5. Variabel Penelitian Judul Penelitian Rumusan Pertanyaan
Pengaruh Pendidikan
Karakter terhadap
Kecerdasan Emosional Siswa
di SMA Daarut Tauhiid
1. Bagaimana perencanaan pendidikan
karakter melalui pembelajaran sejarah
dilakukan di SMA Daarut Tauhiid?
2. Bagaimana penilaian pendidikan karakter
melalui pembelajaran sejarah di SMA
Daarut Tauhiid?
3. Bagaimana pelaksanaan pendidikan
karakter melalui pembelajaran sejarah
dilakukan di SMA Daarut Tauhiid?
1. Pendidikan Karakter
2. Kecerdasan Emosional
Tugasnya Menentukan :
6. Definisi Konseptual
1. Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter Menurut Doni Koesoema, pendidikan karakter dapat dipahami sebagai sebuah usaha
manusia untuk menjadikan dirinya sebagai manusia yang berkeutamaan. Manusia menambahkan sebuah
keutamaan dalam dirinya ketika ia mampu menyempurnakan diri menjadi semakin lebih baik. Hasil-hasil
usaha ini dapat dilihat melalui perilaku dan keputusannya. Pendidikan karakter merupakan hasil dari
usaha manusia dalam mengembangkan dirinya sendiri. Manusia yang tadinya tidak memiliki karakter,
melalui pelatihan lantas memiliki kualitas tambahan yang disebut kemampuan untuk berbuat baik,
bertanggungjawab dan lain-lain.
7.
8. Definisi Operasional
1. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter dimaknai dengan suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia
insan kamil. 12 Adapun pendidikan karakter yang diteliti
dalam penelitian ini meliputi 3 (tiga) sub indicator,
yaitu:
a. Pendidikan karakter jujur
b. Pendidikan karakter disiplin
c. Pendidikan karakter tanggung jawab
2. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional didefinisikan sebagai kemampuan
merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya
dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi,
dan pengaruh manusiawi. Kecerdasan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah penggunaan emosi secara cerdas yang
menjadikannya sebagai sumber informasi untuk memahami diri
sendiri dan orang lain demi mencapai sebuah tujuan.
10. Variabel Penelitian Judul Penelitian Rumusan Pertanyaan
Pengaruh Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Pelaksanaan
Pembelajaran Sejarah Pada
Masa PJJ di SMAN 1 Cimahi
1. Bagaimana hubungan motivasi belajar siswa
dengan pembelajaran sejarah pada masa PJJ
di SMAN 1 Cimahi?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
sejarah pada masa PJJ di SMAN 1 Cimahi?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
pembelajaran sejarah pada masa PJJ di
SMAN 1 Cimahi?
1. Motivasi Belajar Siswa
2. Pembelajaran Jarak Jauh
Tugasnya Menentukan :
11. Definisi Konseptual
1. Motivasi Belajar Siswa
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan untuk membangkitkan semangat belajar siswa
sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. Adapun pengertian motivasi belajar menurut
Sardiman (2007, hlm. 75) adalah “Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Pendapat serupa yang
disampaikan Uno (2017, hlm. 23), mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
12. 2. Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 15 Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang
peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber
belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi dan media lain. Sedangkan pengertian
pembelajaran jarak jauh dari berbagai macam sudut pandang para ahli yang telah dirangkum oleh
Paulina Pannen dalam (Tian Belawati, 1999, hlm. 12) adalah suatu bentuk pendidikan yang
meliputi beragam bentuk pembelajaran pada berbagai tingkat pendidikan yang terjadi tanpa
adanya penyeliaan tutor secara langsung dan atau secara terus menerus terhadap siswa dalam
suatu lokasi yang sama namun memerlukan proses perencanaan, pengorganisasian dan
pemantauan dari suatu organisasi pendidikan, serta penyediaan proses.
13. Definisi Operasional
1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang mampu memberikan banyak pengaruh
terhadap belajar dengan meningkatkan energi siswa, menetapkan tujuan yang
akan dicapai, meningkatkan keinginan, menyusun strategi belajar yang efektif, dan
mencari bantuan ketika menghadapi kesulitan.
14. 2. Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang
memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Pembelajaran jarak jauh
yang dimaksud adalah sebuah interaksi antara pendidik dan peserta didik yang dibangun
dalam jaringan, dimana pendidik dan peserta didik tidak bertatap muka secara langsung.
Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan
kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat, bahkan
bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.
16. Variabel Penelitian Judul Penelitian Rumusan Pertanyaan
Pengembangan Bahan Ajar
Sejarah Bermuatan Lokal
Kabupaten Cirebon (Studi Kasus
di SMAN 6 Cirebon)
1. Bagaimana bentuk materi sejarah lokal
kabupaten Cirebon yang dikembangkan
dalam mata pelajaran Sejarah
Indonesia di SMAN 6 Cirebon?
2. Bagaimana penanaman nilai-nilai
sejarah lokal kabupaten Cirebon di
SMAN 6 Cirebon?
3. Bagaimana implementasi sejarah lokal
kabupaten Cirebon yang dalam mata
pelajaran Sejarah Indonesia di SMAN 6
Cirebon?
1. Sejarah Lokal
2. Muatan Lokal
Tugasnya Menentukan :
17. 1. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan salah satu perangkat materiatau substansi pembelajaran
yang disusun secarasistematis, serta menampilkan secara utuh darikompetensi yang
akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Definisi Konseptual
18. 2. Muatan Lokal
Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan no. 79 tentang Muatan Lokal pada
Kurikulum 2013 pasal 2 menyebutkan bahwa: Muatan lokal merupakan bahan kajian atau
mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran
tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman
peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
20. 2. Muatan Lokal
Muatan lokal bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang diperlukan untuk mengenal dan mencintai lingkungan alam,
sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan
keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam
rangka menunjang pembangunan nasional. Muatan pembelajaran terkait muatan
lokal berupa bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya.
21. Referensi
● Koesoema, D. (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak Secara Global.
Jakarta: Grasindo
● Sardiman A.M, (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
● Tian Belawati. (1999). Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Jakarta: Universitas
Terbuka
● Uno, H.B. (2017). Teori Motivasi an Pengukurannya (Analisis di bidang pendidikan).
Jakarta: Bumi Aksara