1. Sistem Kardiovaskuler
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung juga merupakan organ
terpenting dalam tubuh, jika fungsi jantung terhenti disebut sebagai mati klinis, sedangkan mati
biologis mulai terjadi 10 menit setelah mati klinis tanpa pertolongan. Kematian mendadak
biasanya adalah akibat henti jantung (cardiac arrert).
Penyakit kardio vaskuler merupakan penyakit epidemic di Amerika serikat. Sekitar 6 juta orang
Amerika terkena beberapa penyakit jantung atau pembuluh darah, penyakit kardiovaskuler
merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat ; setiap tahunnya, hampir 1 juta
orang meninggal akibat gangguan kardiovaskuler. Menurut American Heart Association,
semakin banyak kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dibandingkan dengan
gabungan ketujuh penyebab kematian utama berikutnya. Hal ini menunjukkan kejadian satu
kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap 33 detik.
Selama ini terdapat suatu pemahaman yang salah bahwa penyakit kardiovaskuler terutama terjadi
pada laki-laki. Akan tetapi kenyataannya di A.S, penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit
pembunuh nomor satu pada laki-laki maupun perempuan tetapi juga pada setiap tahunya selama
15 tahun, penyakit kardiovaskuler merupakan ancaman bagi lebih banyak perempuan dari pada
laki-laki kecenderungan pada perempuan ini juga terjadi pada populasi yang lebih kecil (Afro-
Amerika, Kaukasia, Hispanik, dan Indian Amerika/ asli Alaska). Penyedia layanan kesehatan
harus menyadari dan statistic ini karena hamper satu setiap dua orang Amerika akan meninggal
akibat penyakit kardiovaskuler.
Perbedaan utama antara kedua gender adalah usia awitan penyakit menurut Amerika Heat
Association, laki-laki memiliki dari tiga kemungkinan untuk menderita penyakit kardiovaskuler
utama sebelum awitan menopause dianggap merupakan factor pelindung utama sebelum usia 60
tahun. Pada perempuan, resiko ini adalah satu dari sepuluh. Adanya estrogen sebelum awitan
menopause dianggap merupakan factor pelindung utama untuk menghindari timbulnya penyakit
kardiovaskuler, penyakit kardiovaskuler, dan terutama stroke pada saat ini.
Pencegahan primer identifikasi dari modifikasi factor resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler
penting dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas, morbiditas, dan angka kecacatan saat ini
tengah dilakukan penelitian mengenai patogenesis penyakit ini, demikian juga dengan penelitian
mengenai strategi penatalaksanaan yang epektif. Bab berikut ini menyajikan pembahasan
kemajuan-kemajuan yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi
dan penyakit pembuluh darah pesifer.
Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk membahas makalah tentang fisiologi dan
anatomi jantung.
1.2. Tujuan
1. Tujuan umum tentang fisiologi dan anatomi jantung.
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui konsep dasar teori tentang anatomi dan fisiologi.
1.3. Manfaat
2. 1. Menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam penulisan makalah ini.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan baik bagi penulisan maupun pembaca.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Defenisi
Jantung adalah sebuah rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh
kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari
Yunani untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran
darah.
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, diantara paru-aru kanan dan paru-paru kiri.
Masanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki fungsi
untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah.
2.2. Permukaan Jantung
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam
rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke
arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput
ganda yang bernama pericardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel
sangat erat kepada jantung, sedangkan pada diafragma. Lapisan pertama menempel
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan
tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa priode jantung memompa
200 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
Posisi jantung terletak diantara kedua paru paru dan berada ditengah-tengah dada bertumpu pada
diafragma thorak dan berada pada tepi cranialis pras, cartilaginalis costa II dextra, 1 cm dari tepi
lateral sternum 5 cm diatas processus xiphoideus.
Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars, cartiginalis costa III dextra, 1 cm dari tepi
lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi aranialis pars cartiginis costa VI dextra,
1cm dari tepi lateral sternum.
Tepi kiri cranial jantung berada tepi caudal pars cartilaginis costa II ssimstra ditepi lateral
strernum tepi kiri causal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 gr dikiri linea
mediodavicularis.
A. Anatomi dan fisiologi jantung
Jantung berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada sternum kanan dan
apeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavikular. Batas atas jantung
terdapat pembuluh darah besar (aorta, trucus pulmonalis, dll): bagian bawah terdapat belakang
terdapat aorta descendens, dan columna vertebralis: sedangkan disetiap sisi jantung adalah paru.
3. Atrium kanan
Berada pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar di belakang sternum. Darah
memasuki atrium kanan :
• Vena cava superior pada ujung atasnya.
• Vena cava superior pada ujung bawahnya.
• Sinus coronaries (vena kecil yang mengalirkan darah dari jantung sendiri)
Aurikula dextra adalah penonjolan runcing kecil dari atrium, terletak pada bagian depan pangkal
aorta dan arteria pulmonalis. Pada sisi kiri atrium lubang atrioventrikular kanan membuka
kedalam ventrikel kanan .
Ventrikel kanan
Ventrikel kanan adalah ruang berdinding tebal yang membentuk sebagian besar sisi depan
jantung.
Valva atrioventrikuler dextra (tricuspidalis) mengelilingi lubang atrioventrikular kanan, pada sisi
ventrikel. Katup ini, seperti katup jantung lain, terbentuk dari selapis jaringan fibrosa yang
ditutupi dengan setiap sisinya oleh endocardium. Katup trikuspidalis terdiri dari tiga daun katup
melekat pada choedae tendineae (tali jaringan ikat tipis) pada penonjolan kecil jaringan otot yang
keluar dari myocardium dan menonjol kedalam ventrikel. Lubang pulmonalis ke dalam arteria
pilmonaris berada pada ujung atas ventrikel dan dikelilingi oleh valva pulmonaris, terdiri dari
tiga katup semilunaris.
4. Atrium kiri
Atrium kiri adalah ruang berdinding tipis yang terletak pada bagian belakang jantung. Dua vena
pulmonaris memasuki atrium kiri pada tiap sisi, membawa darah dari paru. Atrium membuka
kebawah kedalam ventrikel kiri melalui lubang atriventrikuler. Auricular adalah penonjolan
runcing kecil dari atrium, terletak pada sisi kari pangkal aorta.
Ventrikel kiri
Venrikel kiri adalah ruang berdinding tebal pada bagian kiri dan belakang jantung. Dindingnya
sekitar tiga kali lebih tebal dari pada ventrikel kanan. Valva atrioventrikular sinistra (mitralis)
mengelilingi lubang atrioventrikular kiri pada bagian samping ventrikel, katup ini memiliki dua
daun katup mendapat nama yang sama melekat pada penonjolan kerut myocardium dinding
ventrikel. Ludang aorta membuka dari ujung atas ventrikel kedalam aorta dan dikelilingi oleh
ketiga katup aorta, sama dengan katup pulmonalis.
Myocardium
Myocardium membentuk bagian terbesar dinding jantung, myocardium tersusun dari serat-serat
otot jantung, yang bersifat lurik dan saling berhubungan satu sama lain oleh cabang-cabang
muscular. Serat mulai berkontraksi pada embrio sebelum saraf mencapainya, dan terus
berkonsentrasi secara ritmis bahkan bila tidak memperoleh inervasi.
Endacordioum
Endocardium melepsi bagian dalam rongga jantung menutupi kedua sisinya. Terdiri dari selapis
endotel, dibawahnya terdapat lapisan jaringan ikat, licin dan mengikat.
Perikardium
Pericardium adalah kantong fibrosa yang menutupi seluruh jantung. Pericardium merupakan
kantong ber lapis dua, kedua kantong saling bersentuhan dan saling meluncur atau sama lain
dengan bantuan cairan yang mereka sekresikan dan melembabkan permukaannya. Jumlah cairan
yang ada normal sekitar 20 ml. pada dasar jantung (tempat pembuluh darah besar, limpatik, saraf
memasuki jantung) kedua lapisan terus berlanjut. Terdapat lapisan lemak di antara myocardium
dan lapisan pericardium dan atasnya.
Arteria coronria
Kedua arteria coronia, kanan dan kiri, menyuplai darah untuk dinding jantung. Arteri ini keluar
dari aorta tepat di atas katup aorta dan berjalan ke bawah masing-masing pada permukaan sisi
kanan dan kiri jantung. Memberikan cabang kedalam untuk myocardium. Arteri ini menyuplai
masing-masing sisi jantung tetapi memiliki fariasi individual dan pada beberapa orang, arteria
coronia dextra menyuplai sebagian ventrikel kiri. Arteri ini memiliki relative sedikit anastomosis
antara arteria dextra dan sinistra.
5. B. Siklus jantung
Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu denyut jantung. Siklus ini terjadi dalam dua
fase yaitu :
• Diastole
Adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi. Pada awalnya :
1. Darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan anterior.
2. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri melalui vena pulmonaris.
3. Kedua katup atrioventikuler (tricuspidalis dan mitralis) tertutup dan darah dicegah untuk
memasuki atrium ke dalam ventrikel.
4. Katup pulmonaris dan aorta tertutup, mencegah kembalinya darah arteria pulmonalis ke dalam
ventrikel kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri.
5. Dengan bertambah banyak nya darah yang memasuki kedua atrium, tekanan di dalamnya
meningkat dan ketika tekanan di dalamnya lebih besar dari ventrikel, katup AV terbuka dan
darah mulai mengalir dari atrium ke dalam ventrikel.
• Sistole
Systole adalah periode kontraksi otot berlangsung selama 0,3 detik.
1. Dirangsang oleh nodus sino-atrial, dinding atrium berkontraksi, memeras sisa darah dari
atrium ke dalam ventrikel.
2. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai berkontraksi.
3. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup AV menutup, choedae
tendinea mencegah katup terdorong ke dalam atrium.
4. Ventrikel terus berkontraksi katup pumonaris dan aorta membuka akibat peningkatan tekanan
darah ini.
5. darah menyebar keluar dari ventrikel kanab ke dalam arteria pulmonalis dan darah dari
ventrikel kiri menyebur ke dalam aorta.
6. Kontaksi otot kemudian berhenti dan dengan dimulainya relaksasi otot, siklus baru dimulai.
Setiap kontraksi diikuti periode absolut yang singkat saat tidak ada stimulus yang dapat
menghasilkan kontraksi, dan diikuti periode refrakter reklatif yang singkat saat kontraksi
membutuhkan stimulus yang kuat.
Denyut jantung
Nodus sino-atrial (nodua SA atau pacemaker jantung) adalah daerah kecil serat otot dan serat
saraf yang pada dinding kantung di dekat tempat masuk vena cava superior. Pada awalnya
6. sistole, gelombang kontraksi mulai pada nodus ini dan menyebar melalui dinding kedua atrium,
merangsang atrium untuk berkontraksi, kontraksi atrium ini tidak menyebar ke ventrikel karena
tidak dapat melalui cincin jaringan ikat yang memisahklan atrium dari ventrikel, mencapai dan
merangsang nidus atrioventrikularis.
Nodus atrioventrikularis (nodus AV) adalah daerah kecil jaringan khusus di dalam dinding di
antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Berkas atrioventrikularis (berkas His) adalah pita otot
dan serat saraf yang berjalan pada septum diantara kedua ventrilel, mencapai apeks jantung dan
dibagi menjadi dua cabang utama, satu untuk tiap ventrikel yang terbagi menjadi beberapa
cabang kecil di dalam dinding ventrikel. Gelombang kontraksi menyebar dari nodus AV
kebawah ke berkas AV dan set oof kontraksi kedua ventrikel secara simultan, gelombang
kontraksi yang dimulai pada nodus SA menyebabkan atrium berkontraksi tepat sebelum
ventrikel karena gelombang segera mencapai atrium dan gelombang yang menuju ventrikel harus
melalui berkas AV.
C. Curah Jantung
Curah jantung bergantung pada :
• Frekuensi denyut jantung
Saat istirahat biasanya sekitar 70 kali per menit. Frekuensi denyut jantung dikontrol terutama
oleh saat reduksi dalam stimulus melalui serat nertvus simpatis.
• Curah sekuncup
Curah sekuncup adalah jumlah darah yang keluar dari ventrikel pada setiap denyut. Saat istirahat
biasanya sekitar 70 ml. pada latihan ringan meningkat sampai 125 ml. pada awal kontraksi
ventrikel, dengan tubuh dalam keadaan istirahat mengandung sekitar 120 ml. sekitar 50 ml
berasal dari ventrikel kiri pada setiap denyutnya.
Curah sekuncup dikontrol oleh perubahan panjang serat otot jantung. Makin panjang (pada otot
7. yang salah)makin besar kontraksinya. Ketika lebih banyak darah memasuki jantung (seperti Pada
latihan), makin besar kontraksi dan dengan demikian makin besar curah secukupnya.
Curah jantung diukur dengan jumlah oksigen yang diambil oleh paru permenit, dan berbagai
teknik dilusi dengan zat perwarna, isotop radioaktif, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung mempunyai fungsi utama
sebagai pemompa darah keseluruh tubuh dimana pada saat memperoleh otot-otot jantung
(myocardium) yang bergerak. Selain itu obat jantung juga mempunyai kemampuan untuk
menimbulkan rangsangan listrik. Jantung mempunyai 3 lapisan : myocardium, endocardium,
pericardium, dan mempunyai 4 ruang di mana ruangan itu adalah dua atrium, dua ventrikel, dan
mempunyai juga dua katup yaitu katup tricupidalis (terdiri dari tiga daun katup) dan katup
mitralis dimana katup ini berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat
darah masuk dari atrium keventrikel.
8. 3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini di harapkan mahasiswa khususnya STIKES TMS BKL dapat
menambah ilmu pengetahuan tentang jantung serta dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
jantung serta dapat memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA
File : f/ jantung dan ekg, htm.
File : F I dokter Foto com 77 blog archive 77 Anatomi dan fisiologi Jantung htm.
Guyton, Artur C. 1990. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, e/ 3. EKG. Jakarta.
Price dan Wilson. 2005. patofisiologi, e/6. EKG. Jakarta.