Rimpang jahe memiliki banyak manfaat kesehatan dan ekonomi. Secara biologis, rimpang jahe bermanfaat untuk membantu pencernaan, menurunkan tekanan darah, dan mengobati berbagai penyakit. Secara ekonomi, jahe digunakan sebagai rempah dan bahan baku berbagai produk seperti jahe kering, jahe asin, dan minyak jahe. Jahe berasal dari India dan telah lama digunakan di berbagai belahan dun
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jahe (Zingiber officinale rose) yang termasuk famili Zingiberaceae,
berasal dari bahasa sansekerta: Singaberi, dari bahasa arab:Zanzabil, dan
dari bahasa yunani :Zingaberi. Jahe telah digunakan sebagai tanaman
rempah dan obat sejak dulu. India dan Cina termasuk negara pemanfaat
jahe sejak bertahun-tahun silam. Oleh karenanya, India diduga sebagai
negara tempat jahe berasal. Sebelumnya telah disebutkan dalam De Materia
Medica, bahwa jahe saat itu banyak digunakan sebagai obat pembantu
pencernaan karena efek panasnya terhadap perut dan sebagai obat anti
racun. Manfaat lain dari tanaman beraroma khas ini adalah sebagai
persediaan makanan segar dan obat pencegah penyakit kulit para pelayar
pada pelayaran antara Cina dan Asia Tenggara.
Di Indonesia, jahe telah diakrapi oleh sebagian besar masyarakatnya.
Tak heran bila masing-masing daerah memiliki nama yang berbeda untuk
menyebut tanaman berkasiat ini. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut
antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh
(Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura),
pese (Bugis), lali (Irian).
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah terbuka sampai agak ternaungi.
tanah yang disukai berbahan organik tinggi, berjenis latosol atau andosol,
dan berdrainase baik.Tanaman terna ini dapat tumbuh sampai pada
ketinggian 900 meter dari permukaan laut, tetapi akan lebih baik tumbuhnya
pada ketinggian 200-600 meter dari permukaan laut.. Budidaya jahe biasa
dilakukan di ladang secara monokultur atau tumpangsari. Parbanyakan yang
biasa dilakukan adalah cara vegetatif dengan perbanyakan rimpang.
Oleh karenanya, rimpang jahe merupakan bagian penting dari tanaman
ini. Rimpangnya sangat bermanfaat membantu pencernaan, mencegah
mual, sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, gigitan serangga,
diare, rematik, dan masih banyak lagi manfaat dari tanaman ini.
2. Rimpang jahe merupakan bagian penting tanaman dan banyak
manfaatnya, baik secara biologis maupun ekonomis.
Secara biologis rimpangnya sangat bermanfaat bagi kesehatan,
misalnya membantu pencernaan, mencegah mual, sebagai antikoagulan,
menurunkan tekanan darah, gigitan serangga, diare, rematik, dan masih
banyak lagi manfaat dari tanaman ini.
Secara ekonomis, rimpang jahe dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan dalam bentuk jahe segar maupun jahe olahan. Jahe segar
sering digunakan sebagai rempah dan berbagai keperluan lain seperrti obat
tradisional. Sementara jahe olahan dapat berupa jahe kering, jahe asin, jahe
dalam sirup, jahe kristal, bubuk jahe,minyak asiri, dan oleoresin. Masing-
masing bentuk olahan itu memiliki manfaat yang berbeda-beda. Namun
prospek bisnis kesemuanya sama bagusnya hal ini sesuai dengan hasil
perhitungan analisis usaha bahwa membudidayakan dan mengusahakan
pengolahan jahe bias mendatangkan keuntungan yang luar biasa.
3. PEMBAHASAN
SEJARAH
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang
mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari
India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara,
Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman
kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada
makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.
CIRI MORFOLOGIS
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm.
Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga
kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15
hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan
panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga
bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir
bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Pengolahan dan pemasaran[sunting | sunting sumber]
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda
tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan
secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe
yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak
terlalu tua.
4. Jahe segar Selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga
dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan
dan dijual kepasaran.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran,
yaitu:
Jahe kering
Awetan jahe
Jahe bubuk
Minyak jahe
Oleoresin jahe
Jahe kering
Merupakan potongan jahe yang dikeringkan dengan irisan memotong serat
irisan tipis (digebing). Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
Awetan jahe[sunting | sunting sumber]
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar. Yang paling sering
ditemui di pasaran adalah, tingting jahe (permen jahe), acar, asinan, sirup,
dan jahe instan. Beberapa jenis olahan jahe ini disukai konsumen dari
daerah Asia dan Australia.
Bubuk jahe
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi
industri, jahe dikeringkan selanjutnya digiling dengan kehalusan butiran
bubuk yang ditentukan. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi,
minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe
kering.
Oleoresin jahe
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Warnanya cokelat
dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
HABITAT
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas
permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter.
Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga
3000 mm per tahun, kelembapan 80% dan tanah lembap dengan PH 5,5
5. hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah yang digunakan untuk penanaman
jahe tidak boleh tergenang.
Varietas
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
Jahe gajah/jahe badak[sunting | sunting sumber]
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya
besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna
kuning hingga putih.
Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama
untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang
sedang dengan warna kuning.
Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas,
sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya
paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe
biasa.
CARA PENGOLAHAN JAHE UNTUK PENGOBATAN DALAM
Mengolah Jahe Menjadi Obat Batuk
Berbagai produk obat batuk pun banyak menggunakan bahan bakunya dari
tanaman jahe yang memang sangat manjur untuk mengobati penyakit
tersebut. Secara tradisional, kita juga dapat mengolah jahe tersebut untuk
dijadikan obat. Adapun caranya ialah sediakan jahe dengan takaran seibu
jari saja, kemudian cuci hingga bersih lantas lumarkan jahe trsebut.siapkan
tempat perebusan yang diisi dengan dengan 2 gelas air, rebuslah sampai
airnya bersisa setengahnya (1 gelas). Dan olahan obat herbal pun telah siap
untuk diminum. Cukup simpel bukan?
Mengolah Jahe Menjadi Obat Cacing Gelang
Sediakan jahe dengan takaran 60 g (jahe fresh), cuci sampai bersih lantas
lumarkan dan campur segelas air dengan mengaduknya, jangan lupa untuk
menyaring airnya. Berikan tambahan madu satu sendok makan saat akan
diminum.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Mabuk Perjalan
6. Sediakan rimpang jahe dengan takaran seibu jari, cuci rimpang tersebut lalu
iris-iris, lantas direbus dengan campuran segelas air hingga mendidih.
Minum air rebusan ketika masih hangat.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Masuk angin
Sediakan jahe dengan takaran seibu jari saja, lalu cuci sampai bersih.
Memarkan jahe hasil cucian tadi dan rebus dengan tambahan 2 gelas air
yang telah dicampur sedikit gula aren. Tunggu sampai benar-benar
mendidih, jangan lupa untuk menyaring hasil rebusan tersebut. Baik diminum
saat hangat.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Mual
Sediakan jahe dengan takaran seibu jari, cuci hinga bersih lalu memarkan.
Kemudian rebus dengan satu gelas air dengan tambahan sedikit asam jawa
serta gula batu. Cara ini sangat sederhana namun khasiatnya oke.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Sakit kepala
Sediakan jahe dengan takaran seibu jari saja, cuci jahe tersebut kemudian
panggang atau bakar. Setelah itu dimemarkan. Seduh dengan satu gelas air
serta berikan sedikit gula aren. Obat pun siap diminum.
Mengolah Jahe Untuk Pengobatan Luar
Mengolah Jahe Menjadi Obat Borok
Sediakan rimpang jahe dengan takaran seibu jari, cuci lantas parut. Hasil
parutannya gunakan untuk mengompres luka borok tersebut.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Digigit ular
Lumatkan seibu jari rimpang jahe yang telah dicuci tambahkan sedikit garam
kemudian tempelkan pada luka sisa gigitan ular tersebut. Segera bawa ke
dokter.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Eksem
Sediakan jahe dengan takaran seibu jari saja, cuci dan parut lantas diperas.
Adapun bahan campuran yang harus disediakan adalah lobak yang sama
telah diparut, campur dengan air perasan jahe tadi dengan memberikan
sedikit air hangat. Tempelkan di bagian kulit yang terserang eksem.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Gatal (Gigitan Serangga)
Gosok kulit yang gatal karena gigita serangga dengan lumatkan jahe yang
telah dicuci.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Panu
7. Sediakan jahe dengan takaran dua ruas serta segenggam daun turi yang
telah dicuci bersih, tumbuklah bahan tersebut lalu Oleskan pada kulit yang
berpanu.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Rematik
Tumbuk rimpang jahe yang telah dicuci, lantas berikan sedikit cologne.
Gosokkan pada yang terasa sakit akibat rematik.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Terkilir
Sediakan jahe dengan takaran 2 ruas, parut lantas berikan sedikit garam.
Oleskan ramuan tersebut pada anggota badan yang terkilir.
Mengolah Jahe Menjadi Obat Vitiligo (Bercak Putih Lantaran
Kehilangan Pigmen)
Sediakan jahe dengan takaran 30 g, cuci hingga benar-benar bersih. Juice
jahe tersebut lantas balurkan pada kulit yang terindikasi vitiligo.
PRODUK JAHE
Jahe biasanya digunakan untuk meredakan masuk angin.
Di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari.
Sementara Jepang dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Sirup jahe
disenangi masyarakat Tiongkok, Eropa dan Jepang.
Di Indonesia, sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman
yang digemari karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari,
terutama di daerah pegunungan.
8. KESIMPULAN
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat
populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk
jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas
disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe
diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa
Sanskerta, singaberi.
Jahe memiliki banyak manfaat untuk dijadikan berbagai macam
penyakit, antara lain : Obat Borok, Obat Digigit ular, Obat Eksem, Obat
Gatal, Obat Panu, Obat Rematik, Obat Terkilir, Obat Vitiligo