Perilaku adaptasi dalam berkelompok meliputi 5 kategori utama yaitu ingestif, tempat perlindungan, agonistik, epimeletik, dan et epimeletik. Ingestif berkaitan dengan perilaku mencari dan mengonsumsi makanan, tempat perlindungan berhubungan dengan mencari perlindungan dari predator dan lingkungan, sedangkan agonistik, epimeletik, dan et epimeletik masing-masing terkait dengan konflik, memberi perawatan pada anak, dan perilaku
3. Ingestif
Salah satu perilaku dasar adaptif yang dimilki
setiap spesies adalah perilaku Ingestif atau biasa
disebut perilaku dengan makan, termasuk juga
menyusui.
Sejak dilahirkan beberapa perilaku/insting pertama
setiap spesies adalah meminta makan, perilaku ini akan
terus terjadi selama hidup jika suatu stimulus makan
(biasanya rasa lapar) mengundang.
4. Baik dalam hewan berkelompok atau tidak, masing-masing
spesies memilki kekhasan masing-masing
dalam mencari dan apa yang dimakannya serta induk
biasanya mengajarkan anak-anaknya untuk mencari
makan.
5. Beberapa contoh perilaku Ingestif antara lain:
• Seekor sapi sedang menyusui anaknya.
• Induk burung dara memberikan makan kepada anaknya.
• Anak Singa mengikuti induknya yang sedang berburu.
7. Tempat Perlindungan
• Mencari perlindungan dan tempat berlindung
merupakan salah satu sifat adaptif dasar yang
dimilki setiap spesies.
• Masing-masing spesies memiliki caranya
masing-masing untuk berlindung baik itu
berkelompok atau individu.
8. Fungsi tempat perlindungan:
• Terhindar dari gangguan serangan predator
atau spesies lain
• Tempat berlindung dari perubahan alam
(cuaca, musim, dsb)
10. Contoh tempat perlindungan
• Koloni lebah membuat sarang lebah.
• Kelompok banteng berkumpul di tempat terbuka (savana) untuk
mencari makan dan melindungi anaknya dari predator.
• Tikus dan ular membuat lubang-lubang/lorong didalam tanah.
12. Agonistik
Perilaku Agonistik adalah perilaku yang
berhubungan dengan konflik, termasuk di
dalamnya:
Berkelahi
(fighting)
Melarikan diri
(escaping)
Diam
(freezing)
13. • Perilaku agonistik meliputi pula beragam
ancaman atau perkelahian yang terjadi antar
individu dalam suatu populasi.
• Perilaku agonistik pada dasarnya dilakukan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup
hewan tersebut, atau untuk menarik pasangan
kawinnya.
• Perilaku agonistik umumnya merupakan suatu
ritual, memperlihatkan kekuatan, dan
keindahan (dapat berupa suara, tubuh dll..)
17. Epimeletik
Epimeletik memiliki arti memelihara / care
giving behaviour / atentif behaviour.
Perilaku epimeletik yaitu perilaku memberi
perhatian dan perawatan induk pada anak.
Epimeletik maternal
Yaitu jika yang memberikan perawatan
tersebut adalah hanya induk betina.
18. Contoh perilaku Epimelitik
Elang yang merawat dan member
makan anaknya.
Induk buaya yang menaruh anaknya
di mulutnya lalu membawanya ke air
dan meletakkan anak buaya
tersebut ke dalam air.
20. Et epimeletik
• Et epimeletik (care-sociliting) merupakan pola
atau tingkah laku anak hewan menarik
perhatian induknya.
• Hal ini merupakan kegiatan perilaku yang
dimanifestasikan untuk mendapatkan
perhatian, perawatan, atau bantuan dari
hewan lain.
21. Et Epimeletik (lanjutan)
• Hal ini tidak sama dengan Epimeletik yang
merupakan perilaku induk betina dalam
merespon perilaku Et-epimeletik dari anak-anaknya
22. Contoh perilaku Et Epimelitik
pada hewan invertebrata
Melalui sinyal kimia
• Contoh : kutu merah penggali (Sehirus cinctus)
• Larva -> Volatil -> a-pinene dan champene -> sinyal kelaparan
-> induk memberi makan lebih banyak
Melalui bunyi atau getaran
• Contoh : Tawon (Vespula vulgaris)
• Larva menggesek mandibula mereka diatas dinding-dinding sarang
Melalui gerakan
• Contoh : Semut Ponerin (Gnamptogenys striatula)
• Larva berayun ke arah induk.
Melalui sentuhan
• Contoh : Kumbang Penggali (Nicrophorus vespilloides)
• Menaikkan kepala -> menggoyangkan kaki -> menyentuh mulut induk -
> induk memuntahkan makanan
23. Contoh perilaku Et Epimelitik
pada hewan vertebrata
Ketika merasa lapar, bayi burung menggunakan
teriakan yang pendek, keras dan berulang-ulang
untuk mengingatkan orang tua di mana
mereka berada dan agar induknya bergegas
datang dengan membawa makanan.
24. Perilaku yang ditunjukan anak kucing untuk
menarik perhatian induknya adalah dengan
bersuara seperti rengekan, memanjat,
mengguling-gulingkan tubuhnya, menjilat tubuh
induknya kemudian anak kucing akan bersuara
keras ketika sang induk tidak dapat ia temukan
25. Bayi singa mendapatkan perhatian orang tua
mereka dengan menggunakan suara mereka.
Singa menggunakan anatomi pita suara mereka
dalam mendukung mereka untuk membuat suara
keras. Bayi-bayi memanggil sang ibu mereka jika
mereka lapar atau dalam kondisi berbahaya.
26. Bayi gorila menarik perhatian
induknya bila ia lapar dan
meminta dibagi makanan
atau mendorong ibu mereka
untuk mengikuti mereka
dengan tatapan mata atau
taktil interaksi (misalnya,
dengan menarik ibu mereka
dengan lengan atau tangan).