergerak? – Seorang laki-laki pemain sepakbola, 25 tahun, pada saat bertanding tiba-tiba mengalami kram tungkai kanan – Seorang wanita, 60 tahun, setiap kali sholat mengalami kesulitan untuk sujud dan rukuk oleh karena sendi lutut bengkak dan nyeri.
  • 6. Pendekatan Pembelajaran Anatomi • Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pendekatan, yakni : – Anatomi sistematis – Anatomi regional – Anatomi Klinis  Terapan • Kompetensi – SKDI  Daftar Masalah, Penyakit, & Ketrampilan
  • 7. Anatomi Dasar  Anatomi Terapan / Klinis • Anatomi klinis membrum superior dan inferior akan membahas berbagai keadaan yang dapat berupa gejala, tanda maupun diagnosis dari berbagai gangguan dan penyakit pada membrum berdasarkan pendekatan anatomi. • Beberapa contoh dan pembahasan kasus dengan pendekatan anatomi klinis, diharapkan dapat memicu penalaran mahasiswa (clinical reasoning) dalam praktik kedokteran mengingat kajian kasus merupakan bagian integral anatomi klinis.
  • 8. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Kompetensi Blok  SKDI 2012  Lampiran  1. Pokok Bahasan  2. Daftar Masalah  3. Daftar Penyakit  Tingkat Kemampuan 1,2,3,4.  4. Ketrampilan Klinis  Tingkat kemampuan 1,2,3,4
  • 9. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Daftar Pokok Bahasan
  • 10. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Daftar Penyakit 1. Sistem Syaraf
  • 11. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi
  • 12. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi
  • 13. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Ketrampilan Klinis
  • 14. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Ketrampilan Klinis
  • 15. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Ketrampilan Klinis
  • 16. Pendahuluan • Anatomi adalah ilmu yang mempelejari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar ilmu kedokteran. • Anatomi membrum mencakup: – Tulang – Otot – Sendi – Pembuluh darah – Syaraf
  • 17. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Anatomi Regional  Sebagagai Dasar Anatomi Klinis MEMBRUM SUPERIOR & INFERIOR
  • 18. OSSA MEMBRI SUPERIOR  Cingulum membri superior:  Scapula  Clavicula  Pars libera membri inferior:  Humerus  Radius  Ulna  Ossa carpalia  Ossa metacarpalia  Os phalanges
  • 19. Clavicula  Panjang, sedikit bengkok  menyerupai huruf S  Bersendi dengan:  Sternum dan cartilago costa I  extremitas sternalis  Acromion (scapula)  extremitas acromialis
  • 20. Scapula  Bag punggung luar; costa I-VIII  Pipih, segitiga  Bangunan:  Spina scapulae  Fossa suprascapula  Fossa infrascapula  Acromion  Cavitas glenoidalis  Processus coracoideus
  • 22. Humerus  Tulang panjang  Bangunan-bangunan:  Caput  Collum antomicum  Collum chirurgicum  Sulcus spiralis  Epicondylus medialis dan lateralis  Capitulum humeri  Trochlea humeri  Fossa olecrani
  • 23. Radius  Sebelah lateral, sejajar ibu jari  Bag yang berhubungan dengan humerus  dataran sendinya bundar  lengan bawah dapat berputar/pronasi
  • 24. Ulna  Sejajar kelingking  Arah ke siku  tonjolan: processus olecranii, fungsi:  Perlekatan otot  Mencegah siku tidak membengkok ke belakang
  • 25. Ossa carpalia  Terdiri atas 8 tulang, tersusun dalam 2 baris:  Proximal: os scaphoideum, os lunatum, os triquetrum, os pisiforme  Distal: os trapezium, os trapezoideum, os hamatum, os capitatum
  • 26. Ossa metacarpalia  5 buah os longum  Bersendi dengan:  Ossa carpalia  Os phalanges
  • 27. Ossa phalanges  Os longum  14 buah
  • 28.
  • 30. Musculi membri superior  Otot bahu  Otot lengan atas (brachium)  Otot lengan bawah (antebrachium)  Otot-otot tangan (manus)
  • 31. Otot bahu  M. Deltoideus:  abduksi lengan atas  M. subscapularis:  rotasi medial lengan atas  Menstabilkan sendi bahu
  • 32. Otot bahu  M. supraspinatus:  Abduksi lengan atas  Menstabilkan sendi bahu  M. infraspinatus:  Rotasi lateral lengan atas  Menstabilkan sendi bahu  M. teres major:  Rotasi medial  Adduksi lengan atas  Menstabilkan sendi bahu  M. teres minor:  Rotasi lateral  Menstabilkan sendi bahu
  • 33. Otot lengan atas (brachium)  Otot-otot flexor:  M. biceps brachii  M. brachialis  M. coracobrachialis  Otot-otot extensor:  M. triceps brachii
  • 34. Fungsi otot lengan atas m. Biceps brachii Supinator lengan bawah Fleksor sendi siku Fleksor sendi bahu m. Coracobrachialis Fleksi lengan atas Aduktor lemah m. brachialis Fleksor sendi siku m. Triceps brachii Ekstensor sendi siku
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Otot-otot lengan bawah  Otot-otot ekstensor:  M. extensor carpi radialis longus  M. extensor carpi radialis brevis  M. extensor carpi ulnaris  M. extensor digitorum  M. extensor digiti minimi  M. extensor pollicis longus  M. extensor pollicis brevis  M. extensor indicis  Otot-otot flexor:  Otot-otot pronator dan supinator
  • 40. Otot-otot lengan bawah  Otot-otot flexor:  M. flexor carpi radialis  M. palmarislongus  M. flexor carpi ulnaris  M. flexor digitorum superficialis  M. flexor pollicis longus  M. flexor digitorum profundus  M. brachioradialis
  • 42. Otot-otot lengan bawah  Otot pronator:  M. pronator teres  M. pronator quadratus  Otot supinator:  M. supinator
  • 43.
  • 44. Otot-otot manus  M. palmaris brevis  M. lumbricales (4)  M. interossei (8)  Otot-otot thenar:  M. abductor pollicis brevis  M. flexor pollicis brevis  M. opponens pollicis  M. adductor pollicis  Otot-otot hipothenar:  M. abductor digiti minimi  M. flexor digiti minimi  M. opponens digiti minimi
  • 46.
  • 48. OSSA MEMBRI INFERIOR • Cingulum membri inferior (Cingulum pelvicum) – Os coxae (pelvicum) • Pars libera membri inferioris – Femur – Patella – Tibia – Fibula – Ossa tarsalia – Ossa digitorum/phalanges
  • 49. Coxae • Dibentuk oleh: – Os illium (Illium,Os iliacum): • Spina iliaca anterior superior – Os ischii (Ischium): • Tuber ischiadicum – Os pubis (pubis): • Symphisis pubis • Acetabulum • Foramen obturatum (obturatorium)
  • 50. Pelvis • Cavitas pelvis • Dibentuk oleh: – Os coxae – Sacrum – coccygeus • Terdiri atas: – Pelvis palsu (spuria) = pelvis major  berisi usus – Pelvis sejati (vera) = pelvis minor  organ urogenital interna • Arcus subpubicus
  • 51.
  • 52. Femur (os femoris) • Tulang panjang terbesar • Bagian pangkal  bersendi dengan acetabulum • Bagian-bagian: – Caput femoris – Collum femoris – Corpus femoris – Condylus medialis et lateralis
  • 53. Tibia • Corpus tibiae (tibiale) • Malleolus medialis
  • 54. Fibula • Caput fibulae (fibulare) • Corpus fibulae • Malleolus lateralis
  • 55. OSSA PEDIS • Ossa Tarsi (Tarsalia) – Talus – Calcaneus – Os naviculare – Os cuneforme mediale – Os cuneiforme mediale – Os cuneiforme laterale – Os cuboideum • Ossa metatarsi (Metatarsalia) (I-V) • Ossa digitorium (Phalanges) • Ossa sesamoidea
  • 56.
  • 58. Musculi membri inferioris • Otot-otot panggul • Otot-otot tungkai atas (R. femoris) • Otot-otot tungkai bawah (R. cruris) • Otot-otot kaki (R. pedis)
  • 59. Otot-otot panggul • Dalam: – M. psoas major – M. psoas minor – M. iliacus Ketiga otot ini disebut m. iliopsoas, fungsi: – mengangkat dan memutar tungkai ke luar – Fleksi paha terhadap badan • Luar: – M. gluteus maximus – M. gluteus medius dan minimus Fungsi: – Extensi articulatio coxae – abduksi dan endorotasi femur
  • 61.
  • 62. Otot-otot tungkai atas (femoris) • Otot adductor: – Musculus adductor magnus – M. adductor brevis – M. adductor longus Ketiga otot menjadi 1  m. adductor femoralis, fungsi: adduksi paha pada articulatio coxae dan membantu rotasi lateral • Musculus extensor • Musculus flexor
  • 63.
  • 64. Musculus pada R. femoris • M. extensor: m. quadriceps femoris – M. rectus femoris – M. vastus lateralis – M. vastus medius – M. vastus intermedius Fungsi: ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut, fleksi paha pada articulatio coxae
  • 65. Otot-otot R. femoris • M. flexor: – M. biceps femoris: • flexi dan rotasi lateral pada sendi lutut – M. semi membranosus: • Fleksi dan rotasi medial sendi lutut – M. semitendinosus: • Fleksi dan rotasi medial sendi lutut – M. sartorius: • Flexi, abduksi, rotasi lateral paha pada articulatio coxae
  • 66.
  • 67.
  • 68. Otot-otot tungkai bawah (R. cruris) • Anterior:  ekstensi (dorsofleksi) kaki – M. tibialis anterior – M. extensor digitorum longus – M. peroneus tertius – M. extensor hallucis longus – M. extensor digitorum brevis • Lateral • Posterior: – Kelompok superficial – Kelompok profundal
  • 69. Otot R. cruris • Lateral: – M. peroneus longus – M. peroneus brevis Fungsi: plantar flexi pada sendi pergelangan kaki, eversio kaki
  • 70. Otot R. cruris (posterior) • Superficial: – M. gastroenemius – M. plantaris – M. soleus Fungsi: plantar flexio kaki pada sendi pergelangan kaki, fleksio sendi lutut
  • 71. Otot R. cruris (posterior) • Profundal: – M. popliteus: fleksi tungkai bawah pada sendi lutut – M. flexor digitorum longus: fleksi phalanx distal, plantar fleksi – M. flexor hallucis longus: fleksi phalanx distal, plantar fleksi – M. tibialis posterior: plantar flexi, inversi
  • 72.
  • 73. Anatomi Terapan  Anatomi Klinis • Anatomi klinis membrum superior dan inferior akan membahas berbagai keadaan yang dapat berupa gejala, tanda maupun diagnosis dari berbagai gangguan dan penyakit pada membrum berdasarkan pendekatan anatomi. • Beberapa contoh dan pembahasan kasus dengan pendekatan anatomi klinis, diharapkan dapat memicu penalaran mahasiswa (clinical reasoning) dalam praktik kedokteran mengingat kajian kasus merupakan bagian integral anatomi klinis.
  • 74. Bentuk Aksi Otot Fisiologis • Kontraksi isotonik, adalah kontraksi otot dimana tekanan/tonus relatif tetap dan terjadi pemendekan otot, maksimal setengah kali ukuran semula (Gambar A). • Kontraksi isometrik, adalah kontraksi otot di mana ukuran panjang tetap, tetapi tonus naik (Gambar B & C)
  • 75. • Kontraksi tetanik, adalah kontraksi otot yang terus menerus. • Kontraksi ritmik, adalah kontraksi otot berirama • Kontraktur otot, adalah pemendekan otot permanen (menetap) akibat kerusakan neurogenik atau struktural. • Insufisiensi otot aktif, adalah kontraksi otot yang melewati panjang minimal otot. • Insufisiensi otot pasif, adalah peregangan otot melebihi batas maksimal keregangan batas maksimal keregangan otot.
  • 76. Otot berkontraksi untuk mencegah gerakan sendi yang tak diinginkan (bersifat komplementer dgn otot agonist), sehingga otot agonis dapat menggerakkan bagian distalnya sesuai kehendak : otot synergist • Otot berkontraksi untuk menstabilkan bagian proximal extremitas, sewaktu bagian distalnya digerakkan : otot fixator
  • 77. Kerja otot • kontraksi memendek (gaya otot, panas) – kontraksi cepat – unit motoris (tipe cepat : tipe II, cepat lelah, anaerobik), – kontraksi lambat (tipe lambat: tipe I, tahan lelah, aerobik) • Otot dikontraksikan atas perintah langsung oleh kehendak: otot agonist/prime mover • Otot berrelaksasi karena ada kontraksi otot agonist: otot antagonist (relaksasi = memanjang)
  • 78. Fungsi Otot  Otot penggerak utama: otot yang menghasilkan gerakan (pada arah yang diinginkan)  Otot antagonis: otot yang menghaluskan dan mengendalikan kecepatan/kekuatan gerak  Otot fiksasi: otot yang menstabilan sendi, memelihara sikap dan posisi sendi  Otot sinergis: bentuk khusus otot fiksasi yang berfungsi melawan gerak sendi yang tak diinginkan pada sikap otot penggerak utama
  • 80. Flexion of the wrist:  Agonists: m. flexor carpi radialis & ulnaris  Antagonists: m. extensorum (of the wrist)  Synergists:m. flexor digitorum  Fixator: m. triceps brachii
  • 81. Flexion of the wrist agonists antagonists synergist fixator
  • 82. The Joints  Joints are formed by two or more bones connected by thick tissues.  The ends of bones are covered by cartilage to prevent bone-to-bone contact.  Many joints are enclosed by a capsule that produces lubricant.  Arthritis is a disease that causes joint inflammation.
  • 83. Ligaments  Connects bones to bones  Both ligaments and tendons are made of collagen  Ligaments are a flat sheet of collagen fibers in differing orientations with lots of nerves and blood vessels  Sprains are a tearing of the ligament
  • 84. Tendons  Connects muscles to bones  Are made of collagen fibers running in the same direction like a rope surrounded by a lubricating sheath  Have few blood vessels  Strains are tearing apart of tendon fibers
  • 85. Tendon Problems Besides strains, other tendon problems: – Tendinitis – inflamed tendon – Tenosynovitis – swelling from excess synovial fluid; causes pain to sheath; heals slowly – Stenosing tenosynovitis – constricted sheath – Trigger finger – tendon locked in swollen sheath – Elbow problems – unsheathed tendons; golfer’s elbow (inner arm), tennis elbow (outer arm) – Deformation – cannot easily recover from >6% – Rupture – deformation above 8-10%
  • 86. ARTICULATIO • Sendi, arthrosis, joints, junction • Hubungan antar unsur skeletal (tulang/cartilago) • Alat gerak pasif • Arthrologi KLASIFIKASI Berdasar ada-tidaknya gerakan 1. Synarthrosis : tidak ada gerakan 2. Amphiarthrosis: sedikit gerakan 3. Diartrosis: gerakan bebas
  • 88. Types of Joints Amphiarthroidial (slightly movable) Syndesmosis Ex.- tib./Fib Synchondrosis Ex.- symphysis pubis
  • 89. Types of Joints Diarthrodial  Arthrodial (gliding)  Condyloidal (ball & socket)  Enarthodial (multiax. ball & socket)  Ginglymus (hinge)  Sellar (saddle)  Trochoidal (pivot)
  • 90. Types of Joints  Ball-and-socket – a large round ended bone fits into the hollow of another; allows swinging/rotating motion. Ex.- hips, shoulders  Hinge – operates like door hinge. Ex. – knees  Pivot – allows rotation. Ex. – elbow (can rotate palm up or down)  Fixed – don’t move, except to absorb shock. Ex. - skull
  • 91. Berdasar jenis jaringan/struktur penghubung 1. Articulatio fibrosa : Jaringan kollagen – Synostosis – Syndesmosis – Gomphosis 2. Articulatio cartilaginea : cartilago 3. Articulatio synovialis : ruang berstruktur /cavitas synovialis
  • 92. Articulatio synovialis (diarthrosis) • Gerakan bebas : Diarthrosis • Dicirikan dengan 4 hal: Cavitas synovialis Cartilago articularis Membrana synovialis Capsula articularis • Axis sendi dan gerakan Axis transversal – flexi & extensi Axis longitudinal – rotasi Axis sagittal – abduksi & adduksi
  • 93.
  • 94.
  • 95. Klasifikasi: • Berdasar jumlah axis: Uniaxial/monoaxial Biaxial Poliaxial • Berdasrkan jumlah gerak/derajat kebebasan Derajat kebebasan Satu Derajat kebebasan dua Derajat kebebasan tiga
  • 96.
  • 97. • Berdasarkan tulang penyusun articulatio simplex Articulatio composite/kompleks Berdasar bentuk permukaan yang bersendi Articulatio plana Articulatio sellaris (saddle joint, pelana) Ginglymus (hinge joint, engsel) Articulatio trochoidea (pivot joint, putar, pasak) Articulatio condyloidea Articulatio ellipsoidea Artic. spheroidea (ball &socket joint,globoidea)
  • 98. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Articulatio temporomandibularis  jenis : art. Synovialis  pembentuk :  fossa mandibularia  caudal: caput mandibula  mempunyai discus articularis, melekat pada condylus  capsula articularis longgar  ligamentum : temporomandibulare, sphenomandibulare, stylo-mandibulare  luksasi : kesleo (caput mandibulae bergeser kedepan)  reposisi : menekan molar kearah bawah, jari yg lain mengangkat dagu ke dorsosuperior  inervasi : serabut sensorik n. auriculotemporalis & n. massetericus
  • 99. Contoh Kasus Membrum Superius Lesi plexus brachialis • A 32-year-old woman delivered a large baby vaginally after some difficulty with her labor. Her prenatal course was complicated by diabetes, which occurred during pregnancy. At delivery, the infant’s head emerged, but the shoulders were “stuck” behind the maternal symphysis pubis, requiring the obstetrician to apply some effort and maneuvers to free up the infant’s shoulders and complete the delivery. The infant was noted to have a good cry and pink color but was not moving its right arm. – What is the most likely diagnosis? – What is most likely etiology for this condition? – What is the likely anatomical mechanism for this disorder? Toy, E.C., Ross, L.M., et al., 2005, Cases FileTM: Gross Anatomy, The McGraw- Hill Companies, Inc. Page 9-15.
  • 101. • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan segmen medula spinalis, menyebutkan cabang terminal dan defisit sensorik maupun motorik pada lesi plexus brachialis Lesi plexus brachialis... (lanjutan)
  • 102. plexus brachialis • Asal terbanyak saraf ekstremitas • Dari leher meluas ke axilla • Penggabungan rami anterior n. spinalis C5-8 dan sebagian besar ramus anterior nervi spinalis T1. • Memasuki leher bercabang: Trunkus superior, medius dan inferior. • Di dorsal clavicula, trunkus terpecah mjd divisi anterior & posterior. – Fasciculus posterior, lateralis dam medialis
  • 103. • Lesi pada bagian kranial plexus brachialis  pelebaran sudut leher dan bahu – Lesi utama pada n. axillaris, n. musculocutanues, n. suprascapular & n. pd otot subclavia – Posisi ektremitas superior yg khas  waiter’s tip position • Ekstremitas superior di sisi tubuh dalam sika ekstensi dan endorotasi • Lesi pada bagian kaudal plexus – Lesi pada trunkus inferius plexus brachialis (C8-T1). – Dapat menarik lepas radix anterior dan posterior n. spinalis dari medula spinalis – Gejala lesi sesuai “keparahan/luas” lesi syaraf – Al: Klumpke’s palsy, claw hand. Lesi plexus brachialis... (lanjutan)
  • 104. Contoh Kasus Membrum Superius: Lesi Nervus Radialis • A 32-year-old man involved in a motor vehicle accident. He used three-point restraints and was driving a sedan. The driver of a pick-up truck ran a stop sign while going at approximately 45 mph and “T-boned” the patient’s vehicle on the driver’s side. Tha patient has multiple injuries including a displaced fracture of the left humerus. He complain of an inability to open his left hand and loss of sensation to a portion of his left hand. – What is the most likely diagnosis? – What is the likely mechanism of the injury? – What portion of the left hand is likely to have sensory deficit? Toy, E.C., Ross, L.M., et al., 2005, Cases FileTM: Gross Anatomy, The McGraw- Hill Companies, Inc. Page 17-22.
  • 107. • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan asal, alur dan percabangan nervus radialis serta inervasi otot dan regio kulit. – Menjelaskan vaskularisasi pada ektremitas superius – Menjelaskan asal, alur dan percabangan lima cabang utama plexus brachialis serta inervasi otot dan regio kulit. Lesi nervus radialis... (lanjutan)
  • 108. • 4 Syaraf utama melalui lengan atas: – N. medianus, n. musculocutaneus, n. ulnaris dan n. radialis – N. medianus & n. ulnaris tanpa melepaskan percabangan melintas ke distal pada sisi medial lengan atas dan memasuki lengan bawah. – N. Radialis: – Inervasi otot kompartemen posterior (ekstensor) pd lengan atas Lesi nervus radialis... (lanjutan)
  • 109. • Sebaran percabangan syaraf lengan bawah pd kulit : –n. medianus (1,2) –n. ulnaris (3,4) –n. radialis (5,6) –n. musculocutanues (7) –Caban Fasciculus medialis plexus brachialis (8) Lesi nervus radialis... (lanjutan)
  • 111. • Wrist drop: – Tangan terkulai – Ketidakmampuan mengektensikan pergelangan tangan dan jari-jari tangan – Lesi n. radialis • Claw Hands: – Tangan cakar – Kesulitan mengepal, tidak dapat menggerakkan jari ke-4 & 5 pd artic interphalanges distales Lesi nervus radialis... (lanjutan)
  • 112. Lesi nervus radialis... (lanjutan) •Arteri brachialis: –Pemasok utama lengan atas. –Cabang a. axillaris –Fossa cubiti tekanan sistolik pd pengukuran tekanan darah –Anastomosis arterial  sekitar siku  di distal a. collateralis ulna inferior –Sumbatan / robekkan a. brachialis  kegawatan bedah • Kontraktur iskemik volkmann
  • 113. • A 37 year-old male accountant is picked up by his wife at his office. He gets into the passenger seat of their automobile and turns to get the set safety belt as his wife begins to exit the parking lot. Another vehicle entering the lot strikes their vehicle head on, and he is thrown forward by the sudden deceleration. His left knee strike the dashboard violently, and he feels a painful pop in his left hip. After ambulance transport to the hospital emergency department, he is noted to have great pain in the left region. Compared with the right leg, he is noted to have shortened left lower limb that is adducted and medially rotated. There is a painful mass in the lateral gluteal region. – What is the most likely diagnosis? – What are the structure involved in this injury? – What clinically important structure are at potential risk? MEMBRUM INFERIUS: Kasus Dislokasi Panggul Toy, E.C., Ross, L.M., et al., 2005, Cases FileTM: Gross Anatomy, The McGraw- Hill Companies, Inc. Page 45-50.
  • 114. • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan anatomi articulatio coxae, yang meliputi paroximal femur, kapsul dan ligamentum sendi serta acetabulum. – Menjelaskan gambaran n. isciadicus dan kaitanya dengan articulatio coxae. Dislokasi Pinggul... (lanjutan)
  • 115. •Articulatio Coxae – Dibentuk acetabulum & caput femoris. – Diperkuat ligamentum: • Iliofemorale (pars lateralis & medialis) • Pubocapsulare • Ischiocapsulare • Teres capitis • Zona orbicularis
  • 116.
  • 117.
  • 118.
  • 119. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Kapita Selekta Kasus Anatomi Klinis : Musculoskeletal Dirwan Suryo Soularto Bagian Anatomi FKIK UMY
  • 120. • Seorang atlit gulat menahan kekuatan eksternal pada lutut. Apakah ligamen berikt ini yang mencegah terjadinya abduksi tungkai bawah pada lutut? – Polpliteum oblik – Kolateral lateral – Kolateral medial – Krusiatum anterius – Krusiatum posterius
  • 121. • Seorang pasien menahan kekuatan ekternal pada lutut. Manakah jaringan ikat berikut yang mencegah perpindahan tibia pada femur ke arah posterior? – Lig. Kolateral lateral – Lig. Kolateral medial – Lig. Popliteum oblik – Lig. Krusiatum anterius – Lig. Krusiatum posterius
  • 122. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Dislokasi Bahu  Seorang atlit layang gantung berusia 28 tahun, saat mendarat dalam posisi tidak tepat sehingga lengat atas kiri terhentak dengan kuat. Ia mengeluh nyeri bahu yang luar biasa dan lengan kiri bergantung ke bawah dengan sedikit eksorotasi. Anggota gerak kiri tidak dapat digerakkan karena nyeri. Foto radiografi tidak menunjukkan adanya fraktur, tetapi kaput humerus tumpang tindih pada kolum skapula.  Diagnosa apa yang paling mungkin?  Saraf apa yang mengalami cedera?
  • 123. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi  Hubungan Klinis  Diskusi  Contoh Soal terkait
  • 124. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Soal  Pada kasus di atas, persendian apakah yang menghubungkan antara anggota tubuh atas dengan batang tubuh?  Glenohumeral  Akromiklavikularis  Humeroklavikularis  Korakoklavikular  Sternoklavikularis
  • 125. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi  Pada kasus di atas, apakah penyusun stabilitas utama sendi terkait?  Ikatan glenohumerale  Lig. Akromioklavikular  Otot-otot manset rotator  Ikatan kokaroklavikular  Lig. korakohumeral
  • 126. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi  Seorang pelembar bisbol mengeluh tidak enak pada daerah bahu. Dokter memperkirakan adanya robekan otot manset rotator. Apakah tendo yg paling mungkin terganggu pada kasus ini?  M. Supraspinatus  M. Infraspinatus  M. Subskapularis  M. Teres mayor  M. Teres minor  Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 107-113.
  • 127. Cedera N. Radialis • Seorang pengendara mobil dgn sabuk pengaman mengalami KLL. Pengemudi mengalami fraktur humerus kiri yang bergeser. Ia mengeluh tidak mampu membuka tangan kiri dan kehilangan sensasi sebagian tangan kirinya. – Diagnosa apa yg paling mungkin? – Apakah kemungkinan mekanisme terjadinya cedera – Bagian tangan kiri apa yang mungkin menderita gangguan sensoriknya?
  • 128. • Hubungan Klinis • Diskusi • Contoh Soal
  • 129. • Seorang laki-laki 19 tahun, menggunakan kruk selama 3 bulan secara tidak tepat hingga menekan faskikulus posterior pleksus brakhialis. Manakah sarah tepi berikut yg paling mungkin terganggu? – N. Aksilaris – N. Muskulokutaneus – N. Medianus – N. Radialis – N. Ulnaris
  • 130. • Seorang laki-laki dinyatakan fraktur pertengahan korpus humerus setelah terjatuh. Apakah pemeriksaan otot yg diperlukan untuk memeriksa keutuhan N. Radialis? – Fleksi lengan bawah dan siku – Fleksi tangan ada pergelangan tangan – Ekstensi tangan pada pergelangan tangan – Abduksi jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking – Adduksi jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking – Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 115 - 136
  • 131. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi Soal  Seorang laki-laki jatuh dgn telapak tangan menumpu. Ia mengeluh nyeri yg sangat, terutama saat melakukan ekstensi ibu jari dan palpasi dalam di daeraha tabatire anatomique.  Apakah diagnosa yg paling mungkin  Apakah kerusakan anatomik yg paling mungkin?  Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 137 - 166
  • 132. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi  Pada kasus di atas, tulang apakah yg paling mungkin fraktur?  Skafoideum  Lunatum  Trikuetrum  Pisiform  Kapitatum
  • 133. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi  Apakah tulang karal yg paling mungkin disklokasi?  Skafoideum  Lunatum  Trikuetrum  Hamatum  Kapitatum
  • 134. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi  Pasien diduga mengalami robekkan hebat di lig. Kolateral medial pergelangan tangan. Peningkatan gerak pergelangan tangan berikut manakah yg sesuai dengan dugaan robekkan tsb?  Fleksi  Ekstensi  Abduksi  Adduksi  Pronasi
  • 135. Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi  Saat jatuh menapak pada pergelangan tangan, manakah struktur berikut yg meneruskan gaya dari tulang radius menuju tulang ulna?  Fibrokartilago berbentuk persegitiga  Membran interosesa  Tulang skfoideum  Lig. Kolateral ulnar  Lig. Kolateral ulna  Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 137 - 154
  • 136. • Seorang wanita, 67 tahun mengalami fraktur pada kollum sirurgikum humeri karena terjatuh dengan tumpuan siku dan lengan berada dalam sikap abduksi. Apakah otot yang berisiko mengalami atrofi? – M. korakobrakialis – M. infraspinatus – M. trisep brakii – M.bisep brakii – M. deltoideus
  • 137. • Seorang wanita, usia 40 tahun mengeluh amat lemah untuk melakukan fleksi pada artikulasio kubiti dan supinasi lengan bawah. Pasien juga mengeluh kehilangan sensibilitas pada permukaan lateral lengan bawah. Apakah otot yang paling mungkin mengalami gangguan pada kasus tersebut? – M. pronator kuadratus dan m. supinator – M. korakobrakialis dan m. bisep brakii – M. ankoneus dan m. pronator teres – M. brakialis dan m. brakioradialis – M. trisep brakii dan m. supinator
  • 138. • Seorang perempuan, usia 17 tahun melakukan usaha bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya. Dokter memperkirakan, sayatan tersebut mengenai n.medianus. Manakah otot- otot berikut ini yang kemungkinan asih dapat berfungsi dengan baik? – M. oponen polisis – M. fleksor polisis brevis – M. abduktor polisis brevis – Otot lumbrikalis jari telunjuk dan jari tengah – Otot lumbrikasli jari manis dan jari kelingking
  • 139. • Seorang laki-laki, usia 10 tahun didiagnosis mendenderita cedera bagian atas pleksus brakialis sebelah kanan setelah terjatuh dari pohon. Pasien mengeluh lengan atas kanannya tidak bisa abduksi. Apakah otot yang paling terkait dengan kondisi pasien tersebut? – M. deltoideus dan m. bisep brakii – M. deltoideus dan m. infraspinatus – M. deltoideus dan m. supraspinatus – M. supraspinatus dan m. infraspinatus – M. korakobrakialis dan m. spuraspinatus
  • 140. • Seorang pemain sepakbola saat berlari menggiring bola terjatuh dengan tungkai kanan terpuntir. Pemain kesakitan dan tidak dapat berdiri sehingga ditandu pada posisi duduk dengan lutut fleksi. Lutut kanan tampak bengkak dan tampak tungkai bawah mengalami pergeseran beberapa sentimeter ke arah depan. Apakah ligamen berikut ini yang kemungkinan mengalami lesi pada kasus tersebut? – Kolateral tibialis – Kolateral fibularis – Krusiatum anterius – Krusiatum posterius – Popliteum arkuatum
  • 141. • Seorang atlit gulat menahan kekuatan eksternal pada lutut. Apakah ligamen berikt ini yang mencegah terjadinya abduksi tungkai bawah pada lutut? – Polpliteum oblik – Kolateral lateral – Kolateral medial – Krusiatum anterius – Krusiatum posterius
  • 142. • Seorang pasien menahan kekuatan ekternal pada lutut. Manakah jaringan ikat berikut yang mencegah perpindahan tibia pada femur ke arah posterior? – Lig. Kolateral lateral – Lig. Kolateral medial – Lig. Popliteum oblik – Lig. Krusiatum anterius – Lig. Krusiatum posterius
  • 143. Pustaka • Ernest., W.A., 2012, Quick Review Anatomi Klinik, Jilid 1&2, Binarupa Aksara, Publisher. • Moore, K.L., Agur, A.M.R., 2002, Anatomi Klinis Dasar, Penerbit EGC, Jakarta. Halaman 217-341. • Van De Graaff, 2001, Human Anatomy, 6th-ed. (e-book), Chapter 7-10 . The McGraw-Hill. • White, JS., 2006, Gross Anatoy, USMLE Road Map, Lange Medical Books/McGraw-Hill, New York.