1. Makalah ini membahas perkembangan masa prenatal dan kelahiran, meliputi tahap-tahap perkembangan prenatal, karakteristik masa prenatal, faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal, tahapan kelahiran, dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan.
1. 1
PERKEMBANGAN MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN
Revisi Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen Pembimbing : Prawidya Lestari, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. SUTARNO (18120082)
2. ANIS AL HAFIZH (19120036)
3. LU’LUUL MAKNUNAH (19120043)
4. USWATUN KHASANAH (19120055)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
PURWOREJO
2020
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini
pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat
singkat, tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat
dalam diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh
sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir dan
mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran
bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami
secara utuh pola perkembangan yang normal.
Perkembangan manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada
pembuahan telur oleh spermatosoma. Bila spermatosoma laki-laki (sperma) memasuki
dinding telur (ovum) wanita terjadi konsepsi dan terbentuknya zigot.
Karena itu, prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang
kehidupan manusia tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Disini kami
selaku penulis makalah akan mencoba untuk menjelaskan materi ini. Dalam penulisan kali ini
kami akan membahas tentang tahap-tahap perkembangan prenatal, karakteristiknya dan
faktor-faktor perkembangan prenatal. Selain itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai
perkembangan pada kelahiran diantaranya tahap-tahap pada kelahiran dan pengaruh kelahiran
terhadap perkembangan pascalahir.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap-tahap perkembangan masa prenatal?
2. Seperti apa karakteristik pada masa prenatal?
3. Apakah arti penting periode prenatal bagi perkembangan?
4. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal?
5. Apakah Tugas-tugas Masa Perkembangan Prenatal dan kelahiran?
6. Apa saja tahap-tahap yang terjadi pada kelahiran?
7. Apa Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah mengenai perkembangan masa prenatal dan kelahiran antara
lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan masa prenatal
2. Untuk mengetahui karakteristik pada masa prenatal
3. Untuk mengetahui arti penting periode prenatal bagi perkembangan
4. Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal
5. Untuk mengetahui tahap-tahap pada kelahiran
6. Untuk mengetahui pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pasca kelahiran
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Masa Prenatal
Periode perkembangan yang pertama dalam jangka kehidupan manusia yang
dinamakan masa prenatal, Dimulai pada waktu konsep SI, Yaitu dari pembuahan Ovum
oleh sel Sperma dan berakhir pada waktu kelahiran. Lamanya masa ini kurang lebih
280 hari atau 9 bulan ditambah sepuluh sepuluh hari.
Walaupun masa pranatal ini relatif pendek akan tetapi penting karena 4
hal,yaitu:
1. Segala sesuatu yang di dapatkan dari warisan yang menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya ditetapkan pada masa ini.
2. Keadaan-keadaan yang menguntungkan di dalam badan ibu dapat memelihara
perkembangan dari potensi-potensi yang di dapatkan dari warisan, sedangkan
keadaan yang kurang baik dapat menghambat ataupun merubah pola perkembangan
yang akan datang.
3. Apabila dibandingkan dengan keadaan di dalam periode-periode perkembangan
yang lain. Maka di dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
lebih banyak dari pada di dalam periode-periode perkembagan lainnya diseluruh
kehidupan manusia.
4. Merupakan masa dimana orang-orang yang berarti dan penting bagi seseorang
menentukan sikapnya, jelasnya dimana orang tua menentukan sikapnya terhadap
bayi yang akan datang. Sikap-sikap ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cara mereka akan menghadapi dia terutama dalam tahun pertama dalam
kehidupannya dan cara tersebut sangat mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang
dilakukan oleh para ahli psikolog (Barat) perkembangan individu pada masa prenatal
ini kurang mendapatkan perhatian bahkan cenderung di abaikan. Pada masa awal ini
penelitian-penelitan yang dilakukan oleh sebagian ahli psikologi (Barat) cenderung
dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode pranatal. Hal ini
adalah karena mereka menganggap bahwa perkembangan fisik, dan karenanya memberi
sedikit sumbangan bagi pemahaman psikologis tentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1970 muncul kesadaran bahwa
mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami
secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan belakangan ini penelitian ilmiah
telah menunjukkan fakta bahwa terdapat sejumlah pola perkembangan penting yang
terjadi pada periode prenatal.
Prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang hidup manusia
tetapi merupakan periode yang sangat menentukan. Jauh sebelum adanya perhatian dan
pengakuan dari kalangan psikolog barat. Terhadap perkembangan individu pada masa
prenatal ini. Psikolog timur, Terutama psikolog islam telah lebih dulu meempatkan
4. 4
masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan individu. Selama masa prenatal
ini individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan mengalami
perkembangan psikologis. Dewasa ini para ahli psikologi perkembangan
menyakinibahwa kehidupan manusia berawal dari sel sperma laki-laki dan sel telur
wanita. Pada saat itu sel sperma laki-laki bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan
menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi yang di sebut zigot. Yang dalam
psikologis islam di sebut Nutpah yaitu air mani.
Dengan demikian dapat di pahami bahwa sel-sel sperma pria dan sel-sel telur
(ovum) wanita pada dasarya memiliki daya hidup atau energi kehidupan yang dalam
psikologi islam di sebut hayat. Karena adanya daya tahan hidup ini pula lah yang
membuat janin dalam kandungan dapat menjadi individu baru.
Semua ini memuat anggapan yang menyatakan bahwa perkembangan dan
kehidupan manusia di mulai dari masa prenatal yakni sejak terjadinya pembuahan sel
telur (ovum) Wanita oleh oleh sel sperma laki-laki dan bentuknya zigot.1
1. Tahap-Tahap Perkembangan Masa Prenatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal
atas tiga tahap perkembangan. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap perkembangan
periode prenatal ini berikut akan diuraikan masing-masing pada tahapnya.
a) Tahap Germinal (Germinal Stage) (0-12 Bulan)
Tahap germinal yang sering juga disebut periode zigot, ovum atau
periode nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini
berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya
pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang
di namakan dengan pembuahan (fertilization). Saat itu sel sperma pria
bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel
baru, yang di sebut zigot. Zigot ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang
berbentuk bulatan-bulatan kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari,
blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin
banyak, maka sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih
besar dari zigot yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis
mengapung dan berproses di sepanjang tubafalopi.
Blastokis yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami sejumlah
perubahan penting. Blastokis ini juga di bedakan atas 3 lapisan yaitu, lapisan
atas, lapisan tengah, lapisan bawah. Dari lapisan atas berkembangan rambut,
gigi, dan kuku; kulit lapisan luar (kulit ari) dan kelenjar-kelenjar kulit; panca
indra dan sistem saraf. Dari lapisan tengah berkembang otot, tulang atau rangka,
sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan
dalam. Sementara itu lapisan bawah menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas,
kelenjar ludah, dan sistem pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat,
1 http://etiksh.blogspot.com/2016/09/makalah-psikologi-perkembangan-masa_83.html
5. 5
dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Setelah
beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di
dinding rahim. Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dinding rahim
inilah yang di sebut embrio.2
b) Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan)
Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio, yang
dalam psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan darah yang
semakin membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu sampai 8 minggu
setelah pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada
semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran
panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagaian tubuh embrio itu belum
sepenuhnya terbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat
jelas dan dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu
cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan
yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai
ke bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung serta
organ-organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang dari pada
lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara
proximodistal adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-bagian
yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-
bagian yang jauh dari pusat badan.
Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting
yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta,
dan tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening
tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik
dan perubahan temperatur. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan
dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak
mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan
sarana penghubung antara ibu dan embrio.
Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas
pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio dengan
plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembuluh darah besar, satu unuk
menyediakan bahan makanan dan dua untuk membawa sisa-sisa buangan ke
tubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila di potong
tidak akan menimbulkan rasa sakit.
Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan yang cepat
pada sistem saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat
di kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di bandingkan dengan
bagian-bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin
2 Samsunuwiyati Mar’at “Psikologi Perkembangan”, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Tahun: 2010 hlm. 72
6. 6
terlihat dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk
dengan baik. Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak pada
tahap ini organ-organ seks juga mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan
tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas,
paru-paru, dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.3
c) Tahap Janin (Fetus Stage) (25 – 37 Bulan)
Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut dengan periode
fetus atau periode janin, yang dalam psikologi islam disebut periode mudhghah.
Periode ini di mulai dari usi 9 minggu sampai lahir.
Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel
tulang. Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru, janin (fetus). Dalam
periode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat.
Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki
dan tangan terus meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang
panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah
dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai
berdenyut.
Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap
berumur 4 bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai manusia, maka
ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin
tersebut, juga di tentukan hukum-hukum perkembangannya, seperti masalah-
masalah yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat),
kekayaan, batas usia, dan lain-lain.
Dengan ditiupkan ruh oleh Allah SWT ke dalam janin tersebut, maka
pada bulan keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakan-gerakan janinnya,
seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini panjang janin
kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ketujuh, panjang janin sudah mencapai
kira-kira 16 inci dengan berat kira-kira 1,5 – 2,5 kg. Pada saat ini ciri-cirinya
sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu mulai
menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol ke luar, bergerak-gerak, di
buka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu jarinya. Matanya
juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya masih tertutup
rapat. Pada bulan kedelapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5 – 3,5 kg
dan mulai berkembang lapisan lemak badan yang berguna untuk mengatur
temperatur badannya setelah kalahiran.
Riset terbaru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendengar
atau responsive terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama sekali
terhadap pola-pola suara. Dalam suatu studi mengenai kemampuan janin
mereaksi atau merespon rangsangan eksternal, Dr. Seus’s meminta kepada ibu-
ibu hamil untuk membacakan sebuah cerita anak-anak “the cat in the hat”
dengan suara nyaring kepada bayi yang dikandungnya sebanyak dua kali sehari
3 Ibid Samsunuwiyati Mar’at,“Psikologi Perkembangan”...... hlm;. 73
7. 7
selama 6 minggu terakhir kehamilannya. Beberapa hari setelah kelahiran, bayi
kembali diperdengarkan pada cerita yang sama dan sebuah cerita lain yang
belum pernah diperdengarkan sebelumnya. Untuk membentuk cerita mana yang
lebih disukai, bayi diberi sebuah dot yang dapat merekam setiap perubahan dan
peningkatan atau penurunan interval waktu menyusun. Ternyata, perubahan
kecepatan dan peningkatan menyusui terjadi pada waktu bayi mendengar cerita
“the cat in the hat”. Tetapi hal demikian tidak terjadi pada waktu mendengarkan
cerita baru. Jadi, bayi menunjukkan suatu piihan yang jelas berdasarkan pada
pengalamannya selama masa prenatal.4
2. Karakteristik Masa Prenatal
Meskipun relatif singkat, periode prenatal mempunyai enam karakteristik
penting, masing-masing karakteristik mempunyai akibat yang lambat pada
perkembangan selama rentang kehidupan. Ciri-cirinya yaitu:
a) Pada saat ini sifat-sifat bawaan, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan
selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya.
b) Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat
bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat
perkembangannya bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan
datang.
c) Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat
pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya,
sama halnya dengan pembuahan.
d) Perkembangan dan pertumbuhan yang oral lebih banyak terjadi selama periode
prenatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan
individu.
e) Periode prenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis.
f) Periode prenatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan
membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.
3. Arti Penting Periode Prenatal bagi Perkembangan
Menurut Elizabeth B. Hurlock, ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh
besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang, yaitu:
a) Penentuan Sifat Bawaan
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua
hal, yaitu pertama, faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat
berkembang. Kedua, bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah
kebetulan, tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari
pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak.
b) Penentuan Jenis Kelamin
4Ibid Samsunuwiyati Mar’at,“Psikologi Perkembangan”...... hlm;. 75
8. 8
Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan
selama hidupnya, yaitu pertama, mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap
dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka.
Kedua, pengalaman belajar dengan jenis kelamin ditentukan olah jenis kelamin
individu. Ketiga, sikap orang tua dan anggota-anggota keluarga penting lainnya
terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
c) Penentuan Jumlah Anak
Dalam peristiwa kelahiran ada yang hanya satu anak yang dilahirkan, namun
sering juga terjadi kelahiran kembar.
d) Penentuan Urutan Anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya mempunyai pengaruh mendasar
terhadap perkembangan selanjutnya. Orang tua umumnya mempunyai sikap,
perlakuan dan memberikan peran yang spesifik sesuai dengan tempat dan
urutannya dalam keluarga. Hal ini berpengaruh terhadap kepribadian dan
pembentukan sikap anak.5
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya bahwa periode prenatal
merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu
pada periode-periode berikutnya. Selama periode prenatal ini, rahim merupakan
lingkungan yang sangat menentukan perkembangan janin. Pada umumnya, kondisi
rahim ibu itu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari setiap gangguan. Tetapi,
hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut secara absolut luput dari pengaruh-
pengaruh luar. Pada uraian berikut ini akan di bahas beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan prenatal.
a. Kesehatan Ibu
Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa
prenatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC,
radang saluran kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat menyebabkan
lahirnya bayi-bayi yang cacat. Demikian pula, bila terjadi benturan ketika janin
berusia 3 bulan di sertai dengan gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza,
gondok atau cacar, dapat merusak perkembangan janin. Bahkan, apabila ibu
hamil terserang campak rubella (campak jerman), dapat di pastikan bahwa 60%
kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubella menyerang
pada 2 bulan pertama kehamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulihan, kelainan
jantung, kerusakan pada sistem saraf pusat, serta keterbelakangan mental dan
emosional.
b. Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup mempengaruhi perkembangan masa prenatal adalah gizi
ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada
gizi ibunya, yang di peroleh melalui darah ibunya. Oleh karena itu, makanan ibu-
ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan
5 Ibid Samsunuwiyati Mar’at,“Psikologi Perkembangan”...... hlm;. 80
9. 9
karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu
yang kekurangan gizi cenderung cacat. Suatu investigasi tentang ibu-ibu
mendokumentasikan pentingnya peran gizi dalam perkembangan masa prenatal
dan kelahiran. Ternyata, ibu-ibu yang makanannya paling buruk cenderung
memiliki anak yang beratnya paling rendah, kurang vitalitas, dan lahir prematur
atau meninggal. Dalam investigasi lain, makanan tambahan yang di berikan
kepada ibu-ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan meningkatkan performa
anak mereka selama 3 tahun pertama kehidupannya.
c. Pemakaian Bahan-Bahan Kimia Oleh Ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada
dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dan mempengaruhi perkembangan
janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada
fisik meupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan
metabolisme. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam
rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.
Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan
perkembangan janin adalah thalidomite. Pada orang dewasa, thalidomite tidak
berdampak buruk. Tetapi, pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. Kalau
ibu menelan thalidomite selama dua bulan pertama kehamilan, dapat
menghambat pertumbuhan lengan dan kaki janin.
Minuman yang mengandung alkohol juga merupakan zat lain yang dapat
mempengaruhi perkembangan prenatal. Wanita pecandu alkohol dan tetap
meminumnya selama kehamilannya dalam frekuensi yang sering, kemungkinan
besar akan melahirkan bayi dengan gejala yang disebut “sindrom alkohol janin”,
yaitu sekelompok keabnormalan yang tampak pada anak dari ibu yang banyak
meminum alkohol selama kehamilan.
Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti hidung dan bibir bawah
yang pendek.
Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi
perkembangan masa prenatal. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan
pengurangan bobot kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran
premature, dan sindrom kematian bayi yang tinggi selama proses kelahian, serta
penyesuaian diri yang buruk.
d. Takhayul dan kenyataan di Indonesia
Di Indonesia banyak di permasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang
tua terhadap keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu
atau keduanya benci sama seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang
yang di benci tadi. Bila ayah atau ibu membunuh seekor hewan, misalnya ular,
pada waktu ibu sedang hamil, anaknya akan mempunyai gambar mirip ular pada
kulitnya. Hal-hal ini semua belum merupakam hasil pembuktian ilmiah, dari itu
masih termasuk lingkup takhayul.
e. Keadaan Dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu
10. 10
hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam,
maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan
sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan
terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan
membuat janin kekurangan darah.
Ibu yang mangalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama
kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi
yang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman.
Goncangan emosi di asosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan
proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari
bayi yang baru lahir dan cacat fisik.
f. Sinar-X (X-ray) dan Kehamilan
Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat
mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan efek
pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling
sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x
karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang
menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan
sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin
yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa.
Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang
relatif ringan. Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita
hamil kecuali benar-benar perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui
pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara
kepada dokternya. Paparan radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi
yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan kerusakan biologis
akibat paparan radiasinya. Radiasi sinar-x dengan kekuatan tertentu (sesuai dosis)
dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik dan menimbulkan
cacat pada bayi yang belum dilahirkan. Sinar-x sangat berbahaya terutama bagi
sel yang membelah dengan cepat.6
5. Tugas-tugas Masa Perkembangan Prenatal dan kelahiran
Adapun hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan pada kehamilan
antara lain:
1. Asupan Nutrisi dan Gizi
Pemenuhan kebutuhan makanan sehat yang mengandung nutrisi, gizi, vitamin,
protein, dan mineral selama kehamilan adalah mutlak dan tak dapat ditunda-
tunda lagi. Bayi-bayi yang dilahirkan dari orang tua yang memperhatikan
masalah ini ternyata membawa pengaruh positif. Ia menjadi bayi yang sehat,
cerdas, lincah, dan mudah bergaul. Sebaliknya ibu yang selama hamil tak mau
dan tak mampu memenuhi kebutuhannutrisi, ternyata menyebabkan bayi lahir
6 http://etiksh.blogspot.com/2016/09/makalah-psikologi-perkembangan-masa_83.htm
11. 11
premature, berat kurang dari 2500 gram, mengalami gangguan pernapasan, sulit
bergaul dan taraf intelegensinya rendah.
2. Prilaku Hidup Sehat
Semasa hamil, seorang wanita hendaknya tak terlibat dalam penggunaan obat-
obatan, kecuali dalam keadaan sakit yang memerlukan pengawasan medis dari
dokter. 7 Kelalaian dalam memperhatikan kondisi kehamilan yang disebabkan
oleh penggunaan narkoba (narkotik dan obat-obat terlarang lainnya) akan
membawa dampak negatif bagi bayi yang dilahirkan. Calon ayah juga
diharapkan tidak mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang atau merokok
agar tidak mempengaruhi kehamilan istrinya. Orang tua yang kecanduan
narkoba akan menyebabkan kelahiran bayi prematur, keguguran, kematian bayi,
intelegensi rendah, bahkan mengalami retandasi mental.
3. Konseling Pra Pernikahan
Konseling ini bertujuan untuk memepersiapkan calon pasangan suami-istri yang
akan menghadapi berbagai masalah perkawinan, memelihara dan merawat anak,
memenuhi kebutuhan ekonomi, dan melakukan komunikasi efektif antara suami
istri.
Agar memperoleh keturunan yang sehat dan normal, maka kegiatan atau
konseling menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh setiap
calon pasangan suami istri yang akan menikah.
4. Konseling Genetik
Konseling genetik yaitu suatu konseling yang dilakukan agar mendapatkan
kelahiran anak-anak yang sehat dan normal, serta menghindari kelahiran cacat
fisik maupun cacat mental. Konseling sudah dilakukan di negara-negara maju
seperti Jepang, Jerman, Kanada, Australia, dsb. Cara ini mencakup telaah yang
luas dan terinci mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk
menentukan apakah ada, kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau
mental yang terdapat dalam keluarga mereka. Kalau penelitian riwayat
kesehatan menunjukkan atau menyimpulkan bahwa terdapat beberapa
abnormalitas genetik dalam keluarga suami atau keluarga istri, atau kalau salah
satu anak dalam keluarga mempunyai kondisi yang berasal dari keturunan dan
dari pengalaman lingkungan, orang tua diberitahu tentang kemungkinan
mempunyai anak cacat dan disarankan untuk menggunakan teknik-teknik
keluarga berencana untuk mencegah kehamilan. Kalau kehamilan sudah terjadi,
mereka disarankan untuk mempertimbangkan abortus/pengguguran.
5. Menjalankan empat tips prenatal
a. Ajaklah bayi dalam kandungan Anda Berbicara
Salah satu cara paling sederhana bagi Anda untuk melakukannya adalah
untuk mulai berkomunikasi dengan bayi Anda dan merasakan bahwa ia
sudah hadir dengan Anda. Perlakukan bayi sebagai makhluk yang sadar dan
7 Sobur, Alex. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah,(Bandung : Pustaka Setia,2003),
hlm155
12. 12
sesungguhnya. Mulailah berbicara, bernyanyi atau bahkan bersenandung
kepada bayi Anda. Ini akan membantu mereka terbiasa dengan suara Anda
dan mulai untuk mengenali formasi bahasa.
b. Pikirkan tentang bayi Anda
Walaupun bayi Anda tidak secara fisik hadir bersama Anda pada saat ini,
Anda masih dapat berpikir tentang sekarang atau ketika Anda akan segera
bertemu. Bayi Anda akan dapat merasakan kasih sayang Anda dan ini akan
memberinya rasa nyaman, cinta dan stabilitas emosi
Gunakan pengalaman sehari-hari untuk mempersiapkan bayi Anda untuk
kehidupan setelah kelahirannya.Pengalaman pranatal adalah semua tentang
bayi Anda untuk mempersiapkan kehidupan setelah kelahiran. Jadi gunakan
pengalaman sehari-hari untuk berbagi dengan bayi Anda. Membuat
pengalaman dari kegiatan kecil dalam kehidupan sehari-hari Anda. Bicara
tentang pengalaman Anda kepda bayi Anda
c. Sentuhlah bayi Anda
Anda mungkin telah memperhatikan bahwa Anda sering menggosok, tepuk
atau menyentuh perut Anda sepanjang hari. Mungkin itu karena secara tidak
sadar kita tahu bahwa ini adalah salah satu cara fisik untuk menjangkau dan
berkomunikasi dengan bayi yang belum lahir. Anda dapat menyentuh perut
Anda dengan cara yang berbeda dan menjelaskan perbedaan dari sentuhan
setiap bayi Anda saat Anda melakukan itu yaitu menepuk, membelai,
mengusap dan sebagainya. Anda dapat menggosok perut sering-sering ketika
Anda mandi, saat Anda menggunakan krim anti-stretch mark di perut Anda
bisa mengosok bahkan menepuk dengan lembut perut Anda, atau mengetuk
perut secara berirama pada waktu Anda mendengarkan music.
d. Jauhkan stres
Stres ibu memiliki dampak langsung yang negatif pada pembentukan
kepribadian bayi Anda bahkan sejak dalam rahim. Anda lihat, bayi Anda
benar-benar tergantung pada Anda untuk semua kebutuhan nya, termasuk
konten fisik, psikologis dan emosional. Anda harus ingat bahwa bayi Anda
masih sangat rapuh dan subur, sehingga Anda harus berhati-hati dengan jenis
lingkungan dan pengaruh yang sedang Anda ciptakan baginya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang tua yang terlibat dalam stimulasi
pralahir memiliki ikatan dekat dan kuat dengan anak-anak mereka.
6. Mulai mendidik anak dalam kandungan
Pertama, berfikir positif. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar
lebih baik di dalam rahim. Basis lingkungan sosial janin adalah sang ibu. Dan
pendidikan yang benar dimulai dengan ibu yang sehat dalam segala hal.
Untuk itu kondisi fisik dan kejiwaan sang ibu harus prima selama
mengandung.
Kedua, sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan
memperdengarkan musik bernuansa Islami agar anak terdidik mengenal
13. 13
Allah sejak dini. Memperdengarkan musik klasik juga dapat menstimulasi
kecerdasannya dan bahkan dapat mempertinggi kemampuan pengembangan
bahasanya kelak.
Ketiga, hindari situasi tertekan karena kondisi ini bisa meningkatkan level
hormon janin pada tahap yang dapat memblokir proses kemampuan
pembelajaran pralahir.
Keempat, carilah kegiatan belajar sendiri. Apapun itu. Walaupun janin tidak
akan belajar secara langsung dari aktifitas sang ibu, akan tetapi perilaku
mental ibu yang sehat akan menjadi kenyamanan dan keamanan tersendiri
bagi janin dan hal itu akan memberinya fondasi perilaku yang positif
terhadap pembelajaran setelah dia lahir.
Peran (calon) ayah dalam hal ini tidak kalah pentingnya. Karena tidak sedikit
perilaku mental (calon) ibu yang tertekan ditimbulkan oleh perilaku ayah
yang kurang menunjukkan dukungan moral pada ibu yang sedang
mengandung. Istri yang hamil secara fisik umumnya kurang fit. Adalah tugas
suami untuk memberi dukungan penuh untuk menjamin kondisi mental istri
dalam kondisi stabil sampai janin lahir ke dunia.8
B. Perkembangan Masa Kelahiran
Studi psikologi tentang kelahiran relatif baru dibandingkan dengan studi medis, studi
psikologis tentang kelahiran lebih di fokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap
perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pra lahir, dan sejumlah faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir.
1. Tahap-Tahap Kelahiran
Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit.
Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap pertama
berlangsung kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit. Intensitasnya
juga meningkat. Pada akhir tahap kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim
hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran
kelahiran.
Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran
kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap
ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu mengalami kesakitan
untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu kepala bayi keluar dari tubuh
ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit.
Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain
dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek.9
2. Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir
Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir:
8http://nyongmuhan.blogspot.com/2016/12/masa-prenatal-dan-kelahiran.html
9 Ibid Samsunuwiyati Mar’at,“Psikologi Perkembangan”...... hlm;. 86
14. 14
a) Jenis kelahiran
Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis, kelahiran normal atau
spontan, kelahiran dengan peralatan, kelahiran melintang, kelahiran pembedahan
ceasar.
b) Pengobatan ibu
Obat-obatan yang digunakan ibu sebelum dan selama proses kelahiran dapat
mempengaruhi kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak
obat yang diberikan pada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit bayi
menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir. Bayi yang lahir dari ibu yang
memakan oxytocin cendurung mengalami penyakit kuning. Demikian juga
kelahiran yang dipaksakan dengan dibantu oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit,
akan semakin banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran.
c) Lingkungan pra lahir
Setiap kondisi dalam lingkungan pra lahir yang menghalangi perkembangan janin
sesuai dengan tabel waktu yang normal akan lebih banyak mengakibatkan
kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir di bandingkan dengan
kondisi lingkungan yang nyaman.
d) Jangka waktu periode kelahiran
Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya sedikit
bayi yang lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal dan
adakalanya lebih lambat dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal
disebut prematur sedangkan bayi yang lebih lambat disebut posmatur.
Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum waktunya) maupun yang berat lahirnya
rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko tinggi dan cenderung
memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat
waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat dan berhasil
menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan dengan bayi yang
normal sekalipun.
e) Perawatan pasca lahir
Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru dilahirkan
mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi yang mendapat
perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih waspada, lebih aktif, dan
lebih tanggap terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang kurang
mendapat perawatan. Beberapa dokter rumah sakit meyakini bahwa periode
singkat setelah kelahiran memiliki arti penting bagi perkembangan bayi oleh
karena itu selama waktu ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan
kedekatan emosional yang memberi landasan bagi perkembangan yang optimal
pada tahun-tahum ke depan.
Bayi yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan perkembangan
ikatan. Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat tidur ibunya
dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi kebutuhan perawatan
bagi anaknya. Disamping itu metode lain yang dilakukan adalah dengan
meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera setelah lahir, dengan
keyakinan bahwa penempatan itu akan mendorong ikatan emosional ibu dan bayi.
15. 15
f) Sikap orang tua
Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam menyesuaikan
diri dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir. Demikian pentingnya
kondisi atau sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi yang baru lahir, seorang ayah
sangat dituntut dalam persalinan anak sebab kehadiran ayah dalam ruang
persalinan, dapat memberikan dukungan dan kekuatan emosional bagi ibu pada
saat melahirkan bayi. Disamping itu, dilihatkan dalam konteks psikologi Islam,
pentingnya kehadiran ayah dalam ruang persalinan mempunyai kaitan erat dengan
tanggung jawab pemberian pendidikan pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan
di telinga kanan dan khomat di telinga kiri pada saat ia lahir.
16. 16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tahap-tahap perkembangan pada masa prenatal dibagi menjadi 3 tahap
perkembangan, yaitu tahap germinal, tahap embrio, dan tahap janin. Tahap germinal
berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan. Tahap embrio dimulai dari 2
minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini pertumbuhan terjadi
dalam 2 pola yaitu, cephalocaudal dan proximodistal. Tahap janin dimulai pada usia 9
minggu sampai lahir. Dalam makalah ini juga dibahas mengenai 6 karakteristik masa
prenatal. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yakni,
kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu, keadaan dan ketegangan
emosi ibu, takhayul dan kenyataan di Indonesia,serta X-Ray kehamilan. Perkembangan pada
masa prenatal juga memiliki arti penting dalam perkembangan anak seperti penentuan sifat
bawaan, penentuan jenis kelamin, penentuan jumlah anak, penentuan urutan anak.
Pada masa kelahiran terdapat beberapa tahap; tahap pertama terjadi kontraksi
peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak
melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar
dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada
waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang
paling pendek. Ada beberapa kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan
pascalahir yaitu, jenis kelahiran, pengobatan ibu, lingkungan pra lahir, jangka waktu periode
kelahiran, perawatan pasca lahir, dan sikap orang tua.