SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
PENGHARGAAN
KALPATARU
DIREKTORAT KEMITRAAN LINGKUNGAN
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Pasal 70 ayat (1)
Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya
untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup”
Pasal 63 ayat (1)
Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, Pemerintah bertugas
dan berwenang: Memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan
penghargaan
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor : P.30/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/4/2017 tentang Penghargaan
Kalpataru
PRINSIP
1. Prinsip Keterbukaan: Mengutamakan sikap jujur, rendah hati, adil, serta
mau menerima pendapat dan kritik
2. Prinsip Partisipatif: Adanya keterlibatan aktif masyarakat terhadap
pencapaian tujuan
3. Prinsip Keteladanan: Mengutamakan perilaku yang terpuji dan disenangi
dan sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran, serta keteladanan
terhadap peduli lingkungan;
4. Prinsip Edukatif: Membangun hubungan atau interaksi di dalam
masyarakat yang memuat unsur pembelajaran, pengajaran atau
5. Prinsip Akuntabel: Memberikan jaminan setiap tahap kegiatan dalam
pemberian Penghargaan Kalpataru dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
6. Prinsip Kesetaraan Gender: Memberikan jaminan bahwa pemberian
Penghargaan Kalpataru memberikan kesempatan yang sama kepada
perempuan dan laki-laki, serta kegiatan yang dilakukan memperhatikan
dan melibatkan peran aktif , serta dampak terhadap perempuan.
Penghargaan Kalpataru
dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
. Presiden Soeharto (1978):
“Pembangunan tidak harus bertentangan dengan
pelestarian lingkungan hidup.Demikian pula,
pelestarian lingkungan hidup yang bertujuan
memelihara kelanggengan sumberdaya alam tidak
harus bertentangan dengan pembangunan
Sumberdaya alam bukanlah milik masyarakat yang
hidup di zaman tersebut tetapi milik generasi
mendatang, sehingga harus terjamin kelestariannya
agar dapat dimanfaatkan terus menerus dari generasi
ke generasi.
Gagasan Penghargaan Kalpataru lahir dari keprihatian dan Paradigma Pembangunan Berwasasan
Lingkungan yang digagas Presiden Suharto dan gagasan Prof . Emil Salim tetang peran dan pelibatan
masyarakat
Kontribusi Penerima Penghargaan Kalpataru
Dalam SDGs
Sikap Keteladanan Para
Penerima Kalpataru antara
lain
1. sikap gigih, pantang
mundur untuk berusaha
terus memperbaiki
lingkungan hidup dalam
keadaan bagaimanapun
buruknya
2. motivasi dalam diri
3. Inspiratif
4. menjadi penggerak
5. jiwa sosial tinggi
6. tidak individualis
7. gemar menyebarluaskan
pengetahuan kepada
masyarakat
8. Memiliki sikap suka rela
Aksi Nyata antara lain:
1. Pelestarian keanekaragaman
hayati
2. Kearifan lokal dalam
mengelola sumberdaya alam
3. Inovasi dan teknologi
aplikatif yang dalam
pengelolaan sumberdaya
alam, konservasi energi,
mengatasi pencemaran dan
kerusakan lingkungan,
mengatasi perubahan iklim ,
konservasi keanekaragaman
hayati
4. Berkontribusi dalam
perubahan kebijakan
lingkungan di tingkat lokal,
nasional
5. Dsb.
Sejarah Penghargaan Kalpataru
• Salah satu strategi Kementerian PPLH yang dipimpin Prof. Emil Salim dalam mendorong kesadaran masyarakat
yang lebih luas untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan adalah pemberian Hadiah Lingkungan yang
diberikan setiap tahun bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
• Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 1980, penghargaan lingkungan yang diberi nama
“Hadiah Lingkungan” pertama kali diberikan kepada delapan organisasi dan kelompok masyarakat, yaitu LP3ES
Jakarta, Pondok Pesantren Cipasung Tasik Malaya Jawa Barat, Pondok Pesantresn Suralaya, Tasik Malaya Jawa
Barat, Badan Sosial Maumere, Flores NTT, Masyarakat Kabupaten Sikka NTT, Dian Desa, Sleman Jogjakarta serta
Masyarakat Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
• Perubahan nama “Hadiah Lingkungan” menjadi Penghargaan “Kalpataru” baru muncul pada saat pemberian
penghargaan lingkungan pada tahun 1981.
• Nama Kalpataru diketemukan oleh Anggota Tim
Kementerian PPLH, yang bernama Bapak Markoes
Djajadiningrat, seorang Sarjana Seni Rupa, Institut
Teknologi Bandung yang pada waktu itu ditugaskan
untuk membuat gambar prangko seri lingkungan hidup.
• Beliau menemukan relief “Pohon Kehidupan” yang
dikelilingi uang dan batu permata di candi Mendut.
Pohon kehidupan ini bernama Kalpawreksa (aksara
Dewanagari), Kalpavṛkṣa (International Alphabet of
Sanskrit Transliteration, IAST), atau Kalpataru,
Kalpadruma, dan Kalpapāda.
• Istilah Kalpataru banyak di singgung dalam kitab
kesusateraan India awal, misalnya Kitab Purana,
Ramayana, Buvanakosa, Vayupurana, Meghaduta, dan
Bhanabat. Beliau Juga yang mendesain Trofi Kalpataru.
Relief Kalpataru di Candi Mendut
bersama dengan dua bidadari, Harītī, dan
Āţawaka
Simbol Penghargaan Kalpataru
Sejarah Penghargaan Kalpataru
Penganugerahan
Penghargaan Kalpataru oleh Presiden
Meningkatkan kesadaran, membuka peluang bagi berkembangnya
inovasi dan kreativitas, serta mendorong prakarsa masyarakat, sebagai
bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu dan kelompok
masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dan kehutanan secara berkelanjutan.
TUJUAN PENGHARGAAN KALPATARU
KATEGORI
PENGHARGAAN
KALPATARU
1. Perintis Lingkungan
2. Pengabdi Lingkungan
3. Penyelamat Lingkungan
4. Pembina Lingkungan
Kategori Penghargaan Kalpataru
• Perintis Lingkungan adalah individu bukan pegawai negeri atau bukan pejabat negara yang
mempelopori upaya luar biasa bagi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
kehutanan, dan merupakan kegiatan baru di wilayah/kawasan tertentu dan/atau berhasil
mengembangkan teknologi lokal yang ramah lingkungan.
• Pengabdi Lingkungan adalah individu baik petugas lapangan dan/atau pegawai negeri atau
Aparatur Sipil Negara yang mendedikasikan hidupnya dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan yang melampaui kewajiban dan tugas pokok
profesi dalam jangka waktu lama secara berurutan
• Penyelamat Lingkungan adalah kelompok orang dan/atau lembaga yang menjaga dan/atau
memperbaiki penyelamatan fungsi dan tatanan lingkungan hidup atas dasar prakarsa
kelompok.
• Pembina Lingkungan adalah individu/tokoh masyarakat bukan pejabat pemerintah yang
melakukan pembinaan untuk membangkitkan kesadaran, prakarsa, dan peran masyarakat
guna melestarikan fungsi dan tatanan lingkungan hidup dan/atau berhasil
mengimplementasikan temuan teknologi baru yang ramah lingkungan.
a. Individu, bukan Pegawai Negeri atau Pejabat Negara;
b. Mempelopori kegiatan luar biasa dalam PPLHK;
c. Kegiatan relatif baru di wilayah/Kawasan tertentu dan/atau berhasil
mengembangkan teknologi lokal yang ramah lingkungan;
d. Kegiatan yang dipelopori telah memberikan dampak positif terhadap
upaya pengembangan pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup
dan kehutanan bagi masyarakat sekitarnya.
PERINTIS LINGKUNGAN PENGABDI LINGKUNGAN
a. Individu,baik petugas lapangan dan/atau pegawai negeri atau aparatur
sipil negara;
b. Mendedikasikan hidupnya melampaui kewajiban dan tugas pokok
profesi dalam mengembangkan upaya PPLHK;
c. Kegiatan pengabdian terhadap upaya PPLHK telah memberikan dampak
positif terhadap pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan,
peningkatan aspek sosial dan aspek ekonomi bagi masyarakat
sekitarnya.
a. Individu/tokoh masyarakat, bukan pejabat pemerintah;
b. Berhasil membangkitkan kesadaran, prakarsa dan peran masyarakat guna
melestarikan fungsi dan tatanan lingkungan hidup;
c. Berhasil membina untuk melestarikan fungsi dan tatanan lingkungan hidup
dan kehutanan melalui upaya pencegahan pencemaran tanah, air, dan udara
dan/atau pencegahan terhadap kerusakan ekosistem dan/atau berhasil
melakukan upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang berdampak positif
terhadap PPLHK, sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya, dan/atau
berhasil mengimplementasikan temuan teknologi baru yang ramah
lingkungan.
PEMBINA LINGKUNGAN
PENYELAMAT LINGKUNGAN
a. Kelompok orang dan/atau lembaga/ Masyarakat Adat
b. Prakarsa kegiatan berasal dari kelompok orang dan/atau lembaga itu
sendiri;
c. Berhasil melestarikan dan menyelamatkan fungsi serta tatanan
lingkungan hidup dan kehutanan yang berdampak positif bagi aspek
kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan, sosial dan ekonomi bagi
masyarakat sekitar.
Kategori Penghargaan Kalpataru
Kriteria Umum Calon Penerima Penghargaan Kalpataru
KRITERIA INDIVIDU KRITERIA KELOMPOK
1. Kriteria ini berlaku untuk kategori: Perintis, Pengabdi dan
Pembina Lingkungan;
2. Warga Negara Indonesia; yang diusulkan oleh pihak lain.
3. Berkelakuan baik;
4. Pada waktu diusulkan tidak berstatus tersangka dalam
proses hukum, (Melampirkan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian - SKCK);
5. Tidak sedang dalam kasus Narkoba
6. Tidak berafiliasi dengan partai politik
7. Tidak memiliki konflik kepentingan
8. Telah melakukan kegiatan minimal 5 (lima) tahun.
1. Kriteria ini berlaku untuk kategori Penyelamat
Lingkungan;
2. Warga Negara Indonesia; yang diusulkan oleh pihak lain.
3. Paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang dan berdomisili
di tempat yang sama;
4. Pada waktu diusulkan tidak berstatus tersangka dalam
proses hukum, (Melampirkan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian - SKCK), Ketua Kelompok atau salah satu
pengurus;
5. Pada waktu diusulkan pengurus tidak dalam kasus
narkoba
6. Tidak memiliki konflik kepentingan
7. Telah melakukan kegiatan minimal 5 (lima) tahun.
PENGUSUL
Pengusul adalah setiap orang, organisasi, instansi dan/atau
pemerintah daerah dapat mengusulkan calon penerima
Penghargaan Kalpataru kepada Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
(PERMEN-LHK) Nomor 30 tahun 2017 tentang Penghargaan Kalpataru. Pasal 11 ayat (1)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
OLEH PENGUSUL
1. Setiap pengusul memiliki kesempatan untuk mengusulkan lebih dari satu calon
penerima penghargaan Kalpataru dari setiap kategori
2. Pengusul tidak dapat mengusulkan dirinya ataupun kelompoknya
3. Calon telah melakukan kegiatan minimal 5 (tahun) secara berkelanjutan, jika kegiatan
calon dilakukan dibawah 5 (lima) tahun maka akan dinyatakan gugur secara otomatis
4. Pengusul harus memperhatikan kesesuaian jenis kategori yang dipilih dengan kriteria
dan kegiatan calon;
5. Pengusul harus mengisi secara lengkap formulir yang telah disediakan.
125
103
125
65
Perintis
Lingkungan
Pengabdi
Lingkungan
Penyelamat
Lingkungan
Pembina
Lingkungan
Jumlah Penerima Kalpataru Nasional
Periode 1980-2023
7
26
7
1
30
11
2
12
32
25
54
9 7
3
15
8
2 1
6 8
2
10
24
15
4
14
3
13
7
1
14
18
2
20
5
Aceh
Bali
Banten
Bengkulu
DIYogyakarta
DKI
Jakarta
Gorontalo
Jambi
Jawa
Barat
Jawa
Tengah
Jawa
Timur
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Timur
Kalimantan
Utara
Kepulauan
Bangka-Belitung
Kepulauan
Riau
Lampung
Maluku
Maluku
Utara
Nusa
Tenggara
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
Papua
Papua
Barat
Riau
Sulawesi
Barat
Sulawesi
Selatan
Sulawesi
Tengah
Sulawesi
Tenggara
Sulawesi
Utara
Sumatera
Barat
Sumatera
Selatan
Sumatera
Utara
Timor
Leste
Provinsi
Distribusi 418 Penerima Penghargaan Kalpataru
Tahun 1980 s/d 2023 Berdasarkan Provinsi
Ruang Lingkup Kegiatan
Kalpataru Meliputi 4
Pengelompokan Tema
Keanekaragaman hayati
(K1)
Perubahan Iklim (K2)
Pencemaran dan
Kerusakan
Lingkungan,(K3)
Hukum dan Budaya
(K4)
1. Pelestarian keanekaragaman hayati yang meliputi sumberdaya
genetik, jenis/spesies, dan ekosistem. contoh bentuk kegiatan
antara lain : penyelamatan Kawasan ekosistem darat, laut dan
pesisir contoh penyelamatan padang lamun, ekosistem karst,
danau, pelestarian satwa dan flora dilindungi/endemik; kebun
keanekaragaman hayati, pelestarian dan pengelolaan tanaman
obat, dll
2. Pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan;
beberapa aksi nyata antara lain : penerapan teknologi tepat guna
pemanfaatan keanekaragaman hayati seperti budidaya tanaman
obat lokal, pengembangan ternak jenis lokal, perikanan;
pengelolaan ekosistem hutan dengan konsep perhutanan sosial
1. Adaptasi Perubahan Iklim
• Pengendalian kekeringan, banjir dan longsor;
• Peningkatan ketahanan pangan; dan
• Pengendalian penyakit iklim.
2. Mitigasi Perubahan Iklim:
• Konservasi energi dan pengembangan energi
terbarukan;
• Budidaya Pertanian Rendah Emisi Gas Rumah Kaca
• Peningkatan dan mempertahankan tutupan vegetasi dan
penyerap karbon di laut;
• Pencegahan kebakaran hutan dan lahan;
3. Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru
Ekonomi hijau merupakan konsep ekonomi rendah karbon,
hemat sumberdaya alam dan berkeadilan sosial. Sementara
ekonomi biru merupakan konsep ekonomi yang menekankan
pada proses pemanfaatan sumberdaya laut secara berkelanjutan
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan
masyarakat, pelestarian ekosistem laut, serta menciptakan
lapangan kerja
1. Keadilan terhadap pemanfaatan
sumberdaya alam dan lingkungan.
Contoh: penanganan konflik tenurial,
hak dan akses yang sama untuk
melindungi dan menjaga serta
memanfaatkan sumber-sumber pokok
kehidupan, dll.
2. Kearifan tradisional dalam
pengelolaan sumberdaya alam.
Contoh: pelestarian dan penerapan
hukum adat yang melindungi
keseimbangan lingkungan,
3. Komunikasi dan pendidikan
lingkungan hidup. Kegiatan yang
dilakukan untuk mengubah perilaku
dan sikap berbagai pihak dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kesadaran tentang
nilai lingkungan dan pelestarian.
Contoh antara lain: kegiatan kampanye
dan publikasi dalam mendukung
kearifan lokal, perilaku ramah
lingkungan.
1. Penanganan pencemaran air,tanah, udara dari industri, pertanian, domestic
terutama plastik. Contoh : penerapan teknologi tepat guna dalam kegiatan
pengurangan pencemaran lingkungan; pemulihan area yang tercemar
2. Pencegahan dan Penanganan Kerusakan Lingkungan, contoh aksi nyata yang
dilakukan pencegahan dan penanggulangan dan abrasi pantai, erosi/longsor,
penanggulangan kerusakan terumbu karang akibat pemboman dsb.
3. Ekonomi Sirkular. Contoh : Pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomi,
bisnis yang berbasis bahan baku ramah lingkungan, pengembangan desa mandiri
3. Jasa lingkungan, contoh dari kegiatan ini antara
lain pengembangan ekowisata, wana wisata,
desa wisata alam, desa konservasi, dan lainnya;
dibidang perlindungan tata air seperti
penyelamatan dan perlindungan sumber-
sumber mata air termasuk rehabilitasi lahan
kritis untuk menyelamatkan sumber-sumber air
dengan jenis tanaman lokal; peningkatan
kesuburan tanah, pengendalian erosi dan
banjir; penyerapan dan penyimpanan karbon
melalui penanaman, mempertahankan areal
hijau dsb.
PROSES PELAKSANAAN
PENGHARGAAN KALPATARU
(1)
Penyebaran informasi
Penghargaan Kalpataru
kepada publik
(2)
Pengumpulan dokumen
usulan calon penerima
Penghargaan Kalpataru.
(3)
Verifikasi administrasi
terhadap dokumen
usulan oleh Tim
Sekretariat Kalpataru
dan Tim Teknis.
(4)
Sidang DPPK I, dengan
materi hasil verifikasi
administrasi.
(5)
Publikasi nominator
Penghargaan Kalpataru
melalui website dan
media sosial KLHK.
(6)
Verifikasi dan validasi
lapangan kepada
nominator Penghargaan
Kalpataru.
(7)
Sidang DPPK II, dengan
materi hasil verifikasi
dan validasi lapangan.
(8)
Pengusulan penerima
Penghargaan Kalpataru
kepada MENLHK, sesuai
hasil sidang DPPK II
(9)
Penetapan penerima
Penghargaan Kalpataru
oleh MENLHK
(10)
Publikasi penerima
Penghargaan Kalpataru
kepada publik melalui
website dan media
sosial KLHK.
(11)
Penyerahan
Penghargaan Kalpataru
oleh Presiden Republik
Indonesia
DEWAN PERTIMBANGAN PENGHARGAAN KALPATARU TAHUN 2024
Dr. N. Hassan Wirajuda, SH, MALD, LLM
(Ketua merangkap anggota)
Ir. Laksmi
Dhewanthi, MA
(Anggota)
Dr. Ir. Bambang
Supriyanto, M.Sc
(Anggota)
Prof. Dr. MF. Ir.
Herman
Haeruman JS
(Anggota)
Dr. Ir. Aca
Sugandhy, M.Sc
(Anggota)
Dr. Ir. Soeryo
Adiwibowo, MS
(Anggota)
Dr. Imam B.
Prasodjo
(Anggota)
Abdul Malik,
Ph.D
(Anggota)
Ir. Arief Yuwono,
MA
(Anggota)
Prof. Dr. Ir. Hadi Alikodra, MS.
(Wakil Ketua I merangkap anggota)
Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan
Kemitraan Lingkungan
(Wakil Ketua II merangkap anggota)
Direktur Kemitraan
Lingkungan
(Sekretaris merangkap
anggota)
TUGAS DAN FUNGSI DEWAN PENGHARGAAN KALPATARU
a.Melakukan penilaian terhadap dokumen usulan calon penerima penghargaan Kalpataru;
b.Memilih calon nominasi penerima penghargaan Kalpataru yang disetujui untuk dilakukan
verifikasi dan validasi lapangan;
c.Menentukan penerima penghargaan Kalpataru;
d.Memberikan masukan dan/atau saran untuk keberlanjutan penyelenggaraan kegiatan
penghargaan Kalpataru.
Sekretariat Kalpataru
dibentuk oleh Direktur Jenderal PSKL, dengan tugas :
a. Melakukan verifikasi administrasi terhadap dokumen usulan yang masuk. Dasar verifikasi
administrasi adalah:
• Kesesuaian kategori;
• Lama waktu kegiatan calon (harus di atas lima tahun);
• Kelengkapan identitas pengusul,
• Kelengkapan identitas calon, dokumen pengusulan calon dan data pendukung.
b. Menyiapkan dan mendistribusikan seluruh surat umum maupun surat keputusan terkait dengan
penyelenggaraan penghargaan Kalpataru;
c. Menyiapkan materi Sidang Dewan Pertimbangan Penghargaan kalpataru, baik materi sidang
pertama maupun kedua;
d. Melakukan komunikasi dengan pihak pengusul terkait dengan dokumen usulan calon (jika
diperlukan);
e. Menyiapkan bahan publikasi terkait dengan penyelenggaraan penghargaan Kalpataru, seperti:
pengumuman calon nominasi penerima penghargaan Kalpataru, pengumuman penerima
penghargaan Kalpataru, dan sebagainya;
f. Menyiapkan materi pembekalan untuk pelaksanaan verifikasi dan validasi lapangan
g. Menyiapkan acara seremonial penyerahan penghargaan Kalpataru
TUGAS TENAGA TEKNIS
a. Membantu pelaksanaan verifikasi administrasidokumen usulan calon penerima penghargaan Kalpataru; dan
b.Memberikan masukan dan/atau saran kepada Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru (DPPK) terkait
dengan dokumen usulan. Masukan dan/atau saran disampaikan melalui Tim Sekretariat Kalpataru dan
terlampir dalam lampiran sidang DPPK.
EVALUASI PENGUSULAN KALPATARU
CATATAN KEKURANGAN PENGUSULAN CALON
PENERIMA PENGHARGAAN KALPATARU 2023
1. Kegiatan yang dilakukan kurang dari 5 tahun
2. Usulan melewati batas waktu yang ditentukan
3. Tidak memenuhi kriteria dari kategori yang diusulkan. Misal: Kategori Pengabdi (Status ASN,
tapi kegiatan masih sesuai tupoksinya), kategori perintis (isu/kegiatan yang dilakukan sudah
banyak, tidak ada inovasi), kategori penyelamat (isu/kegiatan penyelamatan kurang spesifik)
4. Data Dukung dan dokumentasi kegiatan yang disampaikan kurang lengkap, misal: Surat
Keterangan Catatan Kepolisian, foto-foto kegiatan, dan SK Lembaga/Komunitas.
5. Dampak kegiatan belum memadai secara ekologis, ekonomi, sosial baik secara kuantitatif dan
kualitatif
6. Penjelasan tentang Prakarsa, Motivasi, Inovasi, dan Kreatifitas kurang spesifik.
7. Tingkat keswadayaan dan keberlanjutan kegiatan kurang memadai.
8. Usulan tidak sesuai formulir yang ditetapkan.
INOVASI DAN KREATIFITAS
Rudi Hartono (Penerima
Penghargaan Kalpataru Kategori
Perintis Tahun 2022)
1. Merintis perbaikan ekosistem
mangrove dan pesisir melalui
kegiatan ekowisata
2. Pembibitan mangrove,
pemanfaaran sabut kelapa, daun
nipah dan pandan untuk bahan
anyaman
3. Menginisiasi penyadaran
masyarakat untuk turut
mengelola sampah
4. rehabilitasi dan edukasi
mangrove terutama penanaman
mangrove berbasis digital di
Indonesia
INOVASI DAN KREATIFITAS
Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening
Patasari
(Penerima Penghargaan Kalpataru Kategori
Penyelamat Tahun 2019)
Kelompok Nelayan Prapat melakukan
penyelamatan muara sungai Tukad Mati dengan
beragam kegatan seperti: bersih-bersih sampah,
normalisasi aliran sungai, penanaman kembali
mangrove di bantaran sungai, penyelamatan
tanaman dan satwa lokal serta patroli sungai.
Kegiatan dilakukan seluruh elemen masyarakat
desa yang berpartisipasi aktif untuk
menyelamatkan muara sungai yang dipercayai
sebagai sumber kehidupan. Saat ini, kelompok
Nelayan Prapat menginisiasikan berdirinya
museum Tukad Mati sebagai media informasi dan
pembelajaran masyarakat.
INOVASI DAN KREATIFITAS
Nugroho Widiasmadi (Penerima
Penghargaan Kalpataru Kategori
Pembina Tahun 2023)
Penemu teknologi Agrokonservasi
Biosoildam Microbacter alfalfa (MA-
11) yang mampu membantu
pemuliaan tanah pada lahan
pertanian, Perkebunan, ex tambang,
dan lahan tidur sehingga dapat
meningkatkan hasil panen pertanian
sekaligus tetap menjaga daya dukung
tanah secara berkelanjutan
INOVASI DAN KREATIFITAS
Asep Hidayat (Penerima Penghargaan
Kalpataru Kategori Perintis Tahun 2023)
Guru yang mengembangbiakkan hanjeli
menjadi berbagai macam produk olahan dan
mengembangkan Desa Wisata Hanjeli
sebagai edukasi kegiatan.
Selain itu, Asep juga melakukan Program
PIRUS yaitu Pinggir Rumah Diurus atau
dirawat salah satu konsep ketahanan pangan
dari rumahan dengan menintegrasikan pola
tanam hidroponik, budikdamber dan
organik.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf

Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tubanSekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tubanSMA Negeri 2 Tuban
 
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptxPendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptxAgathaHaselvin
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...KikiPurnamasari2
 
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptx3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptxDeddyIrawan22
 
Pendidikan lingk hidup
Pendidikan lingk hidupPendidikan lingk hidup
Pendidikan lingk hidupHayatie Hobir
 
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdfTahang Flexter
 
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.pptAbdulRahman161511
 
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya AlamKebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya AlamAbdulHalimSolkan
 
Implementasi program adiwiyata_sebagai_s
Implementasi program adiwiyata_sebagai_sImplementasi program adiwiyata_sebagai_s
Implementasi program adiwiyata_sebagai_ssenseiendang
 
7 Pilar Konservasi
7 Pilar Konservasi7 Pilar Konservasi
7 Pilar KonservasiAlivia Salma
 
380745804 rpl-bidang-sosial
380745804 rpl-bidang-sosial380745804 rpl-bidang-sosial
380745804 rpl-bidang-sosialTatakustara
 
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Andik Irawan
 
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Andik Irawan
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifArif Rachman
 

Similar to PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf (20)

Bab 4 - Kelas XII
Bab 4 - Kelas XIIBab 4 - Kelas XII
Bab 4 - Kelas XII
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tubanSekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
 
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptxPendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
Pendidikan_Manusia_Pembina_Lingkungan.pptx
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Gaya Hidup Berkelanjutan _ Sampahku T...
 
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptx3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.pptx
 
Pendidikan lingk hidup
Pendidikan lingk hidupPendidikan lingk hidup
Pendidikan lingk hidup
 
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
 
Perkembangan dan konsep dasar
Perkembangan dan konsep dasarPerkembangan dan konsep dasar
Perkembangan dan konsep dasar
 
Perkembangan dan konsep dasar
Perkembangan dan konsep dasarPerkembangan dan konsep dasar
Perkembangan dan konsep dasar
 
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
120714-ADM-LH-FISIP-RS-UMJ.ppt
 
FATTASYA, WULAN 9J.pptx
FATTASYA, WULAN 9J.pptxFATTASYA, WULAN 9J.pptx
FATTASYA, WULAN 9J.pptx
 
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya AlamKebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
Kebijakan Pengelolaan Sumber daya Alam
 
Implementasi program adiwiyata_sebagai_s
Implementasi program adiwiyata_sebagai_sImplementasi program adiwiyata_sebagai_s
Implementasi program adiwiyata_sebagai_s
 
7 Pilar Konservasi
7 Pilar Konservasi7 Pilar Konservasi
7 Pilar Konservasi
 
380745804 rpl-bidang-sosial
380745804 rpl-bidang-sosial380745804 rpl-bidang-sosial
380745804 rpl-bidang-sosial
 
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
 
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arif
 
Etika Lingkungan
Etika LingkunganEtika Lingkungan
Etika Lingkungan
 

PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf

  • 2.
  • 3. DASAR HUKUM 1. UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 70 ayat (1) Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup” Pasal 63 ayat (1) Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, Pemerintah bertugas dan berwenang: Memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan 2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.30/ MENLHK/ SETJEN/ KUM.1/4/2017 tentang Penghargaan Kalpataru
  • 4. PRINSIP 1. Prinsip Keterbukaan: Mengutamakan sikap jujur, rendah hati, adil, serta mau menerima pendapat dan kritik 2. Prinsip Partisipatif: Adanya keterlibatan aktif masyarakat terhadap pencapaian tujuan 3. Prinsip Keteladanan: Mengutamakan perilaku yang terpuji dan disenangi dan sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran, serta keteladanan terhadap peduli lingkungan; 4. Prinsip Edukatif: Membangun hubungan atau interaksi di dalam masyarakat yang memuat unsur pembelajaran, pengajaran atau 5. Prinsip Akuntabel: Memberikan jaminan setiap tahap kegiatan dalam pemberian Penghargaan Kalpataru dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 6. Prinsip Kesetaraan Gender: Memberikan jaminan bahwa pemberian Penghargaan Kalpataru memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dan laki-laki, serta kegiatan yang dilakukan memperhatikan dan melibatkan peran aktif , serta dampak terhadap perempuan.
  • 5. Penghargaan Kalpataru dan Konsep Pembangunan Berkelanjutan . Presiden Soeharto (1978): “Pembangunan tidak harus bertentangan dengan pelestarian lingkungan hidup.Demikian pula, pelestarian lingkungan hidup yang bertujuan memelihara kelanggengan sumberdaya alam tidak harus bertentangan dengan pembangunan Sumberdaya alam bukanlah milik masyarakat yang hidup di zaman tersebut tetapi milik generasi mendatang, sehingga harus terjamin kelestariannya agar dapat dimanfaatkan terus menerus dari generasi ke generasi. Gagasan Penghargaan Kalpataru lahir dari keprihatian dan Paradigma Pembangunan Berwasasan Lingkungan yang digagas Presiden Suharto dan gagasan Prof . Emil Salim tetang peran dan pelibatan masyarakat
  • 6. Kontribusi Penerima Penghargaan Kalpataru Dalam SDGs Sikap Keteladanan Para Penerima Kalpataru antara lain 1. sikap gigih, pantang mundur untuk berusaha terus memperbaiki lingkungan hidup dalam keadaan bagaimanapun buruknya 2. motivasi dalam diri 3. Inspiratif 4. menjadi penggerak 5. jiwa sosial tinggi 6. tidak individualis 7. gemar menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat 8. Memiliki sikap suka rela Aksi Nyata antara lain: 1. Pelestarian keanekaragaman hayati 2. Kearifan lokal dalam mengelola sumberdaya alam 3. Inovasi dan teknologi aplikatif yang dalam pengelolaan sumberdaya alam, konservasi energi, mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan, mengatasi perubahan iklim , konservasi keanekaragaman hayati 4. Berkontribusi dalam perubahan kebijakan lingkungan di tingkat lokal, nasional 5. Dsb.
  • 7. Sejarah Penghargaan Kalpataru • Salah satu strategi Kementerian PPLH yang dipimpin Prof. Emil Salim dalam mendorong kesadaran masyarakat yang lebih luas untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan adalah pemberian Hadiah Lingkungan yang diberikan setiap tahun bersamaan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. • Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 1980, penghargaan lingkungan yang diberi nama “Hadiah Lingkungan” pertama kali diberikan kepada delapan organisasi dan kelompok masyarakat, yaitu LP3ES Jakarta, Pondok Pesantren Cipasung Tasik Malaya Jawa Barat, Pondok Pesantresn Suralaya, Tasik Malaya Jawa Barat, Badan Sosial Maumere, Flores NTT, Masyarakat Kabupaten Sikka NTT, Dian Desa, Sleman Jogjakarta serta Masyarakat Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. • Perubahan nama “Hadiah Lingkungan” menjadi Penghargaan “Kalpataru” baru muncul pada saat pemberian penghargaan lingkungan pada tahun 1981.
  • 8. • Nama Kalpataru diketemukan oleh Anggota Tim Kementerian PPLH, yang bernama Bapak Markoes Djajadiningrat, seorang Sarjana Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung yang pada waktu itu ditugaskan untuk membuat gambar prangko seri lingkungan hidup. • Beliau menemukan relief “Pohon Kehidupan” yang dikelilingi uang dan batu permata di candi Mendut. Pohon kehidupan ini bernama Kalpawreksa (aksara Dewanagari), Kalpavṛkṣa (International Alphabet of Sanskrit Transliteration, IAST), atau Kalpataru, Kalpadruma, dan Kalpapāda. • Istilah Kalpataru banyak di singgung dalam kitab kesusateraan India awal, misalnya Kitab Purana, Ramayana, Buvanakosa, Vayupurana, Meghaduta, dan Bhanabat. Beliau Juga yang mendesain Trofi Kalpataru. Relief Kalpataru di Candi Mendut bersama dengan dua bidadari, Harītī, dan Āţawaka Simbol Penghargaan Kalpataru Sejarah Penghargaan Kalpataru
  • 10. Meningkatkan kesadaran, membuka peluang bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas, serta mendorong prakarsa masyarakat, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu dan kelompok masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan secara berkelanjutan. TUJUAN PENGHARGAAN KALPATARU
  • 11. KATEGORI PENGHARGAAN KALPATARU 1. Perintis Lingkungan 2. Pengabdi Lingkungan 3. Penyelamat Lingkungan 4. Pembina Lingkungan
  • 12. Kategori Penghargaan Kalpataru • Perintis Lingkungan adalah individu bukan pegawai negeri atau bukan pejabat negara yang mempelopori upaya luar biasa bagi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, dan merupakan kegiatan baru di wilayah/kawasan tertentu dan/atau berhasil mengembangkan teknologi lokal yang ramah lingkungan. • Pengabdi Lingkungan adalah individu baik petugas lapangan dan/atau pegawai negeri atau Aparatur Sipil Negara yang mendedikasikan hidupnya dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan yang melampaui kewajiban dan tugas pokok profesi dalam jangka waktu lama secara berurutan • Penyelamat Lingkungan adalah kelompok orang dan/atau lembaga yang menjaga dan/atau memperbaiki penyelamatan fungsi dan tatanan lingkungan hidup atas dasar prakarsa kelompok. • Pembina Lingkungan adalah individu/tokoh masyarakat bukan pejabat pemerintah yang melakukan pembinaan untuk membangkitkan kesadaran, prakarsa, dan peran masyarakat guna melestarikan fungsi dan tatanan lingkungan hidup dan/atau berhasil mengimplementasikan temuan teknologi baru yang ramah lingkungan.
  • 13. a. Individu, bukan Pegawai Negeri atau Pejabat Negara; b. Mempelopori kegiatan luar biasa dalam PPLHK; c. Kegiatan relatif baru di wilayah/Kawasan tertentu dan/atau berhasil mengembangkan teknologi lokal yang ramah lingkungan; d. Kegiatan yang dipelopori telah memberikan dampak positif terhadap upaya pengembangan pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan bagi masyarakat sekitarnya. PERINTIS LINGKUNGAN PENGABDI LINGKUNGAN a. Individu,baik petugas lapangan dan/atau pegawai negeri atau aparatur sipil negara; b. Mendedikasikan hidupnya melampaui kewajiban dan tugas pokok profesi dalam mengembangkan upaya PPLHK; c. Kegiatan pengabdian terhadap upaya PPLHK telah memberikan dampak positif terhadap pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan, peningkatan aspek sosial dan aspek ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. a. Individu/tokoh masyarakat, bukan pejabat pemerintah; b. Berhasil membangkitkan kesadaran, prakarsa dan peran masyarakat guna melestarikan fungsi dan tatanan lingkungan hidup; c. Berhasil membina untuk melestarikan fungsi dan tatanan lingkungan hidup dan kehutanan melalui upaya pencegahan pencemaran tanah, air, dan udara dan/atau pencegahan terhadap kerusakan ekosistem dan/atau berhasil melakukan upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang berdampak positif terhadap PPLHK, sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya, dan/atau berhasil mengimplementasikan temuan teknologi baru yang ramah lingkungan. PEMBINA LINGKUNGAN PENYELAMAT LINGKUNGAN a. Kelompok orang dan/atau lembaga/ Masyarakat Adat b. Prakarsa kegiatan berasal dari kelompok orang dan/atau lembaga itu sendiri; c. Berhasil melestarikan dan menyelamatkan fungsi serta tatanan lingkungan hidup dan kehutanan yang berdampak positif bagi aspek kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan, sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kategori Penghargaan Kalpataru
  • 14. Kriteria Umum Calon Penerima Penghargaan Kalpataru KRITERIA INDIVIDU KRITERIA KELOMPOK 1. Kriteria ini berlaku untuk kategori: Perintis, Pengabdi dan Pembina Lingkungan; 2. Warga Negara Indonesia; yang diusulkan oleh pihak lain. 3. Berkelakuan baik; 4. Pada waktu diusulkan tidak berstatus tersangka dalam proses hukum, (Melampirkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian - SKCK); 5. Tidak sedang dalam kasus Narkoba 6. Tidak berafiliasi dengan partai politik 7. Tidak memiliki konflik kepentingan 8. Telah melakukan kegiatan minimal 5 (lima) tahun. 1. Kriteria ini berlaku untuk kategori Penyelamat Lingkungan; 2. Warga Negara Indonesia; yang diusulkan oleh pihak lain. 3. Paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang dan berdomisili di tempat yang sama; 4. Pada waktu diusulkan tidak berstatus tersangka dalam proses hukum, (Melampirkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian - SKCK), Ketua Kelompok atau salah satu pengurus; 5. Pada waktu diusulkan pengurus tidak dalam kasus narkoba 6. Tidak memiliki konflik kepentingan 7. Telah melakukan kegiatan minimal 5 (lima) tahun.
  • 15. PENGUSUL Pengusul adalah setiap orang, organisasi, instansi dan/atau pemerintah daerah dapat mengusulkan calon penerima Penghargaan Kalpataru kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PERMEN-LHK) Nomor 30 tahun 2017 tentang Penghargaan Kalpataru. Pasal 11 ayat (1)
  • 16. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PENGUSUL 1. Setiap pengusul memiliki kesempatan untuk mengusulkan lebih dari satu calon penerima penghargaan Kalpataru dari setiap kategori 2. Pengusul tidak dapat mengusulkan dirinya ataupun kelompoknya 3. Calon telah melakukan kegiatan minimal 5 (tahun) secara berkelanjutan, jika kegiatan calon dilakukan dibawah 5 (lima) tahun maka akan dinyatakan gugur secara otomatis 4. Pengusul harus memperhatikan kesesuaian jenis kategori yang dipilih dengan kriteria dan kegiatan calon; 5. Pengusul harus mengisi secara lengkap formulir yang telah disediakan.
  • 18. 7 26 7 1 30 11 2 12 32 25 54 9 7 3 15 8 2 1 6 8 2 10 24 15 4 14 3 13 7 1 14 18 2 20 5 Aceh Bali Banten Bengkulu DIYogyakarta DKI Jakarta Gorontalo Jambi Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Utara Kepulauan Bangka-Belitung Kepulauan Riau Lampung Maluku Maluku Utara Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Papua Barat Riau Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara Timor Leste Provinsi Distribusi 418 Penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 1980 s/d 2023 Berdasarkan Provinsi
  • 19. Ruang Lingkup Kegiatan Kalpataru Meliputi 4 Pengelompokan Tema Keanekaragaman hayati (K1) Perubahan Iklim (K2) Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan,(K3) Hukum dan Budaya (K4) 1. Pelestarian keanekaragaman hayati yang meliputi sumberdaya genetik, jenis/spesies, dan ekosistem. contoh bentuk kegiatan antara lain : penyelamatan Kawasan ekosistem darat, laut dan pesisir contoh penyelamatan padang lamun, ekosistem karst, danau, pelestarian satwa dan flora dilindungi/endemik; kebun keanekaragaman hayati, pelestarian dan pengelolaan tanaman obat, dll 2. Pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan; beberapa aksi nyata antara lain : penerapan teknologi tepat guna pemanfaatan keanekaragaman hayati seperti budidaya tanaman obat lokal, pengembangan ternak jenis lokal, perikanan; pengelolaan ekosistem hutan dengan konsep perhutanan sosial 1. Adaptasi Perubahan Iklim • Pengendalian kekeringan, banjir dan longsor; • Peningkatan ketahanan pangan; dan • Pengendalian penyakit iklim. 2. Mitigasi Perubahan Iklim: • Konservasi energi dan pengembangan energi terbarukan; • Budidaya Pertanian Rendah Emisi Gas Rumah Kaca • Peningkatan dan mempertahankan tutupan vegetasi dan penyerap karbon di laut; • Pencegahan kebakaran hutan dan lahan; 3. Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru Ekonomi hijau merupakan konsep ekonomi rendah karbon, hemat sumberdaya alam dan berkeadilan sosial. Sementara ekonomi biru merupakan konsep ekonomi yang menekankan pada proses pemanfaatan sumberdaya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, pelestarian ekosistem laut, serta menciptakan lapangan kerja 1. Keadilan terhadap pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan. Contoh: penanganan konflik tenurial, hak dan akses yang sama untuk melindungi dan menjaga serta memanfaatkan sumber-sumber pokok kehidupan, dll. 2. Kearifan tradisional dalam pengelolaan sumberdaya alam. Contoh: pelestarian dan penerapan hukum adat yang melindungi keseimbangan lingkungan, 3. Komunikasi dan pendidikan lingkungan hidup. Kegiatan yang dilakukan untuk mengubah perilaku dan sikap berbagai pihak dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran tentang nilai lingkungan dan pelestarian. Contoh antara lain: kegiatan kampanye dan publikasi dalam mendukung kearifan lokal, perilaku ramah lingkungan. 1. Penanganan pencemaran air,tanah, udara dari industri, pertanian, domestic terutama plastik. Contoh : penerapan teknologi tepat guna dalam kegiatan pengurangan pencemaran lingkungan; pemulihan area yang tercemar 2. Pencegahan dan Penanganan Kerusakan Lingkungan, contoh aksi nyata yang dilakukan pencegahan dan penanggulangan dan abrasi pantai, erosi/longsor, penanggulangan kerusakan terumbu karang akibat pemboman dsb. 3. Ekonomi Sirkular. Contoh : Pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomi, bisnis yang berbasis bahan baku ramah lingkungan, pengembangan desa mandiri 3. Jasa lingkungan, contoh dari kegiatan ini antara lain pengembangan ekowisata, wana wisata, desa wisata alam, desa konservasi, dan lainnya; dibidang perlindungan tata air seperti penyelamatan dan perlindungan sumber- sumber mata air termasuk rehabilitasi lahan kritis untuk menyelamatkan sumber-sumber air dengan jenis tanaman lokal; peningkatan kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir; penyerapan dan penyimpanan karbon melalui penanaman, mempertahankan areal hijau dsb.
  • 20. PROSES PELAKSANAAN PENGHARGAAN KALPATARU (1) Penyebaran informasi Penghargaan Kalpataru kepada publik (2) Pengumpulan dokumen usulan calon penerima Penghargaan Kalpataru. (3) Verifikasi administrasi terhadap dokumen usulan oleh Tim Sekretariat Kalpataru dan Tim Teknis. (4) Sidang DPPK I, dengan materi hasil verifikasi administrasi. (5) Publikasi nominator Penghargaan Kalpataru melalui website dan media sosial KLHK. (6) Verifikasi dan validasi lapangan kepada nominator Penghargaan Kalpataru. (7) Sidang DPPK II, dengan materi hasil verifikasi dan validasi lapangan. (8) Pengusulan penerima Penghargaan Kalpataru kepada MENLHK, sesuai hasil sidang DPPK II (9) Penetapan penerima Penghargaan Kalpataru oleh MENLHK (10) Publikasi penerima Penghargaan Kalpataru kepada publik melalui website dan media sosial KLHK. (11) Penyerahan Penghargaan Kalpataru oleh Presiden Republik Indonesia
  • 21. DEWAN PERTIMBANGAN PENGHARGAAN KALPATARU TAHUN 2024 Dr. N. Hassan Wirajuda, SH, MALD, LLM (Ketua merangkap anggota) Ir. Laksmi Dhewanthi, MA (Anggota) Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc (Anggota) Prof. Dr. MF. Ir. Herman Haeruman JS (Anggota) Dr. Ir. Aca Sugandhy, M.Sc (Anggota) Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS (Anggota) Dr. Imam B. Prasodjo (Anggota) Abdul Malik, Ph.D (Anggota) Ir. Arief Yuwono, MA (Anggota) Prof. Dr. Ir. Hadi Alikodra, MS. (Wakil Ketua I merangkap anggota) Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Wakil Ketua II merangkap anggota) Direktur Kemitraan Lingkungan (Sekretaris merangkap anggota)
  • 22. TUGAS DAN FUNGSI DEWAN PENGHARGAAN KALPATARU a.Melakukan penilaian terhadap dokumen usulan calon penerima penghargaan Kalpataru; b.Memilih calon nominasi penerima penghargaan Kalpataru yang disetujui untuk dilakukan verifikasi dan validasi lapangan; c.Menentukan penerima penghargaan Kalpataru; d.Memberikan masukan dan/atau saran untuk keberlanjutan penyelenggaraan kegiatan penghargaan Kalpataru.
  • 23. Sekretariat Kalpataru dibentuk oleh Direktur Jenderal PSKL, dengan tugas : a. Melakukan verifikasi administrasi terhadap dokumen usulan yang masuk. Dasar verifikasi administrasi adalah: • Kesesuaian kategori; • Lama waktu kegiatan calon (harus di atas lima tahun); • Kelengkapan identitas pengusul, • Kelengkapan identitas calon, dokumen pengusulan calon dan data pendukung. b. Menyiapkan dan mendistribusikan seluruh surat umum maupun surat keputusan terkait dengan penyelenggaraan penghargaan Kalpataru; c. Menyiapkan materi Sidang Dewan Pertimbangan Penghargaan kalpataru, baik materi sidang pertama maupun kedua; d. Melakukan komunikasi dengan pihak pengusul terkait dengan dokumen usulan calon (jika diperlukan); e. Menyiapkan bahan publikasi terkait dengan penyelenggaraan penghargaan Kalpataru, seperti: pengumuman calon nominasi penerima penghargaan Kalpataru, pengumuman penerima penghargaan Kalpataru, dan sebagainya; f. Menyiapkan materi pembekalan untuk pelaksanaan verifikasi dan validasi lapangan g. Menyiapkan acara seremonial penyerahan penghargaan Kalpataru
  • 24. TUGAS TENAGA TEKNIS a. Membantu pelaksanaan verifikasi administrasidokumen usulan calon penerima penghargaan Kalpataru; dan b.Memberikan masukan dan/atau saran kepada Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru (DPPK) terkait dengan dokumen usulan. Masukan dan/atau saran disampaikan melalui Tim Sekretariat Kalpataru dan terlampir dalam lampiran sidang DPPK.
  • 25. EVALUASI PENGUSULAN KALPATARU CATATAN KEKURANGAN PENGUSULAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN KALPATARU 2023 1. Kegiatan yang dilakukan kurang dari 5 tahun 2. Usulan melewati batas waktu yang ditentukan 3. Tidak memenuhi kriteria dari kategori yang diusulkan. Misal: Kategori Pengabdi (Status ASN, tapi kegiatan masih sesuai tupoksinya), kategori perintis (isu/kegiatan yang dilakukan sudah banyak, tidak ada inovasi), kategori penyelamat (isu/kegiatan penyelamatan kurang spesifik) 4. Data Dukung dan dokumentasi kegiatan yang disampaikan kurang lengkap, misal: Surat Keterangan Catatan Kepolisian, foto-foto kegiatan, dan SK Lembaga/Komunitas. 5. Dampak kegiatan belum memadai secara ekologis, ekonomi, sosial baik secara kuantitatif dan kualitatif 6. Penjelasan tentang Prakarsa, Motivasi, Inovasi, dan Kreatifitas kurang spesifik. 7. Tingkat keswadayaan dan keberlanjutan kegiatan kurang memadai. 8. Usulan tidak sesuai formulir yang ditetapkan.
  • 26. INOVASI DAN KREATIFITAS Rudi Hartono (Penerima Penghargaan Kalpataru Kategori Perintis Tahun 2022) 1. Merintis perbaikan ekosistem mangrove dan pesisir melalui kegiatan ekowisata 2. Pembibitan mangrove, pemanfaaran sabut kelapa, daun nipah dan pandan untuk bahan anyaman 3. Menginisiasi penyadaran masyarakat untuk turut mengelola sampah 4. rehabilitasi dan edukasi mangrove terutama penanaman mangrove berbasis digital di Indonesia
  • 27. INOVASI DAN KREATIFITAS Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari (Penerima Penghargaan Kalpataru Kategori Penyelamat Tahun 2019) Kelompok Nelayan Prapat melakukan penyelamatan muara sungai Tukad Mati dengan beragam kegatan seperti: bersih-bersih sampah, normalisasi aliran sungai, penanaman kembali mangrove di bantaran sungai, penyelamatan tanaman dan satwa lokal serta patroli sungai. Kegiatan dilakukan seluruh elemen masyarakat desa yang berpartisipasi aktif untuk menyelamatkan muara sungai yang dipercayai sebagai sumber kehidupan. Saat ini, kelompok Nelayan Prapat menginisiasikan berdirinya museum Tukad Mati sebagai media informasi dan pembelajaran masyarakat.
  • 28. INOVASI DAN KREATIFITAS Nugroho Widiasmadi (Penerima Penghargaan Kalpataru Kategori Pembina Tahun 2023) Penemu teknologi Agrokonservasi Biosoildam Microbacter alfalfa (MA- 11) yang mampu membantu pemuliaan tanah pada lahan pertanian, Perkebunan, ex tambang, dan lahan tidur sehingga dapat meningkatkan hasil panen pertanian sekaligus tetap menjaga daya dukung tanah secara berkelanjutan
  • 29. INOVASI DAN KREATIFITAS Asep Hidayat (Penerima Penghargaan Kalpataru Kategori Perintis Tahun 2023) Guru yang mengembangbiakkan hanjeli menjadi berbagai macam produk olahan dan mengembangkan Desa Wisata Hanjeli sebagai edukasi kegiatan. Selain itu, Asep juga melakukan Program PIRUS yaitu Pinggir Rumah Diurus atau dirawat salah satu konsep ketahanan pangan dari rumahan dengan menintegrasikan pola tanam hidroponik, budikdamber dan organik.