4. 1. Gambaran Umum
Katarak dalam bahasa Yunani disebut kattarhakies, bahasa Inggris cataract, dan bahasa Latin
cataracta) yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia katarak disebut bular dimana
penglihatan tertutup seperti air terjun akibat lensa yang keruh.
World Health Organization (WHO) mengestimasikan jumlah orang dengan gangguan
pengelihatan di seluruh dunia pada tahun 2018 adalah 1,3 milyar orang. Katarak merupakan
penyebab gangguan pengelihatan terbanyak kedua di seluruh dunia (33%) setelah gangguan
refraksi yang tidak terkoreksi (42%). Namun, katarak menepati posisi pertama sebagai penyebab
kebutaan di dunia dengan prevalensi 51% (WHO, 2014).
Pada tahun 1990 katarak menjadi penyebab paling dominan terjadinya kebutaan di dunia. Sampai
tahun 2010, katarak tetap menjadi penyebab utama terjadinya kebutaan di 16 negara dan menjadi
penyebab kebutaan kedua di lima Negara (Khairallah dkk., 2015). Di Asia Tenggara, katarak
menjadi penyebab paling sering kebutaan yang bertanggung jawab sekitar 50-80% dari semua
kebutaan yang terjadi (Kanagarajan dkk., 2011). Di Indonesia, perkiraan insiden katarak adalah
0.1%/tahun artinya setiap tahun terdapat seorang penderita katarak baru diantara 1000 orang.
Sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun. Di Sulawesi
Tenggara kejadian katarak yakni sebanyak 1.8% (Riskesdas,2013).
5. 2. Tanda dan Gejala
Muncul bercak
putih pada mata
Pandangan mata kabur,
suram, atau seperti
berasap dihadapan mata
Sulilt melihat pada
malam hari
Mata lebih sensitif
terhadap cahaya
Pudarnya warna-
warna terang ketika
melihat
Bila melihat dengan satu
mata,maka akan melihat
objekyang tampak ganda
6. 3. Faktor Resiko
Umur
Penyakit
Diabetes
Melitus
Hipertensi
Pasien katarak yang berusia >50 tahun. Katarak pada umumnya terjadi karena proses
penuaan.
Pasien katarak dengan riwayat penyakit diabetes mellitus apabila kadar glukosa dalam
lensa meninggi, jalur poliol akan teraktivasi lebih banyak daripada jaluran glikolitik, lalu
akan menyebabkan akumulasi dari zat sorbitol dalam lensa.
Hipertensi bisa menyebabkan konformasi struktur perubahan protein dalam kapsul lensa,
sehingga memperburuk katarak, sehingga dapat memicu katarak
7. 4. Pola Penyebaran
1. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti jenis kelamin dan riwayat keluarga
katarak, dimana, riwayat keluarga dengan katarak dapat berpengaruh terhadap
penerusan gen kepada keturunan.
2. Kondisi medis seperti diabetes, dehidrasi akut, gangguan atopik, hipertensi, asam
urat (lebih dari 10 tahun).
3. Penggunaan jangka panjang (lebih dari 40 hari) steroid atau dosis tinggi steroid
dapat menyebabkan dua masalah mata yaitu katarak dan glaukoma.
4. Gaya hidup seperti kebiasaan merokok, paparan sinar matahari, konsums
alkohol, status gizi.
8. 5. Cara Penanggulangan
Penggunaan alat pelindung diri seperti topi serta kacamata hitam merupakan
cara penanggulangan yang dapat dilakukan agar tidak terkena katarak.
Penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian katarak memiliki hubungan
yang bermakna dengan kejadian katarak. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Tana (2006) yang mengungkapkan untuk mecegah terjadinya
katarak pada pekerja dapat dilakukan dengan pencegahan secara umum
dengan mengurangi pajanan terhadap faktor risiko katarak seperti sinar
matahari langsung, tidak merokok dan menghindari paparan asap serta
memperhatikan upaya pencegahan khusus yaitu dengan memberikan
pelindungan mata dan wajah dengan cara memakai topi yang mempunyai
pinggiran lebar dan kacamata.
9. Karakteristik Pola Penyakit pada Nelayan Pesisir Pulau Ambon di Kecamatan Nusaniwe
Tahun 2022
Masyarakat Indonesia yang berkehidupan di pesisir pantai memiliki lingkungan hidup yang
khas dan berbeda dengan wilayah kota. Dengan demikian sebagian besar masyarakat di Timur
Indonesia salah satunya masyarakat Maluku harus bertahan hidup ditengah keterpurukan kondisi
ekonomi yang menjadi salah satu faktor masalah utama yang menyebabkan kesehatan masyarakat
nelayan pesisir sangat memprihatinkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jurnal
mengenai karakteristik pola penyakit pada nelayan pesisir Pulau Ambon di Kecamatan Nusaniwe
Tahun 2022 menunjukkan bahwa khususnya pola penyakit berdasarkan variable tempat, katarak
menempati persentase kedua tertinggi (25,0%) setelah ISPA (60,7%). Selain itu, juga pada
pembahasan mengenai pola penyakit yang paling banyak terjadi pada nelayan menunjukkan bahwa
katarak menempati urutan ke-9 yakni sebesar 4,5%. Pada kejadian katarak, menurut penelitian yang
dilakukan oleh Andiyani NKN dan Muliawan, adanya riwayat paparan sinar matahari dan faktor
pekerjaan merupakan faktor masalah utama. Sehingga pencegahan umum yang sering dilakukan
yaitu dengan mengurangi pajanan faktor risiko yang terjadi dengan menggunakan Pelindung Diri
(APD). Meskipun dari berbagai sub penelitian mengenai pola penyakit di daerah pesisir yang
terbanyak bukanlah katarak, namun katarak juga tentunya telah menjadi potensi penyakit bagi
masyarakat pesisir, khususnya nelayan, sehingga bentuk pencegahan yang telah disebutkan
sebelumnya perlu diindahkan sebagaimana mestinya.
10. Fahira., A. D & Susilawati.(2022). Penyakit kulit yang diderita nelayan Desa Kalinaun
Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara.Nautical : Jurnal Ilmiah
Multidisiplin, 1(6), 471-474.
Rumerung., G dkk.(2020). Perbandingan prevalensi katarak senilis di daerah pantai dengan
di daerah pegunungan.Jurnal e-Clinic (eCl), 4(1), 1-4.
Laila., A dkk.(2020).Analisis Faktor-Faktor Risiko Kejadian Katarak di Daerah
Pesisir.Jurnal Kodekteran, 4(2), 377-387.
Sari., A. D dkk.(2020). Faktor Risiko Kejadian Katarak Pada Pasien Pria Usia 40-55 Tahun
Dirumah Sakit Pertamina Balikpapan.Window of Health : Jurnal Kesehatan, 1(2),(April, 61-
67.
Detty., A. U dkk.(2021). Karakteristik Faktor Risiko Penderita Katarak.JIKSH: Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 12-17.
DAFTAR PUSTAKA
11. Riry, N. R., Silalahi, P. Y., Kalilola, N. E., & Tahitu, R. 2022. Karakteristik Pola Penyakit pada
Nelayan Pesisir Pulau Ambon di Kecamatan Nusaniwe Tahun 2022. PAMERI: Pattimura Medical
Review [Online], 4(2), hal. 35-52.
Andiyani, N, K. & Muliawan, P., 2019. Kejadian Katarak Pada Kelompok Nelayan “Putra Samudra” di
Desa Lebih, Gianyar, Bali. Jurnal Arc.Com.Health [Online], 4(1), hal. 28-35.
P2PTM, Kemenkes.
12. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!