Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Print am3
1. CRITICAL REVIEW:
The Enlightenment and Ita discontents
Anti nomies of Christianity, Islam and the calculative sciences
Tony Tinker
(Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Matakuliah Akuntansi Multi Paradigma )
Oleh:
1. Elana Era Yusdita (146020300111011)
2. Sri Apriyanti Husain (146020300111009)
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
2. REVIEW
• Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kapitalisme, agama dan sains
(termasuk ilmu kalkulatif seperti akuntansi) memiliki hubungan panjang dan bergolak
itu, hari ini, terwujud dalam "Perang Melawan Teror". Sebagai ideologi sosial, agama
dan sains telah memainkan kadang-kadang menentukan pengaruh dalam sejarah
kapitalisme.
• Tujuan riset ini yaitu untuk mengetahui mempelajari sejarah untuk mengetahui hubungan
antara ilmu kalkulatif dengan kristen dan Islam.
• Rumusan masalah dalam riset ini adalah bagaimana hubungan antara ilmu kalkulatif
dengan kristen dan Islam dalam konteks sejarah.
• Dalam riset ini, kami tidak menemukan teori. Namun kami menemukan pernyataan dari
Althusser (1969); Cleaver (1979); Aronowitz (1981); Eagleton (1991) yang menyatakan
bahwa Kristen, Islam dan akuntansi masing-masing merupakan ideologi sosial dalam arti
bahwa mereka adalah sistem keyakinan yang menginformasikan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
• Menurut kami, paradigma yang digunakan yaitu paradigma postmodern karena
membahas akuntansi sebelum adanya akuntansi modern. Selain itu juga ada unsur
antropologinya. Karena sesuatu yang kritis itu selalu membongkar kemapanan,
sedangkan pada artikel ini berpatokan pada islam, maka dapat dikatakan riset ini
menggunakan epistemologi islam.
• Metode riset yang digunakan adalah deskripsi. Dimana peneliti mendeskripsikan sejarah
pengetahuan dari sudut pandang katolik dan kristen, untuk mengkritisi kapitalisme, lalu
peneliti menyoroti kedua sudut pandang itu dari epistemologi islam.
• Hasil dari riset ini adalah peneliti menemukan adanya koneksi yang tidak terpisahkan
antara Islam dan akuntansi hari ini, yang menggarisbawahi pentingnaya studi sejarah,
multikultural, sosial, dan politik yang luas dalam pendidikan akuntansi itu sendiri.
3. KRITIK
Berdasarkan jurnal tersebut, menurut kelompok kami belum sesuai dengan realitas yang
ada. Hal ini dikarenakan bahwa pada dasarnya ilmu pengetahuan dan agama itu tidak bisa
dipisahkan satu sama lain, namun pada artikel ini katolik memisahkan antara ilmu
pengetahuan dan agama. Hal ini tentunya belum sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Contohnya mengenai pelarangan riba. Semua agama yang ada di dunia ini melarang adanya
riba. Dalam agama Kristen, pelarangan yang keras atas riba berlaku selama lebih dari 1.400
tahun. Secara umum, semua kontrol ini menunjukkan bahwa penarikan bunga apa pun
dilarang. Tetapi, secara berangsur-angsur hanya bunga yang terlalu tinggi yang dianggap
sebagai mengandung riba, dan undang-undang riba yang melarang bunga berlebihan
semacam itu masih berlaku hingga saat ini di banyak negara Barat dan beberapa negara
muslim Bagi umat Kristen abad pertengahan, pengambilan apa yang sekarang kita sebut
bunga adalah usury (bunga yang berlebih-lebihan), dan usury adalah dosa, dikutuk dengan
kata-kata yang sangat keras.
4. ARGUMENTASI ALTERNATIF SECARA RASIONAL
Islam pada masa sekarang dalam hubungannya dengan akuntansi, menurut kami sudah
memiliki bentuk nyata dari perjuangan pencerahan itu sendiri, yaitu berupa hadirnya
akuntansi syariah. Kami merasa perlunya penambahan pembahasan tentang bentuk nyata ini
dengan menghadirkan akuntansi syariah, tidak hanya berhenti pada analisis sejarah. Perlu
dibahas juga lebih lanjut, apakah akuntansi syariah ini sudah benar-benar syariah atau
namanya saja yang syariah, karena setau kami akuntansi syariah pun masih mengadopsi
aturan dari internasional.
5. ARGUMENTASI ALTERNATIF INTUITIF
Dari hasil olah rasa dan sharing yang kami lakukan, kami mendapat hasil sebagai berikut:
Kami merasa kosong. Karena jujur saja, jurnal ini memberikan banyak pengetahuan tentang
sejarah yang menghubungkan antara agama dan akuntansi.
Kami merasa bodoh. Karena kami akui kami kurang banyak membaca, dan akhirnya kami
sedih karena kurang mengeksplorasi terjadi sesuatu (asal mula terciptanya sesuatu), kurang
kritis, padahal kami percaya pada adanya Tuhan. Seharusnya sesuatu yang berasal dari-Nya,
akan membawa kami kembali pada-Nya. Ilmu ada karena kehendak Allah.
6. ARGUMENTASI ALTERNATIF INTUITIF
Dari hasil olah rasa dan sharing yang kami lakukan, kami mendapat hasil sebagai berikut:
Kami merasa kosong. Karena jujur saja, jurnal ini memberikan banyak pengetahuan tentang
sejarah yang menghubungkan antara agama dan akuntansi.
Kami merasa bodoh. Karena kami akui kami kurang banyak membaca, dan akhirnya kami
sedih karena kurang mengeksplorasi terjadi sesuatu (asal mula terciptanya sesuatu), kurang
kritis, padahal kami percaya pada adanya Tuhan. Seharusnya sesuatu yang berasal dari-Nya,
akan membawa kami kembali pada-Nya. Ilmu ada karena kehendak Allah.