SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Anatomi & Fisiologi Jantung
Anatomi & Fisiologi Jantung
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya dibandingkan
dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan
maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena
fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh
untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup. Untuk itu, siapapun orangnya
sebelum belajar EKG harus menguasai anatomi & fisiologi dengan baik dan benar.
Dalam topik anatomi & fisiologi jantung ini, saya akan menguraikan dengan beberapa sub-topik
di bawah ini :
1. Ukuran,Posisi atau letak Jantung
2. Lapisan Pembungkus Jantung
3. Lapisan Otot Jantung
4. Katup Jantung
5. Ruang Jantung
6. Arteri Koroner
7. Siklus Jantung
Ukuran,Posisi atau letak Jantung
Anda tahu berapa ukuran jantung anda? Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif. Dari
beberapa referensi yang saya baca, ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya
atau dengan ukuran panjang kira-kira 5″ (12cm) dan lebar sekitar 3,5″ (9cm). Jantung terletak di
belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan
bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian bawah sternal notch, 1/3
dari jantung berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari midline
sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau tepatnya di bawah puting susu
sebelah kiri.(lihat gb:1 & 2)
Gb: 1
Gb: 2
Lapisan Pembungkus Jantung
Bagi rekan-rekan kita yang bekerja di ruang kamar operasi bedah jantung atau thorak saya yakin
sudah terbiasa melihat keberadaan jantung di mediastinum, begitu pula dengan lapisan
pembungkus atau pelindung jantungnya. Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut
lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan (lihat gb.3) yaitu :
1. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung
ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan
bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping
itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah
besar yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri
dan vena pulmonal).
2. Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa
3. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot
jantung atau epikardium.
Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat ruang atau space
yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan cairan perikardium. Cairan
perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung
berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 – 50 ml, dan tidak
boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.
Gb: 3
Lapisan Otot Jantung
Seperti yang terlihat pada Gb.3, lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral
2. Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan
kontraksi jantung.
3. Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel
yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah,
seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya. (Lihat Gb.3 atau Gb.4)
Gb: 4
Katup Jantung
Katup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan antara atrium dengan
ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup yang menghubungkan sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup semilunar.
Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang menghubungkan antara
atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup atrioventrikuler yang lain adalah katup yang
menghubungkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri yang dinamakan dengan katup mitral
atau bicuspid.
Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara ventrikel
kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar yang lain adalah katup yang menghubungkan
antara ventrikel kiri dengan asendence aorta yaitu katup aorta. (Lihat Gb: 5)
Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya sesaat setelah
kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap bagian daun katup jantung
diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat kontraksi daun katup tidak terdorong masuk
keruang sebelumnya yang bertekanan rendah. Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot
yang disebut muskulus papilaris. (Lihat Gb:6)
Gb: 5
Gb: 6
Seperti yang terlihat pada gb.5 diatas, katup trikuspid 3 daun katup
(tri =3), katup aortadan katup pulmonal juga mempunya 3 daun katup. Sedangkan katup mitral
atau biskupid hanya mempunyai 2 daun katup.
Ruang,Dinding & Pembuluh Darah BesarJantung
Jantung kita dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu :
1. Atrium (serambi)
2. Ventrikel (bilik)
Karena atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu ke ventrikel. Oleh
karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot ventrikel.
Ruang atrium dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Demikian halnya dengan
ruang ventrikel, dibagi lagi menjadi 2 yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Jadi kita boleh
mengatakan kalau jantung dibagi menjadi 2 bagian yaitu jantung bagian kanan (atrium kanan &
ventrikel kanan) dan jantung bagian kiri (atrium kiri & ventrikel kiri).
Kedua atrium memiliki bagian luar organ masing-masing yaitu auricle. Dimana kedua atrium
dihubungkan dengan satu auricle yang berfungsi menampung darah apabila kedua atrium
memiliki kelebihan volume.
Kedua atrium bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal atrium yang
mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian septal atrium yang
mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen ovale saat kita lahir.
Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda ketahui yang terdapat di
kedua atrium, yaitu :
 Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang atrium kanan
yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium kanan.
 Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan yang
menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.
 Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium
kanan yang menghubungkan sistem vena jantung dengan atrium kanan.
 Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kiri yang
menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang mempunyai 4 muara.
Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik ventrikel maupun atrium
dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian lapisan dalam dari masing-masing
ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang kontak langsung dengan darah. Bagian otot jantung di
bagian dalam ventrikel yang berupa tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula.
Kedua otot atrium dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga
membentuk katup jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain adalah anterior dan
posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan memisahkan antara kiri dan kanan
kedua ventrikel.
Perlu anda ketahui bahwa tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan
jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah sistemik atau sirkulasi
sistemik yang terdiri dari beberapa organ tubuh sehingga dibutuhkan tekanan yang besar
dibandingkan dengan jantung kanan yang hanya bertanggung jawab pada organ paru-paru saja,
sehingga otot jantung sebelah kiri khususnya otot ventrikel sebelah kiri lebih tebal dibandingkan
otot ventrikel kanan.
Pembuluh Darah BesarJantung
Ada beberapa pembuluh besar yang perlu anda ketahui, yaitu:
1. Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian atas
diafragma menuju atrium kanan.
2. Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah
diafragma ke atrium kanan.
3. Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung
sendiri.
4. Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel
kanan ke arteri pulmonalis
5. Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari
pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
6. Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari
kedua paru-paru ke atrium kiri.
7. Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel
kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian
atas.
8. Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab
dengan organ tubuh bagian bawah. (lihat Gb:7)
Gb : 7
Arteri Koroner
Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung sendiri,karena darah bersih
yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting sekali agar jantung bisa bekerja
sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner mengalami pengurangan suplainya ke jantung
atau yang di sebut dengan ischemia, ini akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung
sebagaimana mestinya. Apalagi arteri koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut
dengan serangan jantung mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan kematian.
Begitupun apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini juga akan berujung dengan
serangan jantung juga atau miokardiac infarction.
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri koroner
berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava
Arteri koroner dibagi dua,yaitu:
1. Arteri koroner kanan
2. Arteri koroner kiri
 Arteri Koroner Kiri
Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden)dan arteri
sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus
coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang
kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini
dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang sangat penting
yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.
LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan kanan, serta
bagian interventrikuler septum.
Sirkumflex arteri bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel
kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.
 Arteri Koroner Kanan
Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel
kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node,dan 55%
mensuplai SA Node.
Siklus Jantung
Sebelum mempelajari siklus jantung secara detail, terlebih dahulu saya ingin menyegarkan
ingatan anda tentang sirkulasi jantung. Saya yakin kalau anda masih mengingatnya dengan baik
atau anda telah lupa?
Anda masih ingat kalau jantung dibagi menjadi 4 ruang? Empat ruang jantung ini tidak bisa
terpisahkan antara satu dengan yang lainnya karena ke empat ruangan ini membentuk hubungan
tertutup atau bejana berhubungan yang satu sama lain berhubungan (sirkulasi sistemik, sirkulasi
pulmonal dan jantung sendiri). Di mana jantung yang berfungsi memompakan darah ke seluruh
tubuh melalui cabang-cabangnya untuk keperluan metabolisme demi kelangsungan hidup.
Karena jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi jantung dari
mana saja. Saya akan mulai dari atrium/serambi kanan.
Atrium kanan menerima kotor atau vena atau darah yang miskin oksigen dari:
 Superior Vena Kava
 Inferior Vena Kava
 Sinus Coronarius
Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.
Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen melewati:
 Katup pulmonal
 Pulmonal Trunk
 Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri
Darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan kembali ke jantung melalui 4 vena
pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium kiri.
Dari atrium kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup
mitral.
Dari ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung (melalui sinus
valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah balik lagi ke jantung melewati
vena kava superior,vena kava inferior dan sinus koronarius menuju atrium kanan.
Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
 Sistole atau kontraksi jantung
 Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung
Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :
1. Fase Ventrikel Filling
2. Fase Atrial Contraction
3. Fase Isovolumetric Contraction
4. Fase Ejection
5. Fase Isovolumetric Relaxation
Perlu anda ingat bahwa siklus jantung berjalan secara bersamaan antara jantung kanan dan
jantung kiri, dimana satu siklus jantung = 1 denyut jantung = 1 beat EKG (P,q,R,s,T) hanya
membutuhkan waktu kurang dari 0.5 detik.
Fase Ventrikel Filling
Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya, dengan demikian
akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan
ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir
ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan
relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di
kedua ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. Perlu
anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel berasal dari
pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari kontraksi kedua atrium.
Fase Atrial Contraction
Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua atrium, dimana
setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian ventrikel secara aktif yaitu
dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan darah ke ventrikel atau yang kita kenal
dengan “atrial kick”. Dalam grafik EKG akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel
secara keseluruhan tidak mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu bunyi
jantung 3 atau cardiac murmur.
Fase Isovolumetric Contraction
Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan yang melebihi
tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi pulmonal. Bersamaan dengan
kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di ventrikel yang terekam pada EKG yaitu komplek
QRS atau depolarisasi ventrikel.
Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke atrium yang
menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik darah tersebut.
Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi jantung satu (S1) atau sistolic.
Periode waktu antara penutupan katup AV sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana
volume darah di kedua ventrikel tidak berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses
ini dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction.
Fase Ejection
Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi ventrikel akan
menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar dan memompa darah dengan
cepat melalui cabangnya masing-masing. Pembukaan katup semilunar tidak mengeluarkan
bunyi. Bersamaan dengan kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing
cabangnya.
Fase Isovolumetric Relaxation
Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel menurun atau
relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal meningkat. Keadaan ini
akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua ventrikel, untuk itu katup semilunar akan
menutup untuk mencegah aliran darah balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan
mengeluarkan bunyi jantung dua (S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam
dalam EKG dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. Aliran
balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di tandai dengan adanya “dicrotic
notch”.
1. Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel secara pasip maupun aktif
( fase ventrikel filling dan fase atrial contraction) disebut dengan End Diastolic Volume
(EDV)
2. Total EDV di ventrikel kiri (LVEDV) sekitar 120ml.
3. Total sisa volume darah di ventrikel kiri setelah kontraksi/sistolic disebut End
SystolicVolume (ESV) sekitar 50 ml.
4. Perbedaan volume darah di ventrikel kiri antara EDV dengan ESV adalah 70 ml atau
yang dikenal dengan stroke volume. (EDV-ESV= Stroke volume) (120-50= 70)
Sumber : http://www.ww.kursusekg-i.blogspot.com
Elektrofisiologi Jantung
Elektrofisiologi Jantung
1. Elektrofisiolagi jantung adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik atau bioelectrical
pada jantung sehingga jantung bisa menjalankan fungsinya secara optimal.
2. Elektrofisiologi tidak hanya terjadi hanya pada sel-sel otot jantung, akan tetapi diseluruh
sel-sel tubuh kita terjadi atau adanya aktivitas listrik/elektrofisiologi guna menjaga
keseimbangan atau haemostasis tubuh kita.
3. Semua faktor atau unsur-unsur yang berhubungan dengan bioelectrical tubuh kita, akan
mempengaruhi proses fisiologi bioelectrical di seluruh tubuh.
4. Unsur utama yang mempengaruhi bioelectrical tubuh adalah elektrolit
(Na,Mg,K,Ca,Cl,phosphate), Cairan tubuh dan Oksigen.
5. Apabila terjadi ketidakseimbangan diantara unsur-unsur utama yang saya sebutkan diatas,
maka akan terjadi gangguan terhadap proses bioelektrical di seluruh tubuh (tidak hanya di
jantung).
6. Berhubung topik kita adalah elektrofisiologi yang berkaitan dengan jantung, maka saya
tekankan kembali apabila terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit serta oksigen
dalam tubuh akan berpengaruh pada fungsi kerja jantung.
Bagian terkecil dari mahluk hidup adalah sel. Jutaaan sel akan membentuk jaringan, dan jantung
terbentuk dari kumpulan jaringan yang membentuk organ yaitu jantung. Bioelektrikal jantung
terjadi karena adanya continuitas aktivitas listrik sel-sel pacemaker pada jantung yang
menyebabkan jantung berkontraksi dan relaksasi secara teratur.
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki keistimewaan, yaitu:
 Automaticity : Spontan jantung berdenyut secara teratur dan independent tanpa adanya
intervensi sistem tubuh lain. Dengan kata lain apabila jantung sehat kita pisahkan dengan
tubuh, maka jantung masih bisa berdenyut. Kenapa demikian? Karena jantung memiliki
sel-sel pacemaker alami yang secara automatis mengeluarkan impuls secara teratur.
Jantung mempunyai beberapa tempat utama sel-sel pacemaker yaitu SA node, AV node,
Bundle of His dan Furkinje fiber. Normal sel pacemaker jantung berada di SA node yang
secara teratur mengeluarkan impuls 60-100x/menit. Sedangkan pacemaker lain yang
berfungsi sebagi backup apabila SA node mengalami gangguan. Pacemaker yang
berfungsi sebagai backup yaitu AV node 40-60x/menit, Furkinje fiber 20-40x/menit.
(lihat Gb: 8).
 Excitability : Apabila terjadi ketidakseimbangan pada unsur-unsur yang berperan dalam
proses elektrofisiologi sel jantung, maka sel-sel jantung akan berespon secara fisiologis
untuk mempertahankan hemostastis.
 Conductivity : Adanya jaringan neuromuskular yang membentuk lintasan atau jalan
khusus sebagai kawat penghantar bioelektrik antara SA node, AV node, Bundle of his,
Furkinje fiber yang nantinya akan diteruskan sel-sel otot jantung agar bisa berdenyut.
 Contractility : Secara fisiologis mampu merespon impuls yang masuk ke sel-sel otot
jantung dengan berkontraksi dan berelaksasi.

siklus jantung = 1 denyut jantung = dalam EKG 1 beat yang terdiri dari PQRST
(lihat gambar 8). Pertanyaanya…bagaimana proses terjadinya siklus jantung atau denyut jantung
atau 1 beat EKG di lihat dari elektrofisiologi.
Gb: 8
Gb: 9
Seperti yang sudah saya katakan bahwa dengan adanya aktivitas bioelektrikal sel-sel pada
jantung yang menyebabkan jantung bisa berdenyut, menyelesaikan siklusnya dan akan tercatat
oleh mesin ekg dengan adanya gelombang PQRST dalam tiap denyutnya. Faktor utama yang
harus kita perhatikan adalah ion-ion utama yang sangat vital sekali dalam mempertahankan
keseimbangan saat terjadinya bioelektrikal pada sel-sel jantung. Ion-ion tersebut adalah Kalium
(K+), (Na+),(Ca+),(Mg+) yang berperan sangat penting dalam menjaga keseimbangan proses
bioelektrikal pada se-sel pacemaker jantung.
Anda bisa lihat perbedaan muatan ion antara intraseluller dengan ektraseluller beserta fungsinya
(lihat Gb tabel 10). Angka nominal antara didalam dan di luar sel bisa berubah, salah satunya
secara fisiologis disebabkan adanya gelombang elektrikal secara continuitas keluarkan oleh sel-
sel pacemaker, dan secara patologis dipengaruhi adanya gangguan keseimbangan elektrolit atau
penyakit lain.
Gb: 10
Saya ingin menjelaskan proses bioelektrikal yang terjadi pada single cel !!!
Setiap sel di lapisi oleh membran sel, dimana tidak semua ion-ion menyeberang sembarangan
karena proses penyeberangan melalui membran ini telah diatur oleh suatu mekanisme alamiah
yaitu Na+ -K+ – ATPase (adenosine triphosphate) sodium pump atau cukup kita sebut sodium
pump. Dialah (sodium pump) yang berperan sangat penting menjaga keseimbangan proses
bioelektrikal sel-sel pacemaker jantung.
Dalam keadaan istirahat atau resting potential atau polarisasi, di luar sel bermuatan positip
(khususnya ion Na+), sedangkan didalam sel relatif negatif muatanya, dalam mesin EKG akan
terekam hanya garis isoelektrik. (lihat gb:11A)
Pergerakan serta perubahan muatan negatif menjadi positip pada sel jantung dinamakan
depolarisasi. Apabila pergerakan atau arah depolarisasi menuju elektroda positip, maka dalam
EKG akan terekam gambaran ekg defleksi positip. Begitu sebaliknya apabila arah depolarisasi
menjauhi elektroda positip, maka dalam EKG akan menghasilkan defleksi negatif (lihat gb: 11
B) Note:( garis isoelektrik = zero line). Dan apabila arah depolarisasi mengarah positip elektroda
kemudian menjauhi elektoda tersebut, maka akan menghasilkan defleksi bifasik.
Pergerakan atau perubahan muatan pada sel dari muatan pasitip kembali ke muatan negatif
dinamakan repolarisasi. Seharusnya bagian sel yang pertama mengalami depolarisasi akan ikuti
oleh proses repolarisasi. Dan setiap elektroda positip yang di tuju oleh arah repolarisasi
berlawanan dengan depolarisasi. Akan tetapi fenomena bioelektrikal pade sel tunggal ini berbeda
dengan apa yang terjadi pada jantung seutuhnya, dimana arah repolarisasi dimulai dari
epikardium ke endokardium. Jadi pada EKG proses repolarisasi akan terekam sama dengan arah
depolarisasi. (lihat gb:11 C).
Gb: 11
Proses terjadinya perubahan muatan secara mendadak dinamakan Aksi Potesial, atau bagian dari
proses depolarisasi adalah aksi potensial. Dimana single aksi potensial ini akan membentuk
kesatuan aksi potensial yang nantinya dalam mesin EKG akan terekam grafik gelombang EKG.
Masih dalam single sel…….
Perbandingan muatan ion antara diluar dan dalam sel relatif seimbang, dimana pada fase
polarisasi muatan ion positip khususnya Na+ berada di luar. Secara fisiologi bahwa proses
terjadinya bioelektrikal secara terus menerus tanpa adanya pengaruh luar atau proses ini bisa
berjalan lambat atau cepat akibat pengaruh system neurological serta gangguan keseimbangan
elektrolit. Maka permeabilitas membran sel terhadap Na+ meningkat sehingga Na+ masuk ke
dalam sel (fase 0) secara mendadak, setelah itu proses depolarisasi terjadi pada fase 1 dan 2
dimana muatan dalam sel relatif positip, sesaat setelah depolarisasi ion K+ keluar dari dalam sel.
Pada fase 3, sodium pump akan berperan optimal untuk mengembalikan keseimbangan muatan
ion antara diluar dan didalam sel. Sodium pump akan mengelurkan Na+ dari sel dan memasukan
K+ dari luar sel. Pade fase 4, membran sel siap untuk menerima perubahan untuk mengulang
aksi potensial. (Lihat Gb : 12) Untuk lebih detailnya tentang proses proses ini anda bisa tanyakan
langsung ke saya.
Gb: 12
Sumber : http://www.ww.kursusekg-i.blogspot.com
Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Wanita
Pendahuluan
Materi reproduksi pada manusia ini merupakan kelanjutan pelajaran sebelumnya. Pada pelajaran sebelumya telah
dibahas tentang pubertas dan sistem organ repoduksi pria. Sedangkan pada pelajaran ini akan dibahas tentang
sistem organ reproduksi wanita yang meliputi struktur organ reproduksi wanita, oogenesis dan siklus menstruasi.
Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ
reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan
clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina.
Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam kandungan ibunya. Setelah bayi lahir,
dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer mengalami degenerasi sehingga
ketika memasuki masa puber jumlah tersebut menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit
primer ini mengalami masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita
memasuki masa puber.
Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ reproduksi aktif bekerja
hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang terjadi antara usia 46-54 tahun. Menstruasi
merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga
merupakan pertanda tidak terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah
dipersiapkan untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian endometrium akan terbentuk
kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali
secara periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa takut karena menstruasi
merupakan peristiwa biologis yang normal dan biasa seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.
Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan
memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan -
perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu hal yang normal.
Struktur Organ Reproduksi Wanita
Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi eksternal. Keduanya
saling berhubungan dan tak terpisahkan. Organ reproduksi internal terdapat di dalam rongga abdomen, meliputi
sepasang ovarium dan saluran reproduksi yang terdiri saluran telur (oviduct/tuba falopii), rahim (uterus) dan
vagina. Organ reproduksi luar meliputi mons veneris, klitoris, sepasang labium mayora dan sepasang labium
minora.
struktur organ reproduksi wanita
Ovarium.
Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut melalui mesentrium ke uterus.
Merupakan gonade perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dan mensekresikan hormon kelamin perempuan
yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat dan banyak mengandung
folikel. Seorang perempuan kurang lebih memiliki 400.000 folikel dari kedua ovariumnya sejak ia masih dalam
kandungan ibunya. Namun hanya beberapa ratus saja yang berkembang dan melepaskan ovum selama masa
reproduksi seorang perempuan, yaitu sejak menarche (pertama mendapat menstruasi) hingga menophause
(berhenti menstruasi). Pada umumnya hanya sebuah folikel yang matang dan melepaskan ovum tiap satu siklus
menstruasi (kurang lebih 28 hari) dari salah satu ovarium secara bergantian.
Selama mengalami pematangan, folikel mensekresikan hormone estrogen. Setelah folikel pecah dan melepaskan
ovum, folikel akan berubah menjadi korpus luteum yang mensekresikan estrogen dan hormon progesteron.
Estrogen yang disekresikan korpus luteum tak sebanyak yang disekresikan oleh folikel. Jika sel telur tidak dibuahi
maka korpus luteum akan lisis dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan pada siklus berikutnya.
Tuba falopii/oviduct (saluran telur)
jumlah sepasang, ujungnya mirip corong berjumbai yang disebut infundibulum berfungsi untuk menangkap ovum
yang dilepas dari ovarium. Epithelium bagian dalam saluran ini bersilia, gerakan silia akan mendorong ovum untuk
bergerak menuju uterus.
Uterus (rahim)
Jumlah satu buah, berotot polos tebal, berbentuk seperti buah pir, bagian bawah mengecil disebut cervix. Uterus
merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya embrio, dindingnya dapat mengembang selama kehamilan dan
kembali berkerut setelah melahirkan. Dinding sebelah dalam disebut endometrium, banyak mengasilkan lendir dan
pembuluh darah. Endometrium akan menebal menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi.
Vagina
Merupakan akhir dari saluran reproduksi wanita. Suatu selaput berpembuluh darah yang disebut hymen menutupi
sebagian saluran vagina. Membran ini dapat robek akibat aktivitas fisik yang berat atau saat terjadi hubungan
badan. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi wanita dan juga sebagai saluran kelahiran. Dindingnya berlipat-lipat,
dapat mengembang saat melahirkan bayi. Pada dinding sebelah dalam vagina bermuara kelenjar bartholin yang
mensekresikan lendir saat terjadi rangsangan seksual.
Mons veneris
Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada bagian paling atas dari vulva
Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan ditumbuhi rambut
Labium minora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tipis di sebelah dalam labium mayora, banyak mengandung pembuluh
darah dan saraf. Labium minora menyatu di bagian atas membentuk clitoris. Labium minora mengelilingi
vestibulum, suatu tempat dimana terdapat lubang uretra di bagian atas dan lubang vagina di bagian bawah.
Clitoris
Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsang karena banyak mengandung
saraf.
Oogenesis dan Siklus Menstruasi
Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau indung telur terdapat
oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n = mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah
kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan.
Oogonium akan memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit primer. Oosit
primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum.
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit primer. Oosit primer
ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami
pubertas. Selama pertumbuhan anak perempuan, beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika
mencapai usia pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah.
Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk melanjutkan proses oogenesis;
oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran
besar) dan polosit primer (berukuran kecil).
Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan mengalami degenerasi.
Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis
kedua; oosit sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil).
Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit
dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum
Perkembangan folikel di dalam ovarium
Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu suatu kantung
pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi oosit. Semula oosit primer berada dalam folikel
primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang
menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang) Setelah ovulasi atau
lepasnya oosit sekunder folikel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi
membentuk korpus albikan
Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima
implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan
vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi
berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi.
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan
sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi,
fase pasca-ovulasi
Siklus Menstruasi
1. Fase menstruasi
Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan
progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai
robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari.
Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter
2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi
Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH.
FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen
menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga
menyebabkan seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk
menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar
estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda,
fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang)
yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan
hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada
endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mensekresikan hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan
terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
Tahukah kamu?
Hanya sebagian kecil wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur
Pada umumnya orang beranggapan bahwa siklus menstruasi seseorang adalah teratur. Tapi fakta menunjukkan
sebaliknya. Dari hasil penyelidikan terhadap 4 ribu wanita ternyata hanya 3% yang memiliki siklus menstruasi yang
teratur, bahkan ini merupakan suatu kekecualian yang jarang terjadi. Pada umumnya wanita mengalami siklus
menstrasi yang kurang teratur; dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya ada sedikit perubahan. Jangka waktu
yang normal berkisar antara 20 hari hingga 36 hari, atau rata-rata 28 hari. Namun hanya sekitar 30% wanita yang
mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata 28 hari.
Siklus menstruasi yang tidak teratur pada remaja putri adalah suatu hal yang normal. Karena sedang berkembang
menuju arah kedewasaan. Secara berangsur-angsur siklus akan menjadi teratur menjelang usia 20 tahun.
Sedangkan pada wanita menjelang menophause, menstruasi berubah menjadi lebih tidak teratur untuk kemudian
berhenti sama sekali. Bagi remaja putri sebaiknya membiasakan diri membuat catatan tanggal berapa hari
pertama menstruasi bulan ini, tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan berikutnya, demikian seterusnya.
Kemudian hitung berapa hari siklus menstruasi tiap bulannya. Catat pula jenis cairan vagina yang keluar dan
perubahan tubuh yang terjadi di sepanjang siklus tersebut. Catatan tersebut dapat membantu mempelajari
kebiasaan yang terjadi dalam tubuh kita sendiri. Dan data siklus menstruasi tersebut suatu saat akan mempunyai
nilai yang sangat berarti.
Cairan yang keluar dari vagina
Semua wanita mengalami pengeluaran cairan dari vagina selain darah haid. Cairan tersebut membantu membasahi,
membersihkan dan melindungi vagina dari bacteri-bacteri tertentu. Pengeluaran cairan ini bersifat normal;
jumlahnya relatif sedikit tetapi dapat membuat noda pada celana dalam. Jenis cairan yang keluar ada yang jernih,
ada yang keruh kental berwarna kekuning-kuningan. Cairan yang jernih, mulur seperti putih telur disekresikan
oleh kelenjar yang terdapat pada cervix selama 3-5 hari menjelang ovulasi karena pengaruh hormon estrogen. Di
saat lain vagina juga mengeluarkan cairan pekat, keruh berwarna kekuningan serta mempunyai bau yang khas.
Dinding vagina mempunyai sifat yang sama seperti kulit lainnya yaitu sel-selnya selalu membelah, sel-sel yang
telah tua dan mati akan terlepas. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan keruh kental/pekat
berwarna kekuning-kuningan karena mengandung sel-sel mati, bacteri dan lendir. Di dalam vagina terdapat
beberapa jenis bacteri, pada pada orang sehat; 95% diantaranya merupakan bacteri menguntungkan dan 5%
diantaranya merupakan bacteri patogen. Bacteri menguntungkan tersebut terutama dari genus Lactobacillus yaitu
Lactobacillus doderlein dan Lactobacillus acidophylus yang menghasilkan asam laktat dan membantu
mempertahankan lingkungan asam dalam vagina, beberapa jenis lainnya menghasilkan hidrogenperoksida dan
antibiotik. Suasana asam dalam vagina ini merupakan pertahanan alami terhadap kemungkinan
infeksi. campuran zat yang dihasilkan bacteri dan sekresi dinding vagina mengasilkan aroma
khas vagina.
Bila cairan yang keluar dari vagina mempunyai sifat; berwarna lain (putih seperti susu, kuning kehijauan, merah
coklat), berbau busuk, jumlahnya relatif banyak, disertai keluhan gatal, panas, nyeri dsb. Hal ini merupakan
tanda; mungkin ada suatu gangguan pada organ reproduksi. Untuk itu sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Sindrom pramenstruasi
Jika suatu saat tiba-tiba seorang wanita merasakan cincin yang biasa dipakai menjadi lebih sesak, merasa sedih
yang tak beralasan, mudah tersinggung dan gampang marah, nafsu makan berlebihan, mengidam jenis makanan
tertentu, mungkin wanita tersebut sedang mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi adalah
perubahan-perubahan fisik dan psikis yang terjadi di antara hari ke empat belas hingga hari kedua sebelum
mestruasi, dan akan hilang segera setelah datang menstruasi.
Perubahan fisik tersebut antara lain: kenaikan berat badan, terjadi pembesaran bagian tubuh terutama daerah
tertentu (perut, jari tangan, kaki) karena tubuh menahan cairan, pegal dan nyeri otot terutama daerah pinggang,
payudara membesar dan nyeri tekan, timbul jerawat, air seni berkurang, pusing, mual, nafsu makan men ingkat.
Perubahan psikis meliputi: kontrol emosi rendah, cepat marah, reaksi emosi yang tidak logis, daya ingat dan
konsentrasi rendah, lesu, depresi, rasa kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga.
Derajad keseriusan gejala sindrom pramenstruasi yang dialami wanita satu dengan yang lain tidak sama. Pada
umumnya wanita; perubahan fisik sindrom pramenstruasi tidak menjadi masalah yang berarti dan dapat menjalani
aktifitas hidupnya dengan normal. Namun pada beberapa wanita; perubahan psikis sindrom pramenstruasi dapat
menjadi masalah yang serius. Dengan mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom
pramenstruasi, wanita dapat mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan mengendalikan emosinya
sehingga hubungan harmonis dalam keluarga dan lingkungan sosialnya tetap terjaga.
Siklus estrus
Jika pada manusia dan beberapa primata lainnya mempunyai siklus menstruasi, pada mamalia lain dikenal adanya
siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima
konsepsi, akan diserap kembali oleh uterus bila tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi pendarahan.
Pada hewan betina periode seputar ovulasi; vagina mengalami perubahan yang memungkinkan terjadinya
perkawinan, periode ini disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus berarti gairah atau kegilaan, kopulasi hanya
terjadi pada periode estrus. Pada peternak sapi, insemenasi buatan dilakukan pada saat sapi betina mengalami
estrus yang ditandai: vagina mengalami 3A dalam bahasa Jawa (Abuh = ukuran lebih besar, Abang = warna merah,
Anget = hangat). Jangka waktu siklus estrus berbeda-beda; pada tikus hanya 5 hari, anjing dan beruang hanya
mengalami satu siklus pertahun, tetapi pada gajah mengalami beberapa kali siklus estrus pertahun.

More Related Content

What's hot (20)

Cardiovascular
CardiovascularCardiovascular
Cardiovascular
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantung
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Makalah jantung
Makalah jantungMakalah jantung
Makalah jantung
 
daninurriyadi
daninurriyadidaninurriyadi
daninurriyadi
 
Cardiovascular.new
Cardiovascular.newCardiovascular.new
Cardiovascular.new
 
Sistem Kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Makalah anfis
Makalah anfisMakalah anfis
Makalah anfis
 
Sistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahSistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darah
 
Makalah Kardiovaskuler
Makalah KardiovaskulerMakalah Kardiovaskuler
Makalah Kardiovaskuler
 
Anatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaranAnatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaran
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Pbl 8 baru
Pbl 8 baruPbl 8 baru
Pbl 8 baru
 
Anatomi dan pengurusan jantung, m6
Anatomi dan pengurusan jantung, m6Anatomi dan pengurusan jantung, m6
Anatomi dan pengurusan jantung, m6
 
3161769 jantung-koroner
3161769 jantung-koroner3161769 jantung-koroner
3161769 jantung-koroner
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 

Similar to Anatomi

ANATOMI JANTUNG.pptx
ANATOMI JANTUNG.pptxANATOMI JANTUNG.pptx
ANATOMI JANTUNG.pptxSeminarBimc
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxandrekesuma1
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptdayani23
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxAgung FR
 
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptxANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptxTsaniaElsera
 
Jantung manusia
Jantung manusiaJantung manusia
Jantung manusianurdin dr
 
CARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptx
CARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptxCARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptx
CARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptxAnggaWijaya86
 
Bahan ajar organ peredaran darah
Bahan ajar organ peredaran darahBahan ajar organ peredaran darah
Bahan ajar organ peredaran darahArinta Winsi
 
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptxssuserca492a
 
Alat peredaran darah
Alat peredaran darahAlat peredaran darah
Alat peredaran darahNadia Tsalisa
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerI Kadek Dwi Swarjana
 
Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Dedi Kun
 

Similar to Anatomi (20)

Anatomi jantung manusia
Anatomi jantung manusiaAnatomi jantung manusia
Anatomi jantung manusia
 
ANATOMI JANTUNG.pptx
ANATOMI JANTUNG.pptxANATOMI JANTUNG.pptx
ANATOMI JANTUNG.pptx
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptxANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_JANTUNG.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptxANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
 
Jantung manusia
Jantung manusiaJantung manusia
Jantung manusia
 
CARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptx
CARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptxCARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptx
CARDIOVASCULAR & RESPIRATORY FUNCTION.pptx
 
Bahan ajar organ peredaran darah
Bahan ajar organ peredaran darahBahan ajar organ peredaran darah
Bahan ajar organ peredaran darah
 
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
 
Assigment buku besar
Assigment buku besarAssigment buku besar
Assigment buku besar
 
Kardio Vaskuler
Kardio Vaskuler Kardio Vaskuler
Kardio Vaskuler
 
Alat peredaran darah
Alat peredaran darahAlat peredaran darah
Alat peredaran darah
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskulerAnatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 
Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04
 
pertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptxpertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptx
 
anatomi manusia
anatomi manusiaanatomi manusia
anatomi manusia
 
pompa jantung
pompa jantungpompa jantung
pompa jantung
 

Anatomi

  • 1. Anatomi & Fisiologi Jantung Anatomi & Fisiologi Jantung Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup. Untuk itu, siapapun orangnya sebelum belajar EKG harus menguasai anatomi & fisiologi dengan baik dan benar. Dalam topik anatomi & fisiologi jantung ini, saya akan menguraikan dengan beberapa sub-topik di bawah ini : 1. Ukuran,Posisi atau letak Jantung 2. Lapisan Pembungkus Jantung 3. Lapisan Otot Jantung 4. Katup Jantung 5. Ruang Jantung 6. Arteri Koroner 7. Siklus Jantung Ukuran,Posisi atau letak Jantung Anda tahu berapa ukuran jantung anda? Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif. Dari beberapa referensi yang saya baca, ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan ukuran panjang kira-kira 5″ (12cm) dan lebar sekitar 3,5″ (9cm). Jantung terletak di belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian bawah sternal notch, 1/3 dari jantung berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari midline sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau tepatnya di bawah puting susu
  • 2. sebelah kiri.(lihat gb:1 & 2) Gb: 1 Gb: 2 Lapisan Pembungkus Jantung Bagi rekan-rekan kita yang bekerja di ruang kamar operasi bedah jantung atau thorak saya yakin sudah terbiasa melihat keberadaan jantung di mediastinum, begitu pula dengan lapisan pembungkus atau pelindung jantungnya. Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan (lihat gb.3) yaitu :
  • 3. 1. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal). 2. Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa 3. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot jantung atau epikardium. Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 – 50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung. Gb: 3 Lapisan Otot Jantung Seperti yang terlihat pada Gb.3, lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu : 1. Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral 2. Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi jantung.
  • 4. 3. Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya. (Lihat Gb.3 atau Gb.4) Gb: 4 Katup Jantung Katup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan antara atrium dengan ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup yang menghubungkan sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup semilunar. Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang menghubungkan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup atrioventrikuler yang lain adalah katup yang menghubungkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri yang dinamakan dengan katup mitral atau bicuspid. Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara ventrikel kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar yang lain adalah katup yang menghubungkan antara ventrikel kiri dengan asendence aorta yaitu katup aorta. (Lihat Gb: 5) Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya sesaat setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat kontraksi daun katup tidak terdorong masuk keruang sebelumnya yang bertekanan rendah. Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut muskulus papilaris. (Lihat Gb:6)
  • 5. Gb: 5 Gb: 6 Seperti yang terlihat pada gb.5 diatas, katup trikuspid 3 daun katup (tri =3), katup aortadan katup pulmonal juga mempunya 3 daun katup. Sedangkan katup mitral atau biskupid hanya mempunyai 2 daun katup. Ruang,Dinding & Pembuluh Darah BesarJantung Jantung kita dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu : 1. Atrium (serambi) 2. Ventrikel (bilik) Karena atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu ke ventrikel. Oleh karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot ventrikel. Ruang atrium dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Demikian halnya dengan ruang ventrikel, dibagi lagi menjadi 2 yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Jadi kita boleh mengatakan kalau jantung dibagi menjadi 2 bagian yaitu jantung bagian kanan (atrium kanan & ventrikel kanan) dan jantung bagian kiri (atrium kiri & ventrikel kiri).
  • 6. Kedua atrium memiliki bagian luar organ masing-masing yaitu auricle. Dimana kedua atrium dihubungkan dengan satu auricle yang berfungsi menampung darah apabila kedua atrium memiliki kelebihan volume. Kedua atrium bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal atrium yang mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian septal atrium yang mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen ovale saat kita lahir. Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda ketahui yang terdapat di kedua atrium, yaitu :  Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang atrium kanan yang menghubungkan vena cava superior dengan atrium kanan.  Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.  Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan yang menghubungkan sistem vena jantung dengan atrium kanan.  Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kiri yang menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang mempunyai 4 muara. Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik ventrikel maupun atrium dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian lapisan dalam dari masing-masing ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang kontak langsung dengan darah. Bagian otot jantung di bagian dalam ventrikel yang berupa tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula. Kedua otot atrium dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga membentuk katup jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain adalah anterior dan posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan memisahkan antara kiri dan kanan kedua ventrikel. Perlu anda ketahui bahwa tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah sistemik atau sirkulasi sistemik yang terdiri dari beberapa organ tubuh sehingga dibutuhkan tekanan yang besar dibandingkan dengan jantung kanan yang hanya bertanggung jawab pada organ paru-paru saja, sehingga otot jantung sebelah kiri khususnya otot ventrikel sebelah kiri lebih tebal dibandingkan otot ventrikel kanan. Pembuluh Darah BesarJantung Ada beberapa pembuluh besar yang perlu anda ketahui, yaitu: 1. Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian atas diafragma menuju atrium kanan. 2. Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan. 3. Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.
  • 7. 4. Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis 5. Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru. 6. Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri. 7. Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas. 8. Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah. (lihat Gb:7) Gb : 7 Arteri Koroner Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung sendiri,karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting sekali agar jantung bisa bekerja sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner mengalami pengurangan suplainya ke jantung atau yang di sebut dengan ischemia, ini akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung sebagaimana mestinya. Apalagi arteri koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut dengan serangan jantung mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan kematian. Begitupun apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini juga akan berujung dengan serangan jantung juga atau miokardiac infarction. Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri koroner berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava Arteri koroner dibagi dua,yaitu: 1. Arteri koroner kanan
  • 8. 2. Arteri koroner kiri  Arteri Koroner Kiri Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden)dan arteri sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini. LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan kanan, serta bagian interventrikuler septum. Sirkumflex arteri bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.  Arteri Koroner Kanan Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node,dan 55% mensuplai SA Node. Siklus Jantung Sebelum mempelajari siklus jantung secara detail, terlebih dahulu saya ingin menyegarkan ingatan anda tentang sirkulasi jantung. Saya yakin kalau anda masih mengingatnya dengan baik atau anda telah lupa? Anda masih ingat kalau jantung dibagi menjadi 4 ruang? Empat ruang jantung ini tidak bisa terpisahkan antara satu dengan yang lainnya karena ke empat ruangan ini membentuk hubungan tertutup atau bejana berhubungan yang satu sama lain berhubungan (sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal dan jantung sendiri). Di mana jantung yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh melalui cabang-cabangnya untuk keperluan metabolisme demi kelangsungan hidup. Karena jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi jantung dari mana saja. Saya akan mulai dari atrium/serambi kanan. Atrium kanan menerima kotor atau vena atau darah yang miskin oksigen dari:  Superior Vena Kava  Inferior Vena Kava  Sinus Coronarius Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid. Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen melewati:  Katup pulmonal  Pulmonal Trunk
  • 9.  Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri Darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan kembali ke jantung melalui 4 vena pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium kiri. Dari atrium kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup mitral. Dari ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung (melalui sinus valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah balik lagi ke jantung melewati vena kava superior,vena kava inferior dan sinus koronarius menuju atrium kanan. Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:  Sistole atau kontraksi jantung  Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu : 1. Fase Ventrikel Filling 2. Fase Atrial Contraction 3. Fase Isovolumetric Contraction 4. Fase Ejection 5. Fase Isovolumetric Relaxation Perlu anda ingat bahwa siklus jantung berjalan secara bersamaan antara jantung kanan dan jantung kiri, dimana satu siklus jantung = 1 denyut jantung = 1 beat EKG (P,q,R,s,T) hanya membutuhkan waktu kurang dari 0.5 detik. Fase Ventrikel Filling Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya, dengan demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di kedua ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. Perlu anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari kontraksi kedua atrium. Fase Atrial Contraction Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua atrium, dimana setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian ventrikel secara aktif yaitu dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan darah ke ventrikel atau yang kita kenal dengan “atrial kick”. Dalam grafik EKG akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel secara keseluruhan tidak mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu bunyi jantung 3 atau cardiac murmur.
  • 10. Fase Isovolumetric Contraction Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan yang melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di ventrikel yang terekam pada EKG yaitu komplek QRS atau depolarisasi ventrikel. Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke atrium yang menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik darah tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi jantung satu (S1) atau sistolic. Periode waktu antara penutupan katup AV sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua ventrikel tidak berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses ini dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction. Fase Ejection Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi ventrikel akan menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar dan memompa darah dengan cepat melalui cabangnya masing-masing. Pembukaan katup semilunar tidak mengeluarkan bunyi. Bersamaan dengan kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing cabangnya. Fase Isovolumetric Relaxation Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel menurun atau relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua ventrikel, untuk itu katup semilunar akan menutup untuk mencegah aliran darah balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan bunyi jantung dua (S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam dalam EKG dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. Aliran balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di tandai dengan adanya “dicrotic notch”. 1. Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel secara pasip maupun aktif ( fase ventrikel filling dan fase atrial contraction) disebut dengan End Diastolic Volume (EDV) 2. Total EDV di ventrikel kiri (LVEDV) sekitar 120ml. 3. Total sisa volume darah di ventrikel kiri setelah kontraksi/sistolic disebut End SystolicVolume (ESV) sekitar 50 ml. 4. Perbedaan volume darah di ventrikel kiri antara EDV dengan ESV adalah 70 ml atau yang dikenal dengan stroke volume. (EDV-ESV= Stroke volume) (120-50= 70) Sumber : http://www.ww.kursusekg-i.blogspot.com
  • 11. Elektrofisiologi Jantung Elektrofisiologi Jantung 1. Elektrofisiolagi jantung adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik atau bioelectrical pada jantung sehingga jantung bisa menjalankan fungsinya secara optimal. 2. Elektrofisiologi tidak hanya terjadi hanya pada sel-sel otot jantung, akan tetapi diseluruh sel-sel tubuh kita terjadi atau adanya aktivitas listrik/elektrofisiologi guna menjaga keseimbangan atau haemostasis tubuh kita. 3. Semua faktor atau unsur-unsur yang berhubungan dengan bioelectrical tubuh kita, akan mempengaruhi proses fisiologi bioelectrical di seluruh tubuh. 4. Unsur utama yang mempengaruhi bioelectrical tubuh adalah elektrolit (Na,Mg,K,Ca,Cl,phosphate), Cairan tubuh dan Oksigen. 5. Apabila terjadi ketidakseimbangan diantara unsur-unsur utama yang saya sebutkan diatas, maka akan terjadi gangguan terhadap proses bioelektrical di seluruh tubuh (tidak hanya di jantung). 6. Berhubung topik kita adalah elektrofisiologi yang berkaitan dengan jantung, maka saya tekankan kembali apabila terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit serta oksigen dalam tubuh akan berpengaruh pada fungsi kerja jantung. Bagian terkecil dari mahluk hidup adalah sel. Jutaaan sel akan membentuk jaringan, dan jantung terbentuk dari kumpulan jaringan yang membentuk organ yaitu jantung. Bioelektrikal jantung terjadi karena adanya continuitas aktivitas listrik sel-sel pacemaker pada jantung yang menyebabkan jantung berkontraksi dan relaksasi secara teratur. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki keistimewaan, yaitu:  Automaticity : Spontan jantung berdenyut secara teratur dan independent tanpa adanya intervensi sistem tubuh lain. Dengan kata lain apabila jantung sehat kita pisahkan dengan tubuh, maka jantung masih bisa berdenyut. Kenapa demikian? Karena jantung memiliki sel-sel pacemaker alami yang secara automatis mengeluarkan impuls secara teratur. Jantung mempunyai beberapa tempat utama sel-sel pacemaker yaitu SA node, AV node, Bundle of His dan Furkinje fiber. Normal sel pacemaker jantung berada di SA node yang secara teratur mengeluarkan impuls 60-100x/menit. Sedangkan pacemaker lain yang berfungsi sebagi backup apabila SA node mengalami gangguan. Pacemaker yang berfungsi sebagai backup yaitu AV node 40-60x/menit, Furkinje fiber 20-40x/menit. (lihat Gb: 8).  Excitability : Apabila terjadi ketidakseimbangan pada unsur-unsur yang berperan dalam proses elektrofisiologi sel jantung, maka sel-sel jantung akan berespon secara fisiologis untuk mempertahankan hemostastis.  Conductivity : Adanya jaringan neuromuskular yang membentuk lintasan atau jalan khusus sebagai kawat penghantar bioelektrik antara SA node, AV node, Bundle of his, Furkinje fiber yang nantinya akan diteruskan sel-sel otot jantung agar bisa berdenyut.  Contractility : Secara fisiologis mampu merespon impuls yang masuk ke sel-sel otot jantung dengan berkontraksi dan berelaksasi.
  • 12.  siklus jantung = 1 denyut jantung = dalam EKG 1 beat yang terdiri dari PQRST (lihat gambar 8). Pertanyaanya…bagaimana proses terjadinya siklus jantung atau denyut jantung atau 1 beat EKG di lihat dari elektrofisiologi. Gb: 8 Gb: 9
  • 13. Seperti yang sudah saya katakan bahwa dengan adanya aktivitas bioelektrikal sel-sel pada jantung yang menyebabkan jantung bisa berdenyut, menyelesaikan siklusnya dan akan tercatat oleh mesin ekg dengan adanya gelombang PQRST dalam tiap denyutnya. Faktor utama yang harus kita perhatikan adalah ion-ion utama yang sangat vital sekali dalam mempertahankan keseimbangan saat terjadinya bioelektrikal pada sel-sel jantung. Ion-ion tersebut adalah Kalium (K+), (Na+),(Ca+),(Mg+) yang berperan sangat penting dalam menjaga keseimbangan proses bioelektrikal pada se-sel pacemaker jantung. Anda bisa lihat perbedaan muatan ion antara intraseluller dengan ektraseluller beserta fungsinya (lihat Gb tabel 10). Angka nominal antara didalam dan di luar sel bisa berubah, salah satunya secara fisiologis disebabkan adanya gelombang elektrikal secara continuitas keluarkan oleh sel- sel pacemaker, dan secara patologis dipengaruhi adanya gangguan keseimbangan elektrolit atau penyakit lain. Gb: 10 Saya ingin menjelaskan proses bioelektrikal yang terjadi pada single cel !!! Setiap sel di lapisi oleh membran sel, dimana tidak semua ion-ion menyeberang sembarangan karena proses penyeberangan melalui membran ini telah diatur oleh suatu mekanisme alamiah yaitu Na+ -K+ – ATPase (adenosine triphosphate) sodium pump atau cukup kita sebut sodium pump. Dialah (sodium pump) yang berperan sangat penting menjaga keseimbangan proses bioelektrikal sel-sel pacemaker jantung. Dalam keadaan istirahat atau resting potential atau polarisasi, di luar sel bermuatan positip (khususnya ion Na+), sedangkan didalam sel relatif negatif muatanya, dalam mesin EKG akan terekam hanya garis isoelektrik. (lihat gb:11A) Pergerakan serta perubahan muatan negatif menjadi positip pada sel jantung dinamakan depolarisasi. Apabila pergerakan atau arah depolarisasi menuju elektroda positip, maka dalam EKG akan terekam gambaran ekg defleksi positip. Begitu sebaliknya apabila arah depolarisasi
  • 14. menjauhi elektroda positip, maka dalam EKG akan menghasilkan defleksi negatif (lihat gb: 11 B) Note:( garis isoelektrik = zero line). Dan apabila arah depolarisasi mengarah positip elektroda kemudian menjauhi elektoda tersebut, maka akan menghasilkan defleksi bifasik. Pergerakan atau perubahan muatan pada sel dari muatan pasitip kembali ke muatan negatif dinamakan repolarisasi. Seharusnya bagian sel yang pertama mengalami depolarisasi akan ikuti oleh proses repolarisasi. Dan setiap elektroda positip yang di tuju oleh arah repolarisasi berlawanan dengan depolarisasi. Akan tetapi fenomena bioelektrikal pade sel tunggal ini berbeda dengan apa yang terjadi pada jantung seutuhnya, dimana arah repolarisasi dimulai dari epikardium ke endokardium. Jadi pada EKG proses repolarisasi akan terekam sama dengan arah depolarisasi. (lihat gb:11 C). Gb: 11 Proses terjadinya perubahan muatan secara mendadak dinamakan Aksi Potesial, atau bagian dari proses depolarisasi adalah aksi potensial. Dimana single aksi potensial ini akan membentuk kesatuan aksi potensial yang nantinya dalam mesin EKG akan terekam grafik gelombang EKG. Masih dalam single sel……. Perbandingan muatan ion antara diluar dan dalam sel relatif seimbang, dimana pada fase polarisasi muatan ion positip khususnya Na+ berada di luar. Secara fisiologi bahwa proses terjadinya bioelektrikal secara terus menerus tanpa adanya pengaruh luar atau proses ini bisa berjalan lambat atau cepat akibat pengaruh system neurological serta gangguan keseimbangan elektrolit. Maka permeabilitas membran sel terhadap Na+ meningkat sehingga Na+ masuk ke
  • 15. dalam sel (fase 0) secara mendadak, setelah itu proses depolarisasi terjadi pada fase 1 dan 2 dimana muatan dalam sel relatif positip, sesaat setelah depolarisasi ion K+ keluar dari dalam sel. Pada fase 3, sodium pump akan berperan optimal untuk mengembalikan keseimbangan muatan ion antara diluar dan didalam sel. Sodium pump akan mengelurkan Na+ dari sel dan memasukan K+ dari luar sel. Pade fase 4, membran sel siap untuk menerima perubahan untuk mengulang aksi potensial. (Lihat Gb : 12) Untuk lebih detailnya tentang proses proses ini anda bisa tanyakan langsung ke saya. Gb: 12 Sumber : http://www.ww.kursusekg-i.blogspot.com
  • 16. Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Wanita Pendahuluan Materi reproduksi pada manusia ini merupakan kelanjutan pelajaran sebelumnya. Pada pelajaran sebelumya telah dibahas tentang pubertas dan sistem organ repoduksi pria. Sedangkan pada pelajaran ini akan dibahas tentang sistem organ reproduksi wanita yang meliputi struktur organ reproduksi wanita, oogenesis dan siklus menstruasi. Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina. Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam kandungan ibunya. Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita memasuki masa puber. Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ reproduksi aktif bekerja hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang terjadi antara usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda tidak terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian endometrium akan terbentuk kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa takut karena menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal dan biasa seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh. Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan - perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu hal yang normal.
  • 17. Struktur Organ Reproduksi Wanita Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi eksternal. Keduanya saling berhubungan dan tak terpisahkan. Organ reproduksi internal terdapat di dalam rongga abdomen, meliputi sepasang ovarium dan saluran reproduksi yang terdiri saluran telur (oviduct/tuba falopii), rahim (uterus) dan vagina. Organ reproduksi luar meliputi mons veneris, klitoris, sepasang labium mayora dan sepasang labium minora. struktur organ reproduksi wanita Ovarium. Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut melalui mesentrium ke uterus. Merupakan gonade perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dan mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat dan banyak mengandung folikel. Seorang perempuan kurang lebih memiliki 400.000 folikel dari kedua ovariumnya sejak ia masih dalam kandungan ibunya. Namun hanya beberapa ratus saja yang berkembang dan melepaskan ovum selama masa reproduksi seorang perempuan, yaitu sejak menarche (pertama mendapat menstruasi) hingga menophause (berhenti menstruasi). Pada umumnya hanya sebuah folikel yang matang dan melepaskan ovum tiap satu siklus menstruasi (kurang lebih 28 hari) dari salah satu ovarium secara bergantian.
  • 18. Selama mengalami pematangan, folikel mensekresikan hormone estrogen. Setelah folikel pecah dan melepaskan ovum, folikel akan berubah menjadi korpus luteum yang mensekresikan estrogen dan hormon progesteron. Estrogen yang disekresikan korpus luteum tak sebanyak yang disekresikan oleh folikel. Jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum akan lisis dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan pada siklus berikutnya. Tuba falopii/oviduct (saluran telur) jumlah sepasang, ujungnya mirip corong berjumbai yang disebut infundibulum berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepas dari ovarium. Epithelium bagian dalam saluran ini bersilia, gerakan silia akan mendorong ovum untuk bergerak menuju uterus. Uterus (rahim) Jumlah satu buah, berotot polos tebal, berbentuk seperti buah pir, bagian bawah mengecil disebut cervix. Uterus merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya embrio, dindingnya dapat mengembang selama kehamilan dan kembali berkerut setelah melahirkan. Dinding sebelah dalam disebut endometrium, banyak mengasilkan lendir dan pembuluh darah. Endometrium akan menebal menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi. Vagina Merupakan akhir dari saluran reproduksi wanita. Suatu selaput berpembuluh darah yang disebut hymen menutupi sebagian saluran vagina. Membran ini dapat robek akibat aktivitas fisik yang berat atau saat terjadi hubungan badan. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi wanita dan juga sebagai saluran kelahiran. Dindingnya berlipat-lipat, dapat mengembang saat melahirkan bayi. Pada dinding sebelah dalam vagina bermuara kelenjar bartholin yang mensekresikan lendir saat terjadi rangsangan seksual. Mons veneris Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada bagian paling atas dari vulva Labium mayora Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan ditumbuhi rambut Labium minora Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tipis di sebelah dalam labium mayora, banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Labium minora menyatu di bagian atas membentuk clitoris. Labium minora mengelilingi vestibulum, suatu tempat dimana terdapat lubang uretra di bagian atas dan lubang vagina di bagian bawah.
  • 19. Clitoris Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsang karena banyak mengandung saraf. Oogenesis dan Siklus Menstruasi Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n = mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit primer. Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum. Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak perempuan, beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika mencapai usia pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah. Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk melanjutkan proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil). Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum
  • 20. Perkembangan folikel di dalam ovarium Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi oosit. Semula oosit primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang) Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk korpus albikan Siklus Menstruasi Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi
  • 21. Siklus Menstruasi 1. Fase menstruasi Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter 2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma. 3. Fase Ovulasi Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
  • 22. 4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
  • 23. Tahukah kamu? Hanya sebagian kecil wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur Pada umumnya orang beranggapan bahwa siklus menstruasi seseorang adalah teratur. Tapi fakta menunjukkan sebaliknya. Dari hasil penyelidikan terhadap 4 ribu wanita ternyata hanya 3% yang memiliki siklus menstruasi yang teratur, bahkan ini merupakan suatu kekecualian yang jarang terjadi. Pada umumnya wanita mengalami siklus menstrasi yang kurang teratur; dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya ada sedikit perubahan. Jangka waktu yang normal berkisar antara 20 hari hingga 36 hari, atau rata-rata 28 hari. Namun hanya sekitar 30% wanita yang mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata 28 hari. Siklus menstruasi yang tidak teratur pada remaja putri adalah suatu hal yang normal. Karena sedang berkembang menuju arah kedewasaan. Secara berangsur-angsur siklus akan menjadi teratur menjelang usia 20 tahun. Sedangkan pada wanita menjelang menophause, menstruasi berubah menjadi lebih tidak teratur untuk kemudian berhenti sama sekali. Bagi remaja putri sebaiknya membiasakan diri membuat catatan tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan ini, tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan berikutnya, demikian seterusnya. Kemudian hitung berapa hari siklus menstruasi tiap bulannya. Catat pula jenis cairan vagina yang keluar dan perubahan tubuh yang terjadi di sepanjang siklus tersebut. Catatan tersebut dapat membantu mempelajari kebiasaan yang terjadi dalam tubuh kita sendiri. Dan data siklus menstruasi tersebut suatu saat akan mempunyai nilai yang sangat berarti. Cairan yang keluar dari vagina Semua wanita mengalami pengeluaran cairan dari vagina selain darah haid. Cairan tersebut membantu membasahi, membersihkan dan melindungi vagina dari bacteri-bacteri tertentu. Pengeluaran cairan ini bersifat normal; jumlahnya relatif sedikit tetapi dapat membuat noda pada celana dalam. Jenis cairan yang keluar ada yang jernih, ada yang keruh kental berwarna kekuning-kuningan. Cairan yang jernih, mulur seperti putih telur disekresikan oleh kelenjar yang terdapat pada cervix selama 3-5 hari menjelang ovulasi karena pengaruh hormon estrogen. Di saat lain vagina juga mengeluarkan cairan pekat, keruh berwarna kekuningan serta mempunyai bau yang khas. Dinding vagina mempunyai sifat yang sama seperti kulit lainnya yaitu sel-selnya selalu membelah, sel-sel yang telah tua dan mati akan terlepas. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan keruh kental/pekat berwarna kekuning-kuningan karena mengandung sel-sel mati, bacteri dan lendir. Di dalam vagina terdapat beberapa jenis bacteri, pada pada orang sehat; 95% diantaranya merupakan bacteri menguntungkan dan 5% diantaranya merupakan bacteri patogen. Bacteri menguntungkan tersebut terutama dari genus Lactobacillus yaitu Lactobacillus doderlein dan Lactobacillus acidophylus yang menghasilkan asam laktat dan membantu mempertahankan lingkungan asam dalam vagina, beberapa jenis lainnya menghasilkan hidrogenperoksida dan antibiotik. Suasana asam dalam vagina ini merupakan pertahanan alami terhadap kemungkinan infeksi. campuran zat yang dihasilkan bacteri dan sekresi dinding vagina mengasilkan aroma khas vagina. Bila cairan yang keluar dari vagina mempunyai sifat; berwarna lain (putih seperti susu, kuning kehijauan, merah
  • 24. coklat), berbau busuk, jumlahnya relatif banyak, disertai keluhan gatal, panas, nyeri dsb. Hal ini merupakan tanda; mungkin ada suatu gangguan pada organ reproduksi. Untuk itu sebaiknya segera periksakan ke dokter. Sindrom pramenstruasi Jika suatu saat tiba-tiba seorang wanita merasakan cincin yang biasa dipakai menjadi lebih sesak, merasa sedih yang tak beralasan, mudah tersinggung dan gampang marah, nafsu makan berlebihan, mengidam jenis makanan tertentu, mungkin wanita tersebut sedang mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi adalah perubahan-perubahan fisik dan psikis yang terjadi di antara hari ke empat belas hingga hari kedua sebelum mestruasi, dan akan hilang segera setelah datang menstruasi. Perubahan fisik tersebut antara lain: kenaikan berat badan, terjadi pembesaran bagian tubuh terutama daerah tertentu (perut, jari tangan, kaki) karena tubuh menahan cairan, pegal dan nyeri otot terutama daerah pinggang, payudara membesar dan nyeri tekan, timbul jerawat, air seni berkurang, pusing, mual, nafsu makan men ingkat. Perubahan psikis meliputi: kontrol emosi rendah, cepat marah, reaksi emosi yang tidak logis, daya ingat dan konsentrasi rendah, lesu, depresi, rasa kurang percaya diri dan perasaan tidak berharga. Derajad keseriusan gejala sindrom pramenstruasi yang dialami wanita satu dengan yang lain tidak sama. Pada umumnya wanita; perubahan fisik sindrom pramenstruasi tidak menjadi masalah yang berarti dan dapat menjalani aktifitas hidupnya dengan normal. Namun pada beberapa wanita; perubahan psikis sindrom pramenstruasi dapat menjadi masalah yang serius. Dengan mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom pramenstruasi, wanita dapat mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan mengendalikan emosinya sehingga hubungan harmonis dalam keluarga dan lingkungan sosialnya tetap terjaga. Siklus estrus Jika pada manusia dan beberapa primata lainnya mempunyai siklus menstruasi, pada mamalia lain dikenal adanya siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi, akan diserap kembali oleh uterus bila tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi pendarahan. Pada hewan betina periode seputar ovulasi; vagina mengalami perubahan yang memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus berarti gairah atau kegilaan, kopulasi hanya terjadi pada periode estrus. Pada peternak sapi, insemenasi buatan dilakukan pada saat sapi betina mengalami estrus yang ditandai: vagina mengalami 3A dalam bahasa Jawa (Abuh = ukuran lebih besar, Abang = warna merah, Anget = hangat). Jangka waktu siklus estrus berbeda-beda; pada tikus hanya 5 hari, anjing dan beruang hanya mengalami satu siklus pertahun, tetapi pada gajah mengalami beberapa kali siklus estrus pertahun.