Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Hakikat peserta didik dalam islam
1. HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM ISLAM
Secara etimologi, murid berarti "orang yang menghendaki". Sedangkan menurut
artiterminologi, murid adalah pencari hakikat di bawah bimbingan dan arahan seorang
pembimbing spiritual (mursyid}". Sedangkan thalib dalam bahasa berarti "orang yang
mencari", sedang menurut istilah tasawuf adalah "penempuh jalan spiritual, yang berusaha
keeras menempuh dirinya untuk mencapai derajat sufi". Penyebutan murid ini juga dipakai
untuk menyebut peserta didik pada sekolah tingkat dasar dan menengah, sementara sementara
untuk perguruan tinggi lazimnya disebut dengan mahasiswa. lilah murid atau thalib
sesungguhnya memiliki kedalaman makna daripada penyebutan siswa. Artinya, dalam proses
pendidikan itu terdapat individu yang secara sungguh-sungguh menghendaki dan mencari ilmu
pengetahuan. Hal ini menunjukan bahwa istilah murid dan thalib menghendaki adanya
keaktifan pada peserta didik dalam proses belajar mengajar, bukan pada pendidik. Hasan Basri,
dalam perspektif filsafat pendidikan Islam, berpendapat bahwa hakikat peserta didik terdiri dari
beberapa macam
a. Peserta didik adalah darah daging sendiri, orang tua adalah pendidik bagi anak-anaknya
maka semua keturunannya menjadi anak didiknya di dalam keluarga.
b. Peserta didik adalah semua anak yang berada di bawah bimbingan pendidik di lembaga
pendidikan formal maupun non formal, seperti disekolah, pondok pesantren, tempat pelatihan,
sekolah keterampilan, tempat pengajian anakanak seperti TPA, majelis taklim, dan
sejenis,bahwa peserta pengajian di masyarakat yang dilaksanakan seminggu sekali atau
sebulan sekali, semuanya orang-orang yang menimba ilmu yang dapat dipandang sebagai anak
didik
c. Peserta didik secara khusus adalah orang-orang yang belajar di lembaga pendidikan tertentu
yang menerima bimbingan, pengarahan, nasihat, pembelajaran dan berbagai hal yang berkaitan
dengan proses kependidikan.
Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan, secara kodrati anak
membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-
kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya, dalam hal ini keharusan
untuk mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh sebenarnya mengandung aspek-
aspek kepentingan, antara lain:
1. Aspek Paedogogis
2. Aspek Sosiologi dan Kultural
3. Aspek Tauhid
Adab dan Tugas Peserta Didik dalam perspektif islam Menurut Sa'id Hawa yang dikutip
oleh Tafsir menjelaskan adab dan tugas murid sebagai berikut:
1. Murid harus mendahulukan kesucian jiwa sebelum yang lainnya. Artinya seorang murid
harus suci dari akhlak yang jelek.
2. 2. Murid harus mengurangi keterikatannya dengan kesibukan duniawiah karena dengan
kesibukannya akan melengahkannya dari menuntut ilmu.
3. Tidak sombong terhadap orang yang berilmu, tidak bertindak sewenang-wenang terhadap
guru. Artinya seorang murid harus tawadhu terhadap guru yang berakhlak baik.
4. Orang menekuni ilmu pada tahap awal harus menjaga diri dari mendengarkan perbedaaan
pendapat atau kkhilafiah antar mazhab karena hal itu akan membingungkan pikirannya.
5. Penuntut ilmu harus mendahulukan menekuni ilmu yang paling penpikirannya dirinya.
6. Tidak menekuni ilmu sekaligus melainkan berurutan dari yang paling penting.
7. Hendaklah mengetahui ciri-ciri ilmu yang palping mulia, itu diketahui dari hasil belajarnya,
dan kekuatan dalilnya.